Anda di halaman 1dari 52

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA TN. N (61 TAHUN) DENGAN HIPERTENSI


DAN NY. D (60 TAHUN) DENGAN DIABETES MELITUS
DI RT 5 RW VII KELURAHAN PUDAK PAYUNG SEMARANG
Dosen Pembimbing :
Megah Andriany.,S.Kp.,M,Kep.,Sp.Kom.,Ph.D.

Disusun Oleh :
Yohana Hale Heret, S.Kep
22020121210023

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXXVIII


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan asuhan keperawatan keluarga


dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. N. (61
TAHUN) DENGAN HIPERTENSI DAN NY. D. (60 TAHUN) DIABETES
MELITUS DI RT 5 RW VII KELURAHAN PUDAK PAYUNG
SEMARANG” merupakan hasil karya saya sendiri. Tidak ada karya ilmia atau
sejenisnya yang di ajukan untuk memperoleh gelar profesi atau sejenisnya di
perguruan Tinggi maupun seperti karya ilmia yang saya susun.
Sepengetahuan saya juga tidak ada karya ilmiah atau pendapat yang
pernah saya tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacuh dalam naskah karya ilmiah yang saya susun ini dan di sebutkan dalam
daftar pustaka. Apabila pernyataan tersebut tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan ketentuan akademi yang berlaku.

Semarang, 8 November 2021

(Yohana Hale Heret)


NIM 22020121210023

2
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA TN. N (61 TAHUN) DENGAN HIPERTENSI
DAN NY. D (60 TAHUN) DENGAN DIABETES MELITUS
DI RT 5 RW VII KELURAHAN PUDAK PAYUNG SEMARANG

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari selasa tanggal 08 November 2021
Pukul 09.00 WIB
A. DATA UMUM
1. Nama Kepala keluarga (KK) : Tn. N
2. Alamat :, Pudak Payung RT 5 RW VII
3. No. Telp (HP) : 0853XXXXXX
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Pendidikan : SD
6. Komposisi Keluarga

Jenis Hub. dengan


No Nama Umur
Kelamin KK TTL Pekerjaan Pendidikan
Kepala Wonogiri, 15.10.1960
1 Tn. N 61 tahun L Keluarga Pedagang SD
Istri Semarang, 29.12.196
2 Ny. K 60 tahun P IRT SD

3
7. Genogram

Tn. P (80 th) Ny. A (78 th) Tn.A (72 th) Ny. S (76 th)

Tn .Y Tn.E Tn .T Tn .J
Ny. Ny. Ny. I
64 th 58 th 54 th 58 th
A 56 W 54 th
Tn. Y (59 th)

Tn .N.
Ny.
62 th
D 61

Ht DM

Tn .R Ny. K Tn .J 43 Tn .R Ny.
Ny.
46 th 43 th th 36 th D 34
H 40

Keterangan : Ht : Hipertensi DM : Diabetes Melitus


: Laki-laki : Pasien : menikah

: Perempuan : Tinggal serumah : meninggal

4
5

8. Tipe Keluarga
Berdasarkan hasil observasi tipe keluarga Tn. N adalah
(Nucklear family/Keluarga inti) yaitu: keluarga yang terdiri dari
orang tua atau keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh satu ikatan perkawinan. Dalam rumah terdapat
Tn. N sebagai kepala keluarga dan Ny. D sebagai istri.
Tn. N. berkata “Dirumah saya tinggal bersama dengan
istri. Jadi didalam rumah ini kami hanya berdua mbak.”

9. Budaya
a. Suku bangsa dan bahasa yang digunakan
Keluarga Tn. N berasal dari suku Jawa dalam
kehidupan sehari-hari keluarga selalu menggunakan
bahasa Jawa dan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi
Kebiasaan adat yang di lakukan oleh keluarga pada saat
kelahiran anak maupun cucu adalah acara slamaten.

Tn. N berkata “Saya dan istri saya semarang tulen mbak.


Saya asli Wonogiri dan ibu dari kampung sini. Kami
kalau ngobrol sehari-hari menggunakan bahasa Jawa dan
kadang bahasa Indonesia. Begitu juga dengan tetangga
yang adalah keluarga semua kami seringnya
menggunakan bahasa Jawa dan kadang bahasa
Indonesia.”

b. Pantangan dan kebiasaan budaya yang berhubungan


dengan kesehatan
Ny. D berkata, “saya terkena sakit gula sejak tahun
2019 mba, dan sempat dirawat di rumah sakit Ungaran
Semarang selama 1 minggu. Kalau dari budaya dan
kebiasaan tidak ada pantangan makanan untuk saya.
6

Namun dari anjuran dokter saya dianjurkan untuk


mengurangi makan yang mengandung manis, daging,
makanan berlemak.”
Ny. D berkata, “ kalau dari budaya dan kebiasaan
tidak ada pantangan makanan terutam untuk kesehatan
seseorang.”
Tn. N. berkata, “ kalau dari budaya dan kebiasan di
jawa atau di lingkungan tidak ada pantangan apapun
yang berhubungan dengan kesehatan mba.”

10. Agama
a. Agama yang dianut
Tn. N berkata, “Keluarga kami menganut agama
Islam mbak.”
b. Kegiatan keagamaan di rumah dan di masyarakat
Tn. N. berkata, “Mbak, Insyah Allah sebelum Covid
setiap malam jumad ada kegiatan pengajian di RT sini,
setiap malam rabu kegiatan di masjid tetapi semenjak
Covid kegiatan ngumpul-ngumpul jarang mbak. Insyah
Allah semua yang berkaitan dengan keagamaan kita
laksanakan semua.

c. Persepsi anggota keluarga tentang agama yang dapat


mempengaruhi kesehatan.
Tn. N berkata, “sakit ini mungkin ujian dari Allah
SWT kepada saya dan istri. Kami lebih cenderung
percaya dengan medis dibandingkan dengan cara non
medis. Jadi segala sesuatu yang berkaitan dengan
masalah kesehatan saya lebih percaya kepada tenaga
kesehatan.
7

d. Kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan


Tn. N. Berkata “di ajaran agama kami tidak
diperbolehkan memakan daging babi.”

11. Status Sosial Ekonomi Keluarga


a. Kelas sosial
Dikaji dari tingkat kesejahteraan keluarga Tn.N
termasuk tipe keluarga sejahtera I, dimana keluarga ini
telah memenuhi kebutuhan makan dan minum tiga kali
dalam sehari yaitu pagi, siang dan malam. Dalam
seminggu paling kurang sekali keluarga menyediakan
daging atau ikan.
. Tn. N berkata “Saya sering berkomunikasi dengan
tetangga jika ada waktu luang, berkomunikasi soal
kegiatan RT dan juga RW pengajian kelompok.

b. Penanggung jawab ekonomi: Tn. N


Tn. N. berkata, “Saya adalah seorang pedagang
,penghasilan tidak menentu, tapi cukup digunakan untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga.:”

c. Dukungan ekonomi :
Tn. N berkata, “Alhamdullilah mbak, untuk
kebutuhan sehari-hari kami merasa selalu tercukupi
mbak. karena dibantu oleh istri saya yang soto dan
warung dirumah.”

d. Jumlah pendapatan
Tn.N. berkata, “Pokoknya kami merasa cukup dan
segala kebutuhan kami terpenuhi mbak. Keuntungan
8

dagang saya kurang lebih 2.500.000/bualan kadang juga


tidak tetap penghasilan perbulan,mbak.”

e. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari


Tn. N. berkata, “Kebutuhan sehari-hari kami dalam
keluarga ini Alhamdullilah terpenuhi mbak, mulai dari
makan, minum hingga kebutuhan sehari-hari.”

f. Tabungan/asuransi yang dimiliki keluarga


Tn. N berkata, “kami tidak mempunyai tabungan
keluarga mbak, kami mempunyai asuransi kesehatan
yakni BPJS mbak.”

12. Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga


Tn. N berkata, “Dulu waktu anak-anak masih kecil kami
sering mengajak mereka jalan-jalan ke tempat-tempat wisata
bersama, namun ketika mereka sudah besar dan dewasa kami
jarang keluar untuk berekreasi, paling hanya anak-anak saja
yang jalan-jalan dengan keluarganya masing-masing. Kalau
dirumah kami sering menghabiskan masa senggang dengan
menonton acara ketoprak ditelevisi, mbak.”

B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


13. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. N termasuk dalam kategori keluarga dengan
lansia, yakni ketiga anaknya telah menikah serta meninggalkan
rumah, tinggal .Tinggal serumah Tn. N dan Ny. D. Tn. N
berdagang dirumah saja menikmati masa-masa tua.
.
14. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
9

Tugas perkembangan keluarga Tn. N dan Ny D. adalah


dengan anak dewasa. Mereka memiliki 4 orang anak, 3 anak
sudah menikah ,1 meninggal. Tugas perkembangan sudah
terpenuhi. Tn. N berkata, “kami sudah semakin tua mbak, anak-
anak udah berumah tangga dengan keluarga masing-masing.
Kalo sakit atau jadwal check up selalu diingatin anak-anak,
diantar cucu. Anak saya yang pertama yang rumahnya
berdekatan dengan rumah saya yang selalu mengikuti kegiatan
di lingungan dan menginformasikan kepada saya. Saya sering
membantu ibu berjaga di warungnya.”
Tugas perkembangan keluarga dengan tahap lansia adalah :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, kekuatan
fisik dan pendapatan
c. Mempertahakan keakraban suami istri dan saling merawat
d. Mempertahankan hubungan anak dan sosial masyarakat
e. Melakukan life review
f. Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapan
kematian (Harmoko, 2012)
Tugas perkembangan keluarga terpenuhi. Tn. N dan Ny. D
tinggal berdua dalam satu rumah.Hubungan suami-istri
harmonis, saling akrab bersama anak-anak mereka. Hubungan
Tn. N dan Ny. D dengan anak-anak juga baik. Tugas yang
belum terpenuhi adalah mempersiapkan kematian. Tn. N
berkata, “Kalau saya sih sudah merasa puas dengan keadaan
kami saat ini mbak, anak pertama sudah berumah tangga dan
tinggal di depan rumah,. Alhamdullilah anak kedua dan ketiga
ikut suami, kami selalu mempertahankan hubungan dalam
rumah tetap harmonis.mbak kami emang udah tua tapi gak
pernah ngomongin kematian. Kan udah ada yang ngatur.
Serahkan saja semua pada yang kuasa”
10

15. Riwayat Keluarga Inti


Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular,
menahun dan menurun.
a. Proses pembentukan keluarga
Tn. N berkata, “Saya dan ibu menikah tanggal 13
januari tahun 1980an kami menikah di usia 19 tahun
mbak, ketemu istri di Semarang. Kami menikah beberapa
tahun terus dikaruniai anak pertama yaitu laki-laki
(meninggal) anak kedua, ke tiga dan ke empat perempuan,
mbak.”

b. Riwayat kesehatan keluarga inti


Ny D berkata, “Saya mempunyai riwayat penyakit,
DM mbak. Suami saya penyaki hipertensi mbak. Tapi
syukur anak-anak saya tidak ada yang megikuiti.,kami
berdua rajin kontrol kesehatan di Puskesmas”
Tn. N berkata, “Kalau saya mbak, Hipertensi. Tapi
dari keluarga saya nggak ada yang menderita sait seperti
saya.”

c. Perhatian terhadap pencegahan penyakit


Ny D. berkata, “, “Kami rajin memeriksa sakit kami
ke Puskesmas minimal sebulan sekali. Mau lah diajarin
mbak terkait masalah DM dan hipertensi serta pola
makan sehat, soalnya sudah semakin tua, banyak
lupanya.”
Tn.N berkata, “Tekanan darah saya biasanya 160/100
mbak, kalau keluhan lain pusing itu tidak ada, hanya saja
saya menjaga pergerakan saya mbak, jika merasa pusing
sedikit saya langsung baringan mbak atau istirahat. Dari
11

segi makan yang saya konsumsi saat ini dengan hipertensi


yang saya alami saat ini, saya tidak ada makanan
pantangan karena memang dari dulu saya tidak terlalu
suka makan makanan yang berlemak misalnya daging,
jeroan, saya juga kurang suka dengan kopi, the, hanya
sekali-kali saja mbak, namun sekarang sudah tidak mbak,
saya hanya minum air putih hangat mbak. Saya masih
makan gorengan mbak sekali-sekali. Saya ingin bisa
melakukan program terapi dan diet sesuai program mbak.

Dari observasi, terlihat Ny. D dan Tn. N menunjukkan
raut wajah yang ceria dan sangat bahagia seakan-akan
sangat menikmati keadaan hidup mereka yang sekarang
ini mereka jalani.

d. Sumber pelayanan kesehatan


Ny. D. berkata, “Saya dan Bapak serta anak-anak
jika mengalami masalah kesehatan biasanya langsung ke
puskesmas mbak.. Kami juga peserta BPJS,”
16. Riwayat Keluarga Sebelumnya
a. Riwayat kesehatan pada keluarga sebelumnya
1) Keluarga Laki-laki
Tn. N berkata, “Dari keluarga bapak ya mbak,
tidak punya riwayat penyakit Hipertensi, DM,
Jantung atau yang semacamnya mbak.”
2) Keluarga Perempuan
Ny. D berkata, “Kalau dari keluarga ibu ya
mbak, sama nggak ada sakit seperti kami (sambil
Ny. D. ketawa).”

b. Konflik antar keluarga pasangan


12

Ny. D berkata, “Saya dan suami jarang bertengkar


mbak, jika ada masalah kami selalu memcari solusi yang
baik, tidak pernah teriak-teriak apalagi berantem depan
anak-anak mbak.. Berbeda pendapat dalam keluarga
antara pasangan itu wajar mbak, yang penting kita bisa
berkomunikasi secara baik antar pasangan Insyah Allah
sampai saat ini saya dan bapak baik-baik saja.”

c. Riwayat hubungan keluarga


Ny. D berkata, “Hubungan komunikasi dalam
keluarga selalu berjalan lancar mbak, dengan anak saya
yang diluar kotapun kami selalu komunikasi terus
menanyakan kabar, menanyakan perkembangan suaminya
dan juga cucu kami mbak. Dengan anak-anak disini juga
kami selalu berkomunikasi setiap saat dan setiap hari,
kalau sibuk kami selalu komunikasi via phone, dengan
saudara-saudara bahkan keluarga besar kami masing-
masing Alhamdullilah baik-baik saja mbak.”

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
17. Karateristik rumah
a. Status rumah : Milik sendiri
b. Tipe rumah : 42
c. Luas rumah : 350 m2 (13x12 m2)
d. Jumlah ruangan : 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1
ruangan keluarga/nonton, 1 ruangan tamu, 1 ruang makan,
teras depan, 1 ruang dapur,.
e. Jumlah jendela : 6 Jendela
f. Peletakan perabotan rumah tangga : Tertata dengan rapi
g. Jenis sepic tank : Septic tank tertutup
h. Jarak septic tank dengan sumber air : >10 meter
13

i. Sumber air minum yang digunakan : Artesis dari sumber


j. Kondisi air : Bersih
k. Keadaan umum sanitasi rumah : Baik dan Nampak bersih
l. Sistem pembungan sampah
Ny. D berkata, “Kalau disini mbak, sampah setiap ± 2
hari sekali diambil oleh tukang sampah dan kami
memberikan iuran khusus sampai satu rumah atau satu
KKnya sebesar Rp. 25.000,-.”

m. Keamanan
Ny. D. berkata, “Alhamdullilah mbak selama kami
tinggal disini dari saya lahir keadaan perumahan disini
aman-aman saja mbak.”
n. Kepuasan penataan rumah
Ny. D berkata, “Alhamdullilah saya puas mbak
dengan segala keadaan seperti ini,mbak.”
o. Pengetahuan tentang lingkungan
Ny. D berkata, “Selama ini yang saya ketahui tentang
lingkungan adalah jika ingin lingkungan kita bersih,
nyaman dan sehat berarti kita harus membersihkan
tempat dimana kita tinggal misalkan, disini kami selalu
menguras bak mandi kami seminggu dua kali mbak. Kami
juga ikut dalam kebersihan lingkungan baik di RT
maupun RW.”
14

18. Denah Rumah


Kamar Dapur
Mandi
2m

Kamar Tn. N dan Ny. D Ruang Makan

2m

Ruang Nonton
Kamar Tidur 9m

2m
Ruang Tamu
Kamar
Tidur

3m Warung

8m

Jalan

19. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


a. Kebiasaan
Ny. D berkata, “Semua warga disini rukun-rukun
mbak. Kegiatan yang ada disini seperti pengajian mbak
dan airsan PKK tiap RT setiap tanggal 10,pertemuan
rutin bapak-bapak di RT, dasawisma tannggal 12
kegiatan ini sebelum covid rutin, semenjak covid
sementara berhenti tapi sekang ini sudah mulai lagi
kegiatan hanya selalu menjaga prokes, kerja bakti tiap
hari minggu di RT, senam bersama tiap sabtu pagi di RT,
senam bersama tiap hari minggu di balai RW. Sejak sakit
15

saya berhenti ikut kegiatan, untuk pengumuman atau


informasi biasanya didengar dari anaknya saja.”

b. Lingkungan fisik
Ny. D berkata, “Di RT 05 ini menurut saya
lingkungannya bersih mbak, semua warga suka menjaga
kebersihan, sampah juga ada yang mengambil setiap 1
minggu sekali mbak.”
c. Aturan/kesepakatan penduduk setempat
Tn. N berkata, “Kalau aturan yang tetep nggak ada
mbak. Disini ada pengajian rutin untuk ibu-ibu seminggu
sekali serta kegiatan dasa wisma sebulan sekali mbak.”
d. Budaya setempat (kesehatan, usia, pendidikan, pekerjaan
dan persepsi keluarga terhadap komunitas)
Tn. N berkata, “Pendidikan warga sini sebagian
besar lulusan SD - perguruan tinggi mbak, pekerjaan
rata-rata PNS, dan wiraswasta. Disini ada posyadu tiap
bulan ada pemerikasaan sama posyadu lansia mbak di
balai RT dan RW. Penduduk rt 05 rata-rata orang Jawa”

20. Mobilitas Geografis Keluarga


a. Tempat tinggal keluarga
Ny. D berkata, “Kami mulai tinggal di sini sejak
menikah mbak. Ini rumah dari orang tua saya
mbak.lingkungan sekitar rumah itu masih ada hubungan
keluarga. Depan rumah saya itu anak saya yang pertama.
Belakang rumah anak saya itu kerabat juga.”
b. Keluarga mencapai fasilitas kesehatan
Tn.N berkata, “jika ingin ke Puskesmas menggunakan
transportasi roda dua biasanya diantar anak.”
c. Sarana transportasi
16

Tn. N berkata, “Menggunakan kendaraan roda dua .”

21. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


a. Perkumpulan keluarga
Tn. N berkata, “Kalau kumpul keluarga seringnya di
sini mbak sama anak-anak bersama suami dan anak-anak
mereka mbak, Kalau untuk berkumpul bersama saudara-
saudara ya saat ada acara Keluarga mbak.”
b. Interaksi dengan masyarakat
Ny. D berkata, “saya sering mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh RT dan juga RW mbak, misalnya
arisan, pengajian, senam, paguyuban umkm dan dasa
wisma. Selama covid kami tidak pernah
berkumpul,setelah covid sekarang ini baru mulai
berkumpul tapi harus mentaati prokes dan saya merasa
antusias dengan kegiatan tersebut dimana saya dan
keluarga bisa berinteraksi dengan semua tetangga yang
ada di RT dan RW kami ini mbak.”

22. Sistem Pendukung Keluarga


a. Formal
1) Fisik
Ny. D. berkata, “Saat ini saya sakit DM,sejak
dua tahun yang lalu . Tetapi insya Allah sekarang
saya sudah agak mendingan tapi kadang selalu
mengeluh keringat dingin,pandangan kabur serta
kedua kaki terasa kaku, suami saya menderita
hipertensi, mungkin mbak punya cara biar bisa
menangani penyakit kami.”
17

2) Financial
Tn.N mengatakan, “Saya dan ibu punya BPJS
mbak, buat berobat ke Puskesmas. Tiap bulan kami
rutin berobat.”

b. Informal
a) Informasi
Tn. N berkata, “Kalau informasi tentang
kesehatan biasanya dari petugas puskesmas atau
waktu kegiatan prolanis mbak.”
b) Sosial
Tn. N mengatakan, “Kami saling membantu
mbak, antar tetangga disini jika ada acara atau apa
gitu mbak.”

D. STRUKTUR KELUARGA
23. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn. N menggunakan pola komunikasi terbuka.
Setiap kali ada permasalahan yang muncul dibicarakan,
diklarifikasi dan ditarik kesimpulan untuk mencari solusi
(musyawarah). Keluarga Tn. N juga menghargai pendapat
masing-masing anggota keluarga sehingga tidak pernah terjadi
pertengkaran antara keluarga.
Tn. N berkata ”Keluarga saya saling terbuka mbak, selalu
dibicarakan dulu kalau ada apa-apa, tetapi selama ini
Alhamdulilah ndak ada masalah mbak.”

24. Struktur Kekuatan Keluarga


a. Respon keluarga bila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah
18

Tn. N berkata, ”Kalau ada masalah/infomasi apa gitu


selalu saya ceritakan kepada istri saya mbak, begitu juga
kalau istri saya punya masalah selalu cerita ke saya.
Kalau anak saya ada masalah juga biasanya di ceritakan
ke saya dan ibu mbak. Kalau masalah kesehatan
biasanya saya ceritakan ke ibu dan anak-anak mbak,
terkait dengan masalah kesehatan yang saya hadapi serta
minta tolong anak untuk ngantar ke dokter buat periksa
mbak.”

b. Pengambilan keputusan
Tn. N mengatakan bahwa Tn. N sebagai kepala
keluarga yang mengambil keputusan, namun sebelumnya
Ny. D, dan dirinya melakukan diskusi untuk mencari jalan
keluar yang baik dan menguntungkan bagi keluarga.
Ny. D berkata, “Kalau ada masalah dibicarakan
sama-sama mbak, rembukan dulu, saya sama suami. Tapi
biasanya anak juga tahu.”

25. Struktur Peran (Formal dan Informal)


Tn. N berkata, “Saya berperan sebagai ayah buat anak-
anak saya mbak, juga sebagai suami buat istri saya. Saya
pedagang soto mbak, sekarang saya dagang soto di dirumah,
ya kondisi saya seperti ini, untuk kebutuhan sehari-hari
biasanya dibantu ibu dari jualan warung dirumah mbak..
Selama ini apa-apa kami rembukan untuk ngambil keputusan
mbak, yaa.kita semua terlibat dalam proses penyelesaian
masalah mbak.”
Ny. D berkata “Saya sebagai istri, tugasnya ya mengurus
rumah dan lain-lain juga saya punya warung sembako dirumah
mbak.”
19

26. Nilai dan Norma Keluarga


Nilai dan norma keluarga Ny. D dan Tn. N berdasarkan
agama yang dianut adalah agama Islam.
a. Nilai
Ny.D berkata, “Nilai yang diyakini keluarga saya yaitu
disesuaikan dengan ajaran agama islam, seperti saking
menghargai dan berbuat baik.”
b. Norma
Ny. D berkata, “Norma yang berlaku di keluarga yaitu
mentaati aturan agama, sopan santun, menghormati orang
tua, tidak berbicara kasar.”

A. FUNGSI KELUARGA
27. Fungsi Afektif
a. Bagaimana keluarga mengapresiasikan perasaan kasih
sayang
Ny. D berkata, “Alhamdulilah mbak, anak-anak,
cucu-cucu saya dekat sama kami sebagai orang tua
mereka mbak. Anak-anak juga sering ingetin kami orang
tua untuk bekerja namun tidak boleh sampai kelelahan
atau capek banyak istirahat dan juga menjaga makanan
biar tidak sakit mbak.. Diantara kami orang tua tidak
pernah ada konflik, kalaupun ada kami semua terlibat
dalam mengatasi untuk menyelesaikan konflik secara
bersama-sama.”
20

Diagram Perlekatan Keluarga

Tn. N
Ny. D

Keterangan :

Hubungan Tn. N dan Ny. D :

Hubungan dekat, tidak ada konflik

b. Perasaan saling memiliki


Tn. N berkata, “Namanya keluarga mbak, rasa
memiliki ya pasti ada mbak, anak-anak menantu dan cucu
mbak.”
c. Dukungan terhadap anggota keluarga
Ny. D berkata, “Kami sekeluarga saling mendukung
mbak. Kalau saya atau suami sakit atau anak-anak sakit
kita sering saling menganjurkan untuk berobat. Biasanya
ke Puskesmas.”
d. Kedekatan antar keluarga
Ny. D berkata “Alhamdulillah saya dengan suami dan
anak-anak dan menantu kami serta cucu, semua deket,
termasuk juga keluarga dari menantu saya.”

28. Fungsi Sosialisasi


Keluarga Tn N selalu menyempatkan waktu untuk saling
berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak-anaknya.
21

Ny. D. berkata, “Interaksi kami sekeluarga baik mbak,


saling memperhatikan, etika sopan santun juga terjalin diantara

kami mbak, anak-anak dan kami orang tua. Saya dengan


tetangga saya baik mbak, tidak punya musuh, tetangga saya
sama saya juga baik-baik mbak, saya sering bercerita dengan
tetangga tentang kegiatan kami. Sekarang saya sudah tidak
mengikuti kegiatan arisan ibu-ibu sejak saya sakit hanya bapak
yang masih aktif kegiatan di RT mau pun RW, saya hanya
mengikuti kegiatan pengajian mbak.”

29. Fungsi Perawatan Kesehatan


c. DM
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny.D mengatakan “ Kalau sakit diabetes ya
kelebihan gula dalam darah. Kata dokter karena
gaya hidup .saat ini saya rutin minum obat dari
dokter keluarga seperti metformin 3x1 setelah
makan, candesarton cilexetil 1x1, mbak.”

2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk


mengatasi masalah kesehatan
Ny.D. berkata “kami percaya petugas kesehatan
mbak, kalo mengalami sakit pasti mengunjungi
dokter di puskesmas. Kemarin waktu sakit juga
dirawat di Rumah Sakit Ungaran mbak. jika merasa
berat di kaki atau ada keluhan lain saya segera
berobat kepuskesmas, anak-anak selalu
mengingatkan mbak. Bila sakit gak pernah
menyerah mbak”
22

3) Kemampuan untuk merawat


Ny. D berkata, “Kalau saya tidak makan
makanan manis, minum, minuman manis lagi mbak,.
Suami selalu menjaga makanan yang akan saya
makan, setiap pagi bila saya lupa meminum obat
suami juga selalu mengingatkan dan bila waktu
pemeriksaan. ”

4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan


Hasil observasi rumah Ny. D tertata rapi, memiliki
ventilasi cukup untuk masuk udara dan sinar
matahari ke dalam rumah.
Ny. D berkata, “mbak di rumah ditanam toga,
bahan alami. Ada bahan dapur, biar masaknya gak
pake bahan-bahan jadi, rumah kami bersih mbak,
kalo kotor mengundang lalat. Air sumur bor juga
jauh dari septik tank. Saya selalu membersihkan
rumah”

5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas


pelayanan kesehatan
Ny, D berkata, “Kalau sakit atau berobat rutin
kami sekeluarga ke Puskesmas. Tempatnya gak
terlalu jauh dan dekat dengan rumah mbak.”

d. Hipertensi
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Tn N berkata, “Kalau hipertensi ya tekanan
darah tinggi mbak, kata dokter penyebabnya banyak
makan garam, pikiran juga mempengaruhi mbak,
jarang olahraga juga. Makanya kalau masak garam
23

dikurangi, tidak terlalu banyak. Saya baru 2


tahunan mba terkena hipertensi. Kalau ditensi tidak
mesti, kadang bisa sampe 160/100, saya teratur
jaga makan mbak, kalau obat sampai saat ini masih
saya mengkonsumsi obat hipertensi mbak, biasa
saya diingetin sama ibu dan anak-anak, jangan
kecapean kalau kerja dan jangan lupa minum obat
mbak. Saya gak tahu kira-kira kenapa bisa tekanan
darahya begini terus, padahal minum obatnya
teratur mbak”.

2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk


mengatasi masalah kesehatan
Tn. N. berkata “kami percaya petugas
kesehatan mbak, kalo saya mengalami sakit pasti
mengunjungi Puskesmas. Jika merasa leher tegang,
pusing saya segera berobat ke Puskesmas. Bila sakit
gak pernah menyerah mbak”

3) Kemampuan untuk merawat


Tn,N berkata, “Kalau saya makan mengurangi
garam, hanya gorengannya masih dimakan mbak.
Saya dan ibu rutin mbak mengikuti kegiatan
prolanis, kalau ada perubahan jadwal pasti nanya
ke teman-teman.”

4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan


Hasil observasi rumah Tn. N. tertata rapi, memiliki
ventilasi cukup untuk masuk udara dan sinar
matahari ke dalam rumah.
24

Tn.N. berkata, “mbak di rumah ditanam toga, bahan


alami. Ada bahan dapur, biar masaknya gak pake
bahan dari warung. .rumah kami bersih mbak, kalo
kotor mengundang lalat.”

5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas


pelayanan kesehatan
Tn..N berkata, “Kalau sakit atau berobat rutin
kami sekeluarga ke puskesmas. Tempatnya gak
terlalu jauh dari rumah mbak.”

e. Masalah pergerakan
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny D mengatakan “Aktivitas saya terbatas mbak,
karena pernah mengalami Sakit DM tahun 2019
yang lalu.setelah dirawat pergerakan kedua kaki
saya terbatas mbak .”

2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk


mengatasi masalah kesehatan
Ny. D berkata “Kami percaya petugas
kesehatan mbak, kalo mengalami sakit pasti
mengunjungi puskesmas yang terdekat. jika merasa
berat di kaki atau ada keluhan lain saya segera
berobat ke puskesmas, .anak-anak selalu
mengingatkan mbak. Bila sakit gak pernah
menyerah mbak.”

3) Kemampuan untuk merawat


Ny. D berkata, “Kalau saya tidak makan
makanan manis, minum-minuman manis lagi mbak,
25

kalau berjalan bisa mbak sedikit-sedikit keliling.


Kami rutin mbak ikut prolanis, kalau ada
perubahan jadwal pasti nanya ke teman-teman.”

4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan


Hasil observasi rumah Ny. D tertata rapi,
memiliki ventilasi cukup untuk masuk udara dan
sinar matahari ke dalam rumah. Ny. D. berkata,
“mbak di rumah ditanam toga, bahan alami. Ada
bahan dapur, biar masaknya gak pake bahan-bahan
jadi, rumah kami bersih mbak, kalo kotor
mengundang lalat. Air sumur bor juga jauh dari
septik tank. Saya selalu membersihkan rumah”

5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas


pelayanan kesehatan
Ny. D berkata, “Kalau sakit atau berobat rutin
kami sekeluarga ke puskesmas. Tempatnya gak
terlalu jauh mbak.dari rumah sini.”

