Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Organisasi Unsur dan Asas Organisasi

Ditulis oleh : Admin


Pengertian Organisasi Unsur dan Asas - Ada banyak pengertian tentang organisasi dan kantor, di sini secara
ringkas akan dijelaskan sebagai berikut.
Definisi Organisasi adalah satu jenis wadah perlengkapan di masyarakat yang dibikin oleh orang-orang dengan
tujuan dapat memperoleh efisiensi kerja tertentu yang sebesar-besarnya.
Kantor adalah bagian dari organisasi yang menjadi pusat kegiatan administrasi dan tempat pengendalian
kegiatan informasi. Berarti segala macam urusan di dalam organisasi harus melewati kegiatan kantor dan keluar
masuknya informasi menyangkut organisasi juga harus melalui kantor.
Organisasi itu sendiri dibentuk oleh orang-orang dengan tujuan tertentu yang dapat dipetik hasilnya secara
bersama-sama, berarti cukup ditangani secara sendiri perorangan, maka orang-orang tidak akan membuat wadah
yang disebut organisasi.
Unsur-Unsur Organisasi
Kalau kita memperhatikan penjelasan di atas tentang pengertian organisasi maka dapatlah dikatakan bahwa
setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:

a) Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.

b) Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang.

c) Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing.

d) Ada tujuan tertentu.

a) Sebagai Wadah atau Tempat untuk Bekerja Sama


Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang unutk melaksanakan
suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan.
Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian
tempat di sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan
orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi
mahasiswa dan sebagainya.
b) Proses Kerja Sama Sedikitnya Antar Dua Orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua
orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut dilakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu disusun
harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama dilakukan dalam suatu organisasi, mempunyai
kemungkinan untuk dilaksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu
hanya bersifat sementara, di mana hubungan antarkerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat
diatur dengan sebaik-baiknya.
c) Jelas T ugas Kedudukannya Masing-Masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing- masing orang atau pihak hubungan satu dengan
yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat
dihindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan
bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
d) Ada Tujuan Tertentu

Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi
organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak
baik. Selain itu dengan cara mengorganisiasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut:
Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Secara
ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah:

Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.

Harus ada orang-orang yang bekerja sama.

Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.

Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.

Gambar Unsur-unsur oragnisasi


Asas-Asas Organisasi
Agar suatu organisasi dapat berjalan baik perlu adanya asas-asas atau prinsip-prinsip tertentu. Atau dengan kata
lain suatu organisasi yang baik perlu dilandasi oleh suatu asas-asas atau prinsip-prinsip tertentu.
Dengan pengetahuan tentang asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi maka dalam setiap usaha untuk
mengorganisasi kalau tidak mau mengalami kesulitan atau kegagalan maka prinsip-prinsip tersebut harus kita
perhatikan. Adapun beberapa asas atau prinsip organisasi yang perlu diketahui antara lain adalah sebagai
berikut:

1.

Asas perumusan tujuan

2.

Asas pembagian kerja

3.

Asas pendelegasian wewenang

4.

Asas koordinasi

5.

Asas efisiensi pengawasan

6.

Asas pengawasan umum

1. Asas Perumusan Tujuan


Dalam menyusun suatu organisasi, maka asas yang harus diperkirakan adalah asas perumusan tujuan. Dengan
asas tersebut maka berarti bahwa sebelum organisasi tersebut disusun, maka terlebih dahulu harus mengetahui
tujuan dari organisasi itu dibentuk. Dengan lain menyusun organisasi tersebut bermaksud agar tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan efektif.

