Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN MUSYAWARAH WARGA II

RT 03 RW 33 DUSUN SIDOREJO KELURAHAN MOJOSONGO


KECAMATAN JEBRES, SURAKARTA

Disusun Oleh :

1. Adi Sution (SN182002)


2. Andi Syahyani (SN182007)
3. Charisma Hesa R (SN182022)
4. Devi Sutra Mawar (SN182024)
5. Eleonora Cindy N.K (SN182031)
6. Ervin Romyanti (SN182037)
7. Farida Alfiyanti (SN182039)
8. Ikfanda Putra R (SN182048)
9. Siti Cholimah (SN182079)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2019/2020
LAPORAN KEGIATAN MUSYAWARAH WARGA II

RT 03 RW 33 DUSUN SIDOREJO KELURAHAN MOJOSONGO


KECAMATAN JEBRES, SURAKARTA

A. Waktu Pelaksana
1. Hari / Tanggal : Rabu,22 Januari 2020
2. Pukul : 16.00-16.55 WIB
3. Tempat : Perempatan Rumah Ketua RT 03 (Bpk. Widodo)

B. Peserta
Peserta hadir 20 orang

C. Susunan Acara

Kegiatan Musyawarah Warga II (MW II) dilaksanakan pada hari Rabu,


22 Januari 2020 pukul 16.00-16.55 WIB bertempat di Perempatan Rumah
Ketua RT 03 Dusun Sidorejo, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres.
Adapun susunan acara pelaksana kegiatan Musyawarah Warga II (MW II)
sebagai berikut :
1. Pembukaan
Pembukaan acara Musyawarah Warga II (MW II) dalam rangka
Praktik Klinik Profesi Ners Keperawatan Komunitas Keluarga di RT 03
RW 33 Dusun Sidorejo, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres
dilakukan oleh pembawa acara (Adi Sution) dengan mengucapkan bacaan
basmallah dan menyampaikan susuan acara.
2. Penjelasan Hasil Pendataan, Masalah Kesehatan dan Rencana Kegiatan
Dalam kegiatan Musyawarah Warga II (MW II) Charisma Hesa
sebagai penyaji (penyampaian materi) menjelaskan materi yaitu :
a. Data hasil pengkajian komunitas
Menyampaikan data yang didapat dari hasil pengambilan data door
to door meliputi:
1) Data demografi
Berdasarkan data yang diperoleh dari catatan ketua RT 003/ RW
033 Dusun Sidorejo jumlah KK sebanyak 38 KK namun saat
pengkajian ditemukan jumlah KK yang bisa dilakukan pengkajian
sebanyak 30 KK. Terdapat 8 KK yang tidak bisa dikaji karena
warga tidak bersedia dilakukan pengkajian dengan jumlah
penduduk sebanyak 89 jiwa.
2) Jenis kelamin
Jumlah laki – laki sebanyak 56% (50 orang) dan jumlah perempuan
sebanyak 44% (39 orang)
3) Kelompok pekerja
Buruh 8 orang (9%), karyawan 3 orang (3%), swasta 26 orang
(29%), pensiunan PNS 5 orang (6%), PNS 1 orang (1%), IRT 12
orang (14%), Lain-Lain (Mahasiswa, pelajar, Anak-anak) 34orang
(38%)
4) Tingkat pengetahuan masyarakat yang menderita hipertensi tentang
hipertensi
Tingkat pengetahuan masyarakat yang menderita hipertensi tentang
hipertensi adalah pengetahuan baik 1 orang (12,5%), Cukup 6
orang (75,0%) dan kurang 1 orang (12,5).
5) Sikap masyarakat yang menderita hipertensi
Sikap masyarakat yang menderita hipertensi tentang pentingnya
kesehatan hipertensi adalah sikap baik 6 orang (75%), Buruk 2
orang (25%).
6) Perilaku masyarakat yang menderita hipertensi
Perilaku masyarakat yang menderita hipertensi tentang pentingnya
kesehatan hipertensi adalah perilaku baik 4 orang (50%), Buruk 4
orang (50%).
7) Kebiasaan masyarakat: merokok
17 rumah (65%) merokok dalam rumah dan 11 rumah (35%) tidak
merokok
8) Jumlah rokok yang dihabiskan dalam sehari
Lebih dari 15 batang sehari sebanyak 6 orang (86%), 4 sampai 15
batang sebanyak 4 orang(44%), 1 sampai 4 batang sebanyak 7
orang (41%).
9) Waktu pertama kali mulai merokok
Warga pertama kali merokok sewaktu SD 6 orang (35%), SMP 5
orang (29%, SMA 6 orang (35%)
10) Tingkat pengetahuan warga tentang merokok
Tingkat pengetahuan masyarakat yang merokok tentang merokok
adalah pengetahuan baik 8 orang (47,1%) dan pengetahuan kurang
9 orang (52,9%).
11) Sikap warga yang merokok terhadap pentingnya kesehatan
Sikap masyarakat yang merokok terhadap pentingnya kesehatan
adalah baik 9 orang (52,9%) dan buruk 8 orang (47,1%).
12) Perilaku warga yang merokok terhadap pentingnya kesehatan
Perilaku masyarakat yang merokok terhadap pentingnya kesehatan
adalah baik 12 orang (70,6%) dan buruk 5 orang (29,4%).
b. Diagnosa keperawatan komunitas yang muncul
Berdasarkan data yang telah dipaparkan, ditegakkan 2 diagnosa
keperawatan yaitu:
1) Manajemen kesehatan tidak efektif
2) Perilaku kesehatan cenderung beresiko
c. Intervensi dan rencana kegiatan yang akan dilakukan
1) Untuk masalah keperawatan Manajemen kesehatan tidak efektif:
hipertensi; intervensi yang diajukan meliputi
Dukungan pengambilan keputusan:
 Identifikasi masalah dan informasi yang menyebabkan
terjadinya masalah komunitas
 Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi
 Berikan informasi yang diminya penderita
 Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memfasilitasi
pengambilan keputusan
Edukasi kesehatan:
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
 Identifikasi faktor-faktor yang dapat menurunkan perilaku
sehat
 Melakukan penyuluhan tentang hipertensi
 Memberikan kesempatan untuk bertanya atau diskusi bersama
 Menyiapkan media informasi (leaflet)
 Melakukan senam hipertensi
 Menjelaskan faktor risiko dari hipertensi yang dapat
mempengaruhi kesehatan
2) Untuk masalah keperawatan Perilaku Kesehatan Cenderung
Beresiko: Perilaku merokok; intervensi yang diajukan meliputi:
Promosi perilaku upaya kesehatan
 Identifikasi perilaku masyarakat dalam upaya meningkatkan
kesehatan
 Berikan lingkungan yang mendukung (pemerintah setempat
untuk membuat kebijakan kawasan tanpa rokok di tingkat RT/
RW)
 Lakukan penyuluhan tentang bahaya merokok
4. Diskusi bersama terkait prioritas masalah kesehatan yang dialami oleh
masyarakat serta menyepakati waktu dan tempat untuk pelaksanaan
kegiatan komunitas yang telah direncanakan
a. Ketua RT 03 (Bp. Widodo)
Masalah yang diprioritaskan adalah hipertensi karena terdapat
penderita yang masih belum memperhatikan kondisi kesehatannya.
Masalah merokok juga harus diangkat karena menjadi hal yang
dianggap biasa bagi masyarakat sehingga tidak menyadari perilaku
merokok sebagai salah satu masalah kesehatan.
b. Bu RT
Hendaknya kegiatan disesuaikan dengan sasaran dan tujuan, sehingga
masyarakat yang diundang lebih spesifik. Atau bisa juga sasaran
terhadap seluruh warga RT 03.
c. Pembimbing Klinik (Bu Antik)
Rencana kegiatan yang hendak dilakukan sebaiknya dilaksanakan
sesuai dengan kegiatan yang ada di masyarakat dan dilakukan dalam 1
waktu, karena mengumpulkan masyarakat bukan hal yang mudah.
d. Ketua RW (Bp. Agus)
Kegiatan senam hipertensi, pemeriksaan kesehatan dan pemberian
penidikan kesehatan sebaiknya dilakukan bersamaan dengan
posyandu lansia, tetapi semua warga diharapkan menghadiri kegiatan
tersebut.
5. Hasil Diskusi
Hasil diskusi tentang rencana kegiatan antara prioritas masalah dan
pelaksanaan kegiatan penyuluhan HT, senam dan bahaya merokok
disatukan menjadi satu saat posyandu lansia (Jadwal Terlampir)
D. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planning telah dibuat dan disetujui oleh pembimbing akademik
dan pembimbing klinik
b. Media yang tersedia mencukupi dan dapat digunakan dengan baik.
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan dimulai pukul 16.00 WIB
b. Sesi diskusi berlangsung baik dan mendapatkan gambaran untuk
mengidentifikasi prioritas diagnosa keperawatan, kegiatan yang
akan dilakukan, kesepakatan waktu dan tempat pelaksanaan
rencana kegiatan
3. Evaluasi hasil
a. Warga mendukung acara yang akan dilakukan dari hasil
Musyawarah Warga II
b. Warga mengikuti kegiatan Musyawarah Warga II dengan antusias

E. Foto kegiatan
Terlampir

F. Hambatan atau kendala


Tidak ada hambatan pada kegiatan Musyawarah Warga II
Lampiran Foto Kegiatan
PLAN OF ACTION (POA)

N MASALAH TUJUAN KEGIATAN TEMPAT WAKTU DAN PENANGGUNG


O SASARAN JAWAB

1 Manajemen Setelah dilakukan tindakan Melakukan Posyandu Sabtu, 25 Januari 2020 Bapak RW
Kesehatan keperawatan selama kurang penyuluhan Lansia Jam 08.00 - 10.00 ( Bapak Agus)
Tidak lebih 2 minggu diharapkan kesehatan tentang tingkat RW Sasaran Semua Warga
Efektif Manajemen kesehatan Hipertensi dan ( Rumah
(L.12104) meningkat dengan Senam Hipertensi Bapak RW)
kriteria hasil :
 Melakukan tindakan
untuk mengurangi faktor
resiko
 Menerapkan program
perawatan , Aktivitas
hidup sehari-hari efektif
memenuhi tujuan
kesehatan
2 Perilaku Setelah dilakukan tindakan Melakukan
kesehatan keperawatan selama kurang penyuluhan
cenderung lebih 2 minggu diharapkan kesehatan tentang
beresiko Perilaku kesehatan (L.12107) Bahaya Merokok
membaik dengagn kriteria
hasil :
 Kemampuan melakukan
tindakan pencegahan
masalah kesehatan
 Kemampuan peningkatan
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai