Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Defisit Kesehatan Komunitas dan Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko


Berdasarkan hasil pengkajian penulis menganalisa dengan metode SWOT
yang menunjukkan Strength: tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk
dijadikan pendukung diadakannya implementasi keperawatan komunitas,
implementasi disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,dukungan kader dan tokoh
masyarakat terkait pola hidup sehat; Weekness :Kurangnya kesadaran individu
tentang pentingnya pengetahuan tentang pola hidup sehat, kemauan lansia untuk
menghadiri kegiatan posyandu lansia, masih ditemukannya 50% lansia menderita
hipertensi, 22,5% anggota setiap keluarga menderita hipertensi, anggota keluarga
yang merokok sejumlah7,4%; Opportunity: kegiatan berbarengan dengan posyandu
lansia dan pertemuan masyarakat; Treath : Kurangnya pemahaman materi yang
disampaikan oleh karena kurangnya akses informasi, kurangnya kesadaran pemilihan
gaya hidup sehat; dari analisa tersebut penulis menegakkan diagnosa keperawatan
komunitas defisit kesehatan komunitas dan Perilaku kesehatan cenderung beresiko.
Defisit kesehatan komunitas merupakan masalah kesehatan atau factor resiko yang
dapat menganggu kesejahteraan pada suatu kelompok yang disebabkan oleh
hambatan akses ke pemberi pelayanan kesehatan, keterbatasan sumber daya,
komunitas kusrang puas dengan program yang dijalankan (SDKI,2018). Perilaku
kesehatan cenderung beresiko merupakan hambatan kemampuan dalam mengubah
gaya hidup atau perilaku untuk memperbaiki status kesehatan yang diakibatkan oleh
kurangnya terpapar informasi, ketidakadekuatan dukungan social, sikap negative
terhadap pelayanan kesehatan, pemilihan gaya hidup tidak sehat (SDKI,2018)
Penulis menentukan intervensi untuk mengatasi masalah tersebut dengan
program pendidikan kesehatan tentang hipertensi yang diadakan pada posyandu
lansia, pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok di pertemuan warga,
pendidikan kesehatan tetntang rumah sehat pada. Pendidikan kesehatan merupakan
kegiatan yang dilakukan dengan cara menyampaikan pesan, menanamkan keyakinan,
sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu dan mengerti tetapi juga bisa melakukan
suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan dengan mempertimbangkan
waktu penyampaian di sesuaikan dengan tingkat aktifitas dan ketersediaan waktu
untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam kegiatan pendidikan kesehatan.
Hal ini sesuai dengan Renityas,dkk (2014) yang menyebutkan bahwa pengaruh
pendidikan kesehatan kepada lansia mempengaruhi kunjungan posyandu lansia
dikarenakan timbulnya minat dan motivasi lansia serta pendidikan yang dilakukan
dianggap menarik sehingga lansia menghadiri kegiatan tersebut. Penulis melakukan
pendidikan kesehatan menggunakan media leaflet, booklet dan video untuk
mempermudah dan membuat masyarakat tertarik tentang informasi yang akan
diberikan. Hal ini sesuai dengan Agustina (2014) menyebutkan bahwa penggunaan
video ppembelajaran efektif dan dapat meningkatkan hasil dari pembelajaran
sehingga informasi yang diberikan dapat diterima dengan lebih mudah oleh
responden. Selain video penulis juga menggunakan leaflet dan booklet sebagai media
yang sesuai dengan Zaenudin (2014) yang menyebutkan bahwa penggunaan media
gambar dalam pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar siswa disbanding
dengan tidak diberikan media gambar. Penulis melakukan pendidikan kesehatan
menerapkan strategi kooperatif yang bertujuan untuk memanfaatkan dukungan orang-
orang disekitar subyek untuk saling mendukung tercapainya tujuan yang sudah
ditentukan sesuai dengan topik pendidikan kesehatan. hal ini sesuai dengan Pratomo
(2015) bahwa penerapan strategi penyuluhan kooperatif memberikan kepedulian pada
kesehatan lingkungan kepada ibu-ibu rumah tangga lebih baik dari pada metode
ceramah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian dilakukan selama 6 hari mulai tanggal 13 Januari sampai dengan
18 Januari 2020 untuk menemukan masalah kesehatan dan keperawatan di
masyarakat dukuhan Kendal RT 04 RW 33 Kelurahan Mojosongo
2. Berdasarkan pengkajian dapat diangkat diagnose keperawatan komunitas
berupa defisit kesehatan komunitas yang ditandai dengan 50% lansia
menderita hipertensi, 22,5% anggoa setiap keluarga menderita hipertensi, dan
diagnose keperawatan perilaku kesehatan cenderung beresiko yang ditandai
dengan 7,4% anggota keluarga adalah perokok, 50% rumah kekurangan
pencahayaan, 25% rumah warga tidak membuka jendela secara teratur, vector
terbanyak ditemukan berupa nyamuk sejumlah 70% dan lalat sejumlah 17%
3. Intervensi yang akan diberikan kepada masyarakat dukuhan Kendal RT 04
RW 33 Kelurahan Mojosongo adalah pendidikan kesehatan tentang bahaya
merokok, hipertensi dan pola hidup sehat pada penderita hipertensi, rumah
sehat dengan media video, leaflet, booklet.
B. Saran
1. Ilmu keperawatan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan penelitian keperawatan dan
pelayanan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan atau sebagai gambaran
program kerja dalam asuhan keperawatan komunitas
3. Institusi Kesehatan
Diharapkan data yang telah didapatkan dapat dijadikan program lanjutan yang
tetap dilaksanakan dalam mengatasi kesehatan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Pratomo, Suko. 2015. Pengaruh strategi penyulihan dan tingkat pendidikan


terhadap kepedulian kesehatan lingkungan. Metodik Didaktik
Renityas, Nevy Norma.,dkk. 2014. Pengaruh pendidikan kesehatan kepada
lansia terhadap tingkat kunjungan posyandu lansia. Jurnal NErs dan Kebidanan Vol. 1
Aulia, Isny. 2018, Asuhan Keperawatan Komunitas Kesehatan dengan
Metode ACEJ (Active, Creative, Efective and Joyful) dalam upaya pencegahan
kekerasan seksual pada anak usia sekolah di SDN 30 Cibudak Air, Lubuk Lintah
Kecamatan Kuranji.Universitas Andalas
Zaenudin, Teguh. 2014. Keefektifan penggunaan media gambar dalam
pembelajaran mengarang deskripsi di sekolah dasar. Jurnal nasional : UMP
Agustina, Aviya. 2014. Pengembangan media pembelajaran video untuk
melatih kemampuan memecahkan masalah pada materi asam larutan asam.UMS

Anda mungkin juga menyukai