Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN LEUKEMIA

Disusun Oleh :

1. Erina Savitri (1703015)


2. Muhamad Nanda (1703041)
3. Sindy Septi Verawati (1703057)
4. Wini Almarit (1503094)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tentang
Asuhan Keperawatan pada anak Leukemia.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Anak II guna
agar proses perkuliahan berjalan dengan lancar.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat dukungan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Fery Agusman MM, M.Kep,Sp.Kom selaku ketua Yayasan Stikes Karya
Husada yang memberikan sarana dan prasarana di kampus.
2. Ibu Ns. Dwi Kustriyanti, M. Kep selaku dosen pembimbing kami yang memberikan
bimbingan, masukan kepada kami.
3. Ibu Ns. Eni Kusyati selaku dosen wali yang banyak memberikan materi pendukung,
masukan, bimbingan kepada kami.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tatabahasanya. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kempurnaan makalah ini.

Semarang, September 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan dan Manfaat.....................................................................................................5
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN.......................................................................................6
2.1 Pengkajian...................................................................................................................6
2.2 Diagnosa Keperawatan..............................................................................................11
2.3 Intervensi Keperawatan.............................................................................................11
2.4 Evaluasi.....................................................................................................................17
BAB III PENUTUP..................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan................................................................................................................18
3.2 Saran..........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem hematologi merupakan cabang ilmu kesehatan yang mempelajari
darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya. Setiap sistem dalam tubuh manusia
pasti mengalami gangguan, pada sistem hematologi tentunya terdapat gangguan salah
satunya yaitu leukemia. Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang
berasal dari sumsum tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan
manifestasi adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi. Penyebab dasar kanker darah
belum diketahui secara pasti. Namun kebayakan terjadi seperti jenis kanker lainnya,
dimulai dengan mutasi dalam bahan genetik dalam sel. Pada leukemia ada gangguan
dalam pengaturan sel leukosit.
Di Indonesia angka kejadian leukemia terus meningkat setiap tahunnya.
Berdasarkan data statistic rumah sakit dalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
tahun 2006, kasus leukemia (5,93%) berada pada peringkat kelima setelah kanker
payudara, kanker leher rahim, kanker hati dan saluran empedu intrahepatik, limfoma
non- Hodgkin dari seluruh pasien akan ke rawat inap rumah sakit di Indonesia.
Leukemia Limfositik Akut / Acute Lymphoid Leukemia (LLA) merupakan
kanker yang paling banyak dijumpai pada anak, yaitu 25-30 % dari seluruh jenis
kanker  pada anak. Angka kejadian tertinggi dilaporkan antara usia 3-6
tahun. Di Amerika Serikat, kira-kira 2400 anak dan remaja menderita ALL setiap
tahun. Insiden ALL terjadi jauh lebih tinggi pada anak- anak kulit putih
daripada kulit hitam. Perbedaan juga tampak pada jenis kelamin, dimana kejadian
ALL lebih tinggi pada anak laki-laki kurang dari 15 tahun. Insiden kejadian 3,5 per
100.000 anak berusia kurang dari 15 tahun. P u n c a k   insiden pada umur 2-5 tahun
dan menurun pada dewasa  Untuk itu kami penulis akan menjelaskan tentang asuhan
keperawatan pada anak dengan leukemia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja pengkajian yang dilakukan pada penderita Leukemia anak?
2. Apa saja diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus Leukemia anak?
3. Bagaimana intervensi yang diberikan pada Leukemia anak?
4. Bagaimana evaluasi yang dilakukan pada kasus Leukemia anak?

4
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui pengkajian yang dilakukan pada penderita Leukemia anak.
2. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus Leukemia
anak.
3. Untuk mengetahui intervensi yang diberikan pada Leukemia anak.
4. Untuk mengetahui evaluasi yang dilakukan pada kasus Leukemia anak.

5
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 Pengkajian
a. Identitas pasien
b. Riwayat Kesehatan sekarang
- Kaji adanya tanda-tanda anemia : kelemahan, kelelahan, pucat, sakit kepala,
anoreksia, muntah, sesak, nafas cepat
- Kaji adanya tanda-tanda leukopenia : demam, stomatitis, gejala infeksi
pernafasan atas, infeksi perkemihan, infeksi kulit dapat timbul kemerahan
atau hitam tanpa pus
- Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia : ptechiae (perdarahan kulit),
purpura (peradangan dan perdarahan di pembuluh darah kecil), perdarahan
membran mukosa, pembentukan hematoma, ekimosis (memar).
- Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola yaitu limfadenopati (kelenjar
getah bening bengkak/membesar), hepatomegali (pembesaran hati),
splenomegali (pembesaran limpa).
- Kaji adanya hematuria (kencing darah), hipertensi, inflamasi di sekitar rektal
dan nyeri tulang dan sendi.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Kaji adanya faktor risiko riwayat prenatal antara lain Rh bayi-ibu atau
inkompatibilitas ABO, faktor risiko riwayat individu antara lain prematuritas,
BBLR, diet kurang zat besi atau diet berat dengan susu sapi (selama masa
bayi), pejanan terhadap infeksi virus.
d. Riwayat Kesahatan Keluarga
Dari riwayat kesehatan keluarga, adanya keluarga yang mengalami gangguan
hematologis, riwayat talasemia, anemia sel sabit, atau gangguan perdarahan.
e. Pengkajian review of system
1) Sistem Pernafasan
Gejala (Subyektif): Dispnea, napas pendek dengan kerja minimal.
Tanda (Obyektif): Takipnea, ada suara tambahan ronkhi, rales, penurunan
bunyi napas.
2) Sistem Kardiovaskuler
Gejala: Nyeri dada, takikardi

6
Tanda: Bunyi jantung tidak teratur, capilaryrefil > 3 detik.
3) Sistem Gastrointestinal
Gejala: Tidak nafsu makan, anoreksia, mual, muntah.
Tanda: BB menurun, penurunan peristaltic usus, splenomegali,
hematomegali.
4) Sistem Perkemihan
Gejala: Diare, anus terasa lebih lunak dan nyeri, adanya bercak darah pada
feses dan feses berampas. Adanya darah dalam urine dan terjadi penurunan
output urine.
Tanda: Perianal absess, hematuri.
5) Sistem Persyarafan
Gejala: pusing, sakit kepala.
Tanda: pemeriksaan saraf cranial dan fungsi sensorik.
6) Sistem Imun
Gejala: Lesu, lemas, letih, riwayat imunisasi BCG, Hepatitis A/B, Polio,
DPT
Tanda: Leukositosis, trombositopenia
7) Sistem Muskuloskeletal
Gejala: Riwayat penggunaan kortikosteroid
Tanda: Tonus otot menurun, rentang gerak
8) SistemNeurosensori
Gejala : Sakit kepala, pusing dan pingsan
Tanda : Gelisah, ketakutan, kacau mental, disorientas deliriv/koma.
f. Pengkajian Pola Gordon
1) Pola Nutrisi-Metabolik
Pada ALL terjadi penurunan nafsu makan. Anak suka makan makanan
siap saji maupun  jajan diluar rumah. Anak tidak suka makan sayur-
sayuran, makan buah kadang-kadang sehingga zat besi yang diperlukan
berkurang. Selain itu pengaruh ibu yang  suka masak menggunakan
penyedap rasa dan sering menyediakan makanan siap saji dirumah.
Gizi merupakan komponen penting lain dalam pencegahan infeksi. Asupan
protein-kalori yang adekuat akan memberikan hospes pertahanan yang
lebih baik terhadap infeksi dan meningkatkan toleransi terhadap
kemoterapi dan iradiasi.
7
2) Pola Aktivitas-Latihan
Anak tampak lemah, lesu, terasa payah, merasa tidak kuat untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Sebagaian aktivitas biasanya dibantu oleh
keluarga.
3) Pola Istirahat-Tidur
Saat beraktivitas anak cepat kelelahan.  Anak kebanyakan istirahat dan
tidur karena kelemahan yang dialaminya. Saat tidur anak ditemani oleh
ibunya. Tidur anak terganggu karena nyeri sendi yang sering dialami oleh
leukemia.
4) Pola Eliminasi
Anak gangguan ALL pada umumnya mengalami diare, dan penurunan
haluran urin. BAB 3-5x sehari, dengan konsistensi cair. Haluan urin
sedikit yang disebabkan susahnya masukan cairan pada anak,  warna urine
kuning keruh. Saat BAK anak merasa nyeri karena nyeri tekan diperianal.
5) Pola Peran-Hubungan
Peran anak menjadi anak sakit, anak mandi 2x sehari, gosok gigi 2x
setelah makan dan mau tidur. Karena anak skait sebagaian aktivitas
hygiene personal sebagaian dibantu oleh orang tua. Jadi hubungannya
terjalin dengan orangtua dan keluarganya.
6) Pola Konsep Diri-Persepsi Diri
Konsep yang dialami anak sakit mereka berbeda dengan temannya, tidk
seperti biasanya sehingga memliki persepsi bahwa dirinya berbeda dengan
teman mereka.
7) Pola Pertahanan Diri
Bagaimana anak dengan penyakit yang dideritanya sekarang dapat
menerima penyakitnya dan menangani masalah dengan orang-orang
terdekat seperti keluarganya.
g. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum pada penderita leukemia tampak lemah, kesadaran
bersifat composmentis selama belum terjadi komplikasi.
- Pemeriksaan fisik head to toe
a) Pemeriksaan kepala

8
Inspeksi : perhatikan bentuk kepala apakah simetris atau tidak.
Biasanya pada penderita leukemia betuk kepala
simetris.
Rambut : perhatikan keadaan rambut mudah dicabut atau
tidak,warna, hygiene
Palpasi : ada nyeri tekan atau tidak. Biasanya pada penderita
tidak ada nyeri tekan.
b) Pemeriksaan mata
Inspeksi : perhatikan kesimetrisan kiri dan kanan
Konjungtiva: anemis atau tidak. Pada penderita leukemia akan
ditemukan konjungtiva yang anemis.
Sklera : ikterik atau tidak. Sklera penderita leukemia akan
terlihat tidak ikterik.
c) Pemeriksaan hidung
Inspeksi : kesimetrisan bentuk hidung, mukosa hidung.
Palpasi : adanya polipatautidak. Penderita leukemia memiliki
pemeriksaan hidung yang normal.
d) Pemeriksaan mulut
Inspeksi : terdapat peradangan (infeksi oleh jamur/bakteri ),
perdarahan gusi. Biasa pada penderita leukemia,
ditemukan bibir pucat, sudut-sudut bibir pecah-pecah.
e) Pemeriksaan telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan,ada sirumenatautidak.
Palpasi : adanya nyeri tekanatautidak. Periksa fungsi
pendengaran dan keseimbangan. Pada penderita
leukemia biasanya tidak ditemukan kelainan dan
bersifat normal.
f) Pemeriksaan leher
Inspeksi dan palpasi adanya pembesaran getah bening kelenjer
tiroid, JVP, normalnya 5-2. Penderita leukemia tidak mengalami
pembesaran kelenjer tiroid.
g) Pemeriksaan dada
- Jantung

9
Inspeksi : iktus terlihat atau tidak, inspeksi kesimetrisan.
Pada penderita leukemia, iktus terlihat.
Palpasi : raba iktus kordis. Normalnya, iktus teraba.
Perkusi : tentukan batas jantung.
Auskultasi : terdengar bunyi jantung 1 dan 2, normal.
- Paru – paru
Inspeksi : bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak ada
kelainan.
Palpasi : vokal femoris teraba, simetris kiri dan kanan.
Perkusi :terdengarbunyiredup
Auskultasi : terdengar bunyi ronki, rales.
h) Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : simetrisatautidak, dinding abdomen mengalami
memar, bekas operasi.
Auskultasi : bising usus normal
Palpasi : adanya nyeri tekan, hepar teraba atau tidak. Biasaya
terdapat nyeri tekan, dan hepar akan teraba.
Perkusi : bunyi tympani untuk semua daerah abdomen
i) Integmumen : kulit tidak ada lesi, capilari refil > 3 detik
j) Pemeriksaan Ekstremitas
Inspeksi kesemetrisan, palpasi adanya nyeri tekan pada ekstremitas
atas dan bawah. Biasanya pada penderita leukemia akan
mengalami nyeri pada tulang dan persendian. (Wiwik, Handayani
2008:100-101)
h. Pertumbuhan dan perkembangan anak
Pada anak dengan penderita penyakit ALL cenderung berat badan
menurun, dan tidak sesuai usia, lingkar kepala dan panjang badan relatif tetap
(normal).
Riwayat Perkembangan Motorik Kasar
- Mengangkat kepala saat tengkurap
- Dapat duduk sebentar dengan ditopang
- Dapat duduk dengan kepala tegak
- Jatuh terduduk di pangkuan ketika disokong pada posisi berdiri

10
- Control kepala sempurna
- Mengangkat kepala sambil berbaring terlentang
- Berguling dari terlentang ke miring
- Posisi lengan dan tungkai kurang fleksi
- Berusaha untuk merangkak (Betz, Cecily, 2002 : 539)

Pada anak dengan penyakit ALL pada umumnya dapat melakukan


aktivitas secara normal, tapi mereka cepat merasa lelah saat melakukan
aktivitas yang terlalu berat (membutuhkan banyak energi)

Motorik Halus

- Melakukan usaha yang bertujuan untuk memegang suatu objek


- Mengikuti objek dari sisi ke sisi
- Mencoba memegang benda tapi terlepas
- Memasukkan benda ke dalam mulut
- Memperhatikan tangan dan kaki
- Memegang benda dengan kedua tangan
- Menahan benda di tangan walaupun hanya sebentar (Betz, Cecily,
2002 : 539)

2.2 Diagnosa Keperawatan


Menurut NANDA 2015-2017 Diagnosa keperawatan yang muncul antara lain

1. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan karena anemia.


2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau
stomatitis.
3. Risiko Infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh sekunder tidak adekuat.
4. Risiko Syok berhubungan dengan hipovolemia dan infeksi
5. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat pada
penampilan.

2.3 Intervensi Keperawatan


Hari/Tgl/
No Dx.Kep Kriteria hasil NOC Kriteria hasil NIC TTD
Jam

11
1. Kamis, 3- Intoleran Tujuan : agar dapat NIC 1 : Peningkatan Sindy
10-2018 aktivitas beraktivitas secara mandiri mekanika tubuh
Jam 07.00 berhubung setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pemahaman pasien
an dengan Keperawatan selama 3x24 tentang mekanika tubuh dan
kelemahan jam dengan kriteria hasil latihan
karena NOC 1: Daya tahan 2. Bantu pasien/keluarga untuk
anemia dibuktikan dengan mengindentifikasi latihan
1. Aktivitas fisik dari postur tubuh
skala 3 menjadi 5 3. Edukasi pasien/keluarga
2. Konsentrasi dari skala tentang frekuensi dan
4 menjadi 5 jumlah latihan
Keterangan : 4. Kolaborasi dengan
1= sangat terganggu fisioterapi
2= banyak terganggu
3= cukup terganggu
4= sedikit terganggu NIC 2: Bantuan perawatan
5= tidak terganggu diri IADL
1. Tentukan kebutuhan IADL
3. Kemudahan dalam pasien
melakukan aktivitas 2. Berikan teknik peningkatan
hidup dari skala 2 kognitif
menjadi 4 3. Bantu pasien dalam
4. Letargi dari skala 3 menetapkan metode dan
menjadi 5 rutinitas IADL
Keterangan : 4. Cek kembali kecukupan
1= berat pencahayaan di rumah
2= cukup berat 5. Dapatkan alat-alat untuk
3= sedang membantu aktivitas sehari-
4= ringan hari
5= tidak ada
NOC 2: Perawatan diri
aktivitas sehari-hari
dibuktikan dengan
1. Mandi dari skala 2
menjadi 4
2. Kebersihan dari skala 1
menjadi 4
3. Berjalan dari skala 3
menjadi 5
Keterangan :
1= sangat terganggu
2= banyak terganggu
3= cukup terganggu
4= sedikit terganggu

