Anda di halaman 1dari 33

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

MATA KULIAH KEPERAWATAN JIWA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 6

1. ADINDA ROSA AMALIA NIM: P07220218001


2. AMELIA NURUL SHABRINA NIM: P07220218003
3. INDRA WARDANI NIM: P07220218007
4. WAFIQ AURELIA NOVANY NIM: P07220218036
5. YUNI DWI KARTIKA NIM: P07220218040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

TAHAP SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN 2020

i
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

MATA KULIAH KEPERAWATAN JIWA

Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai tugas dan diskusi kelompok mata kuliah
Keperawatan Jiwa

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 6

1. ADINDA ROSA AMALIA NIM: P07220218001


2. AMELIA NURUL SHABRINA NIM: P07220218003
3. INDRA WARDANI NIM: P07220218007
4. WAFIQ AURELIA NOVANY NIM: P07220218036
5. YUNI DWI KARTIKA NIM: P07220218040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

TAHAP SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN 2020

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya dantidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Sehingga penulisdapat menyelesaikan makalah “KOMUNIKASI
TERAPEUTIK PADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan baik tulisan maupun
informasi yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada Bapak. H.
Rasmun, S.Kep, M.Kep atas bimbingannya dalam menulis dan menyusun makalah ini,
sehingga penulis dapat membuat makalah sesuai dengan kaidah dalam membuat karya tulis.

Walaupun makalah ini masih banyak terdapat banyak kekurangan, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kebaikan dan kesempurnaan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat selalu bermanfaat bagi pembaca dan atas kekurangan dalam
makalah ini kami mohon maaf. Terakhir tidak lupa kami mengucapkan terima kasih.

Samarinda, 16 Julii 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Cover …………………………………………………………………… i

Halaman Judul ……………………………………………………………………. ii

Kata Pengantar ……………………………………………………………………. iii

Daftar Isi ………………………………………………………………………….. iv

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………….. 6


B. Rumusan Masalah ………………………………………………………… 6
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………. 6
D. Metode Penulisan …………………………………………………………. 7
E. Sistematika Penulisan …………………………………………………….. 7

BAB II Pembahasan

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri............................................................... 8


B. Etiologi Defisit Perawatan Diri.....................................................................8
C. Tanda dan Gejala Defisit Perawatan Diri......................................................8
D. Diagnosa Medis Terkait Defisit Perawatan Diri...........................................9
E. Tindakan Keperawatan Defisit Perawatan Diri.............................................9
F. Tindakan Kolaboratif Defisit Perawatan Diri.............................................16
G. Discharge Planning.....................................................................................16
H. Evaluasi........................................................................................................17
I. Rencana Tindak Lanjut................................................................................17

BAB III Standar Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik (SP)

A. Standar Pelaksanaan Komunikasi dengan Klien (SP1)…………..……..18


B. Standar Pelaksanaan Komunikasi dengan Klien (SP2)……….................21
C. Standar Pelaksanaan Komunikasi dengan Keluarga (SP1)………...........23
D. Standar Pelaksanaan Komunikasi dengan Keluarga (SP2)………...........28

iv
BAB IV Penutup

E. Kesimpulan..........................................…………………………………..31
F. Saran...........................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 32

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Angka prevalensi gangguan jiwa berat di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,17%.
Prevalensi tertinggi terjadi didaerah DI Yogyakarta dan Aceh yaitu 0,27% sedangkan
angka prevalensi terendah di Kalimantan Barat sebesar 0,07%. Berdasarkan data tersebut
sebanyak 14,3% diantaranya pernah atau sedang dipasung. Angka pemasung di pedesaan
sebesar 18,2% jauh lebih tinggi dibanding dengan angka pemasungan diperkotaan yang
hanya sebesar 10,7%.
Defisit perawatan diri terjadi bila tindakan perawatan diri tidak adekuat dalam
memenuhi kebutuhan perawatan diri yang disadari. Teori defisit perawatan diri bukan
hanya saat keperawatan dibutuhkan saja, melainkan cara membantu orang lain dengan
menerapkan metode bantuan, yaitu melakukan, memandu, mengajarkan, mendukung dan
menyediakan lingkungan yang dapat meningkatkan kemampuan individu untuk
memenuhi tuntutan akan perawatan diri saat ini atau dimasa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
“Bagaimana komunikasi terapeutik pada pasien dengan defisit perawatan diri?”

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui komunikasi terapeutik pada pasien dengan defisit perawatan
diri.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian dari defisit perawatan diri
b. Untuk mengetahui etiologi defisit perawatan diri
c. Untuk mengetahui tanda dan gejala defisit perawatan diri
d. Untuk mengetahui tindakan keperawatan defisit perawatan diri
e. Untuk menegtahui strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik pada pasien
defisit perawatan diri.

6
D. Metode penulisan
Adapun metode yang penulis gunakan untuk menulis dan menyusun makalah
ini adalah metode studi pustaka yaitu sebuah metode penulisan karya tulis dengan
mencari informasi dari berbagai jenis referensi, mulai dari literatur buku, internet,
televisi, dan jenis referensi lainnya.

E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Makalah ini diawali dengan halaman judul, kata pengantar, dan daftar isi.
2. BAB I yang merupakan pendahuluan dibagai menjadi beberapa sub-bab
seperti latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.
3. BAB II yang merupakan pembahasan dibagi menjadi beberapa sub-bab
seperti pengertian defisit perawatan diri, etiologi defisit perawatan diri, tanda dan
gejala defisit perawatan diri, dan tindakan keperawatan defisit perawatan diri
4. BAB III yang merupakan strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik pada pasien
defisit perawatan diri.
5. BAB IV yang merupakan penutup dibagi menjadi beberapa sub-bab yaitu
kesimpulan dan saran-saran.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak dapat
memenuhi kebutuhannya karena mengalami kelemahan dan perubahan proses piker
sehingga sering megalami ketidak pedulian dalam merawat dirinya sendiri (Reny
Tjahja H. 2017).
Defisit perawatan diri adalah situasi dimana seorang mengalami hambatan
untuk melakukan kegiatan perawatan diri seperti mandi, bergati pakaian, makan dan
eliminasi yang disebabkan gangguan kognitif atau persepsi (Wilkinson, J. M &
Ahern, 2013, dalam Zarotul Paujiah, 2019).
Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa, defisit
perawatan diri adalah sebuah gangguan kemampuan yang dialami oleh seseorang
dalam merawat dirinya sendiri, seperti mandi, makan, toileting, berhias dan perawatan
diri lainnya dalam kehidupannya sehari-hari secara mandiri.

B. Etiologi
1. Kelemahan
2. Penurunan motivasi
3. Kemunduran kemampuan
4. Gangguan psikologis
5. Kendala lingkungan

C. Tanda dan Gejala


1. Mayor
a. Subjektif
1). Menolak melakukan perawatan diri: kebersihan diri,
berpakaian, makan dan minum, eliminasi.
2). Menyampaikan ketidakinginan untuk merawat diri: kebersihan
diri, berpakaian, makan dan minum, eliminasi.
3). Menyatakan tidak tau cara perawatan diri: kebersihan diri,
berpakaian, makan dan minum, eliminasi.

8
b. Objektif
1). Kulit, rambut, gigi, dan kuku kotor
2). Pakaian kotor, tidak rapi, dan tidak tepat
3). Makan dan minum tidak beraturan
4). Eliminasi (BAB/BAK) tidak pada tempatnya
5). Lingkungan tempat tinggal kotor dan tidak rapi
2. Minor
a. Subjektif
Tidak ada

b. Objektif
1). Ketidakmampuan menyiapkan perlengkapan mandi
2). Ketidakmampuan melepas dan mengenakan pakaian
3). Ketidakmampuan mengambil makanan/minum sendiri
4). Ketidakmampuan menggunakan toilet

D. Diagnosis Medis Terkait


1. Psikotik
2. Skizofrenia
3. Gangguan fungsi kognitif
4. Gangguan persepsi
5. Gangguan musculoskeletal

E. Tindakan Keperawatan
1. Tindakan Keperawatan pada Klien
a. Tindakan Ners
1). Pengkajian:kaji tanda dan gejala perawatan diri serta
penyebabnya
2). Diagnosis: penjelasan proses terjadinya masalah perawatan diri:
kebersihan diri, berpakaian, makan dan minum, eliminasi.
3). Tindakan Keperawatan
a) Melatih kebersihan diri : mandi keramas, sikat gigi,
berpakaian, berhias, dan gunting kuku
(1) Mandi
9
o Diskusikan gunanya mandi
o Diskusikan alat-alat yang diperlukan
o Diskusikan jadwal mandi
o Diskusikan langkah-langkah mandi
o Latih mandi sesuai dengan langkah-langkah
yang telah dijelaskan. Bantu jika klien belum
dapat melakukan
o Jadwalkan mandi dengan teratur
o Beri pujian
(2) Berpakaian
o Diskusikan gunanya pakaian yang bersih dan
rapi
o Diskusikan variasi pakaian : pakaian tidur,
pakaian di rumah, pakaian bepergian
o Latih memilih pakaian
o Latih berpakaian, bantu klien jika belum dapat
melakukan
o Jadwalkan ganti pakaian secara teratur
o Beri pujian
(3) Keramas
o Diskusikan gunanya keramas
o Diskusikan alat-alat untuk sikat gigi
o Latih klien sikat gigi. Bantu jika klien belum
dapat melakukan
o Jadwalkan keramas dua hari sekali
o Berikan pujian
(4) Sikat Gigi
o Diskusikan gunanya sikat gigi
o Diskusikan alat-alat untuk sikat gigi
o Latih klien untuk sikat gigi. Bantu klien jika
belum dapat melakukan
o Jadwalkan sikat gigi dua kali sehari

10
o Beri pujian

(5) Berdandan
Berdandan perempuan:
o Diskusikan gunanya berdandan
o Diskusikan alat-alat berdandan
o Latih menisir rambut dengan rapi
o Latih pakai bedak dengan rapi
o Latih pakai lipstick dan pensil alis
o Jadwalkan berdandan setiap selesai mandi
o Beri pujian
Berdandan laki-laki
o Diskusikan gunanya berdandan
o Diskusikan alat dandan
o Latih menyisir rambut
o Latih cukur rambut
o Jadwalkan cukur 1 kali per minggu
o Beri pujian
(6) Gunting Kuku
o Diskusikan gunanya menggunting kuku
o Diskusikan alat gunting kuku
o Latih menggunting kuku
o Jadwalkan gunting kuku 1 kali per minggu
o Beri pujian

b) Melatih makan dan minum


(1) Diskusikan gunanya makan dan minum yang baik dan
teratur
(2) Diskusikan alat-alat, tempat makan, dan minum
(3) Diskusikan kebutuhan makan dan minum setiap hari
(4) Latih cara makan dan minum yang baik: cuci tangan,
berdoa, makan di meja makan

11
c) Melatih BAB dan BAK
(1) Diskusikan gunanya BAB dan BAK yang baik
(2) Diskusikan tempat, cara penggunaan, cara
membersihkan tempat, dan cara membersihkan diri.
(3) Latih BAB dan BAK yang baik
o BAB dan BAK di WC
o Menggunakan WC dengan tepat
o Membersihkan diri setelah BAB dan BAK
o Membersihkan tempat BAB dan BAK
o Cuci tangan dengan benar
o Beri pujian

d) Melatih kebersihan dan kerapihan lingkungan rumah: klien


dilatih membersihkan dan merapikan lingkungan rumah,
yaitu kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, dapur, kamar
mandi, dan halaman
(1) Melatih membersihkan dan merapikan kamar tidur
o Diskusikan gunanya kebersihan dan kerapian
kamar tidur
o Diskusikan kegiatan membersihkan dan merapikan
kamar tidur: tempat tidur, lemari pakaian, dan
lantai
o Diskusikan alat-alat yang diperlukan
o Latih membersihakan dan merapikan tempat tidur,
mengganti sprai dan sarung bantal serta menjemur
kasur
o Latihan membersihkan dan merapikan lemari
pakaian
o Jadwalkan dan beri pujian
(2) Melatih membersihkan dan merapikan ruang tamu
o Diskusikan gunanya kebersihan ruang tamu

12
o Diskusikan kegiatan membersihkan dan merapikan
ruang tamu: meja/kursi/kaca, menyapu, dan
mengepel lantai
o Diskusikan alat-alat yang diperlukan di setiap
kegiatan
o Latih membersihkan dan merapikan meja, kursi,
dan kaca
o Latih menyapu dan mengepel lantai
o Jadwalkan dan beri pujian
(3) Melatih membersihkan dan merapikan ruang makan
o Diskusikan gunanya kebersihan dan kerapian
ruang makan
o Diskusikan kegiatan membersihkan dan merapikan
ruang makan: menata meja makan, menyajikan
makanan, dan minuman
o Diskusikan alat-alat yang dibutuhkan
o Latihan cara membersihkan meja dan menata meja
makan
o Latihan makan yang baik
o Latihan mencuci piring
o Latihan menyapu dan mengepel ruang makan
o Jadwalkan dan beri pujian
(4) Melatih membersihkan dan merapikan dapur
o Diskusikan gunanya kebersihan dan kerapian
dapur
o Diskusikan kegiatan kebersihan dan kerapian
dapur: kompor, meja, sampah, dan alat masak
o Latihan membersihkan kompor dan mejanya,
memastikan kompor mati saat ditinggal,
memastikan slang tidak bocor
o Latihan membuang sampah: menyediakan
minimal dua tempat sampah (basah dan kering),
membuang sampah pada tempatnya, membuang
13
sampah yang sudah terkumpul ke pembuangan
umum
o Latihan memasak, latih cara menghidupkan
kompor, meletakkan ceret air, mengangkat saat
setelah mendidih, dan mematikan kompor.

(5) Melatih membersihkan dan merapikan WC


o Diskusikan gunanya kebersihan dan kerapian
kamar mandi
o Diskusikan kegiatan kebersihan dan kerapian
kamar mandi dan WC: tempat air (jika ada), WC,
lantai, dan dinding, perlengkapan mandi dan
buang air
o Latih cara membersihkan tempat air, WC, lantai,
dinding
o Latih cara membersihkan dan merapikan
perlengkapan mandi dan buang air: tempat sabun,
odol, sikat gigi, dan sebagainya.
(6) Melatih kebersihan dan kerapian halaman
o Diskusikan gunanya kebersihan dan kerapihan
halaman
o Diskusikan kegiatan kebersihan dan kerapian
halaman: menyapu, membuang sampah, menanam
bunga dan sayuran
o Diskusikan alat-alat untuk setiap kegiatan
o Latih menyapu dan membersihkan halaman
o Latih membuang sampah dan menghindari air
tergenang
o Latih menanam bunga dan tanaman
o Jadwalkan dan beri pujian
b. Tindakan Keperawatan Spesialis
Terapi Perilaku

14
1). Sesi 1: mengidentifikasi peristiwa yang tidak menyenangkan dan
menimbulkan perilaku negative.
2). Sesi 2: latih mengubah perilaku negative menjadi positif
3). Sesi 3: memanfaatkan sistem pendukung
4). Sesi 4: mengevaluasi manfaat latihan mengubah perilaku negatif

15
2. Tindakan Keperawatan pada Keluarga
a. Tindakan Keperawatan Ners
1). Kaji masalah klien yang dirasakan keluargadalam merawat klien
2). Menjelaskan proses terjadinyadefisit perawatan diri yang dialami
klien
3). Mendiskusikan cara merawat defisit perawatan diri dan
memutuskan cara merawat yang sesuai dengan kondisi klien
4). Melatih keluarga untuk merawat defisit perawatan diri seperti
yang telah dilatih perawat kepada klien
a). Menyediakan alat-alat yang diperlukan dalam menjaga
kebersihan diri
b). Membimbing klien melakukan perawatan diri: kebersihan
diri, makan dan minum, BAB dan BAK, kebersihan dan
kerapian rumah dan lingkungan
c). Membuat jadwal
d). Memberi pujian atas keberhasilan klien
5). Melibatkan seluruh anggota keluargamenciptakan suasana
keluargayang mendukung: mengingatkan klien, melakukan
kegiatan bersama-sama, memberi motivasi dan tujuan
6). Menjelaskan tands dan gejala defisit perawatan diri yang
memerlukan rujukan segera serta melakukan follow up ke
pelayanan kesehatan secara teratur
b. Tindakan Keperawatan Spesialis
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami klien dan
masalah keluarga (care giver) dalam merawat klien
2) Merawat masalah kesehatan klien
3) Manajemen stres untuk keluarga
4) Manajemen beban untuk keluarga
5) Memanfaatkan sistem pendukung
6) Mengevaluasi manfaat psikoedukasi keluarga

16
3. Tindakan pada Kelompok Klien
a. Tindakan Keperawatan Ners
TAK Defisit Perawatan Diri
1). Mampu mengenal defisit perawatan diri
2). Mampu melakukan perawatan diri dan kebersihan diri (mandi,
keramas, sikat gigi, potong kuku, berpakaian, berdandan)
3). Mampu melakukan perawatan diri (makan dan minum)
4). Mampu melakukan BAB dan BAK dengan cara yang baik

b. Tindakan Keperawatan Spesialis


Terapi Suportif
1). Mampu mengenal defisit perawatan diri
2). Mampu melakukan perawatan diri dan kebersihan diri (mandi,
keramas, sikat gigi, potong kuku, berpakaian, berdandan)
3). Mampu melakukan perawatan diri (makan dan minum)
4). Mampu melakukan BAB dan BAK dengan cara yang baik

F. Tindakan Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter dengan menggunakan ISBAR dan
TBAK
2. Memberikan program terapi dokter (obat) :edukasi 8 benar pemberian obat dan
memberikan sesuai konsep safety pemberian obat
3. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat
G. Discharge Planning
1. Menjelaskan rencana persiapan pasca-rawat di rumah untuk memandirikan
klien
2. Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan dan pengobatan
3. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan

17
H. Evaluasi
1. Penurunan tanda dan gejala defisit perawatan diri
2. Peningkatan kemampuan klien melakukan perawatan diri
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien
I. Rencana Tindak Lanjut
1. Rujuk klien dan keluarga ke fasilitas praktik mandiri perawat spesialis
keperawatan jiwa
2. Rijuk klien dan keluarga ke case manager di fasilitas pelayanan kesehatan
primer di puskesmas, pelayanan kesehatan sekunder dan tersier di rumah sakit
3. Rujuk klin dan keluarga ke kelompok pendukung, kader kesehatan jiwa,
kelompok swabantu dan fasilitas rehabilitas psikososial yang tersedia di
masyarakat

18
BAB III

STANDAR PELAKSAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK (SPTK)

A. Standar Pelaksanaan Komunikasi (SP 1) dengan Klien Defisit Perawatan Diri


Pertemuan pertama klien: fokus kebersihan diri: mandi, keramas, sikat gigi,
berpakaian, dan berhias
1. Orientasi
a. Salam
“selamat pagi dik, perkenalkan saya perawat Dinda, perawat
puskesmas harja. Nama adik siapa? Senang dipanggil apa?”
“oh baik, kalau begitu saya memanggilnya dengan nina ya.”

b. Evaluasi
“apa yang nina rasakan saat ini? Jadi nina tidak mau merawat diri ya?”
“apa yang menyebabkan nina tidak mau merawat diri?”
“oh, jadi nina tidak mau merawat diri?”
“sudah berapa lama nina tidak merawat diri?”

c. Validasi
“apa yang telah nina lakukan supaya dapat merawat diri?”
“lalu, bagaimana manfaatnya?”
d. Kontrak
1). Tindakan dan tujuan
“bagaimana kalau kita periksa dulu kegiatan perawatan diri
nina dan belajar meningkatkannya.”
“Tujuannya supaya nina mampu merawat diri sendiri.”
“bagaimana apakah nina setuju?”

2). Waktu
“baiklah, kita akan berdiskusi selama 30 menit ya nina.”

3). Tempat
“kita berbincang di ruang tamu atau di sini saja?”

19
2. Kerja
a. Pengkajian
1). Penyebab
Bagaimana kebersihan diri nina?
Apa yang menyebabkan?

