Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK M DENGAN MASALAH

KEPERAWATAN NYERI AKUT MASALAH KESEHATAN GASTRITIS

Disusun Oleh :

SITI MASITOH

(18.062)

PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

Tahun Ajaran 2020/2021

Jl. Islamic Raya Kelapa Dua Tangerang 15810

Telepon / Fax : 021-5462852, Website : https://www.cendekia.ac.id/


PENGKAJIAN KELUARGA BAPAK M

1. DATA UMUM
a. Nama Keluarga (KK)
Kepala keluarga bernama Bapak M (49 tahun)
b. Alamat dan Nomer Telepon
Keluarga Bapak M bertempat tinggal di Kp.Rancalayung Rt/Rw 005/001 Ds.Gandayasa
Kec.Cikeusal Kab.Serang-Banten (085691915763)
c. Pendidikan kepala keluarga
Tingkat pendidikan kepala keluarga adalah SMA
d. Komposisi keluarga :
No Nama Gender Hubungan TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan
dengan KK
1 Ibu A Perempuan Istri 44 SMA IRT
2 An. G Laki laki Anak 17 SMA Pelajar
3 An. R Laki-laki Anak 11 SD Pelajar

Genogram

KETERANGAN:
Tinggal serumah
Wanita
Laki-laki
Garis penikahan
Garis keturunan

e. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak M adalah keluarga inti (Nuclear family) dimana dalam keluarga
selain kepala keluarga, terdapat juga istri dan dua (2) orang anak
f. Suku
Keluarga Bapak M berasal dari suku Sunda (Bapak M) sedangkan ibu A berasal dari suku
sunda (Ibu A) asli berasal pandeglang . Bapak M biasa makan dengan makanan yang
manis, sedangkan ibu A biasa makan makanan dengan rasa asam.
g. Agama
Keluarga Bapak M beragama Islam, dengan kebiasaan ibadah adalah sholat 5 waktu,
berpuasa pada bulan ramadhan. Keluarga Bapak M memiliki keyakinan bahwa sehat atau
sakit ditentukan oleh Allah SWT, namun kita tetap berusaha menjaga kesehatan
h. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Bapak M bekerja sebagai buruh , dengan penghasilan lebih kurang Rp. 2.000.000,-/bulan,
dan cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Bapak M sudah dari muda
bekerja disana dan mendapatkan jaminan kesehatan untuk seluruh anggota keluarga
(BPJS).
i. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang melakukan rekreasi bersama keluar karena Bapak M sulit menemukan
waktu libur bersamaan dengan jadwal libur anak-anaknya. Waktu luang yang
dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga adalah menonton TV bersama.

2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Tugas perkembanngan keluarga yang
sudah terpenuhi:
 Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
 Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
 Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.
 Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
 Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Keluarga mengatakan sudah mejalankan peran dan tugas perkembangan namun belum
optimal.

c. Riwayat keluarga inti


Ny. A mengatakan bahwa sudah beberapa hari ini perutnya bagian ulu hati sering perih
atau terasa sakit, kadang sering mual dan tidak nafsu makan. Ny. A mengatakan sudah
lama menderita sakit “magh” (gastritis). Ny.A mengatakan bahwa sakit magh merupakan
sakit lambung seperti biasanya terjadi karena suka makan pedas , suka memakan indomie
dan sering melewatkan jam makan . tanda gejala sakit magh adalah sering suka kembung ,
perih di uluh hati, akibatnya jika tidak di atasi lebih cepat maka bisa muntah, Ny. A
mengatakan bahwa ketika sakit magh ia biasa minum obat warung/promag dan ketika sakit
jarang berobat ke puskesmas atau rumah sakit . Ny. A biasa makan 2x sehari.

Ny.A mengatakan tidak tau apa saja penyebab dari gastritis, Ny.A mengatakan hanya tau
sedikit saja tentang tanda dan gejala dari gastritis, Ny. A mengatakan tidak tau tentang
bahaya apa saja yang dapat terjadi jika gastritis tidak ditangani, Ny. A juga mengatakan
tidak tau cara mencegah dan menangani gastriris.

Ny.A mengatakan rematik adalah penyakit nyeri pada kaki penyebab rematik adalah pola
makan dan kelelahan bila sakitnya muncul yang dirasakan oleh Ny.A adalah nyeri pada
lutut dan kaki serta kaku “ Keluarga Ny.A mengatakan bila sakit kaki Ny.A kambuh
keluarga menyuruh Ny.A istirahat dan membelikan obat nyeri di warung Keluarga Ny. A
mengatakan “bila Ny. A sudah merasakan nyeri dikakinya maka keluarga hanya
memberikan obat gosok dikaki Ny. A” Keluarga Ny. A mengatakan “Mengetahui bila ada
puskesmas didekat tempat tinggalnya tetapi tidak pernah control secara rutin ke puskesmas.

d. Riwayat keluarga sebelumnya


Keluarga Bapak M mengatakan kedua orang tua yaitu ibu dari Ny. A sakit hipertensi dan
dari keluarga Bapak M tidak ada yang sakit darah tinggi, DM, asma dan sakit jantung dan
lainnya.

3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah permanen dengan kepemilikan sendiri. Rumah yang
ditempati adalah permanen, dengan 3 kamar tidur. Satu kamar tidur Bapak M dan Ibu A .
satu kamar tidur An. G dan satu untuk An.R. terdapat ruaang tamu, dapur dan tempat
makan, dan kamar mandi dengan sumber air dari tanah. Ventilasi rumah bagian belakang
tidak ada, hanya satu kamar yang memiliki ventilasi, ventilasi lain terdapat di ruang tamu
(jendelah dan lubang angin). Pencahayaan rumah bagian belakang bagus, karena memakai
asbes tembus pandang sehingga disiang hari tidak perlu menggunakan lampu listrik, rumah
terasa panas karena sirkulasi udara hanya dari depan (bagian belakang rumah tertutup
rapat.

7 6  
  4 4
     
    3
  1 2
     
 
Keterangan:
1. Ruangan tamu
2. Kamar tidur 1
3. Kamar tidur 2
4. Kamar tidur 3
5. Ruangan makan
6. Dapur
7. Kamar mandi

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Karakteristik tetangga dan komunitas sebagian besar adalah penduduk yang merantau dari
luar pulau jawa atau luar kota. Pekerjaan tetangga sebagian besar adalah sebagai pegawai
swasta (karyawan pabrik), ada juga yang PNS, dan buruh. Hampir seluruhnya yang
bekerja adalah kepala keluarga. Kegiatan komunitas biasanya adalah arisan RT bulanan,
pengajian, dan gotong royong tiap 2 minggu sekali untuk membersihkan lingkungan RT.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak M sudah 10 tahun tinggal di rumah yang ditempati saat ini. Tidak pindah-
pindah, dan rumahnya sudah milik pribadi
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bapak M sering mengikuti kegiatan yang ada di RW 07, Bapak M jarang
mengikuti acara pengajian karena Bapak M kerjanya selalu berganti ship. Ibu A sangat
aktif dan sering mengikuti kegiatan pengajian dan arisan yang ada di RT. An. G juga
mengikuti kegiatan pemuda yang ada bersama teman-temannya dan biasanya malam
minggu kumpul-kumpul dengan temanya di depan rumah. Sedangkan An. R sering bermain
bersama teman-teman sebayanya di depan ruma atau lapangan dekat rumah.

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga adalah komunikasi dua arah. Bapak M dan Ibu A mengatakan
selalu terbuka dengan anak-anaknya terkait dengan masalah yang dialami anak-anaknya.
Bapak M dan Ibu A selalu memutuskan bersama setiap keputusan yang akan diambil
b. Struktur kekuatan keluarga
Struktur kekuatan yang ada di keluarga adalah reward power yaitu kelurga memberikan
penghargaan atau pujian setiap hal positif yang dilakukan anak-anaknya. Dengan
memberikan pujian dan uang jajan tambahan.

c. Struktur peran
Bapak M sebagai kepala keluarga menjalankan perannya sebagai pemimpin dalam rumah
tangga, bapak M mencari nafkah dengan bekerja agar kebutuhan keluarga dapat terpenuhi,
memberikan tempat tinggal yang layak bagi anggota keluarga, memberikan perhatian dan
kasih sayang untuk istri dan anak-anaknya. Bapak M mengajarkan nilai-nilai agama dan
aturan baik dan buruk kepada anak-anaknya.
Ibu A sebagai ibu rumah tangga memberikan perhatian dan kasih sayang untuk suami dan
anak-anaknya, menjalankan peran sebagai pengganti suaminya bagi anak-anaknya saat
suaminya bekerja dan menjaga rumah dan anak-anak.
A.n. G dan An. R berperan sebagai anak yang bertugas menunutut ilmu dan belajar. Serta
dirumah An. G mambantu Ibu A membersihkan rumah.

d. Nilai dan norma budaya


Bapak M dan Ibu A mengatakan selalu berupaya menanankan nilai-nilai agama dan aturan
baik dan buruk dalam kehidupan seperti tidak boleh berpacaran, harus sholat, tidak boleh
keluar malam, dan untuk An. G selalu ditekankan untuk menjaga diri dengan baik agar
tidak salah bergaul dengan laki-laki. An. R selalu diingatkan Ibu A untuk rajin belajar,
tidak terlibat dalam penggunaan minuman keras, tidak merokok dan tidak berteman dengan
teman-teman yang tidak baik.

5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga selalu berupaya memberikan kasih sayang satu sama lainya. Bapak M dan Ibu A
saling memperhatikan satu sama lainya. Orangtua juga mengajarkan An.G dan An.R
bagaiman saling menyayangi. An. G dan An.R cenderung lebih dekat dengan ibunya
karena ibunya sehari- hari berada di rumah. Walaupun demikian, keluarga mereka terlihat
sangat akrab, dan saling mendukung satu sama lain.
Bapak M dan Ibu A juga mengajarkan kepada anak-anaknya untuk berprilaku sopan
kepada orang lain, khususnya yang lebih tua.
b. Fungsi Sosialisasi
Bapak M sebagai kepala keluarga setiap hari bekerja, pergi pagi pulang malam dan
kadang siang tidak ada di rumah karena kerja siang, sehingga jarang mengikuti kegiatan
yang ada di komunitas. Ibu A sebagai ibu rumah tangga yang setiap hari mengurus rumah
dan jarang mengikuti kegiatan yang ada di komunitas. An. G dan An.R mampu melakukan
sosialisasi dengan bermain sesama teman sebaya. Mendidik dan membesarkan anak dalam
keluarga Bapak M merupakan tanggung jawab bersama kedua orang tua. Saat Bapak M
bekerja, fungsi mendidik anak dipegang oleh ibu A
c. Fungsi Perawatan Keluarga
1) Nutrsi
Pola makan dan minum keluarga setiap harinya ditentukan oleh Ibu A, karena Bapak
M setiap harinya bekerja. Keluarga Bapak M adalah keluarga yang sederhana, dan
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pola makan teratur 2 kali sehari dengan
menu yang bervariasi yang bahan-bahannya dibeli di warung terdekat atau penjual
sayur/lauk pauk yang berkeliling setiap hari di lingkungan sekitar, tidak setaip hari
memakan buah.
2) Pola istirahat tidur
Pola istirahat tidur di keluarga Bapak M tidak mengalami kesulitan. Semua anggota
keluarga dapat beristirahat sesuai kebutuhan. An.G. tidak pernah tidur siang dan
malam tidur diatas pukul 23.00 WIB, karena bekerja jadi tidak ada waktu untuk tidur
siang. Ibu A melakukan aktifitas rumah secara bertahap, jika merasa lelah segera
istirahat berhenti beraktifitas. An. R selalu tidur siang setelah selesai sekolah online
dan makan siang selama 2-3 jam, lalu sore harinya bermain bersama teman-temannya.
Dan malam hari tidur dari jam 20.00 dan bangun pagi hari.
3) Pola eliminasi
Pola eliminasi Bapak M, Ibu A, An.G, dan An. R satu kali setiap harinya, konsistensi
lembek dan tidak ada kesulitan. Dan tidak ada kesulitan untuk BAK.
4) Personal hygiene
Keadaan personal hygiene dikeluarga Bapak M semua anggota keluarga bersih
terawat. Kondisi lingkungan rumah juga bersih dan tertata. Keluarga Bapak M
membiasakan anggota keluarga untuk mandi pagi dan sore, setiap mandi sikat gigi dan
mandi dengan bersih.
5) Pola aktivitas
Pola aktivitas di keluarga Bapak M, dijalankan sesuai dengan peran masing-masing.
Bapak M yang bekerja di seagai karyawan swasta, pergi pagi dan pulang pada sore
hari dan kadang bekerja sip sore. Aktifitas yang dilakukan Ibu A sebagai ibu rumah
tangga adalah mengurus rumah tangga seperti memasak, membersih rumah, mencuci,
dan mengurus anak. Aktifitas An G sering bermain keluar bersama teman-temannya.
dan An.R lebih banyak di rumah dan pada malam minggu Nn.E dan An.R berkumpul
dengan teman-teman sebaya di depan rumah.

6) Aktivitas fisik dan rekreasi


Keluarga Bapak M jarang berolah raga, Tapi Bapak M sangat suka bermain Volly
setiap sore sehabis pulang kerja selalu menyempatkan diri bersama teman-teman club
Volly RT-nya. untuk aktivitas fisik biasanya Ibu A menggantinya dengan melakukan
kegiatan rumah tangga. Bapak M sibuk bekerja, jika libur dimanfaatkan untuk
istirahat. Keluarga Bapak M hanya berkumpul-kumpul dirumah sambil menonton TV
7) Praktik penggunaan obat dan merokok
Jika sakit, keluarga Bapak M biasanya membeli obat yang dijual bebas di warung atau
apotek, biasanya yang dibeli adalah obat penurun panas, obat batuk, masuk angin,
dan obat flu.
8) Intevensi pencegahan secara medis
Keluarga Bapak M melakukan intervensi medis jika sudah tidak dapat disembuhkan
dengan obat warung yang biasa di beli.
9) Terapi komplementer dan alternatif
Keluarga Bapak M sudah pernah melakukan terapi komplementer bekam dan
akupressure. Bahkan keluarga Bapak M memiliki alat bekam sendiri dirumah.
10) Perasaan dan persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan sekitar dirasa keluarga cukup
memuaskan. Akan tetapi, biaya kesehatan yang harus dibayar mahal membuat keluarga
jarang memanfaatkan RS yang ada di dekat tempat tinggal mereka.
11) Sumber pembayaran
Keluarga Bapak M memiliki asuransi kesehatan yaitu BPJS Kesehatan.

6. STRESSOR DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor Jangka Pendek
Keluarga memikirkan penyakit yang di derita Ibu A yaitu Gastritis
b. Stressor Jangka Panjang
Bapak M dan Ibu A memikirkan agar anak-anaknya sekolah dengan baik dan tidak
terpengaruh oleh pergaulan bebas seperti Narkoba.
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Keluarga tidak cepat tanggap terhadap masalah yang dihadapi, seperti masalah Gastritis
yang dialami Ibu A karena berpikir itu hanya penyakit biasa.
d. Respon keluarga terhadap masalah
Keluarga selalu langsung merespon setiap masalah yang dihadapi oleh keluarga

e. Strategi Koping yang Digunakan


Masalah yang dialami oleh keluarga dibicarakan secara bersamaan dan saling mendukung
satu sama lainya
f. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menyelesaikan masalah dengan kekerasan atau meninggalkan
masalah tanpa diselesaikan

7. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang ada saat ini
biayanya murah dengan kualitas prima. Keluarga juga berharap bahwa tenaga kesehatan yang
ada memberikan pelayanan secara maksimal dan ramah kepada masyarakat.

8. HASIL PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

Pemeriksaan Anggota keluarga


fisik Bapak M Ibu A An. G An.R
Tanda vital
Suhu 37,30 C 37,00 C 37,00 C 37,50 C
Nadi 88 x/mnt 90 x/mnt 80x/ mnt 88x/ mnt
RR 18x/mnt 26x/mnt SPO2 94% 18x/mnt 18x/mnt
TD 120/80 mmHg 140/80 mmHg 110/80 mmHg 110/80 mmHg
TB 168 cm 150 cm 165 cm 150 cm
BB 65 kg 60 kg, 55 kg 40 kg
Kadar asam 7 mg/dL
urat
Fisik PCR: Non-reaktif PCR: Reaktif PCR: Non-reaktif PCR: Non-reaktif
Kepala Rambut hitam, distribusi Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam,
merata, tidak ada distribusi merata, distribusi merata, distribusi merata,
keluhan pusing , tidak kadang kepala terasa tidak ada keluhan, tidak ada keluhan,
ada lesi pada kulit pusing, tidak ada lesi tidak ada lesi pada tidak ada lesi pada
kepala pada kulit kepala kulit kepala kulit kepala
Mata Bentuk mata simetris, Bentuk mata simetris, Bentuk mata Bentuk mata
Konjungtiva tidak Konjungtiva, tidak simetris, simetris,
anemis, sklera tidak anemis, sklera tidak Konjungtiva, tidak Konjungtiva anemis,
ikterik, visus 6/6, enam ikterik, visus 6/6, anemis, sklera tidak sklera tidak ikterik,
lapang pandang baik enam lampang ikterik, visus 6/6, visus 6/6, enam
pandang baik enam lampang lampang pandang
pandang baik baik
Telinga Bentuk telinga simetris, Bentuk telinga Bentuk telinga Bentuk telinga
tidak ada seruma atau simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
keluaran, klien dapat seruma atau keluaran, seruma atau seruma atau keluaran,
mendengar pembicaraan klien dapat keluaran, klien dapat klien dapat
perawat dan detakkan mendengar mendengar mendengar
jarum jam, tidak pembicaraan perawat pembicaraan perawat pembicaraan perawat
terdapat infeksi pada dan detakkan jarum dan detakkan jarum dan detakkan jarum
telinga, telinga bersih, jam, tidak terdapat jam, tidak terdapat jam, tidak terdapat
tidak ada nyeri tulang infeksi pada telinga, infeksi pada telinga, infeksi pada telinga,
mastoid telinga bersih, tidak telinga bersih, tidak telinga bersih, tidak
ada nyeri tulang ada nyeri tulang ada nyeri tulang
mastoid mastoid mastoid
Hidung Bentuk hidung simetris, Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung
konka nasal merah simetris, konka nasal simetris, konka nasal simetris, konka
mudah, tidak ada merah mudah, ada merah mudah, tidak nasal merah mudah,
keluaran, fungsi keluaran, fungsi ada keluaran, fungsi tidak ada keluaran,
penciuman baik, dnegan penciuman tidak baik, penciuman baik, fungsi penciuman
bukti dapat dengan bukti tidak dengan bukti dapat baik, dnegan bukti
membedakan bau dapat membedakan membedakan bau dapat membedakan
minyak wangi dan bau minyak wangi minyak wangi dan bau minyak wangi
minyak kayu putuh. dan minyak kayu minyak kayu putuh. dan minyak kayu
Septum lurus putuh. Septum lurus Septum lurus putuh. Septum lurus
terlihat bernapas
dengan menggunakan
cuping hidung.
Mulut dan gigi Bibir klien kering, Bibir klien kering, Bibir klien kering, Bibir klien lembab,
berwarna agak berwarna pucat, berwarna agak berwarna merah,
kehitaman, bersih, bersih, tidak ada gigi kehitaman, bersih, bersih, tidak ada
tidaka ada gigi berlubang, tidak ada gigi berlubang, tidak gigi berlubang, tidak
berlubang, tidak ada kesulitan untuk ada kesulitan untuk ada kesulitan untuk
kesulitan untuk menelan, klien tidak menelan, klien dapat menelan, klien dapat
menelan, klien dapat dapat membedakan membedakan rasa membedakan rasa
membedakan rasa asin rasa asin dan manis, asin dan manis, gigi asin dan manis, gigi
dan manis, gigi tampak gigi tampak bersih tampak bersih tampak bersih
bersih
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada Tidak ada
kelenjar tiroid, tidak ada kelenjar tiroid, tidak pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
kesulitan untuk bergerak ada kesulitan untuk tiroid, tidak ada tiroid, tidak ada
bergerak kesulitan untuk kesulitan untuk
bergerak bergerak
Dada/ thorax Dada berbentuk Dada berbentuk Dada berbentuk Dada berbentuk
sismetris, tulang iga 12 sismetris, tulang iga sismetris, tulang iga sismetris, tulang iga
pasang, tidak ada 12 pasang, ada 12 pasang, tidak ada 12 pasang, tidak ada
keluhan sesak, warna keluhan sesak keluhan sesak, warna keluhan sesak,
kulit sawo matang, klien Rr:26x/mnt, warna kulit sawo matang, warna kulit sawo
bernafas tidka kulit sawo matang, klien bernafas tidka matang, klien
menggunakan otot klien bernafas menggunakan otot bernafas tidka
tambahan, taktil menggunakan otot tambahan, taktil menggunakan otot
premitus baik, tambahan, taktil premitus baik, tambahan, taktil
konfigurasi dada 2:1, premitus baik, konfigurasi dada 2:1, premitus baik,
suara nafas vesikuler, konfigurasi dada 2:1, suara nafas konfigurasi dada
suara jantung S1 dan S2, suara nafas vesikuler, vesikuler, suara 2:1, suara nafas
Tidak ada retraksi suara jantung S1 dan jantung S1 dan S2, vesikuler, suara
dinding dada S2, Tidak ada retraksi Tidak ada retraksi jantung S1 dan S2,
dinding dada. dinding dada Tidak ada retraksi
dinding dada
Abdomen Perut datar, tidak ada Perut datar, tidak ada Perut datar, tidak ada Perut datar, tidak
nyeri tekan dan lepas. keluhan nyeri perut,. keluhan nyeri perut,. ada keluhan nyeri
Tidak ada nyeri ginjal Bising usus 3 x/mnt, Bising usus 6 x/mnt, perut,. Bising usus 5
Tidak ada pembesaran tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan x/mnt, tidak ada
hepar, bising usus 6 maupun lepas, tidak maupun lepas, tidak nyeri tekan maupun
x/mnt ada pembesaran ada pembesaran lepas, tidak ada
hepar, tidak ada tanda hepar, tidak ada pembesaran hepar,
peradangan ginjal tanda peradangan tidak ada tanda
ginjal peradangan ginjal
Ekstremitas Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan
bawah: pergerakan bawah: pergerakan bawah: pergerakan bawah: pergerakan
bebas, reflek positif, bebas, reflek positif, bebas, reflek positif, bebas, reflek positif,
kekuatan otot 5. kekuatan otot 5. kekuatan otot 5. kekuatan otot 5.
Kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo Warna kulit sawo Warna kulit sawo
matang, kulit bersih, matang, kulit bersih, matang, kulit bersih, matang, kulit bersih,
tidak ada eksim tidak ada eksim, tidak ada eksim tidak ada eksim,
teraba hangat. telapak tangan dan
ujung jari terlihat
sianosis (pucat),
kapiler refil lebih
dari 3 detik

Analisa Data
No Data Penunjang Masalah Keperawatan

1 Data Subjektif Nyeri Akut

Ny. A mengatakan bahwa sudah beberapa hari ini


perutnya bagian ulu hati sering Nyeri Skala nyeri 5
(1-10),nyeri seperti ditusuk benda tajam kadang
sering mual dan tidak nafsu makan. Ny. A
mengatakan sudah lama menderita sakit “magh”
(gastritis).Ny.A Ny.A mengatakan bahwa sakit magh
merupakan sakit lambung seperti biasanya terjadi
karena suka makan pedas , suka memakan indomie
dan sering melewatkan jam makan . tanda gejala
sakit magh adalah sering suka kembung , perih di
uluh hati, akibatnya jika tidak di atasi lebih cepat
maka bisa muntah, Ny. A mengatakan bahwa ketika
sakit magh ia biasa minum obat warung/promag
dan ketika sakit jarang berobat ke puskesmas atau
rumah sakit. Ny. A biasa makan 2x sehari.

Data Objektif

TD : 130/90 mmHg

N :91x/menit RR : 20x/menit S : 36,5

BB : 40kg

TB 153cm

Ny.A tampak masih merasakan nyeri pada perutnya

Perut Ny.A teraba distensi pada abdomen

2. Data Subjektif Defisit Pengetahuan (Gastritis)

Ny.A mengatakan tidak tau apa saja penyebab dari


gastritis, Ny.A mengatakan hanya tau sedikit saja
tentang tanda dan gejala dari gastritis, Ny. A
mengatakan tidak tau tentang bahaya apa saja yang
dapat terjadi jika gastritis tidak ditangani, Ny. A
juga mengatakan tidak tau cara mencegah dan
menangani gastriris.

Data Objektif

Pasien dan keluarga terlihat tidak terlalu


No Data Penunjang Masalah Keperawatan

mengetahui tentang kondisi yang di alami Ny. A

3. Data Subjektif Gangguan mobilitas fisik

Ny.A mengatakan “ penyakit rematik/asam urat


adalah penyakit nyeri pada kaki “Ny.A mengatakan
“factor resiko tingginya asam urat adalah karena
kelelahan dan pola makan “Ny.A mengatakan
sudah 4 bulan ini sering merasakan nyeri daerah
kaki dan lutut “Keluarga Ny. A mengatakan “Bila
kaki Ny.A sakit hanya diberikan obat warung saja
dan bila tidak sembuh maka dibawa ke puskesmas
“Ny.A mengatakan “ bila kakinyasakit hanya
diberikan obat gosok saja “ Keluarga Ny.A
mengatakan “kurang begitu paham tentang
lingkungan yang baik bagi Ny.A seperti apa dan
makanan yang boleh dimakan atau tidak oleh Ny.A
“Ny.A mengatakan “ jarang melakukan
pemeriksaan dipuskesmas karena sibuk mengurus
rumah “Ny.A mengatakan “bila rematiknya kambuh
nyeri kakinya terasa sangat nyeri dan bila diberi
angka maka nyerinya ada pada angka 6”

Ny.A mengatakan “bila rematiknya kambuh Ny.A


dapat merasakan nyeri sampai seharian dan bisa
membuat Ny.A sulit untuk berjalan” Ny.A
mengatakan senang makan jeroan dan kangkung.

Data Objektif

TD :130/90 mmHg

N : 91x/menit

RR : 20x/menit S : 36,5

Asam urat : 6,5 mg/dl

.
No Data Penunjang Masalah Keperawatan

DIGANOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut pada keluarga bapak M khususnya ibu A.
2. Defisit Pengetahuan pada keluarga bapak M khususnya Ibu A
3. Gangguan mobilitas fisik pada keluarga bapak M Khususnya Ibu A.

SKORING
Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut
Kriteria Nilai Skor Pembenaran

Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil


pengkajian Ny.A
Aktual
Kemungkinan ½x2 1 Kemungkinan masalah diubah adalah
Masalah dapat sebagian. Pengetahuan Ny.A tentang pola
diubah : nyeri kurang. Motivasi keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
Sebagian meningkatkan kesehatan juga kurang.
Potensi masalah 2/3 x 1 2 Potensi masalah untuk di cegah cukup
untuk dicegah : karena masalah dirasakan oleh keluarga,
karena Ny.A sudah terbiasa dengan
Cukup kondisinya, kondisi ini. Biasanya Ny.A
melakukan teknik relaksasi dan mejaga
pola makan
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadarai masalah yang
masalah : dialami dan memiliki motivasi untuk di
atasi masalahnya. Masalah harus segera
Dirasakan dan ditangani untuk menghindari dampak
segera diatasi yang lebih.

Total skor 5

Diagnosa Keperawatan: Defisit Pengetahuan


Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 2/3 x 1 1 Sifat masalah resiko. Berdasarkan hasil
Aktual pengkajian Ibu A
Kemungkinan 1/2 x 2 1 Kemungkinan masalah diubah adalah
Masalah dapat sebagian.Pengetahuan Pasien dan
diubah : keluarga keluarga kurang tentang
Sebagian Hipertensi, sumber informasi tentang cara
mengatasi Hipertensi. Motivasi keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
pemantauan nutrisi anak
Potensi masalah 3/3 1 1 Keluarga mempunyai keinginan yang
untuk dicegah : kuat untuk mengatasi masalah yang
Tinggi dialami, fasilitas pelayanan kesehatan
tersedia dan adanya dukungan dari tenaga
kesehatan
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari Ibu A sering
masalah : mengalami sakit kepala, mengeluh
Dirasakan dan pusing.keluarga menyadari kalau masalah
segera diatasi tidak diatasi akan berdampak pada
aktivitas.
Total skor 4

Diagnosa Keperawatan: Gangguan Mobilitas Fisik

Kriteria Nilai Skor Pembenaran

Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil


pengkajian ibu A kadar asam urat
Aktual mencapai 7 mg/dl

Kemungkinan ½x2 1 Kemungkinan masalah diubah adalah


Masalah dapat sebagian. Pengetahuan ibu A tentang
diubah : asam urat cukup. Sumber infomasi
kurang. Motivasi keluarga memanfaatkan
Sebagian fasilitas Kesehatan kurang.

Potensi masalah 3/3 x 1 1 Potensi masalah untuk di cegah cukup


untuk dicegah : karena masalah dirasakan oleh Ibu A
karena Ibu A sudah terbiasa dengan
Tinggi kondisinya.
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga tidak menyadari jika Ibu A,
masalah : mengalami masalah Asam urat, menurut
keluarga Ibu A sering mengalami
Dirasakan dan kesemutan di bagian persediannya,
segera diatasi keluarga mengira itu hanya sakit biasa
saja.

Total skor 4
Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas
1. Nyeri Akut pada keluarga bapak M khususnya ibu A
2. Defisit Pengetahuan pada keluarga Bapak M khususnya Ibu A
3. Gangguan mobilitas Fisik Pada keluarga Bapak M khususnya Ibu A

INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DX KEPERAWATAN SLKI SIKI
DATA PENUNJANG
1. Nyeri Akut pada Setelah dilakukan intervensi 1. Edukasi kesehatan
keluarga Bapak M keperawatan,
Observasi:
khususnya Ibu A : 1. Keluarga mampu mengenal
a) Identifikasi kesiapan
masalah :
Ny. A mengatakan kemampuan menerima
bahwa sudah beberapa 1) Kontrol Gejala
hari ini perutnya bagian informasi
a. Kemampuan memonitor
ulu hati sering Nyeri Edukasi:
Skala nyeri 5,nyeri munculnya gejala secara
seperti ditusuk benda a) Jelaskan faktor resiko yang
mandiri : Meningkat
tajam kadang sering dapat mempengaruhi
mual dan tidak nafsu b. Kemampuan memonitor
makan. Ny. A kesehatan
lama bertahannya
mengatakan sudah lama b) Ajarkan perilaku hidup
gejala : Meningkat
menderita sakit “magh”
(gastritis).Ny.A Ny.A c. Kemampuan memonitor bersih dan sehat
mengatakan bahwa sakit
keparahan gejala : 2.Edukasi proses penyakit
magh merupakan sakit
lambung seperti Meningkat Edukasi:
biasanya terjadi karena a) Jelaskan penyebab dan faktor
d. Kemampuan memonitor
suka makan pedas , suka
memakan indomie dan pencegahan : Meningkat resiko penyakit
sering melewatkan jam b) Jelaskan tanda dan gejala yang
makan . tanda gejala
sakit magh adalah ditimbulkan oleh penyakit
sering suka kembung , c) Jelaskan kemungkinan
perih di uluh hati,
akibatnya jika tidak di terjadinya komplikasi
atasi lebih cepat maka d) Ajarkan cara meredakan atau
bisa muntah, Ny. A
mengatakan bahwa mengatasi gejala yang
ketika sakit magh ia dirasakan
biasa minum obat
warung/promag dan e) Informasikan kondisi paien
ketika sakit jarang saat ini
berobat ke puskesmas
atau rumah sakit f) Anjurkan tanda dan gejala
memberat atau tidak.
Data Objektif
TD : 130/90 mmHg
N :91x/menit RR :
20x/menit S : 36,5
BB : 40kg
TB 153cm
Ny.A tampak masih
merasakan nyeri pada
perutnya
Perut Ny.A teraba
distensi pada abdomen

2. Keluarga mampu mengambil 1. Dukungan pembilan


keputusan: keputusan
1) Fungsi keluarga Observasi:
a. Kelibatan dalam a. Identifikasi persepsi
keluarga dalam mengenal masalah
menyelesaikan masalah: dan informasi
meningkat Terapeutik:
b. Manajemen kesehatan b. Diskusikan kelebihan
keluarga
dan kekurangan dari
c. Kemampuan dalam
setiap solusi
menjelaskan masalah
yang dialami c. Motivasi
mengungkapkan tujuan
keperawatan yang
diharapkan

1. Manajemen nyeri
3. Keluarga mampu merawat
Observasi :
anggota keluarga:
a) Identifikasi skala nyeri
2) Fungsi keluarga
b) Identifikasi respons nyeri non
a) Pemenuhan kebutuhan verbal
anggota keluarga: c) Identifikasi pengetahuan dan
kenyakinan tentang nyeri
meningkat Terapeutik :
b) Anggota keluarga saling a) Control lingkungan yang
mendukung: meningkat memperberat nyeri
b) Fasilitasi istirahat dan tidur
c) Kelibatan dalam keluarga
dalam menyelesaikan Edukasi :
masalah: meningkat a) Ajarkan Teknik
nonfarmakologis, jika perlu
d) Manajemen kesehatan
keluarga Kolaborasi :
a) Kolaborasi pemberian
e) Kemampuan dalam
analgetik, jika perlu
menjelaskan masalah yang
dialami
f) Aktivitas keluarga
mengatasi masalah
kesehatan tepat: meningkat
g) Tindakan untuk mengurangi
faktor risiko: meningkat

4. Keluarga mampu 1. Manajemen kenyamanan


memodifikasi lingkungan: lingkungan
1) Keamanan lingkungan rumah Terapeutik:
a. Ketersediaan air putih: a) Sediakan ruangan yang tenang
meningkat
dan mendukung
b. Kebersihan persiapan
b) Fasilitasi kenyamanan
makanan /
lingkungan
Manajemen nutrisi : Meningkat

