Oleh:
Kelompok 3A
MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS
(KELOMPOK 3A)
PUSKESMAS DAU
A. Latar Belakang
Keperawatan kesehatan komunitas merupakan tindakan untuk
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan populasi dengan
mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan
keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik tersebut dilakukan
secara komprehensif, umum (tidak terbatas pada kelompok tertentu),
berkelanjutan, dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat episodik
(American Nurse Association 2004). Praktik ini merupakan perpaduan
antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran
serta aktif masyarakat yang mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
sebagai suatu kesatuan utuh, melalui proses keperawatan untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal (Depkes, 2006)
Saat ini, permasalahan kesehatan yang dihadapi komunitas
cukup kompleks, upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh
masyarakat meskipun dapat dilihat beberapa terobosan dalam upaya
pembangunan dalam bidang kesehatan, sementara itu penyakit penyakit
jantung dan pembuluh darah seperti hipertensi mengakibatkan terjadinya
peningkatan angka kesakitan. Hipertensi pada penduduk berumur 18
tahun ke atas di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis tenaga
kesehatan sebesar 9,4%, dan pengukuran tekanan darah sebesar
25,8%. Berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan, provinsi Jawa Timur
merupakan urutan ke 6 tertinggi di Indonesia, sedangkan berdasarkan
pengukuran tekanan darah provinsi Jawa Timur berada pada urutan ke
10 di Indonesia (Kemenkes RI, 2014).
Sementara itu selama tahun 2014, penyakit terbanyak di Kota
Malang adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) yang mencapai
83.708 kasus. Berturut-turut setelahnya adalah hipertensi primer dengan
58.046 kasus, influenza (virus tidak diidentifikasi) mencapai 29.878
kasus. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2013 dimana penyakit
terbanyak adalah ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) yang mencapai
83.462 kasus, diikuti dengan hipertensi primer sebanyak 50.612 kasus
dan influenza (virus tidak diidentifikasi) dengan 29.108 kasus (Dinkes
Kota Malang, 2015).
Berdasarkan hasil survei Keluarga Sehat yang dilakukan pada
290 KK di RW 1 Desa Petungsewu didapatkan bahwa sebanyak 74.20%
penderita hipertensi tidak mempunyai riwayat keluarga hipertensi.
Sebanyak 69,40% penderita hipertensi tidak pernah melakukan
pemeriksaan tekanan darah. Dari seluruh pederita hipertensi di RW1,
58,10% termasuk dalam kategori hipertensi derajat 1. Sebanyak 69,40%
penderita hipertensi tidak pernah meminum obat untuk menurunkan
tekanan darahnya. Berdasarkan hasil survei didapatkan bahwa sebanyak
100% tidak ada keluarga yang meninggal karena Hipertensi.
Berdasarkan uraian diatas perlu adanya solusi untuk mengatasi
permasalahan yang ada di komunitas. Salah satu caranya yaitu dengan
diadakanya Musyawarah masyarakat rukun tetangga (MMRW). Hal ini
merupakan salah satu kegiatan dalam pelaksanaan keperawatan
komunitas dimana dalam kegiatan tersebut diadakan pertemuan antara
masyarakat desa, kepala desa beserta perangkat desa terkait, kepala
puskesmas wilayah terkait dengan tenaga kesehatan. Dalam hal ini
tenaga kesehatan yang dimaksud adalah mahasiswa keperawatan yang
tengah melakukan praktek keperawatan komunitas didampingi oleh
pengajar komunitas dari institusi bersangkutan untuk membahas
masalah-masalah kesehatan yang terdapat di RW 1, Desa Petungsewu,
Kabupaten Malang. Oleh karena itu, pemberian asuhan keperawatan
komunitas akan dilakukan demi peningkatan kesehatan masyarakat yang
lebih baik.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Menjabarkan hasil pengkajian dan masalah kesehatan yang terdapat di
wilayah RW 1 Desa Petungsewu, Kabupaten Malang.
b. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dalam kegiatan MMRW adalah sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi hasil pengkajian yang didapatkan selama
melakukan pendataan keluarga sehat di wilayah RW 1 Desa
Petungsewu, Kabupaten Malang
2. Melakukan identifikasi masalah kesehatan yang paling banyak
muncul di wilayah RW 1 Desa Petungsewu, Kabupaten Malang
3. Melakukan penyampaian laporan program kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk memperbaiki masalah kesehatan di wilayah
RW 1 Desa Petungsewu, Kabupaten Malang
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
2.1. Nama Kegiatan
Musyawarah Mufakat Rukun Tetangga (MMRW) 1
2.2. Sasaran Kegiatan dan Kegiatan Umum
2.2.1. Sasaran Kegiatan
Masyarakat RW 1 Desa Petungsewu, Kabupaten Malang.
2.2.2. Kegiatan Umum
- Pemaparan hasil pengkajian Komunitas
- Diskusi tentang masalah yang ditemukan dan cara
penyelesaian masalah
- Penyampaian kesimpulan hasil diskusi.
2.3. Pelaksanaan Kegiatan
2.3.1. Waktu Kegiatan
a. Hari/tanggal : Senin, 9 Juli 2018
b. Waktu : 18.00 WIB – 20.00
2.3.2. Tempat Kegiatan
Kediaman Bp. Nur Wahyudi (Ketua RW 1)
2.3.3. Metode
Diskusi
2.4. Susunan Acara Kegiatan
Waktu Kegiatan
17.00-18.00 Persiapan dan briefing
18.00-18.15 Pembukaan dan sambutan
18.15-18.45 Pemaparan hasil pengkajian
18.45-19.45 Diskusi dan penentuan pemecahan
masalah
19.45-20.00 penutupan
2.5. Susunan Kepanitiaan
1. Ketua Pelaksana : Nur Annisa Ilmiatun
2. Divisi acara : Miftakhul Jannah, Tia Novia
3. Divisi Humas : Bagus Heryawan, Anif Lailatul F.
4. Divisi Kestari : Hayatus Sa’adah Ayu L.
5. Divisi Perkap : Mohamad Akbar Baghaskara, Bagus Heryawan
6. Divisi PDDM : Hanna Mardhotillah F.
7. Divisi Konsumsi : Hanifah Irma
8. MC dan Moderator : Mohamad Akbar Baghaskara
9. Presentator : Miftakhul Jannah
10. Fasilitator : Shynatry Ayu Andika, Yulviana Dwi O, Tia Novia
11. Notulensi : Tri Khusniyatul Maromi
2.6. Anggaran Dana
1. Evaluasi Struktur
a. Ruangan kondusif untuk kegiatan MMRW.
b. Media dan materi tersedia dan memadai.
c. Peserta yang hadir sebanyak 76% yaitu sebanyak 23 orang dari 50
undangan yang disebar ke masyarakat.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta memperhatikan dan mendengarkan hasil pengkajian
dengan seksama
b. Peserta aktif dan antusias selama proses diskusi berlangsung
c. Proses diskusi berjalan lancar dan peserta antusias dalam
menyampaikan pendapatnya terkait program yang akan
diselenggarakan.
d. Seluruh peserta mengikuti kegiatan mulai dari awal hingga akhir
acara.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menerima dan memahami permasalahan yang
terjadi di RW 1, Desa Petungsewu
b. Didapatkan rencana kegiatan yang telah disepakati antara
mahasiswa dan peserta MMRW.
Saran :
PENYULUHAN
MATERI 1 Hipertensi: (Natry, Jannah)
Pengertian-penatalaksaan
MATERI 2 Manajemen obat-obatan: (Tia, Hanna)
MATERI 3 Manajemen hipertensi: Niya, Vina
MATERI 4 Edukasi perilaku beresiko: rokok dan konsumsi kopi: bagas, Anif
SENAM: Mia
PELATIHAN KADER: All Crew
PEMERIKSAAN GRATIS: All Crew
LAMPIRAN DOKUMENTASI
LAPORAN PENDAHULUAN YOLAH (YOK.. LAWAN HIPERTENSI)
DI WILAYAH BINAAN PUSKESMAS DAU
RW 1 DESA PETUNGSEWU KECAMATAN DAU
Disusun Oleh:
Tri Khusniyatul Maromi 145070201111025
Miftakhul Jannah 145070201111027
Tia Novia 145070207111009
Yulviana Dwi Oktavia 145070200131007
Hanna Mardhotillah F 145070200131008
Shynatri Ayu Andhika 145070201111010
Mohamad Akbar Baghaskara 145070207131001
Hayatus Sa’adah Ayu L 145070201111026
Anif Lailatul Fitriy 145070200111004
Nur Annisa Ilmiatun 145070207131001
Bagus Heryawan 115070207113004
KELOMPOK 3A
PUSKESMAS DAU
2.3.3 Metode
1. YOLAH 1 : Pemeriksaan tekanan darah dan gula darah,
Pembagian leaflet, interaktif learning mengenai DASH (Dietary
Approach to Stop Hypertension), diskusi.
2. YOLAH 2 : Pemeriksaan tekanan darah, Pembagian leaflet,
interaktif learning mengenai Gaya Hidup bagi penderita HT,
diskusi.
3. YOLAH 3 : Pemeriksaan tekanan darah, Pembagian leaflet,
interaktif learning mengenai Obat Herbal untuk mengatasi HT,
diskusi.
4. YOLAH 4 : Pemeriksaan tekanan darah, Pembagian leaflet,
interaktif learning mengenai nteraktif learning mengenai DASH
(Dietary Approach to Stop Hypertension), Gaya Hidup bagi
penderita HT, dan Obat Herbal untuk mengatasi HT, diskusi.
Pemeriksaan kesehatan
(Shynatri)
PDDM (Hayatus)
14.00 - 15.00 Ke Rumah warga Senam Mengundang dan
(Baghas) menjemput warga RW 1
15.00 - 15.30 Registrasi + Absensi Warga datang dan mengisi
Pemeriksaan (Niya) absensi lalu dilakukan
kesehatan Pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan
kesehatan
(Shynatri)
15.30 - 16.15 Materi 1 + Tanya MC (Vina) MC membuka acara dan
jawab (DASH) memimpin jalannya acara
Pemateri
(Tia) PDDM (Hayatus)
PDDM (Hayatus)
16.40 - 17.00 Penutupan MC (Vina)
17.00 - 18.00 Evaluasi panitia Ketua
Pelaksana
(Jannah)
Pemeriksaan kesehatan
(Anif)
PDDM (Hanna)
14.00 - 15.00 Ke Rumah warga Senam Mengundang dan
(Vina) menjemput warga RW 1
15.00 - 15.30 Registrasi + Absensi Warga datang dan mengisi
Pemeriksaan (Bagus) absensi lalu dilakukan
kesehatan Pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan
kesehatan
(Anif)
15.30 - 16.15 Materi 2 + Tanya MC MC membuka acara dan
jawab (Gaya (Hayatus) memimpin jalannya acara
Hidup)
PDDM (Hanna)
Pemateri
(Mia) All crew stand by
PDDM (Hanna)
16.40 - 17.00 Penutupan MC
(Hayatus)
17.00 - 18.00 Evaluasi panitia Ketua
Pelaksana
(Jannah)
YOLAH 3 (Jumat, 27 Juli 2018)
13.00 - 13.30 Briefing panitia Ketua Panitia datang dan absen
Pelaksana (Anif)
(Jannah) Briefing oleh Ketua
Pelaksana (Jannah)
13.30 - 14.00 Persiapan panitia Acara Persiapan Promkes
(Hayatus) (Shynatri)
Pemeriksaan kesehatan
(Tia)
PDDM (Vina)
14.00 - 15.00 Ke Rumah warga Senam Mengundang dan
(Hanna) menjemput warga RW 1
15.00 - 15.30 Registrasi + Absensi Warga datang dan mengisi
Pemeriksaan (Anif) absensi lalu dilakukan
kesehatan Pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan
kesehatan
(Tia)
15.30 - 16.15 Materi 1 + Tanya MC (Niya) MC membuka acara dan
jawab (DASH) memimpin jalannya acara
Pemateri
(Shynatri) PDDM (Vina)
B. Bahaya Merokok
Menurut Depkes RI 2010 bahaya merokok adalah sebagai berikut:
1. Bagi perokok aktif, yaitu seseorang yang merokok secara langsung atau
menghisap rokok
Meningkatkan resiko dua kali lebih besar mengalami serangan jantung
Meningkatkan resiko dua kali lebih besar mengalami stroke
Meningkatkan resiko mengalami serangan jantung dua kali lebih besar
pada mereka yang mengalami tekanan darah tinggi/ kadar kolesterol
tinggi
Meningkatkan resiko sepuluh kali lebih besar mengalami serangan
jantung pada wanita pengguna pil KB
Meningkatkan resiko lima kali lebih besar menderita kerusakan jaringan
anggota tubuh yang rentan seperti kanker paru-paru (tar)
2. Bagi perokok pasif, yaitu seseorang yang terpapar asap tembakau dari orang
yang merokok yang menyebabkan inhalasi pada orang-orang sekitarnya.
Mata perih
Bersin dan batuk-batuk
Sakit tenggorokan
Sakit kepala
Radang paru-paru
Bronchitis\
Meningkatkan kanker paru dan penyakit jantung
C. Tips Mengurangi Rokok
Menurut Kemenkes yaitu sebagai berikut:
1. Penundaan
Menunda saat menghisap rokok pertama, 2 jam setiap hari dari hari
sebelumnya.
Contoh:
Hari 1: jam 09.00
Hari 2: jam 11.00
Hari 3: jam 13.00
Hari 4: jam 15.00
Hari 5: jam 17.00
Hari 6: jam 19.00
Hari 7: jam 21.00- terakhir
2. Pengurangan
Jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur
dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hair yang ditetapkan.
Missalnya rata-rata menghisap 28 batang rokok perhari, berhenti merokok
direncanakan dalam 7 hari.
Contoh:
Hari 1: 24 batang
Hari 2: 20 batang
Hari 3: 16 batang
Hari 4: 12 batang
Hari 5: 8 batang
Hari 6: 4 batang
Hari 7: 0 batang
3. Penggantian
Dapat digantikan dengan makanan atau kebiasaan yang disukai oleh
pengkonsumsi rokok. Misalnya permen, kue, buah, minum air putih, olahraga
dan kegiatan lainnya.
4. Berhenti seketika
Hari ini masih merokok, besok berhenti sama sekali.
D. Dosis Konsumsi Kopi yang Aman
Menurut penelitian, minum kopi sebenarnya baik untuk kesehatan
asalkan bila dikonsumsi tidak secara berlebihan. Bila diminum dalam dosis
yang wajar, sebenarnya kopi justru baik untuk kesehatan. Setidaknya dosis
kafein sebanyak 300 mg sehari atau setara dengan 3 cangkir kopi sehari masih
diperbolehkan. Sebagai catatan, 1 cangkir kopi rata-rata mengandung 100 mg
kafein. Akan tetapi, dosis 3 cangkir sehari masih merupakan perkiraan kasar
dan bisa dianggap sudah berlebihan karena bisa saja dalam satu hari
seseorang sudah mengkonsumsi kafein selain dari kopi. Perlu diingat bahwa
reaksi tiap orang terhadap kafein tidaklah sama (Sofiana, 2011). Kecanduan
terhadap kafein diperkirakan akan terjadi jika mengkonsumsi lebih dari 600 mg
kafein atau setara dengan 5-6 cangkir kopi per hari selama 8-15 hari berturut-
turut. Sedangkan dosis yang bisa berakibat fatal bagi manusia adalah sekitar
10 gram kafein atau 20-50 cangkir per hari (Sofiana, 2011).
Cara pembuatan :
- Daun cincau hijau diberi air sedikit lalu remas-remas
- Setelah itu beri sedikit air lagi dan remas lagi. Lakukan sampai air habis
lalu di saring
- Diamkan selama 15-20 menit
- Agar- agar daun cincau hijau siap disajikan (penyajian agar-agar daun
cincau hijau boleh menggunakan santan dengan syarat santan yang
digunakan harus baru, bukan santan yang sudah di hangatkan berhari-hari.
Untuk pemanis boleh ditambahkan air rebusan gula merah namun jangan
ditambah dengan pemanis buatan)
- Diminum 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 1 minggu. (sebaiknya
minum ketika perut masih kosong sehingga tubuh akan memproses
secara optimal dan cepat merasakan manfaatnya)
1. Evaluasi Struktur
d. Ruangan kondusif untuk kegiatan pemeriksaan dan promosi
kesehatan
e. Media dan materi tersedia dan memadai.
f. Peserta yang hadir minimal 15 orang
2. Evaluasi Proses
e. Peserta memperhatikan dan mendengarkan ketika pemaparan
materi berlangsung
f. Peserta tampak ramai ketika diberi penyuluhan diet DASH
g. Peserta sangat antusias ketika diminta untuk bertanya terkait materi
h. Seluruh peserta mengikuti kegiatan mulai dari awal hingga akhir
acara.
3. Evaluasi Hasil
Diperoleh adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu RW 1 Desa
Petungsewu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan mengenai diet
DASH hipertensi.
Saran:
- Dari ibu ketua kader memberikan saran jika bisa mengajak masyarakat
khusunya bapak-bapak dalam kegiatan ini
PRE TEST
0%
Kurang (0-20)
45%
Cukup (40-60)
55%
Baik (80-100)
POST TEST
0%
Meningkat
Tetap
100% Menurun
Normal
40% 25% Pre HT
HT 1
30% HT 2
25%
<200
>200
75%
Hasil
Jenis gula Hasil
No Nama RT TD Kesimpulan
Kelamin darah
Pre-Test Post-Test
1 Ny. T 4 P 130/90 82 40 80 Meningkat
2 Ny. S 4 P 140/80 20 100 Meningkat
3 Ny. P 4 P 160/90 40 100 Meningkat
4 Ny. R 3 P 140/90 20 100 Meningkat
5 Ny. A 3 P 150/90 40 100 Meningkat
6 Ny. L 2 P 130/90 20 80 Meningkat
7 Ny. S 1 P 160/80 277 20 100 Meningkat
8 Ny. N 5 P 180/100 0 80 Meningkat
9 Ny. P 5 P 120/90 128 40 80 Meningkat
10 Ny. S 1 P 200/100 0 80 Meningkat
11 Ny. M 1 P 130/100 40 100 Meningkat
12 Ny. J 4 P 140/100 40 60 Meningkat
13 Ny. K 2 P 180/110 40 60 Meningkat
14 Ny. W 2 P 150/100 0 80 Meningkat
15 Ny. S 2 P 110/90 40 100 Meningkat
16 Ny. P 5 P 150/90 20 60 Meningkat
17 Ny. Y 3 P 130/90 317 20 80 Meningkat
18 Ny. M 3 P 160/100 0 80 Meningkat
19 Ny. S 3 P 180/110 40 100 Meningkat
20 Ny. S 1 P 180/90 0 60 Meningkat
PRE-TEST
a) Evaluasi Struktur
- Persiapan yang dilakukan panitia sudah cukup baik. Panitia sudah
berkumpul pada jam 13.30 WIB untuk mempersiapkan acara dan menata
tempat.
- Media leaflet yang digunakan cukup membantu dalam proses konseling.
b) Evaluasi Proses
- Warga antusian terhadap kegiatan yang berlangsung.
- Rundown acara berjalan sesuai yang telah disusun.
-
c) Evaluasi Hasil
- Warga yang hadir melebihi target (15 orang), yakni sebanyak 29.
- Dari hasil rekap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada 29 warga
yang hadir, 19 warga (66%) memiliki tekanan darah tinggi, 2 warga (7%)
pre hipertensi, dan 8 warga (27%) memiliki tekanan darah normal.
- Dari hasil rekap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada 29 warga
yang hadir, hanya ada 13 warga yang lolos skrining dan dilakukan
pemeriksaan kadar gula darah. Hasilnya adalah 9 warga (69%) memiliki
kadar gula darah kurang dari 200, dan 4 warga (31%) memiliki kadar gula
darah lebih dari 200. Diantara 4 orang warga yang memiliki kadar gula
darah lebih dari 200, 2 diantaranya memang sudah terdiagnosis DM
- Dari hasil rekap pre-test post-test yang telah dilakukan 100% warga
mengalami penigkatan pengetahuan
- Warga mendapatkan pengetahuan baru tentang perilaku merokok dan
konsumsi kopi.
Saran :
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai gaya hidup pada penderita tekanan
darah tinggi, didapatkan hasil bahwa pengetahuan masyarakat mengenai gaya
hidup penderita hipertensi telah meningkat. Untuk selanjutnya, diharapkan
masyarakat dapat menerapkan gaya hidup yang baik untuk mengurangi dan
mencegah hipertensi.
PRE
0%
kurang (0-20)
45% cukup (40-60)
55%
baik (80-100)
POST
0%
kurang (0-20)
cukup (40-60)
baik (80-100)
100%
PENGETAHUAN
17%
TETAP
MENINGKAT
83%
TD
17%
28% HT 2
HT 1
17%
PRE
NORMAL
38%
GD
31%
<200
>200
69%
PRE-TEST
1. Pengetahuan Kurang : 0 (0%)
2. Pengethuan Cukup : 18 (55%)
3. Pengetahuan Baik : 15 (45%)
POST-TEST
1. Pengetahuan Kurang : 0 (0%)
2. Pengethuan Cukup : 0 (0%)
3. Pengetahuan Baik : 29 (100%)
KEMENTRIAN RISET, TEKNILOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jalan Veteran Malang – 65145
Telp. (0341) 551611 Pes. 213.214; 569117, 567192
Fax (62)(0341) 564755
e-mail: sekr.fk@ub.ac.id http:fk.ub.ac.id
JAWA TIMUR - INDONESIA
Evaluasi:
1. Evaluasi Struktur
g. Ruangan kondusif untuk kegiatan penyuluhan
h. Media dan materi tersedia dan memadai.
i. Peserta yang hadir sebanyak 100%. Dari target 15 orang ternyata
terdapat 29 warga yang datang pada acara penyuluhan
5. Evaluasi Proses
i. Peserta memperhatikan dan mendengarkan ketika penyuluhan
materi obat herbal berlangsung
j. Peserta sangat antusias ketika diberikan kesempatan untuk
bertanya
k. Seluruh peserta mengikuti kegiatan mulai dari awal hingga akhir
acara.
6. Evaluasi Hasil
a. Setelah dilakukan pre test, didapatkan hasil sebanyak 4 orang
(14%) berpengetahuan rendah, 4 orang (14%) berpengetahuan
cukup , dan sebanyak 21 orang (72%) berpengetahuan baik.
b. Setelah dilakukan post test, didapatkan hasil bahwa 4 orang (14%)
berpengetahuan cukup dan sebanyak 25 orang (86%)
berpengetahuan baik.
c. Setelah ditarik kesimpulan dari nilai pengetahuan, didapatkan hasil
bahwa 16 orang (55%) memiliki pengetahuan yang tetap dari hasil
pre dan post test. Dan sebanyak 13 orang (45%) memiliki
pengetahuan yang meningkat setelah diberikan penyuluhan.
Saran :
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai pengobatan herbal pada penderita
tekanan darah tinggi, didapatkan hasil bahwa pengetahuan masyarakat mengenai
pengobatan herbal dengan hipertensi meningkat. Untuk selanjutnya, diiharapkan
beberapa macam pengobatan herbal dapat diterapkan oleh masyarakat yang
mempunyai darah tinggi. Tidak hanya sekali dua kali, namun penerapan obat
herbalnya harus terus menerus agar menunjukkan hasil yang signifikan.
Pre Test
Baik Cukup Rendah
14%
14%
72%
Post Test
Baik Cukup Rendah
14%
86%
Post Test
Meningkat Tetap Menurun
45%
55%
7%
38% 14%
41%
25%
75%
TEKANAN DARAH
7%
NORMAL
20% 33%
PRE HIPERTENSI
Pre-test
kurang cukup baik
0%
21%
79%
Post-Test
KURANG CUKUP BAIK
0%
30%
70%
100%
Kesimpulan dari Pre test dan Post test yang dilakukan kepada bapak-
bapak peserta tahlil di RT 1, didapatkan hasi jika sebanyak 100% (30 orang)
pengetahuan bapak-bapak peserta Tahlil di RT 1 mengalami peningkatan
antara sebelum dan sesudah pemberian mat
Tabel 1. Data Pemeriksaan dan Hasil Pre-Post Test YOLAH 4 RT 4
Jenis Hasil
No Nama RT TD Kesimpulan
Kelamin Pre-Test Post-Test
1 Tn. D 1 L 100/80 0 80 Meningkat
2 Tn. T 1 L 110/70 40 100 Meningkat
3 Tn. E 1 L 120/90 0 100 Meningkat
4 Tn. G 1 L 100/70 20 100 Meningkat
5 Tn. R 1 L 110/90 20 100 Meningkat
6 Tn. Y 1 L 130/80 0 80 Meningkat
7 Tn. P 1 L 100/80 20 60 Meningkat
8 Tn. T 1 L 110/70 20 80 Meningkat
9 Tn. W 1 L 110/80 0 80 Meningkat
10 Tn. R 1 L 120/90 40 80 Meningkat
11 Tn. F 1 L 120/90 60 100 Meningkat
12 Tn. O 1 L 140/80 40 80 Meningkat
13 Tn. R 1 L 130/80 20 60 Meningkat
14 Tn. S 1 L 130/80 20 80 Meningkat
15 Tn. F 1 L 130/90 40 80 Meningkat
16 Tn. G 1 L 140/80 0 60 Meningkat
17 Tn. H 1 L 140/70 40 80 Meningkat
18 Tn. Y 1 L 170/110 0 80 Meningkat
19 Tn. A 1 L 140/90 20 60 Meningkat
20 Tn. D 1 L 150/100 20 60 Meningkat
21 Tn. S 1 L 130/90 0 60 Meningkat
22 Tn. W 1 L 140/80 20 80 Meningkat
23 Tn. R 1 L 140/80 20 60 Meningkat
24 Tn. I 1 L 160/90 0 60 Meningkat
25 Tn. S 1 L 150/90 20 80 Meningkat
26 Tn. C 1 L 150/100 0 80 Meningkat
27 Tn. W 1 L 160/100 40 80 Meningkat
28 Tn. H 1 L 180/120 0 40 Meningkat
29 Tn. M 1 L 150/80 20 100 Meningkat
30 Tn. L 1 L 130/90 20 80 Meningkat
PRE-TEST
1. Pengetahuan Kurang : 23 (76%)
2. Pengethuan Cukup : 7 (24%
3. Pengetahuan Baik : 0 (0%)
POST-TEST
1. Pengetahuan Kurang : 0 (0%)
2. Pengethuan Cukup : 9 (30%)
3. Pengetahuan Baik : 21 (70%)
KEMENTRIAN RISET, TEKNILOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jalan Veteran Malang – 65145
Telp. (0341) 551611 Pes. 213.214; 569117, 567192
Fax (62)(0341) 564755
e-mail: sekr.fk@ub.ac.id http:fk.ub.ac.id
JAWA TIMUR - INDONESIA
Tekanan Darah
6%
27%
20% Normal
Pre HT
HT 1
HT 2
47%
Pre Test
27% 27%
Kurang (0-20)
Cukup (40-60)
Baik (80-100)
46%
POST TEST
0%
33%
Kurang (0-20)
Cukup (40-60)
Baik (80-100)
67%
Pengetahuan
0%
17%
Meningkat
Tetap
Turun
83%
Jenis Tekanan
No. Nama RT Pretest Posttest Kesimpulan
Kelamin Darah
1. Tn. A 02 Laki-laki 120/80 60 80 Pengetahuan meningkat
2. Tn. Bu 02 Laki-laki 170/100 40 80 Pengetahuan meningkat
3. Tn. Da 02 Laki-laki 130/90 60 100 Pengetahuan meningkat
4. Tn. De 02 Laki-laki 110/70 80 80 Pengetahuan tetap
5. Tn. Ha 02 Laki-laki 140/90 20 40 Pengetahuan meningkat
6. Tn. H 02 Laki-laki 140/90 20 60 Pengetahuan meningkat
7. Tn. R 02 Laki-laki 110/80 100 100 Pengetahuan tetap
8. Tn. M 02 Laki-laki 120/80 80 100 Pengetahuan meningkat
9. Tn. N 02 Laki-laki 120/80 60 80 Pengetahuan meningkat
10. Tn. Na 02 Laki-laki 120/70 40 80 Pengetahuan meningkat
11. Tn. C 02 Laki-laki 120/80 60 80 Pengetahuan meningkat
12. Tn. T 02 Laki-laki 140/90 20 60 Pengetahuan meningkat
13. Tn. Sa 02 Laki-laki 150/90 20 40 Pengetahuan meningkat
14. Tn. He 02 Laki-laki 120/80 80 100 Pengetahuan meningkat
15. Tn. K 02 Laki-laki 110/80 60 100 Pengetahuan meningkat
16. Tn. L 02 Laki-laki 110/70 80 100 Pengetahuan meningkat
17. Tn. Ni 02 Laki-laki 130/80 20 60 Pengetahuan meningkat
18. Tn. Su 02 Laki-laki 110/80 80 100 Pengetahuan meningkat
19. Tn. Se 02 Laki-laki 150/90 60 60 Pengetahuan tetap
20. Tn. Ma 02 Laki-laki 140/80 20 60 Pengetahuan meningkat
21. Tn. Ro 02 Laki-laki 120/80 40 80 Pengetahuan meningkat
22. Tn. Rb 02 Laki-laki 120/70 20 60 Pengetahuan meningkat
23. Tn. Fe 02 Laki-laki 160/100 20 60 Pengetahuan meningkat
24. Tn. Sn 02 Laki-laki 130/70 80 80 Pengetahuan tetap
25. Tn. P 02 Laki-laki 120/80 60 100 Pengetahuan meningkat
26. Tn. Do 02 Laki-laki 110/80 60 100 Pengetahuan meningkat
27. Tn. J 02 Laki-laki 110/70 80 80 Pengetahuan tetap
28. Tn. G 02 Laki-laki 130/80 40 60 Pengetahuan meningkat
29. Tn. Ro 02 Laki-laki 110/80 60 100 Pengetahuan meningkat
30 Tn. Ki 02 Laki-laki 120/80 60 100 Pengetahuan meningkat
PRE-TEST
POST-TEST
Evaluasi :
4. Evaluasi Struktur
Pelaksana kegiatan telah mempersiapkan media, alat bantu, serta
sarana-prasarana yang digunakan untuk pemeriksaan kesehatan dan
promosi kesehatan.
Peserta warga RW 03 yang mengikuti kegiatan YOLAH berjumlah 25
orang dari target 15 orang.
5. Evaluasi Proses
Pelaksana Kegiatan :
suasana yang kondusif dan tertib
peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
Sasaran
Saran :
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai diet DASH, gaya hidup mengenai
perilaku beresiko hipertensi dan pengobatan herbal diharapkan seluruh warga
yang mengikuti tahlil dapat menerapkan isi penyuluhan dalam kehidupan sehari-
hari. Selain itu, ketua RT 03 juga mengharapkan adanya penyuluhan setiap acara
tahlil sehingga dapat menambah wawasan warga RT 03.
12% Normal
Pre HT
HT 1
36% 52%
HT 2
12% Baik
32%
Cukup
Kurang
56%
Baik
40% Cukup
60% Kurang
12% Meningkat
Tetap
Menurun
88%
Setelah dilakukan pre test dan post test pada warga RW 03 yang mengikuti
tahlil. Dapat disimpulkan bahwa 88% (22 orang) mengalami peningkatan
pengetahuan mengenai diet DASH, gaya hidup perilaku beresiko, dan
pengobatan herbal pada hipertensi. Dan sebanyak 12% (3 orang) memiliki
pengetahuan yang cukup setelah diberikan penyuluhan.
Tabel 1. Data Pemeriksaan dan Hasil Pre-Post Test YOLAH 4 di RT 03
Jenis Hasil
No Nama RT TD Kesimpulan
Kelamin Pre-Test Post-Test
1 Tn. T 3 L 110/90 60 100 Meningkat
2 Tn.C 3 L 120/80 100 100 Tetap
3 Tn. U 3 L 130/90 60 100 Meningkat
4 Tn. S 3 L 110/80 100 100 Tetap
5 Tn. R 3 L 120/90 60 100 Meningkat
6 Tn. Y 3 L 140/80 20 80 Meningkat
7 Tn. P 3 L 110/80 40 60 Meningkat
8 Tn. A 3 L 120/80 20 60 Meningkat
9 Tn. R 3 L 120/80 60 80 Meningkat
10 Tn. E 3 L 130/90 20 80 Meningkat
11 Tn. W 3 L 130/90 40 80 Meningkat
12 Tn. M 3 L 130/80 40 60 Meningkat
13 Tn. U 3 L 130/80 40 100 Meningkat
14 Tn. L 3 L 130/80 20 60 Meningkat
15 Tn. S 3 L 140/100 100 100 Tetap
16 Tn. T 3 L 110/80 20 60 Meningkat
17 Tn. M 3 L 130/70 60 80 Meningkat
18 Tn. P 3 L 120/80 20 80 Meningkat
19 Tn. B 3 L 120/80 40 60 Meningkat
20 Tn. O 3 L 120/90 40 60 Meningkat
21 Tn. S 3 L 130/90 20 60 Meningkat
22 Tn. W 3 L 140/90 40 80 Meningkat
23 Tn. J 3 L 130/80 40 60 Meningkat
24 Tn. K 3 L 120/90 20 80 Meningkat
25 Tn. S 3 L 120/90 40 60 Meningkat
KEMENTRIAN RISET, TEKNILOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jalan Veteran Malang – 65145
Telp. (0341) 551611 Pes. 213.214; 569117, 567192
Fax (62)(0341) 564755
e-mail: sekr.fk@ub.ac.id http:fk.ub.ac.id
JAWA TIMUR - INDONESIA
Tekanan Darah
0% 0%
Normal
47% Pre Ht
53% HT1
Ht2
Pre test
3%
Kurang (0-20)
30%
Cukup (40-60)
67% Baik (80-100)
Post test
10%
Kurang (0-20)
43%
Cukup (40-60)
47% Baik (80-100)
Meningkat
Tetap
90% Turun
Kesimpulan dari Pre test dan Post test yang dilakukan kepada bapak-
bapak peserta tahlil di RT 4, didapatkan hasi jika sebanyak 10% (3 orang)
pengetahuan bapak-bapak peserta Tahlil di RT 4 tetap sama antara sebelum
dan sesudah pemberian materi dan sebanyak 90% (27 orang) pengetahuan
bapak-bapak peserta Tahlil di RT 4 mengalami peningkatan antara sebelum
dan sesudah pemberian materi.
Tabel 1. Data Pemeriksaan dan Hasil Pre-Post Test YOLAH 4 RT 4
Jenis Hasil
No Nama RT TD Kesimpulan
Kelamin Pre-Test Post-Test
1 Tn. S 4 L 100/80 40 80 Meningkat
2 Tn.B 4 L 110/70 80 100 Meningkat
3 Tn. T 4 L 120/90 40 100 Meningkat
4 Tn. S 4 L 100/70 60 100 Meningkat
5 Tn. R 4 L 110/90 40 100 Meningkat
6 Tn. L 4 L 130/80 20 80 Meningkat
7 Tn. P 4 L 100/80 20 60 Meningkat
8 Tn. P 4 L 110/70 0 40 Meningkat
9 Tn. R 4 L 110/80 40 80 Meningkat
10 Tn. E 4 L 120/90 0 80 Meningkat
11 Tn. W 4 L 120/90 20 60 Meningkat
12 Tn. N 4 L 120/80 20 60 Meningkat
13 Tn. U 4 L 120/80 20 60 Meningkat
14 Tn. L 4 L 120/80 0 40 Meningkat
15 Tn. S 4 L 130/90 40 40 Tetap
16 Tn. S 4 L 100/80 0 60 Meningkat
17 Tn. M 4 L 120/70 40 80 Meningkat
18 Tn. P 4 L 110/90 0 80 Meningkat
19 Tn. B 4 L 110/80 20 60 Meningkat
20 Tn. D 4 L 110/90 20 60 Meningkat
21 Tn. S 4 L 120/90 0 60 Meningkat
22 Tn. W 4 L 130/80 20 80 Meningkat
23 Tn. J 4 L 120/80 20 60 Meningkat
24 Tn. P 4 L 120/90 0 20 Meningkat
25 Tn. S 4 L 110/90 20 40 Meningkat
26 Tn. B 4 L 110/80 0 80 Meningkat
27 Tn. W 4 L 120/70 40 40 Tetap
28 Tn. T 4 L 120/80 0 40 Meningkat
29 Tn. H 4 L 110/80 20 20 Tetap
30 Tn. R 4 L 120/80 20 80 Meningkat
PRE-TEST
15. Pengetahuan Kurang : 20 (67%)
16. Pengethuan Cukup : 9 (30%)
17. Pengetahuan Baik : 1 (3%)
POST-TEST
18. Pengetahuan Kurang : 3 (10%)
19. Pengethuan Cukup : 14 (43%)
20. Pengetahuan Baik : 13 (47%)
KEMENTRIAN RISET, TEKNILOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jalan Veteran Malang – 65145
Telp. (0341) 551611 Pes. 213.214; 569117, 567192
Fax (62)(0341) 564755
e-mail: sekr.fk@ub.ac.id http:fk.ub.ac.id
JAWA TIMUR - INDONESIA
Tekanan Darah
Normal
Pre Test
20%
30% Baik
Cukup
Kurang
50%
Post Test
0%
20%
Baik
Cukup
Kurang
80%
10%
Meningkat
Tetap
Menurun
85%
Oleh:
KELOMPOK 3A
DEPARTEMEN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
WHO mencatat pada tahun 2013 sedikitnya sejumlah 972 juta kasus 2 Hipertensi,
diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus pada tahun 2025 atau sekitarn 29% dari
total penduduk dunia menderita hipertensi, dimana 333 juta berada di negara maju
dan 639 sisanya berada dinegara berkembang.termasuk Indonesia, Hipertensi
juga menempati peringkat ke 2 dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan
dirumah sakit di Indonesia. penderitanya lebih banyak wanita (30%) dan pria (29%
)sekitar 80 % kenaikan kasus hipertensi terjadi terutama dinegara berkembang.
(Triyanto, 2014).Menurut National basic health survey prevalensi hipertensi
diindonesia pada kelompok usia 15 - 24 tahun adalah 8,7% pada kelompok usia
25 - 34 tahun adalah 14,7%, kelompok umur 35 - 44 tahun 24,8% usia 45 - 54
tahun 35,6%,usia 55 - 64 tahun 45,9% untuk usia 65 - 74 tahun57,6% sedangkan
lebih dari 75 tahun adalah 63,8%, dengan prevalensi yang tinggi tersebut
hipertensi yang tidak disadari jumlahnya bisa lebih tinggi lagi.hal ini terjadi karena
hipertensi dan komplikasinya jumlahnya jauh lebih sedikit dari pada hipertensi
yang tidak ada gejala . ( Widjaja.dkk 2013 )
Dari hasil pengkajian Puskesmas Dau Kabupaten Malang didapatkan data bahwa
dari 10 penyakit yang sering diderita oleh masyarakat Petungsewu penyakit
hipertensi berada di nomor 2 teratas di wilayah Desa Petungsewu yaitu sebanyak
15 orang (1,7%) dari 870 warga hasil observasi di wilayah RW 1 Desa Petungsewu
didapatkan data bahwa sebanyak 15 orang di wilayah tersebut menderita
hipertensi.
Olahraga yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang
dilakukan secara khusus, seperti senam jatung sehat, namun senam jantung sehat
harus dilakukan secara bertahap dan tidak boleh memaksakan diri (Soetini, 2006).
Senam jantung sehat adalah olahraga yang disusun dengan selalu
mengutamakan kemampuan jantung, gerakan otot besar, dan kelenturan sendi,
serta memasukkan oksigen sebanyak mungkin. Selain meningkatnya perasaan
sehat dan kemampuan untuk mengatasi stress keuntungan lain dari senam
jantung yang teratur adalah menurunnya tekanan darah, berkurangnya obesitas,
berkurangnya frekuensi denyut jantung saat istirahat (Sylvia, 2003).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
DESKRIPSI KEGIATAN
Akbar Baghaskara
Hayatus Sa`adah
Yulviana Dwi
Miftakhul Jannah
Pemasukan
Total : Rp 240.000,00
Pengeluaran
1. Struktur
BAB III
PENUTUP
Demikian Proposal Kegiatan Senam Anti Hipertensi ini kami susun untuk
memberikan gambaran tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dengan harapan
agar dapat dijadikan bahan pertimbangan dan pedoman penyelenggaraan
kegiatan. Segala bentuk saran dan dukungan baik dalam bentuk moril maupun
materil sangat kami harapkan demi kesuksesan acara ini.
SEJATI
Senam Hipertensi : Senam anti hipertensi adalah bagian dari usaha dalam
mengurangi berat badan dan mengelola stress yang keduanya merupakan faktor
resiko utama penderita hipertensi
Prinsip Senam :
2. Laptop
3. Sound system
Langkah – langkah
• Pemanasan
• Pendinginan
Aziza, Lucky (2007). Hipertensi: The Silent Killer. Jakarta : Ikatan Dokter
Indonesia.
Baradero, Mary (2008). Klien Gangguan Kardiovaskular: Seri Asuhan
Keperawatan. Jakarta:EGC
Depkes RI (2014). Hipertensi. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI
Margiyati (2010). Pengaruh Senam Lansia pada Penurunan Tekanan Darah pada
Lansia Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Ngudi
Lampiran. Berita Acara Kegiatan
Evaluasi :
a. Evaluasi Struktur
Pengkondisian ruang senam sedikit molor dikarenakan mobilisasi
perlengkapan yang berat dan banyak.
Alat periksa tersedia dan memadai. Masing-masing mahasiswa
membawa alat spigmomanometer dan stetoskop. Untuk
menghindari penumpukan antrian peserta.
Saat ruangan dan panitia sudah siap, peserta senam masih belum
datang, sehingga molor sekitar 30 menit.
Speaker dan sound sudah mengcover seluruh peserta.
Peserta yang datang sejumlah 20 ibu.
b. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam melakukan kegiatan senam Anti Hipertensi
Peserta antusias untuk dilakukan pemeriksaan tekanan darah
setelah senam Anti Hipertensi
Area senam kurang luas dengan jumlah 20 ibu, sehingga saat
gerakan inti ibu ibu kekurangan tempat gerak.
Peserta kurang kondusif saat kegiatan senam berlangsung
Peserta aktif bertanya pada saat konseling hipertensi
c. Evaluasi Hasil
Kegiatan senam Anti Hipertensi dan evaluasi pemeriksaan tekanan darah berjalan
dengan lancar. Peserta yang datang sangat antusias dengan adanya acara senam
Anti Hipertensi, Semua peserta yang ikut senam melakukan pemeriksaan tekanan
darah. Saat dibandingkan antara pengukuran tekanan darah pre dan post senam
kurang efektif dikarenakan gerakannya belum hafal, sehingga ada beberapa
peserta setelah senam mengalami peningkatan tekanan darah. Total peserta dari
RW 01 yang mengikuti senam Anti Hipertensi sebanyak 20 orang, dimana 4 orang
berusia lansia >60 tahun, 2 orang berusia dewasa muda <20 tahun, dan 14 orang
berusia dewasa tua >20 tahun. 16 dari 20 peserta terdeteksi mengalami tekanan
darah tinggi, dimana usia mereka pada dewasa dan lansia. Berikut data rekapan
hasil tekanan darah peserta sebelum dan sesudah melakukan senam anti
hipertensi :
perubahan tekanan darah
20%
5% penurunan
tetap
75%
peningkatan
1 T 160/80 hipertensi
3 SR 180/100 Hipertensi
4 S 120/90 Normal
5 St 150/90 Hipertensi
6 L 150/90 Hipertensi
7 Y 160/90 hipertensi
8 P 130/100 Prehipertensi
9 M 180/120 Hipertensi
10 Sm 140/80 Hipertensi
11 Ms 150/90 Hipertensi
12 K 180/100 Hipertensi
13 W 140/100 Hipertensi
14 Mi 150/90 Hipertensi
15 Sr 150/100 Hipertensi
16 N 150/80 hipertensi
17 Si 170/90 Hipertensi
18 T 150/80 hipertensi
19 So 150/90 Hipertensi
20 Wi 120/70 Normal
Data Pemeriksan Tekanan Darah Setelah Senam Anti Hipertensi
1 T 150/80 Hipertensi
2 D 120/90 Normal
3 SR 160/90 Hipertensi
4 S 110/80 Normal
5 St 160/100 Hipertensi
6 L 140/100 Hipertensi
7 Y 170/120 hipertensi
8 P 120/80 Normal
9 M 200/110 Hipertensi
11 Ms 140/100 Hipertensi
12 K 170/100 Hipertensi
13 W 120/80 Normal
14 Mi 140/90 Hipertensi
16 N 150/80 hipertensi
17 Si 160/90 Hipertensi
18 T 140/80 hipertensi
19 So 160/90 Hipertensi
20 Wi 110/70 NORMAL
Evaluasi :
d. Evaluasi Struktur
Penataan Ruangan kondusif untuk kegiatan pemeriksaan, tetapi
luas halaman kurang luas untuk senam.
Alat periksa tersedia dan memadai. Masing-masing mahasiswa
membawa alat spigmomanometer dan stetoskop. Untuk
menghindari penumpukan antrian peserta.
Peserta yang datang adalah warga RW 01 yaitu RT 01, 02, 03 04
Kelurahan Petungsewu
e. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam melakukan kegiatan senam Anti Hipertensi
Peserta dapat mengikuti gerakan instruktur senam dengan baik.
Peserta antusias untuk dilakukan pemeriksaan tekanan darah
setelah senam Anti Hipertensi
Peserta aktif bertanya pada saat konseling hipertensi
f. Evaluasi Hasil
Kegiatan senam Anti Hipertensi dan evaluasi pemeriksaan tekanan darah berjalan
dengan lancar. Peserta yang datang sangat antusias dengan adanya acara senam
Anti Hipertensi, semua peserta yang ikut senam melakukan pemeriksaan tekanan
darah. Total peserta dari RW 1 yang mengikuti senam Anti Hipertensi sebanyak
28 orang.
Tingkat Pengukuran tekanan Darah Pre dan Post Senam
1 T 150/80 hipertensi
3 S 170/100 Hipertensi
4 S 120/90 Normal
5 S 150/90 Hipertensi
6 L 140/90 Hipertensi
7 Y 160/90 hipertensi
8 P 140/100 hipertensi
9 M 170/120 Hipertensi
10 S 150/80 Hipertensi
11 M 140/90 Hipertensi
12 K 150/100 Hipertensi
14 M 140/90 Hipertensi
15 S 140/100 Hipertensi
16 N 150/80 Hipertensi
17 S 160/90 Hipertensi
18 T 160/80 Hipertensi
19 S 140/90 Hipertensi
20 W 120/70 Normal
22 N 110/90 Hipertensi
23 S 110/90 Hipertensi
24 S 160/90 Hipertensi
25 M 120/70 Normal
26 P 130/90 Pre hipertensi
27 S 140/80 Hipertensi
28 W 110/90 Normal
3 S 150/100 Hipertensi
4 S 110/90 Normal
6 L 120/90 Hipertensi
7 Y 160/90 hipertensi
8 P 130/100 hipertensi
9 M 170/120 Hipertensi
10 S 150/80 Hipertensi
11 M 150/90 Hipertensi
12 K 140/100 Hipertensi
16 N 150/80 hipertensi
17 S 160/90 Hipertensi
18 T 160/80 hipertensi
19 S 140/90 Hipertensi
20 W 120/70 Normal
21 N 120/80 Normal
22 N 120/90 Normal
23 S 110/90 Normal
24 S 140/90 Hipertensi
25 M 110/70 Normal
28 W 110/90 Normal
Dokumentasi Senam Anti Hipertensi
KEMENTRIAN RISET, TEKNILOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jalan Veteran Malang – 65145
Telp. (0341) 551611 Pes. 213.214; 569117, 567192
Fax (62)(0341) 564755
e-mail: sekr.fk@ub.ac.id http:fk.ub.ac.id
JAWA TIMUR - INDONESIA
g. Evaluasi Struktur
Tempat yang digunakan untuk senam meskipun memadai namun
kurang kondusif karena sebagian peserta menempati jalan umum
yang terkadang terdapat kendaraan yang melintas. Tempat kurang
luas sehingga gerakan yang dilakukan oleh peserta kurang
maksimal.
Peserta yang datang adalah warga RW 01 yaitu RT 01, 02, 03, 04,
05 Kecamatan Dau yang berjumlah 29 peserta.
h. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam melakukan kegiatan senam Anti Hipertensi
Peserta antusias untuk dilakukan mengulang setiap gerakan yang
dilakukan oleh instruktur senam
Peserta antusias menjawab kuis yang disampaikan oleh
mahasiswa setelah senam antihipertensi selesai.
i. Evaluasi Hasil
Kegiatan senam Anti Hipertensi berjalan dengan lancar. Peserta yang datang
sangat antusias dengan adanya acara senam Anti Hipertensi, namun tidak semua
peserta yang setelah ikut senam melakukan pemeriksaan tekanan darah akhir
yang diarahkan oleh mahasiswa. Banyak peserta yang langsung pulang kerumah
karena hamper bertabrakan dengan waktu sholat maghrib. Tidak semua warga
RW 01 datang pada acara senam Anti Hipertensi ini. Total peserta dari RW 01
yang mengikuti senam Anti Hipertensi sebanyak 29 orang, dimana 4 orang berusia
lansia >60 tahun, 2 orang berusia dewasa muda <20 tahun, dan 23 orang berusia
dewasa tua >20 tahun. 20 dari 29 peserta terdeteksi mengalami tekanan darah
tinggi, dimana usia mereka pada dewasa
Presentase Perubahan Tekanan Darah
Sebelum dan Setelah Senam
ANTIHIPERTENSI
27%
73%
Penurunan TD Kenaikan TD
Disusun Oleh:
(KELOMPOK 3A)
PUSKESMAS DAU
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
2.1 Nama Kegiatan
2.3.3 Metode
Dilakukan dengan pemeriksaan tekanan darah terlebih dahulu pada hari
pertama (pretest) dan setelah pemberian air rebusan daun salam (posttest).
Untuk pemberian minuman air rebusan daun salam sebanyak 250 cc yang
dapat diminum sebanyak 2 kali dalam sehari.
BAB III
PENUTUP
Demikian proposal kegiatan pemanfaatan pemberian obat herbal rebusan
daun salam untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ini kami
susun untuk memberikan gambaran tentang kegiatan yang akan kami laksanakan
dengan harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan pedoman
penyelenggaraan kegiatan. Segala bentuk saran dan dukungan baik dalam bentuk
moril maupun materil sangat kami harapkan demi kesuksesan acara ini.
7%
29%
64%
21%
7%
72%
Disusun Oleh:
Tri Khusniyatul Maromi 145070201111025
Miftakhul Jannah 145070201111027
Tia Novia 145070207111009
Yulviana Dwi Oktavia 145070200131007
Hanna Mardhotillah F 145070200131008
Shynatri Ayu Andhika 145070201111010
Mohamad Akbar Baghaskara 145070207131001
Hayatus Sa’adah Ayu L 145070201111026
Anif Lailatul Fitriy 145070200111004
Nur Annisa Ilmiatun 145070207131001
Bagus Heryawan 115070207113004
KELOMPOK 3A
PUSKESMAS DAU
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan promosi kesehatan dan konsultasi obat antihipertensi
peserta dapat mengetahui obat yang dikonsumsi dan diharapkan patuh
dalam meminum obat
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Peserta mampu mengetahui cara kerja obat yang dikonsumsi
2. Peserta mampu mengetahui jenis obat yang dikonsumsi
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
2.1 Nama Kegiatan
Promosi Kesehatan Obat Antihipertensi
2.2 Sasaran Kegiatan dan Kegiatan Umum
2.2.1 Sasaran Kegiatan
Keluarga binaan yang menderita hipertensi di RW 1 Desa
Petungsewu
Malang
2.2.2 Kegiatan Umum
Promosi kesehatan tentang obat yang digunakan untuk hipertensi
2.3 Pelaksanaan Kegiatan
2.3.1 Waktu Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
23- 29 Juli 2018
2.3.2 Tempat Kegiatan
Masing-masing rumah keluarga binaan
2.3.3 Metode
Ceramah dan konseling secara individu
2.6 Susunan Acara Kegiatan
No Waktu Kegiatan
1 15.00-15.30 Persiapan mahasiswa
2 15.30-17.00 Pelaksanaan penyuluhan
3 17.00-selesai Evaluasi dan persiapan pulang
8. Perkenalan Bekerjasama
9. Menanyakan sebelum
pemeriksaan
keluhan
Menyampaikan
keluhan
2 Penyajian Konseling hipertensi Menyimak 3 menit
konseling mengenai mendengarkan
9. Golongan obat anti
hipertensi
10. Bentuk obat
11. Dosis
12. Efek samping
3 Penutup 7. Tanya jawab Bertanya 3 menit
8. Diskusi Memperhatikan
9. Salam penutup Menjawab salam
2.8 Kriteria Evaluasi
2.8.1 Kriteria Evaluasi Struktur
a. Media yang diperlukan untuk penyuluhan sudah tersedia
sebelum hari H.
Pelaksanaan Konseling
Sasaran
Hipertensi berat.
Gagal jantung.
5. Antagonis Kalsium
Mekanisme kerja : antagonis kalsium menghambat influks kalsium pada sel
otot polos pembuluh darah dan miokard. Di pembuluh darah, antagonis
kalsium terutama menimbulkan relaksasi arteriol, sedangkan vena kurang
dipengaruhi. Penurunan resistensi perifer ini sering diikuti efek takikardia
dan vasokonstriksi, terutama bila menggunakan golongan obat dihidropirin
(Nifedipine). Sedangkan Diltiazem dan Veparamil tidak menimbulkan
takikardia karena efek kronotropik negatif langsung pada jantung.19
Contoh antihipertensi dari golongan ini adalah Amlodipine, Diltiazem,
Verapamil, Nifedipine (Weber et al., 2014).
Nama Sediaan Dosis Efek Samping
Obat
Amlodipin tablet dosis awal 5 mg nyeri abdomen, mual,
sekali sehari; palpitasi, wajah
maksimal 10 mg memerah, edema,
sekali sehari gangguan tidur, sakit
kepala, pusing, letih
Diltiazem tablet hipertensi esensial bradikardi, blokade
ringan sampai sinoatrial, blokade AV,
sedang, dewasa oral jantung berdebar,
100-200 mg satu kali pusing, hipotensi,
sehari malaise, asthenia, sakit
kepala, muka merah dan
panas, gangguan saluran
cerna, edema (terutama
pada pergelangan kaki);
Nifedipine tablet Hipertensi ringan bradikardi, blokade
sampai sedang dan sinoatrial, blokade AV,
profilaksis angina: jantung berdebar,
sediaan lepas pusing, hipotensi,
lambat, 30 mg sekali malaise, asthenia, sakit
sehari (tingkatkan kepala, muka merah dan
bila perlu, panas, gangguan saluran
maksimum 90 mg cerna, edema (terutama
sekali sehari) atau pada pergelangan kaki);
20 mg 2 kali sehari
dengan atau setelah
makan (awalnya 10
mg 2 kali sehari,
dosis penunjang
lazim 10-40 mg 2 kali
sehari).
Daftar Pustaka
Corwin, E. 2001. Buku Saku Patofisiologi, Edisi Revisi 3. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
James, P. A., Oparil, S., Carter, B. L., Cushman, W. C., Dennison-Himmelfarb, C.,
Handler, J., ... & Smith, S. C. (2014). 2014 evidence-based guideline
for the management of high blood pressure in adults: report from the
panel members appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC
8). Jama, 311(5), 507-520.
Penelitian, B. (2013). Riset kesehatan dasar. Jakarta: kementerian kesehatan RI.
PERKI, 2015, Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular,
edisi pert., Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia,
Jakarta.
Ulfa, N. M. (2018). Profil Penurunan Tekanan Darah pada Terapi Obat
Antihipertensi Golongan CCB Dihidropiridin Antara Amlodipin
Dibandingkan Nifedipin Oral Osmotik (Studi Dilakukan di Poli Penyakit
Dalam RS Bhayangkara Porong). Journal of Pharmacy and
Science, 3(1), 6.
Weber, M. A., Schiffrin, E. L., White, W. B., Mann, S., Lindholm, L. H., Kenerson,
J. G., ... & Cohen, D. L. (2014). Clinical practice guidelines for the
management of hypertension in the community: a statement by the
American Society of Hypertension and the International Society of
Hypertension. The journal of clinical hypertension, 16(1), 14-26.
WHO. 2013. A Global Brief on Hypertension – Silent Killer, Global Public Crisis.
Geneva: WHO Press.
Lembar Evaluasi
Nama
RT/RW
PRE – POST TES