Pre Op
No. Diagnosa Keperawatan Rencana Tujuan Rencana Tindakan Rasional
1 Gangguan persepsi sensori- Setelah diberikan asuhan 1. Kaji dan 1. Untuk mengetahui tingkat
perseptual penglihatan b.d keperawatan diharapkan dokumentasikan ketajaman visus yang dimiliki oleh
kekeruhan pada lensa mata gangguan persepsi sensori penglihatan (visus) dasar. klien yang dapat
dan kondisi patologis bentuk tidak memburuk dengan memberikan data dasar dan
lensa. kriteria hasil: menentukan tindakan yang
1. Klien mampu akan diberikan.
mendemonstrasikan 2. Dapatkan deskripsi 2. Memberikan data dasar
peningkatan kemampuan fungsi tentang apa yang bisa tentang pandangan akurat
untuk memproses dan tidak bisa dilihat oleh klien dan bagaimana hal
rangsangan visual. klien. tersebut mempengaruhi
2. Klien mampu
perawatan.
mengkomunikasikan
3.
pembatasan pandangan.
3. Adaptasikan lingkungan a. menguatkan atau
dengan kebutuhan visual mendorong penggunaan
klien dengan cara: memori sebagai
a. Letakkan barang-barang pengganti penglihatan.
pada tempat yang b. Menguningnya lensa
konsisten. akan memantulkan
b. Cegah penggunakan
warna-warna tersebut
warna biru, hijau dan
dan menyebabkan
tulisan tersebut hilang
ungu pada materi cetakan atau menjadi bayangan
atau tulisan. abu-abu.
c. Mencegah distress.
c. Cegah glare (sinar yang
Katarak akan memecah
menyilaukan)
sinar lampu yang akan
4. Beritahu klien bentuk- menyebabkan distress
bentuk rangsangan 4. Meningkatkan stimulasi.
alternative (radio, tv, dan Saat pandangan menjadi
percakapan). terbatas, beberapa klien
mengganti stimulasi yang
5. Kolaborasi dalam lain seperti: radio dan tv
pemberian homatropin untuk membaca.
(siklopegia) 5. Obat siklopegia bekerja
melumpuhkan otot sfingter
iris sehingga terjadi dilatasi
pupil selain juga
mengakibatkan paralisis otot
siliar sehingga
melumpuhkan akomodasi.
Mekanisme ini dapat
menanggulangi rasa nyeri
6. Kolaborasi dalam yang dapat timbul saat
tindakan pembedahan. operasi.
6. Untuk mengatasi penyebab
utama dari gangguan yang
dialami klien.
2 Resiko cedera b.d kerusakan Setelah diberikan asuhan 1. Observasi ketajaman 1. Dengan mengetahui
fungsi sensori : penglihatan keperawatan diharapkan pengelihatan dan penyebab penyebab dan tingkat
cedera tidak terjadi dengan gangguan penglihatan pada ketajaman penglihatan,
kriteria hasil: klien. dapat digunakan sebagai
1. Pasien, orang terdekat dan indikator keefektifan
tenaga medis dapat 2. Hindari cahaya yang terlalu intervensi yang diberikan
2. Meminimalkan cahaya yang
mengidentifikasi factor- menyilaukan.
terlalu menyilaukan dapat
faktor yang terlibat dalam
mengurangi rasa perih pada
kemungkinan cedera.
2. Klien mampu mencegah mata dan peningkatan
3. Pertahankan keamanan
aktivitas yang kerusakan pengelihatan
lingkungan.
meningkatkan resiko dapat dihindari
3. Lingkungan yang aman
cedera.
3. Merubah lingkungan mengurangi resiko
sesuai indikasi untuk terjadinya kecelakaan
meningkatkan keamanan. 4. Pertahankan keamanan pada sehingga resiko cedera dapat
pagar tempat tidur selama diminimalkan.
4. Tempat tidur yang rendah
klien tidur dan pertahankan
dan penambahan pagar
tempat tidur pada posisi tempat tidur selama pasien
rendah. tidur akan mengurangi
resiko terjatuh dan resiko
5. Jauhkan benda-benda tajam
cedera dapat diminimalkan
seperti pisau cukur, gunting
5. Penggunaan benda tajam
dan kaca tanpa pengawasan.
tanpa pengawasan akan
menyebabkan terjadinya
6. Ajari pasien dan keluarga
peningkatan resiko cedera
teknik panduan penglihatan
pada pasien.
6. Memungkinkan tindakan
yang aman dalam
lingkungan
3 Defisit perawatan diri b.d Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi kesulitan untuk 1. Memahami penyebab yang
penurunan ketajaman keperawatan diharapkan kebersihan diri seperti mempengaruhi pemilihan
penglihatan perawatan diri pasien keterbatasan penglihatan. intervensi/strategi. Masalah
meningkat dengan kriteria dapat diminimalkan dengan
hasil: menyesuaikan dengan
1. Kebersihan diri pasien pemenuhan hygiene mandi
meningkat 2. Identifikasi kebutuhan akan atau mungkin memerlukan
2. Rambut dan kuku pasien
kebersihan diri dan berikan konsultasi dari ahli lain.
tidak kotor 2. Sesuai dengan
bantuan sesuai dengan
perkembangan penyakit,
kebutuhan dengan perawatan
kebutuhan akan kebersihan
rambut/kuku/kulit dan gosok
mungkin dilupakan. Panas
gigi. (missal: infeksi, penyakit
gusi, penampilan yang
kusut) mungkin terjadi
ketika pasien menjadi
terintimidasi dengan
3. Libatkan keluarga dalam memelihara masalah-
memenuhi kebutuhan ADL masalah yang terjadi.
3. Mengajarkan keluarga untuk
pasien, terutama mandi,
mengetahui dan dapat
keramas gososk gigi, BAB
memenuhi kebutuhan klien
dan BAK
4. Dekatkan barang-barang
untuk dapat membantu 4. Dengan mendekatkan
pasien barang-barang yang
diperlukan dapat
memudahkan psien dalam
pengambilan barang-barang
serta mengajarkan klien
untuk lebih mandiri
4 Ansietas b.d prognosis Setelah diberikan asuhan 1. Pantau tingkat kecemasan 1. Derajat kecemasan akan
penyakit dan pengobatan yang keperawatan diharapkan pasien dan catat adanya dipengaruhi dan peralatan
diberikan. ansietas pasien teratasi tanda- tanda verbal dan yang akan digunakan.
dengan kriteria hasil: nonverbal. bagaimana informasi
1. Pasien tidak cemas tentang prosedur
2. Pasien tidak gelisah 2. Beri kesempatan pasien penatalaksanaan diterima
3. TTV dalam batas
untuk mengungkapkan isi oleh individu.
normal:
pikiran dan perasaan
- Nadi dalam batas
2. Mengungkapkan rasa takut
takutnya.
normal (60- 3. Observasi tanda-tanda vital secara terbuka dimana rasa
100x/menit). dan peningkatan respon fisik takut dapat ditujukan.
- RR dalam batas
pasien.
normal (16- 4. Beri penjelasan pasien
3. Mengetahui respon
20x/menit). tentang prosedur tindakan
- TD dalam batas fisiologis yang ditimbulkan
operasi, harapan dan
normal (120/80 akibat kecemasan
akibatnya.
mmHg). 4. Meningkatkan pengetahuan
5. Beri penjelasan dan suport
4. Pasien tidak khawatir pasien dalam rangka
pada pasien pada setiap
akan prognosis mengurangi kecemasan dan
melakukan prosedur
penyakitnya kooperatif.
5. Pasien tidak takut dengan tindakan
6. Lakukan orientasi dan
pengobatan dan tindakan 5. Mengurangi kecemasan dan
perkenalan pasien terhadap
pembedahan yang akan meningkatkan pengetahuan
ruangan, petugas.
dilakukan