Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN B DENGAN KATARAK DI RUANG

MATA RSUD KLUNGKUNG TANGGAL 11 JUNI 2019 S/D 14 JUNI 2019

A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 11 Juni 2019 pukul 10.00
WIB di Ruang Mata RSUD Klungkung dengan metode observasi,
wawancara, pemeriksaan fisik, dan dokumnetasi.
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Peserta
Penanggung
(
Anak)
Nama : Tn. B Ny.P

Umur : 56 tahun 34
tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Perempuan
Status perkawinan : Kawin Kawin
Suku/Bangsa : Indonesia
Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SMA
Diploma
Pekerjaan : Pegawai swasta
Wiraswasta
Alamat : Jl. Ciung Wanara No.4 Dps Jl. Ciung Wanara
No.4 Dps
Alamat terdekat : -
-
Nomor telepon : 0878612XXX
08654317XXX
Nomor register : 876209
-
Tanggal MRS : 10 Juni 2019

b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama masuk rumah sakit
Penglihatan tampak berkabut
2. Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengatakan penglihatannya masih berkabut
3. Riwayat penyakit sekarang
Tn. B mengunjungi poli klinik mata dengan keluuhan mata
penglihatan tampak berkabut, diplopia pada satu mata di sertai
dengan ppengeluaran air mata yang tterus menerus, pandangan
lebih jelas pada malam hari, klien tidak bisa membaca dan
hanya melihat dengan sama – samar, klien terganggu dengan
matanya dan tidak dapat beraktifitas seperti biasanya.
4. Riwayat penyakit sebelumnya
Tn. B menggunakan kacamata sejak 12 tahun yang lalu
5. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada

a. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan pasien tidak ada
mengalami gangguan nafas
Saat Pengkajian : pasien mengatakan tidak sesak saat menarik
nafas dan juga tidak sesak saat
mengeluarkan nafas terdapat nyeri waktu
bernafas,
Masalah Keperawatan: -
2) Makan dan minum
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan pasien makan 3x sehari,
dengan nasi, lauk pauk dan sayur sayuran.
pasien mengatakan minum pasien teratur.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan bisa makan 3 kali
sehari, makan teratur, pasien mengatakan
minum 7-8 gelas per hari.
Masalah Keperawatan :-

3) Eliminasi
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan pasien BAB 1 kali sehari
Saat Pengkajian : pasien mengatakan BAB nya teratur dengan
frekuensi 1x / hari, dengan konsisten lembek,
warna coklat dan bau khas feses.Pasien
mengatakan BAK 4 x sehari dengan jumlah
urine ± 250 cc dan tidak ada nyeri saat BAK.
Masalah keperawatan : -

4) Gerak dan aktivitas


Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan pasien bergerak dan
beraktivitas seperti biasa
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan gerak dan aktivitasnya
terganggu.
Masalah Keperawatan : Resiko tinggi cedera

5) Istirahat dan tidur


Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan pasien tidur cukup dan
teratur dengan frekuensi waktu 7 - 8 jam /
hari.
Saat Pengkajian : pasien mengatakan pasien tidur cukup dan
teratur dengan frekuensi 7-8 jam per hari.
Masalah Keperawatan :-

6) Kebersihan diri
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan pasien mandi 2 kali
sehari, rajin mengganti baju, keramas dan
sikat gigi
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tidak pernah mandi sejak
masuk rumah sakit
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri

7) Pengaturan suhu tubuh


Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan pasien tidak ada
mengalami demam
Saat Pengkajian : pasien mengatakan pasien tidak ada
mengalami demam
Masalah keperawatan : -

8) Rasa nyaman
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan merasa nyaman dan tidak
merasakan nyeri
Saat Pengkajian : pasien mengatakan merasa nyaman dan tidak
merasakan nyeri
Masalah keperawatan : -

9) Rasa aman
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan pasien tidak pernah
merasa cemas.
Saat Pengkajian :pasien mengatakan pasien cemas karena
akan dilakukan operasi.
Masalah Keperawatan : Ansietas
10) Data sosial
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan hubungan pasien dengan
keluarga dan masyarakat harmonis.
Saat Pengkajian : pasien mengatakan peran dalam keluarga
sebagai ayah, sekaligus sebagai pengambil
keputusan dalam keluarga. Keluarga pasien
juga mengatakan keluarganya selalu
harmonis.
Hubungan dengan tetangga juga baik,
Lingkungan rumah juga baik. Kemampuan
ekonomi keluarga cukup keluarga pasien
juga mengatakan hubungan dengan pasien
lain baik dan hubungan dengan perawat baik
Masalah kepertawatan : -

11) Prestasi dan produktivitas


Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan pasien dulu sebagai
pekerja swasta
Saat Pengkajian : pasien mengatakan pasien tidak memiliki
prestasi, dan karena pasien memiliki
penyakit seperti ini terpengaruh dengan
pekerjaannya dan akhirnya pasien
tidak dapat bekerja seperti biasanya
masalah keperawatan : -

12) Rekreasi
Sebelum Pengkajian : Keluarga pasien mengatakan pasien sering
berjalan - jalan disekitar rumahnya
maupun berkunjung ke rumah saudara
Saat Pengkajian : pasien mengatakan hobi pasien bermain dan
mendengarkan musik
masalah keperawatan : -

13) Belajar
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan pasien mengetahui
penyakitnya
Saat Pengkajian : pasien mengatakan pasien mampu
mengetahui sedikit tentang penyakit yang
dideritanya dan mengetahui hal-hal yang
perlu dipelajari berhubungan dengan
penyakitnya dan cara mengatur nafas
masalah keperawatan : -

14) Ibadah
Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan pasien rajin
sembahyang dirumah dan di
pura pada saat hari raya
Saat Pengkajian : pasien mengatakan kebiasaan beribadah
tidak bisa dijalani karena sakit
yang diderita
Agama / kepercayaan yg dianut pasien
adalah hindu
masalah keperawatan : -

b. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : Somnolen
b) Bangun Tubuh : Sedang
c) Postur Tubuh : Kifosis
d) Cara Berjalan : Terganggu,
Data lainnya, pasien tidak bisa berjalan
karena aputasi pada kaki kiri pasien.
e) Gerak Motorik : Tergangu
f) Keadaan Kulit
Warna : Pucat / anemis
Turgor : Kurang elastis
Kebersihan : Bersih
Luka : Tidak ada
g) Gejala Kardinal : TD : 100 / 60 mmhg
N : 88 x/mnt
S : 36,5 o C
RR : 20 x/mnt
h) Ukuran lain : BB : 61 kg
TB : 167 cm

2) Kepala
a) Kulit kepala : Bersih
b) Rambut : tidak rontok
c) Nyeri tekan : Tidak ada
3) Mata
a) Konjungtiva : Anemis/pucat
b) Sklera : Putih
c) Kelopak mata : Lingkaran hitam
d) Pupil : reflek pupil baik,
4) Hidung
a) Keadaan : Bersih
b) Penciuman : Baik
c) Nyeri : Tidak ada
d) Luka : Tidak ada,
5) Telinga
a) Keadaan : Bersih
b) Nyeri : Tidak nyeri
c) Pendengaran : Baik

6) Mulut
a) Mukosa bibir : Lembab
b) Gusi : Tidak berdarah
c) Gigi : Gigi lengkap
d) Lidah : Bersih
e) Tonsil : Normal
7) Leher
a) Inspeksi
Keadaan : Baik/normal
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar

8) Thorax
a) Inspeksi
- Bentuk : Simetris
- Gerakan dada : Bebas
- Payudara : Simetris
- Pengembangan dada : Simetris
- Vibrasi tactile premitus : Simetris
- Nyeri tekan : Tidak ada
b) Perkusi
c) Suara paru : Sonor/resonanAuskultasi
- Suara paru : vesikuler/normal,
- Suara jantung : Regular

9) Abdomen
a) Inspeksi
- Pemeriksaan : Tidak ada distensi abdomen
- Luka : tidak ada
b) Auskultasi
- Peristaltic usus 12 x/mnt
c) Palpasi : Tidak ada nyeri
d) Perkusi : Dullnes
10) Genetalia
- Tidak dikaji
11) Anus
- Tidak dikaji
12) Ekstremitas
a) Ektremitas Atas
- Pergerakan bebas tidak terganggu, tidak terjadi sianosis,
tidak ada nyeri tekan, terpasang infuse di tangan sebelah
kiri

b) Ektremitas Bawah
- Pergerakan bebas tidak terganggu, tidak terjadi sianosis,
tidak ada nyeri tekan.

c) Kekuatan Otot
5555 5555
5555 5555

Nilai kekuatan otot


0 : sama sekali tidak mampu bergerak
1 : tampak sedikit kontraksi sedikit gerakan dan ada tahanan
sewaktu jatuh
2 : hanya mampu melawan gaya gravitasi saja,tpi dengan sentuhan
akan jatuh
3 : mampu menahan tegak walaupun sedikit didorong tapi tidak
mampu melawan tekanan
4 : kekuatan otot berkurang dibandingan dengan sisi yang lain
5 : kekuatan otot penuh

d. Pemeriksaan penunjang
- hasil pemeriksaan laboratorium di dapatkan HB 14,2 g/dl
- hematroptit 4,8 %
- trimbosit 223 10*/uL eritrosit 4,98 10*6/uL
- urium 37mg/Ul
- creatinin 13mg/uL

2. DATA FOKUS
Data Subyektif Data Obyektif
1. pasien mengatakan tidak 1. pasien tampak terlihat
begitu jelas melihat objek terdapat kekeruhan pada lensa
2. Pasien mengatakan matanya
pandangannya kabur seperti 2. pasien tampak menunjukan
tertutup kabut ekspresi kesulitan melihat
3. pasien mengatakan cemas 3. pasien tampak cemas dan
karena akan dilakukan tindakan gelisah
operasi 4. Rambut dan kuku pasien
4. pasien mengatakan silau tampak kotor
setiap melihat lampu dan 3. TD : 130/70
cahaya matahari N : 90X/menit
5. pasien mengatakan matanya S : 36,8oC
silau jika melihat cahaya RR : 20X/menit
6. Pasien mengatakan tidak
pernah mandi sejak masuk
rumah sakit
7. Pasien mengatakan khawatir
dengan prognosis penyakitnya
8. pasien mengatakan takut
akan prosedur pengobatan /
tindakan pembedahan yang
akan diberikan
9. pasien mengatakan takut
penyakitnya tidak bisa sembuh

3. ANALISA DATA
Data focus Etiologi Masalah
DS: -pasien kekeruhan pada Gangguan persepsi
mengatakan tidak lensa mata dan sensori-perseptual
begitu jelas melihat kondisi patologis penglihatan b/d
objek bentuk lensa kekeruhan pada lensa
- pasien mengatakan mata dan kondisi
silau setiap melihat patologis bentuk
lampu dan cahaya lensa
matahari
- Pasien mengatakan
pandangannya kabur
seperti tertutup kabut
- pasien mengatakan
melihat bayangan
ganda

DO: - pasien tampak


terlihat terdapat
kekeruhan pada
lensa matanya
-pasien tampak
menunjukan ekspresi
kesulitan melihat
- TD : 130/70
N : 90X/menit
S : 36,8oC
RR : 20X/menit

DS: pasien kerusakan fungsi Resiko tinggi cedera


mengatakan tidak sensori b/d kerusakan fungsi
begitu jelas melihat sensori
objek

DO: pasien tampak


menunjukan ekspresi
kesulitan melihat
DS: Pasien penurunan Defisit perawatan
mengatakan tidak ketajaman diri
pernah mandi sejak penglihatan
masuk rumah sakit

DO: Rambut dan


kuku pasien tampak
kotor
DS:-Pasien prognosis penyakit Ansietas
mengatakan dan pengobatan
khawatir dengan yang diberikan
prognosis
penyakitnya
- pasien mengatakan
takut akan prosedur
pengobatan /
tindakan
pembedahan yang
akan diberikan
- pasien mengatakan
takut penyakitnya
tidak bisa sembuh

DO: - pasien tampak


cemas dan gelisah

4. RUMUSAN MASALAH KEPERAWATAN


a. Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan
b. Resiko tinggi cedera
c. Defisit perawatan diri
d. Ansietas

5. ANALISA MASALAH
1. P : Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan b/d kekeruhan pada
lensa mata dan kondisi patologis bentuk lensa
E : kekeruhan pada lensa mata dan kondisi patologis bentuk lensa
S : pasien mengatakan silau setiap melihat lampu dan cahaya matahari
2. P : Resiko tinggi cedera b/d kerusakan fungsi sensori
E : kerusakan fungsi sensori
S : pasien mengatakan tidak begitu jelas melihat objek

3. P : Defisit perawatan diri


E : penurunan ketajaman penglihatan
S : Pasien mengatakan tidak pernah mandi sejak masuk rumah sakit

4. P : Ansietas
E : prognosis penyakit dan pengobatan yang diberikan
S : Pasien mengatakan khawatir dengan prognosis penyakitnya

6. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. B No rm : 876209

Umur : 56 tahun Ruang rawat : Ruang mata

Jenis kelamin : Laki-laki Diagnosa medis : Katarak

No Diagnosa Tanggal Paraf/nama


keperawatan Ditemukan Teratasi
1. Gangguan 11 Juni 2019
persepsi sensori-
perseptual
penglihatan b/d
kekeruhan pada
lensa mata
2. Resiko tinggi 11 Juni 2019
cedera b/d
kerusakan fungsi
sensori
3. Defisit 11 Juni 2019
perawatan diri
4. Ansietas 11 Juni 2019
B. PERENCANAAN

1. PRIORITAS diagnosa keperawatan

a. Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan b/d kekeruhan pada lensa mata

b. Resiko tinggi cedera b/d kerusakan fungsi sensori

c. Defisit perawatan diri

d. Ansietas

2. Rencara keperawatan / nursing care plan

Rencana keperawatan pada pasien Tn. B dengan katarak ruang mata RSUD Klungkung tanggal 11 Juni 2019

No Diagnose Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Paraf


Keperawatan
1. Gangguan persepsi Setelah diberikan asuhan 1. Kaji dan dokumentasikan 1. Untuk mengetahui tingkat
sensori-perseptual keperawatan 3x 24 jam ketajaman penglihatan visus yang dimiliki oleh klien
penglihatan b.d diharapkan gangguan (visus) dasar. yang dapat memberikan data
kekeruhan pada lensa persepsi sensori tidak 2. Dapatkan deskripsi fungsi dasar dan menentukan
mata dan kondisi memburuk dengan kriteria tentang apa yang bisa dan tindakan yang akan diberikan.
patologis bentuk hasil: tidak bisa dilihat oleh klien. 2. Memberikan data dasar
lensa. 1. Klien mampu 3. Adaptasikan lingkungan tentang pandangan akurat
DS : pasien mendemonstrasikan dengan kebutuhan visual klien dan bagaimana hal
mengatakan silau peningkatan kemampuan klien dengan cara: tersebut mempengaruhi
setiap melihat lampu untuk memproses rangsangan a. Letakkan barang-barang perawatan.
dan cahaya matahari visual. pada tempat yang 3.
Klien mampu konsisten. a. menguatkan atau
DO : pasien tampak mengkomunikasikan b. Cegah penggunakan mendorong penggunaan
terlihat terdapat pembatasan pandangan. warna biru, hijau dan memori sebagai pengganti
kekeruhan pada lensa ungu pada materi cetakan penglihatan.
matanya atau tulisan. b. Menguningnya lensa akan
c. Cegah glare (sinar yang memantulkan warna-
menyilaukan) warna tersebut dan
4. Beritahu klien bentuk- menyebabkan tulisan
bentuk rangsangan tersebut hilang atau
alternative (radio, tv, dan menjadi bayangan abu-
percakapan). abu.
5. Kolaborasi dalam c. Mencegah distress.
pemberian homatropin Katarak akan memecah
(siklopegia)
sinar lampu yang akan
6. Kolaborasi dalam tindakan menyebabkan distress
pembedahan. 4. Meningkatkan stimulasi. Saat
pandangan menjadi terbatas,
beberapa klien mengganti
stimulasi yang lain seperti:
radio dan tv untuk membaca.
5. Obat siklopegia bekerja
melumpuhkan otot sfingter
iris sehingga terjadi dilatasi
pupil selain juga
mengakibatkan paralisis otot
siliar sehingga melumpuhkan
akomodasi. Mekanisme ini
dapat menanggulangi rasa
nyeri yang dapat timbul saat
operasi.
6. Untuk mengatasi penyebab
utama dari gangguan yang
dialami klien.
2. Resiko tinggi cedera Setelah diberikan asuhan 1. Observasi ketajaman 1. Dengan mengetahui penyebab
b/d kerusakan fungsi keperawatan 3x 24 jam pengelihatan dan penyebab dan tingkat ketajaman
sensori diharapkan cedera tidak gangguan penglihatan pada penglihatan, dapat digunakan
DS: pasien terjadi dengan kriteria hasil: klien. sebagai indikator keefektifan
mengatakan tidak 1. Pasien, orang terdekat dan 2. Hindari cahaya yang terlalu intervensi yang diberikan
begitu jelas melihat tenaga medis dapat menyilaukan. 2. Meminimalkan cahaya yang
objek mengidentifikasi factor- 3. Pertahankan keamanan terlalu menyilaukan dapat
faktor yang terlibat dalam lingkungan. mengurangi rasa perih pada mata
DO: pasien tampak kemungkinan cedera. 4. Pertahankan keamanan dan peningkatan kerusakan
menunjukan ekspresi 2. Klien mampu mencegah pada pagar tempat tidur pengelihatan dapat dihindari
kesulitan melihat aktivitas yang selama klien tidur dan 3. Lingkungan yang aman
meningkatkan resiko pertahankan tempat tidur mengurangi resiko terjadinya
cedera. pada posisi rendah. kecelakaan sehingga resiko
