Disusun Oleh :
Yohana Hale Heret, S.Kep
22020121210023
2
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA TN. N (61 TAHUN) DENGAN HIPERTENSI
DAN NY. D (60 TAHUN) DENGAN DIABETES MELITUS
DI RT 5 RW VII KELURAHAN PUDAK PAYUNG SEMARANG
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari selasa tanggal 08 November 2021
Pukul 09.00 WIB
A. DATA UMUM
1. Nama Kepala keluarga (KK) : Tn. N
2. Alamat :, Pudak Payung RT 5 RW VII
3. No. Telp (HP) : 0853XXXXXX
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Pendidikan : SD
6. Komposisi Keluarga
3
7. Genogram
Tn. P (80 th) Ny. A (78 th) Tn.A (72 th) Ny. S (76 th)
Tn .Y Tn.E Tn .T Tn .J
Ny. Ny. Ny. I
64 th 58 th 54 th 58 th
A 56 W 54 th
Tn. Y (59 th)
Tn .N.
Ny.
62 th
D 61
Ht DM
Tn .R Ny. K Tn .J 43 Tn .R Ny.
Ny.
46 th 43 th th 36 th D 34
H 40
4
5
8. Tipe Keluarga
Berdasarkan hasil observasi tipe keluarga Tn. N adalah
(Nucklear family/Keluarga inti) yaitu: keluarga yang terdiri dari
orang tua atau keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh satu ikatan perkawinan. Dalam rumah terdapat
Tn. N sebagai kepala keluarga dan Ny. D sebagai istri.
Tn. N. berkata “Dirumah saya tinggal bersama dengan
istri. Jadi didalam rumah ini kami hanya berdua mbak.”
9. Budaya
a. Suku bangsa dan bahasa yang digunakan
Keluarga Tn. N berasal dari suku Jawa dalam
kehidupan sehari-hari keluarga selalu menggunakan
bahasa Jawa dan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi
Kebiasaan adat yang di lakukan oleh keluarga pada saat
kelahiran anak maupun cucu adalah acara slamaten.
10. Agama
a. Agama yang dianut
Tn. N berkata, “Keluarga kami menganut agama
Islam mbak.”
b. Kegiatan keagamaan di rumah dan di masyarakat
Tn. N. berkata, “Mbak, Insyah Allah sebelum Covid
setiap malam jumad ada kegiatan pengajian di RT sini,
setiap malam rabu kegiatan di masjid tetapi semenjak
Covid kegiatan ngumpul-ngumpul jarang mbak. Insyah
Allah semua yang berkaitan dengan keagamaan kita
laksanakan semua.
c. Dukungan ekonomi :
Tn. N berkata, “Alhamdullilah mbak, untuk
kebutuhan sehari-hari kami merasa selalu tercukupi
mbak. karena dibantu oleh istri saya yang soto dan
warung dirumah.”
d. Jumlah pendapatan
Tn.N. berkata, “Pokoknya kami merasa cukup dan
segala kebutuhan kami terpenuhi mbak. Keuntungan
8
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
17. Karateristik rumah
a. Status rumah : Milik sendiri
b. Tipe rumah : 42
c. Luas rumah : 350 m2 (13x12 m2)
d. Jumlah ruangan : 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1
ruangan keluarga/nonton, 1 ruangan tamu, 1 ruang makan,
teras depan, 1 ruang dapur,.
e. Jumlah jendela : 6 Jendela
f. Peletakan perabotan rumah tangga : Tertata dengan rapi
g. Jenis sepic tank : Septic tank tertutup
h. Jarak septic tank dengan sumber air : >10 meter
13
m. Keamanan
Ny. D. berkata, “Alhamdullilah mbak selama kami
tinggal disini dari saya lahir keadaan perumahan disini
aman-aman saja mbak.”
n. Kepuasan penataan rumah
Ny. D berkata, “Alhamdullilah saya puas mbak
dengan segala keadaan seperti ini,mbak.”
o. Pengetahuan tentang lingkungan
Ny. D berkata, “Selama ini yang saya ketahui tentang
lingkungan adalah jika ingin lingkungan kita bersih,
nyaman dan sehat berarti kita harus membersihkan
tempat dimana kita tinggal misalkan, disini kami selalu
menguras bak mandi kami seminggu dua kali mbak. Kami
juga ikut dalam kebersihan lingkungan baik di RT
maupun RW.”
14
2m
Ruang Nonton
Kamar Tidur 9m
2m
Ruang Tamu
Kamar
Tidur
3m Warung
8m
Jalan
b. Lingkungan fisik
Ny. D berkata, “Di RT 05 ini menurut saya
lingkungannya bersih mbak, semua warga suka menjaga
kebersihan, sampah juga ada yang mengambil setiap 1
minggu sekali mbak.”
c. Aturan/kesepakatan penduduk setempat
Tn. N berkata, “Kalau aturan yang tetep nggak ada
mbak. Disini ada pengajian rutin untuk ibu-ibu seminggu
sekali serta kegiatan dasa wisma sebulan sekali mbak.”
d. Budaya setempat (kesehatan, usia, pendidikan, pekerjaan
dan persepsi keluarga terhadap komunitas)
Tn. N berkata, “Pendidikan warga sini sebagian
besar lulusan SD - perguruan tinggi mbak, pekerjaan
rata-rata PNS, dan wiraswasta. Disini ada posyadu tiap
bulan ada pemerikasaan sama posyadu lansia mbak di
balai RT dan RW. Penduduk rt 05 rata-rata orang Jawa”
2) Financial
Tn.N mengatakan, “Saya dan ibu punya BPJS
mbak, buat berobat ke Puskesmas. Tiap bulan kami
rutin berobat.”
b. Informal
a) Informasi
Tn. N berkata, “Kalau informasi tentang
kesehatan biasanya dari petugas puskesmas atau
waktu kegiatan prolanis mbak.”
b) Sosial
Tn. N mengatakan, “Kami saling membantu
mbak, antar tetangga disini jika ada acara atau apa
gitu mbak.”
D. STRUKTUR KELUARGA
23. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn. N menggunakan pola komunikasi terbuka.
Setiap kali ada permasalahan yang muncul dibicarakan,
diklarifikasi dan ditarik kesimpulan untuk mencari solusi
(musyawarah). Keluarga Tn. N juga menghargai pendapat
masing-masing anggota keluarga sehingga tidak pernah terjadi
pertengkaran antara keluarga.
Tn. N berkata ”Keluarga saya saling terbuka mbak, selalu
dibicarakan dulu kalau ada apa-apa, tetapi selama ini
Alhamdulilah ndak ada masalah mbak.”
b. Pengambilan keputusan
Tn. N mengatakan bahwa Tn. N sebagai kepala
keluarga yang mengambil keputusan, namun sebelumnya
Ny. D, dan dirinya melakukan diskusi untuk mencari jalan
keluar yang baik dan menguntungkan bagi keluarga.
Ny. D berkata, “Kalau ada masalah dibicarakan
sama-sama mbak, rembukan dulu, saya sama suami. Tapi
biasanya anak juga tahu.”
A. FUNGSI KELUARGA
27. Fungsi Afektif
a. Bagaimana keluarga mengapresiasikan perasaan kasih
sayang
Ny. D berkata, “Alhamdulilah mbak, anak-anak,
cucu-cucu saya dekat sama kami sebagai orang tua
mereka mbak. Anak-anak juga sering ingetin kami orang
tua untuk bekerja namun tidak boleh sampai kelelahan
atau capek banyak istirahat dan juga menjaga makanan
biar tidak sakit mbak.. Diantara kami orang tua tidak
pernah ada konflik, kalaupun ada kami semua terlibat
dalam mengatasi untuk menyelesaikan konflik secara
bersama-sama.”
