Anda di halaman 1dari 15

PRE PLANNING

KEGIATAN TOGA PERCONTOHAN DI RW VIII RT 03&04


KELURAHAN PASAR AMBACANG KECAMATAN KURANJI KOTA
PADANG

TANGGAL 04 MARET 2018

OLEH :
KELOMPOK O’17

DHONI SATRIA, S.Kep


MUTIA HASRATI, S.Kep
NELFIZA, S.Kep
YULVIKA SARI, S.Kep
WIRA SUKRIANI, S.Kep
FELA VIOLINA, S.Kep
FENNY FRISISKA, S.Kep
ALYA SYAFKORIANA, S.Kep
MEFRI ZANTI, S.Kep

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas
Pokok Bahasan : Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Sasaran : Warga RW VIII RT 03&04 Kelurahan Pasar Ambacang
Hari/ Tanggal : Minggu, 04 Maret 2018
Waktu : 08.00 –11.00 WIB
Tempat Pelaksanaan : Dibelakang Posko Pemuda RT 03&04 Kelurahan Pasar
Ambacang

A. Latar Belakang
Upaya pengobatan tradisional dengan obat-obatan tradisional
merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dan sekaligus
merupakan teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjang
pembangunan kesehatan. Hal ini disebabkan antara lain karena pengobatan
tradisional telah sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh masyarakat serta
bahan-bahannya banyak terdapat di seluruh pelosok tanah air.
Dalam rangka peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan
masyarakat, obat tradisional perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Untuk lebih meningkatkan penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
semakin luas dan kompleks dengan penyelenggaraan pembangunan
kesehatan yang semakin luas dan kompleks.
Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang
mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan
kesejahteraan umum. Flora dan fauna serta mineral yang berkhasiat
sebagai obat harus dikembangkan dan disebarluaskan agar maksimal
mungkin dapat dimanfaatkan dalam upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Khususnya unutk tanaman obat penyebarluasan dapat dilakukan melalui
TOGA (Tanaman Obat Keluarga).
Dalam satu dekade terakhir, pengobatan Barat mencoba
menggunakan tanaman obat dan menyatukan penggunaannya ke dalam
sistem medis modern. Alasannya bervariasi, antara lain: murah, tanaman
obat relatif murah sehingga biaya pembuatan obat-obatan bisa ditekan agar
bisa terjangkau setiap orang dari berbagai golongan; resistensi obat,
tanama obat mampu mencegah resistensi pathogen terhadap obat;
keterbatasan obat, banyak penyakit yang belum dapat disembuhkan secara
efektif oleh pengobatan modern; nilai obat, hasil penelitian dari berbagai
laboratorium di dunia semakin menguatkan keamanan dan kemanjuran
untuk tanaman obat secara klinis,
Berdasarkan hasil kuesioner yang dilakukan tanggal 1-4 Februari
2018 didapatkan hampir sebagian kecil (38%) warga yang memiliki
pekarangan, dan hanya sebagian kecil (31%) yang dimanfaatkan untuk
tanaman obat-obatan. Sehingga berdasarkan kesepakatan pada MMK 1
antara mahasiswa dan masyarakat sepakat membuat tanaman obat
keluarga (TOGA) di RW VIII RT 03&04 Kelurahan Pasar Ambacang
Kecamatan Kuranji. Masyarakat merasa perlu mengadakan TOGA yang
sifatnya mudah didapat, terjangkau dan dapat digunakan oleh masyarakat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah kegiatan diharapkan terbentuknya tanaman obat keluarga
(TOGA) di RW VIII (RT 03&04) Kelurahan Pasar Ambacang
Kecamatan Kuranji.

2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat dapat mengetahui tentang Tanaman Obat Keluarga
(TOGA)
b. Masyarakat dapat mengetahui dan berperan serta dalam
melengkapi jenis tanaman TOGA
c. Masyarakat dapat mengetahui dan berperan serta dalam merawat
tanaman di kebun TOGA

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik Kegiatan
Pembuatan Kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
2. Sasaran
Masyarakat RW VIII (RT 03&04) Kelurahan Pasar Ambacang
Kecamatan Kuranji
3. Metode
Kerja Bakti/Gotong Royong pembuatan kebun TOGA bersama
masyarakat RT 03 & 04 Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan
Kuranji.
4. Media
a. Lahan kosong
b. Tanaman obat yang tersedia
c. Cangkul, sabit, dan alat pertanian yang sesuai
5. Waktu
Hari/ Tanggal : Minggu, 04 Maret 2018
Pukul : 08.00 – 11.00 WIB
Tempat : Belakang Posko Pemuda RT 03&04
6. Pengorganisasian
a. Penanggung Jawab
1) Mahasiswa praktek profesi komunitas : Dhoni Satria, S.Kep
dan Nelfiza, S.Kep
Tugas :
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan kebun TOGA
b. Fasilitator
 Fenny Frisiska, S.Kep
 Mefri Zanti, S.Kep
 Yulvika Sari, S.Kep
 Alya Syafkoriana, S.Kep
 Mutia Hasrati, S.Kep
 Fela Violina Septi, S.Kep

c. Observer
 Wira Syukriani, S.Kep
Tugas:
Mengamati proses pelaksanaan kegatan dari awal sampai akhir dan
membuat laporan hasil kegiatan yang dilaksanakan.
7. Susunan Acara

No. Kegiatan Panitia Kegiatan Masyarakat

1 Pembukaan:  Mendengar dan


Memberi salam, kontrak
memperhatikan
waktu, penjelasan tujuan dan
lain-lain
 Mahasiswa
2 Pelaksanaan:  Mengikuti kegiatan
 Pembuatan kebun
TOGA
3 Penutup:  Menjawab salam
Kata penutup dan memberi
salam

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Alat dan media tersedia sesuai rencana
b. Pemberitahuan sesuai kesepakatan
c. Mahasiswa melaksanakan tugas dan peran sesuai yang telah
ditetapkan
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang telah
direncanakan
b. Masyarakat mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai
c. Kegiatan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan
3. Evaluasi Hasil
a. Terbentuknya kebun tanaman obat keluarga (TOGA) dengan
tanaman yang tersedia.
b. Masyarakat dapat menjawab 3 dari 5 tanaman obat keluarga
(TOGA)
c. Masyarakat dapat menjawab 3 dari 6 jenis-jenis tanaman obat
Lampiran Materi
TANAMAN OBAT KELURGA (TOGA)

A. Pengertian
TOGA adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Tanaman obat
kelurga pada hakikatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun,
atau ladang yang di gunakan untuk membudidayakan tanaman yang
berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan
obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat
disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.

B. Jenis tanaman untuk TOGA


Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga
adalah jenis-jenis yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Jenis tanaman dalam buku pemanfaatan tanaman obat
2. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat di daerah
pemukiman
3. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah
pemukiman
4. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain, misalnya
buah-buahan dan bumbu masak
5. Jenis tanaman yang hampir punah
6. Jenis tanaman yang masih liar

Daftar tanaman obat tradisional yang digunakan adalah:

No Nama Umum Nama Latin Manfaat


1 Belimbing Averrhoabilimbi L Anti hipertensi,
Wuluh penurun panas,
gondok, demam,
sariawan

2 Seledri Apium Gravielens L Mencegah stroke,


obat tekanan darah
tinggi, mencegah
rambut rontok,
ketombe,
menyuburkan
rambut, mencegah
keriput, dan
menjaga
kecantikan.

3 Katuk Sauropusandrogynusherr Demam, darah


kotor

4 Jambu biji Psidium Guajava L Diare, peluruh haid,


sariawan

5 Sirih Piple betle L Diuretic, antiseptic,


hipertensi, sakit
mata, bau mulut,
kulit gatal,
pendarahan gusi,
batuk, sariawan,
keputihan.

6 Daun dewa Grynura Pseudocina Obat kanker, kudis


dan kurap, anti
radang, lever.

7 Cengkeh Eugenia aromatika O.K Batuk, sakit gigi


berlubang, pelega
perut, antibakteri,
antivirus, antijamur,
antiseptik.

8 Melati Jasminumsambac Nyeri haid

9 Adas Foeniculumvulare mill Obat batuk,


kembung, haid
tidak teratur.

10 Ketumbar Coriandrum Sativum Obat masuk angin,


sariawan, radang
lambung,
hipertensi.

11 Temulawak Curcuma xanthorrhiza Anemia, kolesterol,


melancarkan
peredaran darah,
mengatasi
gumpalan darah,
demam, malaria,
campak, pegal linu,
sakit pinggang,
rematik, keputihan,
ambeian.

12 Kencur Kaempferiagalanga L Radang lambung,


influenza, masuk
angina, sakit
kepala, batuk,
diare,
memperlancar haid,
keseleo.

13 Jahe Zingiber Ofiinale Migren, sakit


kepala,
menurunkan
kolesterol, perut
kembung, mual,
asma, batuk,
mengatasi jantung
berdebar-debar,
nafsu makan
menurun, rematik.

14 Kunyit Curcuma Domestica DM, tifus, usus


buntu, disentri,
keputihan, haid
tidak lancer.

15 Lengkuas Languas Galanga L Anti jamur, anti


bakteri,
menghangatkan,
membersihkan
darah, menambah
nafsu makan,
mempermudah
mengeluarkan
angina dari dalam
tubuh.

16 Kumis kucing Orthosiphon Infeksi ginjal,


Starnincusbenth infeksi kandung
kemih, kencing
batu, encok,
peluruh air seni.

17 Jeruk nipis Citrus Kulit batang


aurantifoliasumingle sebagai anti septik.
Sehingga
digunakan sebagai
obat kumur, obat
batuk, peluruh
dahak, membantu
proses pencernaan.

