HIPERTIROID
KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK
1. THEODORA C. HUNDUR
2. ELISABET J. JUSMAN
3. FAMILIA RENE
4. MAKRINA A. INDAH
5. ANSKARIUS ADINAWAN
2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk meyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah “KEPERAWATAN DEWASA” di KAMPUS UNIKA ST. PAULUS RUTENG.
Selain itu kami juga berharap agar makalah “ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN PENYAKIT HIPERTIROID” yang dijelaskan ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu
mohon kritik dan saran yang dapat membangun dan menyempurnakan Makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
2.1 Definisi.....................................................................................................................3
2.2 Etiologi..................................................................................................................... 3
2.3 Patofisiologi............................................................................................................. 3
2.5 Komplikasi...............................................................................................................4
3.2. Pengkajian..............................................................................................................10
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16
iii
BAB 1
Kelenjar tiroid merupakan bagian dari sistem endokrin yang bertugas menjaga
metabolisme tubuh (Oeniasih, 2022). Dengan fungsi normal, kelenjar tiroid mampu
mengkompensasi peningkatan kebutuhan hormon tiroid selama kehamilan dan
mempertahankan levelnya dalam batas normal. Ketika fungsi tiroid tidak normal,
kompensasi ini tidak terjadi dalam batas normal (Suparman, 2021). Untuk
menghasilkan hormon tiroid, tiroid membutuhkan yodium, unsur yang ditemukan
dalam makanan dan air. Tiroid mengikat yodium dan mengubahnya menjadi hormon
tiroid. Ketika hormon tiroid habis, sebagian yodium hormon kembali ke tiroid dan
didaur ulang menjadi produksi hormon tiroid (Sulabda, 2013).
1
Tiroid berperan memproduksi tiga hormon penting bagi tubuh. Hormon-hormon
ini termasuk triiodothyronine (T3), tiroksin (T4) dan kalsitonin. Hormon tiroid, yang
diproduksi oleh kelenjar tiroid, diperlukan agar sel berfungsi dengan baik. Setiap
hormon memiliki perannya masing-masing (Oeniasih, 2022).
1. hormon tiroksin (T4); Hormon pertama yang diproduksi oleh tiroid adalah
hormon tiroksin, juga dikenal sebagai T4. Fungsi utamanya adalah mengatur
metabolisme tubuh. Hormon tiroksin ini mempengaruhi hampir setiap sistem
dalam tubuh. Oleh karena itu, kadar hormon tiroksin ini harus dalam kondisi
normal agar tubuh tetap sehat.
2
BAB II
KONSEP HIPERTIROID
2.1 Definisi
Hipertiroid merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar
hormon tiroid lebih dari yang dibutuhkan didalam tubuh. Hal ini disebabkan karena
secara fisiologis hormon tiroid sendiri memilki efek terhadap sistem kardiovaskuler yaitu
meliputi efek langsung hormon tiroid terhadap jantung, efek hormon terhadap sistem
saraf simpatis dan efek sekunder terhadap perubahan hemodinamik. Hipertiroidisme
(hipersekresi hormon tiroid) adalah peningkatan produksi dan sekresi hormon tiroid oleh
kelenjar tiroid. (Marry:2009).
2.2 Etiologi
Hipertiroid akibat malfungsi hipofisis memberikan gambaran kadar TH dan TSH yang
tinggi. TRF akan rendah karena umpan balik negatif dari HT dan TSH. Hipertiroid akibat
malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang tinggi disertai TSH dan TRH yNg
berlebihan.
1) Penyakit graves
a) Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang merupakan penyebab
hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan, wanita
5 kali lebih sering dan pria. Diduga penyebabnya adalah penyakit autoimun,
dimana antibodi yang ditemukan diperedaran darah yaitu tiroid stimulating
immunogirobulin (Tslantibodies) thyroid peroksidase antibodies(TPO) dan
TSH receptor antibodies (TRAB).
b) Toxin nodular golter
Benjolan leher akibat pembesaran yang berbentuk biji padat, bisa satu atau
banyak.
2) Penyebab lain
a) Minum obat hormon tiroid yang berlebihan
b) Produksi TSH abnormal
c) Tiroditis(radang kelenjar tiroid)
3
d) Konsumsi yodium yang berlebihan
2.3 Patofisiologi
Pasien dengan hipertiroid menunjukan adanya sekresi hormon tiroid yang lebih banyak,
berbagai faktor penyebab yang tidak dapat dikontrol melalui mekanisme normal.
Peningkatan hormon tiroid menyebabkan peningkatan metabolisme rate, meningkatnya
aktivitas saraf simpatis. Peningkatan metabolisme rate menyebabnya peningkatan
produksi panas tubuh sehingga pasien mengeluarkan banyak keringat dan penurunan
toleransi terhadap panas. Laju metabolisme yang meningkat menimbulkan peningkatan
kebutuhan metabolik, sehingga berat badan pasien akan berkurang karena membakar
cadangan energi yang tersedia. Keadaan ini menimbulkan degradasi simpanan
karbohidrat, lemak dan protein sehingga cadangan protein otot juga berkurang.
Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat terjadi pada sistem kardiovaskuler yaitu
dengan menstimulasi peningkatan reseptor beta adrenergik, sehingga denyut nadi lebih
cepat, peningkatan kardiak output, stroke volume, aliran darah perifer serta respon
adenergik lainnya. Peningkatan hormon tiroid juga berpengaruh terhadap sekresi dan
metabolisme hipothalamus, hipofisis dalam mensekresi hormon gonad, sehingga pada
individu yang belum pubertas mengakibatkan keterlambatan dalam fungsi seksual,
sedangkan pada usia dewasa mengakibatkan penurunan libido, infertile dan menstruasi
tidak teratur. (Tarwoto,dkk.2012).
2.4 Manifestasi Klinik
Terjadinya hipertiroidsme biasanya perlahan-lahan dalam beberapa bulan sampai be-
berapa tahun, namun dapat juga timbul secara dramatik. Hampir semua sistem dalam
tubuh mengalami gannguan akibat kelebihan hormon tiroid ini sehingga pasien
memberikan keluhan banyak macam. Oleh karena itu, sering kali diagnosis
hipertiroidsme dibuat oleh ahli jantung, ahli saraf, ahli kulit atau ahli gastroenterologi.
tergantung pada manifestasi klinis yang me- nonjol. Pengaruh peningkatan jumlah
hormon tiroid harus dibedakan dengan kerja hormon ti- roid secara fisiologis. Dalam
batas fisiologis, hormon tiroid merangsang pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta
meningkatkan sintesis banyak enzim. Manifestasi klinis yang paling sering adalah
penurunan berat badan, kelelahan, tremor, gugup, berkeringat banyak, tidak tahan panas,
palpitasi dan pembesaran tiroid.
(sumber franklyn JA, hypertiroidism. Medicine internasional 1993;6:164)
2.5 Komplikasi
4
Hipertiroid yang menyebabkan komplikasi terhadap jantung, termasuk fibrilasi atrium
dan kelainan ventrikel akan sulit dikontrol. Pada orang Asia dapat terjadi episode
paralisis yang diinduksi oleh kegiatan fisik atau masukan karbohidrat dan adanya
hipokalemia dapat terjadi sebagai komplikasi. Hiperkalsemia dan nefrokalsinosis dapat
terjadi. Pria dengan hipertiroid dapat mengalami penurunan libido, impotensi,
berkurangnya jumlah sperma, dan ginekomastia.
2.6 Patoflodiagram
m
Sekresi hormon tiroid yang
berlebihan
i
hipertiroid
e
Hipermetabolisme basal
hipertermia
hipertiroidsme
5
5. TRH stimulation test,menurun atau tidak ada respon TSH
6. Tiroid antibodi antiglobulin antibodi (TSH-Rab), terjadi peningkatan pada
penyakit graves
b. Test penunjang lainnya
2. Sirkulasi
3. Eliminasi
tekanan darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat. sirkulasi
kolaps, syok (krisis tirotoksikosis)
7
b. Tanda: Glukosa darah meningkat 100-200 mg/ di atau lebih, aseton plasma
positif secara mencolok, asam lemak bebas kadar lipid dengan kolosterol
meningkat.
B. Diagnosa Keperawatan hipertiroidisme adalah sebagai berikut:
resikotinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid
tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung.
Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan
energi. .
C. Intervensi keperawatan
1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid
tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme,peningkatan beban kerja jantung
Tujuan: Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan kriteria:
Nadi perifer dapat teraba normal
Vital sign dalam batas normal.
Pengisian kapiler normal
Status mental baik
Tidak ada disritmia
Intervensi :
Pantau tekanan darah pada posisi baring duduk dan berdiri jika
memungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadi
Rasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibat
dari vasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume
sirkulasi
Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan
pasien
Rasional merupakan tanda adanyapeningkatan kebtuhan oksigen oleh
otot jantung atau iskemia
Auskultasi suara nafas, perhatikan adanya suara yang tidak normal
(krekels)
Rasional murmur yang menonjolberhubungan dengan curah jantung
meningkat pada keadaan hipermetabolik.
8
Observasi tanda dan gejala yang hebat , mukosa membran kering, nadi
lemah, penurunan produksi urin dan hipotensi.
Rasional dehidrasi yang tepat dapat terjadi akan menurunkan sirkulasi
dan menurunkan curah jantung.
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan
energi
Tujuan: Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat
energi
Intervensi :
Pantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas.
Rasional: Nadi secara luas meningkat dan bahkan istirahat, takikardia
mungkin ditemukan
Ciptakan lingkungan yang tenang Rasional Menurunkan stimulasi
yang kemungkinan besar dapat menimbulkan agitasi, hiperaktif dan
insomnia
Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas
Rasional: Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolism
Berikan tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti
massase Rasional: Meningkatkan relaksasi
9
BAB III
10
5. Pemeriksaan fisik
Kebersihan rambut : kaji adanya rambut rontok
11
Frekuensi nafas : 28 x/menit
Suhu : 40,5oC
TSH: 0,01mL/UI
Jantung
Inspeksi : pembesaran thorax
E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT
1. Keadaan sebelum sakit
Kaji kenyaman dan sulit tidur pasien
2. Keadaan sejak sakit
Kaji kenyamanan dan sulit tidur pasien
3. Observasi
Kaji pasien sulit tidur
F. POLA PERSEPSI KOGNITIF
1. Keadaan sebelum sakit
Kaji adanya komplikasi seperti penyakit jantung, hipokalemia Hiperkalsemia
dan nefrokalsinosis.
12
1. Keadaan sebelum sakit
Kaji kelancaran seksualitas
2. Keadaan sejak sakit
Kaji apakah sakit yang dialami pasien menjadi hambatan dalam berseksualitas
3. Observasi
Kaji raut wajah pasien saat ditanyakan
A. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES
1. Keadaan sebelum sakit :
Kaji cara pasien memandang sesuatu
2. Keadaan sejak sakit :
Kaji cara pasien mempersepsikan penyakit yang dialami
3. Observasi :
Kaji pasien terlihat murung
A. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
1. Keadaan sebelum sakit :
Kaji pasien sering berdoa
2. Keadaan sejak sakit :
Kaji pasien sering berdoa
3. Observasi :
Kaji pasien terlihat pasrah kepada Tuhan
3.3. Diagnosa keperawatan (DS dan DO)
N Data fokus DS/DO Diagnosa
o.
1. Do : Klien mengatakan badan Hipertemia b.d peningkatan
terasa panas, berkeringat, laju metabolisme
kulit terasa lembab, Lidah
kemerahan.
D0 : S : 40,5oC,
N : 105x/menit,
RR : 28x/menit
2.
13
3.4. Intervensi (NIC dan NOC)
No Tujuan dan kriteria
. Hasil intervensi rasional
BAB IV
14
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hipertiroid merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar hormon
tiroid lebih dari yang dibutuhkan did alam tubuh. penyebab hipertiroidisme yang paling
umum adalah Penyakit graves Toxin nodular golter Minum obat hormon tiroid yang
berlebihan Produksi TSH abnormal Tiroditis(radang kelenjar tiroid) Konsumsi yodium
yang berlebihan. Pasien dengan hipertiroid menunjukan adanya sekresi hormon tiroid
yang lebih banyak, pernah berbagai faktor penyebab yang tidak dapat dikontrol melalui
mekanisme normal. Manifestasi klinis yang paling sering ada- lah penurunan berat
badan, kelelahan, tremor, gugup, berkeringat banyak, tidak tahan panas, palpitasi dan
pembesaran tiroid. Hipertiroid yang menyebabkan komplikasi terhadap jantung,
termasuk fibrilasi atrium dan kelainan ventrikel akan sulit dikontrol.
4.2 Saran
Demikian makalah ini kami buat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat
disusun menjadi lebi baik untuk ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
15
BUKU SELEKTA KEDOKTERAN EDISI KETIGA
Hasan, R. Atrial Fibrilasi Pada Hipertiroid.
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan. 2019. Anatomi Fisiologi.
Available at:
https://www.google.com/curl?sa=t&rct=j%q=%esrc=s&sour
16