Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD II) DI DESA SENGON

Dosen pengajar:

Rina Nur Hidayati, S.Kep.Ns., M.Kep.Sp.Kep.Kom

Disusun oleh :

1. DIYAH FRANSISKA DEWI 8. SULTON RIADI


2. ILHAM DWI PUTRA 9. ALDO EDWIN PRATAMA
MAULANA 10. TANJUNG RATNASARI
3. MUHAMMAD ARIFUDDIN 11. WARDATUL MUKHLISOH
4. EKO SETIAWAN 12. ALYA PARAMUDITHA
5. YUNI ASNIFAH 13. FEBRI PUTRI PERTIWI
6. WIDYAWATIE 14. MAULIDIAWATI
7. IKE WIJAYANTI 15. NANANG KARYAWANTO

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
LAPORAN PENDAHULUAN MMD 2

1. LATAR BELAKANG

Kegiatan praktik komunitas di masyarakat merupakan bentuk pembelajaran bagi


mahasiswa untuk menerapkan ilmu keperawatan komunitas secara komprehensif yang
merupakan cermin kegiatan pengabdian pada masyarakat. komunitas merupakan suat sistem
yang terdiri dari sub sistem keluarga dan sistem sosial yang saling berinteraksi. Keluarga sebagai
suatu sub sistem komunitas merupakan sistem terbuka di mana keluarga merupakan unit
pelayanan dasar di masyarakat atau komunitas.

Perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu


masyarakat dan sosial yang ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta
memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan dalam mengatasi masalah permasalahan
kesehatan. Dalam mengaplikasikan praktik kesehatan masyarakat diperlukan pengetahuan serta
penelitian- penelitian yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan masyarakat dalam
menemukan suatu masalah kesehatan. Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan
kesehatan dan aktif dalam seluruh proses perubahan, sejak pengenalan masalah kesehatan sampai
penanggulangan masalah yang melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai
target pelayanan keperawatan komunitas dengan fokus masyarakat berupa peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, hendaknya perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam seluruh
aktivitas kegiatan komunitas.

Dusun dipimpin oleh kepala dusun, dan kader. Dalam pelaksanaan praktik asuhan
keperawatan komunitas mahasiswa menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas
yang di awali oleh pengkajian dengan cara pengumpulan data, kemudian menyusun rencana
sesuai dengan permasalahan yang di temukan sampai pelaksanaan dan terakhir evaluasi.
Pengumpulan data di mulai selama 2 hari dengan jumlah KK pengkajian di lakukan dengan
menggunakan teknik wawancara langsung, penyebaran kuesioner, dan windshield survey yaitu
survey yang dilakukan dengan pengkajian mengelilingi wilayah Desa Sengon. data yang
diperoleh dari masyarakat di tabulasi untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan yang
mayoritas terjadi di masyarakat Desa. Selain itu data juga diperoleh data kepala dusun dan kader.
Setelah data diperoleh, dalam kegiatan MMD II mahasiswa dan masyarakat bersama-sama
mencari pemecahan masalah yang ada dengan tim pokjakes.

2. TUJUAN
2.1 Tujuan Umum (TUM)
Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan masyarakat
wilayah Dusun Sengon serta mampu menanggulangi masalah kesehatan tersebut
bersama masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang terdapat di
masyarakat.
2.2 Tujuan Khusus (TUK)
Setelah melaksanakan musyawarah masyarakat desa (MMD 2) mahasiswa
mampu:
a. Mendiskusikan permasalahan kesehatan yang ditemukan bersama-sama dengan
warga
b. Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi masalah kesehatan
c. Menentukan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama dengan warga
d. Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam menanggulangi
masalah kesehatan yang terdapat pada Masyarakat

