DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Upaya Mencegah dan
Menimalkan Risiko dan Hazard pada Tahap Perencanaan Asuhan Keperawatan”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah K3 pada program
studi Sarjana Terapan Keperawatan.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada
Bapak Ns. Lukman Nulhakim. M. Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah K3.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula dalam penyusunan makalah ini yang masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang
membangun untuk kami agar dapat lebih baik kedepannya. Semoga makalah ini
dapat memberi manfaat kepada kami selaku mahasiswa Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur program studi Sarjana Terapan
Keperawatan dan pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap pekerjaan di dunia ini pasti masing-masing memiliki tingkat risiko
bahaya.Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk
menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah
mencapai produktivitas setinggi-tingginya.Maka dari itu K3 mutlak untuk
dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali.Upaya K3
diharapkan dapat mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan maupun
penyakit akibat melakukan pekerjaan.Dalam pelaksanaan K3 sangat dipengaruhi
oleh tiga faktor utama yaitu manusia, bahan, dan metode yang digunakan, yang
artinya ketiga unsur tersebut tidak dapat dipisahkan dalam mencapai penerapan
K3 yang efektif dan efisien.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja maka di
setiap perusahaan yang memiliki tenaga kerja lebih dari 100 orang dan memiliki
risiko besar terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan
program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Permenaker No. 5 Tahun 1996).
Menurut ILO, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah menjaga dan
meningkatkan kesejahteraan fisik, mental dan sosial seluruh para pekerja dan
pada semua sektor pekerjaan, mencegah pekerja terjangkit penyakit yang
disebabkan oleh kondisi pekerjaan, melindungi pekerja dari risiko yang
berdampak buruk pada kesehatan, menempatkan dan menjaga pekerja dalam
lingkungan yang sesuai dengan kondisi fisiologi dan psikologi, menyesuaikan
pekerjaan dengan pekerja serta pekerja dengan pekerjaannya (Markkanen, P.K,
2004).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hazard dan risiko ?
2. Apa saja upaya pencegahan risiko dan hazard pada tahap perencanaan asuhan
keperawatan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari hazard dan risiko.
2. Untuk mengetahui upaya pencegahan risiko dan hazard pada tahap
perencanaan asuhan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
1) Tugas pokok
2) Fungsi
a) Mengumpulkan dan mengolah seluruh data dan informasi serta permasalahan
yang berhubungan dengan K3
Organisasi K3 berada satu tingkat di bawah direktur dan bukan merupakan kerja
rangkap.
Model 1 :
Merupakan organisasi yang terstruktur dan bertanggung jawab kepada direktur rumah
sakit. Bentuk organisasi K3 di rumah sakit merupakan organisasi struktural yang
terintegrasi ke dalam komite yang ada di rumah sakit dan disesuaikan dengan
kondisi/kelas masing-masing rumah sakit, misalnya komite medis/nosocomial
Model 2 :
Keanggotaan :
b. Pelaksanaan tugas ketua dibantu oleh wakil ketua dan sekretaris serta anggota
c. Mekanisme kerja
Data dan informasi dibahas dalam organisasi/unit pelaksana K3 rumah sakit untuk
menemukan penyebab masalah dan merumuskan tindakan korektif maupun tindakan
preventif.Hasil rumusan disampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada direktur
rumah sakit.Rekomendasi berisi saran tindak lanjut dari organisasi/unit pelaksana K3
RS serta alternatif-alternatif pilihan serta perkiraan hasil/konsekuensi setiap pilihan.
Contoh Kasus
Seorang perawat di RSUD Gunung Jati, kota Cirebon, diketahui positf difteri pasca
menangani pasien yang menderita penyakit yang sama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebaiknya tenaga kesehatan harus lebih bisa menjaga keamanan diri dengan selalu
memakai APD dan memenuhi SOP saat melakukan tindakan dan menambah
pengetahuan tentang upaya pencegahan resiko dan hazard agar mampu
menerapkannya dalam ruang lingkup keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2008, Panduan Nasional Keselamatn Pasien Rumah Sakit(patient safety),
2 edn, Bakti Husada,Jakarta.