A. Definisi
epidermis yang merupakan tipe sel epidermis yang paling banyak dan
merupakan salah satu dari kanker kulit yang sering dijumpai setelah
radiasi sinar ultraviolet, bahan karsinogen, arsenic dan lain- lain. (Partogi,
2008)
berasal dari lapisan tengah epidermis. Jenis kanker ini menyusup ke jaringan
kanker ini dapat terjadi misalnya di lidah, bibir, esofagus, serviks, vulva,
vagina, bronkus atau kandung kencing. Pada permukaan mukosa mulut mulut
2005).
Squamous Cell Carcinoma atau disebut juga Karsinoma Sel Skuamosa
merupakan kanker yang sering terjadi pada rongga mulut yang secara klinis
terlihat sebagai plak keratosis, ulserasi, tepi lesi yang indurasi, dan kemerahan
B. Etiologi
besar
4. Kulit putih terang, rambut pirang atau cokla terang, mata hijau, biru,
5. Kulit yang mudah mengalami luka bakar akibat sinar matahari (jenis
(Muttaqin, 2013)
C. Manifestasi Klinis
berskuama, dan berbatas tegas. Lesi tahap lanjut yang invasif tampak nodular,
tampak leukoplakia dan atau eritroplakia. Bila kelenjar servikal yang terkena
dan melekat (berbeda dengan limadenopati yang dapat digerakkan, lunak dan
memberikan gambaran yang jelas, dan hanya menimbulkan rasa nyeri yang
klinis, yaitu:
1. Eksofitik
keras (indurasi)
2. Endofitik
Lesi ini berbentuk cekung dan ireguler, terdapat ulserasi, daerah
bergerigi.
(Corwin, 2000)
D. Patofisiologi
skuamosa berasal dari matahari yang disebabkan oleh lesi prakanker dikenal
sering ke paru-paru.
lidah dan dasar mulut, sangat jarang pada palatum dan dorsum lidah. Pulau-
(Corwin, 2000)
E. Pemeriksaan Diagnostik
dokter maupun pasien, terdapat infeksi atau iritasi lokal. Tetapi, penundaan
tersebut tidak boleh lebih dari 3-4 minggu. Kadang, luasnya lesi menyulitkan
untuk melakukan biopsi yang tepat untuk membedakan displasia atau kanker.
mempercepat biopsi dan memilih daerah yang tepat untuk melakukan biopsi.
keakuratannya (lebih dari 90%), murah, cepat, sederhana dan tidak invasif.
(Corwin, 2000)
kuat pada epitel sel displasia dan sel kanker daripada dengan jaringan normal.
(Corwin, 2000)
Namun, kesulitan pengumpulan sel, waktu yang lama dan biaya yang mahal
F. Komplikasi
kambuh ada wajah yang membutuhkan reseksi ulang, atau jika eksisi luas
dibutuhkan seperti halnya ada melanoma. Selain itu juga dapat terjadi
dapat menimbulkan nyeri berat dan mengarah pada fraktur dan kompresi
G. Penatalaksanaan
1. Eksisi Bedah
kulit yang normaldan garis anatomis tubuh yang dialami. Dengan cara
graft kulit mungkin diperlukan. Luka insisi ditutup lapis demi lapis
2. Terapi Radiasi
ujung hidung, dan daerah pada atau dekat stuktur yang vital (misalnya
nervus fasialis). Terapi ini hanya dikerjakan pada pasien yang berusia
dan melepuh. Salep kulit yang netral (yang dureseokan oleh dokter)
dapat dioleskan untuk mengurangi gangguan rasa nyaman. Pasien juga
3. Kemoterapi
yang luas.
H. Diagnosa Keperawatan
Partogi,Dona.2008.KarsinomaSelSkuamosa.http://repository.usu.ac.id/bitstream/h
andle/123456789/3431/08E00856.pdf?sequence=1&isAllowed=y
diakses pada rabu, 12 juli 2017 jam 12.02