“HIPERTIROIDISME”
(Makalah ini Disusun untuk diajukan sebagai tugas Mata Kuliah BIOMEDIK
yang diampuh oleh ibu Dr Irmawati M.Kes)
Oleh :
Nama: Sri Indri Yani Yasin
Kelas: C-3 KESMAS
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT , hanya karena segala
Rahmatnya Akhirnya kami bisa menyusun malakalah Hipertiroidisme. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Dr. Irwati.M.Kes selaku dosen pengajar yang
telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami mendapatkan banyak
tambahan pengetahuan.
Kami selaku penyusun berharap semoga makalah yang telah kami susun ini
bisa memberikan banyak manfaat serta menambah pengetahuan. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih memilki banyak kekuranagn yang membutuhkan
perbaikan, sehingga kami sangat mengharapakan masukkan serta kritikan dari para
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
2.1 Definisi Hipertiroidisme.............................................................................2
2.2 Etiologi Hipertiroidisme ............................................................................2
2.3 Manifestasi Hipertiroidisme.......................................................................3
2.4 Patofisiologi Hipertiroidisme......................................................................3
2.5 Pemeriksaan diagnosis Hipertiroidisme ....................................................4
2.6 Komplikas Hipertiroidisme i.....................................................................5
2.7 Penatalaksanaan Hipertiroidisme...............................................................5
2.8 Asuhan keperawatan pada pasien dengan Hipertiroidisme.......................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................14
3.1 Kesimpulan.................................................................................................14
3.2 Saran...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 DEFINISI
Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana
didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu
kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan
memberikan hormon tiroid berlebihan.
Hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan terhadap
pengaruh metabolik terhadap hormon tiroid yang berlebihan (Price & Wilson:
337)
Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar
tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang
berlebihan di dalam darah.
Hipertiroidisme adalah kadar TH yang bersirkulasi berlebihan. Gangguan ini
dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.
(Elizabeth J. Corwin: 296).
2.2 ETIOLOGI
2.4 PATOFISIOLOGI
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika.
Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua
sampai tiga kali dari ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan
lipatan-lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih
meningkat beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap
sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan 5-
15 kali lebih besar daripada normal.
Pada hipertiroidisme, kosentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang
“menyerupai” TSH, Biasanya bahan – bahan ini adalah antibodi
immunoglobulin yang disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang
berikatan dengan reseptor membran yang sama dengan reseptor yang mengikat
TSH. Bahan – bahan tersebut merangsang aktivasi cAMP dalam sel, dengan
hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasien hipertiroidisme
kosentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini
mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama
12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya
sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan
pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis anterior.
Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan hormon hingga
diluar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori
kelenjar tiroid membesar. Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka
hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik, akibat
peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas normal. Bahkan akibat proses
metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita hipertiroidisme
mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung
tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya tremor
otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita
mengalami gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardi atau diatas
normal juga merupakan salah satu efek hormon tiroid pada sistem
kardiovaskuler. Eksopthalmus yang terjadi merupakan reaksi inflamasi
autoimun yang mengenai daerah jaringan periorbital dan otot-otot ekstraokuler,
akibatnya bola mata terdesak keluar.
2.6 KOMPLIKASI
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis
tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien
hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau
terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah
pelepasan TH dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia,
agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak diobati,kematian
Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves, infeksi.
2.7 PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid
yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak
jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal), obat antitiroid
digunakan dengan indikasi:
a. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap,
pada pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikusis
b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase seblum pengobatan, atau
sesudah pengobatan pada pasien yg mendapt yodium radioaktif
c. Persiapan tiroidektomi
d. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia
e. Pasien dengan krises tiroid
Pada pasien hamil biasanya diberikan propiltiourasil dengan dosis serendah
mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih lagi. Hipertiroidisme kerap kali sembuh
spontan pada kehamilan tua sehingga propiltiourasil dihentikan. Obat-obat
tambahan sebaiknya tidak diberikan karena T4, yang dapat melewati plasenta
hanya sedikit sekali dan tidak dal mencegah hipotiroidisme pada bayi yang baru
lahir. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedik:it
sekali yang keluar dari air susu ibu. Dosis ya; dipakai 100-150 mg tiap 8 jam:
Setelah pasien eutiroid, secara Minis dan laboratorim dosis diturunkan dan
dipertahankan menjadi 2 x 50 mg/hari. Kadar T4 dipertahank pada batas atas
normal dengan dosis propiltiaurasil.
3.1 KESIMPULAN
Penyebab dari hipertiroidisme yaitu adanya Gangguan homeostatic yang
disebabkan oleh produksi TSH yang berlebihan atau adanya perubahan
autonomic kelenjar tiroid menjadi hiperfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau
hipotalamus. Ada banyak gejala pada penderita penyakit ini yakni
gemetar,palpitasi,gelisah,penurunan berat badan yang drastic,nafsu makan
meningkat,emosional,dsb.
3.2 SARAN
Setelah membaca makalah ini, penulis berharap agar kita senantiasa memiliki
gaya hidup yang sehat. Dan juga bagi perawat yang kelak bekerja di rumah sakit
agar dapat mengetahui seluk beluk dari penyakit hipertiroidisme yang pada
akhirnya dapat memberikan pelayanan yang terbaik apabila menemukan pasien
yang menderita penyakit ini pada khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Hardi .2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis
dan NANDA NIC – NOC. Edisi 1 Revisi. Yogyakarta : Mediaction.
Black & Hawks. (2005). Medical Surgical Nursing: Clinical Management
for Positive Outcomes, 7th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders
Doenges, Marilyn B, dkk. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3.
Jakarta : EGC.
Hidayat, A. Azis Alimul .2005. Pengantar Dokumentasi Proses
Keperawatan.
Jakarta : EGChttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipertiroidisme
Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi 4.
Jakarta.
Interna Publishing.
Nassisi D .2008. Stroke, Hemorrhagic. Departement of Emergency
Medicine, Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta:
EGC
Price, S.A & Wilson. L.M. .2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-
Proses
Penyakit Edisi 6 vol 2. Jakarta: EGC