2). Tanda dan gejala


a). Bagaimana dengan mandinya? Berapa kali sehari? Apa alat-alat
yang disediakan?
b). Bagaimana dengan kebersihan rambut? Berapa kali sehari
keramas? Apa saja alat yang disediakan?
c). Bagaimana dengan kebersihan gigi? Berapa kali sikat gigi per
hari? Apa saja alat yang disediakan?
d). Bagaimana dengan pakaian? Berapa kali diganti? Apakah ada
pakaian khusus: tidur, dirumah, bepergian? Pakaian yang
sedang dipakai ini sudah berapa hari? Menurut nina apakah
sudah perlu diganti? Apa saja pakaian yang tersedia?
e). Bagaimana dengan berhias: sisiran, bedak dan lipstik? Apa saja
alat yang tersedia?
3). Akibat
a). Apa gunanya kebersihan diri?
b). Apa akibatnya jika tidak dilakukan? Apakah sudah ada yang
dirasakan?
b. Diagnosis
“Nina, dari hasil percakapan kita tadi sepertinya kebersihan dirinya perlu
ditingkatkan. Bagaimana kalau nina latihan agar keuntungan kebersihan
diri dapat dirasakan.”

c. Tindakan
“baiklah, mari kita latihan mulai dengan mandi, sikat gigi, keramas,
berpakaian, dan berhias.”
1). Persiapan
“mari kita siapkan alat-alat: alat mandi(sabun, sampo, pasta gigi,
dan sikat gigi), pakaian bersih, handuk, alat-alat berhias.”

20
2). Latihan sikat gigi
a) Mari ambil sikat gigi dan pasta gigi: bimbing menaruh pasta gigi
pada sikat gigi
b) Beri arahan cara sikat gigi dan bimbing melakukannya.
Bersihkan alat dan simpan
c) Beri pujian
3). Latihan keramas dan mandi
a) Mari ambil alat keramas dan mandi: sampo, sabun mandi, dan
handuk
b) Latih membuka pakaian kotor dan meletakan di tempat pakaian
kotor
c) Latih membilas tubuh, kepala dan rambut
d) Latih keramas dan membilas
e) Latih menyabuni badan dan membilas
f) Latih mengeringkan badan dengan handuk
g) Beri pujian

4). Berpakaian
a) Mari ambil pakaian yang bersih dan pakaian dalam
b) Latih memakai pakaian dalam dan pakaian
c) Berikan pujian

5). Latih berhias


a) Mari ambil alat-alat berhias: sisir, bedak, lipstik dan kaca
b) Latih menyisir rambut dengan rapi
c) Latih memakai bedak dan lipstik (untuk perempuan)
d) Beri pujian

d. Terminasi
1). Evaluasi subjektif
“bagaimana perasaan nina setelah selesai latihan kebersihan diri?”

2). Evaluasi objektif


“apa saja latihan kita tadi?”
“benar sekali nina.”

21
3). Rencana tindak lanjut klien
“selanjutnya mari kita membuat jadwal rencana latihan: sikat gigi,
keramas, mandi, berpakaian dan berhias.”

4). Rencana tindak lanjut perawat


“ besok silahkan datang ke puskesmas kita periksa lagi kebersihan
diri dengan jadwal kegiatannya serta diperiksa dokter. Jika dokter
memberi obat, akan dijelaskan cara minum obat yang benar.”

5). Salam
“semoga cepat sembuh.”

B. Standar Pelaksanaan Komunikasi (SP 2) dengan Klien Defisit Perawatan Diri


Pertemuan ke-2 klien dan keluarga di puskesmas
1. Orientasi
a. Salam
“selamat pagi bu dan nina, saya perawat budi, perawat penanggung jawab
keluarga nina, yang kemarin berkunjung kerumah.”

b. Evaluasi
“bagaimana perasaannya sekarang?”

c. Validasi
“bagaimana nina,sudahkan melakukan kegiatan yang telah kita latih minggu
lalu? Bagus. Apakah ada manfaatnya?”

d. Kontrak
1). Tindakan dan tujuan
“baiklah saya akan periksa kembali ya, dan akan menjelaskan obat
yang diberikan dokter untuk nina.”

2). Waktu
“tidak lama bu dan nina, kira-kira 15 menit.”

3). Tempat
“mari duduk diruang konseling/di meja perawat.”

22
2. Kerja
a. Pengkajian
“apakah sudah rajin merawat diri? Apakah latihan mandi, berpakaian,
berhias, makan serta BAB dan BAK di tempatnya? Bagus. Bisa saya lihat
jadwal kegiatannya? Bagus. Apakah bermanfaat? Kalau ibu bagaimana
apakah sudah dilatih ninanya? Coba saya liat jadwal kegiatannya.”

b. Diagnosis
“ooo, berarti tanda dan gejala sudah berkurang ya. Latihan juga sudah
dilakukan.”

c. Tindakan keperawatan pada pasien


Baiklah saya akan jelaskan obat yang diberikan dokter
1). Penjelasan obat
“baik nina, saya akan jelaskan prinsip 8 benar dalam meminum obat.”
a). Benar orang: “ nina setiap minum obat dicek tempat obatnya
nama nina.”
b). Benar obat: “obat nina ada 2 macam, pertama haloperidol,
warnanya…(jelaskan semua)”
c). Benar manfaat: “ obat ini untuk mengurangi munculnya perasaan
malas membersihkan diri (jelaskan semua)”
d). Benar dosis: “dosisnya 5mg.. (jelaskan semua)”
e). Benar frekuensi: “dua kali pukul 7 pagi dan pukul 19 malam,
sesudah makan.”
f). Benar cara: “diminum dengan air minum yang cukup.”
g). Benar kadaluarsa: “bisa dicek tanggal kadaluarsanya ya.”
h). Benar dokumen: “setealh diminum diceklis di jadwal minum
obat.”
i). Bagaimana, sudah jelas? Apakah ada pertanyaan? Boleh
diminum sekarang.”
2). Pemberian obat
“nina, sebelum minum obat, saya cek dulu keamanannya dan
ketepatannya yah, nama lengkap siapa? Tanggal lahirnya? Naik sudah
tepat, silahkan diminum (dirumah oleh keluarga).”