18 Cabe merah Apium Grafolens Meningkatkan


kekebalan tubuh,
obat anti kanker,
mencegah penyakit
jantung dan stroke,
menyembuhkan
influenza,
menghambat
pertumbuhan jamur
candida di mulut.

19 Tomat Solanumlycopersicumsyn Anti hipertensi,


radang gusi,
jerawat, menambah
nafsu makan.

20 Pare Homordica Charantia L Penderita diabetes,


penangkal sel
kanker, KB pria.

21 Bawang prey Allium porrum Obat batuk

22 Bawang putih Allium sativum L Menghambat


pertumbuhan sel
kanker,
menghambat sel
penuaan, meredam
stress, snit mikroba,
antitumor.

23 Brotowali Tinosporacrispa L Rematik, memar,


demam,
merangsang nafsu
makan.
24 Dadap serep Erythirna Obat demam,
Subumbransherr pelancar ASI, sakit
perut.

25 Jarak pagar Jatrophacurcas L Obat cacing, obat


perut kembung,
obat luka.

26 Kecubung Daturahetel Obat sesak napas

27 Pandan hijau/ Pleomele augustifolia Mengobati beri-


daun suji beri, disentri,
keputihan.

28 Pandan wangi Pandanus amaryllifolius Mengobati rambut


rontok, ketombe,
memperbaiki nafsu
makan, rematik,
pegal linu, dan
untuk
menghitamkan
rambut.

29 Papaya Carica papaya L Mencegah


konstipasi, obat
malaria, digigit
ular, menambah
nafsu makan.

30 Pisang Musa paradissaaca L Akar : asma, urin


mengandung darah,
penyakit kulit
Buah : diare,
disentri, anemia,
lemah, sariawan,
menghaluskan
kulit.
31 Daun salam Syzygium polyanthum Obat diare,
menurunkan
kolesterol, obat
asam urat, gatal-
gatal, hipertensi.

32 Serai Cymbopogon citratus Membantu


pemulihan dari
pilek dan flu,
mengurangi
demam, kram perut,
kembung dan nyeri
rematik.

33 Sirih merah Piper crocatus Kencing manis,


ambeien,
peradangan kanker,
asa, urat, hipertensi,
hepatitis, kelelahan,
dan maag.

34 Binahong Anredera cordifolia Mengobati luka,


mencegah kanker,
menangkal radikal
bebas, mengobati
sariawan kronis,
melancarkan
pencernaan,
menghentikan
pendarahan,
mengatasi darah
rendah, mengobati
jerawat.

35 Kelor Moringa oleifera Menstabilkan


tekanan darah, obat
diare, diuretic,
menyembuhkan
infeksi, obat cacing,
meningkatkan
produksi ASI,
mengatasi anemia,
perbaikan nutrisi,
menurunkan berat
badan,
meningkatkan
penglihatan,
mengobati
gangguan perut.

36 Bayam duri Amaranthus spinosus Menjaga kesehatan


pencernaan,
menjaga berat
badan, menurunkan
kolesterol jahat,
mencegah anemia,
melawan kanker,
mengurangi risiko
penyakit
kardiovaskuler,
mengurangi rambut
rontok dan beruban,
mengtasi keputihan,
mengobati sakit
tenggorokan,
mencegah penyakit
kekurangan
kalsium.

37 Kangkung Ipomea aquatica Mengontrol kadar


kolesterol,
mencegah anemia,
mencegah kanker,
mengatasi diabetes,
menjaga rambut
sehat, mengatasi
gangguan tidur,
membuat kulit
berseri.

38 Daun Iler Plectranthus Mengobati wasir,


Scutellariodes luka dan lecet,
sinusitis, sakit
kepala, batuk,
diare, anti jamur,
penawar racun,
pengurang nyeri,
peluruh haid,
penambah nafsu
makan, malaria

39 Lidah Buaya Aloe Vera Penyubur rambut,


sakit kepala atau
pusing, peluruh
haid, sembelit,
kencing manis,
kejang pada anak
dan muntah darah
DAFTAR PUSTAKA

Latif, Vita Nur. (2009). Pemanfaatan Lahan Rumah Untuk Tanaman Obat
Keluarga (TOGA) sebagai bentuk Upaya Promosi Kesehatan
Masyarakat Pada Level Keluarga. Fakultas Ilmu Kesehatan: Universitas
Pekalongan.
Purwanto, Djoko Agus. (2013). Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Fakultas
Farmasi: Universitas Airlangga
Savitri, A. (2016). Tanaman Ajaib Basmi Penyakit dengan TOGA (Tanama
Obat Keluarga). Depok : Bibit Publisher
Thahjoh Utomo, Rudi, MT. (2013). Tanaman Obat Keluarga. Teknologi Pasca
Panen Obat: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen
Pertanian.
Ulina. (2010). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional Fakultas Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
: Medan. Vol 4 No. 5.

Anda mungkin juga menyukai