Anda di halaman 1dari 2

1.

Promotion

a. Peningkatan gizi

b. Pemeliharaan kesehatan perorangan

c. Perbaikan sanitasi lingkungan

d. Pendidikan kesehatan masyarakat

e. Olahraga teratur

f. Rekreasi dan hiburan sehat

2. Specific Protection

a. Imunisasi

b. Wanita hamil yang belum mempunyai kekebalan terhadap penyakit ini, harus menghindari kontak
dengan penderita rubella, untuk menghindari tertularnya penyakit. Segera setelah melahirkan anak
harus divaksinasi.

c. Bagi tenaga kesehatan dan orang yang rentan tertular penyakit ini, biasakan diri untuk mencuci tangan
dan menggunakan alat pelindung diri. Cuci tangan dilakukan dibawah air mengalir dengan menggunakan
sabun dan sikat selama kurang lebih 5 menit, yaitu dengan menyikat seluruh permukaan telapak tangan
maupun punggung tangan.

3. Early diagnosis and prompt treatment

a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala, misalnya bagi tenaga kesehatan yang potensial tertular dan
menulari orang lain.

b. Pemeriksaan pada bayi baru lahir dan ibu yang mengalami rubella.

c. Penyediaan obat dan memberikan pengobatan yang tepat pada awal penyakit

4. Disability Limitation

a. Apabila ada wanita hamil yang beresiko mengidap penyakit rubella, segera datang ke dokter dan
dokter tersebut mungkin akan menyediakan suntikan immuneglobulin (IG) jika wanita tersebut terjangkit
virus tersebut. IG tidak menghilangkan penyakit rubella, tetapi IG dapat membantu dan meringankan
gejala-gejala rubella erta mengurangi masalah setelah melahirkan. Akan tetapi, IG tidak dapat
menghindari bayi yang dilahirkan dapat terhindar dari penyakit sindrom konginetal rubella. Dengan kata
lain, IG dapat mengurangkan gejala rubella tetapi tidak dapat menghindari dari masalah teratogenik
terhadap bayi.
b. Jangan melakukan pengobatan menurut aturan sendiri tetapi harus berdasarkan petunjuk dokter. Bila
memang harus mengonsumsi obat 3 kali sehari maka harus dilakukan dengan baik. Bila ada gejala lain
yang timbul, misalnya kejang-kejang atau sesak napas, segeralah berkonsultasi pada dokter.

c. Sebaiknya berikan makanan yang mudah dicerna seperti bubur nasi.

Hal ini untuk menghindari terjangkitnya infeksi lain, seperti radang tenggorokan, flu, atau lainnya.
Dianjurkan untuk memberikan makanan yang mudah dicerna selama sebulan kemudian sampai
kondisinya benar-benar pulih.

d. Karena mudah menular lewat udara, sebaiknya anak campak campak dirawat di kamar sendiri agar
tidak menularkan penyakitnya. Namun perlu diingat, jangan sampai terkesan kalau anak diisolasi, berikan
mainan yang dapat menghibur agar dia tidak bosan.

e. Setiap anak yang sedang sakit butuh istirahat yang cukup. Anak campak jerman pun demikian, berikan
waktu beristirahat secara maksimal.

f. Jangan biarkan bayi yang belum mendapat imunisasi campak berdekatan dengan penderita campak
sampai penyakitnya benar-benar sembuh. Sangat mungkin virus campak akan menulari bayi.

g. Jaga tubuh anak agar tetap bersih sehingga dia tetap merasa nyaman. Boleh saja anak dimandikan
atau dilap seluruh tubuhnya. Pendapat yang mengatakan kalau anak campak tidak boleh dimandikan
adalah keliru karena bila tubuhnya kotor dan berkeringat akan menimbulkan rasa lengket dan gatal luar
biasa. Dorongan menggaruk kulit yang gatal bisa menimbulkan infeksi berupa bisul-bisul kecil bernanah.
Gunakan sabun bayi yang tak terlalu merangsang kulit dan gosoklah kulitnya perlahan. Sehabis mandi,
keringkan dan taburi dengan bedak salycyl talc.

5. Rehabilitation

a. Diit TKTP (tinggi kalori tinggi protein)

b. Menjaga ketahanan tubuh dengan makan multivitamin

c. Selama anak sakit dan dalam pemulihan sebaiknya kita memisahkan peralatan makan dan mandinya,
seperti piring, gelas, sendok, handuk, sprai dan pakaiannya. Hal ini untuk menghindari terjadinya
penularan lewat kontak tak langsung.

Anda mungkin juga menyukai