Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.H PADA BALITA.N DENGAN


MASALAH STUNTING DI DESA BANGKLE RT01/RW04 BLORA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS BLORA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing : M. Zaenal A., S.Kep., Ns., M.Kes.

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Tingkat 3

1. Nila Putri Suci P. (P1337420418008)


2. Tata Yulia D.S. (P1337420418026)
3. Hujjatu Rofiah (P1337420418027)
4. Siti A’isyah (P1337420418029)
5. Dhea Lupitasari (P1337420418047)
6. Yeni Rahma (P1337420418075)
7. Herina Estyorini (P1337420418102)
8. Intan Sari (P1337420418120)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI D III KEPERAWATAN BLORA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis memanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul: “ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA Tn.H PADA BALITA.N DENGAN MASALAH STUNTING
DI DESA BANGKLE RT01/RW04 BLORA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLORA”.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan dan hambatan,
tetapi berkat bimbingan dan dukungan semua pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.

Blora, 7 Oktober 2020

Penyusun
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.H PADA BALITA.N DENGAN
MASALAH STUNTING DI DESA BANGKLE RT01/RW04 BLORA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS BLORA

Kasus
Keluarga Tn.H (37 Tahun) memiliki istri yang bernama Ny.Y yang berusia 34 tahun,
mempunyai 2 orang anak. Anak pertama bernama An.O berusia 9 tahun yang sedang duduk di
bangku sekolah dasar dan anak ke 2 bernama Balita N berusia 2 tahun. Balita N menderita
gizi kurang. Setiap bulan Balita N dibawa ke posyandu oleh ibunya. Berat badan balita.N 8.2
Kg. Ny.Y mengatakan bahwa Balita.N susah jika diberi makan nasi. Dia hanya mau memakan
makanan yang manis, gorengan dan makanan ringan saja.

Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama kepala keluarga : Tn. H
b. Alamat dan telepon : Desa Bangkle, rto1/rw04, Kec. Blora, Kab.
Blora
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Swasta
d. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
e. Komposisi Keluarga dan Genogram :
Jenis Hub. Dgn
No Nama Umur Pekerjaan Pendidikan
Kelamin Keluarga
1. Tn. H L Kepala 37 Tahun Mancing SMP
keluarga
3. Ny. Y P Istri 34 Tahun Ibu Rumah SMP
Tangga
4. An. O P Anak 9 Tahun Pelajar SD
5. Balita P Anak 2 Tahun - -
N
Tn. B
Ny. Tn. Y
67 th Ny.I
S

Ny.
Y
34
Paru-paru DM asam urat

Ny. Tn.A Tn. H


P 37 th Tn.W
38 36 th
32th

An.O
Blt.
9th N
2th

Gizi kurang

Laki-laki Perempuan Meninggal Klien yang Diidentifikasi

Kawin Anggota Serumah

f. Tipe Keluarga : Keluarga Tn. H terdiri dari suami dan istri yang
tinggal 1 rumah yaitu Nuclear Family.
g. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
h. Agama : Islam

i. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Tn. H bekerja sebagai penjual roti keliling dan Ny. Y Ibu Rumah Tangga yang
mengasuh anaknya di rumah. Penghasilan kelurga kurang lebih Rp. 600.000,- tiap
bulannya. Keluarga mengganggap kebutuhan belum bisa terpenuhi dengan
penghasilan tiap bulannya untuk kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan
anaknya.
j. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak mempunyai jadwal rekreasi. Keluarga jarang berlibur keluar
rumah tetapi setiap malam keluarga Tn. H selalu menyempatkan untuk makan
bersama.

2. Riwayat dan tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Kelurga Tn. H memiliki 1 Istri dan 2 orang anak. Anak pertama bernama An.O
berusia 9 tahun dan anak kedua bernama Balita. N berusia 2 tahun, maka keluarga
Tn. H berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Tn. H memiliki 2 orang anak. Anak ke 2 mengalami susah makan, Balita. N hanya
mau makan makanan yang manis, gorengan dan makanan ringan sehingga susah
untuk makan nasi. Setiap bulan Balita. N selalu ke posyandu dengan diantar oleh
Ny.Y. Ketika ditimbang kader posyandu selalu mengatakan bahwa berat badan
balita. N kurang dari batas BB seusia 2 tahun
c. Riwayat Keluarga Inti
Tn. H tidak memiliki riwayat penyakit apapun, dan Istrinya Ny. Y tidak memiliki
riwayat penyakit. Anak pertamanya An. O sehat dan tidak mempunyai riwayat
penyakit berat. Sakit yang diderita An. O hanya demam, batuk dan pilek. Gizi
kurang yang dialami anak ke 2 dari Tn.H dan Ny.Y ini diketahui sejak lama
karena sering menimbang BB anaknya di posyandu
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dalam kelurga Tn. H Ibunya sudah meninggal karena memiliki riwayat penyakit
Paru-paru dan dalam Keluarga Ny. Y Ayahnya memiliki riwayat penyakit
diabetes mellitus dan Ibu Ny. Y memiliki riwayat penyakit asam urat. Kedua
orang tua Ny.Y sudah meninggal

3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah yang memiliki Luas 80 m2 dengan tipe 18, dan memiliki 1 lantai yang
terdiri dari: ruang tamu, 2 Kamar tidur, 1 kamar mandi dan dapur,. Jumlah jendela
ada 2, dan terdapat ventilasi di depan. Jarak septic tank dengan sumber air sekitar
2,5 m. Sumber air minum dan air untuk masak yang digunakan berasal dari sumur
milik sendiri yang letaknya ada di dalam jamban. Berikut denah rumah Tn. H :

Dapur Jamban

Kamar Kamarr

Ruang Tamu

Kandang
Ayam

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Sebagian masyarakatnya merupakan warga asli, dan merupakan kalangan
menengah kebawah. Dimana banyak penduduk yang bekerja seharian sebagai
buruh pabrik dan berdagang. Di RW 04 tempat tinggalnya merupakan perumahan
padat penduduk yang berhimpitan. Kebanyakan rumah tipe 18 yang ditempati
oleh warga RW 04.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. H belum pernah berpindah-pindah rumah. Lingkungan tempat
tinggal jauh dari jalan besar yang dilewati oleh kendaraan umum. Alat transportasi
yang digunakan adalah motor atau terkadang berjalan kaki jika bepergian dengan
jarak yang dekat. Jarak dengan tempat pelayanan kesehatan (Puskesmas dan
Dokter sekitar rumah) kurang lebih 2 km dan jarak ke posyandu sekitar 100 m.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga memiliki waktu untuk berkumpul dimana untuk mempertahankan
hubungan yang harmonis dengan anggota keluarga. Setiap malam keluarga Tn. H
selalu menyempatkan waktu untuk makan malam bersama. Biasanya setiap siang
Ny.Y suka menyuapi Balita.N di luar rumah sambil bermain dengan teman sebaya
Balita.N. Ny. Y sangat dekat dengan tetangga sebelah rumah.
e. Sistem Pendukung keluarga
Pendukung keluarga adalah adik, kakak dan juga saudara-saudara yang selalu
memberi dukungan berupa semangat saat menjalankan aktivitas.

4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi yang digunakan adalah secara verbal dengan menggunakan bahasa
Sunda dan Bahasa Indonesia. Komunikasi menggunakan dua arah dan anggota
keluarga selalu menghormati orang yang sedang berbicara dalam artian jika ada
orang yang sedang berbicara maka yang lain mendengarkan tidak boleh
memotong pembicaraan tersebut.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Tn. H yang mengambil keputusan adalah Tn. H selaku kepala
rumah tangga. Akan tetapi jika ada masalah selalu di bicarakan terlebih dahulu
kepada istrinya karena kedua anaknya masih kecil.
c. Struktur Peran
Tn. H berperan sebagai kepala keluarga, Ny. Y juga berperan sebagai Ibu rumah
tangga. Biasanya Ny. Y bekerja mengurus segala kebutuhan suami dan kedua
anaknya mulai dari memasak, mencuci dan mengasuh anak balitanya mulai dari
pagi hari sampai sore hari.
d. Nilai dan norma keluarga
Di dalam keluarga tidak ada nilai maupun norma yang bertentangan dengan
kesehatan. Keluarga menganggap kesehatan itu sangatlah penting.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Tn.H merupakan keluarga yang menyenangkan meskipun hidup dalam keadaan
ekonomi yang kurang dari cukup. Ny.Y istrinya dan kedua anaknya yang selalu
menghormati dan menyayangi mereka. Tn.H selalu mengajarkan kepada anaknya
untuk menghormati orang yang lebih tua dan saling menyayangi satu sama lain.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn.H mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial
pada anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan menganjurkan
anaknya berpartisipasi dalam lingkungan sekitar misalnya jika di RW mereka
selalu ada perlombaan Tn.H selalu menganjurkan anaknya untuk mengikuti lomba
tersebut.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengetahui jika ada anggota keluarga yang menderita gizi kurang.
Tn.H dan Ny.Y mengetahui bahwa anak ke 2 nya menderita gizi kurang
setelah rutin menimbang BB nya di posyandu dekat rumahnya. Keluarga
belum mengetahui penyebab dan bagaimana upaya agar anaknya tersebut
mau makan nasi atau makanan pokok lainnya tidak hanya makanan manis
yang anaknya sukai saja.
2) Kemampuan keluarga untuk mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
kesehatan
Keluarga belum mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
kesehatannya karena belum mengetahui banyak tentang masalah penyakit
yang dialami balita.N.
3) Kemampuan keluarga melakukan perawatan
Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang menderita gizi
buruk, karena keluarga saja kebingungan karena anaknya susah untuk disuruh
makan nasi dan makanan pokok lainnya. Yang keluarganya ketahui hanya
banyak makan makanan saja tanpa tahu makanan yang seimbang untuk balita.
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga belum mampu memodifikasi lingkungan, lingkungan di rumahnya
kurang sehat. Di depan rumahnya terdapat kandang ayam dan jambannya pun
tidak sehat
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga selalu memanfatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang dialami oleh anaknya, tetapi terkadang keluarga mempunyai
kesulitan ekonomi jika berobat ke puskesmas karena keluarga tidak
mempunyai asuransi, BPJS ataupun jamkesmas.
d. Fungsi reproduksi
Tn. H memiliki 2 orang anak, dimana anak pertamanya yang bernama An.O
belum mengalami menstruasi karena umurnya yang masih 9 tahun. Istrinya Ny. Y
belum mengalami menopause.
e. Fungsi Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap harinya keluarga Tn.H termasuk kurang
dari cukup karena Tn.H seorang pemancing yang gaji per bulannya tidak tentu.

6. Stress dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka pendek dan panjang
Untuk saat ini Ny.Y sering merasa kebingungan jika anaknya tidak mau makan
nasi hal ini terkadang mengganggu aktivitasnya sehari-hari sebagai ibu rumah
tangga. Keluarga merasakan adanya masalah yang membutuhkan penyelesaian.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Ny.Y mengatakan bahwa terkadang dirinya selalu memikirkan masalahnya
sampai berlarut-larut dalam arti dia adalah orang yang sulit mengambil keputusan
dan terlalu cemas terkait gizi kurang yang dialami anaknya.
c. Strategi koping yang digunakan
Koping yang digunakan jika ada masalah adalah dengan cara meminta pendapat
dari suaminya.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam beradaptasi dengan masalah yang ada keluarga menggunakan adaptasi
yang positif. Karena keluarga menyadari jika menggunakan kekerasan dalam
menyelesaikan masalah tidak akan dapat menyelesaikan masalah justru akan
semakain berlarut-larut dan semakin rumit.

7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga
Fisik Tn. H Ny. Y An.O Balita.N
TD 130/80 110/70 mmHg - -
mmHg
N 86x/mnt 90x/mnt 78 x/mnt 86x/mnt
RR 18x/mnt 20x/mnt 24x/mnt 22x/mnt
BB 62 kg 51 kg 30 kg 8.2 kg
TB 150 cm 146 cm 133 cm 60 cm
Rambut Bersih Bersih Bersih Bersih
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik
Hidung Bersih Bersih Bersih Bersih
Telinga Bersih Bersih Bersih Bersih
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab lembab lembab kering
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar thyroid kelenjar kelenjar kelenjar
thyroid thyroid thyroid
Dada Tidak ada suara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nafas tambahan suara nafas suara nafas suara nafas
detak jantung tambahan, tambahan, tambahan,
regular. detak jantung detak jantung detak jantung
regular. regular. regular.
Abdomen Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak
ada nyeri tekan ada nyeri tekan ada nyeri tekan ada nyeri tekan
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
varises, tidak varises, tidak varises, tidak varises, tidak
ada edema ada edema ada udema, ada edema
Kulit Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang
Turgor kulit Baik Baik Baik Baik
Keluhan - - - -

8. Harapan Keluarga
Keluarga menginginkan petugas kesehatan/mahasiswa dapat memberikan penjelasan
dan informasi tentang kesehatan khususnya tentang gizi kurang mulai dari upaya agar
anak mau makan sampai gizi yang seimbang untuk balita, sehingga tidak timbul
masalah gizi kurang kembali. Dan keluarga berharap di hidup bahagia bersama
anggota keluarga dan semua anggota keluarga sehat.

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Analisa data
No Data Fokus Etiologi Masalah
1 DS : Keluarga belum Nutrisi kurang dari
- Ny.Y mengatakan anak kedua efektif memberikan kebutuhan tubuh
yang bernama Balita.N mengalami makanan seimbang
susah makan, hanya mau makan untuk anaknya
makanan yang manis, gorengan dan
makanan ringan sehingga susah
makan nasi.
- Ny. Y mengatakan setiap bulan
ke posyandu, saat ditimbang
kader posyandu mengatakan BB
anakanya kurang dari batas BB
seusia 2 tahun
DO :
- Balita.N tampak tidak mau
makan saat disuapi nasi
- BB Balita.N hanya 8,2kg kurang
dari BB normal usia 2 tahun,
TB:60cm
2 DS : Keluarga Tn.H Kurang
- Keluarga Tn.H mengatakan krang mengetahui pengetahuan
mereka memberi makan tentang gizi
makanan saja yang penting seimbang
kenyang tanpa tahu makanan
yang seimbang untuk balita.
- Keluarga Tn. H mengatakan
belum mengetahui penyebab dan
bagaimana upaya agar anak
tersebut mau makan nasi atau
makan pokok lainnya.
DO :
- Keluarga Tn.H tampak selalu
bertanya mengenai gizi
seimbang.

2. Penilaian (skoring)
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 1 3/3x1=1 Balita.N sudah berada
Skala: pada garis kuning dan
Tidak / kurang sehat 3 2 bulan tidak naik BB,
Ancaman kesehatan 2 Balita.N 8,2kg
Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan 2 1/2x2=1 Ny.Y bertugas
masalah dapat diubah mengurus anak
Skala: sepenuhnya. Dengan
Mudah 2 fokus pada mengurus
Sebagian 1 anak diharapkan dapat
Tidak dapat 0 merubah Balita.N
3 Potensial masalah 1 2/3x1=2/3 Balita.N merupakan
untuk dicegah anak yang sehat
Skala: dengan berat lahir
Tinggi 3 baik. Dengan pola
Cukup 2 asuh yang baik,
Rendah 1 keadaan Balita.N
dapat membaik dan
tidak terjadi gizi
kurang lagi
4 Menonjolnya 1 2/2x1=1 Tn.H mengatakan
masalah skala: bahwa anaknya harus
Masalah berat, harus 2 dirawat agar gizinya
segera ditangani kembali baik
Ada masalah tetapi 1
tidak perlu ditangani
Masalah tidak 0
dirasakan
Jumlah 3 2/3
3. Perumusan prioritas diagnose keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi Balita.N pada keluarga Tn.H kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah ditandai
dengan Ny.Y mengatakan anaknya susah makan, hanya mau makan makanan
manis, gorengan sehingga susah makan nasi, BB Balita.N 8,2kg, TB:60cm
b. Kurang pengetahuan keluarga tentang masalah gizi seimbang pada Blita.N
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal gizi seimbang ditandai
dengan keluarga Tn.H mengatakan belum mengetahui penyebab dan bagaimana
mengatasi masalah kurang gizi, keluarga Tn.H tampak selalu bertanya mengenai
gizi seimbang.

Anda mungkin juga menyukai