Di susun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sehingga dapat menyelesaikan tugas Asuhan Keperawaran
Keluarga Dengan Usia Remaja. Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas agar proses
perkuliahan berjalan dengan lancar.
Tugas ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat dukungan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik dari pembaca demi kempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGENTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
Latar Belakang.............................................................................................................................4
Ruang Lingkup............................................................................................................................5
Tujuan Penulisan.........................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI.........................................................................................................................6
Pengertian Keluarga.................................................................................................................6
Tipe Keluarga..........................................................................................................................6
Fungsi Keluarga.......................................................................................................................9
BAB III..........................................................................................................................................13
IDENTITAS..............................................................................................................................15
LINGKUNGAN........................................................................................................................17
STRUKTUR KELUARGA.......................................................................................................18
FUNGSI KELUARGA..............................................................................................................19
Prioritas Masalah.......................................................................................................................21
kesimpulan...............................................................................................................................23
Daftar Pustaka...........................................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini di seluruh Indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di bebagai
daerah. Jadi dapat diperkirakan mahasiswa-mahasiswa dengan basic kesehatan semakin
banyak pula. Untuk membantu mengatasi masalah remaja, maka mahasiswa dengan basic
kesehatan hendaknya ikut berperan aktif yakni dengan memberikan pendidikan pada
remaja di sekolah ataupun di fakultas non kesehatan. Strategi yang dapat di jalankan
adalah melalui penyebarluasan pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak
terjadi pada remaja.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang
yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus
dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang
dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam menangangi problematika remaja pun
akan semakin kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-
manusia kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan
keperawatan komunitas pada kelompok remaja.
Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi perubahan
perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan kognitif, pembentukan
identitas, dan pembentukan biologis, serta konflik-konflik dan krisis yang didasarkan
perkembangan. Ada tiga aspek proses perkembangan remaja yang menyita banyak
perhatian, yakni emasipasi (otonomi yang meningkat), budaya orang muda
(perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan antara generasi (perbedaan nilai-
nilai dan norma-norma antara orang tua dan remaja).
Banyak masalah yang sering timbul pada keluarga dengan tahap perkembangan
anak remaja karena pada tahap ini, anak berusaha mencari identitas diri, sehingga mereka
sering membantah orang tuanya, karena mulai mempunyai pendapat sendiri, cita-cita dan
nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya. Orang yang dianggap penting pada
usia ini adalah teman sebaya, mereka berusaha untuk mengikuti pendapat dan gaya
teman-temannya karena dianggap memiliki kesamaan dengan dirinya, sehingga pada usia
ini sering terlibat dalam geng-geng. Masalah lain yang sering mengganggu anak remaja
adalah masalah yang berkaitan dengan organ reproduksi (seksual). Mereka memiliki
dorongan untuk pemuasan seksual.Oleh karena itu, para remaja mencari kepuasan dalam
bentuk khayalan, membaca buku atau menonton film porno.
Peran perawat dalam asuhan keperawatan keluarga dengan tahap anak usia remaja
adalah membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara
meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan
keluarga, sehingga keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri,
dan masalah yang timbul bisa teratasi.
B. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan keluarga pada
remaja.
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa / mahasiswi STIKES Karya Husada Semarang memperoleh
informasi dan gambaran tentang Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Remaja.
b. Tujuan Khusus
1) Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dasar keluarga dengan tahap
perkembangan usia remaja
2) Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada keluarga
dengan tahap perkembangan usia remaja
BAB II
TINJAUAN TEORI
b. Tipe Keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam
pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial, maka tipe keluarga berkembang
mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan
derajat kesehatan, maka perawat perlu memahami beberapa tipe keluarga.
1) Tradisional Nuclear
Keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu
rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu
atau kedduanya dapat bekerja diluar rumah.
2) Extended Family
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan lain sebagainya.
3) Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami atau
istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu
bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau
keduanya dapat bekerja diluar rumah.
4) Niddle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istri di rumah atau kedua-duanya bekerja di
rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/ perkawinan/ meniti
karir.
5) Dyadic nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya atau
salah satu bekerja diluar rumah.
6) Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasanganya dan anak-
anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar rumah.
7) Dual cariier
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
8) Commuter married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu,
keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
9) Single adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk kawin.
10) Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah
11) Institusional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalamm suatu panti-panti.
12) Communal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy dengan anak-
anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
13) Group Marriage
Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunanya didalam satu kesatuan
keluarga dan tiiap individu menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua
dari anak-anak.
14) Unmarried parent and Child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anak diadopsi.
15) Cohibing Couple
Dua orang atau pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
c. Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas di
bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan meliputi :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan
karena tanpa kesehatan, segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah
kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu
mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota
keluarga Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak
langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adaanya
perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi,
dan seberapa besar perubahannya.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepatTindakan keehatan yang dilakukan oleh keluarga
diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi.
Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang
dilingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi
keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri.Jika
demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu
memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah
tidak terjadi.Perawatan dapat dilakukan diinstitusi pelayanan kesehatan atau
dirumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk
pertolongan pertama.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
d. Fungsi Keluarga
Ada 5 fungsi keluarga yaitu :
Fungsi Afektif
Yaitu yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar
kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Anggota keluarga mengembangkan gambaran dirinya yang positif,
peranan yang dimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih sayang
Fungsi sosialisasi
Yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dimulai individu yang
menghasilkan interaksi sosial dan melaksanakan perannya dalam lingkungan
sosial.
Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan sosialisasi dimana anggota
keluarga belajar disiplin, norma budaya, perilaku, melalui interaksi dalam
keluarga selanjutnya individu maupun berperan didalam masyarakat.
Fungsi reproduksi
Yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber
daya manusia.
Fungsi ekonomi
Yaitu fungsi memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makanan, pakaian,
perumahan, dan lain-lain.
Fungsi perawatan keluarga
Yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian, pelindungan, dan asuhan
kesehatan/keperawatan.
Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan
kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu.
5. Peran Perawat
a. Guru tentang faktor-faktor kesehatan
b. Guru dalam isu-isu pemecahan masalah mengenai alkohol dan merokok, diet dan
gerak badan
c. Fasilitator keterampilan interpersonal dengan anak belasan tahun bersama orang
tua
d. Penolong langsung, konsultan atau pihak yang merujuk ke sumber-sumber
kesehatan mental
e. Konsultan keluarga berencana
f. Pihak yang merujuk ke bagian penyakit yang ditularkan melalui seksual
g. Peserta dalam organisasi masyarakat untuk pengendalian penyakit.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA ANAK USIA REMAJA (REMAJA 15 TAHUN)
I. IDENTITAS
Tanggal Pengkajian: 15 Maret 2020
I. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
b. Umur (KK) : 45 Thn
c. Pekerjaan Kepala Keluarga (KK) : Wiraswasta
d. Pendidikan Kepala Keluarga (KK) : D3
e. Alamat : Pemalang
f. Komposisi :
No Nama Jenis Hub TTL Pendidikan Pekerjaan Keluhan saat ini
Kelamin Keluarg
a
1 Tn. A L Kepala Pemalang, D3 Wiraswasta Tn. A tidak bisa
keluarga 09 mei mengurus anak
1970 dikarenakan
sibuk bekerja
2 Ny.W P Istri Pemalang, SMA Ibu Rumah Merasa
30 April Tangga khawatir
1973 terhadap
perkembang
remaja krn dpt
terjerumus ke
dalam
pergaulan bebas
karena
sepengetahuan
ibu, usia remaja
adalah penentu
masa depanya.
3 An. C P Anak Pemalang, SMP Belum An. C merasa
30 juni bekerja tertekan atas
2005 aturan dari Ny.
W
An D P Anak Pemalang, SD _ _
15
Agustus
2010
An N C Anak Pemalang, Paud _ _
01
Februari
2016
g. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Menikah
: klien
h. Tipe Keluarga : Keluarga inti (nuclear family)
i. Suku : Jawa
j. Agama : Islam
k. Status Sosial Ekonomi : Tn. I Sebagai kepala
keluarga bekerja untuk mencari nafkah bagi istri dan
anaknya. Penghasilan Tn. A sekitar Rp.3.000.000,00 / bulan
l. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Keluarga Tn. A tidak
mempunyai aktivitas rekreasi khusus, hanya sajakeluarga
selalu jalan ke Mall bersama saat ada waktu luang dan
berkumpul dengan kluarga besar.
III. LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
Rumah Tn. A mempunyai bangunan rumah permanen yang terdiri dari 3 kamar
tidur, 1 kamar mandi , dapur, ruang keluarga (ruang TV) dan ruang tamu serta
garasi.
Pembuangan Air Kotor
Terdapat drainase limbah rumah tangga di sekitar rumah Tn. A
Pembuangan Sampah
Ny. W melakukan pembuangan sampah dengan dibungkus plastik kemudian
diangkut oleh petugas kebersihan yang rutin mengangkut sampah setempat
Sanitasi
Rumah Tn. A terlihat cukup luas, rapih dan terawat oleh Ny.W
Sumber Pencemaran
Disekitar rumah Tn. A terlihat begitu rapih pembuangan air, dan terdapat
pembuangan sampah sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan
Sumber Air Minum
Air Minum keluarga Tn. A berasal dari air minum kemasan yang dibeli
langsung tanpa di rebus sendiri
Jamban
Keluarga Tn. A sudah menggunakan jamban sendiri yang terdiri dari bak
mandi, kran yang mengalir menggunakan PDAM dan WC jongkok.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Karakteristik tetangga Tn. A ramah, sopan, dan selalu melakukan kegiatan
gotong royong pada hari Minggu, dan setiap malam jumat selalu mengdakan
pengajian bergilir disetiap rumah. Komunitas RW Tn. A cukup aktif dan mudah
bergaul. Tidak membeda-bedakan antara tetangga yang satu dengan yang lain.
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungs Afektif
Anggota keluarga Tn. A saling mengasihi satu sama lain, saling mendukung dan
saling menghargai antara anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. A berkomunikasi dengan anak-anaknya, dan menyempatkan waktu
luang untuk pergi bersama
3. Fungsi Ekonomi
Ekonomi keluarga Tn. A dipenuhi Tn. A sebagai pencari nafkah, sehingga fungsi
ekonomi relatif terpenuhi
4. Fungsi Perawatan Keluarga
Pola makan dan minum
Keluarga Tn. A makan sehari tiga kali dengan makanan pokoknya nasi, sayur,
daging atau ikan, buah dan susu. Ibu An. C lebih memperhatikan pola makan
anak-anaknya agar tercukupi pola gizinya. Setiap pagi Ibu selalu menyiapkan
sarapan yang cukup agar anaknya dapat belajar di sekolah dengan baik. Ibu An. C
juga menyedikan makanan ringan seperti snack untuk anak-anaknya.
Pola istirahat tidur
Pola tidur An. C tercukupi yaitu 8 jam. Tetapi terkadang tidak teratur karena
harus mengkerjakan tugas yang diberikan oleh sekolahan.
Pola eliminasi
Pola eliminasi An. C untuk BAB 1x sehari dan BAK 3x sehari
Pola personal hygiene
An. C mengatakan mandi sehari 2x sehari, selalu mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan, selalu mencuci tangan dan kaki setelah pulang dari sekolah
maupun bermain.
Prioritas Masalah
1. Diagnosa Keperawatan 1
Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Total
Total 4
2. Diagnosa keperawatan 2
Total 3 5/6
3. Diagnosa Keperawatan 2
Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Total
Total 3 1/6
1. Ketidakmampuan Koping Keluarga b.d Pola koping berbeda diantara klien dan orang
terdekat dibuktikan dengan Ny. W mengatakan An. C tidak pernah mendengarkan orang
tua, nasihat dari orang tua masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri
2. Risiko perilaku kekerasan b.d disfungsi sistem keluarga dibuktikan dengan Ny. W akan
memukul An. C jika dia berbohong dan membangkang terhadap orangtuanya.
3. Penampilan peran tidak efektif b.d Ketidakadekuatan support system dibuktikan dengan
Ny. W selalu menasehati An. C meskipun dengan cara memarahinya dan mencubit
apabila tidak mau mengikuti nasehat yang diberikan
KESIMPULAN
Masa remaja adalah masa pelalihan darimasa kanak-kanak menjadi dewasa yang
menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus dilalui
seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang dihadapi
orangtua dan petugas kesehatan dalam menangani problematika remaja pun akan semakin
kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif
dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas
pada kelompok remaja.
Remaja atau adolesens adalah periode perkembanvan selama di mana individu
mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13-
20 tahun. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis
dan berhadapan dengan abstraksi
Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada
masyarakat khususnya remaja. Remaja dengan jiwa yang masih labil masih perlu bimbingan
melalui penyuluhan agar resiko peningkatan angka kematian dan perubahan pemeliharaan
kesehatan pada remaja di kekurahan A teratasi
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://nabila-aidillah.blogspot.com/2017/05/asuhan-keperawatan-keluarga-dengan-
anak.html?m=1