T
DENGAN PENYAKIT DIARE AKUT DEHIDRASI SEDANG ( DADS)
DI RUANG RAWAT INAP
Di Susun Oleh :
SUNARLIN, S.kep
2020
1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN. T
DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI SEDANG ( DADS)
A. PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa : Sunarlin
Tempat praktek : Ruang rawat inap
Tanggal praktek : 13 Oktober 2020
I. IDENTITAS DATA
a. Identitas Pasien :
Nama : An. T
Alamat : Ds.kembang 6/3 dukuhsti
Tempat/tgl lahir : Pati, 01 Juli 2018
Agama : Islam
Usia : 1 tahun 5 bulan 9 hari
Suku bangsa : Jawa
Nama Ayah/Ibu : Tn M.S. / Ny. S.
Pendidikan ayah : SMP
Pekerjaan ayah : Swasta
Pendidikan ibu : SMP
Pekerjaan ibu : IRT
2
IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
1. Riwayat pada waktu kecil :
Ibu mengatakan An. T kadang sakit batuk dan pilek, diperiksakan ke puskesmas
terdekat sembuh. Kalau belum sembuh diperiksakan ke dokter.
2. Obat-obatan yang digunakan :
Ibu mengatakan An. T belum pernah dirawat di RSI Pati. Obat yang digunakan saat
anak sakit berasal dari puskesmas terdekat atau dokter praktek.
3. Obat-obatan yang digunakan :
Ibu mengatakan An. T tidak pernah dibelikan obat di warung, jika sakit selalu berobat
ke puskesmas atau dokter terdekat.
4. Tindakan ( operasi ) :
Ibu mengatakan An. T belum pernah dilakukan tindakan operasi
5. Riwayat imunasasi
Ibu mengatakan An. T sudah mendapatkan imunisasi BCG, Hepatitis dan Polio.
Imunisasi Campak diberikan pada saat umur 9 bulan di posyandu.
6. Alergi
Ibu mengatakan An. T tidak punya riwayat alergi terhadap obat maupun makanan.
7. Kecelakaan
Ibu mengatakan An. T tidak pernah jatuh / cedera sampai dirawat di RS, ibu
mengatakan hanya jatuh biasa saat belajar jalan
3
3. Kognitif dan bahasa
An. T mampu bicara sebagian dimengerti, mampu menunjuk gambar, mampu
menunjukkan bagian badan 5, mampu menyebut 1 gambar, mampu kombinasi kata,
mampu menunjuk 2 gambar, mampu 6 kata.
An. T normal dalam perkembangan kognitif dan bahasa.
4. Motorik kasar
An. T mampu melempar bola tangan keatas, mampu menendang bola kedepan, mampu
berjalan naik tangga, mampu lari.
An. T normal dalam perkembangan motorik kasar
Tahap pertumbuhan dan perkembangan An. T normal sesuai tahap personal sosial, motorik
halus, bahasa dan motorik kasar. ( sesuai DDST II atau Denver Developmental Screening
Test II )
An. T
Ket :
: laki-laki
: perempuan
: garis keturunan
4
1. Pola persepsi kesehatan – manajemen (pemeliharaan kesehatan)
Ibu pasien mengatakan jika anaknya sakit, langsung diperiksakan ke tempat pelayanan
terdekat. Lingkungan perawatan klien bersih, peralatan bermain bersih dan tertata rapi
2. Pola metabolisme nutrisi
Ibu pasien mengatakan, sebelum sakit anak mau makan nasi lunak dan sayur sehari 3
kali, buah kadang-kadang. Selama sakit tidak mau makan karena setiap kali dikasih
makan, anak mau muntah.
3. Pola eliminasi
Ibu pasien mengatakan anaknya diare 4 kali, BAK banyak di pampers. Ganti pampers
selama sakit, 4 – 5 kali/hari , BAB cair, tidak ada ampas, tidak ada lendir, tidak ada
darah, jumlah urin dalam 24 jam sekitar 600 cc.
4. Pola aktifitas latihan
Ibu pasien mengatakan, sebelum sakit anaknya terbiasa bermain dengan ibu dan
neneknya, selama sakit anak minta gendong terus dan tidak mau bermain sendiri.
5. Pola istirahat tidur
Ibu pasien mengatakan, sebelum sakit anaknya tidur mulai jam 20.00 – 05.00 WIB,
kualitas tidur nyenyak, selama sakit sering terbangun bila ingin BAB atau BAK
6. Pola persepsi Kognitif
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sebelum dan sesudah sakit, tidak ada keluhan
dengan penglihatan, pendengaran, penghirup, pengecap maupun sensasi perubahan.
Tidak menggunakan alat bantu dengar maupun alat bantu penglihatan.
7. Pola persepsi diri
Ibu pasien mengatakan, anaknya mengalami ketakutan pada perawat ataupun petugas
kesehatan lain, anak selalu menangis bila mau disuntik.
8. Pola hubungan sosial
Ibu pasien mengatakan anaknya rewel selama dirawat di RS, sering menangis bila
didekati perawat, tidak mau diajak oleh orang lain.
9. Pola seksual
Ibu pasien mengatakan anaknya baru satu dan berjenis kelamin perempuan, tidak ada
gangguan diorgan reproduksinya.
10. Pola pemecahan masalah mengatasi stress
Ibu pasien mengatakan selama sakit, anaknya meminta gendong atau memegangi
tangan ibunya, mengajak jalan2 keluar ruangan & menangis bila didekati perawat.
11. Sistem kepercayaan nilai-nilai
5
Ibu mengatakan semua keluarga beragama islam, tidak ada keyakinan / kebudayaan
yang bertentangan dengan pengobatan yang dijalani. Ibu dan nenek dapat menjalani
salat 5 waktu secara bergantian
- Input cairan
Infus = 750 cc
Minum = 200 cc
Makan = 100 cc
Injeksi = 10 cc
AM (Asupan Mineral)
= 8 cc x kgBB x jam /hari
= 8 x 10 x 24 / 24 = 80 cc
Total input = 750 +200+100+10+80
= 1.140 cc
- Output cairan
6
Urine = 600 cc,
Ngompol = (0,5 – 1 cc) x BB x jam / 24
= 1 x 10 x 24 / 24 = 10 cc
IWL = [(20 – 30 cc) – usia th] x BB x jam pemantauan / 24
= (30 – 1,2 ) x 10 x 24 / 24 = 288 cc
Diare = 300 cc
Muntah = 150 cc
Total ouput = 600 + 10 + 288 + 300 + 150 = 1348 cc
- Balance cairan = Input – output
= 1.140 – 1.348
= - 208 cc
5. Obat-obatan :
Infus 2A 10 tpm
Injeksi Cefotaxim 2 x 500 mg
L Bio 2 x 1 sct
Zinc 1 x 10 mg
Paracetamol puyer 3 x 100 mg
6. Aktivitas
An. T bermain dengan ibunya, bila didekati perawat / orang asing anak menangis
7. Tindakan keperawatan
Kompres hangat, memotivasi banyak minum
8. Hasil laboratorium
Pemeriksaan laborat tanggal 13/10/2020
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOGI :
Hemoglobin 10,5 g/dl 11.7 – 15.5
Lekosit 8.3 10ᶺ3/ul 3.6 – 11.0
Hematokrit 32.5 % 35 – 47
Trombosit 210 10ᶺ/ul 150 – 400
HITUNG JENIS :
Netrofil 67.85 % 50.0 – 70.0
Limfosit 24.50 % 25.0 – 40.0
Monosit 9.60 % 2.0 – 8.0
Eosinofil 0.00 % 2–4
Basofil 0.10 % 0–1
7
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
9. Hasil Rontgen
Tidak dilakukan pemeriksaan radiologi
10. Data tambahan
Tidak ada data tambahan
8
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 terdengar normal
15. Paru :
Inspeksi : Tidak terdapat lesi, pergerakan dinding dada simetris
Perkusi : Terdengar suara sonor
Palpasi : Bentuk simetris
Auskultasi : Tidak terdengar suara ronchi
16. Perut
Inspeksi : Bentuk perut buncit
Auskultasi : Bising usus terdengar 26 x/menit
Perkusi : Terdengar bunyi hipertimpani
Palpasi : Perut supel, turgor sedang
17. Punggung : Bentuk simetris
18. Genetalia : Jenis kelamin perempuan, tidak terpasang kateter, terpasang pampers
19. Ekstremitas : Kekuatan otot 5, tangan sebelah kiri terpasang infus , kuku tangan dan
kaki pendek dan bersih
20. Kulit : Akral teraba hangat, turgor kulit cepat kembali
B. ANALISA DATA
- Ibu mengatakan :
anak masih diare 3 kali/hr
muntah setiap habis minum
tidak mau makan
minum : 200 cc.
DO :
- BAB konsistensi cair
- Mata cekung
- Bising usus 27 x/menit
- Turgor kulit sedang
- BB : 10 Kg
- Suhu : 38, 6°C
- Balance cairan - 208 cc
9
2 DS : Hipertermi Inflamasi usus
10
7. Balance cairan normal 7. Kompres hangat di selakangan,
8. Lekosit normal : 3.600 – dahi dan aksila
11.000 /ul 8. Anjurkan Ibu klien untuk tidak
memberi selimut klien
9. Anjurkan ibu klien agar anaknya
diberi baju berbahan dingin, tipis
dan menyerap keringat
10. Anjurkan ibu klien agar mencuci
tangan sebelum dan sesudah
memberi makan dengan sabun
DO :
Intake :
750+200+100+10+80=1.140cc
Output :
1 13/10/20 600+10+288+300+150=1348c
15.00 WIB
-Balance Cairan : - 208 cc
- Memonitor BB -
DS :
- - Ibu mengatakan : 2 bulan terakhir
- - TB : 80 Cm
11
untuk memberi makan dan
minum anak secara telaten DS :
1 13/10/20 dan sesuai anjuran dokter. - -Ibu mengatakan sudah memberikan
16.00 Wib makan minum pada anak tapi kadang
masih muntah
DO :
- Mau makan/minum ¼ porsi
1 13/10/20 meskipun sambil jalan-jalan
16.30 Wib
Melaksanakan advis dokter DS :
untuk pemberian infuse. - -Ibu mengatakan Infus lancar tidak
macet meskipun sambil jalan-jalan
DO :
- -Infus 2A 10 tetes/menit
- Memonitor tanda-tanda-
dehidrasi. - DS :
DO :
- -Mukosa bibir lembab, kemerahan
- -Mata cekung
DO :
- -Tanda-tanda vital :
Suhu : 38°C,
12
DS :
- Ibu mengatakan anak badannya
masih panas.
2 13/10/20 DO :
16.00 Wib 11. - Menganjurkan ibu pasien - Mukosa bibir kering, kemerahan
untuk memberi makan &
minum sesuai aturan. - Kulit perineum tidak ada tanda–
tanda iritasi
12.
13
-Output DO :
- Mau makan ¼ porsi sambil jalan-
urine =600cc, ngompol=8cc jalan
IWL = 199,5 cc
1 14/10/20
16.00 Wib Diare = 100 cc
Muntah = 0 cc
DS :
- -Balance Cairan : 282,3 cc
- -Ibu mengatakan anaknya badannya
sudah tidak panas.
-Memonitor vital sign
DO :
- Tanda-tanda vital :
1 14/10/20
16.30 Wib Suhu : 37,2°C,
RR : 34 x/mnt
DS :
1 14/10/20 - -Ibu mengatakan sudah dipaksa
17.00 Wib makan minum tapi sulit masuk,
-Menganjurkan Ibu pasien menolak
untuk memberi makan dan
DO :
minum anak secara telaten
- -Mau makan ¼ porsi sambil jalan-
dan sesuai anjuran dokter.
jalan
1 14/10/20
17.00 Wib - -Minum 400 cc
DS :
- -Ibu mengatakan Infus masih lancar
-Melaksanakan advis dokter
- DO :
untuk pemberian infuse.
- -Infus 2A 15 tetes per menit
DS :
-Memonitor tanda-tanda
- -Ibu mengatakan anaknya mau
dehidrasi.
makan dan minum sedikit
DO :
14
- -Mukosa bibir lembab, kemerahan
DO :
- Tanda-tanda vital :
2 14/10/20 RR : 34 x/mnt
15.00 Wib 4. -Monitor suhu dan warna
kulit
DS :
- Ibu mengatakan anaknya sudah
tidak panas.
DO :
- Mukosa bibir lembab, kemerahan
2 14/10/20
- Kulit perineum tidak ada tanda–
17.00 Wib 5. -Menganjurkan ibu ps untuk
tanda iritasi
memberi minum dan makan
sesuai aturan. - Badan tidak panas.
DS :
- Ibu mengatakan anaknya makan
dan minum masih sedikit.
6. DO :
15
- Anak makan ¼ porsi
- Minum 400 cc
DS :
- Ibu mengatakan anaknya mau
minum obat.
DO :
- Obat tidak muntah
F. EVALUASI KEPERAWATAN
1 15/10/20 1 S:
14.30 Wib - Ibu mengatakan :
Sudah tidak diare
Tidak muntah
Makan habis ¾ porsi
Minum : 400 cc.
O:
- Belum BAB lagi
- Badan tampak segar
- Mata tidak cekung
- Bising usus 20 x/menit
- Turgor kulit baik
- Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,5°C, Nadi : 130 x/mnt,
RR : 32 x/mnt
2 15/10/20 2 S:
14.30 Wib - Ibu mengatakan anaknya sudah tidak panas.
16
O:
- Mukosa bibir lembab, tidak kemerahan
- Kulit perineum tidak ada tanda– tanda iritasi
- Badan tidak panas.
- Suhu : 36,5°C,
17