Dosen pengajar:
Disusun oleh :
1. LATAR BELAKANG
Dusun dipimpin oleh kepala dusun, dan kader. Dalam pelaksanaan praktik asuhan
keperawatan komunitas mahasiswa menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas
yang di awali oleh pengkajian dengan cara pengumpulan data, kemudian menyusun rencana
sesuai dengan permasalahan yang di temukan sampai pelaksanaan dan terakhir evaluasi.
Pengumpulan data di mulai selama 2 hari dengan jumlah KK pengkajian di lakukan dengan
menggunakan teknik wawancara langsung, penyebaran kuesioner, dan windshield survey yaitu
survey yang dilakukan dengan pengkajian mengelilingi wilayah Desa Sengon. data yang
diperoleh dari masyarakat di tabulasi untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan yang
mayoritas terjadi di masyarakat Desa. Selain itu data juga diperoleh data kepala dusun dan kader.
Setelah data diperoleh, dalam kegiatan MMD II mahasiswa dan masyarakat bersama-sama
mencari pemecahan masalah yang ada dengan tim pokjakes.
2. TUJUAN
2.1 Tujuan Umum (TUM)
Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan masyarakat
wilayah Dusun Sengon serta mampu menanggulangi masalah kesehatan tersebut
bersama masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang terdapat di
masyarakat.
2.2 Tujuan Khusus (TUK)
Setelah melaksanakan musyawarah masyarakat desa (MMD 2) mahasiswa
mampu:
a. Mendiskusikan permasalahan kesehatan yang ditemukan bersama-sama dengan
warga
b. Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi masalah kesehatan
c. Menentukan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama dengan warga
d. Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam menanggulangi
masalah kesehatan yang terdapat pada Masyarakat
3. RENCANA KEGIATAN
a. Topic : MMD 2 (Musyawarah Masyarakat Desa 2)
b. Sasaran : Kepala Desa, Kepala Dusun, Bidan Desa, Ketua RT 01, 02, 03,
04, Kader, Tokoh Masyarakat dan Warga Desa, Ketua PKK,
Karang Taruna, Kader Kesehatan Pembimbing Praktik dari
Pendidikan
c. Hari/tgl : Senin, 20 November 2023 (19.00 – selesai)
d. Tempat : Balai Desa Sengon
e. Media : Tabel Skoring, Lcd Proyektor, laptop, Kertas livs, Spidol
f. Metode : Discussion
g. Pengorganisasian :
1. Leader
- Memperkenalkan pelaksanaan kegiatan
- Membuat kontrak waktu
- Menjelaskan tujuan pertemuan
- Menjelaskan tujuan musyawarah kepada moderator
- Menutup acara
2. Co leader
- Memimpin jalannya musyawarah
- Mengarahkan jalannya musyawarah
3. Sekretaris
- Mencatat hasil pelaksanaan dari hasil musyawarah
4. Observer
- Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
- Membuat laporan hasil pelaksanaan musyawarah
5. Fasilitator
- Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya musyawarah
- Memfasilitasi peserta untuk berpartisipasi aktif selama pertemuan
6. Dokumentasi
- Mendokumentasikan kegiatan musyawarah
Proyektor
Meja Operator
Leader Co Leader
Fasilitator
Peserta Peserta
Fasilitator
Observer
h. Susunan acara :
a. Pada saat winshield survey didapatkan kondisi pembuangan limbah rumah tangga
(got) mampet dan berbau tidak sedap, banyak sampah dan banyak genangan air di
beberapa gang.
b. Pada hasil survei ke setiap kepala keluarga di dapatkan : tingkat pendidikan terbanyak
SD sebesar 54%, pekerjaan terbanyak pedagang 40%, penghasilan rata-rata perbulan
terbanyak antara 500.000,- s.d. 700.000,- per bulan, suku bangsa Jawa 80% dan
agama Islam 89%.
c. Kasus penyakit yang prevalensinya tertinggi pada kelompok Balita antara lain: ISPA
43%, diare 40% , dan 5% gizi buruk.
