OLEH :
RAHMAWATI NINGSIH
KLINIK UTAMA SUKMA WIJAYA SAMPANG
INSTALASI ANESTESI
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR PROVINSI JATIM
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Malang, 2023
Peserta Pelatihan Pembimbing
(Rahmawati Ningsih)
(Ns. Dwi Herawan, S.Kep )
BAB I
1.1 Pengertian
Tumor kulit adalah suatu benjolan yang dapat berbentuk dari berbagai jenis sel-sel
dalam kulit (sel-sel epidermis, melanosit).Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak
atau tumor ganas, dapat terletak dalam epidermis atau menembus kedalam dermis dan
jaringan subkutan.
Tumor kulit adalalah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit
yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan disekitarnya dan mampu menyebar di
1.2 Etiologi
Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada beberapa
faktor resiko yang dapat menyebabkan timbulnya tumor atau kanker kulit yaitu
Penyebab yang paling sering adalah paparan sinar UV baik dari matahari maupun
dari sumber yang lain. Lama paparan, intensitas sinar UV, serta ada tidaknya
b) Kulit putih
Orang yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena daripads orang yang
memiliki kulit lebih gelap.Hal ini dikarenakan jumlah pigmen melanin pada orang
kulit putih lebih sedikit.Kadar melanin yang tinggi bisa melindungi kulit dari
orang-orang yang memiliki kulit gelap juga bisa terkena kanker kulit meskipun
Bahan kmia tertentu seperti arsenic, nikotin, tar dan minyak diyakini dapat
meningkatkan resiko terkena kanker kulit. Namun, dalam banyak kasus paparan
dalam jangka panjanglah yang biasanya menyebabkan kanker kulit. Gen pembawa
kanker atau tumor sudah dimiliki hampir seluaruh orang sejak lahir. Namun
dengan “bantuan” zat atau bahan karsinogen terjadi mutasi sel dan menimbulkan
kanker atau tumor. Akhir-akhir ini, para peneliti di University OfPittsburg Cancer
kanker kulit. Jika ada salah satu anggota keluarga yang terkena kanker kulit, maka
resiko terkena kanker kulit pada anggota keluarga yang lain juga akan meningkat.
1.3 Patofisiologi
Perjalanan penyakit dari tumor kulit tidak dapat ditentukan dengan pasti, kadang-
kadang tumornya kecil akan tetapi telah bermetastasis jauh. Tumor yang besarpun juga
Karsinoma sel squamosa berasal dari sel epidermis yang mempunyai tingkat
kematangan, dapat intraepidermal, dapat okula bersifat infasif dan bermetastasis jauh.
Lokasi kelainan penyakit paget ialah daerah kulit yang mempunyai kelenjar apokrin. Pada
payudara dikenal sebagai penyakit paget payudara (mammary paget’s disease), sedangkan
lokasi lainnya (extra mammary paget’s disease) secara berurutan ialah : vulva, perianal,
tampak dikulit meruoakan penyebaran dari saluran kelenjar payudara. Dengan demikian,
Karsinoma sel basal tumbuh dari lapisan sel basal pada epidermis atau folikel
rambut.Penyakit kanker ini merupakan tipe kanker kulit yang paling sering
ditemukan.Umumnya karsinoma sel basal timbul didaerah tubuh yang terpajan sinar
matahari dan lebih prevalen pada kawasan tempat populasi penduduk mengalami pajanan
sinar matahari yang intensif ektensif. Insidensi tersebut bberbanding lurus dengan usia
pasien (usia rata-rata 60 tahun) serta jumlah total pajanan sinar matahari, dan berbanding
Karsinoma sel basal biasanya dimulai sebagai nodul kecil seperti malam (lilin) dengan
tepi yang tergulung, trandusen dan mengkilap : pembuluh darah yang mengalami
telangiektasia dan dapat dijumpai. Dengan tumbuhnya sel basal akan terjadi pulserasi
pada bagian tengahnya dan kadang-kadang pembentukan krusta. Tumor paling sering
muncul didaerah muka.Karsinoma sel basal ditandai dengan infasi dan erosi jaringan yang
telinga atau bibir. Lesi lain akibat penyakit ini dapat timbul sebagai plak yang mengkilap,
Karsinoma sel squamosa merupakan poliferasi malignant yang timbul dari dalam
epidermis.Meskipun biasanya muncul pada kulit yang merusak karena sinar matahari,
karsinoma ini dapat pula timbul dari kulit yang normal atau lesi kulit yang sudah
karsinoma sel basal karena sifatnya yang sungguh-sungguh infasive dengan mengadakan
karena karsinoma sel squamosa. Lesinya dapat bersifat primer karena timbul pada kulit
maupun membrane mukosa, atau bia terjadi sekunder dari suatu keadaan precancerous
seperti keratosis aktinika (lesi pada bagian kulit yang terpajan sinar matahari), leukoplakia
(lesi pre malignan membrane mukosa) atau lesi degan pembentukan sikatrik atau ulkus.
Karsinoma sel squamosa tampak sebagai sebuah tumor yang kasar, tebal dan bersisik
dapat lebih lebar, lebih terinfitrasi dan lebih memperlihatkan reaksi inflamasi bila
terbuka, khususnya ektremitas atas, muka, bibir bawah, telinga, hidung dan dahi
Kanker kulit diagnosis dari pemerikasaan biopsy dan hasil evaluasi histologik.Insiden
karsinoma sel squamosa yang tumbuh didaerah kulit yang rusak karena sinar matahari
tidak begitu invasive dan jarang menimbulkan kematian, sementara yang tumbuh tanpa
riwayat pajanan matahari atau arsen atau tanpa pembentukan sikatrik memiliki frekuensi
Ada beberapa kelainan kulit yang harus dicurigai sebagai kanker kulit yaitu
tidak terasa sakit atau gatal, dan yang semula kecil makin lama makin
menjadi hitam atau kebiruan, bagian tengah mencekung dan tertutup kerak atau
Benjolan ini membasah dan tertutup keropeng, teraba keras kenyal dan mudah
Tahi lalat menjadi lebih hitam, gatal sekitarnya berwarna kemerahandan mudah
bintik-bintik.
Koreng dan luka yang sudah lama, tidak pernah sembuh walaupun sudah diobati,
koreng ii pinggirnya meniggi dan teraba keras serta mudah berdarah, adanya koreg
karena terjadi benturan bekas luka yang sudah lama atau terinfeksi.
Bercak ini banyak ditemukan pada muka dan lengan, bercak ini makin lama
permukaannya makin kasar, bergerigi, tetapi tidak rapuh,tidak gatal dan tidak sakit
Bercak ini ditemukan pada kulit yang berwarna pucat seperti di telapak kaki dan
tangan.Bercak ini mula-mula dangkal, berwarna hitam keabuan, batas kabur, tei
tidak teraba, tidak sakit maupun gatal.Kemudian bercak cepat berubah jadi lebih
hitam, menonjol diatas permukaan kulit, dan tumbul kedalam kulit dan mudah
berdarah.
1.5 Klasifikasi
Merupakan tumor ganas pada kulit yang paling sering terjadi, berasal dari sel
berbanding lurus dengan usia pasien dan berbanding terbalik dengan jumlah pigen
ini ditandai dengan nodul seperti mutiara, halus dan kemerahan.Karsinoma sel
basal harus diobati dengan tepat.Pengobatan meliputi kuretase dengan
elektrodesikasi, bedah skalpet, iradiasi, bedah dengan bahan kimia, bedah beku.
Merupakan neoplasma ganas pada keratinosit yang berasal dari sel epidermis
yang lebih berdiferensiasi (keratinosid).Secara khas, tumor timbul diatas kulit yang
merupakan faktor etiologi utama yang menyebabkan karsinoma sel squamosa pada
kulit. Penyebab lain karsinoma sel squamosa meliputi menelan arsen, iradiasi sinar
X, luka bakar, jaringan parut, kerentanan genetic. Karsinoma sel squamosa yang
timbul pada kulit yang rusak akibat cahaya matahari biasanya tidak bermetastasis
dan jarang menyebabkan kematian, namun ada yang tidak terpajan sinar matahari
setelah menelan arsen atau diatas parut lama, mempunyai resiko metastasis
terbesar.
Suatu varian karsinoma sel squamosa yang terbatas pada epidermis disebut
penyakit bowen, penyakit ini biasanya disebabkan oleh pajanan sinar matahari
kronik. Karsinoma sel squamosa muncul karena bentuk tumor atau nodul yang
timbul diatas kulit wajah, kepala, telinga, leher, tangan atau lengan yang rusak
oleh cahaya matahari. Pengebotan karsinoma sel squamosa dan variannya adalah
excise bedah.
c) Melanoma
Kebanyakan melanoma terjadi pada kelompok usia 40-70 tahun, tetapi jumlah
kasus telah meningkat diantara kelompok usia 20-40 tahun. Salah satu penjelasan
untuk peningkatan insiden ini adalah pajanan sinar matahari yang lebih besar saat
rekreasi dan perubahan cara berpakaian. Diagnosis didasarkan pada perubahan
Melanoma yang menyebar superficial merupakan jenis yang paling sering (60-
80%) dan mempunyai prognosis paling baik. Sebagain besar pasien mempunyai
harapan hidup 5 tahun atau lebih dan banyak yang sembuh.Diagnosis dini dan
2. Tumor jinak
a) Keratonis seboroid
diketahui.Sel-sel tumor ini berasal dari sel basal kecil yang terlokalisasi pada
b) Keratonis aktinik
Biasanya timbul pada permukaan kulit yang terkena sinar matahari seperti wajah,
leher, kulit kepala dan ektremitas.Daerah yang terserang tampak seperti lesi
eritematosa, bersisik dan dengan permukaan yang kasar.Lesi ini disebabkan oleh
pajanan sinar matahari kronik, terutama pada pasien berusia lanjut.Neoplasma pra
kanker ini dapat berubah menjadi karsinoma sel squamosa dan harus
dianjurkan untuk memakai tabir surya yang dapat menghambat sinar UV B dan
Tumor yang berbentuk kubah dengan bagian tengahnya berbentuk kawah atau
mengalami ulserasi.Tumor ini tumbuh dengan cepat dalam waktu beberapa bulan
dan biasanya timbul pada orang tua yang berkulit terang.Tumor ini jinak dan
mengalami involusi spontan, karena tumor ini dapat menyerupai karsinoma sel
hanya di eksisi karena alasan kosmetik atau diagnostic karena tumor ini jinak.
Skintags (akrokordon) sering kali terdapat dileher, axila dan lipat paha pada
pasien tua dan setengah baya.Akrokordon lebih banyak dijumpai pada pasien yang
gemuk dan pada wanita hamil daripada populasi secara umum. Tumor ini dieksisi
bahkan setelah cidera minor.Keloid lebih sering pada orang Afrika Amerika
dengan injeksi kortikostiroid kedalam lesi sering kali merupakan pengobatan yang
efektif.
Diantara sejumlah tumor pembuluh darah kulit, jenis yang paling sering
ditemui adalah nevus flameus, angioma strawberi, angioma cery, angioma laba-
laba (spider navy) dan granuloma piogenik. Floriferasi kapiler-kapiler matur yang
menimbulkan perubahan warna menjadi merah muda pada kulit bayi baru lahir
maka kondisi ini dapat disertai angioma pada mata ipsilateral dan system saraf
kejang kontra lateral.Nevus flameus dapat menghilang atau tetap bertahan untuk
setelah usia 7 tahun pada 70-95% dari semua kasus. Proliferasi kapiler dalam
dermis menyebabkan nodula merah kebiruan yang meninggi biasanya dikepala dan
tubuh bagian atas, tetapi dapat pula timbul dimana saja dipermukan tubuh.Karena
sering kali berinvolusi spontan maka pengobatan tumor ini biasanya tidak
diperlukan.
Angioma cery adalah papula yang agak meninggi berwarna merah pada tubuh
dan ekstremitas orang tua dan setengah baya.Lesi asimtomatik dan jinak dan tidak
diperlukan pengobatan.
makan berbagai cabang kecil dari tumor ini.Angioma laba-laba multiple dapat
yang persisten dapat dibuat dengan elektrodesikasi atau laser pewarna dengan
pilsasi.
2. Biopsy jaringan
dengan cara eksisi mengungkapkan informasi histologik mengenai tipe, taraf invasi
dan ketebalan lesi. Biopsy insisi harus dilakukan jika lesi yang dicurigai terlalu luas
aspirasi jarum dianggap bukan bukti histologik penyakit yang dapat diandalkan.
1. Pembedahan
Proses ini diulang sampai 3 kali. Biasanya kesembuhan terjadi dalam waktu satu
bulan
Bedah beku menghancurkan tumor dengan cara deep freezing. Alat jarum
kedalam tumor sampai tercapai suhu -40 sampai -60 ‘C pada dasar tumor.
2. Kemoterapi
Kemoterapi dapat diberikan dengan berbagai cara salah satunya adalah secara
topical, dimana agen-agen tersebut diberikan secara langsung pada lesi. Agen-agen
3. Terapi biologis
Terapi biologis juga disebut bioterapi atau immunoterapi, bekerja baik secara
langsung ataupun tidak langsung melawan kanker dengan merubah cara-cara tubuh
4. Terapi radiasi
Anestesia adalah suatu keadaan narcosis, analgesia, relaksasi dan hilangnya reflek.
pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
a. Anestesi Umum
Klien yang mendapat anestesi umum akan kehilangan seluruh sensasi dan
b. Anestesi Regional
darah kaki, anestesi regional atau spinal anestesi hanya dilakukan dengan induksi
infiltrasi.Blok anestesi pada saraf vasomotorik simpatis dan serat saraf nyeri dan
c. Blok perifer
Blok perifer adalah teknik pembiusan yang hanya melibatkan sebagian tubuh saja
(misalnya lengan atas atau bawah, tangan, tungkai, kaki dan sebagainya). Teknik
ini dilakukan dengan menyuntikkan obat bius lokal didaerah syaraf yang
mensyarafi bagian tubuh yang akan dioperasi. Pada saat mencari lokasi syaraf
yang akan disuntik mungkin akan merasakan sedikit nyeri. Kadang bila syaraf
sudah tidak terkena maka akan terasa seperti kesetrum dibagian tubuh yang akan
dioperasi. Demikian juga pada saat penyuntikan obat bius lokal akan terasa nyeri,
tapi lama kelamaan bagian tubuh yang dioperasi akan terasa kesemutan dan
akhirnya terasa berat sampai tidak bisa digerakkan. Efek bius berlangsung antara
d. Sedasi (TIVA)
Sedasi ringan
Sedasi sedang/moderate
verbal dapat diikuti atau tidak diikuti oleh rangsangan tekan yang ringan dan
terjadi perubahan ringan dari respon pernafasan namun fungsi kerja jantung
dan pembuluh darah masih tetap dipertahankan dalam keadaan normal. Pada
Sedasi dalam
adekuat dan pasien tidak dapat mempertahankan patensi dari jalan nafasnya
darah terutama pada pasien sakit berat sehingga tindakan sedasi dalam
membutuhkan alat monitoring yang lebih lengkap dari sedasi ringan maupun
sedasi moderate.
A. Pengertian
TIVA (Total Intra Venous Anesthesia) adalah teknik anestesi umum di mana
kombinasi obat-obatan anestesi yang dimasukkan lewat jalur intra vena tanpa
amnesia dan relaksasi otot.Namun tidak ada satupun obat tunggal yang dapat
beberapa obat untuk mencapai efek yang diinginkan tersebut.Sifat fisik dan
b. Tidak menimbulkan nyeri saat penyuntikkan dan tidak merusak jaringan saat
d. Onset hipnotis yang cepat dan lembut tanpa menimbulkan aktifitas eksitasi
3) Hampir semua agen TIVA memilki onset yang cepat dan dapat diprediksi
5) Sebagian besar menurunkan CBF dan CMRO2 sehingga ideal untuk bedah
saraf
1. Bolus intermiten
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan induksi dengan metode TIVA,
meliputi
2) Onset efek anestesi ditentukan oleh konsentrasi obat di otak, dapat dicapai
konsentrasi antara darah dan otak, semakin lama waktu yang dibutuhkan
1) Barbiturat
dan harus dilarutkan ke dalam larutan isotonik NaCl (0,9%) atau air untuk
2%.
a) Kardiovaskuler
dengan barbiturat.
c) Otak
d) Ginjal
e) Hepar
2) Benzodiazepin
a) Kardiovaskuler
darah arteri, cardiac output dan resistensi pembuluh darah perifer yang
b) Respirasi
respiratory arrest
c) Otak
relaksasi otot ringan yang bekerja pada tingkatan corda spinalis bukan
anti cemas, amnesia, dan sedasi, sedangkan pada dosis besar akan
dan thiopental, mempunyai onset yang lebih lambat dan durasi yang
lebih lama.
3) Ketamin
10-20 menit setelah dosis tunggal induksi, dengan tambahan waktu 60-90
a) Kardiovaskuler
terminal saraf
b) Respirasi
TIVA
4) Propofol
mg/kg (tergantung pada usia dan status fisik pasien serta penggunaan
lebih rendah.
a) Kardiovaskuler
darah arteri. Hipotensi yang terjadi saat induksi biasanya akan pulih
propofol dipengaruhi oleh dosis yang besar, kecepatan injeksi dan usia
tua.
b) Respirasi
c) Otak
Pemeriksaan Penunjang
Data Penunjang Laboratorium :
Darah Lengkap
Hemoglobin (HGB) : 13,30 g/dl
Eritrosit (RBC) : 5,09 juta
Leukosit (WBC) : 7,60 10³/mm³
Hematokrit : 39,00 %
Trombosit (PLT) : 307,00 10³/mm³
Serum Elektrolit
Natrium (Na) : 138 mmol/L
Kalium (K) : 4,25 mmol/L
Clorida (Cl) : 111 mmol/L
Faal Hemostatis:
PPT
- Pasien : 10,20 detik
- Kontrol : 10,7 detik
- INR : 0,98
APTT
- Pasien : 31,40 detik
- Kontrol : 25,3 detik
Faal Ginjal:
Ureum : 20,0 mg/dl
Creatinin : 0,45 mg/dl
Faal Hati :
Bilirubin Total : 0,26 mg/dl
Bilirubin Direk : 0,12 mg/dl
Bilirubin Indirek : 0,14 mg/dl
AST/SGOT : 35 U/L
ALT/SGPT : 10 U/L
Albumin : 4,28 g/dl
Data Penunjang : -
Foto Rontgen : -
CT Scan : -
MRI :-
EKG :-
ANALISA DATA (PRE ANESTESI)
Jam Nama Obat/ Dosis jam Nama Obat/ Dosis Jam Nama Obat/dosis
08.15 Midazolam 2 mg
08.16 Ketamin 50 mg
08. 18 Sulfat Atropin 0,25
mg
08.20 Ketorolac 30 mg
08.21 Asam Traneksamat
1 gr
N TD
220
200
180 180
160 160
140 140
120 120
100 100
80 80
60 60
40
20
Keseimbangan Cairan
BALANCE CAIRAN 1 2 3 4 5 6
BB : 49 kg
Kristaloid 500
Hb : 9,40
EBV :3675 cc Input Koloid 0
ABL (8) : 547
Darah 0
cc
M: 89 cc Urine 0
O: 49 cc Output Darah 50
M+O 138
Defisit / Excess Defisit / Excess Defisit / Excess Defisit / Excess Defisit /Excess Defisit /Excess
TOTAL
+212
BALANCE CAIRAN 7 8 9 10 11 12
BB: Hb: Kristaloid
EBV : Input Koloid
ABL : Darah
M: Urine
O: Output Darah
M+O
Defisit / Excess Defisit / Excess Defisit / Excess Defisit / Excess Defisit /Excess Defisit /Excess
TOTAL
ANALISA DATA (INTRA ANESTESI)
05-04-2023 1. Memonitoring pola napas (frekuensi, 05-04-2023 S : pasien mengatakan masih Ningsih
08.15 kedalaman dan usaha napas) 09.35 mengantuk
N TD
220
200
180 180
160 160
140 140
120 120
100 100
80 80
60 60
40
20
05-04-2023 1. Memasang alat pengaman misal pagar 05-04-2023 S : pasien mengatakan sudah tidak Ningsih
09.35 tempat tidur untuk membatasi mobilitas 10.35 mengantuk lagi
masalah teratasi
Carpenito, Lynda Juall. (2000.). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. (terjemahan).
Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Hamzah Mochtar.(1999). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketiga. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Junadi, Purnawan. (1982). Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media Aesculapius Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.