23
3). Cek obat telah diminum
“silahkan airnya dihabiskan. Sudah tertelah? Baiklah.”

3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“bagaimana perasaan nina setelah kita latihan cara minum obat untuk
mengatasi perasaan malas merawat diri?”

b. Evaluasi objektif
“jadi, apa saja cara merawat diri? Sikat gigi, keramas, mandi, berpakaian dan
berhias, dan minum obat secara teratur, benar. Coba sebutkan tentang 8 cara
benar minum obat, benar sekali.”

c. Rencana tindak lanjut klien


“nina kita masukan ya jadwal minum obatnya dijadwal kegiatan nina, nanti
diamati manfaat obatnya ya dik, ibu juga bisa mengamatinya.”

d. Rencana tindak lanjut perawat


“baik, minggu selanjutnya nina datang ke puskesmas lagi ya, untuk melihat
kembali kondisinya, bagaimana latihan dan manfaat obatnya?”

e. Salam
“semoga lekas sembuh”

C. Standar Pelaksanaan Komunikasi (SP 1) dengan Keluarga


Pertemuan pertama keluarga
1. Orientasi
a. Salam
“selamat pagi bu, saya perawat budi dari puskesmas harja, nama ibu siapa?
Senang dipanggil apa? Kami dari puskesmas akan memeriksa kesehatan
keluarga ibu.”

b. Evaluasi
“bagaimana kesehatan anggota keluarga ibu? Apakah ada yang sakit?”

24
c. Validasi
“apakah sudah dibawa kepuskesmas atau sudah berobat ketempat yang
lain? Bagaimana hasilnya, apakah ada perubahan?”

d. Kontrak
1). Tindakan dan tujuan
“saya akan melakukan pemeriksaan kesehatan keluarga, supaya dapat
mengetahui kondisi kesehatan keluarga ibu.”

2). Waktu
“waktunya 30 menit ya bu, apakah ibu setuju?”

3). Tempat
“kita lakukan disini saja ya, bu?”

2. Kerja
a. Pengkajian
1). Identitas Keluarga
“sebelumnya saya akan mendata siapa saja yang tinggal serumah. Siapa
kepala rumah tangga? Apa nama lengkapnya? Berapa umurnya? Apa
pendidikannhya? Apa pekerjaannya? Bagaimana kondisi kesehatannya
saat ini? Adakah keluhan kesehatannya?”

“sekarang saya akan mendata ibu ya. Nama lengkap ibu siapa? Berapa
umur ibu? Pendidikan ibu? Apakah ibu bekerja? Dimana? Bagaimana
kondisi kesehatan ibu saat ini?”

“nah sekarang saya akan mendata anak ibu ya. Nama lengkap anak
siapa? Berapa usianya saat ini? Pendidikannya apa? Apakah bekerja?
Dimana? Bagaimana kondisi anak ibu saat ini? Oh, jadi anak ibu sudah
3 bulan ini tidak mau merawat diri ya.”

2). Pengkajian Indikator Keluarga Sehat (IKS)


“bu, saya akan menanyakan indikatorkeluarga sehat (iks). iks
merupakan program pemerintah agar seluruh keluarga sehat.”

“ibu akan menjawab pertanyaan iks dengan ya atau tidak. Mari kita
mulai!”

25
□ Apakan keluarga ibu mengikuti program keluarga berencana?
□ Apakah ibu melahirkan difasilitas kesehatan?
□ Apakah anak ibu mendapatkan imunisasi dasar lengkap?
□ Apakah anak ibu mendapatkan asi eksklusif selama 6 bulan?
□ Apakah balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan?
□ Apakah anggota keluarga tidak ada yang merokok?
□ Apakah anggota keluarga ibu menjadi anggota BPJS/JKN?
□ Apakah keluarga ibu memiliki akses sarana air bersih?
□ Apakah keluarga ibu memiliki akses jamban sehat?
□ Apakah anggota keluarga ibu ada yang menderita tbc? Jika iya,
apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan standar
dari pelayanan kesehatan
□ Apakah ada keluarga ibu yang menderita gangguan jiwa? Jika
iya, apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan
standar dari pelayanan kesehatan
□ Apakah ada anggota keluarga ibu yang menderita diabetes
melitus? Jika iya, apakah sudah mendapatkan perawatan dan
pengobatan standar dari pelayanan kesehatan
□ Apakah anggota keluarga ibu ada yang menderita hipertensi? Jika
ija, apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan
standar dari pelayanan kesehatan
□ Apakah ada anggota keluarga ibu yang menderita kanker? Jika
iya, apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan
standar dari pelayanan kesehatan

Kesimpulan:
“baik bu, berdasarkan beberapa pertanyaan tadi sebagian besar sudah bagus
namun ternyata ada anggota keluarga ibu yang mengalami masalah
kesehatan jiwa yaitu ketidakmampuan merawat diri.”

26
3). Pengkajian Self Report Question (SRQ)
“bu, dengan merawat anak ibu yang mengalami masalah kejiwaan, ada
beberapa pertanyaan lanjutan buat ibu. Tolong pertanyaan ini dijawab
sesuai yang ibu rasakan bu, dalam 30 hari terakhir.”
□ apakah ibu sering menderita sakit kepala?
□ Apakah ibu kehilangan nafsu makan?
□ Apakah tidur ibu tidak lelap?
□ Apakah ibu menjadi takut?
□ Apakah ibu menjadi cemas, tegang dan khawatir?
□ Apakah tangan ibu gemetar?
□ Apakah ibu mengalami gangguan pencernaan?
□ Apakah ibu merasa sulit berpikir jernih?
□ Apakah ibu merasa tidak bahagia?
□ Apakah ibu lebih senang menangis?
□ Apakah ibu merasa sulit untuk menikmati aktivitas sehari-hari?
□ Apakah aktivitas atau tugas sehari-hari ibu terbengkalai?
□ Apakah ibu merasa tidak mampu berperan dalam kehidupan ini?
□ Apakah ibu kehilangan minat terhadap banyak hal?
□ Apakah ibu merasa tidak bahagia?
□ Apakah ibu merasa tidak berharga?
□ Apakah ibu mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup?
□ Apakah ibu merasa lelah sepanjang waktu?
□ Apakah ibu merasa tidak enak diperut?
□ Apakah ibu mulai lelah?
□ Apakah ibu minum alkohol lebih banyak dari biasanya atau apakah
ibu menggunakan narkoba?
□ Apakah ibu yakin bahwa seseorang mencoba mencelakai ibu
dengan cara tertentu?
□ Apakah ada yang menggangu aatau hal yang tidak biasa dalam
pikiran ibu?
□ Apakah ibu pernah mendengar suara tanpa tahu sumbernya atau
yang orang lain tidak dapat mendengar?

27
□ Apakah ibu mengalami mimpi yang mengganggu tentang suatu
bencana/musibah atau adakah saat-saat seolah ibu mengalami
kembali kejadiaan itu?
□ Apakah ibu menghindari kegiatan, tempat, orang atau pikiran yang
mengingatkan ibu akan bencana tersebut?
□ Apakah minat ibu terhadap teman dan kegiatan yang biasa
dilakukan berkurang?
□ Apakah ibu merasa sangat terganggu jika dalam situasi yang
mengingatkan ibu akan bencana atau jika ibu terpikir tentang
bencana itu?
□ Apakah ibu kesulitan memahami atau mengekspresikan perasaan
ibu?

Kesimpulan:
“jadi berdasarkan jawaban pertanyaan diatas, ibu mengalami kecemasan
karena merawat anak ibu yang mengalami masalah kejiwaan, khususnya
kebersihan diri dan kegiatan sehati-hati”

b. Diagnosis
“baiklah ibu, dari pemeriksaan yang kita lakukan maka ada beberapa
kondisi kesehatan”
1). “ibu sendiri mengalami kecemasan”
2). “anak ibu mengalami ketidakmampuan merawat diri”
3). “anggota keluarga yang lain tidak ada masalah, mereka sehat”
c. Tindakan keperawatan
“baiklah, saya akan bantu ibu dulu mengatasi kecemasannya, dan sesudah
itu kita keanak ibu.”
Tindakan keperawatan pada keluarga
Untuk mengatasi kecemasan ibu ada beberapa cara:
1). Latih teknik relaksasi: tarik napas dalam
a). Contohkan: “tarik nafas dalam dari hidung, tahan sebentar dan
keluarkan dari mulut sambil menghembuskan kecemasan ibu.”
b). Dampingi: “nah, sekarang ayo kita coba, ibu tarik nafas dalam,
tahan dan keluarkan dari mukut seperti menghembuskan
kesusahannya. Ya, benar seperti itu, bu.”

28
c). Mandiri: “nah, sekarang coba lakuakn sendiri. Wah bagus sekali
bu, benar sekali.”
2). Latihan distraksi
“bu, apa saja hobi atau kebiasaan ibu? Membaca, mendengarkan
musik, memasak dan lain-lain. Jadi waktu kosong ibu isi dengan
kegiatan ini, misalnya saat ada yang bertamu ajak bercakap-cakap
tentang pengalaman yang menyenangkan. Upayakan waktunya terisi
dengan kegiatan.”

3). Latihan hipnotik lima jari


a). Satukan jempol dengan telunjuk: ingat saat badan sehat, itu saja
yang dibayangkan, jangan yang lain
b). Satukan jempol dengan jari tengah: ingat semua orang yang
peduli, perhatian dan sayang pada ibu, itu saja yang dibayangkan
jangan yang lain
c). Satukan jempol dengan jari manis: ingat saat ibu mendapat
pujian, hadiah, prestasi dan ibu sangat senang, itu saja yang
dibayangkan jangan yang lain
d). Satukan jempol dengan jari kelingking: ingat tempat yang paling
indah yang pernah dikunjungi, bayangkan ibu ada disana dan
senang sekali, itu saja yang dibayangkan.

“lalu buat jadwal ya bu, untuk semua kegiatan yang dilakukan, baik
bu, sebelum saya menjelaskan cara merawat anak ibu, mari kita
menemui anak ibu terlebih dahulu”

D. Standar Pelaksanaan Komunikasi (SP 1) dengan Keluarga Lanjutan


Edukasi Tugas Kesehatan Keluarga
1. Kerja (lanjutan)
“baik bu, sekarang kita lanjutkan lagi diskusi kita. Kita berdiskusi bersama-sama
dengan nina cara perawatan kebersihan dirinya. Bagaimana menurut ibu?”

29
Tindakan: Edukasi 5 Tugas Kesehatan Keluarga
a. Keluarga mampu mengenal masalah
“bu, jadi berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, maka
masalah kesehatan pada nina adalah ketidakmampuan merawat diri.”
Ketidakmampuan merawat diri ini adalah di mana seseorang tidak mau atau
tidak mampu merawat diri yang disebabkan oleh penyakitnya.
Tanda dan gejala: menolah melakukan perawatan dirinya, seperti mandi,
menggosok gigi, keramas, berpakaian,berhias, makan dan minum, dan
BAB/BAK sembarangan, tampak kotor, bau, kulit berdaki, gigi kuning,
rambut tidak rapi, kuku panjang, tidak mengganti pakaian, makan
berantakan juga tidak mampu membersihkan dan merapikan lingkungan.
b. Keluarga mampu memutuskan masalah
“karena ibu telah mengetahui masalah ketidakmampuan merawat diri pada
nina, jadi ibu dapat membantu nina untuk mengatasi masalahnya, dan kami
akan membantu dari puskesmas.”

c. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit


“ada beberapa kemampuan yang akan kita latih, yaitu kebersihan diri, BAB
dan BAK, makan dan minum, dan membersihkan lingkungan.”

“saat ini baru melatih kebersihan diri, yaitu melatih cara sikat gigi, keramas,
mandi, berpakaian dan berhias. Ibu dapat menyediakan alat-alat kebersihan,
memotivasi dan membimbing nina melakukan dan jangan lupa memberi
pujian.”

d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan


“bu, libatkan seluruh anggota keluarga membantu nina untuk dapat
memelihara kebersihan dirinya: memotivasi, membimbing, memberi pujian.
Hindarkan kata-kata yang mngejek”

e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan


Nina perlu mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa secara teratur,
pilihannya puskesmas, RSU, RSJ dan praktik perawat jiwa dan dokter

30
2. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“bagaimana perasaan ibu setelah kita berbicara terkait kecemasan ibu dan
masalah kesehatan di dalam keluarga ibu?”

b. Evaluasi Objektif
“coba sebutkan bagaimana cara merawat anak ibu?”

“coba ibu praktikan lagi cara tarik nafas dalam, distraksi dan hipnotik lima
jari. Wah, bagus sekali ibu sudah mampu memperagakan kembali.”

“jam berapa ibu akan latihan tarik nafas dalam, membaca novel dan
hipnotik lima jari? Saya tulis ya bu, ini resep keperawatan untuk ibu.”

c. Rencana Tindak Lanjut Klien


“jangan lupa lagu hari rabu, ibu membawa anak ibu ke puskesmas. Jangan
lupa mengajak anggota keluarga lain untuk membantu merawat anak ibu
dan membuat suasana yang nyaman di keluarga ya bu.”

d. Rencana Tindak Lanjutan Perawat


“baik, saya akan kembali mengajarkan tentang pengobatan dan perawatan
anak ibu di puskesmas.”

e. Salam
“semoga keluarga ibu sehat selalu.”

31
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak dapat
memenuhi kebutuhannya karena mengalami kelemahan dan perubahan proses pikir
sehingga sering mengalami ketidak pedulian dalam merawat dirinya sendiri. Defisit
perawatan diri adalah situasi dimana seseorang mengalami hambatan untuk
melakukan kegiatan perawatan diri seperti mandi, berganti pakaian, makan dan
eliminasi yang disebabkan gangguan kognitif atau persepsi

B. Saran
Perawat dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas untuk memberikan
asuhan keperawatan pada klien, khususnya pada gangguan defisit perawatan diri:
kebersihan diri/mandi, berpakaian, berhias dan melakukan asuhan keperawatan sesuai
dengan rencana tindakan keperawatan sesuai dengan sop yang telah ditetapkan

32
DAFTAR PUSTAKA

Hastuti, Eviana Dwi dkk. 2014. Penerapan Komunikasi Terapeutik dalam Memandirikan
Klien Defisit Perawatan Diri: Mandi dan Berhias di RSJ Grhasia Yogyakarta.
Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta.

Keliat, Budi Anna dkk. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Reny, T. H. 2017. Pengaruh Terapi Kognitif dan Perilaku Terhadap Peningkatan


Kemampuan Perawatan Diri pada Klien Skizofrenia dengan Defisit Perawatan Diri
Di RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO. Skripsi
Zarotul P. 2019. Pengaruh Penerapan Jadwal Harian Activity Daily Living (ADL) Terhadap
Pengetahuan Self Care Deficit Pasien Gangguan Jiwa di UPT Rehabilitasi Sosial
Bina Laras. Skripsi

33

Anda mungkin juga menyukai