DISUSUN OLEH:
RAHMAWATI NINGSIH (B832012006)
MOCHAMMAD ATOM MUZAKKI (B832012004)
SUKHOY ARIFIN (B832012007)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan salah satu tugas pada mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah II.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari adanya dukungan dan bantuan
dari dosen yang selalu membimbing kami, kepada ibu Faridatul Istibsaroh, M.Tr.Kep
kami mengucapkan terima kasih. Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu saran dan masukan yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan
baik dari segi materi maupun sistematika penulisannya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Penulis
DAFTAR ISI
3.1 PENGKAJIAN
Dampak penurunan kadar hormone dalam tubuh sangat bervariasi, oleh
karena itu lakukanlah pengkajian terhadap hal-hal penting sebagai berikut :
a. Identitas pasien
b. Keluhan utama bisa berupa sesak nafas, sulit menelan, adanya
pembengkakan dan rasa nyeri pada leher, pasien nampak gelisah, tidak
nafsu makan, mudah capek/lelah, intoleran terhadap dingin dan
sembelit
c. Riwayat kesehatan misalnya obat-obatan yang sering dikonsumsi, ada
riwayat memeriksakan bagian lehernya, pernah mendapatkan terapi
obat terkait gejala yang dialami
d. Kebiasaan hidup sehari-hari berupa makanan yang dikonsumsi baik
dengan kadar iodium yang rendah dan nafsu makan yang dialami
e. Pemeriksaan fisik secara head to toe mencakup :
- System integument : kulit dingin, pucat, kering bersisik dan
menebal, pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal, rambut kering,
kasar dan rontok
- System pernafasan : hipoventilasi, pleural efusi dan dispenia
- System kardiovaskuler : bradikardi, disritmia, pemebsaran jantung,
hipotensi dan toleransi terhadap aktifitas menurun
- Metabolic : penurunan metabolism basal, penurunan suhu,
intoleransi terhadap dingin
- System musculoskeletal : nyeri otot dan rileksasi otot yang
melambat
- System neurologi : fungsi intelektual yang melambat, berbicara
lambat dan terbata-bata, gangguan memori, perhatian kurang,
bingung dan hilang pendengaran
- Gastrointestinal : anoreksia, peningkatan berat badan, konstipasi
dan distensi abdomen
f. Pemeriksaan penunjang :
- Pemeriksaan kadar T3 dan T4 pada pasien
- Pemeriksaan TSH
3.2 ANALISA DATA
a) Data Subjektif (data yang bisa didapat dari klien atau keluarga klien)
berupa penyampaian langsung terjadinya kekerasan tersebut, perasaan
klien dan akibat yang didapatkan oleh klien tersebut
b) Data Objektif ( data yang didapat dari apa yang diliat oleh perawat
yang melakukan pengkajian) berupa pengkajian fisik klien, ekspresi
wajah klien saat dikaji
3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan hipermetabolisme
2. Gangguan persepsi sensorik berhubungan dengan transmisi impuls
sensorik (oftalmopati)
3. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan proses
kognitif
3.4 INTERVENSI
1. DX 1 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan hipermetabolisme
Tujuan : agar nutrisi pasien dapat terpenuhi
Intervensi :
a) Dorong peningkatan asupan cairan
b) Berikan makanan yang kaya akan serat
c) Ajarkan kepada klien tentang jenis-jenis makanan yang
mengandung banyak air
d) Pantau fungsi usus
e) Dorong klien untuk meningkatkan mobilisasi dalam batas-batas
toleransi latihan
2. DX 2 : Gangguan persepsi sensorik berhubungan dengan transmisi impuls
sensorik (oftalmopati)
Tujuan : agar pasien tidak mengalami penurunan visus yang lebih buruk
dan tidak terjadi trauma/cedera pada mata
Intervensi :
a) Anjurkan pada pasien bila tidur dengan posisi elevasi kepala
b) Basahi mata dengan borwater steril
c) Jika ada photophobia, anjurkan pasien menggunakan kacamata
rayben
d) Jika pasien tidak dapat menutup mata rapat pada saat tidur,
gunakan plester non alergi
e) Kolaborasi dalam pemberian obat-obatan steroid sesuai program
3. DX 3 : Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan
proses kognitif
Tujuan : agar pasien dapat beristirahat
Intervensi :
a) Atur interval waktu antar aktivitas untuk meningkatkan istirahat
dan latihan yang dapat ditolerir
b) Bantu aktivitas perawatan mandiri ketika pasien berada dalam
keadaan lelah
c) Berikan stimulasi melalui percakapan dan aktivitas yang tidak
menimbulkan stress
d) Pantau respon pasien terhadap peningkatan aktivitas
3.5 IMPLEMENTASI
1. DX 1 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan hipermetabolisme
Implementasi :
a) Mendorong peningkatan asupan cairan
b) Memberikan makanan yang kaya akan serat
c) Mengajarkan kepada klien tentang jenis-jenis makanan yang
mengandung banyak air
d) Memantau fungsi usus
e) Mendorong klien untuk meningkatkan mobilisasi dalam batas-batas
toleransi latihan
2. DX 2 : Gangguan persepsi sensorik berhubungan dengan transmisi impuls
sensorik (oftalmopati)
Implementasi :
a) Menganjurkan pada pasien bila tidur dengan posisi elevasi kepala
b) Membasahi mata dengan borwater steril
c) Jika ada photophobia, menganjurkan pasien menggunakan kacamata
rayben
d) Jika pasien tidak dapat menutup mata rapat pada saat tidur, gunakan
plester non alergi
e) Berkolaborasi dalam pemberian obat-obatan steroid sesuai program
3. DX 3 : Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan
proses kognitif
Implementasi :
a) Mengatur interval waktu antar aktivitas untuk meningkatkan istirahat
dan latihan yang dapat ditolerir
b) Membantu aktivitas perawatan mandiri ketika pasien berada dalam
keadaan lelah
c) Memberikan stimulasi melalui percakapan dan aktivitas yang tidak
menimbulkan stress
d) Memantau respon pasien terhadap peningkatan aktivitas
3.6 EVALUASI
Rencana yang telah ditindak lanjuti atau diimplementasi pada akhirnya
akan dievaluasi sejauhmana tindakan dapat mencapai tujuan sehingga
tindakan dapat dilanjutkan, dimodifikasi atau diganti.
Evaluasi keperawatan dilakukan secara periodic, sistematis dan
berencana, untuk menilai perkembangan pasien dengan kriteria setiap
tindakan keperawatan dilakukan evaluasi terhadap indicator yang ada pada
rumusan tujuan, selanjutnya hasil evaluasi segera dicatat dan
dikomunikasikan, evaluasi melibatkan pasien, keluarga dan tim kesehatan
sesuai standar.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Hipotiroidisme merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya
hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala
kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi akibat kadar hormone tiroid berada
dibawah nilai optimal. Tubuh kita terdiri dari system-sistem yang memiliki
peran penting bagi tubuh. Salah satunya system endokrin. Keseimbangan
hormone penting untuk menjaga fungsi tubuh tetap normal.
4.2 Saran
Dari penyakit ini dapat dihindarkan dengan cara tidak stress, tidak merokok,
tidak mengkonsumsi obat-obatan sembarangan dan tidak mengkonsumsi
iodium secara berlebihan karena dapat terjadi radiasi pada leher dan
organisme yang menyebabkan infeksi. Selain itu pasien-pasien mampu
mendeteksi perubahan dalam dirinya terkait gejal-gejala dari hipotiroid.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M.R, Tomay, A.M. (2006). Nursing Theories ang Their Work. (6th Edition).
USA : Mosby Elsevier
American Thyroid Association. (2013). Thyroid and Weight, USA : Mary Ann Libert
Inc Publisher