12
5= tidak terganggu
2. Kamis, 3- Perubahan Tujuan : klien dapat terpenuhi NIC 1 : Terapi nutrisi Erina
10-2018 nutrisi kebutuhan nutrisinya setelah 1. Kaji nutrisi sesuai
Jam 08.00 kurang dilakukan tindakan kebutuhan
dari Keperawatan selama 3x24 2. Berikan nutrisi sesuai
kebutuhan jam dengan kriteria hasil kebutuhan yang
tubuh NOC 1: Status nutrisi dianjurkan
yang dibuktikan dengan 3. Motivasi pasien untuk
berhubung 1. Asupan gizi dari skala mengonsumsi makanan
an dengan 3 menjadi 5 dan minuman sesuai
anoreksia, 2. Asupan makanan dari kebutuhan
malaise, skala 2 menjadi 5 4. Kolaborasi dengan ahli
mual dan 3. Energy dari skala 2 gizi sesuai kebutuhan
muntah, menjadi 4 NIC 2: Manajemen berat
efek Keterangan : badan
samping 1= sangat menyimpang 1. Diskusikan tentang
kemoterap dari rentang normal kondisi medis yang
i dan atau 2= banyak menyimpang berpengaruh terhadap
stomatitis. dari rentang normal berat badan
3=cukup menyimpang 2. Kaji motivasi pasien
dari rentang normal untuk mengubah pola
4= sedikit menyimpang makannya
dari rentang normal 3. Hitung berat badan
5= tidak menyimpang dari ideal pasien
rentang normal 4. Dorong pasien
NOC 2: Berat badan: massa membuat target asupan
tubuh dibuktikan dengan makanan
1. Berat badan dari skala 5. Hitung persentase
2 menjadi 5 lemak tubuh ideal
2. Persentase lemak pasien
tubuh dari skala 3
menjadi 5
3. Tinggi badan anak
dari skala 2 menjadi 5
Keterangan :
1= Deviasi berat dari
kisaran normal
2= Deviasi yang cukup
berat dari kisaran normal
3= Deviasi sedang dari
kisaran normal
4= Deviasi ringan dari
kisaran normal
5= Tidak adandeviasi

13
kisaran normal
3. Kamis, 3- Risiko Tujuan : agar tidak terjadi NIC 1: Identifikasi risiko Nanda
10-2018 Infeksi infeksi dan meminimalkan 1. Kaji ulang data yang
Jam 10.00 berhubung terkontaminasi infeksi setelah didapat dari pengkajian
an dengan dilakukan tindakan risiko
pertahana Keperawatan selama 3x24 2. Instruksikan faktor risiko
n tubuh jam dengan kriteria hasil dan rencana mengurangi
sekunder NOC 1: Deteksi risiko faktor risiko
tidak ditnadai dengan 3. Rencanakan monitor risiko
adekuat 1. Mengidentifikasi kesehatan dalam jangka
kemungkinan risiko panjang
dari skala 1 menjadi 4 4. Diskusikan dan rencanakan
2. Selalu memperbaharui aktivitas pengurangan risiko
data kesehatan diri berkolaborasi dengan
dari skala 2 menjadi 4 individu atau kelompok
3. Memonitor perubahan NIC 2: Monitor tanda-tanda
status kesehatan dari vital
skala 1 menjadi 4 1. Identifikasi kemungkinan
Keterangan : penyebab perubahan tanda-
1= tidak pernah tanda vital
menunjukkan 2. Monitor TD, nadi, suhu,
2= jarang menunjukkan nafas dengan tepat
3= kadang-kadang 3. Monitor irama dan laju
menunjukkan pernafasan
4= sering menunjukkan 4. Monitor pola pernafasan
5= secara konsisten abnormal
menunjukkan 5. Periksa secara berkala
NOC 2: Status Imunitas keakuratan data pasien
dibuktikan dengan

1. Suhu tubuh dari skala


3 menjadi 5
2. Fungsi respirasi dari
skala 4 menjadi 5
3. Skrining infeksi saat
ini dari skala 4
menjadi 5
Keterangan :
1= sangat terganggu
2= banyak terganggu
3= cukup terganggu
4= sedikit terganggu
5= tidak terganggu

14
4. Kamis, 3- Risiko Tujuan : agar tidak terjadi NIC 1 : Manajemen Wini
10-2018 Syok syok setelah dilakukan hipovolemi
Jam 12.00 berhubung tindakan Keperawatan selama 1. Monitor buukti
an dengan 3x24 jam dengan kriteria hasil laboratorium terkait
hipovolem NOC 1 : Keparahan syok (Hb, Ht, ada gumpalan
ia dan hipovolemik ditandai dengan datah)
infeksi 1. Memanjangnya waktu 2. Berikan produk darah
pembekuan darah dari sesuai resep
skala 1 menjadi 4 3. Posisi trendelenburg
2. Pucat dari skala 3 yag dimodifikasi
menjadi 5 4. Posisikan untuk perfusi
3. Melambatnya perifer
pengisian kapiler dari 5. Instruksikan pada
skala 3 menjadi 5 pasien/keluarga
Keterangan : tindakan untuk
1= berat mengatasi hipovolemia
2= cukup berat
3= sedang NIC 2 : Monitor Pernafasan
4= ringan 1. Catat perubahan O2, vol
5= tidak ada tidal akhir CO2,
NOC 2 : Status pernafasan : perubahan gas analisa
pertukaran gas dibuktikan darah
dengan 2. Monitor saturasi
1. Saturasi oksigen dari oksigen pada pasien
skala 3 menjadi 5 3. Monitor pola nafas
Keterangan : 4. Berikan bantuan
1= deviasi berat dari resusitasi jika
kisaran normal diperlukan
2= deviasi cukup berat 5. Monitor peningkatan
dari kisaran normal kelelahan, kecemasan,
3= deviasi sedang dari dan kekurangan udara
kisaran normal
4= deviasi ringan
dari kisaran normal
5= tidak ada deviasi dari
kisaran normal

2. Dispnea aktivitas
ringan dari skala 3
menjadi 5
3. Sianosis dari skala 4
menjadi 5
Keterangan :
1= berat

15
2= cukup berat
3= sedang
4= ringan
5= tidak ada

5. Kamis, 3- Gangguan Tujuan : agar pasien percaya NIC 1: Peningkatan koping sindy
10-2018 citra tubuh diri dan harapan untuk hidup 1. Dukung pasien
Jam 13.00 berhubung setelah dilakukan tindakan mengidentifikasi
an dengan Keperawatan selama 3x24 dekripsi yang realistic
alopesia jam dengan kriteria hasil terhadap perubahan
atau NOC 1 : Citra tubuh 2. Bantu pasien
perubahan ditandai dengan menyelesaikan masalah
cepat pada 1. Kesesuaian antara secara konstruktif
penampila realistic tubuh dan 3. Berikan penilaian
n. ideal tubuh dengan pemahaman pasien
penampilan tubuh dari terhadap proses
skala 2 menjadi 4 penyakit
2. Gambaran internal diri 4. Dukung sikap pasien
dari skala 1 menjadi 4 terkait harapan realitik
3. Deksripsi bagian supaya mengatasi
tubuh yang tekena dari ketidakberdayaan
skala 2 menjadi 5 5. Berikan penilaian
4. Kepuasaan penyesuain perubahan
penampilan tubuh citra tubuh
dari skala 2 menjadi 4 NIC 2: Peningkatan
Keterangan : sosialisasi
1= tidak pernah positif 1. Lakukan bermain peran
2= jarang positif dalam rangka berlatih
3= kadang-kadang positif meningkatkan
4= sering positif keterampilan dan
5=konsisten positif teknik komunikasi
NOC 2: Harga diri ditandai 2. Minta dan harapkan
dengan komunikasi verbal
1. Komunikasi terbuka 3. Bantu meningkatkan
dari skala 2 menjadi 4 kesadaran mengenai
2. Tingkat kepercayaan kekuatan dan
dari skala 1 menjadi 4 keterbatasan dalam
Keterangan : komunikasi
1= tidak pernah positif 4. Rujuk pasien pada
2= jarang positif kelompok keterampilan
3= kadang-kadang positif interpersonal
4= sering positif
5=konsisten positif

16
2.4 Evaluasi
Dx. 1. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan karena anemia

a. Aktivitas fisik pasien menjadi normal kembali, pasien dapat berkonsentrasi


dan kemudahan dalam melakukan aktivitas hidup serta tidak ada letargi
b. Perawatan diri sehari-hari secara mandiri seperti mandi sendiri, menjaga
kebersihan, dan dapat berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain atau alat.