d. Kasus penyakit yang prevalensinya tertinggi pada kelompok Anak Usia Sekolah
(SD) antara lain: ISPA 30%, diare 20%. Kebiasaan kurang ber-BPHBS: tidak cuci
tangan sebelum makan, jajan tidak sehat, makan sayur tertentu saja dan jarang makan
buah.
e. Pada kelompok Remaja di dapatkan 50% remaja merokok, 60% mempunyai
pengetahuan yang baik tentang HIV-AIDS, 40% berpacaran, 20% remaja mempunyai
kebiasaan nongkrong di malam hari.
f. Pada kelompok Lanjut Usia di dapatkan bahwa tidak ada wadah yang menangani
masalah lansia, belum ada pelatihan kader lansia. Lansia menderita hipertensi 30%,
reumatik 32%, stroke 15% dan kencing manis 17%.
g. Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah tersebut antara lain 1
puskesmas, 3 klinik swasta dan 2 praktik dokter.
LAMPIRAN
KIA
1. ISPA pada 5 5 2 3 5 2 4 3 4 3 4 40 1
balita
2. Diare pada 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 34 4
balita
3. Gizi buruk
1 1 3 1 1 4 3 3 2 3 2 24 12
pada balita
Anak Sekolah
1. ISPA 5 5 2 3 4 2 4 3 3 3 4 38 2
2. Diare 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 31 5
3. Tidak cuci 4 4 2 1 3 1 2 3 2 2 2 26 10
tangan
sebelum
makan
4. Jajan tidak 4 4 2 2 1 1 2 2 1 1 2 22 15
sehat
5. Makanan
sayur tertentu 4 4 2 2 1 1 2 2 1 2 2 23 13
saja
6. Jarang makan
buah
4 4 2 2 1 1 2 2 1 2 2 23 14
Remaja
1. Merokok 4 4 2 2 2 2 2 3 3 2 1 27 9
2. Mempunyai 5 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 35 3
pengetahuan
yg baik
tentang HIV-
AIDS
3. Berpacaran
4. Kebiasaan 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 25 11
nongkrong di
malam hari
2 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 21 18
Lansia
1. Hipertensi 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 32 5
2. Rheumatic 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 31 6
3. Stroke 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 2 28 7
4. Kencing manis 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 28 8
Kesling
1. Pembuangan 4 4 1 2 1 1 2 2 1 1 1 20 19
limbah rumah
tangga (got)
mampet dan
berbau tidak
sedap
2. Banyak 4 4 1 1 2 1 2 2 2 2 1 22 16
sampah
3. Banyak
genangan air 4 4 1 1 2 1 2 2 2 1 1 21 17
di beberapa
gang
ANALISA DATA
DO:
DS:
DO:
1. Kurangnya pengetahuan ibu Angka persentase Pemberian Di Sekolah Setiap kegiatan Dana sukarela dari Pokja KIA
tentang penanganan gejala ISPA pada AUS penyuluhan tentang posyandu para ibu yang
yang muncul pada balita dan dan balita penangan ISPA pada berlangsung mengikutkan
AUS berkurang balita dan AUS balitanya posyandu
2. Ketidakefektifan pemeliharaan Mengurangi Melakukan kegiatan Di Setiap kegiatan 1 Dana dari Pokja
kesehatan pada kelompok angka senam Reumatik Basecamp minggu 1 kali mahasiswa LANSIA
lansia dengan Reumatik peningkatan pada masyarakat ibu
penderita Kumaiyah
Reumatik pada RT 13
masyarakat
3. Penyalahgunaan rokok pada Mengurangi Memberikan Kediaman Setiap 1 Bulan 1 Dana dari Pokja
kelompok remaja konsumsi Pendidikan pak RW RT kali mahasiswa REMAJA
merokok pada kesehatan tentang 15
remaja bahaya merokok
pada remaja
4. Perilaku kesehatan berisiko Mengurangi Memberikan Di Sekolah Setiap 1 Bulan 1 Dana dari Pokja AUS
dengan terjadinya Kerusakan kerusakan gigi Pendidikan kali mahasiswa
gigi pada kelompok anak usia pada anak usia kesehatan tentang
sekolah sekolah menggosok gigi
yang benar
5. Perilaku kesehatan cenderung Meningkatkan Memberikan Lingkungan Setiap 1 Bulan 1 Dana dari Desa Pokja
berisiko dengan warga kesadaran PENKES dan sekitar kali KESLING
mengelola sampah dengan cara masyarakat pembagian tempat rumah dan
di bakar tentang sampah lingkungan
pengelolaan tiap RT
sampah
STRATEGI PELAKSANAAN MMD 2
Pemeran :
MC : Tanjung Ratnasari
MC :
“Assalamualaikum, wr, wb. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat berkumpul di tempat
ini. Sholawat serta sala, tak lupa kita curahkan kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW, semoga kita termasuk ke dalam umatnya hingga akhir zaman. Amin. Pada
kesempatan kali ini, saya Tanjung Ratnasari selaku pembawa acara akan memandu
jalannya musyawarah masyarakat desa. Terima kasih kami ucapkan kepada kepala desa,
ketua panitia MMD, serta para tamu undangan dan peserta yang telah hadir di MMD ini
dengan maksud dan tujuan untuk membahas terkait skoring permasalahan di desa ini,
dan perencanaan kegiatan untuk ke depannya. Sebelum mengawali keberlangsungan
Musyawarah Masyarakat Desa ini mari kita mengucapkan Basmallah bersama-sama.
Selanjutnya saya akan membacakan susunan acara MMD hari ini:
Pembukaan
Pembacaan doa
Baik langsung saja, silah kan kepada Ibu Febri Putri selaku pembimbing akademik
untuk menyampaikan sambutan”
Pembimbing akademik:
“Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan oleh pembawa acara kepada saya,
Perkenalkan dulu saya Alya Pramuditha selaku ketua panitia pelaksana MMD II kali ini.
Selamat pagi, salam sejahtera, pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Bapak
Nanang Karyawanto selaku kepala desa, Ibu Febri Putri selaku pembimbing akademik
yang berkesempatan hadir pada pagi hari ini, serta warga desa Sengon yang telah
meluangkan waktunya pada acara MMD 2 saya sangat berharap hasil rapat kali ini
dapat memberikan solusi untuk memecahkan masalah pada desa ini.
Kepala Desa:
MC :
“Karena acara ini telah resmi di buka, maka izinkan saya untuk memanggil moderator
untuk memimpin acara pada proses diskusi ini. Silah kan untuk mbak Wardatul
Mukhlishoh untuk memimpin jalannya diskusi pada hari ini”.
Moderator :
“Terima kasih kepada mbak Tanjung Ratnasari sebagai pembawa acara telah
mempersilahkan saya untuk memimpin jalannya acara pada pagi hari ini. Baiklah untuk
mempersingkat waktu saya akan mulai untuk memimpin jalannya diskusi, perkenalkan
saya Wardatul Mukhlishoh sebagai moderator. Baiklah kita mulai yaa
Baiklah pertama-tama akan dibacakan terlebih dahulu terkait pendataan masalah di desa
ini yang sudah kita bahas pada pertemuan MMD 1. Kepada presentator/ketua pelaksana
yaitu mbak Alya Paramuditha saya persilahkan”.
(menampilkan slide)
Pada pengkajian komunitas yang di lakukan oleh Mahasiswa Universitas Bina sehat
Kep komunitas di desa Sengon di dapatkan data sebagai berikut;
a. Pada saat winshield survey didapatkan kondisi pembuangan limbah rumah tangga
(got) mampet dan berbau tidak sedap, banyak sampah dan banyak genangan air di
beberapa gang.
b. Pada hasil survei ke setiap kepala keluarga di dapatkan : tingkat pendidikan
terbanyak SD sebesar 54%, pekerjaan terbanyak pedagang 40%, penghasilan rata-
rata perbulan terbanyak antara 500.000,- s.d. 700.000,- per bulan, suku bangsa Jawa
80% dan agama Islam 89%.
c. Kasus penyakit yang prevalensinya tertinggi pada kelompok balita antara lain: ISPA
43%, diare 40% , dan 5% gizi buruk.
d. Kasus penyakit yang prevalensinya tertinggi pada kelompok anak usia sekolah (SD)
antara lain: ISPA 30%, diare 20%. Kebiasaan kurang ber-BPHBS: tidak cuci tangan
sebelum makan, jajan tidak sehat, makan sayur tertentu saja dan jarang makan buah.
e. Pada kelompok remaja di dapatkan 50% remaja merokok, 60% mempunyai
pengetahuan yang baik tentang HIV-AIDS, 40% berpacaran, 20% remaja
mempunyai kebiasaan nongkrong di malam hari.
f. Pada kelompok lanjut usia di dapatkan bahwa tidak ada wadah yang menangani
masalah lansia, belum ada pelatihan kader lansia. Lansia menderita hipertensi 30%,
reumatik 32%, stroke 15% dan kencing manis 17%.
g. Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah tersebut antara lain 1
puskesmas, 3 klinik swasta dan 2 praktik dokter.
1) Kelompok Balita
Hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok balita di desa Sengon yang terbanyak yaitu menderita
ISPA sebanyak 43%.
Jadi hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok anak usia sekolah di desa Sengon yang terbanyak yaitu
menderita ISPA sebanyak 30%.
3) Kelompok Remaja
Jadi hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok remaja di desa Sengon yang terbanyak yaitu merokok
sebanyak 50%.
4) Kelompok Lansia
Jadi hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok lansia di desa Sengon yang terbanyak menderita
reumatik sebanyak 32%”.
Moderator:
“Baik terima kasih pada mbak Alya Paramuditha sudah mempresentasikan hasil
pendataan. Nah selanjutnya kita akan membahas terkait skoring untuk menentukan
prioritas masalah kemudian kita lakukan perencanaan kegiatan. Nah bapak ibu, menurut
bapak ibu semua.. dari semua pendataan masalah yang tadi, manakah yang paling
menjadi prioritas atau yang menjadi masalah utama di desa ini menurut bapak ibu?”
Warga RT 1:
“ISPA mbak”
Moderator:
Warga RT 2:
“Ya, Saya sepakat. ISPA memang menjadi masalah utama di desa ini”
Warga RT 3:
“Saya Setuju”
Warga RT 4 & RT 5:
“Jadi berdasarkan pendataan yang dipaparkan tadi prioritas masalah kesehatan yang
dapat diambil yaitu Ispa Balita cenderung berisiko terhadap Kurangnya pengetahuan
dan penerapan masyarakat terutama AUS tentang pencegahan ISPA. Kegiatan
selanjutnya yakni diskusi penyusunan program terkait. Jika dari bapak/ibu warga
sekalian ada yang ingin diusulkan atau pendapat mengenai program yang akan
dilakukan di Desa Sengon, saya persilahkan”
Warga RT 1:
“jadi dengan kondisi masyarakat saat ini saya menyarankan untuk memberikan suatu
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terkait dengan cara penanganan ISPA pada
balita warga Sengon”.
Moderator :
“Terima kasih atas usulan dan pendapatnya. Apakah ada pendapat atau usulan lain?”
Warga RT 2:
“Nah, untuk terlaksananya program ini apakah yang dilakukan hanya penyuluhan saja
apa itu cukup efisien untuk memberikan kesadaran pada masyarakat mengenai
penanganan ISPA pada balita, terkadang masyarakat sendiri itu kurang begitu
memahami jika hanya diberikan penyuluhan kesehatan, saran saya jadi bagaimana jika
setelah adanya program penyuluhan ini kita melakukan pembentukan dan pelatihan
Support Group di mana dilakukan dalam posyandu, pembinaan keluarga dll”.
Moderator :
“Terima kasih kepada ibu atas penjelasannya. Bagaimana bapak/ibu apakah ada yang
ingin berpendapat lagi?”
Warga RT 3:
“Saya setuju dengan pendapat yang disampaikan, agar cukup efesien untuk memberikan
kesadaran pada masyarakat mengenai penanganan ISPA pada balita tentang program ini
kepada masyarakat”
Moderator:
“Terima kasih bapak/ibu atas pendapatnya, kira-kira kapan kita bisa melaksanakan
program tersebut ya bapak/ibu?”
