Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH WARGA (MW) II

PADA KOMUNITAS DENGAN HIPERTENSI DI RANDUSARI SEMARANG


Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Komunitas

Pembimbing Akademik : Nur Setiawati Dewi, Ph. D., Sp. Kom.


Pembimbing Klinik : Ns. Restu Ananda, S. Kep.

Kelompok 9
Sopian Hadi 22020121210020
Nabila Nur Maharani 22020121210069
Nadya Nur Amalia 22020121210029
Nafa Putri Warasati 22020121210035
Noor Khasanah 22020121210052
Nurpepasari 22020121210012
Riris Winarni 22020121210018
Riska Dewi Ariyanti 22020121210042
Nia Fenila 22020121210078
Nina Mariyana 22020121210011

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXXVIII


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
A. LATAR BELAKANG
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjadikan visi dalam pembangunan
kesehatan yaitu “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”. Upaya
perwujudan visi ini diantaranya melalui salah satu misinya, yaitu “peningkatan derajat
kesehatan dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat, swasta, serta masyarakat
madani baik untuk tingkat nasional hingga global” (Hidayah, 2019). Permenkes
nomor 8 tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan
menyatakan bahwa musyawarah desa adalah salah satu bentuk penyelengaraan
pemberdayaan masyarakat. Melalui musyawarah, diharapkan masalah kesehatan yang
ada di desa dapat diselesaikan bersama (Nurafifah, 2020).
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat desa untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi di desa dan
menentukan solusinya (Jumariah & Mulyadi, 2017). Sebagai pelaksana keperawatan
kesehatan masyarakat di Puskesmas (perkesmas), perawat minimal mempunyai enam
peran dan fungsi, yaitu; 1) penemu kasus (case finder); 2) pemberi pelayanan (care
giver); 3) pendidik/penyuluh kesehatan (health teacher/educator); 4) koordinator dan
kolaborator; 5) pemberi nasehat (counseling); dan 6) panutan (role model) (Depkes,
2006 dalam Isnaeni, 2014). Peran perkesmas dalam menjalankan 6 fungsi tersebut
salah satunya dapat diwujudkan melalui MMD. Berdasarkan hasil observasi dan
analisis kelompok melalui kuesioner pada RT 8 – 10 RW 3 Kelurahan Randusari,
ditemukan bahwa masalah kesehatan utama pada masyarakat adalah hipertensi.
Kegiatan Musyawarah Warga (MW) yang telah dilakukan menghasilkan beberapa
solusi yaitu edukasi pencegahan hipertensi, edukasi diit hipertensi, permainan,
edukasi komplikasi hipertensi, edukasi dengan menonton video, senam hipertensi,
jalan sehat, latihan teknik relaksasi, forum diskusi, dan pemberdayaan kader.

B. PELAKSANAAN
1. Target Audiens
Audiens dalam MW yang hadir yaitu perwakilan warga dengan Hipertensi, tokoh
masyarakat di wilayah RT 8 – 10 RW 3 Kelurahan Randusari, Petugas Puskesmas
Pandanaran dan Dosen pembimbing kelompok.
2. Tempat, Tanggal dan Jam
a. Hari/tanggal : Sabtu, 13 November 2021
b. Waktu : 09.00 WIB s.d. selesai
c. Tempat : Tempat pelaksanaan MW dilaksanakn di ruang kelas SD
Pangudi Luhur Gunung Brintik Kelurahan Randusari
3. PROSES PELAKSANAAN
1) Tahap Pra-Orientasi
Kegiatan pra-orientasi dilakukan selama 45 menit sebelum acara dimulai.
Kegiatan pra-orientasi yang dilakukan adalah persiapan tempat, meja, kursi,
persiapan media seperti LCD Proyektor, PPT sebagai media pemaparan
materi, sound system, microphone, dan breafing singkat antara panitia dan
beberapa kader. Selain itu, peserta menyiapkan lembar daftar hadir dan
konsumsi bagi peserta.
2) Tahap Orientasi
Tahap orientasi berlangsung selama 30 menit yang dipandu oleh MC (Master
of Ceremony). Pada tahap ini terdiri beberapa kegiatan yaitu salam
pembukaan, pembacaan doa, dan menyampaikan susunan acara Musyawarah
Warga II pada masyarakat RW 03, Kelurahan Randusari, Semarang Selatan.
3) Tahap Kerja (Inti Acara)
Pada tahap kerja MC mempersilahkan presentator untuk menyampaikan hasil
data pengkajian hipertensi yang ditampilkan dalam bentuk diagram.
Presentator memaparkan data pengkajian selama 15 menit. Selanjutnya, MC
mempersilahkan moderator acara untuk memandu jalannya diskusi. Sebelum
masuk ke sesi diskusi dan tanya jawab, peserta ditampilkan terlebih dahulu
Video terkait Hipertensi. Hal ini bertujuan agar peserta memahami lebih
dalam terkait Hipertensi dan bagaimana hipertensi bisa terjadi. Setelah itu,
moderator diskusi mengadakan ice breaking untuk menghibur dan
mengembalikan semangat peserta. Pada sesi diskusi dan tanya jawab,
beberapa hal yang didiskusikan yaitu sebagai berikut:
1. Penentuan prioritas masalah kesehatan di RW 03, Kelurahan Randusari,
Semarang
2. Pemilihan dan diskusi intervensi Hipertensi yang telah di susun
3. Insiasi program baru : Pembentukan Komunitas Hipertensi
4. Pembentukan dan peresmian susunan panitia Komunitas Hipertensi
5. Kesepakatan waktu kegiatan yang akan dilakukan koordinasi kembali
dengan para ketua RT di wilayah kerja RW 3, Randusari, Semarang.
4) Penutup
Pada tahap ini notulen menyerahkan hasil diskusi kepada moderator untuk
membacakan hasil diskusi MW II. Setelah itu dilakukan sesi dokumentasi
antar peserta dan panitia. Tahap akhir pada acara ini adalah penutupan yang
diakhiri dengan pembacaan kutipan oleh moderator.

INDIKATOR HASIL

No Penilaian Ya Tidak
Persiapan
1 Membuat dan menyiapkan pre planning sebelum √
pelaksanaan MW II
2 Pre planning telah disetujui oleh dosen √
pembimbing sebelum pelaksanaan kegiatan MW II
3 Melakukan kontrak waktu dengan dosen √
pembimbing, CI Puskesmas, dan warga
4 Melakukan kontrak waktu dan tempat dengan √
warga (RT 8, 9 dan 10 RW 3) H-2 sebelum
pelaksanaan kegiatan MW II
5 Menyiapkan materi dan media presentasi sebelum √
pelaksanaan kegiatan MW II
Proses
1 Ketepatan waktu untuk memulai kegiatan MW II √
2 Pemaparan materi yang dilaksanakan sesuai waktu √
dan tempat yang telah ditetapkan
3 Warga hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai √
akhir
4 Warga aktif berdiskusi untuk membahas masalah √
5 Mahasiswa mampu mengarahkan warga untuk ikut √
aktif dalam diskusi
6 Ceramah dn Tanya jawab berjalan dengan lancar √
Hasil
1 Ditemukan masalah kesehatan pada warga √
2 Didapatkan prioritas masalah kesehatan pada √
warga RT 8, 9, 10 RW 3 Gunung Brintik,
Kelurahan Randusari, Semarang
3 Menyusun rencana tindakan yang akan √
dilaksanakan warga RT 8, 9, 10 RW 3 Gunung
Brintik, Kelurahan Randusari
4 Warga berpartisipasi secara aktif selama √
kelangsungan kegiatan diskusi

HASIL PELAKSANAAN

Secara keseluruhan, pelaksanaan MW 2 di Randusari RW 3 berjalan dengan


lancar. Sempat ada kendala lokasi tempat yang tiba-tiba berubah, akan tetapi
kelompok dapat menyelesaikannya dengan baik. Antusias warga yang hadir sangat
baik, dan seluruhnya mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Warga juga
mengikuti sesi diskusi dengan antusias untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan
kelompok.

Link youtube

https://youtu.be/_hZhheZ5N2g

EVALUASI

- Evaluasi Struktur
Undangan yang hadir sebanyak 100% meliputi dosen pembimbing akademik,
pembimbing klinik (CI Puskesmas Pandanaran), ketua RW 3, ketua FKK, kader-
kader RT 8, 9, 10, dan perwakilan masyarakat yang mengalami hipertensi.
Sedangkan untuk mahasiswa yang hadir sebanyak 100%. Persiapan pre planning
sebelum kegiatan, materi, dan media presentasi pelaksanaan kegiatan Musyawarah
Warga (MW) II sudah tersedia.
- Evaluasi Proses
Kontrak waktu terjadi keterlambatan selama 60 menit dari yang tertera di
undangan karena menunggu tamu undangan yang hadir serta terjadi perpindahan
tempat pelaksanaan sehingga memerlukan waktu untuk mengurus surat perizinan
dan persiapan tempat seperti menata kursi sesuai protokol kesehatan. Kegiatan
berlangsung sesuai dengan susunan acara yang telah dibuat. Selama proses
kegiatan Musyawarah Warga (MW) II berlangsung, masyarakat mengikuti dengan
antusias dari awal hingga akhir acara. Mahasiswa juga turut membantu untuk
mengarahkan masyarakat dalam berdiskusi terkait masalah hipertensi yang
terdapat pada RT 8, 9, 10 RW 3 Kelurahan Randusari.
- Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan kegiatan Musyawarah Warga (MW) II dapat ditemukan
masalah yang menjadi prioritas dan dapat menyusun rencana tindakan yang akan
dilaksanakan pada masyarakat RT 8, 9, 10 RW 3 Kelurahan Randusari.
Masyarakat juga berpartisipasi secara aktif selama keberlangsungan kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayah, M. N. (2019). Evaluasi dan Analisis Pelaksanaan Musyawarah Msyarakat


Kelurahan Di Wilayah Puskesmas X Surabaya. Jurnal Promkes: The
Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education, 7(1), 56-66.

Isnaeni. (2014). Gambaran Peran Perawat Puskesmas dalam Pelaksanaan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di Kota Salatiga Tahun 2013. Repository
Institusi Universitas Kristen Satya Wacana. Uri:
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/5322

Jumariah, T., & Mulyadi, B. (2017). Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan
Indonesia, 7(01), 182-188.

Nurafifah, D. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Musyawarah Masyarakat


Desa terhadap Perubahan Perilaku Kesehatan. Proceeding of The URECOL, 88-
93.

Anda mungkin juga menyukai