Disusun oleh
Kelompok 1:
Pada akhirnya atas penulisan materi ini kami menyadari bahwa sepenuhnya
belum sempurna.Oleh karena itu, kami dengan rendah hati mengharap kritik dan
saran dari pihak dosen dan para audien untuk perbaikan dan penyempurnaan
pada materi makalah ini.
Cover.......................................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawat yang merupakan tenaga kesehatan yang selalu berhadapan
langsung dengan pasien, sehingga dalam pelaksanaannya memberikan
pelayanan berupa asuhan keperawatan, perawat harus senantiasa menjunjung
tinggi kode etik keperawatan dan menerapkan prinsip etik keperawatan. Kode
etik sekaligus mencegah kesalahpahaman dan konfik karena merupakan
kristalisasi prilaku yang dianggap benar menurut pendapat umum dan
berdasarkan pertimbangan kepentingan profesi, karena kode etik berisi
prinsip-prinsip etik yang dianut oleh profesi tertentu (Suarli & Bahtiar 2010).
Etik merupakan persamaan dari filosofi moral, moral biasanya mengacu
pada standar perilaku individu, kelompok maupun suatu profesi tertentu Etik
keperawatan adalah kerangka suatu system prinsip yang berkaitan dengan
tindakan keperawatan dalam hubungannya dengan pasien, anggota keluarga
pasien, tim kesehatan lain, pembuat kebijakan dan social (Triwibowo, 2010).
Etik profesi merupakan prinsip moral atau asas yang harus diterapkan oleh
perawat dalam hubungannya dengan pasien, teman sejewat dan masyarakat
umumnya. Etik ini mengatur tentang prilaku profesional pada perawat dalam
menjalankan pekerjaannya,sebagaimana tercantum dalam lafal sumpah dan
kode etik perawat yang disusun organisasi profesional bersama pemerintah.
Pelanggaran etik keperawatan tidak selalu berarti pelanggaran
hukum,demikian pula sebaliknya. Pelanggaran etik keperawatan diproses
melalui MKEK-PPNI dan jika diperlukan diteruskan ke Departemen
Kesehatan. Sementara itu pelanggaran hukum diselesaikan melalui
pengadilan.
Untuk menghindari pelanggaran etik dalam praktik keperawatan
profesional,maka perawat harus menerapkan prinsip/asas etik dan kode etik
serta mematuhi aspek legal keperawatan yang diatur dalam KepMekes
148/2010 dan UU kes 36/2009. Dalam melaksanakan perawat harus
memperhatikan dan menghindari yang disebut dengan negligence (kealpaan) :
commision dan ommision. Hal ini bisa dilakukan apabila perawat dalam setiap
mengambil keputusan etik selalu didasarkan pada ethical decision making dan
clinical decision making (Nursalam, 2016)
1.3 Tujuan
1.3.1 Agar mengetahui konsep Etik Keperawatan
1.3.2 Agar mengetahui kode Etik Keperawatan Di Indonesia
1.3.3 Agar mengetahui Informed Consent
1.3.4 Agar mengetahui Pengambilan Keputusan Dalam Keperawatan
1.3.5 Agar mengetahui Penerapan Etik Dan Legal Pada Keperawatan
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi institusi pendidikan hasil makalah ini dapat dijadikan sebagai
bahan bacan dibidang kesehatan sebagai bahan informasi
1.4.2 Bagi pembaca dapat menegetahui dan memahami materi tentang
penerapan etik dan legal dalam praktik keperawatan profesional
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuh Pitfalls Yang Umum Terjadi Ada Aspek Etik Keperawatan Dan
Hukum Kesehatan
1. Pasien jatuh (Patient falls)
2. Gagal untuk menindaklanjuti perintah / potokol dokter (failure to follow
up MD orders/protocol)
3. Salah dalam pemberian obat (medication error)
4. Penggunaan peralatan yang tidak tepat (improper use of equipment)
5. Gagal dalam mengeluarkan benda asing (failure to remove foreign
objects)
6. Gagal dalam memberikan pemantaua yang adekuat (failure to provide
sufficient monitoring)
7. Gagal dalam berkomunikasi ( failure to communicate)
Bagaimana Menghindari Negligence
C = Check the order (periksa perintah dokter)
W = Wash your hand (cucilah tangan )
I = Identify the patient (identifikasi pasien).
P = Provide safety and privacy (berikan keamanan dan privasi)
A = Asses the problems (kaji masalah)
T = Teach and tell the patient (ajarkan dan katakan pada pasien)
ETIK
NILAI-NILAI
(agama, budaya, 6.Evaluasi 5.Pelaksanaan 4.Keputusan
dan lain-lain
Institusi
2.5 Penerapan Etik Dan Legal Pada Keperawatan
Contoh kasus:
Eleanor Gift, perempuan berusia 68 tahun dijadwalkan untuk operasi triple
bypass. Martha blake, adalah perawat yang memberikan pengajaran praoperasi
pada sore sebelum prosedur dijadwalkan. Tampak jelas bagi blake bahwa Ny.
Gift tidak menginginkan operasi tersebut.Dia memperlihatkan ketakutan yang
besar terhadap prosedur operasi dan secara keseluruhan serasa sangat negative
terhadap hasil operasi.Sementara itu, dokter bedah telah meyakinkan Ny. Gift
dan keluarga bahwa operasi itu harus dilakukan untuk membuatnya bertahan
hidup.Walaupun Ny. Gift sama sekali tidak nyaman terhadap kondisi
tersebut, namun dia memutuskan untuk tidak menjalani operasi besok pagi.
Apa tanggung jawab perawat dalam situasi seperti ini?
Tahap 5: Implementasi
Ketika keputusan dibuat, hal penting selanjutnya adalah
mengimplementasikan tindakan. Pada situasi ini, perawat memutuskan untuk
mengetahui lebih jauh mengenai kekhawatiran pasien dan menentukan apakah
pasien dapat membuat keputusan otonom.
Tahap 6: Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap yang penting, walaupun sudah terlihat jelas.
Tahap ini diperlukan untuk mengevaluasi dampak dari keputusan yang telah
dibuat. Perawat harus mengetahui apakah implementasi tindakan telah sesuai
dengan yang diinginkan. Bukti bahwa intervensi telah berhasil diantaranya
penurunan tingkat kecemasan Ny. Gift dan perasaan negatif tentang peluang
hasil operasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Utilitirianism “Greatest happiness principles” (Prinsip kebahagiaan
tertinggi)
Deontology “Rightness or wrongness of an action depended on in the
inherent moral significance of the action.” (kebenaran atau kesalahan dari
tindakan tergantung pada signifikasi moral yang melekat pada tindakan
tersebut.) “To do one’s duty was right, not to do one’s duty was
wrong.”(Selalu memegang janji dan tak pernah berbohong dengan sesuai
situasi.)
Prinsip dan asas etik keperawatan JABVC ( Justice, Autonomy,
Beneficence, veracity, confidentiality).
a. Saran
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk perbaikan makalah kami ini selanjutnya, atas bimbingan dan kerjasama
dosen dan rekan mahasiswa (i) kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA