Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

(SISTEM PENCERNAAN : DIARE)

Oleh :

Fifih Alamwiyah

Finanaila Sya adah

Puguh Subekti Putri

Puji Astuti Retnoningsih

Putri Khunaezah

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan karuniaNya
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca dan untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ungaran, April 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diare merupakan salah satu penyakit dengan insidensi tinggi di dunia dan
dilaporkan terdapat hampir 1,7 milyar kasus setiap tahunnya. Penyakit ini sering
menyebabkan kematian pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Dalam satu tahun
sekitar 760.000 anak usia balita meninggal karena penyakit ini (World Health
Organization (WHO, 2013).
Didapatkan 99% dari seluruh kematian pada anak terjadi di dua negara

berkembang. Sekitar dari kematian pada anak balita terjadi di dua wilayah

WHO,yaitu Afrika dan Asia Tenggara. Kematian balita lebih sering terjadi di daerah

pedesaan , kelompok ekonomi dan pendidikan rendah. Sebanyak kematian anak

umumnya disebabkan penyakit yang dapat dicegah,seperti kondisi


neonatal,pneumonia,diare,malaria,dan measles (WHO,2013).
Tingginya angka kejadian diare balita merupakan masalah yang penting di
masyarakat sehingga perlu untuk didapatkan data yang memadai. Faktor-faktor risiko
yang menyebabkan diare perlu digali untuk memberikan wawasan dan informasi yang
bermanfaat bagi masyarakat akan pentingnya pencegahan kejadian diare tersebut.
Melalui makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang asuhan apa saja yang
akan diberikan kepada keluarga terutama bayi dan anak yang menderita penyakit
tersebut.

B. Tujuan
1. Mengetahui tentang penyakit Diare.
2. Mengetahui tentang jenis-jenis penyakit Diare.
3. Menjelaskan penyebab dan proses terjadinya Diare.
4. Menjelaskan cara mengatasi Diare.
5. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada anak yang terkena penyakit Diare .

BAB II
PEMBAHASAN

I. Konsep Dasar Diare


A. Definisi
Menurut (Depkes RI, 2011)diare adalah suatu kondisi dimana seseorang
buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja
dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari) .
Menurut pengertian diatas,dapat disimpulkan bahwa diare adalah gejala
kelainan sistem pencernaan,absorbsi,maupun fungsi sekresi dimana pasien
mengalami kehilangan cairan dan elektrolit melalui tinja dengan frekuensi buang
air besar lebih dari empat kali pada bayi dan lebih dari tiga kali pada anak dengan
konsistensi feses cair,dapat berwarna hijau bercampur lendir atau darah,atau
lendir saja. Diare dibagi menjadi dua yaitu:
1. Diare Akut
Diare akut dikarakteristikkan oleh perubahan tiba-tiba engan frekuensi dan
kualitas defekasi.
2. Diare Kronis
Diare kronis yaitu diare yang lebih dari dua minggu.
B. Etiologi
Diare dapat disebabkan karena beberapa faktor menurut (Hidayat, 2008), seperti
infeksi, malabsorbsi, makanan, dan psikologi.
1. Infeksi
a. Enteral, yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan dan
merupakan penyebab utama terjadinya diare. Infeksi enteral meliputi:
1) Infeksi bakteri, Vivrio, E. coli, salmonella, shigella,
campylobacter, yersinia, aeromonas, dan sebagainya.
2) Infeksi virus: enterovirus, seperti ECHO, coxsackie, poliomyelitis,
adenovirus, rotavirus, astrovirus, dan sebagainya.
3) Infeksi parasit: cacing (ascaris, trichiuris, axyuris, dan
strongylodies), protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia,
dan trichomonas hominisis), serta jamur (candida albicans)
b. Parenteral, yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan,
misalnya otitis media akut (OMA), tonsilofaringitis, bronkopneumonia,
ensefalitis, dan sebagainya.
2. Malabsorbsi
a. Karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltose, dan sukrosa) serta
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, maltose, dan galaktosa).
Pada bayi yang paing berbahaya adalah intoleransi laktosa.
b. Lemak
c. Protein
3. Makanan, misalnya makanan basi, beracun, dan alergi
4. Psikologis, misalnya rasa takut dan cemas
C. Patofisiologi
Secara umum kondisi peradangan dan Gastrointestinal disebabkan oleh
infeksi dengan melakukan invasi pada mukosa, pemproduksi enterotoksin atau
memproduksi sitotoksin. Mekanisme ini menghasilkan sekresi cairan atau
menurunkan absorbs cairan sehingga akan terjadi dehidrasi dan hilangnya nutrisi
dan elektrolit.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic
(makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam
rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan sehingga tibul diare). Selain itu
menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air
dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan mobilisasi usus yang
mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare adalah
kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa
(asidosis metabolic dan hypokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output
berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi (Ariani, 2016).
D. Pathway Diare

Infeksi ( Virus, Malabsorbsi


Makanan beracun Faktor psikologis
Bakteri, Parasit KH,protein, lemak

Berkembang usus Makanan tidak


Tekanan osmotik Ansietas
diserap
meningkat
Peningkatan
sekresi cairan &
elektrolit Pergeseran cairan Penyerapan
elektrolit ke makanan diusus
Isi usus rongga usus menurun
meningkat

Diare

Infeksi Ketidakseim Gangguan Tidak mengetahui cara mengontrol


bakteri/ bangan fungsi kognitif diare
virus cairan
(dehidrasi) Kurang Tidak sadar & tidak mampu
Saluran terpapar mengontrol diare
cerna Kelebihan informasi
volume Keluarga tidak mampu memberikan
Absorsi cairan Ketidakmampuan dukungan kepada klien terkait
terganggu menemukan manajemen kesehatan
informasi
Diare
Volume
Keluarga tidak mampu
usus Kurang minat
Muntah memanfaatkan fasilitas kesehan yang
meningkat dalam belajar
ada
Risiko
Peningkatan
ketidakseimb Defisit Manajemen Kesehatan keluarga
frekuensi
angan pengetahuan tidak efektif
BAB
elektrolit

Diare

E. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik pada klien menurut (Suriadi & Yuliani, 2010)
1. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer
2. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi: turgor kulit jelek (elastisitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung, membrane mukosa kering
3. Kram abdominal (colic abdomen)
Suatu kondisi dimana klien akan merasakan rasa sakit yang sangat hebat pada
perutnya seperti melilit, kaku dan diremas-remas
4. Demam
Suatu keadaan saat suhu badan melebihi 370C yang disebabkan oleh penyakit
atau peradangan
5. Mual dan muntah
Mual adalah sensasi tidak nyaman pada perut bagian atas yang disertai
dorongan untuk muntah. Sedangkan muntah adalah kondisi pada saat isi perut
dikeluarkan secara paksa melalui mulut
6. Anorexia
Gangguan makan yang disebabkan oleh gangguan psikologis dimana klien
mengontrol asupan kalori secara ekstrim, membatasi makan, dan amat
terobsesi dengan berat badan
7. Lemah
8. Pucat
9. Perubahan tanda-tanda vital: nadi dan pernafasan cepat
10. Menurun atau tidak ada pengeluaran urin
F. Komplikasi
Menurut (Suriadi & Yuliani, 2010) komplikasi diare yaitu
1. Dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit, yang dibagi menjadi
a. Dehidrasi ringan, apabila terjadi kehilangan cairan <5% BB
b. Dehidrasi sedang, apabila terjadi kehilangan cairan 5-10% BB
c. Dehidrasi berat,, apabila terjadi kehilangan cairan >10-15% BB
2. Rejatan hipovolemik akibat menurunnya volume darah dan apabila penurunan
volume darah mencapai 15-25% BB maka akan menyebabkan penurunan
tekanan darah
3. Hipokalemia dengan gejala yang muncul adalah meteorimus, hipotoni otot,
kelemahan, bradikardi, dan perubahan pada pemeriksaan EKG
4. Hipoglikemia adalah enurunan kadar glukosa dalam darah, normalnya kurang
dari 200
5. Intoleransi laktosa sekunder sebagai akibat defisiensi enzi, laktosa karena
kerusakan vili mukosa usus halus
6. Malnutrisi energy protein karena selain diare dan muntah biasanya klien
mengalami kelaparan
II. Asuhan Keperawatan
G. Proses Asuhan Keperawatan
Keperawatan kesehatan keluarga adalah perawatan kesehatan yang
ditunjukkan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang
dirawat, dengan sehat sebagai tujuan yang dilakukan oleh perawat professional
dengan proses keperawatan yang berpedoman pada standart praktek keperawatan
dengan berdasarkan etik dan etika keperawatan dalam lingkup dan wewenang
serta tanggungjawab keperawatan (Padila, 2016)

H. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
a. Nama KK
b. umur
c. Alamat
d. Pekerjaan KK
e. Pendidikan KK
f. Komposisi KK
g. Genogram
h. Tipe keluarga
i. Suku bangsa
j. Agama
k. Status social ekonimi
l. Aktifitas rekreasi keluarga
2. Riwayat tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ini ditemukan oleh usia anak tertua dari
keluarga inti.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan tentang tugas keluarga yang belum terpenuhi dan kendala
yang dialami
c. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan tentang riwayat kesehatan inti, riwayat kesehatan anggota
keluarga, upaya terhadap pencegahan penyakit, dan pengalaman
terhadap pelayanan kesehatan.
d. Riwayat kesehatan sebelumnya
Menjelaskan riwayat kesehatan generasi keluarga dari penyakit menular
dan keturunan.
3. Data lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Ukuran rumah (luas rumah)
2) Kondisi dalam rumah dan luar rumah
3) Kebersihan rumah
4) Ventilasi rumah
5) Saluran pembuangan air limbah
6) Pengolahan sampah
7) Kepemilikan rumah
8) Kamar mandi (wc)
9) Denah rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Menjelaskan tentang karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat,
meliputi kebiasaan, norma serta budaya penduduk setempat.
c. Mobilisasi geografi keluarga
Menjelaskan mobilitas keluarga dan anggota keluarga
d. Pengumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul dan berinteraksi dengan masyarakat
e. Sistem pendukung keluarga
Menjelaskan jumlah anggota keluarga yang sehat dan fasilitas keluarga
yang mendukung kesehatan.
4. Struktu komunikasi keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan bagaimana komunikasi dalam keluarga dan bagaimana
anggota keluarga menciptakan komunikasi.
b. Struktur kekuatan keluarga
Menjelaskan kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan anggota untuk mengubah perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan
c. Struktur peran
Menjelaskan tentang peran masing-masing anggota keluarga secara
formal maupun informal baik di keluarga maupun di masyarakat.
d. Nilai dan norma budaya
Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga yang
berhubungan dengan kesehatan.
5. Fungsi keluarga
Secara umum fungsi keluarga terdiri dari 5 yaitu :
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan
segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih
anak untuk kehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga.
d. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
keluarga secara ekonoi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu dan meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
e. Fungsi perawatan/ pemeliharaan kesehatan
Fungsi perawatan/ pemeliharaan kesehatan adalah fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi.
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Stressor jangka pendek yaitu yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan, sedangkan stressor
jangka panjang adalah yang memerlukan penyelesaian leih dari 6 bulan.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan situasi
Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap stressor dan situasi.
c. Strategi koping yang digunakan
Menjelaskan strategi apa yang digunakan keluarga bila ada
permasalahan.
d. Harapan keluarga
Menjelaskan harapan keluarga dalam kesehatan
e. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada anggota keluarga meliputi: pengkajian fisik,
pengkajian mental, pengkajian emosional, pengkajian social, dan
pengkajian spiritual anggota keluarga.
I. Diagnosa Keperawatan
Diagnose keperawatan adalah keputusan tentang respon keluarga tentang
masalah kesehatan actual atau potensial, sebagai dasar seleksi intervensi
keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan.
Dalam diagnose keperawatan keluarga dibagi 3 komponen meliputi
problem, etiology, dan sign/ symptom Triyana 2013
1. Masalah (problem)
Adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan masalah tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar keluarga atau anggota keluarga uang
diidentifikasi oleh perawat melalui pengkajian.
2. Penyebab (etiology)
Faktor yang berhubungan yang dapat dicerminkan dalam respon fisiologi
yang dipengaruhi oleh unsure psikososial, spiritual, dan faktor-faktor
lingkungan yang dipercaya berhubungan dengan masalah baik sebagai
penyebab ataupun faktor resiko. Dikeperawatan keluarga etiologi mengacu
kepada 5 tugas keluarga
a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
c. Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga
e. Mempertahankan hubungan timbale balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada)
3. Tanda dan gejala (symptom)
Tanda dan gejala adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang
diperoleh perawat dari keluarga yang mendukung masalah dan penyebab.
J. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah suatu tidakan langsung kepada keluarga
yang dilaksanakan oleh perawat, yang ditunjukkan kepada kegiatan yang
berhubungan denga promosi, mempertahankan kesehatan keluarga.
Intervensi keperawatan atau perencanaan keperawatan merupakan
serangkaian tidakan untuk mencapai setiap tujuan khusus. Intervensi keperawatan
meliputi: perumusan masalah, tindakan dan penilaian rangkaian asuhan
keperawatan triyana 2010
K. Implementasi Keperawatan
Implementasi atau tidankan adalah pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Muslihin 2012
L. Evaluasi
Tahap terakhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Tahap penilaian
atau evaluasi adalah perbandingan yang sistimasi dan terencana tentang kesehatan
keluarga dengan tujuan yang telah dittapkan, dilakukan dengan cara
bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan
evaluasi adalah untuk melihat kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan
friedman 2010

ASUHAN KEPERAWATAN

NO SDKI SLKI SIKI


1. a. Diagnosa : Diare Eliminasi Fekal (L.04033) Managemen Diare
(D,0020) Definisi : proses defekasi (I.03101)
b. Definisi : diare normal yang disertai dengan Definisi : mengidentifikasi
adalah pengeluaran pengeluaran feses mudah dan dan mengelola diare dan
feses yang sering,lunak konsisten,frekuensi serta dampaknya
dan tidak berbentuk bentuk frses normal. Intervensi :
c. Penyebab : Setelah dikakukan tindakan a. observasi
- Inflamasi keperawatan selama 3 x 24 - identifikasi penyebab
gastrointestinal jam diharapkan diare
- Iritasi Criteria hasil : - identifikasi riwayat
gastrointestinal - control pengeluaran feses pemberian makanan
- Proses infeksi : dari skala 1 (menurun) - monitor warna,
- Terpapar ditingkatkan menjadi skla volume,frekuensi dan
kontaminan 4 (cukup meningkat) konsistensi tinja
- Perubahan air dan - Urgency : dari skala 1 - monitor jumlah
makanan (meningkat) ditingkatkan pengeluaran diare
- Bakteri pada air menjadi skala 5 b. terapeutik
e. gejala&tanda mayor (menurun) - berikan asupan cairan
: - Nyeri abdomen : dari oral (larutan garam
- defekasi lebih dari skala 2 (cukup gula,oralit)
tiga kali dalam 24 meningkat) ditingkatkan - ambil sampek feses
jam menjadi skala 4 (cukup untuk kultur
- feses lembek atau menurun) c. edukasi
cair - kram abdomen : dari - anjurkan makanporsi
f. gejala&tanda minor skala 2 (cukup kecil dan sering secara
- urgency meningkat) ditingkatkan bertahap
- nyeri/kram menjadi skala 4 (cukup - anjurkan
abdomen menurun) menghindarimakana
- konsistensi feses : dari berbentuk gas,pedas
skala 1 (memburuk) d. kolaborasi
ditingkatkan menjadi - kolaborasi pemberian
skala 4 (cukup membaik) obat pengeras feses
- frekuensi defekasi : dari
skala 1 (memburuk)
ditingkatkan menjadi
skala 4 (cukup membaik)
2. a. Diagnose : Risiko Keseimbangan cairan Managemen cairan
Ketidakseimbangan (L.05020) (I.03098)
Elektrolit (D.0037) Definisi : ekulibrium antara Definisi : mengidentifikasi
b. definisi : berisiko volume cairan di ruang dan mengelola
mengalami perubahan intraseluler dan ekstraseluler. keseimbangan cairan dan
kadar serum elektrolit Setelah dikakukan tindakan mencegah komplikasi akibat
c. faktor risiko : keperawatan selama 3 x 24 ketidakseimbangan cairan
- ketidakseimbangan jam diharapkan dapat Intervensi :
cairan (dehidrasi) menjaga keseimbangan a. Observasi :
- diare cairan - Monitor status hidrasi
- muntah Criteria hasil : b. Terapeutik :
- Asupan cairan : dari skala - Catat intake-output dan
2 (cukup menurun) hitung balans cairan 24
ditingkatka menjadi skala jam
4 (cukup meningkat) - Berikan asupan cairan
- Kelembabanmembran sesuai kebutuhan
mukosa : dari skala 2 - Berikan cairan
(cukup menurun) intravena,jika perlu
ditingkatka menjadi skala - Kolaborasi pemberian
4 (cukup meningkat) diuretikjika perlu.
- Asupan makanan : dari
skala 2 (cukup menurun) Pemantauan Cairan
ditingkatka menjadi skala (I.03121)
4 (cukup meningkat) Definisi : Mengumpulkan
- Dehidrasi : dari skala dan menganalisis data terkait
(meningkat ) ditingkatka pengaturan Keseimbangan
menjadi skala 4 (cukup cairan.
menurun) Intervensi
- Membrane mukosa : dari a. Observasi :
skala 2 (cukup - Monitor frekuensi dan
memburuk) ditingkatka kekuatan nadi
menjadi skala 4 (cukup
-  Monitor tekanan
membaik)
darah
- Turgor kulit : : dari skala
2 (cukup memburuk) - Identifikasi faktor
ditingkatka menjadi skala risiko
4 (cukup membaik) ketidakseimbangan
cairan

b. terapeutik :

- Atur interval waktu


pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien

-  Dokumentasikan hasil
pemantauan

c. Edukasi :

- Jelaskan tujuan
prosedur pemantauan

- Informasikan hasil
pemantauan, Jika perlu
3. a. diagnose : Defisit Tingkat Pengetahuan Edukasi kesehatan
Pengetahuan Tentang (L.12111) (I.12383)
Diare ( D.0111) Definisi : kecukupan Definisi : Mengajarkan  
b. definisi : ketiadaan informasi kognitif yang pengelolaan faktor risiko
dan kurangnya berkaitan dengan topic penyakit dan perilaku hidup
informasi kognitif yang tertentu bersih serta sehat.
berkaitan dengan topic Setelah dikakukan tindakan Intervensi :
tertentu keperawatan selama 1 x 24 a. observasi :
c. penyebab : jam diharapkan dapat - identifikasi kesiapan dan
- keterbatasan menambah pengetahuan kemampuan menerima
kognitif tentang diare informasi
- kekeliruan Criteria hasil : - identifikasi faktor-faktor
mengikuti anjuran - perilaku sesuai anjuran : yang dapat
- kekurangan terpapar dari skala 1 (Menurun) meningkatkan dan
informasi ditingkatkan menjadi menurunkan motivasi
- ketidaktahuan skala 4 (cukup menigkat) perilaku hidup bersih
menemukan sumber - perilaku sesuai dengan dan sehat.
informasi pengetahuan : dari skala b. Terapeutik :
e. gejala&tanda 1 (Menurun) ditingkatkan - Sediakan materi dan
mayor: menjadi skala 4 (cukup media pendidikan
- menanyakan menigkat) kesehatan
masalah yang - persepsi yang keliru - Jadwalkan pendidikan
dihadapi terhadap masalah : dari kesehatan sesuai
- menunjukan skala 1 (Meningkat) kesepakatan
perilaku tidak sesuai ditingkatkan menjadi - Berikan kesempatan
anjuran skala 4 (cukup menurun) untuk bertanya
- menunjukan - perilaku : dari skala 1 c. Edukasi :
persepsi yang keliru (Memburuk) ditingkatkan - Jelaskan faktor risiko
terhadap masalah menjadi skala 4 (cukup yang dapat
membaik) mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkakan perilaku
hidup bersih dan sehat

No SDKI SLKI SIKI


4 a. Diagnosa: Manajemen Manajemen kesehatan Edukasi kesehatan
kesehatan keluarga keluarga L.12105 Definisi :
tidak efektif (D.0115) Definisi : Kemampuan Mengajarkan
b. Definisi: pola menangani masalah pengelolaan faktor
penanganan masalah kesehatan keluarga secara risiko penyakit dan
kesehatan dalam optimal untuk memulihkan perilaku kesehatan
keluarga tidak kondisi kesehatan anggota Tindakan :
memuaskan untuk keluarga Observasi
memulihkan kondisi Kriteria hasil : - Identifikasi
kesehatan anggota - Kemampuan kesiapan dan
keluarga menjelaskan kemampuan
c. Penyebab : masalah menerima
- Kompleksitas kesehatan informasi
sistem yang dialami - Identifikasi
pelayanan dari skala 1 faktor-faktor
kesehatan ( Menurun) yang dapat
- Kompleksitas ditingkatkan meningkatkan
program pada skala 4 dan
perawatan (Cukup menurunkan
- Konflik Meningkat) hidup bersih
pengambilan - Aktivitas dan sehat
keputusan keluarga Teraupetik
- Konflik mengatasi - Sediakan
keluarga masalah materi dan
d. Gejala dan tanda mayor kesehatan pendidikan
- Mengungkapkan tepat dari kesehatan
tidak memahami skala 1 - Jadwalkan
masalah (Menurun) pendidikan
kesehatan yang ditingkatkan kesehatan
diderita pada skala sesuai
- Mengungkapan 4(Cukup kesepakatan
kesulitan meningkat) - Berikan
menjalankan - Tindakan kesempatan
perawatan yang untuk untuk bertanya
ditetapkan mengurangi Edukasi
- Aktivitas faktor resiko - Jelaskan faktor
keluarga untuk dari skala 1 risiko yang
mengatasi (Menurun) dapat
masalah ditingkatkan mempengaruhi
kesehatan tidak pada skala 4 kesehatan
tepat (Cukup - Ajarkan
e. Gejala dan tanda mayor meningkat) perilaku hidup
- Gagal - Gejala sehat dan
melakukan penyakit bersih
tindakan untuk anggota - Ajarkan
mengurangi keluarga dari strategi yang
faktor resiko skala 1 digunakan
(Meningkat) untuk
ditingkatkan meningkatkan
pada skala 4 kesehatan
(Cukup
menurun)

Jurnal yang mendukung intervensi yang diambil dalam asuhan keperawatan pada Diare

1. Intervensi no 1 (managemen diare)

Intervensi ini didukung dengan jrnal yang berjudul “Penanganan Diare Di Rumah Tangga

Merupakan Upaya Menekan Angka Kesehatan Diare Pada Anak Balita” dengan hasil

pencegahan dan pengobatan diare harus dimulai dari rumah tangga dapat berupa

pemberian larutan oralit


2. Intervensi no 2 (managemen cairan )

Intervensi ini didukung dengan jurnal yang berjudul “Gambaran Balance Cairan Pada

Anak Diare Setelah Diberikan Pemenuhan Kebuuhan Cairan Di Rumah Sakit Kaliwates

Jember” dengan hasil setelah diberikan pemenuhan kebutuhan cairan dan mengalami

kenaikan maintenance yang baik

3. Intervensi no 3 (edukasi kesehatan)

Intervensi ini didukung dengan jurnal yang berjudul “Efektifitas Audiovisual Sebagai

Media Penyuluhan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam

Tatalaksana Balita Dengan Diare Di Dua Rumah Sakit Kota Malang” dengan hasil media

audiovisual dan diskusi efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut (Depkes RI, 2011)diare adalah suatu kondisi dimana
seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan
dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali
atau lebih dalam sehari). Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare
adalah gangguan osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus, isi rongga usus yang
berlebihan sehingga tibul diare). Selain itu menimbulkan gangguan
sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit
meningkat kemudian terjadi diare. Keperawatan kesehatan keluarga
adalah perawatan kesehatan yang ditunjukkan atau dipusatkan pada
keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat, dengan sehat
sebagai tujuan yang dilakukan oleh perawat professional dengan proses
keperawatan yang berpedoman pada standart praktek keperawatan
dengan berdasarkan etik dan etika keperawatan dalam lingkup dan
wewenang serta tanggungjawab keperawatan (Padila, 2016)
B. Saran
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang
sistimasi dan terencana tentang kesehatan keluarga dengan tujuan yang
telah dittapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan
melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah
untuk melihat kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan friedman
2010
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai