Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH FUNGSI MANAGEMEN SEBAGAI

PENGARAHAN DAN PENGAWASAN

DISUSUN OLEH
DAUD BRYAN N./14030119130128
ADVENDA NITYASA S./14030119130132
ABRAAR ZACHARIA/14030119130136
LEONI BUNGA INTAN/14030119130140
MATHEUW WONG/14030119140064
WYANET JOLIEANE R./14030119140142
LISA ZULIASARI/14030119140145
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Pada zaman sekarang baik individu maupun organisasi masih banyak yang belum mampu
untuk menerapkan managemen yang baik. Dalam sebuah managemen yang baik harus memiliki
empat fungsi penting dari Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Salah satu fungsi tidak
berjalan dengan baik dapat mempengaruhi segala aspek managemen.
Banyak individu maupun organisasi yang tidak dapat melakukan pengarahan dan
pengawasan organisasi dengan baik. Pengarahan dalam memotivasi tiap anggotanya dan
berkomunikasi antar anggota maupun mengatasi masalah yang ada di dalam organisasi Fungsi
pengarahan secara sederhana, adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan
melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya
dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi
dan disiplin. Fungsi leading sering disebut dengan bermacam-macam nama antara lain leading,
motivating, actuating atau lainnya.
Bila fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak menyangkut aspek-aspek abstrak
proses managemen,kegiatan pengarahan langsung menyangkut orang-orang dalam organisasi.
Kemudian, semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pengawasan atau
sekarang banyak digunakan dengan istilah pengendalian. Pengawasan adalah penemuan dan
penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan
telah yang ditetapkan. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi
dicapai dengan efisien dan efektif. Pengawasan negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan
yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari pengarahan dan pengawasan?
2. Apa isi fungsi dari pengarahan dan pengawasan?
3. Apa pentingnya dari adanya fungsi pengarahan dan pengawasan?
1.3. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Mengetahui pengertian dari pengarahan dan pengawasan.
2. Mengetahui isi fungsi dari pengarahan dan pengawasan.
3. Mengetahui pentingnya dari adanya fungsi pengarahan dan pengawasan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN ACTUATING

Actuating (pengarahan) adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan kegiatan


mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif secara efisien, agar
terwujudnya tujuan dari perusahaan, karyawan bahkan masyarakat.Dengan kata lain actuating adalah
suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan berpedoman pada perencanaan (planning)
dan usaha pengorganisasian (organizing). Actuating merupakan fungsi yang paling fundamental dalam
manajemen, karena merupakan pengupayaan berbagai jenis tindakan itu sendiri, agar semua
anggota kelompok mulai dari tingkat teratas sampai tingkat terbawah, berusaha mencapai sasaran
organisasi sesuai rencana yang telah ditetapkan semula, dengan cara terbaik dan benar. Memang
diakui bahwa usaha-usaha perencanaan dan pengorganisasian bersifat vital, tetapi tidak akan ada
output konkrit yang akan dihasilkan sampai kita mengimplementasi aktivitas-aktivitas yang
diusahakan dan yang diorganisasikan. Oleh karena itu diperlukan tindakan penggerakan,
pengarahan (actuating) atau usaha untuk menimbulkan action (tindakan).

2.2. PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI


1. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Pengarahan yaitu mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja
secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
2. George R. Terry
Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to achieve
the objective willingly and keeping with the managerial planning and organizing efforts.
Artinya :
Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok, agar mau bekerja sama dan
bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan  perencanaan
dan usaha-usaha pengorganisasian.
3. Koontz dan O’Donnel
Directing and leading are the interpersonal    aspects of managing by which subordinate
are led to understand and contribute effectively and efficiency to the attainment of
enterprise objectives.
Artinya :
Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh
adanya  pengaturan terhadap bawahan - bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian
pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata.
Jadi, pengarahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk membimbing,
menggerakkan, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan
sesuatu kegiatan usaha.
4.  Keith Davis
Actuating adalah kemampuan membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan dengan penuh semangat.

2.3. BAGIAN BAGIAN ACTUATING


A. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin, Mavere  yang berarti dorongan atau daya penggerak.
Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau
pengikut. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan,
agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan
keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Pada dasarnya perusahaan
bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu,cakap, dan terampil, tetapi yang
terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang
optimal. Motivasi penting, karena dengan motivasi ini, diharapkan setiap individu
karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi.
Teori teori motivasi dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu :

a) Teori-Teori Motivasi

1) Teori-Teori Petunjuk (prescriptive theories)

Mengemukakan bagaimana memotivasikan para karyawan. Teori-teori ini didasarkan atas


pengalaman coba-coba. Faktor-faktor yang dapat dipakai untuk memotivasi telah banyak
dibahas di bagian-bagian sebelumnya,Sehingga teori-teori ini tidak diliput dalam
pembicaraan terakhir.

2) Teori-Teori Isi (content theories)

Kadang-kadang disebut teori-teori kebutuhan (need theories) adalah berkenaan dengan


pernyataan apa penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada pernyataan “apa”
dari motivasi. Teori-teori yang sangat terkenal diantaranya:

1. Hierarki kebutuhan dari psikolog Abraham H. Maslow


2. Frederick Herzberg dengan teori motivasi-pemeliharaan atau motivasi-higienis
3. Teori prestasi dari penulis dan peneliti David McClelland

3) Teori- Teori Proses (process theories)

Berkenaan dengan bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan atau menjelaskan aspek
“bagaimana” dari motivasi. Teori-teori yang termasuk kategori teori proses adalah :

1. Teori pengharapan
2. Pembentukan perilaku (operant conditioning)
3. Teori Porter-Lawler
4. Teori Keadilan

b) Tujuan Pemberian Motivasi

1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan.


  

2.  Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan

3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.


4.  Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan.

5.  Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan.

6.  Mengefektifkan pengadaan karyawan.

7.  Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

8.  Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan.

9.  Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.

10. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.


11. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

c) Jenis- Jenis Motivasi


1. Motivasi Positif (insentif positif) manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif
ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya
senang menerima yang baik-baik saja.
2. Motivasi Negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahannya dengan
memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik
(prestasinya rendah). Dengan motivasi negatif ini, semangat kerja bawahan dalam
jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka takut dihukum, tetapi untuk
jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.

d) Metode –Metode Motivasi


1. Metode Langsung (direct motivation), adalah motivasi (material dan nonmaterial)
yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasannya. Jadi, sifatnya khusus seperti memberikan pujian,
penghargaan, bonus, piagam dan lain sebagainya.
2.  Motivasi Tidak Langsung (indirect motivation), adalah motivasi yang diberikan
hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah
kerja/kelancaran tugas, sehingga para karyawan betah dan bersemangat
melakukan pekerjaannya. Misalnya: kursi yang empuk, mesin-mesin yang baik,
ruangan kerja terang dan nyaman, suasana dan lingkungan pekerjaan yang baik,
penempatan karyawan yang tepat dan lain-lainnya. Motivasi tidak langsung ini
besar pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja karyawan, sehingga
produktivitas kerja meningkat.
e) Motivasi Adalah Lebih Dari Sekedar Teknik-Teknik

Motivasi adalah lebih inklusif dari sekedar aplikasi berbagai peralatan atau cara
tertentu untuk mendorong peningkatan keluaran. Motivasi juga filsafat, atau
pandangan hidup yang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan keinginan karyawan.
Jadi, penting diperhatikan oleh manager bahwa teori-teori motivasi harus digunakan
secara bijaksana. Manager yang dapat melihat motivasi sebagai system, yang
mencakup individu-individu,pekerjaan, dan situasi kerja; dan memahami hubungan
antara insentif, motivasi dan produktifitas, mereka akan mampu memperikarakan
perilaku bawahan.

Anda mungkin juga menyukai