Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami


kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan


nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan tugas makalah
dari mata kuliah Profesionalisme Kebidanan dengan judul “Pengaruh Etik
Biomedis dan Aplikasinya dalam Praktik Kebidanan”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah mambantu dalam pengusunan makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Makassar, 2019

Penulis .

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 1


DAFTAR ISI

Cover………………………………………………………………………..i

Kata Pengantar ..................................................................................1

Daftar Isi..............................................................................................2

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .........................................................................3


B. Rumusan Masalah....................................................................4
C. Tujuan Penulisan......................................................................4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Etik Biomedis................................................................5


B. Tujuan Etik Biomedis.................................................................6
C. Hak-Hak Serta Kewajiban Pasien dan Bidan.............................7
D. Etika Dan Pelaksanaannya Dalam Pelayanan Kebidanan.........9
E. Fungsi Fungsi Etika Dalam Pelayanan Kebidanan.....................12
F. Masalah Yang Timbul Dalam Bioetika Termasuk Pada
Praktik Kebidanan.......................................................................12

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................21
B. Saran............................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….22

BAB I

PENDAHULUAN

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 2


A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat akses informasi


yang beredar seolah tak terbendung. Masyarakat semakin cerdas dalam
menentukan pilihan, yang salah satunya adalah pilihan dalam urusan
kesehatan. Dengan akses informasi yang tak terbatas inilah, masyarakat
semakin diperdalam pengetahuannya dalam bidang kesehatan, terutama
mengenai hak hak yang wajib mereka dapat dan bahkan mengenai
penyakit yang mereka derita.

Seorang tenaga kesehatan yang baik tentu harus memperhatikan hal


tersebut, agar bisa mengimbangi pasien yang datang untuk berobat
padanya. Penerapan kaidah bioetik merupakan sebuah keharusan bagi
seorang tenaga kesehatan yang berkecimpung didalam dunia medis,
karena kaidah bioetik adalah sebuah panduan dasar dan standar, tentang
bagaimana seorang tenaga kesehatan harus bersikap atau bertindak
terhadap suatu persoalan atau kasus yang dihadapi oleh pasiennya.

Kebidanan sendiri merupakan salah satu profesi tertua didunia yang


lahir sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan lahir sebagai
perempuan terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu-ibu yang
melahirkan.

Sikap etis profesional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya,


termasuk dalam mengambil keputusan dalam merespon situasi yang
muncul dalam asuhan.

Kode etik adalah daftar kewajiban yang harus ditaati dan dbuat oleh
profesi tertentu itu serta mengikat semua anggotanya. Kode etik
sebenarnya bukan suatu hal yang baru. Sudah lama diusahakan untuk
mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat
melalui ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh
seluruh kelompok. zaman kita diwarnai suasana etis yang khusus, salah
satu buktinya adalah peranan dan dampak kode etik ini.
PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 3
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu etik biomedis?
2. Apa tujuan dari etik biomedis?
3. Apa saja hak-hak dan kewajiban pasien dan bidan?
4. Bagaimana Etika Dan Pelaksanaannya Dalam Pelayanan
Kebidanan?
5. Apa Fungsi Fungsi Etika Dalam Pelayanan Kebidanan?
6. Apa masalah-masalah yang timbul dalam bioetika termasuk pada
praktik kebidanan?

C. Tujuan Penulisan

1. Memenuhi tugas mata kuliah Profesionalisme kebidanan.

2. Mengetahui pengertian etik biomedis.

3. Mengetahui tujuan dari etik biomedis.

4. Mengetahui apa saja hak-hak dan kewajiban pasien dan bidan

5. Mengetahui bagaimana Etika Dan Pelaksanaannya Dalam


Pelayanan Kebidanan

6. Mengetahui Fungsi Fungsi Etika Dalam Pelayanan Kebidanan

7. Mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul dalam


bioetika termasuk pada praktik kebidanan.

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 4


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Etik Biomedis

Sejak tiga dekade terakhir ini telah dikembangkan Bioetika atau yang
disebut juga dengan Etika Biomedis.

Bioetika berasal dari kata Bios yang berati kehidupan dan Ethos yang
berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi
interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di
bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa
kini dan masa mendatang. Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama,
ekonomi, dan hukum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang
medis, seperti abortus, euthanasia, transplantasi organ, teknologi
reproduksi butan, dan rekayasa genetik, membahas pula masalah
kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan
masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 5


kerja, demografi, dan sebagainya. Bioetika memberi perhatian yang besar
pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan.

