Disusun oleh :
1. Sindy Septi V 1703057
2. Slamet Purnomo 1703058
3. Tyara Brynda 1703060
4. Titik Puspitasari 1703061
5. Veronika Selvi B 1703062
6. Viera Chairun Nisa 1703063
7. Yoshua Irda 1703065
8. Siska Setyaningsih 1703075
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tentang
Asuhan Keperawatan pada Anak
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas parktek klinik stase
Keperawatan Anak guna agar proses perkuliahan berjalan dengan lancar.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat dukungan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Fery Agusman MM, M.Kep,Sp.Kom selaku ketua Yayasan Stikes Karya
Husada yang memberikan sarana dan prasarana di kampus.
2. Ibu Ns. Dwi Kustriyanti, M. Kep selaku dosen pembimbing kami yang memberikan
bimbingan, masukan kepada kami.
3. Ibu Ns. Atik Rohana, S.Kep selaku pembimbing klinik di ruang Perinatologi yang
memberikan bimbingan dan masukan kepada kami.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tatabahasanya. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
KONSEP DASAR......................................................................................................................6
A. Pengertian Hipertemia.....................................................................................................6
B. Penyebab/ Faktor Predisposisi Hipertermi......................................................................6
C. Klasifikasi Hipertemia....................................................................................................6
D. Patofisiolgis Hipertemia / Pathway.................................................................................8
E. Pengkajian Keperawatan.................................................................................................9
F. Diagnosa Keperawatan..................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................13
ASUHAN KEPERAWATAN AN. A DI RUANG PERINATOLOGI RSUD UNGARAN...13
A. PENGKAJIAN..............................................................................................................13
B. ANALISA DATA.........................................................................................................20
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN..................................................................................21
D. RENCANA / INTERVENSI KEPERAWATAN.........................................................21
E. TINDAKAN KEPERAWATAN ( IMPLEMENTASI )...............................................23
A. CATATAN PERKEMBANGAN.................................................................................29
BAB IV....................................................................................................................................32
PENUTUP................................................................................................................................32
A. KESIMPULAN.............................................................................................................32
B. SARAN.........................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap bayi baru lahir akan mengalami bahaya jiwa saat proses
kelahirannya. Ancaman jiwa berupa kamatian tidak dapat diduga secara pasti
walaupun denagn bantuan alat-alat medis modern sekalipun, sering kali memberikan
gambaran berbeda tergadap kondisi bayi saat lahir. Oleh karena itu kemauan dan
keterampilan tenaga medis yang menangani kelahiran bayi mutlak sangat
dibutuhkan. Hipotermi pada neonatus merupakan kejadian umum di seluruh dunia.
Hiportemi dan Hipertermi pada neonatus merupakan kejadian umum di
seluruh dunia. Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh bayi lebih dari 37,5
ºC. Terjadinya hipertermi pada bayi dan anak, biasanya disebabkan : Perubahan
mekanisme pengaturan panas sentral yang berhubungan dengan trauma lahir dan obat-
obatan, Infeksi oleh bacteria, virus atau protozoa, Kerusakan jaringan misalnya
demam rematik pada pireksia, terdapat peningkatan produksi panas dan penurunan
kehilangan panas pada suhu febris, Latihan / gerakan yang berlebihan.
Data statistik dari badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa dari 2,5
milyar manusia di dunia, dua dari lima orang diantaranya beresiko terjangkit demam
yang diawali dengan gejala peningkatan suhu tubuh (Hipertermia) (Nadesul, 2010).
Hipertermi merupakan peningkatan suhu tubuh yang berhubungan dengan
ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan panas ataupun mengurangi produksi
panas. Hipertermi terjadi karena adanya ketidakmampuan mekanisme kehilangan
panas untuk mengimbangi produksi panas yang berlebihan sehingga terjadi
peningkatan suhu tubuh. Hipertermi juga merupakan respon tubuh terhadap proses
infeksi, penentuan hipertermi juga didasarkan pada pembacaan suhu pada waktu yang
berbeda dalam satu hari dan dibandingkan dengan nilai normal individu tersebut.
(Potter & Perry, 2010)
Demam adalah keadaan ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu tubuh
normal. Demam adalah istilah umum, dan beberapa istilah lain yang sering digunakan
adalah pireksia atau hipertermias. Apabila suhu tubuh sangat tinggi (mencapai sekitar
41°C), demam disebut hiperpireksia (Tamsuri, 2012).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hipertermi
2. Untuk mengetahui penyebab hipertermi
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala hipertermi
4. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam klasifikasi hipertermi
5. Untuk mengetahui patofisiologi terjadinya hipertemi
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dengan hipertemi
BAB II
KONSEP DASAR
A. Pengertian Hipertemia
Hipertermi merupakan keadaan ketika individu mengalami atau berisiko
mengalami kenaikan suhu tubuh lebih dari 37,8o C (100oF) per oral atau 38,8oC
(101oF) per rektal yang sifatnya menetap karena faktor eksternal (Ilmiah 2016).
Pengertian lain juga menyebutkan bahwa hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh di
atas kisaran normal (NANDA, 2014). Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh
diatas kisaran normal (Ilmiah 2016).
Hipertermia adalah keadaan meningkatnya suhu tubuh di atas rentang normal
tubuh. (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016). Hipertermi merupakan keadaan di mana
individu mengalami atau berisiko mengalami kenaikan suhu tubuh >37,80C (100 oF)
per oral atau 38,80C (101 oF) per rektal yang sifatnya menetap karena faktor eksternal
(Carpenito, 2012).
Demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas normal. Kenaikan suhu tubuh
merupakan bagian dari reaksi biologis kompleks, yang diatur dan dikontrol oleh
susunan saraf pusat. Demam sendiri merupakan gambaran karakteristik dari kenaikan
suhu tubuh oleh karena berbagai penyakit infeksi dan non-infeksi (Sarasvati, 2010).
1. Penyakit/trauma
2. Peningkatan metabolism
3. Aktivitas yang berlebihan
4. Pengaruh medikasi
5. Terpapar lingkungan panas
6. Dehidrasi dan pakaian yang tidak tepat
7. Faktor infeksi ataupun faktor non infeksi.
C. Klasifikasi Hipertemia
Klasifikasi febris/demam menurut Jefferson (2010), adalah :
F. Diagnosa Keperawatan
1) Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi, proses penyakit.
2) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme
regulasi
G. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
No NOC NIC
keperawatan
1. Hipertermia Setelah dilakukan tindakan NIC 1 : Perawatan Bayi
keperawatan selama 3 x 24 Baru Lahir
berhubungan dengan
jam maka masalah
proses infeksi, proses hipertemia dapat teratasi 1. Monitor frekuensi
dengan kriteria hasil denyut nadi, suhu,
penyakit SpO2
NOC 1 : Termoregulasi
Baru Lahir dibuktikan 2. Monitor warna kulit
dengan 3. Bantu orangtua
memandikan bayi
1. Hipertermia dari skala 2 setelah suhu normal
menjadi 5 4. Pakaikan popok yang
2. Kegelisahan dari skala 3 tidak ketat
menjadi 5 5. Berikan antipiretik
Keterangan :
1= berat
2= cukup berat
3= sedang
4= ringan
5= tidak ada
NOC 2 : Status Kenyaman NIC 2 : Manajemen
Fisik dibuktikan dengan Lingkungan
1. Identifikasi kebutuhan
1. Posisi yang nyaman dari keselamatan pasien
skala 3 menjadi 5 2. Letakkan bayi di
2. Suhu tubuh dari skala 2 dalam inkubator
menjadi 5 3. Sesuaikan suhu
Keterangan : lingkungan dengan
1 = sangat terganggu kebutuhan pasien
2 = banyak terganggu 4. Batasi pengunjung
3 = cukup terganggu 5. Edukasi keluarga
4 = sedikit terganggu tentang lingkungan
5 = tidak terganggu rumah yang aman
2. Kekurangan volume Setelah dilakukan tindakan NIC 1 : Manajemen
keperawatan selama 3 x 24 Cairan
cairan berhubungan
jam maka masalah
dengan kegagalan kekurangan volume cairan 1. Jaga intake output
dapat teratasi dengan yang akurat
mekanisme regulasi 2. Monitor tanda-tanda
kriteria hasil
NOC 1 : Keseimbangan vital
Cairan dibuktikan dengan 3. Monitor status gizi
4. Monitor status hidrasi
1. Keseimbangan intake 5. Dukung keluarga
output dari skala 3 pemberian ASI
menjadi 5 NIC 2 : Monitor Cairan
2. Turgor kulit dari skala 4 1. Tentukan pasien
menjadi 5 apakah mengalami
3. Kehausan dari skala 2 kehausan
menjadi 4 2. Monitor turgor kulit,
Keterangan : membran mukosa dan
1 = sangat terganggu respon haus
2 = banyak terganggu 3. Berikan cairan IV
3 = cukup terganggu yang sesuai
4 = sedikit terganggu 4. Monitor refleks
5 = tidak terganggu menghisap
NOC 2 : Hidrasi
dibuktikan dengan
1. Haus dari skala 3
menjadi 5
2. Peningkatan suhu tubuh
dari skala 2 menjadi 5
3. Turgor kulit dan
membran mukosa dari
skala 4 menjadi 5
Keterangan :
1= berat
2= cukup berat
3= sedang
4= ringan
5= tidak ada
BAB III
A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 30 Desember 2019 pukul 08.00 WIB
1. Identitas Klien
Nama : An. A
Umur : 12 hari
Alamat : Desa Gebug Kalisidi Ungaran Barat
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan :-
Diagnosa Medis : Ikterik
Tanggal Masuk : 30 Desember 2019
Penanggungjawab
Nama : Ny. N
Hubungan dengan klien : Ibu Kandung
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMP
Alamat : Desa Gebug Kalisidi Ungaran Barat
2. Keluhan Utama
Orangtua An. A mengatakan anaknya mengalami demam
9. Keluarga
a. Genogram
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
X = meninggal
= pasien
= satu rumah
Penjelasan:
Psien tinggal serumah dengan bapak, ibu dan saudarannya, pasien merupakan
anak ke dua. Bapak pasien memiliki satu saudara dan kedua orang tuanya sudah
meninggal. Sedangkan, Ibu pasien memiliki dua bersaudara dan kedua orang
tuannya meninggal.
b. Kondisi Rumah
Rumah yang ditinggali di daerah dataran tinggi, rumah bersih dengan lantai
keramik dan berdinding tembok
c. Lingkungan Tempat Tinggal
Lingkungan sekitar rumah padat penduduk, bersih terdapat saluran pembuangan
air di depan rumah
d. Kebersihan Rumah dan Lingkungan
Orangtua An. A mengatakan menyapu sehari 2 kali, membuka jendela setiap pagi,
dan seminggu sekali warga ada gotong royong membersihkan lingkungan.
e. Kebiasaan Keluarga
Orangtua An. A mengatakan saat ada keluarga yang sakit menggunakan
pengobatan tradisional
B. ANALISA DATA
HARI/TA
NO NGGAL/ DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
WAKTU
1. Senin, DS: Proses Penyakit Hipertermia
30/12/19 Ibu pasien mengatakan
Jam 20.30 anaknya demam sejak siang
dan tidak turun-turun
DO:
Suhu : 39ºC
Nadi : 192 x/menit
SpO2 : 97%
Jam 03.00 1,2 Monitor tanda-tanda vital SpO2 99%, Nadi 152x/menit, 38,6ºC Slamet
Jam 10.30 Dukung pemberian ASI DS : Ibu mengatakan mau menyusui Vero
bayinya tetapi ASI keluar sedikit
2
DO : Tampak ibu memompa ASI
untuk bayinya nanti
Jam 10.30 1 Dukung pemberian ASI DS : Ibu mengatakan mau menyusui Sindy
bayinya tetapi ASI keluar sedikit
DO : Tampak ibu memompa ASI
untuk bayinya nanti
F. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/
DX.
TANGGA RESPON PERKEMBANGAN TTD
KEP
L/ PUKUL
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas titik pengaturan
hipotalamus bila mekanisme pengeluaran panas terganggu (oleh obat dan penyakit)
atau dipengarhui oleh panas eksternal (lingkungan) atau internal (metabolik).
Hipertermi disebabkan oleh infeksi, suhu lingkungan yang terlalu panas atau campuran
dari gangguan infeksi dan suhu lingkungan yang terlalu panas. Terdapat klasifikasi
demam dan hipertemia merupakan salah satu perlawanan dari tubuh untuk melawan
penyakit.
B. SARAN
1. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil ini bisa menjadi tambahan atau masukan materi-materi sehingga dapat
menyempurnakan hasil yang telah ada.
2. Perawat
Dalam merawat pasien anak hipertemia tentunya harus memperhatikan apa saja
yang perlu dikaji sehingga bisa mendapatkan diagnosa yang sesuai agar dalam
melakukan tindakan yang diberikan tepat sesuai apa yang dirasakan pasien.
3. Mahasiswa
Mahasiswa harus dapat memahami mengenai penyakit hipertemia dan asuhan
keperawatannya agar nanti pada saat praktik di lapangan bisa mengaplikasikan
teori yang sudah didapat.
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria, dkk. 2013. Nursing Interventions Clasification (NIC). Jakarta: Elseiver
Carpenito, Lynda Juall. 2012. Diagnosis Keperawatan : Buku Saku / Lynda Juall Carpenito-
Moyet. EGC. Jakarta
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Edisi Revisi 3. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Heather, Heardman, T. 2015. NANDA Internasional Inc Diagnosa Keperawatan. Jakarta:
EGC.
Moorhead, Sue, dkk. 2013. Nursing Outcome Clasification (NOC). Jakarta: Elseiver
Nadesul, Hendrawan. 2010. Cara Mudah Mengalahkan Demam Berdarah. Jakarta : Buku
Kompas.
NANDA NIC-NOC. 2012. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan NANDA. Yogyakarta:
Media Hardy
Potter & Perry. 2010. Fundamental Keperawatan,Buku3. Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawt Nasional Indonesia.