DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6
2019
ISU DAN PERMASALAHAN ETIK KEPERAWATAN
Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Etika
Keperawatan dan Hukum Kesehatan
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6
2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya dan tidak lupa shalawat serta salam kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah “Isu dan Permasalahan Etik dalam Pelayanan Kesehatan” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Etika Keperawatan dan Hukum Kesehatan.
Semoga makalah ini dapat selalu bermanfaat bagi pembaca dan atas
kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf. Terakhir tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………….. 16
B. Saran-saran ………………………………………………….. 16
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
dimilikinya, guna memberi perlindungan kepada masyarakat. Dengan adanya
standar praktek profesi keperawatan inilah dapat dilihat apakah seorang
perawat melakukan malpraktek, kelalaian ataupun bentuk pelanggaran praktek
keperawatan lainnya baik itu pelanggaran yang terkait dengan etika ataupun
pelanggaran terkait dengan masalah hukum.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut.
“Bagaimana isu dan permasalahan etik dalam pelayanan kesehatan?”
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
bagaimana konsep pengembangan diri seorang perawat.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut.
o Untuk mengetahui isu etik keperawatan retrospektif dan prospektif.
o Untuk mengetahui permasalahan etik dalam praktik keperawatan.
o Untuk mengetahui masalah etik yang terjadi dalam pelayanan
kesehatan.
D. Metode Penulisan
Adapun metode yang penulis gunakan untuk menulis dan menyusun
makalah ini adalah metode studi pustaka yaitu sebuah metode penulisan karya
tulis dengan mencari informasi dari berbagai jenis referensi, mulai dari literatur
buku, internet, televisi, dan jenis referensi lainnya.
2
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Makalah ini diawali dengan halaman judul, kata pengantar, dan
daftar isi.
2. BAB I yang merupakan pendahuluan dibagai menjadi beberapa sub-
bab seperti latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
3. BAB II yang merupakan tinjauan pustaka dibagi menjadi beberapa
sub-bab seperti isu etik keperawatan retrospektif dan prospektif,
permasalahan etik dalam praktik keperawatan, masalah etik yang terjadi
dalam pelayanan kesehatan.
4. BAB III yang merupakan penutup dibagi menjadi beberapa sub-bab yaitu
kesimpulan dan saran-saran.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2. Kebebasan Melawan Penanganan dan Pencegahan Bahaya.
Contoh masalahnya : seorang pasien berusia lanjut yang menolak
untuk mengenakan sabuk pengaman sewaktu berjalan. Ia ingin berjalan
dengan bebas. Pada situasi ini, perawat pada permasalahan upaya menjaga
keselamatan pasien yang bertentangan dengan kebebasan pasien.
5
B. Permasalahan Etika dalam Praktik Keperawatan
Adapun permasalahan etik yang yang sering muncul banyak sekali, seperti
berkata tidak jujur (bohong), abortus, menghentikan pengobatan, penghentian
pemberian makanan dan cairan, euthanasia, transplantasi organ serta beberpa
permasalahan etik yang langsung berkaitan dengan praktek keperawatan, seperti:
evaluasi diri dan kelompok, tanggung jawab terhadap peralatan dan barang,
memberikan rekomendasi pasien pad dokter, menghadapi asuhan keperawatan
yang buruk, masalah peran merawat dan mengobati (Prihardjo, 1995).
Disini akan dibahas sekilas beberapa hal yang berikaitan dengan masalah etik
yang berkaitan lansung pada praktik keperawatan.
1. Konflik Etik Antara Teman Sejawat
Masalah ini sering juga terjadi, apalagi pada saat ini banyak
bentuk-bentuk pengobatan sebagai alternative tindakan. Dan
berkembangnya tehnologi yang memungkinkan orang untuk mencari jalan
sesuai dengan kondisinya. Penolakan pasien menerima pengobatan dapat
saja terjadi dan dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti pengetahuan,
tuntutan untuk dapat sembuh cepat, keuangan, social dan lain-lain.
6
Penolakan atas pengobatan dan tindakan asuhan keperawatan
merupakan hak pasien dan merupakan hak outonmy pasien, pasien berhak
memilih, menolak segala bentuk tindakan yang mereka anggap tidak
sesuai dengan dirinnya, yang perlu dilakukan oleh perawat adalah
menfasilitasi kondisi ini sehingga tidak terjadi konflik sehingga
menimbulkan masalah-masalah lain yang lebih tidak etis.
7
Sebagai contoh: sering terjadi pada pasien yang terminal, saat
perawat ditanya oleh pasien berkaitan dengan kondisinya, perawat sering
menjawab “tidak apa-apa ibu/bapak, bapak/ibu akan baik, suntikan ini
tidak sakit”. Dengan bermaksud untuk menyenangkan pasien karena tidak
mau pasiennya sedih karena kondisinya dan tidak mau pasien takut akan
suntikan yang diberikan, tetapi didalam kondisi tersebut perawat telah
mengalami dilema etik. Bila perawat berkata jujur akan membuat sedih
dan menurunkan motivasi pasien dan bila berkata tidak jujur, perawat
melanggar hak pasien.
8
Selain itu ada juga permasalahan etik yg terjadi yaitu:
1. Malpraktek
Bila dilihat dari definisi diatas maka malpraktek dapat terjadi karena
tindakan yang disengaja (intentional) seperti pada misconduct tertentu,
tindakan kelalaian (negligence), ataupun suatu kekurang-
mahiran/ketidakkompetenan yang tidak beralasan (Sampurno, 2005).
Malpraktek dapat dilakukan oleh profesi apa saja, tidak hanya dokter,
perawat. Profesional perbankan dan akutansi adalah beberapa profesi yang
dapat melakukan malpraktek.
2. Neglience (Kelalaian)
9
Negligence, dapat berupa Omission (kelalaian untuk melakukan
sesuatu yang seharusnya dilakukan) atau Commission (melakukan sesuatu
secara tidak hati-hati). (Tonia, 1994).
1. Jenis-Jenis Kelalaian
Bentuk-bentuk dari kelalaian menurut sampurno (2005), sebagai
berikut:
a. Malfeasance : yaitu melakukan tindakan yang menlanggar hukum
atau tidak tepat/layak. Misal: melakukan tindakan keperawatan
tanpa indikasi yang memadai/tepat
b. Misfeasance : yaitu melakukan pilihan tindakan keperawatan yang
tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak tepat. Misal: melakukan
tindakan keperawatan dengan menyalahi prosedur
c. Nonfeasance : Adalah tidak melakukan tindakan keperawatan yang
merupakan kewajibannya. Misal: Pasien seharusnya dipasang
pengaman tempat tidur tapi tidak dilakukan.
2. Dampak Kelalaian
10
Bila dilihat dari segi etika praktek keperawatan, bahwa
kelalaian merupakan bentuk dari pelanggaran dasar moral praktek
keperawatan baik bersifat pelanggaran autonomy, justice,
nonmalefence, dan lainnya. (Kozier, 1991) dan penyelesainnya
dengan menggunakan dilema etik. Sedangkan dari segi hukum
pelanggaran ini dapat ditujukan bagi pelaku baik secara individu dan
profesi dan juga institusi penyelenggara pelayanan praktek
keperawatan, dan bila ini terjadi kelalaian dapat digolongan
perbuatan pidana dan perdata (pasal 339, 360 dan 361 KUHP).
3. Liability (Liabilitas)
1. Duty atau kewajiban tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan atau untuk
tidak melakukan tindakan tertentu terhadap pasien tertentu pada situasi dan
kondisi tertentu.
2. Dereliction of the duty atau penyimpanagan kewajiban.
3. Damage atau kerugian, yaitu segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien
sebagai kerugian akibat dari layanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi
pelayanan.
11
4. Direct cause relationship atau hubungan sebab akibat yang nyata, dalam hal
ini harus terdapat hubungan sebab akibat antara penyimpangan kewajiban
dengan kerugian yang setidaknya menurunkan “Proximate cause”.
12
yang cocok antara pendonor dan recipient, tidak terjadi reaksi penolkan
secara antigen dan antibody oleh resipien, harus dipastikan apakah
sirkulasi, perfusi dan metabolism organ masih berjalan dengan baik dan
belum mengalami kematian (nekrosis). Hal ini berkaitan dengan isu mati
klinis dan informed consent. Perlu adanya saksi yang disahkan secara
hukum bahwa organ seseorang atau keluarganya di donorkan pada
keluarga lain agar di kemudian hari tidak ada masalah hukum.
Biasanya ada sertifikat yang menyertai bahwa organ tersebut telah
sah dan legal. Pada kenyataanya perangkat hukum dan undang-undang
mengenai donor organ di Indonesia belum selengkap di luar.
13
yang berhak memutuskan tindakan keperawatan pada klien yang
mengalami koma? Siapa yang berhak memutuskan tindakan keperawatan
pada klien yang mengalami koma? Siapa yang boleh memeutuskan untuk
menghentikan resusitasi?
E. Euthanasia
Masalah bioetik yang juga menjadi perdebatan utama di dunia barat.
Euthanasia berasal dari bahasa Yunani, eu (berarti mudah, bahagia, atau
baik) dan thanatos (meninggal dunia). Jadi berarti meninggal dunia
dengan baik atau bahagia. Menurut Oxford English Dictionary, euthanasia
berarti tindakan untuk mempermudah mati dengan mudah dan tenang.
Euthanasia terdiri atas euthanasia volunteer, involunter, aktif, dan pasif.
o Pada kasus euthanasia volunteer, klien secara sukarela dan bebas
memilih untuk meninggal dunia.
o Pada euthanasia involunter, tindakan yang menyebabkan kematian
dilakukan bukan atas dasar persetujuan dari klien dan sering kali
melanggar keinginan klien.
14
o Euthanasia aktif melibatkan suatu tindakan disengaja yang
menyebabkan klien meninggal, misalnya dengan menginjeksi obat
dosis letal. Euthanasia aktif merupakan tindakan yang melanggar
hukum dan dinyatakan dalam KUHP pasal 338, 339, 345, dan 359.
o Euthanasia pasif dilakukan dengan menghentikan pengobatan atau
perawatan suportif yang mempertahankan hidup.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini baik pembaca maupun penulis
dapat memahami isu etik dalam keperawatan dan dapat
mengaplikasikannya dalam keseharian. Makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, diharapkan kritik dan saran membangun untuk keperluan
pembuatan makalah berikutnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Amir & Hanafiah, (1999). Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, edisi ketiga:
Jakarta: EGC.
Tonia, Aiken. (1994). Legal, Ethical & Political Issues in Nursing. 2ndEd.
Philadelphia. FA Davis.
17