OLEH
KELOMPOK 6:
HIKMATILLAH ( R011191058)
JAMILA (R011191146)
Serta penulis ucapkan terimakasih kepada Dosen Rini Rachmawaty, S.Kep., Ns., MN.,
Ph.D sekaligus pembimbing atas segala bantuannya
Saya mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini,
sesunguhnya jika itu kelebihan semua datangnya dari Allah SWT dan kekurangan itu
murni datangnya dari diri penulis sendiri, hakikatnya manusia tiada yang
sempurna.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan sarannya untuk kemajuan
makalah di masa mendatang. Akhir kata saya ucapakan Wasalammualikum
Warahmatullahi Wabarakatu.
i
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………..2
C. Tujuan…………………………………………………………………….2
ii
F. Masalah Etik yang Sering Terjadi dalam Pelayanan Kesehatan……………….20
G. Contoh kasus……………………………………………………………………21
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………..23
B. Saran…………………………………………………………………….23
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika keperawatan adalah etika ( yunani kuno: “ethikos” , berarti timbul dari
kebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi suatu studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis
dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Praktek keperawatan sebagai suatu pengalaman profesional di berikan
berdasarkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metodologi keperawatan dan di
landasi kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan mengatur hubungan antara
perawat dan pasien, perawat terhadap petugas, perawat terhadap anggota tim
kesehatan, perawat terhadap profesi dan perawat terhadap pemerintah bangsa dan
tanah air.
Pada hakikatnya keperawatan sebagai profesi senantiasa mengabdi kepada
kemanusiaan, mendahulukan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi,
bentuk pelayanannya bersifat humanistik, menggunakan pendekatan secara holistik,
di laksanakan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan serta menggunakan kode
etik sebagai tuntunan utama dalam melaksanakan pelayanan atau asuhan
keperawatan. Dengan memahami konsep etik, setiap perawat akan memperoleh
arahan dalam melaksanakan keperawatan yang merupakan tanggung jawab
moralnya dan tidak akan membuat keputusan secara sembarangan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan etika keperawatan ?
2. Apa saja teori- teori etika keperawatan ?
3. Apa saja macam macam dari etika keperawatan?
4. Apa saja tipe-tipe etika keperawatan ?
5. Apa saja prinsip-prinsip etika keperawatan ?
6. Bagaimana pendekatan dalam etika keperawatan ?
7. Apa saja hak etika perawat dalam profesi?
8. Apa tujuan dari etika keperawatan?
9. Apa yang dimkasud dilemma etik
10. Apa langkah atau solusi dalam pemecahan dilema etik
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah etika keperawatan
2. Agar dapat mengetahui dan memahami konsep dari etika keperawatan
3. Agar dapat mengaplikasikan etika keperawatan dalam melakukan tindakan
keperawatan
2
BAB II
PEMBAHASAN ETIK
Etika berasal dari bahasa yunani “Ethos” artinya adat kebiasaan. Berkaitan
dengan pertimbangan benar tidaknya suatu perubahan. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia etika memiliki tiga pengertian yaitu (1) ilmu tentang apa yg baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). (2) Kumpulan asas atau
nilai yang berkenaan dengan akhlak, (3) NIlai tentang benar dan salah yang dianut
suatu golongan atau masyarakat. Secara istilah etika adalah usaha mengatur
kehidupan, berada dalam aturan yang baik, beredar sesui dengan naluri kemanusiaan
Istilah etika memiliki beberapa arti dalam penggunaan secara umum. Etika
merujuk pada:
3
prinsip-prinsip untuk mendeterminasikan perilaku yang baik terhadap situasi
yang di hadapi (MacPahil, 1988).
Etika keperawatan merujuk pada isu etik yang terjadi dalam etik
keperawatan. American Nurse Association (ANA) merevisi Standar Clinical
Nursing Practice (1998) yang mewajibkan perawat untuk bertanggung gugat atau
tingkah laku mereka.
