Disusun Oleh:
Cindy Marina Br. P (1915201003)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah yang telah melimpahkan rahmat taufik dan
kepada junjungan nabi besar muhammad saw yang telah mengarahkan kita
makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
abdurrab.
bantuan dari berbagai pihak dengan penuh keikhlasan. Oleh karena itu pada
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala saran dan kritik
selanjutnya
akhirnya kami berharap agar makalah ini dapat diterima dan bermanfaat
Penulis, 2020
ii
DAFTAR ISI
2.3.Profesionalisme ................................................................................. 8
3.1.Kesimpulan ....................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
adalah masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok ibu dan anak, yang
ditandai antara lain masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka
masyarakat. Masalah kesehatan ibu dan anak masih tetap menempatkan posisi
penting karena menyangkut kualitas sumber daya manusia yang paling hulu
Angka Kematian Ibu menurut SKRT tahun 1995 adalah 373 per
(SDKI) tahun 2007 menunjukan bahwa sebesar 228 per 100.000 kelahiran
hidup atau setiap jam, 2 orang ibu bersalin meninggal dunia karena berbagai
Kairo, AKI tersebut masih jauh dari target internasional yaitu 125 per
100.000 kelahiran hidup sampai tahun 2005 dan 75 per 100.000 kelahiran
1
terjadi 10 kali lebih sering pada saat persalinan dibandingkan pada masa
kehamilan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
merawat bayinya dengan baik. Sejak zaman prasejarah, dalam naskah kuno
sudah terecatat bidan di Mesir (Siphrah ddan Poah) yang berani mengambil
Firaun untuk dibunuh. Mereka sudah menunjukkan sikap etika moral yang
tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang berada
pada posisi lemah, yang pada zaman modern ini, kita sebut dengan peran
3
1. Disiapkan melalui pendidikan formal agar lulusannya dapat
menjalankan profesinya.
kebutuhan masyarakat.
masyarakat.
kehidupan.
ini akan diuraikan lebih jelas tentang profesi bidan, yang meliputi :
4
Perkembangan pendidikan dan pelayanan kebidanan di Indonesia
Yang dimaksud dalam pendidikan ini adalah, pendidikan formal dan non
formal.
Kemudian pada tahun 1849 dibuka pendidikan Dokter Jawa di Batavia (Di
pendidikan bidan bagi wanita pribumi di Batavia oleh seorang dokter militer
Belanda (Dr. W. Bosch) lulusan ini kemmudian bekerja di rumah sakit juga
di masyarakat.
5
Pada tahun 1952 mulai diadakan pelatihan bidan secara formal agar
Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) dimana bidan sebagai penanggung
mencakup pelayanan antenatal1, post natal2, dan pemeriksaan bayi dan anak
pelayanan di dalam gedung dan di luar gedung dan di dalam gedung dan
6
mencakup empat kegiatan yaitu: pemeriksaan kehamilan, pelayanan
Kebijakan ini melalui Instruksi Presiden secara lisan pada Sidang Kabinet
desa. Adapun tugas pokok bidan di desa adalah sebagai pelaksana kesehatan
KIA, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas
serta peleayanan kesehatan bayi baru lahir, termasuk pembinaan dukun bayi.
pokoknya bidan di desa melaksanakan kunjungan rumah pada ibu dan anak
masyarakat setempat.
7
2.3. Profesionalisme
Baik pekerja profesional maupun teknisi dapat saja terampil dalam unjuk
kerja (mis., menguasai teknik kerja yang sama, dapat memecahkan masalah
8
berwenang (mis., organisasi profesional, konsorsium dan pemerintah), serta
jabatannya (spesialisasi).
yang tinggi.
9
4. Jabatan profesional perlu mendapat pengesahan dari masyarakat dan/
profesional tersebut.
bahwa bidan tergolong jabatan profesional. Jabatan yang ditinjau dari dua
adalah jabatan yang secara tegas ada dan diatur berjenjang dalam suatu
dihargai dari aspek fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan
negara.
spesialis.
10
2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagai tenaga
profesional.
pemerintah.
pengembangan potensi.
serta persaingan yang ketat di era global ini diperlukan tenaga kesehatan
11
IBI sebagai satu-satu wadah bagi bidan telah mencoba berbuat
dan juga kehidupan bidan itu sendiri. Oleh karena itu, IBI senantiasa turut
non formal. Namun IBI dan pemerintah menghadapi berbagai kendala untuk
12
Oleh karena itu, IBI senantiasa tetap berjalan bersama dan
hidup anak bangsa melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia bidan
pemerintah dan swasta dengan dukungan IBI adalah Program D III dan D
13
Dengan mempertimbangkan jumlah anggota IBI yang cukup besar
tahun baru seluruh anggota IBI dapat mengikuti pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi. Disamping itu telah pula disepakati antara IBI dengan
oleh karena itu IBI bersama pemerintah dalam hal ini Departemen
untuk mencari jalan keluar melalui suatu system pendidikan yang mengakui
kualitas bidan melalui pendidikan formal tanpa mengabaikan apa yang telah
dimiliki oleh para bidan. Pola pendidikan ini masih dalam tahap penjajakan
Indonesia.
14
2.6. Contoh Inovasi Dalam Kebidanan
bersalin khusus yang berisi air hangat dan besarnya kira-kira berdiameter 2
meter.
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
kesungguhan hati serta niat yang baik akan memberikan kekuatan dan
merupakan hasil minat dan belajar dari kebiasaan. Suatu profesi dikatakan
16
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Bidan Indonsia. (2008). 50 tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan.
Jakarta : PP IBI
17