Warga RT 4:
“Bagaimana kalau kita laksanakan di balai desa ini dan dilaksanakan pada hari minggu
pukul 09.00 WIB”
Warga RT 5 :
Ketua Pelaksana:
“Baik, terima kasih atas masukannya bapak ibu, di sini saya akan menyampaikan
mengenai penanggung jawab dan waktu pelaksanaan kegiatan yang akan kita lakukan.
Untuk kegiatan akan dilaksanakan pada hari Minggu, 19 November 2023 pukul 09.00
WIB
Moderator:
Semua warga :
“Tidak”
Moderator:
“Baik Terima kasih untuk bapak ibu disini. Nah karena skoring permasalahan dan
perencanaan kegiatan sudah ada maka saya harap kita bisa maksimal dalam mengatasi
masalah di desa ini ya bapak ibu. Selanjutnya saya kembalikan kepada MC”
MC :
“Baik Terima kasih untuk Mbak Wardatul Mukhlishoh sebagai moderator yang telah
memimpin jalannya diskusi pada hari ini. Nah karena skoring permasalahan dan
perencanaan kegiatan sudah terbentuk maka rapat kita akhiri ya bapak ibu, untuk
selanjutnya yaitu kita akan melaksanakan kegiatan yang sudah kita rencanakan agar bisa
meningkatkan kualitas desa Sengon untuk lebih maju. Baik rapat saya akhiri terima
kasih atas kehadirannya semua, Wassalamu'alaikum wr wb”
Lampiran 1
Pada pengkajian komunitas yang di lakukan oleh Mahasiswa Universitas Bina
sehat Kep komunitas di desa Sengon di dapatkan data sebagai berikut;
a. Pada saat winshield survey didapatkan kondisi pembuangan limbah rumah tangga
(got) mampet dan berbau tidak sedap, banyak sampah dan banyak genangan air di
beberapa gang.
b. Pada hasil survei ke setiap kepala keluarga di dapatkan: tingkat pendidikan
terbanyak SD sebesar 54%, pekerjaan terbanyak pedagang 40%, penghasilan rata-
rata perbulan terbanyak antara 500.000,- s.d. 700.000,- per bulan, suku bangsa
Jawa 80% dan agama Islam 89%.
c. Kasus penyakit yang prevalensinya tertinggi pada kelompok balita antara lain:
ISPA 43%, diare 40% , dan 5% gizi buruk. Cakupan posyandu balita 65%
d. Kasus penyakit yang prevalensinya tertinggi pada kelompok anak usia sekolah
(SD) antara lain: ISPA 30%, diare 20%. Kebiasaan kurang ber- BPHBS: tidak
cuci tangan sebelum makan, jajan tidak sehat, makan sayur tertentu saja dan
jarang makan buah.
e. Pada kelompok remaja di dapatkan 50% remaja merokok, 60% mempunyai
pengetahuan yang baik tentang HIV-AIDS, 40% berpacaran, 20% remaja
mempunyai kebiasaan nongkrong di malam hari.
f. Pada kelompok lanjut usia di dapatkan bahwa tidak ada wadah yang menangani
masalah lansia, belum ada pelatihan kader lansia. Lansia menderita hipertensi
40%, rematik 30%, stroke 15% dan kencing manis 15%.
g. Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah tersebut antara lain 1
puskesmas, 3 klinik swasta dan 2 praktik dokter.
Hasil Pendataan masalah kesehatan yang muncul di desa Sengon:
1) Kelompok Balita
Hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok balita di desa Sengon yang terbanyak yaitu menderita
ISPA sebanyak 43%.
Jadi hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok anak usia sekolah di desa Sengon yang terbanyak yaitu
menderita ISPA sebanyak 30%.
3) Kelompok Remaja
Jadi hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok remaja di desa Sengon yang terbanyak yaitu merokok
sebanyak 50%.
4) Kelompok Lansia
Jadi hasil perolehan data dari angket yang sudah kita sebarkan untuk masalah
masyarakat pada kelompok lansia di desa Sengon yang terbanyak menderita
reumatik sebanyak 32%.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Lintas sektoral:
pencarian donator
dalam pemberian
makanan tambahan
dan vitamin
peningkat imunitas;
Tersedianya
Disdik:
pengalokasian dana media dan dana
BOS kegiatan
pencegahan dan
penanggulangan
masalah ISPA