Etika identik dengan moral, moral berasal dari bahasa latin “Mores” yaitu
tata susila, budi pekerti, kesopanan, adap perangai, dan tingkah laku. Moralitas (atau
moral) sama dengan etika dan banyak yang menggunakan istilah ini secara
bergantian. Moralitas biasanya merujuk pada standar pribadi atau perorangan
tentang benar-salah suatu tingkah laku, karakter, atau sikap. Perawat harus
membedakan antara moralitas dan hukum. Hukum mencerminkan nilai moral
masyarakat dan memberi panduan dalam menentukan apa saja yang termasuk moral.
4
Namun tindakan dapat dianggap sesui hukum, tetapi tidak secara normal. Sebagia
contoh, program program resusitasi penuh pada pasien yang sedang sekarat tidak
bertentangan dengan hukum, tetapi orang masih mempertanyakan apakah tindakan
tersebut sesui moral. Sebaliknya, tindakan dapat dianggap sesui moral tetapi ilegal.
Sebagai contoh, jika seorang anak mengalami henti napas di rumas, secara normal di
benarkan untuk mengemudi melebihi batas kecepatan menuju rumah sakit, tetapi
tindakan ini melanggar hukum
Menurut sumber lain perbedaan antara etika dan moral adalah moral
mempunyai arti tuntutan perilaku dan keharusan masyarakat, sedangkan etika
mempunyai arti prinsip-prinsip dibelakang keharusan tersebut. (Thompson dan
Thompson, 1981; lih Doheny, Cook,Stoper, 1982)
5
B. Teori –Teori Dalam Etika Keperawatan
Teori dasar etika merupakan penuntun untuk membuat keputusan etis praktik
profesional ( Fry, 1991 dalam buku Suhaemi 2010) ahli filsafat moral telah
mengembangkan beberapa teori etik , yang secara garis besar dapat di klasifikasikan
menjadi teori teleologi dan deontologi.
1. Teleologi
Teleologi berasal dari bahasa yunani, dari kata ledos berarti akhir . Istilah
teleologi dan utulitarianisme sering di gunakan saling bergantian . Teleologi
merupakan doktrin yang menjelaskan fenomena berdasarkan akibat yang di hasilkan
atau konsekuensi yang dapat terjadi . Pencapaian hasil akhir dengan kebaikan yang
maksimal dan ketidak baikan sekecil mungkin bagi manusia ( Kellly, 1987 dalam
buku Suhaemi, 2010). Contoh penerapan teori ini ; bayi yang lahir cacat lebih baik
di izinkan meninggal dari pada nantinya menjadi beban masyarakat
2. Deontologi
Deontologi berasal dari bahasa yunani, deon berarti tugas , berprinsip pada aksi
atau tindakan. Menurut Kant , benar atau salah bukan di tentukan oleh hasil akhir
atau konsekuensi dari suatu tindakan, melainkan oleh nilai moralnya. Kant
berpendapat bahwa prinsip moral atau yang terkait dengan tugas harus bersifat
universal, tidak kondisional, dan imperative. Contoh penerapan deontology ; seorang
perawat yang yakin bahwa klien harus di beri tahu tentang yang sebenarnya terjadi
walaupun kenyataannya tersebut sangat menyakitkan.
6
C. Macam Macam Etika
Manusia di sebut etis, ialah manusia yang secara utuh dan menyeluruh
mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas kesimbangan antara
kepentingan pribadi dengan pihak lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan
antara kedudukannya sebagai makhluk yang berdiri sendiri dengan penciptanya.
Termasuk di dalamnya membahas nilai nilai atau norma norma yang di kaitkan
dengan etika. Terdapat dua macam etika sebagai berikut ( J.Hanafia dan A. Amir,
1999)
1. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku
manusia serta apa yang di kejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu
yang bernilai. Artinya, etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa adanya,
yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan
situasi dan realitas yang membudaya. Dapat di simpulkan bahwa kenyataan dalam
penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang di kaitkan dengan
kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat betindak secara etis.
2. Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya di miliki oleh manusia atau apa yang seharusnya di jalankan oleh
manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam suatu masyarakat yang di kaitkan
dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak etis.