Menurut F. Abel, Bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah-


masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran,
tidak hanya memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa
sekarang, tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah pada masa
yang akan datang.

Etika biomedis dalam arti ini dedifinisikan oleh International


Association of Bioethics adalah studi tentang isu-isu etis, sosial, hukum,
dan isu-isu lain yang timbul dalam pelayanan kesehatan dan ilmu-ilmu
biologi.

Pengertian etika biomedis juga masih perlu dipilah lagi dalam isu-isu
etika medis tradisional yang sudah dikenal sejak ribuan tahun dan lebih
banyak menyakut hubungan individual dalam interaksi terapeutik antara
dokter dan pasien. Kemungkinan adanya masalah etika medis,
demikianlah yang dalam pelayanan di rumah sakit sekarang cepat oleh
masyarakat (media massa) dituding sebagai malpraktek.

B. Tujuan Etik Biomedis

Dalam 15 tahun terakhir bioetika cenderung mengarah pada isu-isu


tentang nilai-nilai dan etika yg timbul karena ilmu dan teknologi serta
biomedis. Misal dalam bidang medis bioetika mengarah pada hal-hal yang
boleh dilakukan atau tidak, seperti: Transplantasi organ tubuh, Kloning,
Aborsi, Bayi tabung, Euthanasia, Kontrasepsi, penelitian biomedis, dll.
Tujuan dari bioetika ini sendiri adalah:

a. Bioetika sangat diperlukan sebagai pengawal riset biologi dan


bioteknologi modern.
b. Pembelajaran bioetika diarahkan untuk mencegah dampak
negatif yang muncul dari teknologi.

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 6


c. Pembelajaran bioetika menunjukkan pada mahasiswa untuk
menjadi ilmuwan yang memiliki tanggung jawab sosial.
d. Pembelajaran bioetika dibutuhkan karena menekankan pada
pengembangan berpikir kritis untuk menentukan sisi baik dan
buruk atau dimensi etis dari biologi modern dan teknologi yang
terkait dengan kehidupan.
e. Pembelajaran bioetika dapat melatih mahasiswa menjadi
ilmuwan biologi yang dapat mempertimbangkan tindakan-
tindakan yang akan dilakukan sebagaimana pengembangan
pola berpikir yang dikemukakan Rasulullah SAW yaitu pola
berpikir menggunakan akal.

C. Hak-Hak Serta Kewajiban Pasien dan Bidan


1. Hak Pasien
a. pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
peraturan yang berlaku di RS.
b. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi adil dan
makmur.
c. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai
dengan profesi bidan tanpa diskriminasi.
d. Pasien berhak memperoleh asuhan kebidanan sesuai dengan
profesi bidan tanpa diskriminasi.
e. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya.
f. Pasien berhak mendapatkan informasi
g. Pasien berhak mendapat pendampingan suami selama proses
persalinan berlangsung.
h. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai
dengan keinginannya.
i. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas
menentukan pendapat kritis dan mendapat etisnya tanpa
campur tangan dari pihak luar.
j. Pasien berhak menerima konsultasi kepada dokter lain yang
terdaftar di RS tsb

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 7


k. Pasien berhak meminta atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit
yang diderita termasuk data data medisnya.
l. Pasien berhak mendapat informasi
m. Pasien berhak menyetujui atas tindakan yang akan dilakukan
oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
n. Pasien berhak meolak tindakan yang hendak dilakukan
terhadap dirinya.
o. Pasien berhak didmpingi keluarganya dalam keadaan kritis.
p. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama.
q. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama
perawatan di RS.
r. Pasien berhak menerima arau menolak imbingan moril atau
spiritual.
s. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas
terjadinya kasus mal praktek.
t. Hak untuk menentukan diri sendiri.
u. Pasien berhak melihat rekam medik.
2. Kewajiban Pasien
a. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala
peraturan dan tata tertib RS.
b. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi
dokter,bidan,perawat yang merawatnya.,
c. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi
semua imbalan atas jasa pelayanan RS.
d. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-
hal yang selalu disepakati.
3. Hak Bidan
a. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
b. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan sesuai dengan
standar profesi pada setiap tingkat/jenjang pelayanan
kesehatan
c. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga
yang bertentangan dengan paraturan perundangan dan kode
etik profesi
d. Bidan berhak atas privasi/kedirian dan menuntut apabila nama
baik dicemarkan baik oleh pasien, keluarga maupun profesi lain

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 8


e. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik
melalui pendidikan maupun pelatihan.
f. Bidan berhak atas kesempatan untuk untuk meningkatkan
jenjang karir dan jabatan yang sesuai.
g. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang
sesuai.
4. Kewajiban Bidan
a. Bidan wajib mematuhi kewajiban RS.
b. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai
dengan standar profesi dengan menghorati hak pasien.
c. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter
yang mempunyai kemampuan sesuai dengan kebutuhan
pasien.
d. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk
didampingi oleh suami/keluarga.
e. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk
menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
f. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang seorang pasien.
g. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan
yang akan dilakukan serta resiko yang mungkin dapat timbul.
h. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis.
i. Bidan wajib mendokmentasikan asuhan kebidanan yang
diberikan.
j. Bidan wajib mengikuti pekembangan ilmu pengetahuan dan
tehnologi serta menambah ilmu pengetahuanya melalui
pendidikan formal atau non formal.
k. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dalam
memberikan asuhan kebidanan.

D. Etika Dan Pelaksanaannya Dalam Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan tergantung bagaimana struktur sosial budaya


masyarakat dan teramasuk kondisi sosial ekonomi, sosial
demografi.keadilan dalam pelayanan dimulai dari: pemenuhan kebutuhan
klien sesuai, sumber daya pelayanan kebidanan untuk meningkatkan

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 9


pelayanan kebidanan dan keterjangkauan tempat pelayanan. Pelayanan
kebidanan meliputi aspek biopsikososial spiritual dan kultural. Pasien
memerlukan bidan yang mempunyai karakter semangat melayani,
simpati,empati,ikhlas,memberi kepuasan.

Dimensi kepuasan pasien meliputi 2 hal :

1. Kepuasan mengacu penerapan kode etik dan standar pelayanan


profesi
2. Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan
pelayanan kebidanan

Pelaksanaan etika dalam pelayanan kebidanan, mencakup :

1. Etika dalam pelayanan kontrasepsi


Pemilihan alat kontrsepsi merupakan hak klien dan suami untuk
merencanakan pengaturan kelahiran mereka
Tujuan konseling kontrasepsi adalah:
a. Agar calon akseptor mampu memahami manfaat KB bagi
dirinya dan keluarga
b. Calon akseptor mempunyai pengetahuan yang baik tentang
alasan menggunakan KB dan segala hal yang berkaitan dengan
kontrasepsi
Bidan sebagai konselor harus memiliki kepribadian sbb:
a. Minat untuk menolong orang lain
b. Mampu untuk empati
c. Menjadi pendengar yang aktif dan baik
d. Mempunyai pengamatan yang tajam
e. Terbuka terhadap pendapat orang lain
f. Mampu mengenali hambatan psikologis sosial dan budaya

Langkah-langkah pelaksanaan konseling meliputi :


a. Menciptakan suasana dan hubungan saling percaya
b. Menggali permasalahan yang dihadapi calon akseptor
c. Memberikan penjelasan disertai penunjukan alat-alat
kontrasepsi

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 10


Setelah klien memutuskan memilih salah satu alat
kontrasepsi,bidan menyiapkan informed consent secara tertulis.
2. Etika dalam penelitian kebidanan
Menurut kode etik bidan internasional adalah bahwa bidan
seharusnya meningkatkan pengetahuannya melalui berbagai
proses seperti dari pengalaman pelayanan kebidanan dan dari riset
kebidanan. Bidan wajib mendukung penelitian yang bertujuan
memajukan ilmu pengetahuan kebidanan. Bidan harus siap
untukmengadakan penelitian dan siap untuk memberikan
pelayanan berdasarkan hasil penelitian. Pada dasarnya penelitian
bertujuan untuk :
a. Memajukan ilmu pengetahuan dalam kaitan untuk
meningkatkan pelayanan.
b. Kemajuan dalam bidang penelitian itu sendiri
Menurut Helsinski prinsip dasar penelitian yang mengambil
objek manusia harus memenuhi ketentuan :
a. Bermanfaat bagi umat manusia
b. Harus sesuai dengan prinsip ilmiah dan harus didasarkan
pengetahuan yang cukup dari dukungan kepustakaan ilmiah.
c. Tidak membahayakan objek
d. Tidak merugikan atau menjadikan beban baik waktu
e. Harus selalu dibandingkan rasio untung , rugi resiko.

E. Fungsi Fungsi Etika Dalam Pelayanan Kebidanan


1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien
2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah
tindakan yg merugikan/membahayakan orang lain
3. Menjaga privacy setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan
porsinya
5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat
diterima dan apa alasannya
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam
menganalisis suatu masalah
7. Menghasilkan tindakan yg benar
8. Mendapatkan informasi tenfang hal yg sebenarnya

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 11


9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia
antara baik, buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yg
berlaku pada umumnya
10. Berhubungan dengans pengaturan hal-hal yg bersifat abstrak
11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat
maupun tata cara di dalam organisasi profesi
14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas
profesinya yg biasa disebut kode etik profesi.

F. Masalah Yang Timbul Dalam Bioetika Termasuk Pada Praktik


Kebidanan

Kaidah kaidah bioetik merupakan sebuah hukum mutlak bagi seorang


dokter atau tenaga kesehatan lain. Seorang tenaga kesehatan wajib
mengamalkan prinsip prinsip yang ada dalam kaidah tersebut, tetapi pada
beberapa kasus, karena kondisi berbeda, satu prinsip menjadi lebih
penting dan sah untuk digunakan dengan mengorbankan prinsip yang
lain. Kondisi seperti ini disebut Prima Facie. Konsil Kedokteran Indonesia,
dengan mengadopsi prinsip etika kedokteran barat, menetapkan bahwa,
praktik kedokteran dan medis lain di Indonesia mengacu kepada kepada 4
kaidah dasar moral yang sering juga disebut kaidah dasar etik biomedis,
yaitu: Beneficence, Non - Maleficence, Justice dan Autonomi.

1. Beneficence
Dalam arti bahwa seorang tenaga kesehatan berbuat baik,
menghormati martabat manusia, tenaga kesehatan tersebut harus
berusaha maksimal agar pasiennya tetap dalam kondisi sehat.
Perlakuan terbaik kepada pasien merupakan poin utama dalam
kaidah ini. Kaidah beneficence menegaskan peran tenaga
kesehatan untuk menyediakan kemudahan dan kesenangan
kepada pasien mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 12


akibat baik daripada hal yang buruk. Prinsip prinsip yang
terkandung didalam kaidah ini adalah;
a. Mengutamakan Alturisme
b. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
c. Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan
tidak hanya menguntungkan seorang tenaga kesehatan
d. Tidak ada pembatasan “goal based”
e. Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak
dibandingkan dengan suatu keburukannya
f. Paternalisme bertanggung jawab/kasih sayang
g. Menjamin kehidupan baik-minimal manusia
h. Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan
i. Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang
baik seperti yang orang lain inginkan
j. Memberi suatu resep berkhasiat namun murah
k. Mengembangkan profesi secara terus menerus
l. Minimalisasi akibat buruk
2. Non-maleficent
Non-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang
tenaga kesehatan tidak melakukan perbuatan yang memperburuk
pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya bagi
pasien yang dirawat atau diobati olehnya. Pernyataan kunoFist, do
no harm, tetap berlaku dan harus diikuti. Non-malficence
mempunyai ciri-ciri:
a. Menolong pasien emergensi
b. Mengobati pasien yang luka
c. Tidak membunuh pasien
d. Tidak memandang pasien sebagai objek
e. Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien
f. Melindungi pasien dari serangan
g. Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian tenaga
kesehatan
h. Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
i. Menghindari misrepresentasi
j. Memberikan semangat hidup
k. Tidak melakukan white collar crime
3. Autonomi
Dalam kaidah ini, seorang tenaga kesehatan wajib
menghormati martabat dan hak manusia. Setiap individu harus
diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 13