30. Fungsi Reproduksi


Ny. D berkata ”Saya punya 4 anak mbak. Sudah cukup
buat saya mbak. Saya sekarang sudah tidak haid lagi mbak
sudah lama.”
31. Fungsi Ekonomi
Tn. N. berkata, “Alhamdulillah, kami sudah merasa cukup
dengan ekonomi keluarga kami. Makan sehari-hari sudah
cukup, yang penting saya dan ibu sehat mbak. Biasanya istri
saya yang ngatur mbak, mengenai makan.”

B. STRES DAN KOPING KELUARGA


26

32. Stresor Jangka Pendek dan Panjang


Kompone Stressor Stressor Jangka Kemampuan
n Jangka Pendek Panjang Berespon Terhadap
Situasi/Stressor
Tn. N Tn.N Tn.N berkata, Tn. N berkata,”
berkata,“Saya “Dulu pernah “Kalaupun saya
jarang stres stres mbak, ya stress saya pasti bisa
mbak, saya itu, wakttu ibu menanganinya
buat santai sakit, itu sudah dengan
saja.” beberapa tahun membicarakan apa
yang lalu kok yang saya alami
mbak. Kalau kepada istri, bahkan
sekarang saya anak-anak juga
gak stress mbak”
ataupun mikir
apapun mbak”
Ny. D Ny.D berkata, Ny.D berkata, Ny. D berkata,
“Stressor “Kalau lagi punya
“Stressor jangka
jangka pendek masalah ya ngobrol
ya paling panjang, yaitu sama bapak, past lebih
cemas, yaitu
semoga sakit tenang mbak.”
masalah
ekonomi mba, yang saya alami
saya pusing
ini bisa sembuh”
bapaknya gak
jelas ”
pendapatannya
perbulan
semoga
pandemi ini
segera berakhir
agar bisa dapat
lumayan lagi.

33. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan


strategi koping yang digunakan.
Ny. D berkata, “Kalau lagi ada masalah atau saat saya cemas
biasanya saya bercerita dengan suami saya, atau kalau tidak saya
kadang telpon atau video call dengan anak-anak saya dan, ngobrol
sama menantu dan cucu-cucu. Jadi biasanya kalau sudah ngobrol
sama cucu-cucu itu langsung hilang stresnya”
27

Tools Ansietas
HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale)
No Pernyataan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas:
cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, √
mudah tersinggung
2 Ketegangan:
merasa tegang, lesu, tak bisa istirahat tenang, √
mudah terkejut, mudah menangis, gemetar, gelisah
3 Ketakutan:
pada gelap, pada orang asing, ditinggal sendiri, √
pada binatang besar, pada keramaian lalu lintas,
pada kerumunan orang banyak
4 Gangguan Tidur:
sukar masuk tidur, terbangun malam hari, tidak

nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi-
mimpi, mimpi buruk, mimpi menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan:

sukar konsentrasi, daya ingat buruk
6 Perasaan Depresi:
hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada

hobi, sedih, bangun dini hari, perasaan berubah-
ubah sepanjang hari
7 Gejala Somatik (Otot):

sakit dan nyeri di otot-otot, kaku, kedutan otot, gigi
gemerutuk, suara tidak stabil
8 Gejala Somatik (Sensorik):
tinitus, penglihatan kabur, muka merah atau pucat, √
merasa lemah, perasaan ditusuk-tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler:
takikardi, berdebar, nyeri di dada, denyut nadi

mengeras, perasaan lesu/lemas seperti mau pingsan,
detak jantung menghilang (berhenti sekejap)
10 Gejala Respiratori:

rasa tertekan atau sempit di dada, perasaan tercekik,
sering menarik napas, napas pendek/sesak
11 Gejala Gastrointestinal:
sulit menelan, perut melilit, gangguan pencernaan,
nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan
terbakar di perut, rasa penuh atau kembung, mual, √
muntah, buang air besar lembek, kehilangan berat
badan, sukar buang air besar (konstipasi)

12 Gejala Urogenital: √
sering buang air kecil, tidak dapat menahan air seni,
28

No Pernyataan 0 1 2 3 4
amenorrhoe, menorrhagia, menjadi dingin (frigid),
ejakulasi praecocks, ereksi hilang, impotensi
13 Gejala Otonom:
mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, √
pusing, sakit kepala, bulu-bulu berdiri
14 Tingkah Laku Pada Wawancara:
gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kerut kening,

muka tegang, tonus otot meningkat, napas pendek
dan cepat, muka merah
TOTAL SKOR 24

Keterangan :
0 = tidak ada, 1 = ringan, 2 = sedang, 3 = berat, 4 = berat
sekali
Kategori :
Kecemasan Ringan : < 17
Kecemasan Sedang : 18 – 24
Kecemasan Berat : > 24
Kesimpulan: Ny. D mengalami kecemasan Sedang
(Skor: 23).
29

C. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


Praktik pemenuhan Istirahat dan tidur Olah raga/mobilisasi Eliminasi Personal Hygiene
(nutrisi dan cairan) keluarga
Tn N Tn. N berkata, “Ya Tn. N. berkata, “Kalau Tn. N. berkata, “Saya olahraga Tn. N. berkata, Tn. N berkata,
makannya 3 kali sehari, tidur biasa saja mbak, jam jalan-jalan di sekitar sini sama “BAB saya 1 kali “Mandi 2x sehari
porsi ½ dari istri saya 10 malam sudah mulai ibu biasanya 10-15 menit biasanya pagi, BAK setiap pagi dan sore.”
mbak, makan sayur, telor, tidur, bangunnya waktu mbak.” sekitar 4-5 kali
ikan. Minum sekitar 7 adzan subuh.” sehari.”
gelasan sehari.
Tn. N berkata “Ada yang
dihindari sama saya soal
makan mbak, seperti
jeroan, daging kambing,
garam juga dikurangi,
makanan yang manis-
manis, teh, kopi saya dan
ibu ndak minum mbak.”

Ny. D Ny. D berkata, “Saya Ny. D. berkata, “Saya Ny. D. berkata, “Saya kadang- Ny. D. berkata” Ny. D berkata,
makan 3 kali sehari. biasa tidur 2 jam mbak kadang olahraga mba, jalan- BAB saya 1 kali “Mandi rutin 2x
Makannya ya seadanya kalau siang hari, kalau jalan gitu, mutar-mutar dekat biasa di pagi hari, sehari mas pagi dan
gitu mbak sayur, tempe, malam biasanya jam 10 an rumah ibu.sejak sakit DM 2 BAK sering mbak.” sore, gosok gigi saat
ikan. Kalau minum sehari gitu baru tidur bangunnya tahun lalu pergerakan saya mandi.”
paling sekita\r 7 gelas adzan subuh mas.” mengalami penurunan. Saya
kecil saya tidak makan agak susah berjalan jauh,
yang manis-manis mbak.” aktivitas saya terbatas mbak”

29
30

H. PENGKAJIAN PSIKIATRIK

Citra diri Identitas diri Ideal Diri Peran Harga Diri


Tn. N Tn. N berkata, “Saya Tn. N. berkata, “Saya Tn. N. berkata, “Saya Tn. N berkata, “Saya Tn. N. berkata, “ saya tidak
senang dengan tubuh di keluarga saya ingin bisa memenuhi sebagai kepala keluarga malu mbak dengan kondisi
saya mbak, karena ini sebagai kepala keluarga semua kebutuhan jadi ya, saya yang mencari saya, saya suka apa adanya.
pemberian Allah mbak, jadi saya keluarga mbak.” nafkah untuk keluarga
yangharus di syukuri. bertanggung jawab mbak, Alhamdulillah anak-
” sama keluarga mbak.” anak sudah ada
menikah,.”

Ny. D Ny. D berkata, “Dari Ny. D. berkata ”Saya Ny. D. berkata” Saya ingin Ny. D. berkata: Sebagai istri Ny. D. berkata ”Saya
dulu sampai sekarang seorang istri dengan 1 sehat mbak, biar bisa ya taat pada suami, dan menerima kondisi saya ini
saya gini mbak, apa suami, 4 orang anak, jagain suami saya mbak sebagai ibu rumah tangga mbak. Alhamdulillah suami
adanya, berat badan sudah pada besar- dan anak-anak serta cucu yang mengurus keluarga, ya dan anak-anak baik sama saya
biasa naik sekilo 2 kilo, besar anak saya bahkan mbak.” keperluaan bapak, berupa mbak.”
mbak .” sudah menikah mbak.” pakaian, makan minum,
saya juga senang dapat
membantu suami dari hasil
warung saya”

30
31

34. Status Kesehatan Mental


a. Penampilan
Penampilan Tn. N tampak bersih, rambut rapi, kulit
bersih, baju tidak lusuh.
b. Pembicaraan
Keluarga Tn. N. berbicara dengan bahasa yang mudah
dipahami, mudah menjawab dengan baik pertanyaan yang
diajukan.
c. Aktivitas motoric
Tidak ada aktivitas motorik berulang yang dilakukan
oleh keluarga Tn. N saat dilakukan pengkajian.
d. Alam perasaan
Tn. N berkata “ Saya ingin selalu sehat mbak, dan
menikmati masa tua di rumah aja mbak bersama
keluarga.”
e. Afek
Afek sesuai, tidak ada afek abnormal yang
ditunjukkan Tn. N Ekspresi yang ditunjukkan selalu tepat,
sesuai dengan apa yang dibicarakan dan cukup ekspresif.
f. Interaksi selama wawancara
Keluarga Tn. N kooperatif, terbuka dan tampak
antusias saat dikaji.

35. Pengkajian Resiko


Dari pengkajian di keluarga Tn. N tidak ditemukan data
yang mengarah kepada resiko terjadinya gangguan jiwa.
32

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan Tekanan Darah


No Nama Tanggal Pemeriksaan Hasil
1 Tn. N 08/11/2021 Tekanan Darah 160/100 mmHg

2 Ny. D 08/11/2021 Tekanan Darah 120/70 mmHg


GDS 200 gr/dL
3 Tn. N 10/11/2021 Tekanan Darah 150/90 mmHg

4 Ny. D 10/11/2021 Tekanan Darah 120/80 mmHg

5 Tn. N 15/11/2021 Tekanan Darah 150/80 mmHg


6 Ny. D 15/11/2021 Tekanan Darah 120/80
GDS 180 gr/dL

J. Harapan Keluarga Terhadap Perawat Berhubungan Dengan


Masalah Yang Dihadapi
Tn. N. berkata, “Harapan saya ya, mbak bisa membantu merawat
serta membantu saya dan istri saya yang sakit ini agar dapat
mengatasi penyakit kami.
J. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik Nama keluarga yang diperiksa
Tn. N Ny. D
Kepala Bentuk kepala messochepal, penyebaran rambut, merata, Bentuk kepala messochepal, penyebaran rambut, merata, rambut
rambut berwarna keputihan, tipis, tidak ada lesi. Tidak ada berwarna putih beruban dan panjang sebatas leher, tidak ada lesi.
nyeri tekan dan benjolan Tidak ada nyeri tekan dan benjolan
Mata Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, bola mata bulat Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, bola mata bulat
berwarna hitam, pupil isokor, tidak ada lesi, dan menggunakan berwarna hitam, pupil isokor, tidak ada lesi, dan menggunakan
kacamata. kacamata.
Hidung Bersih, tidak ada sekret berlebih, tidak ada lesi, tidak ada napas Bersih, tidak ada sekret berlebih, tidak ada lesi, tidak ada napas cuping
cuping hidung, tidak ada nyeri tekan hidung, tidak ada nyeri tekan
Telinga Simetris, tidak ada lesi, bersih, tidak ada haluaran Simetris, tidak ada lesi, bersih, tidak ada haluaran cairan/serumen,
cairan/serumen, tidak ada nyeri tekan, alat bantu pendengaran tidak ada nyeri tekan, alat bantu pendengaran (-)
(-)
Mulut Mukosa bibir lembab, warna bibir kehitaman, gigi bersih, gigi
belum ada yang tanggal, kemampuan indra perasa baik, Mukosa bibir lembab, stomatitis (-), warna bibir kehitaman, gigi bersih
stomatitis (-) tapi sedikit berwarna kuning, gigi belum ada yang tanggal.

Leher Tidak ada lesi, tidak ada perbesaran kelenjar tiroid, tidak ada Tidak ada lesi, tidak ada perbesaran kelenjar tiroid, tidak ada kelainan
kelainan dalam reflex menoleh, nadi karotis teraba, tidak ada dalam reflex menoleh, nadi karotis teraba, tidak ada peningkatan JVP
peningkatan JVP
Dada/peru-paru Inspeksi : Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi Inspeksi : Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dada,
dada, nafas reguler nafas reguler
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di dada sebelah kanan Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di dada sebelah kanan maupun
maupun sebelah kiri sebelah kiri
Perkusi : Bunyi resonan Perkusi : Bunyi resonan
Auskultasi : suara nafas vesikuler Auskultasi : suara nafas vesikuler
Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung, bunyi sonor Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung, bunyi sonor
Auskultasi : Tidak terdengar bunyi tambahan Auskultasi : Tidak terdengar bunyi tambahan
Abdomen Inspeksi : Tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada lesi Inspeksi: Tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada lesi

33
4/4/4/4
5/5/5/5 4/4/4/4
5/5/5/5
5/5/5/5 5/5/5/5 4/4/4/4 4/4/4/4
4/4/4/4
5/5/5/5 4/4/4/4
5/5/5/5
5/5/5/5 5/5/5/5 4/4/4/4 4/4/4/4
Auskultasi: Terdengar bising usus 12 x/menit Auskultasi: Terdengar bising usus 12 x/menit
Palpasi: Abdomen tidak keras dan tidak tegang, Palpasi: Abdomen tidak keras dan tidak tegang,
Perkusi: Bunyi abdomen timpani Perkusi: Bunyi abdomen timpani
Ekstremitas Atas Tidak ada lesi, bentuk jari normal dan tidak ada sianosis dan Tidak ada lesi, bentuk jari normal dan tidak ada sianosis dan inflamasi.
inflamasi. Tidak ada fraktur dan nyeri tekan, CRT <3 detik, Tidak ada fraktur dan nyeri tekan, CRT <3 detik, tidak ada edema,
tidak ada edema, akral hangat, kekuatan otot akral hangat, kekuatan otot.
.

Ekstremitas Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut di betis kanan tidak ada Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut di betis kanan tidak ada
bawah sianosis. CRT <3 detik, tidak ada fraktur dan nyeri tekan, tidak sianosis. CRT <3 detik, tidak ada fraktur dan nyeri tekan, tidak ada
ada edema, akral hangat, ROM normal, tidak ada keterbatasan edema, akral hangat, ROM normal, tidak ada keterbatasan pergerakan,
pergerakan, kekuatan otot . kekuatan otot .

Kulit Bersih, warna kulit cokelat, tidak ada lesi, turgor elastis. Bersih, warna kulit kuning langsat, tidak ada lesi, turgor elastis.
TTV TD :160/100 mmHg. TD: 120/70 mmHg
RR :21 x/menit, RR : 20x/menit
HR : 86x/menit, HR : 78x/menit,
Suhu: 36° C Suhu: 36, 2° C

34
II. ANALISA DATA
Hari/Tanggal Data fok`us Etiologi Problem
Senin , 8 November Data Subjektif : Kesiapan peningkatan manajemen
2021 kesehatan terkait DM pada keluarga Ny.
Ny. D. berkata, “Kami rajin memeriksa D dan hipertensi pada Tn.. N. ( D. 0112)
sakit kami ke Puskesmas minimal
sebulan sekali. Mau lah diajarin mbak
terkait masalah DM dan hipertensi serta
pola makan sehat dan kami kurang tau
cara penanganan, soalnya sudah
semakin tua, banyak lupanya.”
Tn. N. berkata, “Tekanan darah saya
biasanya 160/100 mbak, Saya ingin
diajarin biar bisa melakukan program
terapi dan diet sesuai program mbak. ”
Ny. D berkata, “Saat ini saya sakit DM,
sejak dua tahun yang lalu ,suami saya
menderita hipertensi, mungkin mbak
punya cara biar bisa menangani penyakit
kami”
Tn. N. berkata, “Kalau hipertensi ya

35
tekanan darah tinggi mbak, kata dokter
penyebabnya banyak makan garam,
pikiran juga mempengaruhi mbak, jarang
olahraga juga. Makanya kalau masak
garam dikurangi, tidak terlalu banyak.
Saya baru 2 tahunan mba terkena
hipertensi. Kalau ditensi tidak mesti,
kadang bisa sampe 160/100, Saya gak
tahu kira-kira kenapa bisa tekanan
darahya begini terus, padahal minum
obatnya teratur mbak.”
Tn, N. berkata, “Saya dan Ibu rutin mbak
ikut kegiatan prolanis, kalau ada
perubahan jadwal pasti nanya ke teman-
teman.”

Tn. N berkata, “Harapan saya ya, mbak


bisa membantu merawat serta membantu
saya dan istri saya yang sakit ini agar
dapat mengatasi penyakit kami

36
Data Objektif :
Tn N.
08/11/2021 : TD 160/100 mmHg
10/11/2021 : TD 150/90 mmHg
15/11/2021 : TD 150/80 mmHg

Ny.D.
08/11/2021 : TD 120/70 mmHg
GDS : 200 gr/dL
10/11/2021 : TD 120/80 mmHg
15/11/2021 : TD 120/80 mmHg
GDS : 180 gr/dL

Senin, 08 November Data Subjektif: Penurunan kekuatan otot Gangguan mobilitas fisik pada Ny. D.
2021
(D. 0054)
Ny D mengatakan “Aktivitas saya terbatas
mbak, karena pernah mengalami Sakit DM
tahun 2019 yang lalu.setelah dirawat
pergerakan kedua kaki saya terbatas
mbak .”

Ny. D. berkata, “Saya kadang-kadang


olahraga mba, jalan-jalan gitu, mutar-
mutar sekitar rumah ibu, sejak terkena

37
DM 2 tahun lalu pergerakan saya
mengalami penurunan. Saya agak susah
berjalan jauh, aktivitas saya terbatas
mbak.”

Data Objektif:
Ekstermitas atas:
Tidak ada lesi, bentuk jari normal dan tidak
ada sianosis dan inflamasi. Tidak ada fraktur
dan nyeri tekan, CRT <3 detik, tidak ada
edema, akral hangat, kekuatan otot.

4/4/4/4 4/4/4/4

4/4/4/4 4/4/4/4

Ekstermitas bawah :
Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut di betis
kanan tidak ada sianosis. CRT <3 detik, tidak
ada fraktur dan nyeri tekan, tidak ada edema,
akral hangat, ROM normal, tidak ada
keterbatasan pergerakan, kekuatan otot .

38
4/4/4/4 4/4/4/4
4/4/4/4 4/4/4/4

4/4/4/4 4/4/4/4

Senin ,8/11/2021 Krisis situasional Ancietas


(0080)
Data Subjekti:
Ny. D berkata “sekarang ya paling
cemas, yaitu masalah ekonomi mba,
saya pusing bapaknya gak jelas
pendapatannya perbulan semoga
pandemi ini segera berakhir agar bisa
dapat lumayan lagi. Saya cemas nanti
kebutuhan anak saya yang terakhir
untuk sekolahnya tidak bisa terpenuhi.”

Ny. D berkata, “ Saya juga kepikiran


terus semoga penyakit saya aini bisa
sembuh biar bisa seperti biasa
beraktivitas dan tidak perlu ke
puskesmas lagi..”

Ny. D berrkata, “Kalau lagi ada


masalah atau saat saya cemas biasanya
saya bercerita dengan suami saya, atau
kalau tidak saya kadang telpon atau

39
video call dengan anak-anak saya dan,
ngobrol sama menantu dan cucu-cucu.
Jadi biasanya kalau sudah ngobrol
sama cucu-cucu itu langsung hilang
stresnya”

Data Objektif:

- Hasil pengukuran HARS Ny. D


mengalami kecemasan sedang
(skor 23), (hasil HARS di
lampiran)

- Klien tampak murung saat


wawancara

40
41

III. POHON MASALAH

Kesiapan Peningkatkan Manajemen kesehatan terkait DM pada keluarga


Ny. D dan Hipertensi pada Tn. N dibuktikan.dengan keinginan Tn. N dan
Ny.D untuk mengelola masalah kesehatan dan pencegahan (D.0112)

Effect
Memenuhi tujuan program
kesehatan

Core Problem :
Kesiapan peningkatkan
manajemen kesehatan

Causa:
Keinginan mengelola masalah
kesehatan dan pencegahan

Gangguan mobilitas fisik pada Ny. D b.d penurunan kekuatan otot

Effect :
Produktivitas menurun

Core Problem :
Gangguan mobilitas fisik

Causa :
Penurunan kekuatan otot
42

Ancietas berhubungan dengan krisis situasional (D0080)

Effect :
Sulit tidur

Core Problem :
Ancietas

Causa :
Krisis situsional

Produktivitas menurun

IV. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Kesiapan peningkatkan manajemen kesehatan terkait DM pada keluarga


Ny. D. dan hipertensi pada Tn. N. N dibuktikan.dengan keinginan Tn. N
dan Ny.D untuk mengelola masalah kesehatan dan pencegahan (D.0112)

2. Gangguan mobilitas fisik pada Ny. D b.d penurunan kekuatan otot


( D. 0054 )

3. Ancietas berhubungan dengan krisis situasional (D0080)


43
44

V. PRIORITAS MASALAH

NO Tanggal DX. Keperawatan Prioritas Pembenaran TTD


Masalah
Yohana
1 8/11/2021 Kesiapan peningkatkan High Urgensi:
manajemen kesehatan terkait Diagnosa keperawatan Kesiapan peningkatkan
DM pada keluarga Ny. D. manajemen kesehatan terkait DM pada keluarga
dan hipertensi pada Tn. N. N Ny. D dan hipertensi pada Tn.N. (0112) dirasa
dibuktikan.dengan perlu untuk ditegakkan sebagai prioritas
keinginan Tn. N dan Ny.D diagnosa keperawatan yang utama. Karena
untuk mengelola masalah riwayat DM pada Ny. D, GDS 200 mg/dL, Hasil
kesehatan dan pencegahan pemeriksaan Tekanan Darah pada Tn. N
(D.0112 menunjukkan 160/100 mmHg walaupun Tn. N
konsisten hingga saat ini masih mengkonsumsi
obat anti hipertensi dan juga dari segi pola
makan Tn. N sudah mengurangi garam atau
makanan asin-asin, tetapi masih makan
gorengan, tekanan darah menunjukkan
peningkatan. Serta keinginan untuk mengelolah
masalah kesehatan dan pencegahan Tn. N dan
Ny,D

Dampak :
Terjadinya peningkatan gula darah pada Ny. D
diakibatkan oleh pola hidup, di khawatirkan
45

Gula pada Ny. D. Bila tidak dikendalikan akan


berdampak pada timbulnya komplikasi penyakit
lain seperti gangguan penglihatan dan bahkan
gagal ginjal.

Efektifitas Intervensi :
Intervensi yang tepat dapat dilakukan untuk
peningkatkan manajemen kesehatan adalah
pendidikan kesehatan dan mengubah perilaku
tidak sehat menjadi sehat, nutrition counseling
dengan diit DM dan hipertensi, senam kaki DM,
pemantauan tekanan darah seminggu sekali,
Intervensi tersebut dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan, mengefektifkan
manajemen kesehatan diri, dan
menurunkan tekanan darah. Sehingga Tn. N dan
Ny. D dapat menurunkan risiko terjadinya
komplikasi yang lebih lanjut.

2 8/11/2021 Gangguan mobilitas fisik Medium Urgensi : Yohana


pada Ny. D b.d penurunan
Ekstremitas atas ; Tidak ada lesi, bentuk jari
kekuatan otot ( D. 0054 )
normal dan tidak ada sianosis dan inflamasi.
Tidak ada fraktur dan nyeri tekan, CRT <3 detik,
tidak ada edema, akral hangat, kekuatan otot
4/4/4/4 4/4/4/4
46

4/4/4/4 4/4/4/4

Ekstremitas bawah ; Tidak ada lesi, tidak ada


jaringan parut di betis kanan tidak ada sianosis.
CRT <3 detik, tidak ada fraktur dan nyeri tekan,
tidak ada edema, akral hangat, ROM normal,
tidak ada keterbatasan pergerakan, kekuatan
otot .
4/4/4/4 4/4/4/4
4/4/4/4 4/4/4/4

Dampak : Jika ini tidak di atasi dapat terjadi


penurunan kekuatan otot

Urgensi :
Kecemasan adalah sebuah reaksi singkat alami
terhadap kejadian yang membuat stres dan sering
3 8/11/2021 Ancietas berhubungan Low
kali tidak memiliki penyebab konkret. Dalam Yohana
dengan krisis situasional
kasus ini Ny. D terlalu banyak berpikir, pikiran
(D0080)
negatif yang terus muncul, dan kesulitan dalam
mengatasi situasi ketidakpastian yang dialami
terkait masalah ekonomi.
47

Efektivitas Intervensi :
Intervensi efektif yang akan diberikan berupa;
Peningkatan latihan, gali pengalaman individu
sebelumnya mengenai latihan,gali hambatan
untuk melakukan latihan, dukung perasaan
mengenai latihan, damping inividu dalam
pengembangan program latihan, lakukan latihan
bersama individu

Dampak :
Apabila stress tidak ditangani dengan koping
yang adaptif maka akan menimbulkan
permasalahan lebih besar seperti peningkatan
tekanan darah pada Ny. D

Hasil diskusi bersama keluarga


48

Keluarga Tn. N memilih masalah Kesiapan peningkatkan manajemen kesehatan sebagai prioritas pertama terhadap masalah
yang di temukan. Menurut keluarga , masalah tersebut belum dapat ditangani secara baik selam 2 tahun . Ny. D berkata “ Yang untuk
menangani DM dan tekanan darah aja mbak, saya sama bapak jadi tau bagaimana makan yang disarankan komsumsi obat yang
benar, olahraga yang benar ,mbak.”

VI. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
Keperawatan Umum Khusus
1 Kesiapan Setelah dilakukan
Setelah dilakukan Intervensi Utama Yohana
peningkatkan intervensi keperawatanintervensi keperawatan Edukasi Kesehatan ( I. 12383)
manajemen kesehatan selama 3 minggu,
selama 3 minggu Tindakan
terkait DM pada diharapkan manajemen dengan 2x pertemuan Observasi
kesehatan Tn. N dan perminggu selama 30 - Identifikasi kesiapan dan
keluarga Ny. D. dan
Ny.D dapat meningkat menit , keingininan kemampuan menerima informasi
hipertensi pada Tn. N. (L.12104) dengan
mengelolah masalah tentang DM dan Hipertensi
N dibuktikan.dengan kriteria hasil : masalah kesehatan dan Teraupetik
keinginan Tn. N dan pencegahan pada Tn..N - Sediakan materi dan media
Ny.D untuk - Tn. N dan Ny . D dan Ny. D, dapat pendidikan kesehatan tentang
mengelola masalah dapat melakukan dilaksana dengan kriteria DM dan Hipertensi
kesehatan dan tindakan hasil: - Jadwalkan pendidikan kesehatan
pencegahan mengurangi resiko sesuai kesepakatan
(D.0112) - Tn. N dan Ny. D - Tn. N dan Ny. D - Berikan kesempatan untuk
mampu menjelaskan bertanya tentang penyakitnya
dapat menerapkan masalah kesehatan Edukasi
program yang dialami masing- - Jelaskan faktor risiko yang dapat
perawatan masing mempengaruhi kesehatan
- Tn N dan Ny. D - Tn. N dan Ny. D terutama Dm dan Hipertensi
49

dapat melakuka dapat melakukan


Aktivitas hidup tindakan yang
sehari-hari efektif mengurangi faktor
memenuhi tujuan resiko
kesehatan

2 Gangguan mobilitas Setelah dilakukan Setelah dilakukan Intervensi Utama Yohana


fisik pada Ny. D b.d intervensi keperawatan intervensi keperawatan Dukungan Mobilisasi( I.05173)
penurunan kekuatan selama 3 minggu, selama 3minggu dengan Tindakan
otot ( D. 0054 ) mobilitas fisik Ny.D 2x pertemuan perminggu Observasi
dapat meningkat selama 30 menit - Identifikasi toleransi fisik dalam
(L.05042) dengan diharapkan kekuatan otot melakukan pergerakan
kriteria hasil : Ny. D menurun dengan - Monitor kondisi umum selama
kriteria hasil: melakukan mobilisasi
Teraupetik
- Pergerakan - Kaku sendi - Fasilitas melakukan pergerakan
ekstremitas menurun fisik, jika perlu
meningkat - Kelemahan fisik - Libatkan keluarga untuk membantu
- Kekuatan otot menurun klien dalam meningkatkan
- Rentang Gerak pergerakan
- Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
- Anjurkan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan. (misalnya berjalan
dari tempat tidur kekamar mandi
dan berjalan sesuai toleransi
50

- tertulis tentang pedoman dan


bentuk gerakan untuk setiap
gerakan otot

Ansietas berhubungan Intervensi Utama


3. dengan krisis Setelah dilakukan Setelah dilakukan Reduksi Anxietas (I.09314) Yohana
situasional (D.0080) tindakan keperawatan intervensi keperawatan Tindakan
selama 3 minggu selama 3minggu dengan Observasi
pertemuan, diharapkan 2x pertemuan perminggu - Identifikasi pola komunikasi keluarga
tingkat kecemasan pada selama 30 menit - Identifikasi cara keluarga memecahkan
Ny. D menurun, dengan diharapkan krisis masalah
kriteria hasil: situsional pada Ny. P Terapeutik
Tingkat Ancietas berkurang dengan - Motivasi mengidentifikasi pemicu
(L.09093) kriteria hasil: kecemasan
- Verbalisasi rasa Kemampuan meminta - Diskusikan perencanaan realistic tentang
khawatir terhadap bantuan kepada orang peristiwa yang akan datang
kondisi yang lain seperti kepada Edukasi
dihadapi menurun suami dan anak, - Anjurkan keluarga bersama Ny. D
- Tekanan darah dalam memecahkan ungkapkan perasaan dan persepsi
dalam rentang masalah meningkat tentang kecemasan yang dialami
normal - Anjurkan anggota keluarga
<140/90mmHg berpartisipasi dalam menyelesaikan
- Skor HARS kurang permasalahan dalam keluarga
dari 14 - Ajarkan teknik relaksasi otot progresif
- Klien tampak tenang untuk mengurangi kecemasan.

Intervensi Pendukung
. Relaksasi Otot Progresif ( l.05187)
Tindakan
51

Observasi
- Identifikasi tempat yang tenang
dan nyaman
- Monitor adanya indicator tidak
rileks (mis. Adanya gerakan ,
pernapasaan yang berat)
Teraupetik
- Atur lingkungan agar tidak ada
gangguaan saat terapi
- Berikan posisi bersandar pada
kursi atau posisi lainnya yang
nyaman
- Beri waktu Ny.D mengungkapkan
perasaan tentang terapi
Edukasi
- Anjurkan memakai pakaian yang
nyaman dan tidak sempat
- Anjurkan menegangkan otot kaki
selama tidak lebih dari 5 menit
untuk menghindari keram
- Anjurkan bernapas dalam dan
perlahan
52

Anda mungkin juga menyukai