3. RENCANA KEGIATAN
a. Topic : MMD 2 (Musyawarah Masyarakat Desa 2)
b. Sasaran : Kepala Desa, Kepala Dusun, Bidan Desa, Ketua RT 01, 02, 03,
04, Kader, Tokoh Masyarakat dan Warga Desa, Ketua PKK,
Karang Taruna, Kader Kesehatan Pembimbing Praktik dari
Pendidikan
c. Hari/tgl : Senin, 20 November 2023 (19.00 – selesai)
d. Tempat : Balai Desa Sengon
e. Media : Tabel Skoring, Lcd Proyektor, laptop, Kertas livs, Spidol
f. Metode : Discussion
g. Pengorganisasian :
1. Leader
- Memperkenalkan pelaksanaan kegiatan
- Membuat kontrak waktu
- Menjelaskan tujuan pertemuan
- Menjelaskan tujuan musyawarah kepada moderator
- Menutup acara
2. Co leader
- Memimpin jalannya musyawarah
- Mengarahkan jalannya musyawarah
3. Sekretaris
- Mencatat hasil pelaksanaan dari hasil musyawarah
4. Observer
- Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
- Membuat laporan hasil pelaksanaan musyawarah
5. Fasilitator
- Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya musyawarah
- Memfasilitasi peserta untuk berpartisipasi aktif selama pertemuan
6. Dokumentasi
- Mendokumentasikan kegiatan musyawarah

Proyektor

Meja Operator

Leader Co Leader

Fasilitator

Peserta Peserta

Fasilitator

Observer
h. Susunan acara :

Pukul Kegiatan Penanggung Jawab

19.00 – 19.10 Pembukaan Panitia


Pembacaan hasil pendataan
- Data hasil pengkajian
- Analisa data
19.10 – 19.40 Sambutan dari mahasiswa : Panitia
- Menjelaskan tujuan kegiatan
- Presentasi hasil pendataan (angket,
wawancara atau data lain terkait)
- Memprioritaskan masalah
(scoring) bersama warga. Masing –
masing pogja disepakati dengan
warga 1 masalah kesehatan yang
menjadi prioritas
- Menyusun rencana kegiatan
bersama warga (POA)
19.40 – 19.50 Sambutan dan masukan : pendidikan, Panitia
desa, puskesmas

19.50 – 20.00 Do’a Panitia


Penutupan
4. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
1) 75 % dari undangan dapat menghadiri pertemuan
2) Tempat dan alat tersedia sesuai rencana
3) Mahasiswa dapat berperan sesuai dengan tugasnya
4) Melakukan koordinasi dengan kepala desa / kepala dukuh
5) Melakukan koordinasi puskesmas
2. Evaluasi Proses
1) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
2) Undangan yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3) Peserta berperan aktif selama jalannya diskusi
3. Evaluasi Hasil
1) Mahasiswa dan masyarakat dapat melakukan skoring masalah kesehatan yang ada
di desa
2) Rencana kegiatan yang telah ditentukan akan dilaksanakan setelah kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa II
5. HASIL WINSHIELD SURVEY

Pada pengkajian komunitas yang di lakukan oleh Mahasiswa Profesi di desa


Sengon di dapatkan data sebagai berikut;

a. Pada saat winshield survey didapatkan kondisi pembuangan limbah rumah tangga
(got) mampet dan berbau tidak sedap, banyak sampah dan banyak genangan air di
beberapa gang.
b. Pada hasil survei ke setiap kepala keluarga di dapatkan : tingkat pendidikan terbanyak
SD sebesar 54%, pekerjaan terbanyak pedagang 40%, penghasilan rata-rata perbulan
terbanyak antara 500.000,- s.d. 700.000,- per bulan, suku bangsa Jawa 80% dan
agama Islam 89%.
c. Kasus penyakit yang prevalensinya tertinggi pada kelompok Balita antara lain: ISPA
43%, diare 40% , dan 5% gizi buruk.
d. Kasus penyakit yang prevalensinya tertinggi pada kelompok Anak Usia Sekolah
(SD) antara lain: ISPA 30%, diare 20%. Kebiasaan kurang ber-BPHBS: tidak cuci
tangan sebelum makan, jajan tidak sehat, makan sayur tertentu saja dan jarang makan
buah.
e. Pada kelompok Remaja di dapatkan 50% remaja merokok, 60% mempunyai
pengetahuan yang baik tentang HIV-AIDS, 40% berpacaran, 20% remaja mempunyai
kebiasaan nongkrong di malam hari.
f. Pada kelompok Lanjut Usia di dapatkan bahwa tidak ada wadah yang menangani
masalah lansia, belum ada pelatihan kader lansia. Lansia menderita hipertensi 30%,
reumatik 32%, stroke 15% dan kencing manis 17%.
g. Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah tersebut antara lain 1
puskesmas, 3 klinik swasta dan 2 praktik dokter.
LAMPIRAN