2. Manajemen Lingkungan
Observasi :
a) Identifikasi keamanan dan
kenyamanan terapeutik atur
suhu lingkungan yang sesuai

5. Keluarga mampu
1.Rujukan
memanfaatkan fasilitas
Observasi:
pelayanan kesehatan :
a) Identifikasi indikasi rujukan
1) Pemeliharaan kesehatan
b) Periksa kondisi pasien sebelum
a. Menunjukkan
dirujuk Teurapetik:
perilaku
c) Dapatkan persetujuan pasien
adaptif: meningkat atau keluarga
b. Menunjukkan d) Hubungi layanan kesehatan
pemahaman perilaku yang menjadi tujuan rujukan yang
sehat: meningkat akan menerima pasien Edukasi:
c. Kemampuan e) Jelaskan tujuan dan prosedur
menjalankan perilaku rujukan
sehat: meningkat f) Informasikan rencana
d. Perilaku mencari merujuk kepada pasien dan
bantuan: meningkat
keluarga
e. Menunjukkan minat
g) Informasikan layanan
meningkatkan perilaku
kesehatan yang menjadi tujuan
sehat: meningkat
rujukan
f. Memiliki sistem
pendukung: meningkat
2) Perilaku kesehatan
a) Penerimaan terhadap
perubahan status kesehatan:
meningkat
b) Kemampuan untuk
melakukan tindakan
pencegahan masalah
kesehatan: meningkat
c) Kemampuan peningkatan
kesehatan: meningkat
d) Pencapaian
pengendalian kesehatan:
meningkat

2. Data Subjektif Setelah dilakukan intervensi 1. Edukasi Kesehatan


Ny.A mengatakan tidak keperawatan,
Observasi :
tau apa saja penyebab 1. Keluarga mampu
dari gastritis, Ny.A mengenal masalah : 1) Identifikasi kesiapan dan
mengatakan hanya tau 1) Tingkat Pengetahuan
kemampuan menerima informasi
sedikit saja tentang a. Perilaku sesuai anjuran :
tanda dan gejala dari Meningkat Terapeutik :
gastritis, Ny. A b. Kemampuan menjelaskan
1) Sediakan materi dan media
mengatakan tidak tau pengetahuan tentang
tentang bahaya apa saja suatu topic (Gizi) : pendidikan kesehatan
yang dapat terjadi jika Meningkat
2) Berikan kesempatan untuk
gastritis tidak ditangani, c. Pertanyaan tentang
Ny. A juga mengatakan masalah yang dihadapi : bertanya
tidak tau cara mencegah Menurun Edukasi :
dan menangani d. Menjalankan
1) Jelaskan faktor resiko yang dapat
gastriris. pemeriksaan yang tidak
Data Objektif tepat : Menurun mempengaruhi kesehatan
Pasien dan keluarga
2) Ajarkan perilaku hidup bersih dan
terlihat tidak terlalu
mengetahui tentang sehat
kondisi yang di alami
2. Edukasi proses penyakit
Ny. A
Observasi
1) Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
Edukasi:
1) Jelaskan penyebab dan faktor
resiko penyakit
2) Jelaskan tanda dan gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit
3) Jelaskan kemungkinan terjadinya
komplikasi
4) Ajarkan cara meredakan atau
mengatasi gejala yang dirasakan
Informasikan kondisi paien saat ini

1. Dukungan pembilan keputusan


Observasi:
1) Identifikasi persepsi mengenal
2. Keluarga mampu mengambil masalah dan informasi
keputusan: Terapeutik:
1) Fungsi keluarga : 1) Diskusikan kelebihan dan
a. Pemenuhan kebutuhan kekurangan dari setiap solusi
anggota keluarga 2) Motivasi mengungkapkan tujuan
meningkat keperawatan yang diharapkan
b. Anggota keluarga saling
mendukung meningkat
c. Adaptasi terhadap
masalah meningkat
1. Edukasi Kesehatan
Observasi
a) Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
3. Keluarga mampu merawat
b) Identifikasi factor-faktor yang
anggota keluarga:
1) Fungsi keluarga dapat meningkatkan dan
a. Pemenuhan kebutuhan
menurunkan motivasi perilaku
anggota keluarga:
meningkat hidup bersih dan sehat
b. Anggota keluarga saling
Terapeutik
mendukung: meningkat
c. Anggota keluarga a) Sediakan materi dan media
menjalankan peran yang
pendidkan kesehatan
diharapkan : meningkat
d. Adaptasi terhadap b) Jadwalkan pendidikan kesehatan
masalah : meningkat
sesuai kesepakatan
c) Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
a) Jelaskan factor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
b) Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat.
4. Manajemen kenyamanan
lingkunga
Observasi :
Identifikasi keamanan dan
kenyamanan terapeutik atur suhu
4. Keluarga mampu lingkungan yang sesuai
memodifikasi lingkungan: Terapeutik:
1) Keamanan lingkungan 1) Sediakan ruangan yang tenang dan
rumah mendukung
a. Pemeliharaan rumah : 2) Fasilitasi kenyamanan lingkungan
meningkat
b. Ketersediaan air putih:
meningkat
c. Kebersihan persiapan
makanan : meningkat 5. Rujukan
Observasi :
1) Identifikasi indikasi rujukan
2) Periksa kondisi pasien sebelum
dirujuk
Teurapetik:
5.Keluarga mampu 1) Dapatkan persetujuan pasien atau
memanfaatkan fasilitas keluarga
pelayanan kesehatan : 2) Hubungi layanan kesehatan yang
1) Pemeliharaan kesehatan menjadi tujuan rujukan yang akan
a. Menunjukkan perilaku menerima pasien
adaptif: meningkat Edukasi:
b. Menunjukkan 1) Jelaskan tujuan dan prosedur
pemahaman perilaku rujukan
sehat: meningkat 2) Informasikan rencana merujuk
c. Kemampuan kepada pasien dan keluarga
menjalankan perilaku Informasikan layanan kesehatan yang
sehat: meningkat menjadi tujuan rujukan
d. Perilaku mencari
bantuan: meningkat
e. Menunjukkan minat
meningkatkan perilaku
sehat: meningkat
f. Memiliki sistem
pendukung: meningkat

3. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan intervensi 1. Edukasi kesehatan


Fisik Pada keluarga keperawatan,
Observasi:
Bapak M Khusunya Ibu
1. Keluarga mampu mengenal
A b) Identifikasi kesiapan
masalah :
kemampuan menerima
Data Subjektif 1) Kontrol Gejala
Ny.A mengatakan “ informasi Edukasi:
a. Kemampuan
penyakit rematik/asam
c) Jelaskan faktor resiko yang
urat adalah penyakit memonitor munculnya
nyeri pada kaki “Ny.A dapat mempengaruhi
gejala secara mandiri :
mengatakan “factor
kesehatan
resiko tingginya asam Meningkat
urat adalah karena d) Ajarkan perilaku hidup
b. Kemampuan memonitor
kelelahan dan pola
bersih dan sehat
makan “Ny.A lama bertahannya
mengatakan sudah 4 gejala : Meningkat 2.Edukasi proses penyakit
bulan ini sering
merasakan nyeri daerah c. Kemampuan memonitor Edukasi:
kaki dan lutut keparahan gejala : a) Jelaskan penyebab dan
“Keluarga Ny. A
Meningkat faktor resiko penyakit
mengatakan “Bila kaki
Ny.A sakit hanya d. Kemampuan memonitor b) Jelaskan tanda dan gejala yang
diberikan obat warung
pencegahan : ditimbulkan oleh penyakit
“Ny.A mengatakan “
bila kakinyasakit hanya Meningkat c) Jelaskan kemungkinan
diberikan obat gosok
terjadinya komplikasi
saja “ Keluarga Ny.A
mengatakan “kurang d) Ajarkan cara meredakan atau
begitu paham tentang
mengatasi gejala yang
lingku saja dan bila
tidak sembuh maka dirasakan
dibawa ke puskesmas
e) Informasikan kondisi paien
ngan yang baik bagi
Ny.A seperti apa dan saat ini
makanan yang boleh f). Anjurkan tanda dan gejala
dimakan atau tidak oleh
memberat atau tidak.
Ny.A “Ny.A mengatakan
“ jarang melakukan
pemeriksaan
dipuskesmas karena
sibuk mengurus rumah
1. Dukungan keluarga
“Ny.A mengatakan
“bila rematiknya Observasi
kambuh nyeri kakinya 2. Keluarga mampu 1) Indetifikasi kebutuhan dan
terasa sangat nyeri dan harapann keluarga terutama
mengambil tentang kesehatan
bila diberi angka maka
nyerinya ada pada keputusan: 2) indentifikasi sumber-sumber
angka 6” yang dimiliki keluarga
a. Dukungan keluarga 3) identifikasi tindakan yang dapat
Ny.A mengatakan “bila
rematiknya kambuh 1). Verbalisasi keinginan dilakukan keluarga
Ny.A dapat merasakan Trapeutik
keluarga untuk mendukung 1) motifasi pengembangan sikap
nyeri sampai seharian
dan bisa membuat Ny.A anggota keluarga yang sakit : dan emosi yang mendukung
sulit untuk berjalan” upaya kesehatan
cukup meningkat 2) gunakan sarana dan fasilitas
Ny.A mengatakan
senang makan jeroan 2). Menanyakan kondisi pasien : yang ada dalam keluarga
dan kangkung. 3) ciptakan perubahan lingkungan
sedang rumah secara optimal
3). Bekerja sama dengan Edukasi
Data Objektif 1) informasikan fasilitas
anggota keluarga yang sakit kesehatan yang ada di
TD :130/90 mmHg dalam menentukan perawatan : lingkungan keluarga
N : 91x/menit 2) anjurkan menggunakan fasilitas
meningkat
RR : 20x/menit S : 36,5 kesehatan yang ada
Asam urat : 6,5 mg/dl 3) ajarkan cara perawatan yang
bisa dilakukan keluarga

1. Edukasi Latihan Fisik


Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
Terapeutik
1. Sediakan materi dan media
Pendidikan Kesehatan
2. Jadwalan Pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
3. Keluarga mampu 1. Jelaskan manfaat Kesehatan dan
merawat anggota efek fisiologis olahraga
keluarga: 2. Jelaskan jenis Latihan yang
a. Fungsi keluarga sesuai dengan kondisi Kesehatan
a. Pemenuhan kebutuhan 3. Jelaskan frekuensi, durasi, dan
anggota keluarga: intensitas program Latihan yang
meningkat diinginkan
b. Anggota keluarga saling 4. Ajarkan Latihan pemanasan dan
mendukung: meningkat pendinginan yang tepat
c. Kelibatan dalam keluarga 5. Ajarkan Teknik menghindari
dalam menyelesaikan cedera saat berolahraga
masalah: meningkat 6. Ajarkan Teknik pernapasan yang
d. Manajemen kesehatan tepat untuk memaksimalkan
keluarga h. Kemampuan penyerapan oksigen selama
dalam menjelaskan Latihan fisik
masalah yang dialami
e. Aktivitas keluarga
mengatasi masalah
kesehatan tepat: meningkat
j. Tindakan untuk
mengurangi faktor risiko:
meningkat
1. Manajemen kenyamanan
lingkungan Terapeutik:
a. Sediakan ruangan yang tenang
dan mendukung
b.Fasilitasi kenyamanan lingkungan

2. Manajemen Lingkungan
Observasi :
Identifikasi keamanan dan
kenyamanan terapeutik atur suhu
lingkungan yang sesuai

1. Rujukan
4. Keluarga mampu Observasi:
memodifikasi 1. Identifikasi indikasi rujukan
lingkungan: 2. Periksa kondisi pasien sebelum
a. Ketersediaan air putih: dirujuk
meningkat
b. Kebersihan persiapan Teurapetik:
makanan / Manajemen 1. Dapatkan persetujuan
nutrisi : Meningkat pasien atau keluarga
2. Hubungi layanan kesehatan
yang menjadi tujuan rujukan
yang akan menerima pasien
Edukasi:
1. elaskan tujuan dan prosedur
rujukan
2. Informasikan rencana
merujuk kepada pasien dan
5. Keluarga mampu keluarga
memanfaatkan fasilitas Informasikan layanan kesehatan
pelayanan kesehatan : yang menjadi tujuan rujukan
A. Pemeliharaan
kesehatan
a. Menunjukkan perilaku
adaptif: meningkat
b.Menunjukkan
pemahaman perilaku
sehat: meningkat
c.Kemampuan
menjalankan perilaku
sehat: meningkat
d.Perilaku mencari
bantuan: meningkat
e.Menunjukkan minat
meningkatkan perilaku
sehat: meningkat
f.Memiliki sistem
pendukung: meningkat

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


SDKI IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
Nyeri akut pada 1. Keluarga mampu S:
keluarga bapak M mengenal masalah :  Pasien mengetahui cara
khususnya ibu A 1) Edukasi proses penyakit mengontrol nyeri nya
ditandai dengan : a. Menjelaskan penyebab yaitu dengan
Data Subjektif dan faktor resiko penyakit menerapkan teknik
Ny. A mengatakan H : keluarga mengerti dan relaksasi nafas dalam
bahwa sudah beberapa
mengetahui tentang  keluarga mengerti dan
hari ini perutnya bagian
ulu hati sering Nyeri penyebab dan factor resiko mengetahui tentang
Skala nyeri 5,nyeri
penyakit. cara yang dapat
seperti ditusuk benda
tajam kadang sering b. Menjelaskan tanda dan dilakukan ketika pasien
mual dan tidak nafsu
gejala yang ditimbulkan mengalami nyeri
makan. Ny. A
mengatakan sudah lama oleh terutama pada ulu
menderita sakit “magh”
penyakit hatinya
(gastritis).Ny.A Ny.A
mengatakan bahwa sakit H : keluarga mengerti dan  keluarga dan pasien
magh merupakan sakit
mengetahui tentang tanda dapat menerapkan
lambung seperti
biasanya terjadi karena dan gejala yang ditimbulkan teknik relaksasi nafas
suka makan pedas , suka
oleh penyakit. dalam
memakan indomie dan
sering melewatkan jam c. Menjelaskan  pasien dan keluarga tau
makan . tanda gejala
kemungkinan terjadinya bagaimana cara
sakit magh adalah sering
suka kembung , perih di komplikasi menangani saat gastritis
uluh hati, akibatnya jika
H : keluarga mengerti dan kambuh
tidak di atasi lebih cepat
maka bisa muntah, Ny. A mengetahui jika O:
mengatakan bahwa
kemungkinan terjadinya  pasien terlihat mengerti
ketika sakit magh ia
biasa minum obat komplikasi. dengan teknik yang
warung/promag dan
diajarkan
ketika sakit jarang
berobat ke puskesmas  pasien dapat
atau rumah sakit
2. Keluarga mampu memperagakan kembali
Data Objektif mengambil keputusan: teknik yang sudah
TD : 130/90 mmHg
2) Dukungan pembilan diajarkan dengan baik
N :91x/menit RR :
20x/menit S : 36,5 keputusan  keluarga tampak
BB : 40kg
a. Mendiskusikan kelebihan mengerti dan
TB 153cm
Ny.A tampak masih dan kekurangan dari setiap mengetahui tentang
merasakan nyeri pada
solusi teknik relaksasi yang
perutnya
Perut Ny.A teraba H : keluarga mampu menilai diajarkan kepada pasien
distensi pada abdomen kelebihan dan kekurangan  keluarga tampak
dari termotivasi dalam
setiap solusi yang ada. mengungkapkan tujuan
b. Memotivasi keperawatan yang
mengungkapkan tujuan diharapkan.
keperawatan yang
diharapkan  pasien dan keluarga
H : keluarga termotivasi tampak tau bagaimana
dalam mengungkapkan cara menangani nyeri
tujuan yang dialami dengan
keperawatan yanh benar.
diharapkan.  Pasien mengatakan bisa
Manajemen nyeri melakukan teknik
Observasi
- Mengidentifikasi relaksasi nafas dalam
skala nyeri
- Mengidentifikasi
A:
respons nyeri non
verbal  keluarga mampu
- mengdentifikasi
mengenal masalah.
pengetahuan dan
kenyakinan tentang  Keluarga mampu
nyeri mengambil keputusan
Terapeutik
-  Keluarga mampu
mengontrol lingkungan merawat anggota
yang memperberat nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur keluarga yang sakit.
Edukasi P:
Mengajarkan teknik
 Intervensi keluarga
relaksasi nafas dalam
mampu mengenal
H : pasien bisa menerapkan
masalah dihentikan
teknik relaksasi nafas dalam
 Intervensi keluarga
mampu mengambil
keputusan dihentikan
 Intervensi keluarga
mampu merawat
anggota keluarga
dihentikan
 intervensi keluarga
mampu memodifikasi
lingkungan dilanjutkan
 intervensi keluarga
mampu memanfaatkan
fasilitas Kesehatan
dilanjutkan.

Defisit Pengetahuan Edukasi Kesehatan S:


pada keluarga Bapak Observasi : keluarga Bapak M mengatakan
M khususnya Ibu A 1. Mengdentifikasi mengerti dan paham sehingga
ditandai dengan : kesiapan dan mengetahui apa yang telah
Data Subjektif kemampuan dijelaskan tentang gastritis
Ny.A mengatakan tidak
menerima informasi pasien dan keluarga mengerti
tau apa saja penyebab
dari gastritis, Ny.A H : Pasien siap dan tentang penyakit gastritis
mengatakan hanya tau
menerima informasi yg pasien dan keluarga
sedikit saja tentang
tanda dan gejala dari diberikan mengatakan sudah tidak
gastritis, Ny. A
Terapeutik : bingung lagi saat ada anggota
mengatakan tidak tau
tentang bahaya apa saja 1. Menyediakan materi keluarga yang mengalami
yang dapat terjadi jika
dan media gastritis
gastritis tidak ditangani,
Ny. A juga mengatakan pendidikan
tidak tau cara mencegah
kesehatan O:
dan menangani gastriris.
Data Objektif H: materi dan media keluarga Bapak M tampak
Pasien dan keluarga
penkes sudah tersedia mengerti dan sudah tidak
terlihat tidak terlalu
mengetahui tentang 2. Memberikan bingung lagi saat ada anggota
kondisi yang di alami
kesempatan untuk keluarga yang mengalami
Ny. A
bertanya gastritis
H: Keluarga bertanya
Edukasi : A : Masalah kemampuan
1. Menjelaskan faktor keluarga
resiko yang dapat Mengenal masalah teratasi
mempengaruhi Masalah mampu mengambil
kesehatan keputusan teratasi
H: keluarga mengerti Masalah keluarga merawat
faktor resiko yg dapat anggota keluarga teratasi.
menmpengaruhi
kesehatan P:
2. Mengjarkan perilaku  Intervensi keluarga
hidup bersih dan mampu mengenal
sehat masalah dihentikan
H: Keluarga mengerti  Intervensi keluarga
perilaku hidup bersih mampu mengambil
dan sehat keputusan dihentikan
 Intervensi keluarga
mampu merawat
anggota keluarga
dihentikan
 intervensi keluarga
mampu memodifikasi
lingkungan dilanjutkan
intervensi keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
Kesehatan dilanjutkan

Gangguan mobilitas 1. Keluarga mampu S:


Fisik Pada keluarga
mengenal masalah : O:
Bapak M Khusunya Ibu
A 1) Edukasi Kesehatan A:
a. Mengidentifikasi P:
Data Subjektif
Ny.A mengatakan “ kesiapan dan kemampuan
penyakit rematik/asam menerima informasi
urat adalah penyakit
H : keluarga siap dan
nyeri pada kaki “Ny.A
mengatakan “factor mampu menerima informasi
resiko tingginya asam
urat adalah karena
kelelahan dan pola b. Memerikan kesempatan
makan “Ny.A
untuk bertanya
mengatakan sudah 4
bulan ini sering H : keluarga aktif bertanya
merasakan nyeri daerah
hal hal yang tidak diketahui
kaki dan lutut “Keluarga
Ny. A mengatakan “Bila
kaki Ny.A sakit hanya
c. jelaskan factor resiko
diberikan obat warung
“Ny.A mengatakan “ yang dapat mempengaruhi
bila kakinyasakit hanya
kesehatan
diberikan obat gosok
saja “ Keluarga Ny.A H : keluarga mengerti dan
mengatakan “kurang
mengetahui jika
begitu paham tentang
lingku saja dan bila tidak kemungkinan factor resiko
sembuh maka dibawa ke
yang terjadi
puskesmas ngan yang
baik bagi Ny.A seperti
apa dan makanan yang
boleh dimakan atau tidak
oleh Ny.A “Ny.A
mengatakan “ jarang
2. Keluarga mampu
melakukan pemeriksaan
dipuskesmas karena mengambil keputusan:
sibuk mengurus rumah
2) Dukungan pembilan
“Ny.A mengatakan “bila
rematiknya kambuh nyeri keputusan
kakinya terasa sangat
a. Mendiskusikan Tindakan
nyeri dan bila diberi
angka maka nyerinya yang dapat dilakukan
ada pada angka 6”
keluarga
Ny.A mengatakan “bila
rematiknya kambuh Ny.A H : keluarga mampu
dapat merasakan nyeri
melakukan Tindakan sesuai
sampai seharian dan
bisa membuat Ny.A sulit yang di anjurkan
untuk berjalan” Ny.A
mengatakan senang
makan jeroan dan b. Mengajarkan cara
kangkung.
perawatan yang bisa
dilakuakan keluarga
Data Objektif
H : keluarga memahami dan
TD :130/90 mmHg akan melakukannya
N : 91x/menit
RR : 20x/menit S : 36,5
3. Keluarga mampu
Asam urat : 6,5 mg/dl
merawat anggota keluarga:
1) Edukasi diet penyakit
Rematik
a. Mengidentifikasi
kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
H : keluarga siap dan
mampu menerima informasi

b. memberikan kesempatan
untuk bertanya
H : pasien dan keluarga
aktif bertanya mengenai
makanan apa saja yang
boleh dimakan
c. Menjelaskan obat
tradisonal untuk penyakit
rematik
d. H: pasien tampak paham
tentang apa yang diajarkan

e. mengajarkan cara
memilih makanan yg
tepat u
H: pasien dan keluarga tau
bagaimana cara memilih
makanan tepat

LAMPIRAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

Teknik Mengatasi Nyeri Atau Relaksasi Nafas Dalam

Pengertian :

Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yang mengalami nyeri kronis.
Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan sehingga
mencegah menghebatnya stimulasi nyeri

Ada tiga hal yang utama dalam teknik relaksasi :

1. Posisikan pasien dengan tepat


2. Pikiran beristirahat
3. Lingkungan yang tenang
Tujuan :

Untuk menggurangi atau menghilangkan rasa nyeri

Indikasi :

Dilakukan untuk pasien yang mengalami nyeri kronis

Prosedur pelaksanaan :

A. Tahap prainteraksi
1.    Menbaca status pasien
2.    Mencuci tangan
3.    Meyiapkan alat

B. Tahap orientasi
1.    Memberikan salam teraupetik
2.    Validasi kondisi pasien
3.    Menjaga perivacy pasien
4.    Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga

C. Tahap kerja
1.  Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada ynag kurang jelas
2.   Atur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik
3.  Instruksikan pasien untuk tarik nafas dalam sehingga rongga paru berisi udara
4.   Intruksikan pasien secara perlahan dan menghembuskan udara membiarkanya keluar
dari setiap bagian anggota tubuh, pada waktu bersamaan minta pasien untuk
memusatkan perhatian betapa nikmatnya rasanya
5.    Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat ( 1-2 menit )
6.    Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, kemudian menghembuskan secara perlahan
dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki, menuju keparu-paru kemudian
udara dan rasakan udara mengalir keseluruh tubuh
7.    Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yang mengalir
dan merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kai dan rasakan kehangatanya
8.    Instruksiakan pasien untuk mengulani teknik-teknik ini apa bial ras nyeri kembali lagi
9.    Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan secara mandiri

D. Tahap terminasi
1.    Evaluasi hasil kegiatan
2.    Lakukan kontrak untuk kegistsn selanjutnya
3.    Akhiri kegiatan dengan baik
4.    Cuci tangan

E. Dokumentasi
1.    Catat waktu pelaksanaan tindakan
2.    Catat respons pasien
3.    Paraf dan nama perawat jaga

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NAMA MAHASISWA : Siti Masitoh


NIM : 18.062

JUDUL : Gastritis
SASARAN : Keluarga
TEMPAT : Rumah Bapak M
WAKTU : 1x 45 Mneit

A. MASALAH UTAMA/DIAGNOSA KEPERAWATAN


Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penddiikan kesehatn dalam waktu 1x45 menit, dengan
menggunakan lembar balik, leafleat, dan alat peraga diharapkan klien mampu
mengenal masalah yang dihadapi yaitu terkait penyakit gastritisnya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus klien dapat:
a. Memahami pengertian gastritis
b.      Memahami penyebab gastritis
c.       Mengenali tanda dan gejala gastritis
d.      mengetahui pengobatan yang tepat untuk penderita gastritis
e.       Mengetahui komplikasi dari gastritis
f.       Mengetahui cara pencegahan terhadap gastritis

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian gastritis
2. Penyebab gastritis
3. Tanda dan gejala gastritis
4. Pengobatan gastritis
5. Komplikasi gastritis
6. Pencegahan gastritis
(materi terlampir)
D. METODE PENGAJARAN
1. Diskusi
2. Bermain peran
3. Demontrasi
E. MEDIA PENGAJARAN
1. Leafleat
2. Lembar balik
3. Alat peraga
(Terlampir)
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Kegatan Perawat Kegiatan Klien Waktu
Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 1 5 Menit
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri 3. Mendegarkan dan
3. Menjelaskan topik, menjawab
tujuan dan kontrak
waktu

Isi 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan 30 Menit


pengertian dan memahami
gastritis 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan dan Memahami
penyebab 3. Mendengarkan
gastritis dan memahami
3. Menjelaskan 4. Mendengarkan
tanda dan gejala dan memahami
gastritis 5. Mendengarkan
4. Menjelaskan dan memahami
pengobatan 6. Mendengarkan
gastritis dan memahami
5. Jelaskan 7. Mendengarkan
komplikasi dan bertanya
gastritis
6. Memahami
pencegahan
gastritis

Penutup 1. Menanyakan 1. Menjawab 10 Menit


kondisi keluarga kondisinya
setelah 2. Menjawab dan
pemaparan memaparkan
materi kembali materi
2. Mengajukan yang sudah
Pertanyaan dan disampaikan
klasifikasi pada
pasien

G. EVALUASI
1. Jelaskan Pengertin gastritis
2. Jelaskan penyebab gastritis
3. Jelaskan tanda dan gejala gastritis
4. Jelaskan pengobatan gastritis
5. Jelaskan komplikasi gastritis
6. Jelaskan pencegahan gastritis
H. REFERENSI
Kapita Selekta Kedokteran Fak Kedokteran UI http://frisoft-
sehat.blogspot.com/2008/10/kebutuhan-kalori.html

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

  Ayubi, Dian. 2007. Bahan Kuliah Dasar PKIP. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat UI

Fikawati, Sandra. 2008. Kumpulan Materi Gizi Kesehatan Masyarakat. Depok : FKM UI L.

Damayanti, Diana. 2005. Makanan Anak Usia Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

 http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-gizi-dan-zat-gizi.html

Tangerang, 27 April 2021

(Siti Masitoh)

I. LAMPIRAN MATERI DAN MEDIA


A.      Definisi
Gastritis/maag adalah suatu peradangan pada permukaan lapisan lambung sehinga terjadi
perlukaan akibat asam lambung.
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut atau kronik,
difus atau lokal (Soepaman, 2008). Gastritis merupakan inflamasi dari mukosa lambung
(Mansjoer, 2000). Gastritis adalah peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut
atau kronik (Sylvia A. Price, 2001).

B.       Penyebab
1.      Obat-obatan, misalnya aspirin karena merangsang produksi asam lambung
2.      Konsumsi alkohol
3.      Merokok
4.      Bakteri, karena mengeluarkan zat yang merangsang produksi asam lambung
5.      Cedera fisik
6.      Kopi
7.      Stres
8.      Pola makan yang tidak teratur

C.      Tanda dan gejala


1.      Nyeri ulu hati
2.      Mual dan kadang muntah
3.      Kembung
4.      Nyeri pada perut sehabis makan

D.      Komplikasi
1.      Gastritis kronis
2.      Ulkus lambung
3.      Ca lambung

E.       Pengobatan
1.      Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti kopi, alkohol,
makanan yang asam dan pedas.
2.      Atur jadwal makan secara teratur
3.      Minum obat secara teratur (antasida umum misalnya alumunium hidroksida) sesuai
dosis dengan cara pemberian 1 jam sebelum makan
4.      Hindari stres dan istirahat yang cukup
5.      Makanlah makanan yang lembek dan mudah dicerna atau tidak merangsang asam
lambung

F.       Pencegahan
1.         Hindari merokok dan minum minuman beralkohol
2.         Hindari telat makan dan atur jadwal makan secara teratur
3.         Hindari mengkonsumsi obat analgetik yang dapat menyebabkan asam lambung
meningkat.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


NAMA MAHASISWA : Siti Masitoh
NIM : 18.062

JUDUL : Artritis Reumatoid (AR) / Rematik


SASARAN : Keluarga
TEMPAT : Rumah Bapak M
WAKTU : 1x 45 Menit

A. MASALAH UTAMA/DIAGNOSA KEPERAWATAN


Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan dalam waktu 1x45 menit, dengan menggunakan
lembar balik, leafleat, dan alat peraga diharapkan pasien mampu mengetahui
penanganan dalam hal perawatan tentang penyakit Rematik dan untuk mencegah
terjadinya komplikasi lebih lanjut.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pasien dapat:
a. Menjelaskan pengertian Rematik
b. Menjelaskan penyebab Rematik
c. Menjelaskan factor risiko Rematik
d. Menjelaskan tanda dan gejala Rematik
e. Memjelaskan cara pencegahan dan pengobatan Rematik
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Rematik
2. Penyebab Rematik
3. Faktor risiko Rematik
4. Tanda gejala Rematik
5. Cara pencegahan dan pengobatan Rematik

D. METODE PENGAJARAN
1. Diskusi
2. Bermain peran
3. Demontrasi
E. MEDIA PENGAJARAN
1. Leafleat
2. Lembar balik
3. Alat peraga
(Terlampir)
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Kegatan Perawat Kegiatan KLien Waktu
A. Pembukaan 1.Mengucapkan salam 1.Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3.Menanyakan kondisi pasien 3.Memberitahukan
4. Menjelaskan topik, tujuan kondisinya
dan kontrak waktu 4. Mendengarkan dan 5 menit
menjawab

1. Menjelaskan pengertian
Rematik 1.Mendengarkan dan
B. Isi 2. Menjelaskan penyebab memahami
Rematik 2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan factor risiko memahami
Rematik 3. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tanda gejala memahami 30 menit
Rematik 4.Mendengarkan dan
5. Menjelaskan cara bertanya
pencegahan dan
pengobatan Rematik
1.Menjawab kondisinya
2.Menjawab dan
memaparkan kembali
materi yang sudah di
C. Penutup 1.Menjelaskan kondisi pasien sampaikan
setelah pemaparan materi
2. Mengajukan pertanyaan
atau klasifikasi pada pasien
10 menit
G. EVALUASI
a. Menjelaskan pengertian Rematik
b. Menjelaskan penyebab Rematik
c. Menjelaskan factor risiko Rematik
d. Menjelaskan tanda gejala Rematik
e. Menjelaskan cara pencegahan dan pengobatan Rematik

H. REFERENSI
Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI,
Jakarta.
Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta

Tangerang, 27 April 2021

(Siti Masitoh)

I. LAMPIRAN MATERI DAN MEDIA


A. Pengertian Rematik
      Artritis Reumatoid merupakan radang yang umumnya menyerang pada sendi sendi
tangan dan kaki,yang semakin lama semakin bertambah berat sakitnya.

B. Penyebab Reamtik
Daapat berasal dari faktor genetik atau faktor resiko lingkungan tertentu yang dapat
menybabkan kekacauan daya tahan tubuh atau gangguan autoimun.

C. Faktor Risiko Rematik


Faktor resiko itu antara lain pertambahan usia. Pada mereka yang sudah berusia
lanjut, lapisan pelindung persendian mulai menipis dan cairan tulang mulai
mengental, menyebabkan tubuh menjadi kaku dan sakit saat digerakkan.
Mutu tulang rawan dan kelebihan berat badan Tulang rawan yang bagus akan lebih
tahan terhadap kondisi aus. Ibarat ban mobil kalau kualitasnya bagus maka
persendian tidak mudah aus walau dipakai lama.
Pada faktor kedua, berat badan yang berlebih akan memberi beban pada jaringan
tulang rawan di sendi lutut. Ia menganalogikan ban truk yang sering dipakai
mengangkut beban berat lebih mudah aus daripada ban yang jarang mengangkut
beban.

D. Tanda dan Geja Rematik

1. Sendi terasa kaku di pagi hari


2. Sendi bengkak tanpa sebab yang jelas
3. Gerak terbatas. Misalnya sulit bangun dan memakai pakaian
4. Merasa nyeri di persendian, terutama di pagi hari dan membaik disiang hari

E. Cara Pencegahan dan Pengobatan Rematik


a.      Pencegahan

 Mengurangi asupan lemak hewani dan melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan fisik
 Memilih olahraga yang aman dan selalu melakukan pemanasan sebelumnya
 Terus berupaya mencapai dan mempertahankan berat badan ideal

b.     Pengobatan / penatalaksanaan

 Konsultasi kan penyakit rematik  anda dengan dokter ahli reumatologi.  Hal ini sangat
penting untuk menentukan penyebab rematik dan pengobatan mana yang tepat untuk anda.
Apabila anda sudah mendapatkan pengobatan yang tepat, tetap teruskan obat-obatan sesuai
dengan indikasi.
 Jangan ragu-ragu untuk meminta bantuan orang lain bila sedang mengalami nyeri atau
lainnya.

 Tetap melakukan olah raga. Olah raga merupakan satu hal yang penting untuk menjaga anda
tetap mobil (bergerak). Saat anda menggerakkan sendi, anda sudah menjaga sendi anda kuat
dan fleksibel

 Gunakan alat bantu bila perlu. Untuk usia lanjut disarankan untuk menggunakan tongkat
pada sendi yang sakit. Selain itu gunakan sepatu yang cocok untuk kaki anda.  Dengan
menggunakan sepatu yang cocok untuk menopang anda akan mengurangi nyeri dan jatuh.

 Istirahat yang cukup. Peneliti menganjurkan jika kita tidur yang cukup dapat mecegah
kelelahan dan nyeri.

 Makan makanan yang sehat. Masih banyak penelitian yang dikerjakan mengenai hubungan
makanan dan arthritis reumatoid (rematik). Anda dianjurkan makan makanan yang rendah
lemak dan kalori, kaya akan buah, sayuran dan gandum.

 Terapi panas dan dingin. Terapi panas dan dingin dianjurkan untuk menghilangkan nyeri
dan meningkatkan mobilitas sementara pada sendi yang kaku. kompres panas dapat
menurunkan ketegangan otot dan melancarkan sirkulasi darah. Sedangkan compress dingin
dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan dan sangat membantu mengurangi rasa
nyeri

Anda mungkin juga menyukai