2. Asas Pembagian Kerja


Di muka telah dikemukakan bahwa, dalam pembentukan atau penyusunan suatu organisasi adalah untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Karena suatu organisasi selalu membutuhkan
tenaga-tenaga orang lain yang kadang-kadang tidak sedikit jumlahnya, maka perlu adanya pembagian kerja
yang baik. Dengan adanya pembagian kerja maka tiap orang/bagian akan dapat mengetahui secara jelas tugas
dan tanggung jawab serta kedudukannya masing-masing dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, akan
dapat diharapkan tidak terjadinya kesimpangsiuran dalam pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara
efisien dan efektif.
3. Asas Pendelegasian Wewenang
Bagi manajer sulit untuk melakukan seluruh pekerjaan seorang diri baik karena keterbatasan kemampuan waktu
dan sebagainya. Untuk itu perlu bagi seorang manajer dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya
menyerahkan sebagian yang tidak begitu penting kepada bawahan-bawahannya.
4. Asas Koordinasi
Dengan adanya pembagian kerja dalam suatu organisasi maka diharapkan dalam pelaksanaan tugas-tugasnya
jangan sampai terjadi kesimpang siuran. Akan tetapi, dalam praktek adanya koordinasi yang baik maka
kemungkinan kesimpangsiuran itu tetap ada, sebab kecenderungan setiap orang atau setiap bagian mempunyai
egoisme untuk berusaha melaksanakan tugasnya sebaik mungkin. Tindakan ini pada prinsipnya adalah baik,
tetapi kalau tindakan ini berlebih-lebihan artinya tidak memperhatikan kegiatan-kegiatan lain maka justru dapat
menyulitkan, misalnya bagian produksi berusaha untuk meningkatkan produksinya sebanyak mungkin tanpa
memperhatikan bagian penjualan, maka ini berarti akan menimbulkan over produksi (produksi yang berlebihan).
5. Asas Batas Efisiensi Pengawasan
Dalam meningkatkan tugas masing-masing orang/bagian tersebut mempunyai beberapa orang yang di bawah
pengawasannya. Untuk itu batas-batas efisiensi pengawasan harus betul-betul diperhatikan, artinya bila batas
pengawasan orang hanya lima orang maka janganlah orang tersebut dibebani untuk mengawasi delapan orang.
Beberapa batas yang tepat sebenarnya tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing yang tidak dapat
dibuat standar secara tegas. Perbedaan kecakapan yang memimpin, sikap pekerjaan dan faktor-faktor lain ikut
pula menentukan beberapa batas yang paling baik.
6. Asas Pengawasan Umum
Suatu organisasi tidak dapat terjamin kelancarannya bila pengawasannya kurang baik untuk itu maka dalam
penyusunan organisasi harus dilakukan sedemikian rupa misalnya diusahakan penyusunan organisasi yang
sederhana sehingga dengan demikian pimpinan akan mampu melakukan pengawasan secara keseluruhan.

Gambar Asas-asas Penyusunan Organisasi


http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.com/2013/08/pengertian-organisasi-unsur-danasas.html

Asas Asas Organisasi


Organisasi yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan kebutuhan, harus didasarkan
pada asas, beberapa azas dalam organisasi adalah sebagai berikut :
1. Azas Tujuan Organisasi (Principle of organizational objectives)

Tujuan organisasi harus jelas dan rasional; apakah bertujuan untuk mendapatkan laba
ataukah untuk memberikan pelayanan. Hal ini merupakan bagian penting dalam
menentukan struktur organisasi.
2. Asas Kesatuan Tujuan (Principle of unity of objective)
Suatu organisasi harus ada kesatuan yang ingin dicapai. Organisasi secara keseluruhan
dan tiap-tiap bagiannya harus berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.organisasi akan
kacau bila tidak memiliki kesatuan tujuan.
3. Azas Kesatuan Perintah (Principle of unity of command)
Setiap bawahan menerima perintah ataupun memberikan pertanggungjawaban hanya
kepada satu orang atasan, namun seorang atasan dapat memerintah beberapa orang
bawahan.
4. Asas Rentang Kendali (Principel of the span of management)
Seorang manajer hanya dapat memimpin secara efektif sejumlah bawahan tertentu,
misalnya 3 sampai 9 orang. Jumlah bawahan ini tergantung kecakapan dan kemampuan
manajer bersangkutan.
5. Asas Pendelegasian Wewenang (Principle of delegation of authority)
Hendaknya pendelegasian wewenang dari seorang atau sekelompok orang kepada orang
lain jelas dan efektif sehingga seorang manajer mengetahui wewenangnya.
6. Azas Keseimbangan Wewenang Dan Tanggung Jawab (Principle of parity of
authority and responsibility)
Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Wewenang yang didelegasikan dengan
tanggung jawab yang timbul harus sama besarnya, hendaknya wewenang yang
didelegasikan tidak meminta pertanggungjawaban yang lebih besar dari wewenang itu
sendiri ataupun sebaliknya.
7. Azas Tanggung Jawab (Principle of responsibility)
Pertanggungjawaban dari bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan garis
wewenang (line authority) dan pelimpahan wewenang. Dengan kata lain, seseorang
hanya akan bertanggung jawab kepada orang yang melimpahkan wewenang tersebut.
8. Azas Pembagian Kerja (Principle of departmentation)
Pengelompokan tugas-tugas, pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang sama ke dalam satu
unit kerja hendaknya didasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan tersebut.
9. Azas Penempatan Personalia (Principle of personnel placement).
Penempatan orang-orang pada setiap jabatan harus didasarkan atas kecapakan, keahlian
dan keterampilannya (the right man, in the right job) : mismanagement penempatan
harus dihindarkan. Efektivitas organisasi yang optimal memerlukan penempatan
karyawan yang tepat. Untuk itu harus dilakukan seleksi yang objektif dan berpedoman
atas job specification dari jabatan yang akan diisinya.
10. Azas Jenjang Berangkai (Principle of scalar chain)
Saluran perintah atau wewenang dari atas ke bawah harus merupakan mata rantai
vertical yang jelas dan tidak terputus-putus serta menempuh jarak terpendek., jelas dan
menempuh jarak terpendeknya. Hal ini penting, karena dasar organisaasi yang
fundamental adalah rangkaian wewenang dari atas ke bawah.

11. Azas efisiensi (Principle of efficiency)


Suatu organisasi dalam mencapai tujuannya harus dapat mencapai hasil yang optimal
dengan pengorbanan yang minimal.
12. Azas Kesinambungan (Principle of continuity)
Organisasi harus mengusahakan cara-cara untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
13. Azas Koordinasi (Principle of coordination)
Merupakan rangkaian dari asas-asas organisasi lainnya. Koordinasi dimaksudkan untuk
mensinkronkan dan mengintegrasikan segala tindakan, supaya terarah pada sasaran
yang ingin dicapai.
http://blogprinsip.blogspot.com/2012/10/asas-asas-organisasi.html
Nurul Hidayatun's Blog
Selasa, 30 April 2013
ASAS-ASAS ORGANISASI
Organisasi adalah suatu sistemperserikatan, berstruktur dan terkoordinasi dari
sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
proses pengorgaisasian adalah meliputi pembatasan dan penjumlahan tugas-tugas,
pengelompokan dan pengklasifikasian tugas-tugas, pendelegasian wewenang di antara
karyawan perusahaan.
Suatu organisasi harus didasarkan pada asas (prinsip-prinsip) organisasi sebagai berikut:
1. Principle of Organizational Objective (asas tujuan organisasi)
Tujuan organisasi harus jelas dan rasional yaitu apakah :

Mendapatkan laba (business organization)

Memberikan pelayanan (public organization).


2. Principle of Unity of Objective (asas kesatuan tujuan)

Harus ada tujuan yang ingin dicapai

Keseluruhan dan tiap-tiap bagiannya harus berusaha mencapai tujuan tersebut.


3. Principle of Unity of Command (asas kesatuan perintah)

Setiap bawahan bertanggung jawab hanya kepada satu orang atasan.

Atasan boleh memerintah beberapa bawahan.


4. Principle of the Span of Management (asas rentang kendali)

Seorang manajer hanya memimpin sejumlah bawahan tertentu misal 3 sampai 9


orang.

Jumlah bawaahan tergantung kemampuan kerja manajer.


5. Principle of Delegation of Authority (asas pendelegasian wewenang)

Pendelegasian wewenang harus jelas dan efektif.

6. Principle of Parity of Autyority and Responsibility (asas keseimbangan wewenang dan


tanggung jawab)

Wewenang harus dan tanggung jawab harus seimbang, misalnya jika wewenang
sebesar X, tanggung jawabnya pun harus sebesar X pula.
7. Principle of Responsibility (asa tanggung jawab)

Pertanggungjawaban dari bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan garis


wewenang.
8. Principle of Departementation (principle of devision of work = asas pebagian kerja)

Pengelompokan tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan yang sama ke dalam satu unit


kerja hendaknya didasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan tersebut.
9. Principle of Personnel Placement (asas penempatan personalia)

Penempatan karyawan harus tepat sesuai keahlian masing-masing.

Harus dibuat job spesification ketika akan diadakan seleksi.


10. Principle of Scalar Chain (asas jenjang berangkai)
Rangkaian wewenang dari atas ke bawah, hindari tindakan dumping .
11. Principle of Efficiency (asas efisiensi)
Mencapai tujuan yang maksimal dengan pengoranan yang minimal.
12. Principle of Continuity (asas kesinambungan)

Organisasi harus mengusahakan cara-cara untuk menjamin kelangsungan


hidupnya.
13. Principle of Coordination (asas koordinasi)

Mencinkronkan dan mengintegrasikan segala tindakan, supaya terarah kepada


sasaran yang ingin dicapai.

Ciri-ciri organisasi yang baik dan efektif, antara lain :


1. Tujuan organisasi itu jelas dan realitas.
2. Pembagian kerja dan hubungan pekerjaan antara unit kerja harus baik dan jelas.
3. Organisasi harus menjadi wadah yang efektif dalam mencapai tujuan.
4. Tipe organisasi dan strukturnya harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan
5. Unit-unit kerja ditetapkan berdasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan.
6. Job description setiap jabatan harus jelas.
7. Rentang kendali setiap bagian berdasarkan volume pekerjaan.
8. Summber perintah dan tanggung jawa harus jelas.
9. Jenis wewenang yang dimiliki setiap pejabat harus jelas.

10. Tidak ada mismanajemen penempatan karyawan.


11. Hubungan antar bagian jelas dan serasi.
12. Pendelegasian wewenang berdasarkan Job description.
13. Deferensiasi, koordianasi, integrasi dan sinchronisasi harus baik.
14. Organisasi luwes dan fleksiel.
15. Organisasi mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Diposkan oleh Nurul Hidayatun di 19.21


http://hidayatunnurul9.blogspot.com/2013/04/asas-asas-organisasi.html

Anda mungkin juga menyukai