A. Pengkajian
I. Data umum
1. Kepala Keluarga : Tn. S
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 46 tahun
4. Pekerjaan KK : Wiraswata
5. Pendidikan KK : Tamat SD
6. Alamat dan Telepon : Dukuhwaru rt 04/ rw 03
7. Komposisi Keluarga :
Hub.
Jenis
No Keluarga
Nama Kelami Umur Pendidikan Pekerjaan Imunisasi
. dengan
n
KK
Tn. S L KK 46 th tamat SD wiraswast -
1.
a
2. Ny. A P Istri 39 th tamat SD IRT -
Genogram:
Keterangan:
: Laki-laki/Perempuan : Anak angkat
: Laki-laki meninggal/Perempuan meninggal
: Klien : :Abortus
: Menikah
: Pisah
: Cerai : Kembar
: Tinggal serumah
Kamar mandi
U Dapur
Ruang makan
Kamar
Ruang keluarga
Kamar
Ruang tamu
Kamar
S
Rumah yang dimiliki saat ini adalah milik sendiri atas nama
kepemilikan Tn. S, terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga,
3 ruang kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, yang masing-
masing ruangan memiliki 1 pasang jendela kecuali pada kamar
mandi. Tiap ruangan dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Dinding rumah terbuat dari beton, plafon terbuat dari asbes,
selain itu pencahayaan dari tiap-tiap ruangan pun cukup karena
ventilasi tiap ruangan dirasa cukup. Sumber air minum yang
digunakan berasal dari sumur dengan kondisi air bersih, tetapi
pada saat hujan deras, air akan berubah menjadi keruh maka
dari itu keluarga sengaja menyimpan juga air di tendon.
Keadaan umum lingkungan rumah pun bersih dan tertata rapi.
2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Keluarga dan masyarakat sekitar pun memiliki kebiasaan yang
sama dengan Ny. A yang juga sering berkumpul dengan ibu-
ibu sekitar rumah sambil berbincang-bincang khususnya saat
berbelanja pada penjual sayur keliling. Lingkungan sekitar
rumah pun tampak bersih karena tiap sebulan sekali ada kerja
bakti di lingkungan warga setempat. Di sekitar wilayah
penduduk yang ada tidak ada aturan penduduk tertentu. Warga
sekitar rata-rata berpendidikan lulusan SD dan SMP dengan
rata-rata pekerjaan keluarga daerah tersebut adalah wiraswasta,
pedagang, dan pensiunan
3. Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn. S tidak pernah berpindah tempat dari rumahnya
saat ini, mereka sudah menempati rumah di daerah tersebut
selama ± 10 tahun. Untuk sarana transportasi, Ny. A dan Tn. S
mengendarai motor bersama saat keluar rumah, sedangkan
untuk anak ke 1 dengan mengendarai motordan anak ke 2
diantarjemput oleh Tn. S ataupun Ny.A
4. Perkempulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. A aktif mengikuti arisan RT 1x/bulan dan Tn. S pun aktif
dalam kelompok kerja bakti di lingkungan RT setempat serta
aktif dalam pertemuan 1x/bulan.
5. Sistem pendukung keluarga
Dalam keluarga tersebut terdapat tiga anggota keluarga yang
sehat tanpa gangguan kesehatan yaitu Tn. S, An.M, dan An. A.
Fasilitas yang dimiliki kelurga untuk menunjang kesehatan
keluarga :
a. Fisik : keluarga memiliki fasilitas-fasilitas seperti motor dan
sepeda untuk mempermudah jika bepergian maupun untuk
keperluan kesehatan. Rumah yang cukup nyaman dan sehat
untuk dijadikan sebagai tempat berlindung.
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif:
Ny. A mengatakan hubungan dalam keluarga sangat dekat. Anak-anak
Tn. S dan Ny. A merasa senang jika pergi bersama-sama. Mereka
sering mengatakan “keluarga bahagia sedang berjalan-jalan”.
2. Fungsi sosialisasi:
Ny. A dan Tn. S mengatakan hubungan keluarga dengan masyarakat di
lingkungan sekitar tempat tinggalnya cukup baik. Namun Ny. A
sedikit menghindari pertemuan dengan para ibu-ibu lebih intensif
kerena untuk menghindar dari pembicaraan negatif. Tn. S aktif
jmengikuti pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh Rtnya setiap
bulan. Ny. A juga mengatakan hubungan keluarga dengan anggota
keluarga besar yang lain sangat baik.
3. Fungsi perawatan kesehatan:
a. Mengenal masalah kesehatan
Ny. A mengatakan menderita Diabetes melitus sejak satu tahun
yang lalu. Ny. A merasakan BAK terus dan gampang haus. Setelah
diperiksakan ke apotek ternyata kadar gula darah Ny. A tinggi.
Akhirnya Ny. A baru mengetahui bahwa dia terkena penyalit
Diabetes Melitus.
Ny. A mengatakan bahwa penyakit DM adalah penyakit yang
diindikasikan dengan peningkatan kadar gula darah. Ny. A
mengetahui bahwa penyakit DM yang dideritanya penyakit
keturunan karena ada saudara dari Ny. A juga terkena DM dan
karena pola hidupNy. A yang sbelummenderita DM yaitu sering
minum teh manis sehari sampai 3x.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Setelah mengetahui bahwa Ny. A menderita penyakit DM, Ny. A
mengatakan tertarik dengan chek kesehatan secara rutin dan akan
merubah pola hidupnya. Ny. A juga sudah diikutsertakan dalam
program prolanis guna mengontrol kadar gula darahya. Tn. S juga
mengatakan sering mengingatkan Ny. A untuk menjaga pola
makan dan minumnya. Tn. S dan Ny. A belum mengetahui diet
yang sesuai untuk penderita DM.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Tn. S mengatakan bahwa apabila salah satu anggota keluarganya
sakit dan pernah menderita sakit tersebut sebelumnya, Tn. S hanya
membelikan obat yang serupa dengan yang diresepkan terdahulu
oleh dokter.
Tn. S juga mengatakan bahwa apabila salah satu anggota keluarga
ada yang sakit maka Ny. A lah yang lebih sering memperhatikan
mereka.
d. Memelihara/memodifikasi lingkungan yang sehat
Keluarga Ny. A mampu untuk memodifikasi lingkungan, yaitu
dengan mengurangi jumlah konsumsi nasi untuk Ny.A yang
menderita DM, mengganti gula dengan gula jagung yang rendah
kalori. Untuk keseharian juga Ny. A memakai alas kaki guna
menghindari kaki terkena luka.
e. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat
Keluarga memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah
yaitu KIS. Tn. S mengatakan bahwa keluarga mereka sangat
memanfaatkan KIS, karena dalam pandanga mereka itu adalah hak
mereka untuk memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh
pemerintah. Untuk biaya Chek Up kadar gula darah Ny. A
menggunakan fasilitas KIS sehingga tidak pernah membayar, serta
memanfaatkan Puskesmas untuk berobat secara gratis.
4. Fungsi ekonomi
Pengahasilan Tn. S sebagai wiraswasta dirasa cukupoleh Tn.S untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari serta pendidikan bagi anak mereka.
Jumlah penghasilan Tn.S tiap bulan sekitar 2 juta dengan tanggungan 2
anak.
5. Fungsi pendidikan
Keluarga Tn. S dan Ny.A sudah memenuhi kebutuhan pendidikan
untuk anak-anak. Untuk An.M akan melanjutkan dibangku kuliah dan
An.S sedang dibangku sekolah dasar.
6. Fungsi religius
Tn. S selalumengajarkan anak-anaknya untuk beribadah tepat waktu
dan mengajarkan tindakan-tindakan yang sesuai dengan norma agama.
7. Fungsi rekrasi
Keluarga memanfaatkan waktu luang untuk sekedar berbelanja
bersama atau jalan-jalan di tempat hiburan. Hal ini ditujukan untuk
refreshing dan melepas kepenatan. Biasanya lebih sering dilakukan di
hari minggu karena disaat itulah semua anggota keluarga berkumpul.
Tn. S mengatakan menyukai menonton TV untuk mnecegah
kebosanan. Ny. A mengatakan suka pergi bersama dengan anak
perempuannya untuk sekedar menghibur diri.
8. Fungsi reproduksi
Tn S mengatakan sebelumnya memang sudah merencanakan memiliki
3 orang anak agar di kala tua nanti tidka merasa kesepian. Ny A
mengatakan untuk mengendalikan jumlah anggota keluarga, Ny A
menggunakan KB.
VI. Stress dan koping keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
Stresor jangka pendek
Ny. A mengatakan takut jika terkena luka karena dirinya menderita
DM. Tn. M juga mengatakan bahwa dirinya mempunyai riwayat DM
dari keluarga.
Stresor jangka panjang
Ny. A mengkhawatirkan jika dirinya tidak mampu melihat anak-
anaknya tumbuh dewasa sampai menikah dikarenakan dirinya
mempunyai penyakit DM
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Dalam merespon stress, Ny. A lebih mendekatkan diri dengan yang
diatas. Begitu juga dengan Tn. S. Ny. A mengatakan sering sholat
tahajud bersama di malam hari. Apabila ada masalah, keluarga
membicarakan masalah tersebut bersama-sama serta mencari jalan
keluar yang tepat.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga memanfaatkan waktu luang untuk sekedar berbelanja
bersama atau jalan-jalan di tempat hiburan. Hal ini ditujukan untuk
refreshing dan melepas kepenatan. Biasanya lebih sering dilakukan di
hari minggu karena disaat itulah semua anggota keluarga berkumpul.
Tn. S mengatakan menyukai menonton TV untuk mnecegah
kebosanan. Ny. A mengatakan suka pergi bersama dengan anak
perempuannya untuk sekedar menghibur diri.
4. Adaptasi keluarga
Setelah mengetahui Ny. A mempunyai penyakit DM, Ny. A sendiri
mengurangi kebiasaan-kebiasaan seperti minum teh manis, pola makan
yang tidak sehat, tetapi masih minum teh manis jika bertamu dan
disuguhi minuman. Tn. S juga mengingatkan Ny. A untuk mengecek
kadar gulanya di Puskesmas tiap bulannya.
VII. Pemeriksaan fisik
(pemeriksaan individu tiap anggota keluarga)
Pemeriksaan Anggota Keluarga
Tn.S Ny. A An.M An. A
Kepala mesochepal mesochepal mesochepal mesochepal
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Mulut dan Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab, tidak lembab, tidak lembab, tidak lembab, tidak
hidung ada sariawan, ada sariawan, ada sariawan, ada sariawan,
gigi bersih. gigi bersih. gigi bersih. gigi ada yang
Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak berlubang.
polip, tidak polip, tidak ada polip, tidak Bersih, tidak
terdapat sekret terdapat sekret terdapat sekret ada polip,
tidak terdapat
sekret
Dada dan paru- Simetris, sonor Simetris, sonor Simetris, sonor Simetris, sonor
seluruh lapang seluruh lapang seluruh lapang seluruh lapang
paru paru,terdengar paru,terdengar paru,terdengar paru,terdengar
bunyi vesikuler bunyi vesikuler bunyi vesikuler bunyi
vesikuler
Abdomen Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
masa, bising usus masa, bising masa, bising masa, bising
13x/menit, usus 10x/menit, usus 8x/menit, usus
terdengar bunyi terdengar bunyi terdengar bunyi 12x/menit,
tympani tympani tympani terdengar
bunyi tympani
Reproduksi - - - -
Eliminasi BAB 1X sehari BAB 1X sehari BAB 1X BAB 1X
BAK ± 7x BAK ≥ 15x sehari sehari
sehari sehari BAK ± 7x BAK ± 13x
sehari sehari
Sistem turgor kulit turgor kulit turgor kulit turgor kulit
Integumen elastis elastis elastis elastis
Sistem tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Muskuloskeleta keterbatasan keterbatasan keterbatasan keterbatasan
l gerak gerak gerak gerak
BB dan TB 55kg, 160 cm 45 kg, 148 cm 60kg, 171cm 35 kg, 142cm
Tanda-tanda t:120/70mmhg, t:100/60mmhg, t:110/80mmhg, nadi:
vital nadi: 82x/menit, nadi: nadi: 82x/menit,
RR: 18x/menit, 80x/menit, RR: 88x/menit, RR:
suhu: 36,3 18x/menit, RR: 18x/menit,
suhu: 36,3 18x/menit, suhu: 36,3
suhu: 36,3
Capillary refill 2 detik 2 detik 2 detik 2 detik
B. Analisa Data
No Data Diagnosa Keperawatan
.
1. DS: Risiko ketidakstabilan kadar
- Ny. A mengatakan bahwa dirinya terkena DM sekiatr satu glukosa darah
tahun yang lalu
- Ny. A mengatakan baru sekitar 2 bulan yang lalu ikut
dalam program prolanis
- Ny. A mengatakan sering mengalami BAK, mudah haus
dan kaki sering kesemutan
- Ny. A mengatakan sedang mengkonsumsi obat gula
- Ny. A mengatakan belum mengetahui diet yang sesuai
untuk penderita DM
DO:
GDS th 2017: 300 mg/dL
GDS sekarang: 116 mg/dL
BB: 45kg, TB: 148 cm, TD: 100/60 mmhg, Nadi: 85x/menit,
RR: 18x/menit, suhu: 36,3
2. DS: Defisiensi pengetahuan
- Ny. A mengatakan sebelumnya tidak mengetahui dirinya
menderita DM dan baru setahun ini mengetahui
- Ny. A mengatakan tidak mengetahui jika penyakit DM
merupakan penyakit keturunan
- Tn. S juga mengatakan bahwa dalam keluarganya terdapat
anggota keluarga yang menderita penyakit DM
- Ny. A mengatakan sebelum mengetahui penyakit DM pola
hidupnya kurang sehat karena hampir setiap hari minum 3
gelas teh manis
- Ny. A mengatakan belum mengetahui diet yang sesuai
untuk penderita DM
DO:
GDS th 2017: 300 mg/dL
GDS sekarang: 116 mg/dL
BB: 45kg, TB: 148 cm, TD: 100/60 mmhg, Nadi: 85x/menit,
RR: 18x/menit, suhu: 36,3
- Pendidikan Ny. A dan Tn. S hanya tamatan SD
Intervensi Keperawatan
1. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
NOC:
Keluarga mampu mengenal masalah tentang DM dengan out come:
perilaku patuh diet yang disarankan (1622), perilaku dari 1 (tidak pernah
menunjukkan) sampai dengan 3 (kadang-kadang menunjukkan), indikator:
(1). Keluarga berpartisipasi dalam menetapkan tujuan diet yang bisa
dicapai meningkat dari 1 menjadi 3, (2). Menghindari makanan dan
minuman yang tidak diperbolehkan dalam diet meningkat dari 1 sampai 3,
(3). Mengikuti rekomendasi dalam tahap diet meningkat dari 1 sampai 3.
NIC:
Keluarga mampu mengenal masalah tentang DM dengan perilaku patuh
diet yang disarankan (1622), (1). Kaji tingkat pengetahuan pasien
mengenai diet yang disarankan, (2). Kaji pola makan pasien saat ini dan
sebelumnya,termasukmakanan yangdisukai dan pola makan saatini, (3).
Ajarkan pasien nama-nama makanan yang sesuai dengan
dietyangdisarankan, (4). Jelaskan pada pasien mengenai tujuan kepatuhan
terhadap dietyang disaranakn terkait dengan kesehatan secara umum, (5).
Instruksikan kepada pasien untukmerencanakan diet yang sesuai
NOC :
NIC :
Keluarga mampu memutuskan untuk memperbaki kesehatan dengan
perencanaan, Dukungan pengambilan keputusan (5250), (1) Bantu
keluarga mendiskuskan alternatif yang jelas, (2) Bantu keluarga
mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari setiap alternatif, (3)
Sediakan informasi yang dibutuhkan keluarga, (4) Fasilitasi pengambilan
keputusan yang bersifat kolaboratif
NOC :
NIC :
keluarga tentang faktor-faktor penyebab DM, (2). Jelaskan tanda dan gejala
perubahan gaya hidup yang mungkin dilakukan untuk menjaga kesehatan, (5).
Diskusikan pilihan terapi, dan (6). Edukasi pasien untuk mengontrol gejala.
NOC :
sampai 4.
NIC :
2. Defisiensi pengetahuan
NOC:
NIC :
keluarga tentang faktor-faktor penyebab DM, (2). Jelaskan tanda dan gejala
penyakit DM, (3). Identifikasi kemungkinan penyebab, (4). Diskusikan
perunahan gaya hidup yang mungkin dilakukan untuk menjaga kesehatan, (5).
Diskusikan pilihan terapi, dan (6). Edukasi pasien untuk mengontrol gejala.
NOC :
melakukannya.
NIC :
NOC :
NIC :
hiperglikemi (2120) (1). Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang
faktor-faktor penyebab DM, (2). Jelaskan tanda dan gejala penyakit DM, (3).
NIC:
NOC :
NIC :
Keluarga mampu mengenal penanganan penyakit asma. Edukasi : proses
keluarga tentang penyakit DM, (2) Jelaskan tanda dan gejala penyakit DM,
NOC :
NIC :
keluarga.
NOC
Keluarga mampu melakukan perawatan. Partisipasi keluarga dalam perawatan
NIC :
Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
dirumah.
NOC :
NIC :
kebutuhan pemeliharaan rumah yang bersih dan sehat, (2) Anjurkan untuk
Implementasi Keperawatan
Dari perencanaan dan implementasi yang penulis tindak lanjuti setelah itu
DO:
GDS th 2017: 300 mg/dL
GDS sekarang: 116 mg/dL
BB: 45kg, TB: 148 cm, TD:
100/60 mmhg, Nadi: 85x/menit,
RR: 18x/menit, suhu: 36,3
Tindakan Keperawatan
No Diagnosa Tanggal/Ja Implementasi Evaluasi Tanda
. Keperawatan m tangan
1 risiko 8 November TUK 1 Keluarga mampu Subjektif:
ketidakstabilan 2018 berpartisipasi dalam menentukan Ny. A mengatakan selama ini sudah menghindari
kadar glukosa 09.00- tujuan diet yang bisa dicapai : makanan yang manis-manis dan mengurangi porsi
darah selesai - Melakukan penyuluhan tentang diet nasi yang dimakan
pada pasien dm Tn.S mengatakan sudah mengingatkan kepada Ny.
- mengkaji tingkat pengetahuan A untuk menghindari makanan dan minuman yang
pasien mengenai diet yang manis
disarankan Objektif:
- mengkaji pola makan pasien saat ini Ny. A makan 3x sehari dalam porsi kecil
dan sebelumnya, termasuk makanan Ny. A antusias dalam mendengarkan penyuluhan
yang disukai dan pola makan saat tentag diet makanan pada pasien dm
ini Ny. A menanyakan tentang program diet
- mengajarkan program diet hidroterapy
hidroterapy pada Ny. A Analisa:
TUK 1 tercapai, keluarga mampu berpartisipasi
dalam menentukan tujuan diet. Pengetahuan
keluarga tentang diet dm meningkat dari skala 3
menjadi 5
Perencanaan
Lanjutkan TUK 2, kemampuan keluarga mengambil
keputusan untuk melaksanakan program diet
9 November TUK 2: keluarga mampu Subjektif:
2018 memutuskan untuk melaksanakan Ny. A mengatakan sudah mencoba program
09.00- program diet yang ditentukan: hidroterapy
selesai - mengevaluasi kembali tentang diet Ny. A mengatakan sudah membatasi konsumsi gula
pada pasien dm tiap harinya
- mengajarkan pasien nama-nama Objektif:
makanan yang sesuai dengan diet Ny. A menyajikan teh manis dengan gula jagung
yang disarankan yang rendah kandungan gulanya
- menginstruksikan pasien untuk Ny. A menjawab pertanyaan tentang makanan
menghindari makanan yang yangperlu dihindari dan diperbolehkan untuk
dipantang dan mengkonsumsi dikonsumsi pada pasien dm
makanan yang diperbolehkan Ny. A menjalankan program diet hidroterapy pada
- Menginstruksikan kepada pasien pagi ini
untuk merencanakan diet yang Analisa:
sesuai TUK 2 tercapai, keluarga mampu mengambil
keputusan untuk melaksanakan program diet.
Kemampuan keluarga tentang program diet
meningkat
Perencanaan:
Lanjutkan TUK 3, kemampuan keluarga mampu
merawat aggota keluarga dengan diabetes mellitus:
10 TUK 3: keluarga mampu merawat Subjektif:
November aggota keluarga dengan diabetes Ny. A mengatakan masih melaksanakan program
2018 mellitus: diet hidroterapy
09.30- - Mengevaluasi kembali tentang Ny. A menanyakan manfaat senam kaki diabetes
selesai program diet yang sudah dilakukan Tn. S mengatakan slalu mengingatkan Ny. A untuk
- Menginformasikan tentang cara melaksanakan program diet yang sudah
merawat anggota keluarga dengan dilaksanakan dengan menghindari makanan yang
dm tidak diperbolehkan
- Melibatkan anggota keluarga Ny. A mengatakan akan melakukan kontrol rutin
dalam merawat anggota keluarga untuk mengetahui kadar gula tiap bulannya di
yang menderita dm puskesmas
- Mengajarkan senam kaki Objektif:
- Mendukung dan melibatkan Tn. S dan Ny.A mempraktikkan pelaksanaan senam
keluarga dalam merawat anggota kaki diabetes
keluarga yang menderita dm Ny. A masih melaksanakan terapi hidroterapy
Analisa:
TUK 3 tercapai, keluarga mampu merawat anggota
keluarga dengan diabetes mellitus. Kemampuan
keluarga dalam merawat merawat anggota keluarga
dengan diabetes mellitus meningkat.
Perencanaan:
evaluasi kembali TUK 1, 2, dan 3