A. MEMPRIORITASKAN MASALAH / SKORING

Risiko Risiko Potensi Minat Kemungkinan Sesuai Prog.


Masalah Tempat Dana Waktu Fasilitas
Terjadi Parah Penkes Masy. Diatasi Pemerintah Petugas Total
Prioritas
kesehatan Nilai
A B C D E F G H I J K

KIA

1. ISPA pada 5 5 2 3 5 2 4 3 4 3 4 40 1
balita

2. Diare pada 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 34 4
balita

3. Gizi buruk
1 1 3 1 1 4 3 3 2 3 2 24 12
pada balita

Anak Sekolah

1. ISPA 5 5 2 3 4 2 4 3 3 3 4 38 2

2. Diare 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 31 5
3. Tidak cuci 4 4 2 1 3 1 2 3 2 2 2 26 10
tangan
sebelum
makan

4. Jajan tidak 4 4 2 2 1 1 2 2 1 1 2 22 15
sehat

5. Makanan
sayur tertentu 4 4 2 2 1 1 2 2 1 2 2 23 13
saja

6. Jarang makan
buah
4 4 2 2 1 1 2 2 1 2 2 23 14

Remaja

1. Merokok 4 4 2 2 2 2 2 3 3 2 1 27 9

2. Mempunyai 5 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 35 3
pengetahuan
yg baik
tentang HIV-
AIDS
3. Berpacaran

4. Kebiasaan 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 25 11
nongkrong di
malam hari
2 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 21 18

Lansia

1. Hipertensi 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 32 5

2. Rheumatic 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 31 6

3. Stroke 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 2 28 7

4. Kencing manis 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 28 8

Kesling

1. Pembuangan 4 4 1 2 1 1 2 2 1 1 1 20 19
limbah rumah
tangga (got)
mampet dan
berbau tidak
sedap
2. Banyak 4 4 1 1 2 1 2 2 2 2 1 22 16
sampah

3. Banyak
genangan air 4 4 1 1 2 1 2 2 2 1 1 21 17
di beberapa
gang
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

DS: Kurangnya pengetahuan dan penerapan Kurangnya minat masyarakat untuk


masyarakat terutama AUS tentang mengamati pola kebiasaan anak dalam
Sebagian masyarakat yang mempunyai
pencegahan ISPA melalui PHBS berperilaku hidup bersih dan sehat
AUS mengatakan anak mereka sering
terkena ISPA

DO:

30% AUS menderita ISPA

DS: Kurangnya pengetahuan dan kesadaran Kurangnya minat masyarakat dalam


masyarakat terutama remaja tentang penerapan hidup sehat pada remaja
Masyarakat yang memiliki anak remaja
bahaya merokok
mengeluh, anak mereka sering
mempunyai kebiasaan buruk yaitu
merokok
DO:

50% remaja merokok

DS:

Masyarakat mengatakan pembuangan


sampah di belakang rumah belakang
rumah dan sering ju ering juga di got

DO:

Kondisi pembuangan limbah rumah


tangga (got) mampet dan berbau ber
bau tidak sedap, banyak sampah dan
banyak genangan air di beberapa gang
(berdasarkan Winshield Survey)
PLAN OF ACTION (POA) :

NO Masalah Kesehatan Tujuan Kegiatan Tempat Waktu Dana Penanggung


Jawab

1. Kurangnya pengetahuan ibu Angka persentase Pemberian Di Sekolah Setiap kegiatan Dana sukarela dari Pokja KIA
tentang penanganan gejala ISPA pada AUS penyuluhan tentang posyandu para ibu yang
yang muncul pada balita dan dan balita penangan ISPA pada berlangsung mengikutkan
AUS berkurang balita dan AUS balitanya posyandu

2. Ketidakefektifan pemeliharaan Mengurangi Melakukan kegiatan Di Setiap kegiatan 1 Dana dari Pokja
kesehatan pada kelompok angka senam Reumatik Basecamp minggu 1 kali mahasiswa LANSIA
lansia dengan Reumatik peningkatan pada masyarakat ibu
penderita Kumaiyah
Reumatik pada RT 13
masyarakat

3. Penyalahgunaan rokok pada Mengurangi Memberikan Kediaman Setiap 1 Bulan 1 Dana dari Pokja
kelompok remaja konsumsi Pendidikan pak RW RT kali mahasiswa REMAJA
merokok pada kesehatan tentang 15
remaja bahaya merokok
pada remaja

4. Perilaku kesehatan berisiko Mengurangi Memberikan Di Sekolah Setiap 1 Bulan 1 Dana dari Pokja AUS
dengan terjadinya Kerusakan kerusakan gigi Pendidikan kali mahasiswa
gigi pada kelompok anak usia pada anak usia kesehatan tentang
sekolah sekolah menggosok gigi
yang benar

5. Perilaku kesehatan cenderung Meningkatkan Memberikan Lingkungan Setiap 1 Bulan 1 Dana dari Desa Pokja
berisiko dengan warga kesadaran PENKES dan sekitar kali KESLING
mengelola sampah dengan cara masyarakat pembagian tempat rumah dan
di bakar tentang sampah lingkungan
pengelolaan tiap RT
sampah
STRATEGI PELAKSANAAN MMD 2

Pemeran :

MC : Tanjung Ratnasari

Moderator dan Operator: Wardatul Mukhlishoh

Presentasi/Ketua pelaksana : Alya Paramuditha

Pembimbing akademik : Febri Putri

Kepala Desa : Nanang Karyawanto

Warga RT1 : Maulidiawati

Warga RT2 : Ike Wijayanti

Warga RT3 : Sulton Riadi

Warga RT4 : Aldo Edwin Pratama

Warga RT5 : Yuni Asnifa

MC :

“Assalamualaikum, wr, wb. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat berkumpul di tempat
ini. Sholawat serta sala, tak lupa kita curahkan kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW, semoga kita termasuk ke dalam umatnya hingga akhir zaman. Amin. Pada
kesempatan kali ini, saya Tanjung Ratnasari selaku pembawa acara akan memandu
jalannya musyawarah masyarakat desa. Terima kasih kami ucapkan kepada kepala desa,
ketua panitia MMD, serta para tamu undangan dan peserta yang telah hadir di MMD ini
dengan maksud dan tujuan untuk membahas terkait skoring permasalahan di desa ini,
dan perencanaan kegiatan untuk ke depannya. Sebelum mengawali keberlangsungan
Musyawarah Masyarakat Desa ini mari kita mengucapkan Basmallah bersama-sama.
Selanjutnya saya akan membacakan susunan acara MMD hari ini:

 Pembukaan

 Pembacaan doa

 Sambutan pembimbing Akademik

 Sambutan ketua panitia MMD

 Sambutan kepala Desa

 Diskusi skoring permasalahan

 Perencanaan kegiatan (POA)

 Pembacaan doa dan penutup

Baik langsung saja, silah kan kepada Ibu Febri Putri selaku pembimbing akademik
untuk menyampaikan sambutan”

Pembimbing akademik:

“Terima kasih saya sampaikan kepada MC yang sudah mempersilahkan saya.


Assalamualaikum wr wb, saya Febri Putri selaku pembimbing akademik dari
Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto, terima kasih kepada seluruh peserta MMD 2
pada hari ini yang telah berkenan berpartisipasi dalam acara ini, juga kepada para
mahasiswa Keperawatan Universitas Bina Sehat PPNI yang telah mempersiapkan
MMD. Semoga acara ini dapat berjalan lancar dan tujuan yang kita harapkan dapat
tercapai. Terima kasih atas perhatian saudara saudari sekalian, sekian sambutan dari
saya. Wassalamualaikum wr wb”
Ketua Panitia:

“Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan oleh pembawa acara kepada saya,
Perkenalkan dulu saya Alya Pramuditha selaku ketua panitia pelaksana MMD II kali ini.
Selamat pagi, salam sejahtera, pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Bapak
Nanang Karyawanto selaku kepala desa, Ibu Febri Putri selaku pembimbing akademik
yang berkesempatan hadir pada pagi hari ini, serta warga desa Sengon yang telah
meluangkan waktunya pada acara MMD 2 saya sangat berharap hasil rapat kali ini
dapat memberikan solusi untuk memecahkan masalah pada desa ini.

Kepala Desa:

“Salam sejahtera, saya Nanang Karyawanto selaku kepala desa sebelumnya


mengucapkan terima kasih atas waktu dan tempat yang sudah diberikan kepada saya.
Selamat pagi kepada pembimbing akademik mahasiswa bina sehat yang saya hormati,
Selamat pagi kepada para panitia MMD II kali ini, selamat pagi pula kepada masyarakat
desa yang saya sayangi sudah bersedia hadir pada pagi hari yang cerah dan berbahagia
ini. Semoga kita dapat mengikuti rapat sampai selesai karena hari ini kita membahas
terkait skoring dan perencanaan kegiatan. Sekian sambutan dari saya, Terima kasih

MC :

“Karena acara ini telah resmi di buka, maka izinkan saya untuk memanggil moderator
untuk memimpin acara pada proses diskusi ini. Silah kan untuk mbak Wardatul
Mukhlishoh untuk memimpin jalannya diskusi pada hari ini”.
Moderator :

“Terima kasih kepada mbak Tanjung Ratnasari sebagai pembawa acara telah
mempersilahkan saya untuk memimpin jalannya acara pada pagi hari ini. Baiklah untuk
mempersingkat waktu saya akan mulai untuk memimpin jalannya diskusi, perkenalkan
saya Wardatul Mukhlishoh sebagai moderator. Baiklah kita mulai yaa

Baiklah pertama-tama akan dibacakan terlebih dahulu terkait pendataan masalah di desa
ini yang sudah kita bahas pada pertemuan MMD 1. Kepada presentator/ketua pelaksana
yaitu mbak Alya Paramuditha saya persilahkan”.

Ketua Panitia/Ketua pelaksana:


“Baik terima kasih atas waktunya, di sini saya Alya Paramuditha. Saya akan
memaparkan hasil pengkajian yang telah kami lakukan kemarin.

(menampilkan slide)

Pada pengkajian komunitas yang di lakukan oleh Mahasiswa Universitas Bina sehat
Kep komunitas di desa Sengon di dapatkan data sebagai berikut;
a. Pada saat winshield survey didapatkan kondisi pembuangan limbah rumah tangga
(got) mampet dan berbau tidak sedap, banyak sampah dan banyak genangan air di
beberapa gang.
b. Pada hasil survei ke setiap kepala keluarga di dapatkan : tingkat pendidikan
terbanyak SD sebesar 54%, pekerjaan terbanyak pedagang 40%, penghasilan rata-
rata perbulan terbanyak antara 500.000,- s.d. 700.000,- per bulan, suku bangsa Jawa
80% dan agama Islam 89%.
c. Kasus penyakit yang prevalensinya tertinggi pada kelompok balita antara lain: ISPA
43%, diare 40% , dan 5% gizi buruk.
d. Kasus penyakit yang prevalensinya tertinggi pada kelompok anak usia sekolah (SD)
antara lain: ISPA 30%, diare 20%. Kebiasaan kurang ber-BPHBS: tidak cuci tangan
sebelum makan, jajan tidak sehat, makan sayur tertentu saja dan jarang makan buah.
e. Pada kelompok remaja di dapatkan 50% remaja merokok, 60% mempunyai
pengetahuan yang baik tentang HIV-AIDS, 40% berpacaran, 20% remaja
mempunyai kebiasaan nongkrong di malam hari.
f. Pada kelompok lanjut usia di dapatkan bahwa tidak ada wadah yang menangani
masalah lansia, belum ada pelatihan kader lansia. Lansia menderita hipertensi 30%,
reumatik 32%, stroke 15% dan kencing manis 17%.
g. Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah tersebut antara lain 1
puskesmas, 3 klinik swasta dan 2 praktik dokter.

Hasil Pendataan masalah kesehatan yang muncul di desa Sengon:

1) Kelompok Balita

Hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok balita di desa Sengon yang terbanyak yaitu menderita
ISPA sebanyak 43%.

2) Kelompok Anak Usia Sekolah

Jadi hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok anak usia sekolah di desa Sengon yang terbanyak yaitu
menderita ISPA sebanyak 30%.

3) Kelompok Remaja

Jadi hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok remaja di desa Sengon yang terbanyak yaitu merokok
sebanyak 50%.

4) Kelompok Lansia

Jadi hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok lansia di desa Sengon yang terbanyak menderita
reumatik sebanyak 32%”.

Moderator:

“Baik terima kasih pada mbak Alya Paramuditha sudah mempresentasikan hasil
pendataan. Nah selanjutnya kita akan membahas terkait skoring untuk menentukan
prioritas masalah kemudian kita lakukan perencanaan kegiatan. Nah bapak ibu, menurut
bapak ibu semua.. dari semua pendataan masalah yang tadi, manakah yang paling
menjadi prioritas atau yang menjadi masalah utama di desa ini menurut bapak ibu?”

Warga RT 1:

“ISPA mbak”

Moderator:

“Bagaimana dengan yang lain”

Warga RT 2:

“Ya, Saya sepakat. ISPA memang menjadi masalah utama di desa ini”

Warga RT 3:

“Saya Setuju”

Warga RT 4 & RT 5:

“Betul, Saya setuju”


Moderator:

“Jadi berdasarkan pendataan yang dipaparkan tadi prioritas masalah kesehatan yang
dapat diambil yaitu Ispa Balita cenderung berisiko terhadap Kurangnya pengetahuan
dan penerapan masyarakat terutama AUS tentang pencegahan ISPA. Kegiatan
selanjutnya yakni diskusi penyusunan program terkait. Jika dari bapak/ibu warga
sekalian ada yang ingin diusulkan atau pendapat mengenai program yang akan
dilakukan di Desa Sengon, saya persilahkan”

Warga RT 1:

“jadi dengan kondisi masyarakat saat ini saya menyarankan untuk memberikan suatu
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terkait dengan cara penanganan ISPA pada
balita warga Sengon”.

Moderator :

“Terima kasih atas usulan dan pendapatnya. Apakah ada pendapat atau usulan lain?”

Warga RT 2:

“Nah, untuk terlaksananya program ini apakah yang dilakukan hanya penyuluhan saja
apa itu cukup efisien untuk memberikan kesadaran pada masyarakat mengenai
penanganan ISPA pada balita, terkadang masyarakat sendiri itu kurang begitu
memahami jika hanya diberikan penyuluhan kesehatan, saran saya jadi bagaimana jika
setelah adanya program penyuluhan ini kita melakukan pembentukan dan pelatihan
Support Group di mana dilakukan dalam posyandu, pembinaan keluarga dll”.
Moderator :

“Terima kasih kepada ibu atas penjelasannya. Bagaimana bapak/ibu apakah ada yang
ingin berpendapat lagi?”

Warga RT 3:

“Saya setuju dengan pendapat yang disampaikan, agar cukup efesien untuk memberikan
kesadaran pada masyarakat mengenai penanganan ISPA pada balita tentang program ini
kepada masyarakat”

Moderator:

“Terima kasih bapak/ibu atas pendapatnya, kira-kira kapan kita bisa melaksanakan
program tersebut ya bapak/ibu?”

Warga RT 4:

“Bagaimana kalau kita laksanakan di balai desa ini dan dilaksanakan pada hari minggu
pukul 09.00 WIB”

Warga RT 5 :

“Lalu untuk penanggung jawab kegiatan ini siapa ya?”

Ketua Pelaksana:

“Baik, terima kasih atas masukannya bapak ibu, di sini saya akan menyampaikan
mengenai penanggung jawab dan waktu pelaksanaan kegiatan yang akan kita lakukan.
Untuk kegiatan akan dilaksanakan pada hari Minggu, 19 November 2023 pukul 09.00
WIB

Untuk Penanggung Jawab:

Ketua Pokja: Diyah Fransiska

pokja Anak usia sekolah Ilham Dwi

Pokja KIA Saudara M. Arifuddin

Pokja remaja Saudara Eko Setiawan

Pokja lansia Saudari Yuni Asnifah

Pokja Kesling saudari Widyawatie

Moderator:

“Baik, untuk pelaksanaan kegiatan dan penanggung jawabnya sudah disampaikan ya


bapak ibu, apakah ada yang ditanyakan lagi?”

Semua warga :

“Tidak”

Moderator:

“Baik Terima kasih untuk bapak ibu disini. Nah karena skoring permasalahan dan
perencanaan kegiatan sudah ada maka saya harap kita bisa maksimal dalam mengatasi
masalah di desa ini ya bapak ibu. Selanjutnya saya kembalikan kepada MC”
MC :

“Baik Terima kasih untuk Mbak Wardatul Mukhlishoh sebagai moderator yang telah
memimpin jalannya diskusi pada hari ini. Nah karena skoring permasalahan dan
perencanaan kegiatan sudah terbentuk maka rapat kita akhiri ya bapak ibu, untuk
selanjutnya yaitu kita akan melaksanakan kegiatan yang sudah kita rencanakan agar bisa
meningkatkan kualitas desa Sengon untuk lebih maju. Baik rapat saya akhiri terima
kasih atas kehadirannya semua, Wassalamu'alaikum wr wb”
Lampiran 1
Pada pengkajian komunitas yang di lakukan oleh Mahasiswa Universitas Bina
sehat Kep komunitas di desa Sengon di dapatkan data sebagai berikut;
a. Pada saat winshield survey didapatkan kondisi pembuangan limbah rumah tangga
(got) mampet dan berbau tidak sedap, banyak sampah dan banyak genangan air di
beberapa gang.
b. Pada hasil survei ke setiap kepala keluarga di dapatkan: tingkat pendidikan
terbanyak SD sebesar 54%, pekerjaan terbanyak pedagang 40%, penghasilan rata-
rata perbulan terbanyak antara 500.000,- s.d. 700.000,- per bulan, suku bangsa
Jawa 80% dan agama Islam 89%.
c. Kasus penyakit yang prevalensinya tertinggi pada kelompok balita antara lain:
ISPA 43%, diare 40% , dan 5% gizi buruk. Cakupan posyandu balita 65%
d. Kasus penyakit yang prevalensinya tertinggi pada kelompok anak usia sekolah
(SD) antara lain: ISPA 30%, diare 20%. Kebiasaan kurang ber- BPHBS: tidak
cuci tangan sebelum makan, jajan tidak sehat, makan sayur tertentu saja dan
jarang makan buah.
e. Pada kelompok remaja di dapatkan 50% remaja merokok, 60% mempunyai
pengetahuan yang baik tentang HIV-AIDS, 40% berpacaran, 20% remaja
mempunyai kebiasaan nongkrong di malam hari.
f. Pada kelompok lanjut usia di dapatkan bahwa tidak ada wadah yang menangani
masalah lansia, belum ada pelatihan kader lansia. Lansia menderita hipertensi
40%, rematik 30%, stroke 15% dan kencing manis 15%.
g. Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah tersebut antara lain 1
puskesmas, 3 klinik swasta dan 2 praktik dokter.
Hasil Pendataan masalah kesehatan yang muncul di desa Sengon:
1) Kelompok Balita

Hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok balita di desa Sengon yang terbanyak yaitu menderita
ISPA sebanyak 43%.

2) Kelompok Anak Usia Sekolah

Jadi hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok anak usia sekolah di desa Sengon yang terbanyak yaitu
menderita ISPA sebanyak 30%.

3) Kelompok Remaja

Jadi hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok remaja di desa Sengon yang terbanyak yaitu merokok
sebanyak 50%.

4) Kelompok Lansia

Jadi hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok lansia di desa Sengon yang terbanyak menderita
reumatik sebanyak 32%.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

RENCANA KEGIATAN EVALUASI


No DX KEP KOM TUJUAN
STRATEGI INTERVENSI KRITERIA STANDAR EVALUATOR

1. Kurangnya TUM : Penkes 1. Penyuluhan pada Tersosialisasi  Kemampuan ortu Mahasiswa


pengetahuan Setelah intervensi orang tua tentang nya informasi tentang sikap
orang tua tentang keperawatan selama penyakit ISPA, cara tentang ISPA dalam
penanganan gejala 1 bulan diharapkan mengenali tanda penanganan ISPA
ISPA pada balita masalah penanganan gejala dan cara pada balita dan
dan AUS ISPA pada penanganan ISPA AUS min 70%
kelompok balita dan pada balita dan baik
AUS di Desa AUS
Sengon Mojokerto
dapat teratasi
Tersosialisasi  Tersebarnya 50 Mahasiswa
TUK : Penkes 2. Sosialisasi nya informasi leaflet dan
1. Terjadinya pembagian leaflet tentang terpasangnya 5
peningkatan tentang penyakit penanganan poster di lokasi
pengetahuan, ISPA ISPA strategis di
sikap dan masyarakat
ketrampilan tentang ISPA
orang tua dalam
mengenali tanda Mahasiswa
gejala dan Proses 3. Pembentukan dan Adanya  Terbentuknya
penanganan kelompok pelatihan Support Support Support
ISPA Group Group Group min 5 orang
2. Peningkatan
lingkungan 4. Supervisi kegiatan Peningkatan  Tersusunnya Mahasiswa
rumah yang support group peran serta program kerja Perawat
sehat dalam: support group:
3. Peningkatan - Posyandu dalam kegiatan puskesmas
peran serta - Screening gizi yang
masyarakat Pemberdayaan - PMT direncanakan
untuk peduli - Pemberian
Mahasiswa
terhadap penyuluhan/ko
penyakit ISPA nseling
pada balita dan - Pembinaan
AUS keluarga Mahasiswa
4. Peningkatan
dalam
memanfaatkan
fasilitas 5. Kerja sama lintas  Peningkatan
kesehatan program & sektoral: Peningkatan peran serta dan
Lintas program: kemitraan kemampuan
Depkes, Dinkes & dengan anggota support
Puskesmas dalam instansi terkait group sesuai
pengadaan media; kegiatan yang
Kemitraan Dinkes/puskesmas: direncanakan min
pengalokasiandana 70%
BOK

Lintas sektoral:
pencarian donator
dalam pemberian
makanan tambahan
dan vitamin
peningkat imunitas;
Tersedianya
Disdik:
pengalokasian dana media dan dana
BOS kegiatan
pencegahan dan
penanggulangan
masalah ISPA

Anda mungkin juga menyukai