3. Merubah lingkungan 5. Jauhkan benda-benda tajam cedera dapat diminimalkan.
sesuai indikasi untuk seperti pisau cukur, gunting 4. Tempat tidur yang rendah dan
meningkatkan keamanan. dan kaca tanpa pengawasan. penambahan pagar tempat tidur
6. Ajari pasien dan keluarga selama pasien tidur akan
teknik panduan penglihatan mengurangi resiko terjatuh dan
resiko cedera dapat diminimalkan
5. Penggunaan benda tajam tanpa
pengawasan akan menyebabkan
terjadinya peningkatan resiko
cedera pada pasien.
6. Memungkinkan tindakan yang
aman dalam lingkungan
3. Defisit perawatan diri Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi kesulitan untuk 1. Memahami penyebab yang
b.d penurunan keperawatan 3x 24 jam kebersihan diri seperti mempengaruhi pemilihan
ketajaman diharapkan perawatan diri keterbatasan penglihatan. intervensi/strategi. Masalah
penglihatan pasien meningkat dengan 2. Identifikasi kebutuhan akan dapat diminimalkan dengan
DS: Pasien kriteria hasil: kebersihan diri dan berikan menyesuaikan dengan
mengatakan tidak 1. Kebersihan diri pasien bantuan sesuai dengan pemenuhan hygiene mandi
pernah mandi sejak meningkat kebutuhan dengan perawatan atau mungkin memerlukan
masuk rumah sakit 2. Rambut dan kuku pasien rambut/kuku/kulit dan gosok konsultasi dari ahli lain.
tidak kotor gigi. 2. Sesuai dengan perkembangan
DO: Rambut dan 3. Libatkan keluarga dalam penyakit, kebutuhan akan
kuku pasien tampak memenuhi kebutuhan ADL kebersihan mungkin
kotor pasien, terutama mandi, dilupakan. Panas (missal:
keramas gososk gigi, BAB infeksi, penyakit gusi,
dan BAK penampilan yang kusut)
Dekatkan barang-barang mungkin terjadi ketika pasien
untuk dapat membantu menjadi terintimidasi dengan
pasien memelihara masalah-masalah
yang terjadi.
3. Mengajarkan keluarga untuk
mengetahui dan dapat
memenuhi kebutuhan klien
Dengan mendekatkan barang-
barang yang diperlukan dapat
memudahkan psien dalam
4. Ansietas b.d Setelah diberikan asuhan 1. Pantau tingkat kecemasan 1. Derajat kecemasan akan
prognosis penyakit keperawatan diharapkan pasien dan catat adanya dipengaruhi dan peralatan
dan pengobatan yang ansietas pasien teratasi tanda- tanda verbal dan yang akan
diberikan. dengan kriteria hasil: nonverbal. digunakan. bagaimana
DS:-Pasien 1. Pasien tidak cemas 2. Beri kesempatan pasien informasi tentang prosedur
mengatakan khawatir 2. Pasien tidak gelisah untuk mengungkapkan isi penatalaksanaan diterima oleh
dengan prognosis 3. TTV dalam batas pikiran dan perasaan individu.
penyakitnya normal: takutnya. 2. Mengungkapkan rasa takut
- pasien mengatakan - Nadi dalam batas 3. Observasi tanda-tanda vital secara terbuka dimana rasa
takut akan prosedur normal (60- dan peningkatan respon fisik takut dapat ditujukan.
pengobatan / 100x/menit). pasien. 3. Mengetahui respon fisiologis
tindakan pembedahan - RR dalam batas 4. Beri penjelasan pasien yang ditimbulkan akibat
yang akan diberikan normal (16- tentang prosedur tindakan kecemasan
- pasien mengatakan 20x/menit). operasi, harapan dan 4. Meningkatkan pengetahuan
takut penyakitnya - TD dalam batas akibatnya. pasien dalam rangka
tidak bisa sembuh normal (120/80 5. Beri penjelasan dan suport mengurangi kecemasan dan
mmHg). pada pasien pada setiap kooperatif.
DO: - pasien tampak 4. Pasien tidak khawatir melakukan prosedur 5. Mengurangi kecemasan dan
cemas dan gelisah akan prognosis tindakan meningkatkan pengetahuan
penyakitnya 6. Lakukan orientasi dan pasien
Pasien tidak takut dengan perkenalan pasien terhadap 6. Mengurangi perasaan takut
pengobatan dan tindakan ruangan, petugas dan cemas.
pembedahan yang akan
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai