A. Defisit Kesehatan Komunitas dan Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko
Berdasarkan hasil pengkajian penulis menganalisa dengan metode SWOT yang menunjukkan Strength: tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk dijadikan pendukung diadakannya implementasi keperawatan komunitas, implementasi disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,dukungan kader dan tokoh masyarakat terkait pola hidup sehat; Weekness :Kurangnya kesadaran individu tentang pentingnya pengetahuan tentang pola hidup sehat, kemauan lansia untuk menghadiri kegiatan posyandu lansia, masih ditemukannya 50% lansia menderita hipertensi, 22,5% anggota setiap keluarga menderita hipertensi, anggota keluarga yang merokok sejumlah7,4%; Opportunity: kegiatan berbarengan dengan posyandu lansia dan pertemuan masyarakat; Treath : Kurangnya pemahaman materi yang disampaikan oleh karena kurangnya akses informasi, kurangnya kesadaran pemilihan gaya hidup sehat; dari analisa tersebut penulis menegakkan diagnosa keperawatan komunitas defisit kesehatan komunitas dan Perilaku kesehatan cenderung beresiko. Defisit kesehatan komunitas merupakan masalah kesehatan atau factor resiko yang dapat menganggu kesejahteraan pada suatu kelompok yang disebabkan oleh hambatan akses ke pemberi pelayanan kesehatan, keterbatasan sumber daya, komunitas kusrang puas dengan program yang dijalankan (SDKI,2018). Perilaku kesehatan cenderung beresiko merupakan hambatan kemampuan dalam mengubah gaya hidup atau perilaku untuk memperbaiki status kesehatan yang diakibatkan oleh kurangnya terpapar informasi, ketidakadekuatan dukungan social, sikap negative terhadap pelayanan kesehatan, pemilihan gaya hidup tidak sehat (SDKI,2018) Penulis menentukan intervensi untuk mengatasi masalah tersebut dengan program pendidikan kesehatan tentang hipertensi yang diadakan pada posyandu lansia, pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok di pertemuan warga, pendidikan kesehatan tetntang rumah sehat pada. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara menyampaikan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu dan mengerti tetapi juga bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan dengan mempertimbangkan waktu penyampaian di sesuaikan dengan tingkat aktifitas dan ketersediaan waktu untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam kegiatan pendidikan kesehatan. Hal ini sesuai dengan Renityas,dkk (2014) yang menyebutkan bahwa pengaruh pendidikan kesehatan kepada lansia mempengaruhi kunjungan posyandu lansia dikarenakan timbulnya minat dan motivasi lansia serta pendidikan yang dilakukan dianggap menarik sehingga lansia menghadiri kegiatan tersebut. Penulis melakukan pendidikan kesehatan menggunakan media leaflet, booklet dan video untuk mempermudah dan membuat masyarakat tertarik tentang informasi yang akan diberikan. Hal ini sesuai dengan Agustina (2014) menyebutkan bahwa penggunaan video ppembelajaran efektif dan dapat meningkatkan hasil dari pembelajaran sehingga informasi yang diberikan dapat diterima dengan lebih mudah oleh responden. Selain video penulis juga menggunakan leaflet dan booklet sebagai media yang sesuai dengan Zaenudin (2014) yang menyebutkan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar siswa disbanding dengan tidak diberikan media gambar. Penulis melakukan pendidikan kesehatan menerapkan strategi kooperatif yang bertujuan untuk memanfaatkan dukungan orang- orang disekitar subyek untuk saling mendukung tercapainya tujuan yang sudah ditentukan sesuai dengan topik pendidikan kesehatan. hal ini sesuai dengan Pratomo (2015) bahwa penerapan strategi penyuluhan kooperatif memberikan kepedulian pada kesehatan lingkungan kepada ibu-ibu rumah tangga lebih baik dari pada metode ceramah. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengkajian dilakukan selama 6 hari mulai tanggal 13 Januari sampai dengan 18 Januari 2020 untuk menemukan masalah kesehatan dan keperawatan di masyarakat dukuhan Kendal RT 04 RW 33 Kelurahan Mojosongo 2. Berdasarkan pengkajian dapat diangkat diagnose keperawatan komunitas berupa defisit kesehatan komunitas yang ditandai dengan 50% lansia menderita hipertensi, 22,5% anggoa setiap keluarga menderita hipertensi, dan diagnose keperawatan perilaku kesehatan cenderung beresiko yang ditandai dengan 7,4% anggota keluarga adalah perokok, 50% rumah kekurangan pencahayaan, 25% rumah warga tidak membuka jendela secara teratur, vector terbanyak ditemukan berupa nyamuk sejumlah 70% dan lalat sejumlah 17% 3. Intervensi yang akan diberikan kepada masyarakat dukuhan Kendal RT 04 RW 33 Kelurahan Mojosongo adalah pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok, hipertensi dan pola hidup sehat pada penderita hipertensi, rumah sehat dengan media video, leaflet, booklet. B. Saran 1. Ilmu keperawatan Diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan penelitian keperawatan dan pelayanan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas 2. Institusi Pendidikan Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan atau sebagai gambaran program kerja dalam asuhan keperawatan komunitas 3. Institusi Kesehatan Diharapkan data yang telah didapatkan dapat dijadikan program lanjutan yang tetap dilaksanakan dalam mengatasi kesehatan masyarakat DAFTAR PUSTAKA
Pratomo, Suko. 2015. Pengaruh strategi penyulihan dan tingkat pendidikan
terhadap kepedulian kesehatan lingkungan. Metodik Didaktik Renityas, Nevy Norma.,dkk. 2014. Pengaruh pendidikan kesehatan kepada lansia terhadap tingkat kunjungan posyandu lansia. Jurnal NErs dan Kebidanan Vol. 1 Aulia, Isny. 2018, Asuhan Keperawatan Komunitas Kesehatan dengan Metode ACEJ (Active, Creative, Efective and Joyful) dalam upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak usia sekolah di SDN 30 Cibudak Air, Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji.Universitas Andalas Zaenudin, Teguh. 2014. Keefektifan penggunaan media gambar dalam pembelajaran mengarang deskripsi di sekolah dasar. Jurnal nasional : UMP Agustina, Aviya. 2014. Pengembangan media pembelajaran video untuk melatih kemampuan memecahkan masalah pada materi asam larutan asam.UMS