Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“HARGA DIRI RENDAH”

Disusun oleh

Kelompok 4:

1. Afif Alfiansyah 01.18.0003


2. Ajeng Ayu Intan K 01.18.0005
3. Arum Trisna Aulina 01.18.0007
4. Dinda Ayu A 01.18.0015
5. Fennysha Okta W 01.18.0020
6. Fitri Anggraiyani 01.18.0021
7. Leti Aryati 01.18.0025
8. Nopriansyah 01.18.0038
9. Novtira Fidya A 01.18.0039
10. Shindy Lianti 01.18.0048

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II/SRIWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hari/tanggal : Sabtu, 07 November 2020

Pokok Bahasan : Konsep Dasar Harga Diri Rendah dan Peran serta keluarga pada
klien dengan harga diri rendah

Pukul : 08.00 s/d Selesai

Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang Jiwa Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar
Palembang

Alokasi Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang Jiwa Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar Palembang

1. Tujuan Umum
Pada akhir proses penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui tentang peran
serta keluarga pada klien dengan harga diri rendah.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pengunjung di Ruang Jiwa Rumah Sakit Jiwa
Ernaldi Bahar Palembang
1) Menjelaskan tentang pengertian harga diri rendah.
2) Menjelaskan tentang tanda dan gejala harga diri rendah.
3) Menjelaskan tentang penyebab harga diri rendah.
4) Menjelaskan tentang cara meningkatkan harga diri.
5) Menjelaskan tentang peran keluarga dalam meningkatkan harga diri.
3. Materi
1) Pengertian harga diri rendah.
2) Tanda dan gejala harga diri rendah.
3) Penyebab harga diri rendah.
4) Cara meningkatkan harga diri.
5) Peran keluarga dalam meningkatkan harga diri.

6) Metode
1) Ceramah
2) Diskusi / tanya jawab

7) Media
1) Leaflet
2) Laptop
3) LCD Proyektor

8) Jadwal Pelaksanaan

KEGIATAN KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU
PENYULUHAN PESERTA
1 Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam dan
 Memperkenalkan diri mendengarkan
 Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
 Melakukan kontrak
waktu
 Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
2 Pelaksanaan 15 menit  Menjelaskan tentang  Mendengarkan dan
pengertian harga diri memperhatikan
rendah.  Bertanya tentang
 Menjelaskan tentang materi yang kurang
tanda dan gejala harga jelas
diri rendah.
 Menjelaskan tentang
penyebab harga diri
rendah.
 Menjelaskan tentang
cara meningkatkan
harga diri.
 Menjelaskan tentang
peran keluarga dalam
meningkatkan harga
diri.

3 Evaluasi 5 menit  Menanyakan pada  Menjawab dan


keluarga pasien tentang menjelaskan
materi yang diberikan pertanyaan
dan reinforcement
kepada keluarga pasien
bila dapat menjawab
dan menjelaskan
kembali pertanyaan /
materi.
4 Penutup 5 menit  Mengucapkan terima  Menjawab salam
kasih
 Mengucapkan salam

9) Pengorganisasian

Pembimbing : 1. Ilit Puspita, M.Kep


Fasilitator : 1. Dinda Ayu Andira
2. Arum Trisna Aulina
3. Leti Aryati
Moderator : Ajeng Ayu Intan Karunia
Penyaji : 1. Shindy Lianti
2. Afif Alfiansyah
3. Nopriansyah
4. Novtira Fidya A
5. Fennysha Okta W
Observer : Fitri Anggraiyani

10) Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Jiwa Rumah Sakit Jiwa
Ernaldi Bahar Palembang
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.

2) Evaluasi Proses
a. Keluarga memperhatikan terhadap materi penyuluhan.
b. Keluarga bertanya tentang materi penyuluhan.
c. Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3) Evaluasi Hasil
a. Keluarga dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tentang harga diri rendah.
Materi Penyuluhan

Harga Diri Randah

1. Pengertian
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri
sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa   gagal mencapai keinginan.
Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara kronik, yaitu perasaan
negatif terhadap diri telah berlangsung lama. Gangguan harga diri rendah merupakan
masalah bagi banyak orang dan diekspresikan melalui tingkat kecemasan yang sedang
sampai berat. Umumnya disertai oleh evaluasi diri yang negatif, membenci diri sendiri dan
menolak diri sendiri (Keliat, 1998).

2. Tanda dan Gejala


a. Perasaan malu pada diri sendiri
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri misalnya menyalahkan dan mengejek diri sendiri.
c. Merendahkan martabat misalnya, saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya memang bodoh
dan tidak tahu apa – apa.
d. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tak mau bertemu orang lain, lebih
suka menyendiri.
e. Percaya diri kurang, klien sukar mengambil keputusan yang suram mungkin memilih
alternatif tindakan.
f. Mencederai diri dan akibat HDR disertai dengan harapan yang suram mungin klien ingin
mengakhiri kehidupan.
g. Produktivitas menurun.
h. Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan.
i. Pandangan hidup yang pesimis.
j. Penyalahgunaan obat.
k. Depersonalisasi adalah perasaan tidak realita dan asing terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan, serta tidak dapat meredakan dirinya dengan
orang lain.
3. Penyebab
a. Penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis.
b. Dikucilkan dari teman/ masyarakat.
c. Harapan atau cita-cita yang tidak realistis tidak sesuai dengan kemampuan diri.
d. Trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah,
putus hubugan kerja,sering mengalami kegagalan dalam usaha dll.

4. Cara Meningkatkan Harga Diri


a. Ungkapkan pikiran dan perasaan kepada orang lain seperti keluarga, teman untuk
membantu mengatasinya
b. Menggali potensi diri yang dapat dikembangkan untuk mencapai kesuksesan
c. Buat rencana kegiatan yang realistis untuk mencegah resiko kegagalan
d. Yakinkan diri bahwa kegagalan yang pernah dialami adalah kesuksesan yang tertunda
e. Lakukan kegiatan yang telah direncanakan dengan tekun
f. Jika mengalami masalah selama melakukan kembali kegiatan, mintalah bantuan orang
lain khususnya keluarga

5. Peran keluarga dalam meningkatkan harga diri


a. Tingkatkan kesadaran diri pasien dengan menjalalin hubungan yang baik, memberikan
dan membimbing melakukan peker-jaan yang sesuai dengan kemampuan pasien.
b. Menggali kelebihan pasien dengan mendorong pasien mengungkapkan pikiran dan
perasaannnya, mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki pasien.
c. Mengevaluasi diri pasien dengan memotivasi pasien menungkapkan upaya yang biasa
dilakukan bila menghadapi masalah, dengarkan setiap keluhan pasien dan bantu memcari
alternative pemecahan yang lebih baik.
d. Bantu pasien menetapkan tujuan yang realistis dengan berdiskusi dengan pasien tentang
berbagai rencana kegiatan yang akan dilakukan, utamakan pekerjaan yang sesuai dan
mampu diselesaikan dengan baik.
e. Buatkan jadual kegiatan harian pasien dan berikan pujian jika dapat melakukan dengan
baik.
f. Bila pasien mengalami kegagalan selama melakukan berbagai pekerjaan jangan
menyalahkan tetapi bimbing untuk melaku-kannya dengan baik.
g. Secara bertahap bantu pasien melakukan kegiatan bersama orang lain/masyarakat.
h. Fasilitasi dan pantau penggunaan obat.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B.A. 1998. Peran Serta Keluarga dalam Perawatan Klien dengan Gangguan Jiwa.
Jakarta: EGC.

Danz, 2012. SAP Harga Diri Rendah. http://danz1309.blogspot.com/p/askep-jiwa-hdr.html


diunduh tanggal 20 November 2013 jam 08.30.

Herman, 2013. Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah.


http://hermankampus.blogspot.com/2013/04/laporan-pendahuluan-harga-diri-rendah.html.
diunduh tanggal 20 November 2013 jam 08.30.

Anda mungkin juga menyukai