Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN LOKA KARYA MINI I

DI RT 58 KELURAHAN BATU AMPAR


KECAMATAN BALIKPAPAN UTARA

DI SUSUN OLEH :

STIKES PERTAMINA BINA MEDIKA


JAKARTA
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
LOKAKARYA MINI 1

Kelompok : RT 58 Kelurahan Batu , Kecamatan Balikpapan Utara


Tanggal : 08 Juni 2022

1. Latar Belakang

Praktek profesi keperawatan komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan


pelaksanaan praktek profesi untuk meraih gelar perawat (Ners). Pelaksanaan praktik
profesi keperawatan komunitas dilaksanakan di wilayah RT 58 kelurahan Batu Ampar
Kecamatan Balikpapan Utara. Pengalaman belajar ini akan berguna dalam
memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan komunitas termasuk bidang
keperawatan lain.

Pengalaman belajar meliputi pengalaman belajar komunitas atau dan pengalaman


belajar lapangan. Pelaksanaan praktik ini diharapkan agar mampu meningkatkan
keterampilan bekerja sebagai perawat di komunitas dan mampu melibatkan komunitas
atau masyarakat untuk meningkatkan status kesehatan

Lokakarya mini adalah suatu pertemuan kecil yang dihadiri oleh sekelompok orang
yang ada di wilayah tertentu untuk mengadakan pembahasan dan pertukaran pikiran
mengenai suatu bidang tertentu. Pertemuan ini bertujuan untuk menggalang kerja sama
tim dalam memecahkan prmasalahan masyarakat dengan melibatkan sektor formal dan
informal sehingga berperan serta aktif dalam memecahkan masalah kesehatan yang ada
di wilayah tersebut.

Keperawatan kesehatan komunitas berorientasi pada pemecahan masalah yang


dikenal dengan proses keperawatan, yaitu suatu metode ilmiah dalam keperawatan
yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai cara terbaik dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang sesuai respons manusia dalam menghadapi masalah
kesehatan. Secara umum, langkah-langkah dalam proses keperawatan kesehatan
komunitas sama yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Hal yang berbeda adalah dalam penerapan proses keperawatan, terjadi proses alih
peran dari tenaga keperawatan kepada klien (sasaran) secara bertahap dan
berkelanjutan untuk mencapai kemandirian sasaran dalam menyelesaikan masalah
kesehatannya (Depkes RI, 2006).
Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan untuk mengenal
komunitas. Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah mengidentifikasi
faktor positif dan negative yang berbenturan dengan masalah kesehatan dari
masyarakat. Pada tahap pengkajian ini perlu didahului dengan sosialisasi program
perawatan kesehatan komunitas serta program apa saja yang akan dikerjakan
bersama-sama dalam komunitas. Sasaran dari sosialisasi ini meliputi tokoh
masyarakat baik formal maupun nonformal, kader masyarakat, serta perwakilan
dengan elemen masyarakat. Waktu pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan hasil
kesepakatan di wilayah tersebut dengan tujuan agar masyarakat mengenal masalah
kesehatan diwilayahnya, masyarakat sepakat untuk menanggulangi masalah
kesehatan, masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah
kesehatan yang ada di wilayah RT 58. Setelah didapatkan masalah-masalah kesehatan
yang ada di wilayah RT 58, kemudian dapat ditegakkan diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan kesehatan komunitas.

RT 58 Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Balikpapan Utara terdiri dari 89 kepala


keluarga (KK). Masyarakat di RT 58 sangat majemuk, kemajemukannya tampak pada
latar belakang budaya yang ada di masyarakat, suku, status ekonomi warga, dan
kondisi perumahannya.. Populasi yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah
seluruh keluarga yang ada di RT 58. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah teknik total sampling dimana sampel yang akan digunakan yaitu sebanyak 55
sample.

Pada pertemuan pertama ini mahasiswa akan melibatkan masyarakat untuk


dapat menetapkan prioritas masalah. Peran serta masyarakat dalam loka karya
mini sangat diperlukan agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami masalah
kesehatan yang muncul dan diharapkan masyarakat dapat mengambil alternative
tindakan segera untuk mencegah dan mengurangi ,masalah kesehatan yang muncul.
Mahasiswa profesi keperawatan komunitas STIKes PERTAMEDIKA bersama
masyarakat akan mengidentifikasi dan merumuskan masalah kesehatan yang ada di
RT 58 dan juga kebutuhan-kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
a. Karakteristik komunitas
Terdapat beberapa data penting yang mewakilkan karakteristik komunitas yang
akan menjadi sasaran perawat. Melalui metode whinshield suvey sebagai
pengumpulan data awal, perawat dapat mengetahui kondisi perumahan,
lingkungan, batas wilayah, kebiasaan di wilayah tersebut, transportasi, pusat
pelayanan dan tempat rekreasi, orang-orang yang melalui wilayah tersebut, suku
ras agama (SAR), kesehatan di wilayah tersebut, politik dan penyebaran media
informasi di wilayah tersebut.
Berdasarkan hasil kuesioner juga didapatkan, masyarakat RT 58 terdiri dari
masyarakat tetap dan masyarakat pendatang dengan latar belakang budaya yang
beragam (mayoritas Jawa dan Bugis). Status ekonomi masyarakat RT 58
umumnya adalah ekonomi menengah ke bawah. Kondisi perumahan di wilayah
RT 58 cukup padat, terlihat dari jarak antar rumah yang berdekatan dan cukup
benyaknya gang-gang kecil. Kondisi lingkungan dan sanitasi wilayah pun cukup
baik, tampak dari aliran got yang mengalir lancar, sebagian besar rumah
mempunyai saluran pembuangan limbah dan ada tempat pembuangan sampah
serta sebagian besar warga menggunakan air PDAM dan WTP.

b. Data lain yang perlu digali


Data sekunder bisa meliputi, data statistik atau dokumen yang sudah diterbitkan,
hasil survey kesehatan atau catatan-catatan yang ada dalam pertemuan .

2. Rencana keperawatan

a. Diagnosa keperawatan
1) Resiko terjadinya peningkatan kasus hipertensi di RT 58 kelurahan Batu
Ampar.
2) Resiko terjadinya peningkatan kasus Diabetes Mellitus di RT 58 Kelurahan
Batu Ampar..
3) Resiko terjadinya peningkatan kasus ISPA di RT 58 Kelurahan Batu
Ampar.
b. Tujuan umum
Setelah dilakukan pertemuan dengan warga RT 58 Kelurahan Batu Ampar
Kecamatan Balikpapan Utara selama 1x 90 menit diharapkan dapat
teridentifikasi intervensi
keperawatan kesehatan komunitas dan terjalin kerjasama dengan masing-masing
elemen yang berhubungan dengan kegiatan keperawatan komunitas di RT 58
c. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan antara mahasiswa dengan masyarakat diharapkan:
1) Terbina hubungan saling percaya antara masyarakat RT 58 Kelurahan Batu
Ampar Kecamatan Balikpapan Utara dengan mahasiswa profesi komunitas
STIKes Pertamedika.
2) Teridentifikasi masalah kesehatan yang ada diwilayah RT 58 Kelurahan Batu
Ampar.
3) Teridentifikasi jadwal rencana kegiatan masyarakat dan mahasiswa selama 3
minggu di RT 58 Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Balikpapan Utara.

3. Rencana kegiatan
a. Topik : Perkenalan dan pemaparan masalah kesehatan bersama
mahasiswa dengan masyarakat RT 58 Kelurahan Batu
Ampar Kecamatan Balikpapan Utara dan menjalani
kerjasama dengan pengurus RT juga.
b. Metode : ceramah dan tanya jawab
c. Media : LCD projector dan power point
d. Waktu dan Tempat : 08 Juni 2022, di Rumah Ketua RT
e. Pengorganisasian :
1) Koordinator: M. Yuneike Arifani

Uraian Tugas
 Bertanggung jawab terhadap kelancaran jalannya acara sejak perencanaan
pelaksanaan sampai dengan evaluasi
 Mengkoordinasikan pelaksanaan acara
2) Moderator: Fifin

Uraian Tugas
 Bertanggung jawab memimpin dan mengarahkan proses acara
 Memandu acara
 Merencanakan pertemuan berikutnya dengan anggota RT
3) Penyaji : Wahyu Edy Yuangga

Uraian tugas

 Menyajikan bahan diskusi yang akan di presentasikan oleh kelompok pada


masyarakat

4) Operator: Tuti Ningsih

Uraian Tugas
 Menyiapkan materi untuk penampilan slide
 Mengoperasikan LCD pada saat kegiatan
5) Notulen: Annisa Statira

Uraian Tugas
 Bertanggung jawab dalam mencatat pertanyaan dan jawaban dalam kegiatan
 Mencatatat ulasan setiap kegiatan dan membuat rangkuman

6) Perlengkapan: M. Taufik. A
Uraian Tugas
 Mempersiapkan semua alat yang dibutuhkan
 Mengecek dan mendokumentasikan kesiapan dan kondisi alat sebelum
dan sesudah tindakan

7) Fasilitator: Annisa

Uraian Tugas
 Bertanggung jawab membuat pemerataan diskusi

 Meningkatkan partisipasi peserta

 Memotivasi peserta dan membantu proses pelaksanaan diskusi

8) Konsumsi: Weni Wijayanti

Uraian Tugas
 Mempersiapkan dan membagikan konsumsi/ goody bag
9) Observer: Evelyn Losung

Uraian Tugas
 Mengobservasi jalannya acara
 Mengingatkan moderator dan fasilitator bila terjadi penyimpangan acara
 Memberi laporan masukan dan kegiatan diskusi
 Membuat catatan tentang hal-hal penting yang tersaji selama acara
berlangsung
10) Dokumentasi : Leany

Uraian Tugas

 Mengambil dokumentasi setiap kegiatan yang berlangsung

Pengorganisasian waktu:

1) Orientasi (15 menit)


 Pembukaan oleh MC 5 menit
 Sambutan pembimbing 5 menit
 Sambutan ketua RT 5 menit
2) Fase kerja (50 menit)
 Penyajian hasil pendataan melalui observasi, 30 menit
wawancara dan kuisioner
 Diskusi untuk membahas masalah yang ada 30 menit
di RT 58, Menentukan prioritas masalah dan
penentuan agenda implementasi
3) Penutup
 Kesimpulan 5 menit
 Kontrak yang akan datang 10 menit
Pengorganisasian tempat:

Keterangan :

: Moderator : Observer

: Penyaji Peserta

: Fasilitator
4. Kriteria evaluasi
a. Kriteria Struktur
 Laporan pendahuluan yang dibuat dikonsulkan ke pembimbing
 Mahasiswa hadir sesuai dengan kontrak waktu dengan keluarga
 Warga bersedia menerima dan berinteraksi dengan mahasiswa
 Menyediakan alat dan media yang diperlukan
b. Kriteria Proses
 Pelaksanaan kegiatan dimulai tepat waktu
 Metode yang digunakan berupa diskusi dan curah pendapat
 Pengurus organisasi yang hadir adalah ketua RT, Tokoh agama, Tokoh
masyarakat, dan para kader
 Mahasiswa mengikuti kegiatan dan hadir 15 menit sebelum acara dimulai
 Selama diskusi warga aktif berdiskusi dan menjawab pertanyaan mahasiswa
 Waktu yang digunakan sesuai dengan kontrak
c. Kriteria Hasil
 Terbina hubungan saling percaya antar masyarakat RT 58 Kelurahan Batu
Ampar Kecamatan Balikpapan Utara dengan mahasiswa STIKes
PERTAMEDIKA
 Teridentifikasi masalah kesehatan yang ada di RT 58 :
1. Resiko terjadinya peningkatan kasus hipertensi di RT 58 Kelurahan
Batu Ampar.
Setelah dilakukan intervensi keperawatan pada warga RT 58 Kelurahan
Batu Ampar dalam 3 minggu, diharapkan masalah tidak terjadi
peningkatan kasus hipertensi pada masyarakat RT 58, dengan indikator:
a. 80% masyarakat menyadari perilaku hidup yang berisiko
menyebabkan hipertensi
b. 60% keluarga mampu melaksanakan tugas keluarga untuk mengatasi
masalah hipertensi yang ada di keluarga mereka.
c. 50% masyarakat mengetahui makanan yang berisiko menyebabkan
hipertensi
d. Terjadi penurunan 10% anggota masyarakat yang mengeluhkan
gejala hipertensi
2. Resiko terjadinya peningkatan kasus Diabetes Mellitus di Rt 58
Kelurahan Batu Ampar.
Setelah dilakukan tindakan bersama masyarakat selama 3 minggu,
diharapkan tidak terjadi peningkatan masalah diabetes mellitus pada
warga RT 58 Kelurahan Batu Ampar dengan kriteria hasil:
a. 60% masyarakat menyadari perilaku hidup yang beresiko yang bisa
menyebabkan diabetes mellitus.
b. 60% masyarakat mau merubah pola makannya agar bisa terhindar
dari penyakit diabetes mellitus.
c. 70% masyarakat mau aktif datang ke posyandu tiap bulannya dan
mengontrol gula darahnya.
d. Terjadinya peningkatan masyarakat yaitu sebesar 50% yang
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat (puskesmas,
klinik) untuk mengontrol kesehatannya lebih lanjut.
e. 50% keluarga mampu melaksanakan tugas keluarga untuk mengatasi
masalah diabetes mellitus yang ada di keluarga mereka.
f. 50% masyarakat mengetahui makanan yang beresiko menimbulkan
penyakit diabetes mellitus.
g. Terjadi penurunan 10% anggota masyarakat yang mengeluhkan
gejala diabetes mellitus.
3. Resiko terjadinya peningkatan kasus ISPA di RT 58 Kelurahan Batu
Ampar.
Setelah dilakukan tindakan bersama masyarakat selama 3 minggu,
diharapkan tidak terjadi peningkatan masalah ISPA pada warga RT 58
Kelurahan Batu Ampar dengan kriteria hasil :
a. 60% masyarakat menyadari perilaku hidup yang beresiko yang bisa
menyebabkan ISPA.
b. 50% keluarga mampu melaksanakan tugas keluarga untuk mengatasi
masalah ISPA yang ada di keluarga mereka.
c. 50% masyarakat mengetahui faktor-faktor yang beresiko
menimbulkan penyakit ISPA.
d. Terjadinya peningkatan masyarakat yaitu sebesar 50% yang
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat (puskesmas,
klinik) untuk mengontrol kesehatannya lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai