Anda di halaman 1dari 20

PERAWATAN KOLOSTOMI

OLEH : WIDAYA
• Kolostomi di lakukan ketika usus besar, rectum &
anus tidak mampu berfungsi secera normal atau
membutuhkan istirahat dari fungsi normalnya.
• Kolostomi dibuat dengan membuka didinding
abdomen (stoma) untuk pengeluaran feses dari
usus besar (colon). Colostomi biasanya di buat
setelah kolon yang mengalami obstruksi direseksi.
Kolostomi dapat temporer atau permanen. Bagian
akhir proksimal pada kolon yang sehat di keluarkan
dari kulit dinding abdomen , kemudian di tempatkan
kantong kolostomi untuk menampung faeses.
Pengertian Kolostomi

1. Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli


bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses
(M. Bouwhuizen, 1991)
2. Pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus
besar melalui dinding perut untuk mengeluarkan feses
(Randy, 1987)
3. Lubang yang dibuat melalui dinding abdomen ke dalam
kolon iliaka untuk mengeluarkan feses (Evelyn, 1991,
Pearce, 1993)
JENIS-JENIS KOLOSTOMI
Kolostomi dibuat berdasarkan berbagai indikasi dan tujuan tertentu, sehingga
jenisnya ada beberapa macam tergantung dari kebutuhan klien. Kolostomi
dapat dibuat secara permanen maupun sementara :
1. Kolostomi permanen
Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila klien sudah tidak
memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya keganasan,
perlengketan atau pengangkatan kolon sigmoid atau rektum sehingga tidak
memunginkan feces melalui anus.Kolostomi permanen biasanya berupa
kolostomi single barrel (dengan satu ujung lubang).
2. Kolostomi temporer/sementara
Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk
mengalirkan feces sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan seperti
semula dan abdomen ditutup kembali. Kolostomi temporer ini mempounyai dua
ujung yang dikeluarkan melalui abdomen yang disebut kolostomi double barrel.
KATEGORI STOMA
a. End Stoma :
End stoma/ terminal stoma dapat dibuat secara permanen maupun temporer. Stoma dengan bentuk
tunggal, dilakukan dengan bagian akhir proksimal colon dibuka, dikeluarkan dan di jahit ke dinding
abdomen

b. Loop Stoma :
Pembentukan stoma dengan menggunakan penyangga/jembatan dari plastic, karet atau kaca yang
diletakkan di bawah colon, untuk membuat usus tetap terbuka didinding abdomen

c. Double Barrel Stoma :


Pembuatan stoma dari usus bagian distal dan proksimal yang bagian ujungnya di keluarkan melalui
dinding abdomen sehingga membentuk 2 stoma

d. Mucous Fistula :
Pembentukan stoma dari usus besar atau usus kecil, 1 stoma untuk mengalirkan faeces yang lainnya
untuk mengalirkan mucus
KOMPLIKASI KOLOSTOMI
1 . Obstruksi/penyumbatan
Penyumbatan dapat disebabkan oleh adanya perlengketan usus atau adanya pengerasan feces yang sulit
dikeluarkan. Untuk menghindari teiadinya sumbatan, klien perlu dilakukan irigasi kolostomi secara teratur.
Pada klien dengan kolostomi permanent tindakan irigasi ini perlu diajarkan agar klien dapat melakukannya
secara mandiri dikamar mandi.
2. Infeksi
Kontaminasi feces merupakan factor yang paling sering menjadi penyebab terjadinyainfeksi pada luka
sekitar stoma. Oleh karena itu pemantauan yang terus menerus sangat diperlukan dan tindakkan segera
mengganti balutan luka dan mengganti kantong kolostomi sangat bermakna untuk mencegah infeksi.
3. Retraksi stoma/mengkerut
Stoma mengalami peningkatan karena kantong kolostomi yang lerlalu sempit dan juga karena adanya
jaringan scar yang terbentuk di sekitar stoma yang mengalamI pengerutan
4. Prolaps pada stoma
Terjadi karena kelemahan otot abdomen atau karena fiksasi struktur penyokong stoma yang kurang
adequat pada saat pembedahan.
5. Stenosis
Penyernpitan dari kuman stoma yang terjadi karena adanya jaringan parut / scar pada pertemuan mukosa
stoma dan kulit.
6. Pendarahan stoma
PENGERTIAN PERAWATAN KOLOSTOMI

“ Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar


stoma dan mengganti kantong kolostomi
secara berkala sesuai kebutuhan.”
TUJUAN
1. Menjaga kebersihan klien
2. Mencegah terjadinya infeksi
3. Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
4. Mempertahankan kenyamanan klien dan
lingkungannya
PENDIDIKAN KEPADA KLIEN
1. Klien dengan pemasangan kolostomi perlu berbagai penjelasan baik
sebelum maupun setelah operasi terutama tentang perawatan kolostomi bagi
klien yang harus menggunakan kolostomi permanen.
2. Berbagai hal yang harus diajarkan pada klien antara lain:
3. Teknik penggantian/pemasangan kantong kolostomi yang baik dan benar.
4. Teknik perawatan stoma dan kulit sekitar stoma
5. Waktu penggunaaan kantong kolostomi
6. Teknik kolostomi dan manfaatnya bagi klien
7. Jadwal makan/pola makan yang harus dilakukan untuk menyesuaikan
8. Pengeluaran feces agar tidak mengganggu aktivitas klien.
9. Berbagai jenis makanan bergizi yang harus dikonsumsi
10.Beberapa makanan yang harus di batasi/dihindari :
11.Menghasilkan bau : bawang putih,bawang
merah,kubis,brokoli,asparagus
12.Menghasilkan gas : kacang,kubis &
sejenisnya,kecambah,bawang merah,
13.Menyebabkan diare : alkohol, makanan pedas,buah-buahan
mentah,kopi
14.Potensial menyebabkan konstipasi :kacang, popcorn, jagung,
15.Berbagai aktifitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan klien
16.Berbagai hal keluhan yang harus dilaporkan segera pada dokter
(jika klien sudah dirawat di rumah)
17.Berobat/kontrol ke dokter secara teratur
18.Makanan yang tinggi serat.
SIKAP PERAWAT SAAT MERAWAT KOLOSTOMI

• Tidak menunjukkan rasa jijik


• Terampil dan tidak ragu-ragu
• Menjalankan komunikasi terapeutik
• Menunjukkan sikap empati
• Efèktif dan efisien
• Menjaga privacy klien.
Jenis Kantong berdasarkan Jumlah Bagian Kantong :
1. One-piece:
Kantong ini terdiri dari kantong kecil dan penghalang kulit. Penghalang kulit mudah
lengket (adesif) yang ditempatkan disekitar stoma dan ditempelkan ke kulit sekitar
stoma. Ketika kantong kecil akan diganti dengan baru, kantong kecil baru harus di
rekatkan kembali ke kulit.

2. Two-piece:
Kantong ini terdiri dari dua bagian : Face plate yang bersifat adesif dan kantong
penampung faeces. Face plate tetap berada dalam tempatnya saat kantong yang
telah terisi faeces di ambil dan diganti dengan kantong baru kemudian kantong baru
dihubungkan ke face plate. Kantong baru tidak perlu dilengketkan kembali kekulit
setiap kali pergantian kantong,cukup di hubungkan kembali dengan face plate,
sehingga sistem ini sangat menolong untuk pasien dengan kulit sensitive
Jenis kantong berdasarkan warna kantong :

1. Clear Pounch/transparent pounch : kantong kolostomi


transparan / bening, cocok di gunakan untuk post operasi
karena dapat mengobservasi kondisi stoma.

2. Opaque Pounch /white pounch : kantong berwarna


coklat/putih
Prosedur Perawatan Kolostomi

1.Persiapan Alat dan Pasien


a. Persiapan pasien
1) Memberi penjelasan pada pasien tentang tujuan
tindakan, dll
2) Mengatur posisi tidur pasien (supinasi)
3) Mengatur tempat tidur pasien dan lingkungan pasien (menutup
gorden jendela, pintu, memasang penyekat tempat tidur (k/P),
mempersilahkan keluarga untuk menunggu di luar kecuali jika
diperlukan untuk belajar merawat kolostomi pasien
PERSIAPAN ALAT
1. kantong kolostomi
2. satu set ganti balutan (pinset anatomis, pinset cirrurgis, kom kecil dan
gunting)
3. kapas
4. kas steril
5. larutan NaCl
6. Zink salep/zink oil
7. plester
8. sepasang sarung tangan
9. bengkok
10. perlak
11. kantong pelastik
12. tempat sampah
PELAKSANAAN
1.Pra Interaksi
a. Mengecek dokumentasi/data klien
b. mencuci tangan
c. menyiapkan alat
2.tahap orientasi
a. memberikan salam
b. kepada klien, siapa nama pasien
c. memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan
d. menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
3.Tahap Kerja
a. memberikan kesempatan klien untuk bertanya
b. menanyakan keluhan utama klien
c. jaga privasi klien
d. Menggunakan sarung tangan
e. meletakkan perlak atau pengalas di bagian kanan/kiri pasien sesuai letak
stoma
f. melatakkan bengkok di atas perlak dekat tubuh pasien
g. mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi bau dll)
h. membuka kantong kolostomi secara hati-hati dengan menggunakan pinset
dan tangan kiri menekan kulit klien
i. membersihkan kulit sekitar stoma dengan kapas NaCl
j. membersihkan stoma dengan sangat hati-hati menggunakan kapas NaCl
jangan sampai terjadi prdarahan
k. mengeringkan kulit sekitar stoma dengan kasa steril
l. Observasi stoma dan kulit sekitar stoma
m. memberikan zink salep/zink oil jika terdapat iritasi pada kulit
sekitar stoma
n. mengukur stoma dan membuat lubang pada kantong kolostomi
sesuai ukuran stoma
o. membuka salah satu sisi (sebagian) perekat kantong kolostomi
p. menggunakan pinset untuk mempermudah memasukkan stoma
melalui lubang kantong kolostomi
q. membuka sisa perekat dan hindari masuknya udara ke dalam
kantong kolostomi
r. merapikan klien
s. Melepaqs sarung tangan
4.Tahap terminasi

a) Mengevaluasi tindakan yang baru saja dilakukan


b) Memberikan reinforcement positif pada klien
c) Merapikan dan kembalikan alat
d) Mencuci tangan
e) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
TERIMA KASIH.............

Anda mungkin juga menyukai