7
D. Tipe Tipe Etika Keperawatan
Menurut Dalami (2010) tipe tipe etika keperawatan dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Biotik
Pada lingkup yang lebih sempit, biotik merupakan evaluasi etik pada
moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaaan pengobatan pada
manusia. Pada lingkup yang lebih luas,Biotik mengevaluasi pada semua tindakan
moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme
terhadap pengobatan dan biologi. Isu dalam biotik antara lain : peningkatan mutu
genetic, etika lingkungan, pemberi pelayanan kesehatan.
Etik kinik merupakan bagian dari biotik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien.
Bagian dari biotik yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.
8
E. Prinsip – prinsip Etika Keperawatan
Prinsip bahwa dasar kode etik adalah menghargai hak dan martabat manusia,
tidak akan pernah berubah. Prinsip ini juga di terapkan baik dalam bidang
pendidikan maupun pekerjaan . Juga dalam hak-haknya memperoleh pelayanan
kesehatan ( Suhaemi ,2010).
1. Otonomi
9
Contoh: Kebebasan pasien untuk memilih pengobatan dan siapa yang berhak
mengobatinya sesuai dengan yang diinginkan.n dalam membuat keputusan
tentang perawatan dirinya.
Berbuat baik berarti hanya melakukan sesuatu yang baik kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau
kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
3. Keadilan ( Justice )
Keadilan (Justice) Hak setiap orang untuk diperlakukan sama (facione et all,
1991). Merupakan suatu prinsip moral untuk berlaku adil bagi semua individu.
Artinya individu mendapat tindakan yang sama mempunyai kontribusi yang
relative sama untuk kebaikan kehidupan seseorang. Prinsip dari keadilan
menurut beauchamp dan childress adalah mereka yang sederajat harus
diperlakukan sederajat, sedangkan yang tidak sederajat diperlakukan secara
tidak sederajat, sesuai dengan kebutuhan mereka Ketika seseorang mempunyai
kebutuhan kesehatan yang besar, maka menurut prinsip ini harus mendapatkan
sumbersumber yang besar pula, sebagai
10
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya atau cedera fisik dan psikologis
pada klien. Dalam praktek segala langkah yang di ambil perawat dalam proses
kesembuhan pasien harulah berhati hati dan tidak boleh merugikan pasien.
5. Kejujuran ( Veracity)
7. Kerahasiaan ( Confidentiality)
8. Akutabilitas (akuntability)
Tindakan seseorang yang professional harus dapat di nilai dalam situasi yang
tidak jelas. Perawat harus mampu bertanggung jawab dan bertanggung gugat
atas segala tindakan yang dilakukannya.
11
F. Pendekatan dalam etika keperawatan
12
G. Perbedaan Etika dengan Etiket
Etika merupakan ilmu tentang apa yg baik dan apa yg buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak)
1. Memberi norma tentang apakah suatu perbuatan boleh di lakukan atau tidak
2. Selalu berlaku, meskipun tidak ada orang lain yang menyaksikan
3. Lebih bersifat mutlak
4. Menyangkut aspek dan batinia
Etiket atau norma kesopanan merupakan tata cara dalam memelihara hubungan baik
antara sesama manusia
1. Cara yang tepat atau di harapkan dan di tentukan untuk di lakukan dalam
kalangan masyarakat tertentu
2. Hanya berlaku dalam pergaulan yang membutuhkan kehadiran orang lain
3. Bersifat relatif, karena ukuran sopan santun terhadap masyarakat dengan
lainnya bisa berbeda
4. Menyangkut aspek lahiria .
13
I. Tujuan Etika Keperawatan
14
Pendidikan etika sangat penting dalam pendidikan keperawatan yang berfungsi
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik tentang perbedaan nilai, norma yang
timbul dalam keputusan keperawatan. Namun , etika keperawatan tidak cukup hanya
di ajarkan, tetapi harus di tanamkan dan di yakini oleh peserta didik melalui
pembinaan, tidak saja di pendidikan,tetapi dalam lingkungan pekerjaan dan
lingkungan profesi.
15
BAB III
16
B. Pendekatan dilemma etik
Dilema etik Menurut Arens dan Loebbecke, dilema etika adalah situasi yang
dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang layak harus di
buat. Untuk itu diperlukan pengambilan keputusan untuk menghadapi dilema
etika tersebut. Enam pendekatan u/ menghadapi dilema:
17
Pemberian informasi kepada klien, Perawat berperan memberikan
informasi kepada klien baik itu tentang kesehatan klien. biaya
pengobatan danjuga tindak lanjut pengobatan.
2. Hubungan Perawat-dokter
Perbedaan pandangan dalam pemberian praktik pengobatan.
Terjadi ketidaksetujuan tentang siapa yang berhak melakukan
praktik pengobatan, apakah dokter atau perawat.
Konflik peran perawat:
Salah satu peran perawat adalah melakukan advokasi, membela
kepentingan pasien. Saat ini keputusan pasien dipulangkan sangat
tergantung kepada putusan dokter. Dengan keunikan pelayanan
keperawatan, perawat berada dalam posisi untuk bisa menyatakan
kapan pasien bisa pulang atau kapan pasien harus tetap tinggal.
D. Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Dilema Etik
1. Kurangnya kerjasama untuk mempertahankan standar keperawatan
2. Mengabaikan pasien dan keterlibatan keluarga serta kebulatan tekad diri
sendiri
3. Tidak memberi kepercayaan dan mempertahankan keyakinan d
4. Kewajban profesional dan tugas untuk diri sendiri
5. Memperpanjang kehidupan vs. Mengakhiri kehidupan
18
E. Model Pemecahan Masalah
Kerangka pemecahan dilema etik banyak diutarakan oleh para ahli dan pada
dasarnya menggunakan kerangka proses keperawatan / Pemecahan masalah
secara ilmiah, antara lain:
1. Langkah penyelesaian masalah dan pembuatan keputusan yang
efektif.
Mengidentifikasi masalah dan pentingnya pembuatan
keputusan
Mengumpulkan informasi
Intentifikasi alternative
Mengukur bukti-bukti yang ada
Memilih alternatif pemecahan masalah
Melaksanakan alternatif yang dipilih
Melihat kembali keputusan yang di buat
19
e) Refleksi atas keputusan dan tindakan yang diambil:
Refleksi keputusan dan
Refleksi tindakan
3. Kozier&Erb (1989)
Kerangka pemecahan dilem etik:
1.) .Mengembangkan data dasar
2.) Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut
3.) Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang
direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir atau
konsekuensi tidakan
4.) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut dan siapa
pengambi keputusan yang tepat
5.) Mendefinisikan kewajiban perawat
6.) Membuat keputusan
F. Masalah Etik yang Sering Terjadi dalam Pelayanan Kesehatan atau
Keperawatan
1. Euthanasia
Eusthasia berasal dari bahasa yunani euthanathos. Eu artinya baik atau
tanpa penderitaan, sedangkan thanathos artinya mati atau kematian.
a. Euthanasia aktif/euthanasia agresif( suatu tindakan disengaja yg
menyebabkan klien meninggal: injeksi obat dosis letal....tindakan tsb
melanggar hukum dan dinyatakan dalam KUHP pasal 338,339,345
dan 359
b. Euthanasia pasif: menghentikn pengobatan atau perawatan supportif
yg mempertahankan hidup antibiotik, nutrisi, cairan, respirator yg
tidak diperlukan lagi)
c. Euthanasia volunter(klien sukarela dan bebas memilih u/ meninggal)
d. Euthanasia involunter(tindakan yg menyebabkan kematian dilakukan
bukan atas persetujuan klien dan seringkali melanggar keinginan
klien)
20
Dengan demikian secara etimologis, euthanasia dapat diartikan kematian
yang baik.atau mati dengan baik tanpa penderitaan.
2. Transplantasi organ
Apakah organ dapat diperjual belikan? Bagaimana hak donor u/ hidup
sehat dan sempurna, apakah sipenerima berhak menerima organ orang
lain, apakah yg mengoperasi sesuai kode etik profesi? Bagaiaman dengan
organ yg sch meninggal, apakah boleh diambil organnya ? Semua
penelaahaan donor organ harus iteliti dengan kajian majelis eti yg terdiri
dari para ahli di bid nya.
3. Determination of clinical death(perkiraan kematian klinis) Penentuan
meninggalnya sesorang secara klinis. Menurut Rosdahl(1999) kriteria
mati klinis (brain death): penghentian nafas nafas setelah berhentinya
pernafasan artifisial selama 3 menit(inspirasi-ekspirasi): berhentinya
denyut jantung, tdk ada respon verbal dan nonverbal thd stimulus
eksternal; hilangnya reflek(cephalic refleksO;pupil dilatasi,hilangnya
fungsi seluruh otak yg bisa dibuktikan dngn EEG
4. .Quality of life (kualitas dalam kehidupan)
Siapa yg berhak memberikan tindakan keperawatan pada klien koma;
siapa yg boleh memutuskan U/ menghentikan resusitasi; kalau ada dua
klien yg membutuhkn satu alat siapa yg didahulukan; apabila klien
kanker merasa gembira u/ tdk meneruskan pengobatan bagaimana sikap
perawat, bila klien hrs segera amputas telapi kliern tdk sadar siapakah yg
harus memutuskan..
5. Ethical issues in treatment(isu masalah etik dalam tindakan keperawatan)
Tindakan yg butuh biaya besar apakah tetap dilakukan meskipun klien
tidak mampu atau tidak mau
a. Klien menolak operasi, menolak NGT, menolak fototerapi
b. DO obal TBC, DO kemotrapi
c. Menunda pengobatan krn tdk ada donor atau klg menolak
transplantasi ginjal, cangkok jantung.
21
G. Contoh Kasus
1. Kasus Hasan Kusuma-Indonesia
Sebuah permohonan untuk melakukan eutanasia pada tanggal 22 Oktober
2004 telah diajukan oleh seorang suami bernama Hassan Kusuma karena
tidak tega menyaksikan istrinya yang bernama Agian Isna Nauli, 33
tahun, tergolek koma selama 2 bulan dan di samping itu ketidakmampuan
untuk menanggung beban biaya perawatan merupakan suatu alasan pula.
Permohonan untuk melakukan eutanasia ini diajukan ke Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat. Kasus ini merupakan salah satu contoh bentuk
eutanasia yang di luar keinginan pasien. Permohonan ini akhirnya ditolak
oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan setelah menjalani perawatan
intensif maka kondisi terakhir pasien (7 Januari 2005) telah mengalami
kemajuan dalam pemulihan kesehatannya.
22
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN:
Etika adalah kebiasaan atau model perilaku, atau standar yang diharapkan dan
kriteria tertentu untuk suatu tindakan , etika juga dapat di artikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pertimbang pembuatan keputusan, benar atau tidaknya suatu
perbuatan.Maka dapat di artikan bahwa etika adalah peraturan atau norma yang
dapatdi artikan sebagai acuan.
Etika merupakan salah satu aturan yang mengatur hubungan antara perawat dan
pasien. Agar kerja sama antara pasien dan perawat dapat terjalin dengan baik guna
mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu.
B. SARAN:
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan agar perawat mampu beretika
dengan baik dalam praktiknya.
23
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/presentation/375003978/Dilema-Etik-Dalam-Keperawatan
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=LKpz4vwQyT8C&oi=fnd&pg=PT
37&dq=teori+etika+keperawatan&ots=gk36CUakno&sig=TK_FjfTKinuFFQpBtenn
KPLz_0g&redir_esc=y#v=onepage&q=teori%20etika%20keperawatan&f=false
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/afifah/material/etikakeperawatan.pdf
https://www.scribd.com/document/338820786/Pengertian-etika-keperawatan
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=i6ZQ69M66VAC&oi=fnd&pg=PA
4&dq=etika+keperawatan&ots=pVt0-
oZfpj&sig=rS_iMjWkGSeyvdsvEprw1fySTxQ&redir_esc=y#v=onepage&q=etika%
20keperawatan&f=false
https://www.slideshare.net/choirunisarumandani/dilema-etik-keperawatan-model-
pemecahan-masalah-66985340
https://www.scribd.com/presentation/375003978/Dilema-Etik-Dalam-Keperawatan
24