Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ETIKA KEPERAWATAN

BIOETIK DALAM KEPERAWATAN

Disusun oleh:

Alesandro Vieri (PO.62.20.1.18.042)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES

PALANGKA RAYA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman untuk para pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

penulis yakin, masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palangka Raya, 01 April 2019

Penulis

I
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar ..................................................................................................... I

Daftar Isi .............................................................................................................. II

Bab Pendahuluan ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan masalah .............................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................ 2

Bab Pembahasan .................................................................................................. 3

A. Pengertian Bioetik ............................................................................. 3

B. Pendekatan Bioetik ............................................................................ 3

C. Isu Bioetik dalam Keperawatan ......................................................... 5

Bab Penutup ......................................................................................................... 7

A. Kesimpulan ........................................................................................ 7

B. Saran .................................................................................................. 7

II
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 8

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar


terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang
dilaksanakan oleh tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja
secara mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain.

Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien/klien


baik secara individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan memandang
manusia secara biopsikososial spiritual yang komperhensif. Sebagai tenaga yang
profesional, dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin
terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggung jawab secara moral.

Masalah merupakan suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari segala segi
kehidupan. Tidak ada satupun benda ataupun subjek hidup yang bersih tanpa masalah,
namun ada yang tersembunyi namun ada juga yang lebih dominan oleh masalahnya.
Begitupun dalam praktik keperawatan, terdapat beberapa isu yang bisa jadi
merupakan masalah dalam praktik keperawatan kita. Baik merupakan perbuatan dari
pihak yang tidak bertanggung jawab, ataupun segala hal yang terjadi disebabkan oleh
pertimbangan etis.

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada
kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat
maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya. Salah satu
yang mengatur hubungan antara perawat dan pasien adalah etika. Istilah etika dan
moral sering digunakan secara bergantian.

Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-
prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk
melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga
keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam
standar praktek profesional (Doheny et all, 1982).

1
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti
masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan.

Konsekuensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan


keperawatan harus mampu dipertanggung jawabkan dan dipertanggung gugatkan dan
setiap pengambilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan
ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.

B. Rumusan masalah

1. Pengertian Bioetik

2. Pendekatan Teologi

3. Pendekatan deontologik

4. Pendekatan intituonism

5. Isu Bioetik dalam Keperawatan

C. Tujuan

Tujuan umun dari penyusunan makalah ini:

1. Mengetahui pengertian Bioetik

2. Memgetahui pendekatan bioetik keperawatan

3. Isu bioetik dalam keperawatan

Tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek – aspek etik dan bioetik dalam


aplikasi pelayanan keperawatan.
2. Memenuhi tugas pembuatan makalah pada mata kuliah Etika Keperawatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioetik

Bioetika terbentuk dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu “bios”berati hidup
dan “ethos” berati adat istiadat atau moral, yang secara keseluruhan berarti etika
hidup. Bioetika dapat dilukiskan sebagai ilmu pengetahuan untuk mempertahankan
hidup dan terpusat pada penggunaan ilmu-ilmu biologis untuk memperbaiki mutu
hidup. Dalam arti yang lebih luas, bioetika adalah penerapan etika dalam ilmu-ilmu
biologis, obat, pemeliharaan kesehatan dan bidang-bidang terkait.
Bioetika juga dapat dikatakan sebagai kombinasi antara pengetahuan hayati
(biologi) dengan pengetahuan sistem nilai manusia.Definisi ini sekaligus memberikan
pula tujuan bioetika, yaitu membangun jembatan antara ilmu pengetahuan dan
humaniora (kemanusiaan), membantu “kemanusiaan” untuk tetap selamat dan lestari,
serta menyempurnakan dunia beradab.
Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh
perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun
makro, masa kini dan masa mendatang. Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama,

3
ekonomi, dan hukum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis,
seperti abortus, euthanasia, transplantasi organ, teknologi reproduksi butan, dan
rekayasa genetik, membahas pula masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan
dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional,
lingkungan kerja, demografi, dan sebagainya. Bioetika memberi perhatian yang besar
pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan.

B. Pendekatan Bioetik
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat yang berarti
masyarakat memberikan kepercayaan kepada keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan. Konsekuensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan
dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggung jawabkan dan setiap
pengambilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah
semata, tetapi juga pada pertimbangan etik.
Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan kedokteran telah
menimbulkan berbagai permasalahan atau dilema etik kesehatan yang sebagaian besar
belum teratasi.
Tenaga keperawatan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek
asuhan profesional
Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat dan berlanjut
pada diskusi formal maupun informal dengan rekan sejawat atau teman di lingkungan
sekitar baik kampus ataupun lingkungan tempat tinggal. Dalam hal ini keperawatan
seringkali menggunakan 3 pendekatan yaitu : pendekatan teleologik, deontologik dan
intuitionism.
1. Pendekatan Teleologik
Pendekatan Teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena dan
akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika dihadapkan
terhadap konsekuensi dan keputusan- keputusan etis. Dengan kata lain pendekatan ini
mengemukakan tentang hal- hal yang berkaitan dengan the endjustifies the means
(pada akhirnya membenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil
untuk kepentingan medis).
Contoh :

4
Dalam situasi dan kondisi dimana seorang pasien harus segera dioperasi,
sedangkan tidak ada ahli bedah yang berpengalaman dalam bidang tersebut, dokter
ahli bedah yang belum bepenglaman sekalipun tetap dibenarkan untuk melakukan
tindakan pembedahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.Hal ini dilakukan
demi keselamatan pasien tersebut.
2. Pendekatan Deontologik
Pendekatan Deontologi merupakan suatu teori atau studi tentang kewajiban
moral.
Contoh :
Seorang perawat yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebenaran
merupakan hal yang sangat penting, dan tetap harus disampaikan tanpa peduli apakah
hal tersebut mengakibatkan orang lain tersinggung atau tidak.

3. Pendekatan Intuitionism
Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusia dalam mengetahui hal
yang benar atau salah. Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau irasional
suatu keadaan.
Contoh :
Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien merupakan
tindakan yang tidak benar. Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi kepada perawat
karena sudah mengacu pada etika dari seorang yang diyakini dapat membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan.

C. Isu Bioetik Dalam Keperawatan


Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan. Dalam
pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum
dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan.
Bioetik adalah etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan tertentu atau
etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan. Dalam
pelaksanaanya, etika keperawatan mengacu pada bioetik yang terdiri dari tiga
pendekatan, yaitu: pendekatan teleologik, pendekatan deontologik, dan pendekatan
intuitionism.

5
Kelalaian Perawat dalam menjalankan tugas. Dalam menjalankan tugas
keprofesiannya, perawat bisa saja melakukan kesalahan yang dapat merugikan klien
sebagai penerima asuhan keperawatan,bahkan bisa mengakibatkan kecacatan dan
lebih parah lagi mengakibatkan kematian, terutama bila pemberian asuhan
keperawatan tidak sesuai dengan standar praktek keperawatan. kejadian ini di kenal
dengan malpraktek dan hal ini merupakan kelalaian perawat dalam menjalankan
tugas.
Bioetika keperawatan. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang
mempunyai bidang garap pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan
bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan
fungsi hidup sehari-harinya. Salah satu yang mengatur hubungan antara perawat
pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-
prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk
melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga
keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam
standar praktek profesional.
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti
masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan
dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggung jawabkan dan dipertanggung
gugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada
pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang
dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawanb moral.
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan. Dalam
pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum
dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan.
Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan kedokteran telah
menimbulkan berbagai permasalahan atau dilema etika kesehatan yang sebagian besar
belum teratasi.

6
Isu bioetik keperawatan mencakup banyak hal, sesuai dengan kewenangan
perawat, sesuai dengan bidang kerjanya. Diantaranya keperawatan anak, gerontik,
bedah, maternitas, komunitas, keluarga dll.
Masalah bioetik semakin berkembang dengan munculnya berbagai sistem
pelayanan kesehatan baru, seperti nursing care (perawat rumah), telenursing
(perawatan jarak jauh) dll.
Contoh kasus Ise Bioetik keperawatan :
1. Keperawatan maternitas :
- Aborsi
-Kehamilan remaja
-Penanganan Bayi berisiko tinggi
2. Keperawatan gerontologi :
-Penganiayaan lanjut usia
-Euthanasia
-Penanganan pasien HIV/AIDS

BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN
Bioetik merupakan etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan tertentu
atau etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan. Etika
keperawatan dalam pelaksanaanya mengacu kepada bioetik yang terdiri dari tiga
pendekatan, yaitu pendekatan teleologik, pendekatan deontologik dan pendekatan
intuitionism.
Perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup keperawatan
mengakibatkan terjadinya konflik antara nilai-nilai yang dimiliki perawat dengan
pelaksanaan praktik keperawatan yang dilakukan setiap hari. Pihak atasan
membutuhkan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan tertentu, tetapi
seorang perawat mempunyai hak untuk menerima ataupun menolak tugas tersebut
sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya.

7
Sebagai contoh kasus dalam kehidupan sehari – hari atau dalam lingkungan kerja
kita sering berkaitan dengan kasus etik dn bioetik. Diantarnya ketika kita bekerja
sebagai tenaga keperawatan, kemudian seorang pasien dianjurkan untuk di rujuk ke
rumah sakit lebih tinggi, dengan alasan tindakan tidak bisa dilakukan di rumah sakit
setempat, padahal perawat tahu alasan sebenarnya kenapa dokter tersebut merujuk,
misal karena statusnya orang miskin, cerewet dan sebagainya.

B. SARAN
Isu bioetik dalam praktik keperawatan tentu saja bukan barang langka, yang bisa
didapatkan oleh calon perawat sekalipun. Dengan mempelajarinya secara rinci, dan
dengan mengatahui akibat yang dapat ditimbulkannya. Maka tidaklah bisa dikatakan
seorang perawat yang baik, apabila masih melakukan tindakan di luar batas yang
diperbolehkan. Dengan adanya bahasan menganai isu bioetik seperti ini, kita akan
diingatkan batapa kejinya perbuatan yang melanggar aturan itu. Dan kita juga
diajarkan tentang bagaimana menyikapi segala bentuk dilema dalam praktik
keseharian kita. Semoga makalah ini dapat menjadi acuan, atau referensi dalam
pengajaran mata kuliah etika keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
 Ismani Nila. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta. Widya Medika
 Amir amri. 1997. Hukum kesehatan. Jakarta. Bunga Rampai.
 Lubis Sofyan. 2009. Mengenal Hak Konsumen Dan Pasien.Jakarta. Pustaka
Yustisia.
 Brunner & Suddarth, Keperawatan Medikal Bedah, EGC
 Ismani Nila,SKM, Etika Keperawatan, Widya Medika

Anda mungkin juga menyukai