20
Tn. N
Ny. D
Keterangan :
d. Hipertensi
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Tn N berkata, “Kalau hipertensi ya tekanan
darah tinggi mbak, kata dokter penyebabnya banyak
makan garam, pikiran juga mempengaruhi mbak,
jarang olahraga juga. Makanya kalau masak garam
23
e. Masalah pergerakan
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny D mengatakan “Aktivitas saya terbatas mbak,
karena pernah mengalami Sakit DM tahun 2019
yang lalu.setelah dirawat pergerakan kedua kaki
saya terbatas mbak .”
Tools Ansietas
HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale)
No Pernyataan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas:
cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, √
mudah tersinggung
2 Ketegangan:
merasa tegang, lesu, tak bisa istirahat tenang, √
mudah terkejut, mudah menangis, gemetar, gelisah
3 Ketakutan:
pada gelap, pada orang asing, ditinggal sendiri, √
pada binatang besar, pada keramaian lalu lintas,
pada kerumunan orang banyak
4 Gangguan Tidur:
sukar masuk tidur, terbangun malam hari, tidak
√
nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi-
mimpi, mimpi buruk, mimpi menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan:
√
sukar konsentrasi, daya ingat buruk
6 Perasaan Depresi:
hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada
√
hobi, sedih, bangun dini hari, perasaan berubah-
ubah sepanjang hari
7 Gejala Somatik (Otot):
√
sakit dan nyeri di otot-otot, kaku, kedutan otot, gigi
gemerutuk, suara tidak stabil
8 Gejala Somatik (Sensorik):
tinitus, penglihatan kabur, muka merah atau pucat, √
merasa lemah, perasaan ditusuk-tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler:
takikardi, berdebar, nyeri di dada, denyut nadi
√
mengeras, perasaan lesu/lemas seperti mau pingsan,
detak jantung menghilang (berhenti sekejap)
10 Gejala Respiratori:
√
rasa tertekan atau sempit di dada, perasaan tercekik,
sering menarik napas, napas pendek/sesak
11 Gejala Gastrointestinal:
sulit menelan, perut melilit, gangguan pencernaan,
nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan
terbakar di perut, rasa penuh atau kembung, mual, √
muntah, buang air besar lembek, kehilangan berat
badan, sukar buang air besar (konstipasi)
12 Gejala Urogenital: √
sering buang air kecil, tidak dapat menahan air seni,
28
No Pernyataan 0 1 2 3 4
amenorrhoe, menorrhagia, menjadi dingin (frigid),
ejakulasi praecocks, ereksi hilang, impotensi
13 Gejala Otonom:
mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, √
pusing, sakit kepala, bulu-bulu berdiri
14 Tingkah Laku Pada Wawancara:
gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kerut kening,
√
muka tegang, tonus otot meningkat, napas pendek
dan cepat, muka merah
TOTAL SKOR 24
Keterangan :
0 = tidak ada, 1 = ringan, 2 = sedang, 3 = berat, 4 = berat
sekali
Kategori :
Kecemasan Ringan : < 17
Kecemasan Sedang : 18 – 24
Kecemasan Berat : > 24
Kesimpulan: Ny. D mengalami kecemasan Sedang
(Skor: 23).
29
Ny. D Ny. D berkata, “Saya Ny. D. berkata, “Saya Ny. D. berkata, “Saya kadang- Ny. D. berkata” Ny. D berkata,
makan 3 kali sehari. biasa tidur 2 jam mbak kadang olahraga mba, jalan- BAB saya 1 kali “Mandi rutin 2x
Makannya ya seadanya kalau siang hari, kalau jalan gitu, mutar-mutar dekat biasa di pagi hari, sehari mas pagi dan
gitu mbak sayur, tempe, malam biasanya jam 10 an rumah ibu.sejak sakit DM 2 BAK sering mbak.” sore, gosok gigi saat
ikan. Kalau minum sehari gitu baru tidur bangunnya tahun lalu pergerakan saya mandi.”
paling sekita\r 7 gelas adzan subuh mas.” mengalami penurunan. Saya
kecil saya tidak makan agak susah berjalan jauh,
yang manis-manis mbak.” aktivitas saya terbatas mbak”
29
30
H. PENGKAJIAN PSIKIATRIK
Ny. D Ny. D berkata, “Dari Ny. D. berkata ”Saya Ny. D. berkata” Saya ingin Ny. D. berkata: Sebagai istri Ny. D. berkata ”Saya
dulu sampai sekarang seorang istri dengan 1 sehat mbak, biar bisa ya taat pada suami, dan menerima kondisi saya ini
saya gini mbak, apa suami, 4 orang anak, jagain suami saya mbak sebagai ibu rumah tangga mbak. Alhamdulillah suami
adanya, berat badan sudah pada besar- dan anak-anak serta cucu yang mengurus keluarga, ya dan anak-anak baik sama saya
biasa naik sekilo 2 kilo, besar anak saya bahkan mbak.” keperluaan bapak, berupa mbak.”
mbak .” sudah menikah mbak.” pakaian, makan minum,
saya juga senang dapat
membantu suami dari hasil
warung saya”
30
31
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Leher Tidak ada lesi, tidak ada perbesaran kelenjar tiroid, tidak ada Tidak ada lesi, tidak ada perbesaran kelenjar tiroid, tidak ada kelainan
kelainan dalam reflex menoleh, nadi karotis teraba, tidak ada dalam reflex menoleh, nadi karotis teraba, tidak ada peningkatan JVP
peningkatan JVP
Dada/peru-paru Inspeksi : Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi Inspeksi : Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dada,
dada, nafas reguler nafas reguler
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di dada sebelah kanan Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di dada sebelah kanan maupun
maupun sebelah kiri sebelah kiri
Perkusi : Bunyi resonan Perkusi : Bunyi resonan
Auskultasi : suara nafas vesikuler Auskultasi : suara nafas vesikuler
Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung, bunyi sonor Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung, bunyi sonor
Auskultasi : Tidak terdengar bunyi tambahan Auskultasi : Tidak terdengar bunyi tambahan
Abdomen Inspeksi : Tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada lesi Inspeksi: Tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada lesi
33
4/4/4/4
5/5/5/5 4/4/4/4
5/5/5/5
5/5/5/5 5/5/5/5 4/4/4/4 4/4/4/4
4/4/4/4
5/5/5/5 4/4/4/4
5/5/5/5
5/5/5/5 5/5/5/5 4/4/4/4 4/4/4/4
Auskultasi: Terdengar bising usus 12 x/menit Auskultasi: Terdengar bising usus 12 x/menit
Palpasi: Abdomen tidak keras dan tidak tegang, Palpasi: Abdomen tidak keras dan tidak tegang,
Perkusi: Bunyi abdomen timpani Perkusi: Bunyi abdomen timpani
Ekstremitas Atas Tidak ada lesi, bentuk jari normal dan tidak ada sianosis dan Tidak ada lesi, bentuk jari normal dan tidak ada sianosis dan inflamasi.
inflamasi. Tidak ada fraktur dan nyeri tekan, CRT <3 detik, Tidak ada fraktur dan nyeri tekan, CRT <3 detik, tidak ada edema,
tidak ada edema, akral hangat, kekuatan otot akral hangat, kekuatan otot.
.
Ekstremitas Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut di betis kanan tidak ada Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut di betis kanan tidak ada
bawah sianosis. CRT <3 detik, tidak ada fraktur dan nyeri tekan, tidak sianosis. CRT <3 detik, tidak ada fraktur dan nyeri tekan, tidak ada
ada edema, akral hangat, ROM normal, tidak ada keterbatasan edema, akral hangat, ROM normal, tidak ada keterbatasan pergerakan,
pergerakan, kekuatan otot . kekuatan otot .
