OLEH :
KELOMPOK O’17
A. Latar Belakang
Upaya pengobatan tradisional dengan obat-obatan tradisional
merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dan sekaligus
merupakan teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjang
pembangunan kesehatan. Hal ini disebabkan antara lain karena pengobatan
tradisional telah sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh masyarakat serta
bahan-bahannya banyak terdapat di seluruh pelosok tanah air.
Dalam rangka peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan
masyarakat, obat tradisional perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Untuk lebih meningkatkan penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
semakin luas dan kompleks dengan penyelenggaraan pembangunan
kesehatan yang semakin luas dan kompleks.
Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang
mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan
kesejahteraan umum. Flora dan fauna serta mineral yang berkhasiat
sebagai obat harus dikembangkan dan disebarluaskan agar maksimal
mungkin dapat dimanfaatkan dalam upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Khususnya unutk tanaman obat penyebarluasan dapat dilakukan melalui
TOGA (Tanaman Obat Keluarga).
Dalam satu dekade terakhir, pengobatan Barat mencoba
menggunakan tanaman obat dan menyatukan penggunaannya ke dalam
sistem medis modern. Alasannya bervariasi, antara lain: murah, tanaman
obat relatif murah sehingga biaya pembuatan obat-obatan bisa ditekan agar
bisa terjangkau setiap orang dari berbagai golongan; resistensi obat,
tanama obat mampu mencegah resistensi pathogen terhadap obat;
keterbatasan obat, banyak penyakit yang belum dapat disembuhkan secara
efektif oleh pengobatan modern; nilai obat, hasil penelitian dari berbagai
laboratorium di dunia semakin menguatkan keamanan dan kemanjuran
untuk tanaman obat secara klinis,
Berdasarkan hasil kuesioner yang dilakukan tanggal 1-4 Februari
2018 didapatkan hampir sebagian kecil (38%) warga yang memiliki
pekarangan, dan hanya sebagian kecil (31%) yang dimanfaatkan untuk
tanaman obat-obatan. Sehingga berdasarkan kesepakatan pada MMK 1
antara mahasiswa dan masyarakat sepakat membuat tanaman obat
keluarga (TOGA) di RW VIII RT 03&04 Kelurahan Pasar Ambacang
Kecamatan Kuranji. Masyarakat merasa perlu mengadakan TOGA yang
sifatnya mudah didapat, terjangkau dan dapat digunakan oleh masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah kegiatan diharapkan terbentuknya tanaman obat keluarga
(TOGA) di RW VIII (RT 03&04) Kelurahan Pasar Ambacang
Kecamatan Kuranji.
2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat dapat mengetahui tentang Tanaman Obat Keluarga
(TOGA)
b. Masyarakat dapat mengetahui dan berperan serta dalam
melengkapi jenis tanaman TOGA
c. Masyarakat dapat mengetahui dan berperan serta dalam merawat
tanaman di kebun TOGA
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik Kegiatan
Pembuatan Kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
2. Sasaran
Masyarakat RW VIII (RT 03&04) Kelurahan Pasar Ambacang
Kecamatan Kuranji
3. Metode
Kerja Bakti/Gotong Royong pembuatan kebun TOGA bersama
masyarakat RT 03 & 04 Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan
Kuranji.
4. Media
a. Lahan kosong
b. Tanaman obat yang tersedia
c. Cangkul, sabit, dan alat pertanian yang sesuai
5. Waktu
Hari/ Tanggal : Minggu, 04 Maret 2018
Pukul : 08.00 – 11.00 WIB
Tempat : Belakang Posko Pemuda RT 03&04
6. Pengorganisasian
a. Penanggung Jawab
1) Mahasiswa praktek profesi komunitas : Dhoni Satria, S.Kep
dan Nelfiza, S.Kep
Tugas :
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan kebun TOGA
b. Fasilitator
Fenny Frisiska, S.Kep
Mefri Zanti, S.Kep
Yulvika Sari, S.Kep
Alya Syafkoriana, S.Kep
Mutia Hasrati, S.Kep
Fela Violina Septi, S.Kep
c. Observer
Wira Syukriani, S.Kep
Tugas:
Mengamati proses pelaksanaan kegatan dari awal sampai akhir dan
membuat laporan hasil kegiatan yang dilaksanakan.
7. Susunan Acara
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Alat dan media tersedia sesuai rencana
b. Pemberitahuan sesuai kesepakatan
c. Mahasiswa melaksanakan tugas dan peran sesuai yang telah
ditetapkan
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang telah
direncanakan
b. Masyarakat mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai
c. Kegiatan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan
3. Evaluasi Hasil
a. Terbentuknya kebun tanaman obat keluarga (TOGA) dengan
tanaman yang tersedia.
b. Masyarakat dapat menjawab 3 dari 5 tanaman obat keluarga
(TOGA)
c. Masyarakat dapat menjawab 3 dari 6 jenis-jenis tanaman obat
Lampiran Materi
TANAMAN OBAT KELURGA (TOGA)
A. Pengertian
TOGA adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Tanaman obat
kelurga pada hakikatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun,
atau ladang yang di gunakan untuk membudidayakan tanaman yang
berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan
obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat
disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.
Latif, Vita Nur. (2009). Pemanfaatan Lahan Rumah Untuk Tanaman Obat
Keluarga (TOGA) sebagai bentuk Upaya Promosi Kesehatan
Masyarakat Pada Level Keluarga. Fakultas Ilmu Kesehatan: Universitas
Pekalongan.
Purwanto, Djoko Agus. (2013). Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Fakultas
Farmasi: Universitas Airlangga
Savitri, A. (2016). Tanaman Ajaib Basmi Penyakit dengan TOGA (Tanama
Obat Keluarga). Depok : Bibit Publisher
Thahjoh Utomo, Rudi, MT. (2013). Tanaman Obat Keluarga. Teknologi Pasca
Panen Obat: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen
Pertanian.
Ulina. (2010). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional Fakultas Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
: Medan. Vol 4 No. 5.