Anda di halaman 1dari 19

HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT-PASIEN

MATA KULIAH ETIKA KEPERAWATAN DAN HUKUM KESEHATAN

DISUSUN OLEH

1. DYAH AYU WIDYANINGSIH NIM: P07220218005


2. INDRA WARDANI NIM: P07220218007
3. MELLY ROSE ELIZABETH S. NIM: P07220218013
4. NASHA NOVITA NIM: P07220218021
5. SUWARATU AYU AZHIIM NIM: P07220218032
6. WAFIQ AURELIA NOVANY NIM: P07220218036
7. WILLY BUDIMAN MARBUN NIM: P07220218037

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN 2019

i
HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT-PASIEN

MATA KULIAH ETIKA KEPERAWATAN DAN HUKUM KESEHATAN

Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai tugas diskusi kelompok mata kuliah
Etika Keperawatan dan Hukum Kesehatan.

DISUSUN OLEH

1. DYAH AYU WIDYANINGSIH NIM: P07220218005


2. INDRA WARDANI NIM: P07220218007
3. MELLY ROSE ELIZABETH S. NIM: P07220218013
4. NASHA NOVITA NIM: P07220218021
5. SUWARATU AYU AZHIIM NIM: P07220218032
6. WAFIQ AURELIA NOVANY NIM: P07220218036
7. WILLY BUDIMAN MARBUN NIM: P07220218037

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN 2019

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya dan tidak lupa shalawat serta salam kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah “Hak dan Kewajiban Perawat-Pasien” untuk memenuhi tugas mata
kuliah Etika Keperawatan dan Hukum Kesehatan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan baik


tulisan maupun informasi yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, kami berterima
kasih kepada bapak Ismansyah, S.Kp. M.kep atas bimbingannya dalam menulis
dan menyusun makalah ini, sehingga penulis dapat membuat makalah sesuai
dengan kaidah dalam membuat karya tulis.

Walaupun makalah ini masih banyak terdapat banyak kekurangan, kami


sangat mengharapkan kepada para pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat selalu bermanfaat bagi pembaca dan atas
kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf. Terakhir tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih.

Samarinda, 7 Agustus 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………… i

Kata Pengantar ……………………………………………………… ii

Daftar Isi …………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………….. 1


B. Rumusan Masalah …………………………………………… 1
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………. 2
D. Metode Penulisan ……………………………………………. 2
E. Sistematika Penulisan ………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak dan Kewajiban


B. Hak dan Kewajiban Pasien dalam Pelayanan Kesehatan
C. Hak dan Kewajiban Perawat dalam Pelayanan Kesehatan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………….. 7
B. Saran-saran ………………………………………………….. 7

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya


tentang klien dan atau pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini
menyangkut privasi klien yang berada dalam asuhan keperawatan karena disis lain
perawat juga wajib menghormati hak-hak klien dan atau pasien dan profesi lain
sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali
bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya. Jika dalam
konteks ini memang agak membingungkan, saya hanya bisa menjelaskan seperti
ini, pelaksanaan gawat darurat yang sangat membutuhkan pertolongan segera
dapat dilaksanakan dengan baik yaitu di rumah sakit yang tercipta kerja sama
antara perawat serta tenaga kesehatan lain yang berhubungan langsung, sedangkan
untuk daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan modern tentunya perawat
kebanyakan menggunakan seluruh kemampuannya untuk melakukan tindakan
pertolongan, demi keselamatan jiwa klien.
Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu menambah
ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam
meningkatkan profesionalsme. Beberapa faktor-faktor yang membuat kita malas
mengembangkan ilmu keperawata banyak sekali.
            Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan
pengetahuan moral dan susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai,
kesepakatan, serta himpunan hal-hal yang diwajibkan, larangan untuk suatu
kelompok/masyarakat dan bukan merupakan hukum atau undang-undang. Dan hal
ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian dari etik, dan etika merupakan
ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang dipakai manusia
sebagai dasar prilakunnya. Maka etika keperawatan (nursing ethics) merupakan

1
bentuk ekspresi bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika
keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan.
Dalam perdebatan moral yang berlangsung dalam masyarakat dewasa ini
paham “hak” memegang peranan penting. Sering kali kita dengar atau kita baca
tentang hak-hak asasi manusia dan penerapannya. Hak merupakan bagian
terpenting dari etika, kita telah melihat bahwa hal itu belum begitu lama disadari,
Dalam perdebatan tentang etis tidaknya eksperimen ilmiah sering diacu ke hak
subyek penelitian, bahkan tentang hak binatang yang dipakai untuk penelitian.
Dalam forum internasional berulang kali menegaskan bahwa setiap bangsa
berhak menentukan nasibnya sendiri. Hak berkaitan erat dengan posisi manusia
dengan sebagai subyek hukum. Tapi disamping itu hak berhubungan erat dengan
manusia sebagai makluk moral begitu saja dan karena itu perlu dipelajari juga
dalam rangka etika umum.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut.
“Bagaimana hak dan kewajiban perawat-pasien dalamistem tatanan pelayanan
kesehatan?”

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hak dan kewajiban perawat-pasien dalam tatanan
pelayanan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi hak dan kewajiban
b. Untuk mengetahui hak dan kewajiban pasien dalam tatanan
pelayanan kesehatan.
c. Untuk mengetahui hak dan kewajiban perawat dalam tatanan
pelayanan kesehatan.

2
D. Metode Penulisan
Adapun metode yang penulis gunakan untuk menulis dan menyusun
makalah ini adalah metode studi pustaka yaitu sebuah metode penulisan karya
tulis dengan mencari informasi dari berbagai jenis referensi, mulai dari literatur
buku, internet, televisi, dan jenis referensi lainnya.

E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Makalah ini diawali dengan halaman judul, kata pengantar, dan
daftar isi.
2. BAB I yang merupakan pendahuluan dibagai menjadi beberapa sub-
bab seperti latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
3. BAB II yang merupakan pembahasan dibagi menjadi beberapa sub-
bab seperti Pengertian Hak dan Kewajiban, Hak dan Kewajiban Pasien
dalam Tatanan Pelayanan Kesehatan, dan Hak serta Kewajiban Perawat
dalam Tatanan Pelayanan Kesehatan.
4. BAB III yang merupakan penutup dibagi menjadi beberapa sub-bab yaitu
kesimpulan dan saran-saran.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hak dan Kewajiban

Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak


terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang
berdasarkan keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut
hokum dan pribadi (C. Fagin, 1975).
Hak yang dipandang dari sudut hukum adalah hak-hak memberi kekuasaan
tertentu untuk mengontrol situasi. Contoh: seseorang mempunyai hak untuk
masuk ke restoran dan membeli makan (darisudut hukum, hak mempunyai
kewajiban tetentu yang menyertai. Individu dengan hak makan di restoran
diwajibkan untuk bertingkah laku yang sesuai dan membayar makanannya). Hak
dipandang dari sudut pandang pribadi mengacu pada konsep pribadi dari hak
mempunyai banyak hal yang harus dikerjakan sesuai dengan perkembangan etis.
Dengan cara seseorang megatur kehidupannya, dengan keputusan yang dibuatnya,
dan dengan konsep benar dan salah, serta baik dan buruk(Fromer,1981).
Menurut Prof. Notonegoro, Kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu
yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh
pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan.

B. Hak dan Kewajiban Pasien


1. Hak-hak Pasien
Pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan
asuhan kesehatan baru muncul pada akhir tahun 1960. Tujuan dari hal
tersebut adalah untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan
membuat sistem asuhan kesehatan yang responsive terhadap kebutuhan
klien. Dewasa ini, pasien/klien dapat meminta untuk membuat keputusan
sendiri dan mengendalikan diri sendiri bila ia sakit.

4
Persetujuan, kerahasiaan hak klien untuk menolak pengobatan,
merupakan aspek dari pengambilan keputusan untuk diri pasien/klien
sendiri.
Penyertaan hak-hak pasien (Patient’s Bill of Rights) dikeluarkan
oleh The American Hospital Association pada 1973 dengan tujuan untuk
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemahaman hak-hak pasien
yang akan dirawat di rumah sakit.
Pernyataan tentang hak-hak tersebut adalah :
a. Pasien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai
asuhan keperawatan yang akan diterimanya.
b. Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang
memeriksanya berkaitan dengan diagnosis, pengobatan dan
prognosis dalam arti pasien layak untuk mengerti masalah yang
dihadapinya.
c. Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan
suatu persetujuan tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan,
serta risiko penting yang kemungkinan akan dialaminya, kecuali
dalam situasi yang darurat.
d. Pasien berhak untuk menolak pengobatan sejauh diijinkan oleh
hukum dan diinformasikan tentang konsekuensi tindakan yang akan
diterimanya.
e. Pasien berhak mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang
menyangkut program asuhan medis, konsultasi dan pengobatan yang
dilakukan dengan cermat dan dirahasiakan.
f. Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan
catatan tentang asuhan kesehatan yang diberikan kepadanya.
g. Pasien berhak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ke tempat lain
yang lebih lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang
alasan rujukan tersebut, dan rumah sakit yang ditunjuknya dapat
menerima.

5
h. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah
sakit instansi lain, seperti instansi pendidikan atau instansi terkait
lainnya sehubungan dengan asuhan yang diterimanya. Contoh:
hubungan individu yang merawatnya, nama yang merawatnya dan
sebagainya.
i. Pasien berhak untuk menerima pendapat atau menolakk bila
diikutsertakan sebagai suatu eksperimen yang berhubungan dengan
asuhan atau pengobatannya.
j. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian
delegasi dari dokternya kepada dokter lain, bila dibutuhkan dalam
rangka asuhannya.
k. Pasien berhak untuk mengetahui dan menerima penjelasan tentang
biaya yang diperlukan untuk asuhan kesehatannya.
l. Pasien berhak untuk mengetahui peraturan atau ketentuan rumah
sakit yang harus dipatuhinya sebagai pasien selama ia dirawat.

Sedangkan National League For Nursing (1997) menyakini


bahwa hak-hak pasien adalah sebagai berikut:
a. Hak memperoleh asuhan kesehatan sesuai standar professional tanpa
memandang tatanan kesehatan yang ada.
b. Hak untuk diperlakukan secara sopan dan santun, serta keramahan
dari perawat yang bertugas tanpa membedakan ras, warna kulit,
derajat di masyarakat, jenis kelamin, kebangsaan, politis dan
sebagainya.
c. Hak memperoleh informasi tentang diagnosis penyakitnya,
prognosis, pengobatan, termasuk alternatif asuhan yang diberikan,
risiko yang mungkin terjadi agar pasien dan keluarganya memahami
dan dapat memberikan persetujuan atas tindakan medis yang akan
dilakukan kepadanya.
d. Hak legal untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan tentang
asuhan keperawatan yang akan diberikan kepadanya.

6
e. Hak untuk menolak observasi dari tim kesehatan yang langsung
terlibat dalam asuhan kesehatannya.
f. Hak mendapatkan privasi selama wawancara, pemeriksaan kesehatan
dan pengobatan.
g. Hak mendapatkan privasi untuk berkomunikasi dan menerima
kunjungan dari orang-orang yang benar disetujuinya.
h. Hak untuk menolak pengobatan atau partisipasi dalam pelaksanaan
penelitian dan eksperimen yang dilakukan tanpa jaminan hokum bila
terjadi dampak yang merugikan.
i. Hak terhadap koordinasi dan asuhan kesehatan yang berkelanjutan.
j. Hak menerima pendidikan/instruksi yang tepat dari petugas
kesehatan untuk mengangkatkan pengetahuan tentang kebutuhan
kesehatan dasar secara optimal.
k. Hak kerahasiaan terhadap dokumen serta hasil komunikasi, baik
secara lisan ataupun secara tulisan, yang diberikan kepada petugas
kesehatan, kecuali untuk kepentingan umum.

2. Kewajiban Pasien
Kewajiban adalah seperangkat tanggungjawab seseorang untuk
melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan agar dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan haknya. Agar pelaksanaan asuhan
kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan semaksimal mungkin, diperlukan
kewajiban sebagai berikut:
a. Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tata tertib
yang ada diinstitusi kesehatan dan keperawatan yang memberikan
pelayanan kepadanya.
b. Pasien diwajibkan mematuhi segala kebijakan yang ada, baik dari dokter
ataupun dari perawat yang memberikan asuhan.
c. Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memberikan informasi yang
lengkap dan jujur tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter atau
perawat yang merawatnya.

7
d. Pasien atau keluarga yang bertanggungjawab terhadapnya, berkewajiban
untuk menyelesaikan biaya pengobatan, perawatan dan pemeriksaan
yang diperlukan selam perawatannya.
e. Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memenuhi segala sesuatu
yang diperlukan sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah
disetujui sebelumnya.

C. Hak dan Kewajiban Perawat

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan salah satu


dari praktik keperawatan tentunya seorang perawat memiliki hak dan kewajiban.
Dua hal dasar yang harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara tuntutan
profesi dengan apa yang semestinya didapatkan dari pengembanan tugas secara
maksimal. Memperoleh perlindungan hukum dan profesi sepanjang melaksanakan
tugas sesuai standar profesi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan
salah satu hak  perawat yang mempertahankan kredibilitasnya dibidang hukum
serta menyangkut aspek legal atas dasar peraturan perundang-undangan dari pusat
maupun daerah.
Hal ini seperti dipaparkan pada materi sebelumnya sedang
dipertimbangkan oleh berbagai  pihak, baik dari PPNI, Organisasi profesi
kesehatan yang lain, lembaga legislative serta elemen pemerintahan lain yang
berkepentingan. Selain mendapatkan  perlindungan hukum secara legal, perawat
berhak untuk memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan atau
keluarganya agar mencapai tujuan keperawatan yang maksimal. (Aiwi.2003)
 Hak perawat yang lain yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi
dan otonomi profesi. Ini dimaksudkan agar perawat dapat melaksanakan tugasnya
hanya yang sesuai dengan ilmu pengetahuan yang didapat berdasarkan jenjang
pendidikan dimana profesi lain tidak dapat melakukan jenis kompetensi ini.
Perawat  berhak untuk dapat memperoleh penghargaan sesuai dengan prestasi,
dedikasi yang luar biasa dan atau bertugas di daerah terpencil dan rawan.
(Alwi.2003).

8
Dalam melaksanakan praktik keperawatan perawat berkewajiban untuk
memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar profesi, standar
praktek keperawatan, kode etik, dan SOP serta kebutuhan klien atau pasien
dimana standar  profesi, standar praktek dan kode etik tersebut ditetapkan oleh
organisasi profesi dan merupakan pedoman yang harus diikuti oleh setiap tenaga
keperawatan. Perawat yang melaksanakan tugasnya diwajibkan untuk merujuk
klien dan atau pasien ke fasilitas  pelayanan kesehatan yang mempunyai keahlian
atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu
pemerikasaan atau tindakan.(PPNI.1999, 2000).
Hal ini juga tergantung situasi, jika lingkungan kita juga tidak
memungkinkan maka kita sebagai perawat dapat menerangkan alasan yang tepat.
Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien
dan atau pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi
klien yang berada dalam asuhan keperawatan karena disis lain perawat juga wajib
menghormati hak-hak klien dan atau pasien dan profesi lain sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku. Perawat wajib melakukan pertolongan
darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali  bila ia yakin ada orang lain yang
bertugas dan mampu melakukannya. (PPNI. 1999, 2000).

1. Hak Perawat
a. Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
b. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan
spesialisasi sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
c. Perawat berhak untuk menolak keinginan pasien atau klien yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, serta standard an
kode etik profesi.
d. Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari pasien atau
klien atau keluarganya tentang keluhan kesehatan dan
ketidakpuasaanya terhadap pelayanan yang diberikan.

9
e. Perawat berhak untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya
berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan,
kesehatan secara terus-menerus.
f. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur oleh institusi
pelayanan maupun oleh pasien/klien.
g. Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko
kerja yang dapat menimbulkan bahaya fisik maupun stress emosional.
h. Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan
kebijaksanaan pelayanan kesehatan.
i. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama
baiknya dicemarkan oleh pasien/klien dan/atau keluarganya serta
tenaga kesehatan lainnya.
j. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik
melalui anjuran atau pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar profesi atau
kode etik keperawatan atau peraturan perundang-undangan lainnya.
k. Perawat berhak untuk mendapatkan perhargaan dan imbalan yang
layak dari jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau
ketentuan yang berlaku di institusi pelayanan yang bersangkutan.
l. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan
karier sesuat dengan bidang profesinya.

Hak-hak Perawat Menurut Claire Fagin (1975)


a. Hak memperoleh martabat dalam rangka mengekspresikan dan
meningkatkan dirinya melalui penggunaan kemampuan khususnya
dan sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
b. Hak memperoleh pengakuan sehubungan denga kontribusinya melalui
ketetapan yang diberikan lingkungan untuk praktik yang dijalankan
serta imbalan ekonomi sehubungan dengan profesinya.
c. Hak mendapatkan lingkungan kerja dengan stress fisik dan emosional
serta risiko kerja yang seminimal mungkin.

10
d. Hak untuk melakukan praktik-praktik profesi dalam batas-batas
hukum yang berlaku.
e. Hak menetapkan standar yang bermutu dalam perawatan yang
dilakukan.
f. Hak berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan yang berpengaruh
terhadap perawatan.
g. Hak untuk berpartisipasi dalam organisasi sosial dan politik yang
mewakili perawat dalam meningkatkan asuhan keperawatan.

A. Kewajiban Perawat
a. Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan.
b. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai
dengan standar profesi dan batas-batas kegunaannya.
c. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
d. Perawat wajib merujuk pasien/klien kepada perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih baik, bila yang bersangkutan tidak dapat
mengatasinya sendiri.
e. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk
berhubungan dengan keluarganya, sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan atau standar profesi yang ada.
f. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk
menjalankan ibadahnya sesuati dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
g. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga
kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan
keperawatan kepada pasien/klien.
h. Perawat wajib memerikan informasi yang akurat tentang tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien/klien dan keluarganya
sesuai dengan batas kemampuannya.
i. Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatannya sesuai
dengan standar profesi keperawatan demi kepuasan pasien/klien.

11
j. Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara
akurat dan berkesinambungan.
k. Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau
kesehatan secara terus-menerus.
l. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas
kemanusiaan sesuai dengan batas-batas kewenangan.
m. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
klien/pasien, kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang
berwenang.
n. Perawat wajib memenuhi hal-hal yang terlah disepakati atau
perjanjian yang telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat
bekerja.

C. Hak dan Kewajiban Menurut Undang-undang

Hak dan Kewajiban Perawat


Pasal 36
Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berhak:

a. memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas


sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur
operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
b. memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari Klien dan/atau
keluarganya.
c. menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah
diberikan;
d. menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan
kode etik, standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur
operasional, atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan,
e. memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar.

Pasal 37

12
Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berkewajiban:
a. melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai
dengan standar Pelayanan Keperawatan dan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan;
b. memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar
Pelayanan Keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional,
dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
c. merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat
kompetensinya;
d. mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar;
e. memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah
dimengerti mengenai tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau
keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya;
f. melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan
lain yang sesuai dengan kompetensi Perawat; dan,
g. melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah

Hak pasien dalam memperoleh pelayanan kesehatan termasuk


perawatan tercantum pada UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 yaitu :
o Pasal 14 mengungkapkan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan
kesehatan optimal.
o Pasal 53 menyebutkan bahwa setiap pasien berhak atas informasi, rahasia
kedokteran, dan hak opini kedua.
o Pasal 55 menyebutkan bahwa setiap pasien berhak mendapatkan ganti rugi
karena kesalahan dan kelalaian petugas kesehatan.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang
mempunyai hak terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa
yang berupa tuntutan yang berdasarkan keadilan, moralitas atau legalitas.
Hak dapat dipandang dari sudut hokum dan pribadi (C. Fagin, 1975).
Menurut Prof. Notonegoro, Kewajiban adalah beban untuk
memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh
pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya
dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban adalah
sesuatu yang harus
dilakukan.
Pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan
asuhan kesehatan baru muncul pada akhir tahun 1960. Tujuan dari hal
tersebut adalah untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan
membuat sistem asuhan kesehatan yang responsive terhadap kebutuhan
klien. Dewasa ini, pasien/klien dapat meminta untuk membuat keputusan
sendiri dan mengendalikan diri sendiri bila ia sakit.

B. Saran
Diharapkan pembaca maupun penulis dapat memahami mengenai
hak dan kewajiban perawat maupun pasien dan dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari bagi seorang perawat maupun pasien.
Diharapkan kritik dan saran membangun untuk dasar pembuatan makalah
selanjutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Nila, Hj. Ismani (2001). Etika Keperawatan. Jakarta: Widya Medika.


Potter, Patricia A. (2005). Fundamental of Nursing: Concepts, Proses adn Practice
1st
Alwi,Hasan. 2003.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2.
Canadian Nurses Association (1999). Code of Ethics. For Registered Nurses:
Otawa, Canada: CNA. 3.
Huston, C.J, (2000). Leadership Roles and Management Functions in
Nursing;Theory and Aplication; third edition: Philadelphia: Lippincott. 4.
Husted Gladys L. (1995). Ethical Decision Making in Nursing, 2nd ed, St.Louis:
Mosby. 5.
Priharjo, R (1995). Pengantar etika keperawatan; Yogyakarta: Kanisius. 6.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (1999, 2000). Kode Etik Keperawatan,
lambing dan Panji PPNI dan Ikrar Perawat Indonesia, Jakarta: PPNI

15

Anda mungkin juga menyukai