Kulit Bersih, warna kulit cokelat, tidak ada lesi, turgor elastis. Bersih, warna kulit kuning langsat, tidak ada lesi, turgor elastis.
TTV TD :160/100 mmHg. TD: 120/70 mmHg
RR :21 x/menit, RR : 20x/menit
HR : 86x/menit, HR : 78x/menit,
Suhu: 36° C Suhu: 36, 2° C
34
II. ANALISA DATA
Hari/Tanggal Data fok`us Etiologi Problem
Senin , 8 November Data Subjektif : Kesiapan peningkatan manajemen
2021 kesehatan terkait DM pada keluarga Ny.
Ny. D. berkata, “Kami rajin memeriksa D dan hipertensi pada Tn.. N. ( D. 0112)
sakit kami ke Puskesmas minimal
sebulan sekali. Mau lah diajarin mbak
terkait masalah DM dan hipertensi serta
pola makan sehat dan kami kurang tau
cara penanganan, soalnya sudah
semakin tua, banyak lupanya.”
Tn. N. berkata, “Tekanan darah saya
biasanya 160/100 mbak, Saya ingin
diajarin biar bisa melakukan program
terapi dan diet sesuai program mbak. ”
Ny. D berkata, “Saat ini saya sakit DM,
sejak dua tahun yang lalu ,suami saya
menderita hipertensi, mungkin mbak
punya cara biar bisa menangani penyakit
kami”
Tn. N. berkata, “Kalau hipertensi ya
35
tekanan darah tinggi mbak, kata dokter
penyebabnya banyak makan garam,
pikiran juga mempengaruhi mbak, jarang
olahraga juga. Makanya kalau masak
garam dikurangi, tidak terlalu banyak.
Saya baru 2 tahunan mba terkena
hipertensi. Kalau ditensi tidak mesti,
kadang bisa sampe 160/100, Saya gak
tahu kira-kira kenapa bisa tekanan
darahya begini terus, padahal minum
obatnya teratur mbak.”
Tn, N. berkata, “Saya dan Ibu rutin mbak
ikut kegiatan prolanis, kalau ada
perubahan jadwal pasti nanya ke teman-
teman.”
36
Data Objektif :
Tn N.
08/11/2021 : TD 160/100 mmHg
10/11/2021 : TD 150/90 mmHg
15/11/2021 : TD 150/80 mmHg
Ny.D.
08/11/2021 : TD 120/70 mmHg
GDS : 200 gr/dL
10/11/2021 : TD 120/80 mmHg
15/11/2021 : TD 120/80 mmHg
GDS : 180 gr/dL
Senin, 08 November Data Subjektif: Penurunan kekuatan otot Gangguan mobilitas fisik pada Ny. D.
2021
(D. 0054)
Ny D mengatakan “Aktivitas saya terbatas
mbak, karena pernah mengalami Sakit DM
tahun 2019 yang lalu.setelah dirawat
pergerakan kedua kaki saya terbatas
mbak .”
37
DM 2 tahun lalu pergerakan saya
mengalami penurunan. Saya agak susah
berjalan jauh, aktivitas saya terbatas
mbak.”
Data Objektif:
Ekstermitas atas:
Tidak ada lesi, bentuk jari normal dan tidak
ada sianosis dan inflamasi. Tidak ada fraktur
dan nyeri tekan, CRT <3 detik, tidak ada
edema, akral hangat, kekuatan otot.
4/4/4/4 4/4/4/4
4/4/4/4 4/4/4/4
Ekstermitas bawah :
Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut di betis
kanan tidak ada sianosis. CRT <3 detik, tidak
ada fraktur dan nyeri tekan, tidak ada edema,
akral hangat, ROM normal, tidak ada
keterbatasan pergerakan, kekuatan otot .
38
4/4/4/4 4/4/4/4
4/4/4/4 4/4/4/4
4/4/4/4 4/4/4/4
39
video call dengan anak-anak saya dan,
ngobrol sama menantu dan cucu-cucu.
Jadi biasanya kalau sudah ngobrol
sama cucu-cucu itu langsung hilang
stresnya”
Data Objektif:
40
41
Effect
Memenuhi tujuan program
kesehatan
Core Problem :
Kesiapan peningkatkan
manajemen kesehatan
Causa:
Keinginan mengelola masalah
kesehatan dan pencegahan
Effect :
Produktivitas menurun
Core Problem :
Gangguan mobilitas fisik
Causa :
Penurunan kekuatan otot
42
Effect :
Sulit tidur
Core Problem :
Ancietas
Causa :
Krisis situsional
Produktivitas menurun
V. PRIORITAS MASALAH
Dampak :
Terjadinya peningkatan gula darah pada Ny. D
diakibatkan oleh pola hidup, di khawatirkan
45
Efektifitas Intervensi :
Intervensi yang tepat dapat dilakukan untuk
peningkatkan manajemen kesehatan adalah
pendidikan kesehatan dan mengubah perilaku
tidak sehat menjadi sehat, nutrition counseling
dengan diit DM dan hipertensi, senam kaki DM,
pemantauan tekanan darah seminggu sekali,
Intervensi tersebut dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan, mengefektifkan
manajemen kesehatan diri, dan
menurunkan tekanan darah. Sehingga Tn. N dan
Ny. D dapat menurunkan risiko terjadinya
komplikasi yang lebih lanjut.
4/4/4/4 4/4/4/4
Urgensi :
Kecemasan adalah sebuah reaksi singkat alami
terhadap kejadian yang membuat stres dan sering
3 8/11/2021 Ancietas berhubungan Low
kali tidak memiliki penyebab konkret. Dalam Yohana
dengan krisis situasional
kasus ini Ny. D terlalu banyak berpikir, pikiran
(D0080)
negatif yang terus muncul, dan kesulitan dalam
mengatasi situasi ketidakpastian yang dialami
terkait masalah ekonomi.
47
Efektivitas Intervensi :
Intervensi efektif yang akan diberikan berupa;
Peningkatan latihan, gali pengalaman individu
sebelumnya mengenai latihan,gali hambatan
untuk melakukan latihan, dukung perasaan
mengenai latihan, damping inividu dalam
pengembangan program latihan, lakukan latihan
bersama individu
Dampak :
Apabila stress tidak ditangani dengan koping
yang adaptif maka akan menimbulkan
permasalahan lebih besar seperti peningkatan
tekanan darah pada Ny. D
Keluarga Tn. N memilih masalah Kesiapan peningkatkan manajemen kesehatan sebagai prioritas pertama terhadap masalah
yang di temukan. Menurut keluarga , masalah tersebut belum dapat ditangani secara baik selam 2 tahun . Ny. D berkata “ Yang untuk
menangani DM dan tekanan darah aja mbak, saya sama bapak jadi tau bagaimana makan yang disarankan komsumsi obat yang
benar, olahraga yang benar ,mbak.”
Intervensi Pendukung
. Relaksasi Otot Progresif ( l.05187)
Tindakan
51
Observasi
- Identifikasi tempat yang tenang
dan nyaman
- Monitor adanya indicator tidak
rileks (mis. Adanya gerakan ,
pernapasaan yang berat)
Teraupetik
- Atur lingkungan agar tidak ada
gangguaan saat terapi
- Berikan posisi bersandar pada
kursi atau posisi lainnya yang
nyaman
- Beri waktu Ny.D mengungkapkan
perasaan tentang terapi
Edukasi
- Anjurkan memakai pakaian yang
nyaman dan tidak sempat
- Anjurkan menegangkan otot kaki
selama tidak lebih dari 5 menit
untuk menghindari keram
- Anjurkan bernapas dalam dan
perlahan
52