Dx. 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis.

a. Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan status asupan gizi tercukupi, asupan


makanan dan mendapatkan energy
b. Berat badan anak naik, persentase lemak tubuh juga naik serta tinggi badan
anak bertambah sesuai usianya

Dx. 3. Risiko Infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh sekunder tidak adekuat

a. Pasien atau keluarga dapat mengidentifikasi kemungkinan risiko


b. Pasien dapat memperbaharui data kesehatan diri
c. Peningkatan perubahan status kesehatan serta suhu tubuh mencapai nilai
normal
d. Fungsi respirasi kembali normal dan dilakukan skrining infeksi

Dx. 4 Risiko Syok berhubungan dengan hipovolemia dan infeksi


a. Memanjangnya waktu pembekuan darah, pasien tidak pucat
b. Pengisian kapiler menjadi lancar dan normal
c. Saturasi oksigen dalam batas normal
d. Tidak mengalami dispnea aktivitas ringan

Dx. 5 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat pada
penampilan.

a. Tingkat kepercayaan diri meningkat


b. Mampu berkomuniksi terbuka dengna orang lain
c. Mampu mendeskripsikan bagian tubuhnya

17
18
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Leukemia adalah penyakit akibat terjadinya proliferasi sel leukosit yang abnormal
dan ganas serta sering disertai adanya leukosit jumlah yang berlebihan dari sel
pembuat darah yang bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal. Dalam asuhan
keperawatan pada pasien Leukemia diawali dengan pengkajian untuk mengetahui
kondisi awal pasien sehingga bisa merencakan tindakan yang akan dilakukan,
pengkajian bisa dimulai dari identitas pasien, riwayat kesehatan dan pemeriksaanfisik.
Kedua diagnosa, pada proses ini kita bisa menentukan masalah apa yang terjadi pada
pasien. Ketiga ada intervensi-intervensi yang bisa dilakukan pada pasien dengan
Leukemia dan terdapat juga terapi-terapi yang diberikan sesuai programnya serta
pemeriksaan penunjang untuk mengetahui kondisi terbaru bagi penderita Leukemia
agar nantinyapenyakit Leukemia dapat disembuhkan dan dapat mengurangi angka
kematian penderita Leukemia.

3.2 Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil ini bisa menjadi tambahan atau masukan materi-materi sehingga dapat
menyempurnakan hasil yang telah ada.
2. Perawat
Dalam merawat pasien anak dengan Leukemia tentunya harus memperhatikan apa
saja yang perlu dikaji sehingga bisa mendapatkan diagnosa yang sesuai agar
dalam melakukan tindakan yang diberikan tepat sesuai apa yang dirasakan pasien.

3. Mahasiswa
Mahasiswa harus dapat memahami mengenai penyakit Leukemia dan asuhan
keperawatannya agar nanti pada saat praktik di lapangan bisa mengaplikasikan
teori yang sudah didapat.

19
DAFTAR PUSTAKA

Betz, Cecily L, Linda A. Sowden. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakrta: EGC.
Bulechek, Gloria, dkk. 2013. Nursing Interventions Clasification (NIC). Jakarta: Elseiver
Handayani, Wiwik, Andi Sulistyo Haribowo. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.

Heather, Heardman, T. 2015. NANDA Internasional Inc Diagnosa Keperawatan. Jakarta:


EGC.
https://www.academia.edu/9814403/117471737-Leukemia-Limfoblastik-Akut diunduh pada 16
September 2019.

Iswandi, Faisal. 2015. Karya Tulis IlmiahLeukemia Mieloblastik Akut.Semarang: Universitas


Negeri Semarang.http://eprints.undip.ac.id/43856/3/BAB2_KTI_Faisal_iswandi.pdf
diunduh pada 16 September 2019.

Moorhead, Sue, dkk. 2013. Nursing Outcome Clasification (NOC). Jakarta: Elseiver
Morrison, Candis, Charles S. 2012. Panduan untuk Penderita Leukemia. Jakarta: Indeks
Muscari, Marry E. 2005. Panduan Belajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma, 2016. Asuhan Keperawatan Praktisi Jilid 2.
Jogjakarta: Medication.

Rahmadin, Bayu. 2017. “Profil Penderita Leukemia Mieloblastik Akut di Bagian Penyakit
Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang” dalam Jurnal Kesehatan Andalas. Hlm. 495-
496. Padang: Universitas Andalas Padang.http://jurnal.fk.unand.ac.id diunduh pada 16
September 2019.

20

Anda mungkin juga menyukai