Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

“PRINSIP-PRINSIP LEGAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN”

Dosen Pengampuh Mata Kuliah :


Ns.Vania Tampilang, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Alen Tamara (2314201077)
Linda Menajang (2314201139)
Marstella Tumundo (2314201177)
Driena Morong (2314201107)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO


TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunianya kami telah
menyelesaikan makalah yang berjudul “PRINSIP-PRINSIP LEGAL DALAM
PRAKTIK KEPERAWATAN” dengan baik.
Makalah ini berisi tentang prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan yang harus
dipelajari dan dipahami bagi mahasiswa keperawatan maupun dalam dunia kesehatan.
Makalah konsep dasar keperawatan disusun guna memenuhi tugas dosen Ns.Vania
Tampilang, S.Kep, M.Kes pada mata kuliah konsep dasar keperawatan. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini. Semakin produktif dan kritis dalam hal yang kami
tempuh. Sekian, terimakasih.

Manado, Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….3
C. Tujuan Penulisan………………………………………………….……..3
D. Manfaat penulisan……………………………………………………….3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………4
A. Pengertian Etika Keperawatan…………………………………………….4
B. Pengertian Prinsip Legal Dalam Praktik Keperawatan……………………4
C. Prinsip-prinsip Legal Keperawatan……………………………………….5
D. Penerapan Prinsip-prinsip Legal Keperawatan……………………………7
BAB III PENUTUPAN…………………………………………………………..9
A. Kesimpulan………………………………………………………………9
B. Saran……………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Aspek etika keperawatan merupakan hal penting bagi perawat di pelayanan.
Banyaknya kasus pelanggaran etik yang terjadi di Indonesia seperti bayi melepuh
karena ditinggal perawat, salah suntik, pasien jatuh, pembiaran pasien sehinga
terlambat mendapatkan penanganan merupakan hal-hal yang masih saja terjadi
dalam perawatan pasien. Hal tersebut bisa saja terjadi karena perawat kurang
memperhatikan prinsip etika dalam asuhan keperawatan. Penelitian oleh Haddad
dan Eiger (2018) menunjukkan banyaknya keluhan pasien karena ketidak
pedulian perawat. Etika keperawatan adalah pedoman bagi perawat di dalam
memberikan asuhan keperawatan agar segala tindakan yang diambilnya tetap
memperhatikan kebaikan klien. Etika keperawatan mengandung unsur-unsur
pengorbanan, dedikasi, pengabdian, dan hubungan antara perawat dengan klien,
dokter, sejawat perawat, diri sendiri, keluarga klien, dan pengunjung.
Terdapat 7 prinsip etik keperawatan yaitu yaitu; otonomi (menghormati hak
pasien), non malficience (tidak merugikan pasien), beneficience (melakukan
yang terbaik bagi pasien), justice (bersikap adil kepada semua pasien), veracity
(jujur kepada pasien dan keluarga), fidelity (selalu menepati janji kepada pasien
dan keluarga), dan confidentiality (mampu menjaga rahasia pasien). Etika
keperawatan dan etika kesehatan sampai saat ini menjadi isu yang menarik untuk
dibahas karena setiap hari perawat berhadapan dengan masalah etik. Secara
umum beberapa aspek prinsip etik yang sering dilanggar secara tidak sadar oleh
beberapa perawat adalah aspek otonomi, perawat terkadang tidak meminta
persetujuan sebelum melakukan tindakan karena dianggap pasien telah pasrah
kepada petugas kesehatan terhadap kesembuhannya. Pada banyak kasus terlihat
bahwa pelayanan yang diberikan perawat tidak sesuai dengan kode etik
keperawatan yang telah ditetapkan. Perawat ingin dikatakan profesional tetapi
dalam proses pelaksanaan masih belum sesuai dan melanggar dari kode etik yang
telah ditetapkan.
Edukasi pada pasien merupakan salah satu penerapan prinsip etik beneficience
pada pasien. Banyak ditemui kejadian saat pasien masuk rumah sakit mereka
tiba-tiba diminta tanda tangan di atas selembar kertas tanpa tahu apa isi kertas
tersebut. Berdasarkan wawancara dan observasi lembar tersebut ternyata adalah
lembar edukasi kepada pasien. Jadi, banyak petugas kesehatan melupakan
pemberian edukasi padahal hal tersebut sangat penting bagi pasien dan keluarga.
Rumah sakit tidak bisa melihat karena evaluasi hanya dari dokumen yang lengkap
dengan tanda tangan pasien dan keluarga.
Penerapan prinsip etik penting untuk dilakukan agar tidak menimbulkan kerugian
bagi pasien. Kerugian tersebut dapat menyebabkan injury atau bahaya fisik,
bahaya emosional seperti perasaan ketidakpuasan, kecacatan bahkan kematian
dan akhirnya tujuan pelayanan yang berupa patient safety tidak akan pernah
terwujud. Selain itu, akan menyebabkan ketidakpuasan pasien yang akhirnya
berdampak buruk pada citra perawat dan pendapatan rumah sakit, pasien merasa
tidak puas dengan pelayanan yang diberikan maka tidak akan berobat kembali ke
tempat tersebut karena merasa sudah tidak puas dengan pelayanan yang
diberikan.
Dampak lain yang muncul pada perawat adalah perawat dipandang tidak
sopan dan buruknya image perawat oleh pasien, sehingga pasien kurang percaya
dan meragukan keahlian perawat. Perawat yang mengetahui tentang prinsip etik
dan menerapkannya dalam pelayanan keperawatan kepada pasien akan
menimbulkan kepuasan kepada pasien, mempertahankan hubungan antar
perawat, pasien dengan petugas kesehatan lainnya, sehingga klien merasa yakin
terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Pasien merasa lebih aman dan
merasa pelayanan kesehatan yang diberikan berkualitas.
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang 24 jam berada di samping pasien
dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan seharusnya memberikan asuhan
keperawatan dengan baik dan senantiasa menjunjung kode etik keperawatan serta
menerapkan prinsip-prinsip etik keperawatan selama memberikan pelayanan.
Kode etik keperawatan merupakan salah satu pegangan kita sebagai perawat
untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dan konflik yang terjadi. Penerapan
etik keperawatan memang tidak lepas dari pribadi perawat itu sendiri dan faktor
lain yang bisa berpengaruh antara lain perilaku caring dari seorang perawat.
Caring adalah sikap peduli pada pasien dengan sepenuh hati ingin membantu
pasien untuk meningkatkan derajat kesehatan mereka. Dengan menerapkan
perilaku caring diharapkan penerapan prinsip etik akan meningkat dan perawat
terhindar dari tindakan malpraktik.
B. Rumusan Masalah
Melihat latar belakang diatas, maka dirumuskan suatu masalah yang merujuk
pada pertanyaan, yaitu apa saja konsep prinsip legal dalam konsep dasar
keperawatan?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan memahami prinsip legal dalam keperawatan
2. Tujuan Khusus
Memahami prinsip legal keperawatan dan mahasiswa dapat
mempraktekkan serta menerapkan rinsip legal keperawatan

D. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa
Menambah wawasan pengetahuan dan menyelesaikan tugas mata kuliah
untuk nilai, serta menambah referensi mahasiswa atau bahan ajar
2. Institusi
Menambah bahan ajar dan referensi untuk mahasiswa maupun dosen
pengajar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Etika Keperawatan


Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk
dalam hubungan dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku,
karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan
berharga bagi semua orang. Secara umum, terminologi etik dan moral adalah
sama. Etik memiliki terminologi yang berbeda dengan moral bila istilah etik
mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan filosofis atau kajian tentang
masalah atau dilema tertentu. Moral mendeskripsikan perilaku aktual, kebiasaan
dan kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu.
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup,
sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang
mempengaruhi perilaku profesional. Cara hidup moral perawat telah
dideskripsikan sebagai etik perawatan. Berdasarkan uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan
bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan
seseorang terhadap orang lain.
Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar atau salah dan tindakan apa
yang akan dilakukan. Etika keperawatan merefleksikan bagaimana seharusnya
perawat berperilaku, apa yang harus dilakukan perawat terhadap kliennya dalam
memberikan pelayanan keperawatan kritis.
Keperawatan adalah suatu profesi yang berorientasi pada pelayanan kesehatan
dengan segala perencanaan atau tindakan untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan kehidupan masyarakat (Hidayat, 2007). Perawat professional tentu
saja memahami kode etik atau aturan yang harus dilakukan, sehingga dalam
melakukan suatu tindakan keperawatan mampu berpikir kritis untuk memberikan
pelayanan asuhan keperawatan sesuai prosedur yang benar tanpa ada kelalaian.

B. Pengertian Prinsip Legal Dalam Praktik Keperawatan


Prinsip legal keperawatan adalah prinsip aturan keperawatan dalam
memberikan Asuhan Keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan termasuk hak dan kewajibannya.
Prinsip legal dalam praktek keperawatan adalah Memberikan kepastian bahwa
keputusan dan tindakan perawat yang dilakukan konsisten dengan prinsip-prinsip
hukum. Dimanan hukum dikeluarkan oleh badan pemerintah dan harus dipatuhi
oleh warga Negara. Setia warga Negara yang tidak mematuhi hokum akan terkait
secara hukum untuk menanggung denda atau hukuman penjara.
1. Melindungi perawat dari liabilitas
2. Perawat harus melakukan semua prosedur besar.
3. Perawat juga harus menggunakan penilaian profesional saat mereka
menjalankan program dokter dan juga terapi keperawatan mandiri dimana
mereka berwewenang.
Setiap perawat yang tidak memenuhi standar praktek atau perawatan yang dapat
diterima atau melakukan tugasnya dengan ceroboh berisiko dianggap lalai.

C. Prinsip-prinsip Legal Keperawatan


1. Otonomi (Autonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa
dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan
memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang
lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau
dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang
menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat
perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya.
2. Berbuat Baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip
ini dengan otonomi.
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja
untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang
benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
4. Tidak Merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan
psikologis pada klien.
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan
oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada
setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip
veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan
kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan
objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada,
dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.
Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya
batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis
klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors
knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk
mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan
dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
6. Menepati Janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah
kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.
Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang
menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan
meminimalkan penderitaan.
7. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus
dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan
kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak
ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan
oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan
tenaga kesehatan lain harus dihindari.
8. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang
profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

D. Penerapan Prinsip-prinsip Legal Dalam Praktik Keperawatan


1. Otonomi (Autonomi)
Perawat yang mengikuti prinsip autonomi menghargai hak klien untuk
mengambil keputusan sendiri. Dengan menghargai hak autonomi berarti
perawat menyadari keunikan induvidu secara holistik.Pada kasus ini klien
direncanakan akan dilakukanvakumekstraksi,perawat harus menghargai hak
klien, apakah mau dilakukan atau tidak tindakan tersebut.
2. Beneficience
Perawat memiliki kewajiban untuk melakukan dengan baik, yaitu,
mengimplemtasikan tindakan yang mengutungkan klien dan keluarga.
Beneficence meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan klien dengan cara
menentukan cara terbaik untuk membantu pasien. Dalam hal ini, perawat
harus melakukan tugasnya dengan baik, termasuk dalam hal memberikan
asuhan keperawatan yang baik kepada klien, guna membantu mempercepat
proses penyembuhan klien, seperti memberi obat sesuai dosis dan tepat
waktu.
3. Keadilan
Perawat mengambil keputusan dengan rasa keadilan sesuai dengan
kebutuhan tiap klien tanpa memandang status, derajat, dan latar belakang
pasien.
4. Non Maleficince
perawat tidak menyebabkan bahaya bagi kliennya. Prinsip ini adalah
prinsip dasar sebagaian besar kode etik keperawatan. Bahaya dapat berarti
dengan sengaja membahayakan, resiko membahayakan, dan bahaya yang
tidak disengaja. Pada Kasus ini seharusnya, perawat lebih hati-hati dalam
menganjurkan suatu tindakan kepada klien.
5. Kejujuran
Prinsip mengatakan yang sebenarnya (kejujuran) mengarahkan praktisi
untuk menghindari melakukan kebohongan atau menipu klien. Kejujuran
tidak hanya berimplikasi bahwa perawat harus berkata jujur, namun juga
membutuhkan adanya sikap positif dalam memberikaninformasi yang
berhubungan dengan situasi klien. Dalam hal ini, apabila klien bertanya
apapun tentang kondisinya, perawat harus menjawab semua pertanyaan klien
dengan jujur. Prinsip kejujuran mengarahkan perawat dalam mendorong klien
untuk berbagi informasi mengenai penyakit mereka.
6. Menepati Janji
Perawat juga harus berkomitmen dan menepati janji kepada pasien.
Misalnya, bertanggung jawab untuk mencegah penyakit, memulihkan dan
meningkatkan kesehatan pasien,hingga meminimalisir penderitaan yang
pasien rasakan.
7. Kerahasiaan
Kerahasiaan adalah prinsip etika dasar yang menjamin kemandirian
klien. Perawat menghindari pembicaraan mengenai kondisi klien dengan
siapa pun yang tidak secara langsung terlibat dalam perawatan klien. Konflik
kewajiban mungkin akan muncul ketika seorang klien memilih untuk
merahasiakan informasi tertentu yang dapat membahayakan klien atau orang
lain.
8. Akuntabilitas
Prinsip etik keperawatan selanjutnya ialah perawat harus menyadari
bahwa setiap tindakannya harus dapat dipertanggungjawabkan karena setiap
tindakanperawat akan menjadi penilaian bagi pasien. Makanya nih, perawat
harus profesional.
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Pelaksanaan prinsip etik dapat mencegah terjadinya bahaya fisik dan emosional
bagi pasien dalam asuhan keperawatan. Kinerja perawat menerapkan prinsip etik
penting untuk dilakukan mengingat perawat yang dalam melakukan asuhan
keperawatan berperilaku tidak etik dapat menimbulkan kerugian bagi pasien
sebagai penerima asuhan keperawatan yaitu dapat mengalami injury atau bahaya
fisik seperti nyeri, kecacatan atau kematian, serta bahaya emosional seperti
perasaan tidak berdaya atau terisolasi (CNA, 2004). Oleh karena itu, perawat
dalam menetapkan sebuah keputusan untuk memberikan asuhan keperawatan
wajib berpedoman terhadap prinsip-prinsip etik keperawatan yaitu autonomy
(penentuan diri), non maleficience (tidak merugikan), beneficience (melakukan
hal baik), justice (keadilan), veracity (kejujuran) dan fidelity (menepati janji).

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Mencari referensi tambahan dan memahami isi materi agar mahasiswa dapat
sekiranya mengedukasi dengan informasi yang didapat atau diperoleh dari
bahar ajar ini.
2. Bagi Institusi
Memperbanyak referensi di perpustakaan agar memperbanyak lagi bahan ajar
bagi mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, N. (2013). Prinsip Etika Keperawatan. Yogyakarta: Dmedika

Fadhillah, N., & Jannah, N. (2017). Pelaksanaan Prinsip Etik Keperawatan Dalam
Asuhan Keperawatan Pada Perawat Pelaksana. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Keperawatan, 2(3)

Rosdahl, C. B. and Kowalski, M. T. (2014) Buku Ajar Keperawatan Dasar. 10th


edn. Jakarta: EGC.

Ardiani, nurul devi. (2018). Modul ajar etika keperawatan. Surakarta : prodi D3
keperawatan stikes kusuma husada surakarta. [Online]
http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/676/1/MODUL%20AJAR%20ETIKA
%20KEPERAWATAN.pdf. Diakses pada tanggal 06 Oktober 2023

Anda mungkin juga menyukai