nasib sendiri. Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara
logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomi bermaksud
menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan
membiarkan pasien demi dirinya sendiri. Kaidah Autonomi
mempunyai prinsip – prinsip sebagai berikut:
Menghargai hak menentukan nasib sendiri
a. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan
b. Berterus terang menghargai privasi
c. Menjaga rahasia pasien
d. Menghargai rasionalitas pasien
e. Melaksanakan Informed Consent
f. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil
keputusan sendiri
g. Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien
h. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat
keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri
i. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada
kasus non emergensi
j. Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikann
pasien
k. Mejaga hubungan atau kontrak
4. Justice
Keadilan atau Justice adalah suatu prinsip dimana seorang
tenaga kesehatan wajib memberikan perlakuan sama rata serta adil
untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan
tingkat ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaan,
perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan, dan kewarganegaraan
tidak boleh mengubah sikap dan pelayanan tenaga kesehatan
terhadap pasiennya. Justice mempunyai ciri-ciri :
a. Memberlakukan segala sesuatu secara universal
b. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia
lakukan
c. Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam
posisi yang sama
d. Menghargai hak sehat pasien
e. Menghargai hak hukum pasien
f. Menghargai hak orang lain
g. Menjaga kelompok rentan

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 14


h. Tidak membedakan pelayanan terhadap pasien atas dasar
SARA, status social, dan sebagainya
i. Tidak melakukan penyalahgunaan
j. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan
pasien
k. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya
l. Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian secara
adil
m. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat
dan kompeten
n. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan
sah atau tepat
o. Menghormati hak populasi yang sama sama rentan penyakit
atau gangguan kesehatan
p. Bijak dalam makroalokasi

Selain 4 kaidah dasar etik biomedis diatas, terdapat juga kaidah atau
prinsip Utama Bioetika antara lain:

a. Respek terhadap hidup dan kehidupan (bioetika sangat


menghargai kehidupan yg menganggap bahwa kehidupan bukan
sekedar reaksikimia fisika biasa)
b. Perlunya keseimbangan antara risiko dan manfaat (keputusan yg
diambil hrs mempertimbangkan keuntungan/manfaat dan segi
kerugian/resikonya)
c. Adanya suatu kesepakatan bahwa etika tidak sesederhana alamiah
(Problem etika tidak mudah utk mendapat penyelesaian, krn
keputusan etika yg diambil dipengaruhi antara lain: ideologi,
kepentingan, polapikir dan tujuan)

Issu Etik Dalam Pelayanan Kebidanan merupakan topik yang penting


yang berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai
suatu tindakan yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang
menyangkut baik dan buruknya. Beberapa pembahasan masalah etik
dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 15


a. Persetujuan dalam proses melahirkan.
b. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
c. Kegagalan dalam proses persalinan.
d. Pelaksanan USG dalam kehamilan.
e. Konsep normal pelayanan kebidanan
f. Bidan dan pendidikan seks.
g. Agama / kepercayaan.
h. Hubungan dengan pasien.
i. Hubungan dokter dengan bidan.
j. Kebenaran.
k. Pengambilan keputusan.
l. Pengambilan data.
m. Kematian.
n. Kerahasiaan.
o. Aborsi.
p. AIDS.
q. In Vitro fertilization

Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:

1. Perawatan intensif pada bayi.


2. Skreening bayi.
3. Transplantasi organ.
4. Teknik reproduksi dan kebidanan

Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi:

1. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.


2. Otonomi bidan dan kode etik profesional.
3. Etik dalam penelitian kebidanan.
4. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif

Contoh Masalah Bioetika pada Kontrasepsi:

Kontrasepsi adalah : sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya


kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma.

Ny. S datang ke BPM Mutiara menggunakan mobil mewah, dia ingin


menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang. Tanpa menjelaskan
terlebih dahulu, bidan T langsung menyarankan Ny. S untuk
menggunakan AKDR dengan merk tertentu (yg mahal).
PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 16
Apakah bidan tersebut menggunakan prinsip Bioetika?

 Aspek Etika Metode Kontrasepsi:


1. Cara alamiah
Misal sanggama terputus : sebagian pemuka cara ini menjadi
alternatif yang secara moral dapat diterima, namun bagi pasutri
nampak sebagai pembatasan yang menyulitkan, sehingga tingkat
keberhasilannya rendah, karena jarang orang mau mengorbankan
kesenangan seksualnya untuk lebih berfikir rasional mengenai
kesejahteraan keluarga.
2. Alat-alat Kontrasepsi (Kondom, Pil, Suntik, Implan, IUD, MOW/MOP
)
Alat kontrasepsi ini selalu dianggap sebagai juru selamat bagi
mereka yang tidak menginginkan kehamilan dan mengurangi risiko
aborsi jika terjadi kehamilan diluar rencana.
Dampak yang kurang menyenangkan alat kontrasepsi:
Menyumbang terjadinya Penyimpangan moral : seks bebas, seks
diluar nikah, perselingkuhan. Apalagi bisa akses memperoleh alat
kontrasepsi dipermudah misalnya ATM kondom, Pil KB dijual tanpa
resep dll.
Kontrasepsi juga berdampak kekerasan dan diskriminasi
gender, mengingat karena peserta KB sebagian besar wanita (Alat
kontrasepsi pria terbatas hanya kondom dan vasektomi) Vasektomi
berdampak pada faktor budaya yang merendahkan pria karena
dipersamakan dengan kebirian, sdgkan kondom dirasa membuat
pria kurang nyaman. Shg ada justifikasi yg wajib menggunakan
kontrasepsi adalah wanita, pdhal dlm hak azasi manusia wanita,
pria mempunyai hak yang sama.
Dampak yang lain adalah ketika program KB diharuskan
pada kalangan tertentu, misal ABRI dan PNS.

Pembatasan kelahiran jika bukan karena pertimbangan kesehatan


adalah yang secara etika tidaklah benar. Pengaturan kelahiran memang
penting tetapi tidak perlu secara ekstrem menjadi program yang

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 17


dipaksakan. Pengaturan harus karena pertimbangan kesehatan, bukan
karena kesejahteraan yang bersifat ekonomi, sehingga program KB
dilakukan atas kesadaran.

 Aspek Hukum Keluarga Berencana

Dari sudut pandang hak-hak pasien segala cara kontrasepsi yang


ditawarkan harus mendapat persetujuan dari pasutri setelah memperoleh
penjelasan (informed consent).

Dalam UU No 52 Tahun 2009 tentang perkembangan Kependudukan


dan pembangunan Keluarga, terdapat butir-butir tentang penyelenggaraan
Keluarga Berencana dari segi hak pasutri dan etik.

Pasal 24

Ayat 1 : Penyelenggaraan kontrasepsi diselenggarakan dengan cara yang


berdaya guna dan berhasil guna serta diterima dan dilaksanakan secara
bertanggung jawab oleh pasangan suami isteri sesuai dengan pilihan dan
pempertimbangkan kondisi kesehatan suami isteri

Ayat 2 : Pelayanan kontrasepsi secara paksa kepada siapapun dan dalam


bentuk apapun bertentangan dengan hak asasi manusia dan pelakunya
akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Tenaga kesehatan yang melaksanakan kewenangan nya harus


berlandaskan standar profesi kesehatan yg berlaku, sehingga tenaga
kesehatan tersebut memperoleh perlindungan hukum dalam
melaksanakan kewenangannya tersebut.

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 18


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknologi telah berkembang yang memunculkan berbagai problem


etika. Institusi-institusi telah membahas masalah bioetika seperti
transpalasi organ tubuh, pembuahan in vitro, jantung buatan, abortus,
penguasaan kelahiran, alokasi sumber daya, rekayasa genetik,
pengubahan perilaku, dan problem-problem yang berkaitan dengan
kematian. Karena bioetika menyelidiki dimensi etis dari masalah-masalah
teknologi, ilmu kedokteran, dan biologi, sejauh diterapkan pada
kehidupan, maka mau tidak mau cakupannya luas sekali.

Prinsip-prinsip dalam bioetik tersebut dapat diterapkan dalam


menghadapi pasien, sehingga terciptanya situasi yang,baik bagi
hubungan pasien dan bidan dalam pelayanan kesehatan demi
kesembuhan pasien.

B. Saran

Dalam melaksanakan pelayanan kebidanan, bidan harus berpedoman


pada kaidah-kaidah etik biomedis serta memperhatikan hak-hak pasien
juga. Agar terciptanya pelayanan yang berkualitas dan terhindar dari isu-
isu yang tidak benar.

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 19


DAFTAR PUSTAKA

Bertens,K. (1990). Prospek Perkembangan Bioetika di Indonesia.


Jakarta:Makalah Kongres Persi.

https://fendygoo.blogspot.com/2015/01/makalah-bioetika-atau-
biomedis.html?m=1

http://yasintaevi.blogspot.com/2014/06/permasalahan-etika-dalam-
praktik.html?m=1

Bertens, K. 2011. Etika Biomedis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Jones, S. 2000. Ethics ang Midwifery. New York : Molbes.

Marimbi, Hanum.2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan, Mitra


Cendikia Press. Jogjakarta.

PENGARUH ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 20

Anda mungkin juga menyukai