DI SUSUN OLEH :
1. Latar Belakang
Lokakarya mini adalah suatu pertemuan kecil yang dihadiri oleh sekelompok orang
yang ada di wilayah tertentu untuk mengadakan pembahasan dan pertukaran pikiran
mengenai suatu bidang tertentu. Pertemuan ini bertujuan untuk menggalang kerja sama
tim dalam memecahkan prmasalahan masyarakat dengan melibatkan sektor formal dan
informal sehingga berperan serta aktif dalam memecahkan masalah kesehatan yang ada
di wilayah tersebut.
2. Rencana keperawatan
a. Diagnosa keperawatan
1) Resiko terjadinya peningkatan kasus hipertensi di RT 58 kelurahan Batu
Ampar.
2) Resiko terjadinya peningkatan kasus Diabetes Mellitus di RT 58 Kelurahan
Batu Ampar..
3) Resiko terjadinya peningkatan kasus ISPA di RT 58 Kelurahan Batu
Ampar.
b. Tujuan umum
Setelah dilakukan pertemuan dengan warga RT 58 Kelurahan Batu Ampar
Kecamatan Balikpapan Utara selama 1x 90 menit diharapkan dapat
teridentifikasi intervensi
keperawatan kesehatan komunitas dan terjalin kerjasama dengan masing-masing
elemen yang berhubungan dengan kegiatan keperawatan komunitas di RT 58
c. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan antara mahasiswa dengan masyarakat diharapkan:
1) Terbina hubungan saling percaya antara masyarakat RT 58 Kelurahan Batu
Ampar Kecamatan Balikpapan Utara dengan mahasiswa profesi komunitas
STIKes Pertamedika.
2) Teridentifikasi masalah kesehatan yang ada diwilayah RT 58 Kelurahan Batu
Ampar.
3) Teridentifikasi jadwal rencana kegiatan masyarakat dan mahasiswa selama 3
minggu di RT 58 Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Balikpapan Utara.
3. Rencana kegiatan
a. Topik : Perkenalan dan pemaparan masalah kesehatan bersama
mahasiswa dengan masyarakat RT 58 Kelurahan Batu
Ampar Kecamatan Balikpapan Utara dan menjalani
kerjasama dengan pengurus RT juga.
b. Metode : ceramah dan tanya jawab
c. Media : LCD projector dan power point
d. Waktu dan Tempat : 08 Juni 2022, di Rumah Ketua RT
e. Pengorganisasian :
1) Koordinator: M. Yuneike Arifani
Uraian Tugas
Bertanggung jawab terhadap kelancaran jalannya acara sejak perencanaan
pelaksanaan sampai dengan evaluasi
Mengkoordinasikan pelaksanaan acara
2) Moderator: Fifin
Uraian Tugas
Bertanggung jawab memimpin dan mengarahkan proses acara
Memandu acara
Merencanakan pertemuan berikutnya dengan anggota RT
3) Penyaji : Wahyu Edy Yuangga
Uraian tugas
Uraian Tugas
Menyiapkan materi untuk penampilan slide
Mengoperasikan LCD pada saat kegiatan
5) Notulen: Annisa Statira
Uraian Tugas
Bertanggung jawab dalam mencatat pertanyaan dan jawaban dalam kegiatan
Mencatatat ulasan setiap kegiatan dan membuat rangkuman
6) Perlengkapan: M. Taufik. A
Uraian Tugas
Mempersiapkan semua alat yang dibutuhkan
Mengecek dan mendokumentasikan kesiapan dan kondisi alat sebelum
dan sesudah tindakan
7) Fasilitator: Annisa
Uraian Tugas
Bertanggung jawab membuat pemerataan diskusi
Uraian Tugas
Mempersiapkan dan membagikan konsumsi/ goody bag
9) Observer: Evelyn Losung
Uraian Tugas
Mengobservasi jalannya acara
Mengingatkan moderator dan fasilitator bila terjadi penyimpangan acara
Memberi laporan masukan dan kegiatan diskusi
Membuat catatan tentang hal-hal penting yang tersaji selama acara
berlangsung
10) Dokumentasi : Leany
Uraian Tugas
Pengorganisasian waktu:
Keterangan :
: Moderator : Observer
: Penyaji Peserta
: Fasilitator
4. Kriteria evaluasi
a. Kriteria Struktur
Laporan pendahuluan yang dibuat dikonsulkan ke pembimbing
Mahasiswa hadir sesuai dengan kontrak waktu dengan keluarga
Warga bersedia menerima dan berinteraksi dengan mahasiswa
Menyediakan alat dan media yang diperlukan
b. Kriteria Proses
Pelaksanaan kegiatan dimulai tepat waktu
Metode yang digunakan berupa diskusi dan curah pendapat
Pengurus organisasi yang hadir adalah ketua RT, Tokoh agama, Tokoh
masyarakat, dan para kader
Mahasiswa mengikuti kegiatan dan hadir 15 menit sebelum acara dimulai
Selama diskusi warga aktif berdiskusi dan menjawab pertanyaan mahasiswa
Waktu yang digunakan sesuai dengan kontrak
c. Kriteria Hasil
Terbina hubungan saling percaya antar masyarakat RT 58 Kelurahan Batu
Ampar Kecamatan Balikpapan Utara dengan mahasiswa STIKes
PERTAMEDIKA
Teridentifikasi masalah kesehatan yang ada di RT 58 :
1. Resiko terjadinya peningkatan kasus hipertensi di RT 58 Kelurahan
Batu Ampar.
Setelah dilakukan intervensi keperawatan pada warga RT 58 Kelurahan
Batu Ampar dalam 3 minggu, diharapkan masalah tidak terjadi
peningkatan kasus hipertensi pada masyarakat RT 58, dengan indikator:
a. 80% masyarakat menyadari perilaku hidup yang berisiko
menyebabkan hipertensi
b. 60% keluarga mampu melaksanakan tugas keluarga untuk mengatasi
masalah hipertensi yang ada di keluarga mereka.
c. 50% masyarakat mengetahui makanan yang berisiko menyebabkan
hipertensi
d. Terjadi penurunan 10% anggota masyarakat yang mengeluhkan
gejala hipertensi
2. Resiko terjadinya peningkatan kasus Diabetes Mellitus di Rt 58
Kelurahan Batu Ampar.
Setelah dilakukan tindakan bersama masyarakat selama 3 minggu,
diharapkan tidak terjadi peningkatan masalah diabetes mellitus pada
warga RT 58 Kelurahan Batu Ampar dengan kriteria hasil:
a. 60% masyarakat menyadari perilaku hidup yang beresiko yang bisa
menyebabkan diabetes mellitus.
b. 60% masyarakat mau merubah pola makannya agar bisa terhindar
dari penyakit diabetes mellitus.
c. 70% masyarakat mau aktif datang ke posyandu tiap bulannya dan
mengontrol gula darahnya.
d. Terjadinya peningkatan masyarakat yaitu sebesar 50% yang
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat (puskesmas,
klinik) untuk mengontrol kesehatannya lebih lanjut.
e. 50% keluarga mampu melaksanakan tugas keluarga untuk mengatasi
masalah diabetes mellitus yang ada di keluarga mereka.
f. 50% masyarakat mengetahui makanan yang beresiko menimbulkan
penyakit diabetes mellitus.
g. Terjadi penurunan 10% anggota masyarakat yang mengeluhkan
gejala diabetes mellitus.
3. Resiko terjadinya peningkatan kasus ISPA di RT 58 Kelurahan Batu
Ampar.
Setelah dilakukan tindakan bersama masyarakat selama 3 minggu,
diharapkan tidak terjadi peningkatan masalah ISPA pada warga RT 58
Kelurahan Batu Ampar dengan kriteria hasil :
a. 60% masyarakat menyadari perilaku hidup yang beresiko yang bisa
menyebabkan ISPA.
b. 50% keluarga mampu melaksanakan tugas keluarga untuk mengatasi
masalah ISPA yang ada di keluarga mereka.
c. 50% masyarakat mengetahui faktor-faktor yang beresiko
menimbulkan penyakit ISPA.
d. Terjadinya peningkatan masyarakat yaitu sebesar 50% yang
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat (puskesmas,
klinik) untuk mengontrol kesehatannya lebih lanjut.