Anda di halaman 1dari 12

PERSEPSI

MATA KULIAH : PSIKOLOGI

KELOMPOK II
DISUSUN OLEH :

ADITA WINDY DAMAYANTI (201501047)


BATARI KUSUMA FAJRIANI (201501054)
ERNA KARISATIL ALA (201501062)
FITRI FEBRIANI (201501066)
IRFAN ADE PRASETYO (201501072)
LUKMAN SAGOPI (201501077)
MARETA DIAHAYU ANGGRAENY (201501078)
NUR SUSI SUSANTI (201501081)
RISMA FRISTY F W (201501086)

AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB PONOROGO


PROGRAM DIPLOMA DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2015/2016

Jl. Ciptomangunkusumo No.82A Telp.0352 - 461792, Fax. 0352 - 462819

Keniten.Akper-pemkab-Ponorogo.blogspot.com Email:Akperpemkab.Ponorogo@yahoo.co.id

1|Psikologi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat, Taufik
serta Hidayah-Nya kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah yang bertema Persepsi. Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan demi semakin baiknya sajian makalah ini.
Semoga makalah ini memberi informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
meningkatkan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Ponorogo, 29 September 2015

Penyusun

2|Psikologi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. i
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... ii
B. Tujuan ...................................................................................................................... iii
C. Manfaat .................................................................................................................... iv
BAB II : PEMBAHASAN
1. Pengertian Persepsi ................................................................................................. v
Bentuk bentuk persepsi
Ciri-ciri umum dunia persepsi
Hakikat persepsi
Syarat terjadinya persepsi
Proses persepsi
Sifat-sifat persepsi
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ....................................................... vi
Psikologi Persepsi
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persepsi
3. Determinan Persepsi ............................................................................................... vii
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .............................................................................................................. viii
Saran ........................................................................................................................ ix
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... x

3|Psikologi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia memiliki kemampuan
kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan di sekelilingnya melalui indera
yang dimilikinya, membuat persepsi terhadap apa-apa yang dilihat atau dirabanya, serta berfikir untuk
memutuskan aksi apa yang hendak dilakukan untuk mengatasi keadaan yang dihadapinya. Hal-hal yang
dapat mempengaruhi kemampuan kognitif pada manusia meliputi tingkat intelejensi,kondisi fisik, serta
kecepatan sistem pemrosesan informasi pada manusia. Bila kecepatan sistem pemrosesan informasi
terganggu, maka akan berpengaruh pada reaksi manusia dalam mengatasi berbagai kondisi yang
dihadapi.
Keterbatasan kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan pada kemampuan kognitif.
Masalah yang dialami bisa terjadi sejak lahir, atau terjadi perubahan pada tubuh manusia seperti terluka,
terserang penyakit, mengalami kecelakaan yang dapat menyebabkan kerusakan salah satu indera, fisik
atau juga mental. Akibat dari adanya keterbatasan kognitif ini, manusia menjadi tidak mampu untuk
memproses informasi dengan sempurna. Dengan ketidaksempurnaan ini maka manusia yang memiliki
keterbatasan kognitif mengalami masalah dalam meraba, mempelajari atau berfikir untuk bereaksi
terhadap keadaan yang dihadapinya.
Persepsi dalam arti sempit melibatkan pengalaman kita tapi secara psikis pengertian itu tidaklah
tepat. Tetapi lebih tepatnya persepsi merupakan proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-
data indera kita ( penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di
sekeliling kita, termasuk sadar dengan diri kita sendiri. Dan didalam mempersepsi keadaan sekitar maka
kita harus melibatkan indra kita maka akan lahir sebuah argumen yang berasal dari informasi yang
dikumpulkan dan diterima oleh alat reseptor sensorik kita sehingga kita dapat menggabungkan atau
mengelompokkan data yang telah kita terima sebelumnya melalui pengalaman awal kita.

B. Tujuan
Tujuan umum dari diadakannya penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui informasi
tentang Persepsi.

C. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari penulisan ini adalah dapat mempelajari hal-hal
yang berkaitan dengan Persepsi.

4|Psikologi
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Persepsi

persepsi diartikan sebagai proses mengetahui atau mengenali obyek dan kejadian obyektif
dengan bantuan indera. Sebagai cara pandang, persepsi timbul karena adanya respon terhadap stimulus.
Stimulus yang diterima seseorang sangat kompleks, stimulus masuk ke dalam otak, kernudian diartikan,
ditafsirkan serta diberi makna melalui proses yang rumit baru kemudian dihasilkan persepsi
Dalam hal ini, persepsi mencakup penerimaan stimulus (inputs), pengorganisasian stimulus dan
penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara yang dapat mempengaruhi
perilaku dan membentuk sikap, sehingga orang dapat cenderung menafsirkan perilaku orang lain sesuai
dengan keadaannya sendiri.
Sehingga dapat disimpulkan :
Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap
stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan
antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak.Proses kognisi dimulai dari persepsi.

Jalaludin Rakhmat (2007: 51) menyatakan persepsi adalah pengamatan tentang objek, peristiwa
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Sedangkan,

Suharman (2005: 23) menyatakan: persepsi merupakan suatu proses menginterpretasikan atau
menafsir informasi yang diperoleh melalui system alat indera manusia. Menurutnya ada tiga aspek di
dalam persepsi yang dianggap relevan dengan manusia, yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan
perhatian.

Bentuk bentuk Persepsi

1. Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal
berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.
2. Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
3. Persepsi perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
4. Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
5. Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.

Macam-macam Persepsi

Persepsi manusia sebenarnya terbagi dua, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepai
terhadap manusia. Persepsi terhadap manusia sering juga disebut persepsi sosial.
a) Persepsi terhadap lingkungan fisik
Persepsi orang terhadap lingkungan fisik tidaklah sama, dalam arti berbeda-beda., karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
Latar belakang pengalaman
Latar belakang budaya
Latar belakang psikologis
5|Psikologi
Latar belakang nilai, keyakinan, dan harapan
Kondisi factual alat-alat panca indera di mana informasi yang sampai kepada orang itu adalah lewat
pintu itu

b) Persepsi terhadap manusia


persepsi terhadap manusia atau persepai sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial
dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Setiap orang memilki gambaran yang
berbeda mengenai realitas di sekelilingnya. Dengan kata lain, setiap orang mempunyai persepsi yang
berbeda terhadap lingkungan sosialnya.

Ciri-Ciri Umum Dunia Persepsi

Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konsep ini biasa disebut dunia persepsi. Agar
dapat dihasilkan suatu penginderan yang bermakna, ada ciri ciri umum tertentu dalam dunia persepsi :

1. Modalitas : rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap tiap indera, yaitu
sifat sensori dasar masing-masing.
2. Dimensi ruang : dunia persepsi mempunyai sifat ruang ( dimensi ruang).
3. Dimensi waktu : dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat lambat, tua muda, dan
lain-lain.
4. Struktur konteks, keseluruhan yang menyatu : objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia
pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini
merupakan keseluruhan yang menyatu.
5. Dunia penuh arti; dunia persepsi adalah dunia penuh arti. kita cenderung pengamatan pada
gejala-gejala yang mempunyai makna bagi kita, yang ada hubungannya dengan tujuan yang ada
dalam diri kita.

Hakikat Persepsi

Persepsi ternyata banyak melibatkan kegiatan kognitif, orang telah menentukan apa yang telah
akan diperhatikan. Setiap kali kita memusatkan perhatian lebih besar kemungkinan tak akan
memperoleh makna darri apa yang kita tangkap, lalu menghubungkannya dengan pengaaman yang lalu,
dan dikemudian hari akan diingat kembali.
Kesadaran juga mempengaruhi persepsi, bila kita dalam keadaan bahagia, maka pemandangan
yang kita lihat akan sangat indah sekali. Tetapi sebaliknya, jika kita dalam keadaan murung,
pemandangan yang indah yang kita lihat mungkin akan membuat kita merasa bosan, ingatan akan
berperan juga dalam persepsi. Indra kita akan secara teratur akan menyimpan data yang kita terima,
dalam rangka memberi arti. Orang cenderung terus- menerus untuk membanding-bandingkan
penglihatan, suara dan penginderaan yang lainnya dengan ingatan pengalaman lalu yang mirip. Proses
informasi juga mempunyai peran dala persepsi. Bahasa jelas dapat memengaruhi kognisi kita,
memberika bentuk secara tidak langsung seorang mempersepsi dunianya.

Syarat Terjadinya Persepsi

Persepsi terdiri atas : perhatian dan stimulus. Syarat Terjadinya Persepsi yaitu :

1. Adanya objek yang di persepsi (fisik/kealaman)

2. Alat indera atau reseptor (fisiologis)

3. Perhatian (psikologis)
6|Psikologi
Proses Persepsi

Walgito (dalam Hamka, 2002) menyatakan bahwa terjadinya persepsi merupakan suatu yang
terjadi dalam tahap-tahap berikut:
1. Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman atau proses fisik,
merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia.
2. Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan proses
diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera) melalui saraf-saraf sensoris.
3. Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologik, merupakan proses
timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor.
4. Tahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan
dan perilaku.

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan, bahwa proses persepsi melalui
tiga tahap, yaitu:
1. Tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus sosial melalui alat indera
manusia, yang dalam proses ini mencakup pula pengenalan dan pengumpulan informasi tentang
stimulus yang ada.
2. Tahap pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta pengorganisasian informasi.
3. Tahap perubahan stimulus yang diterima individu dalam menanggapi lingkungan melalui proses
kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala, serta pengetahuan individu

Sifat-Sifat Persepsi

1. Persepsi Bersifat Dugaan


Oleh karena data yang kita peroleh mengenai objek lewat penginderaan tidak pernah
lengkap, persepsi merupakan loncatan langsung pada kesimpulan. Seperti proses seleksi,
langkah ini dianggap perlu karena kita tidak mungkin memperoleh seperangkat rincian yang
lengkap lewat kelima indera kita.
Proses persepsi yang bersifat dugaan itu memungkinkan kita menafsirkan suatu objek
dengan makna yang lebih lengkap dari suatu sudut pandang manapun. Oleh karena informasi
yang lengkap tidak pernah tersedia, dugaan diperlukan untuk membuat suatu kesimpulan
berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat penginderaan itu. Kita harus mengisi ruang
yang kosong untuk melengkapi gambaran itu dan menyediakan informasi yang hilang
Dengan demikian, persepsi juga adalah suatu proses mengorganisasikan informasi
yang tersedia, menempatkan rincian yang kita ketahui dalam suatu skema organisasional
tertentu yang memungkinkan kita memperolah suatu makna lebih umum.

2. Persepsi Bersifat Evaluatif


Persepsi adalah suatu proses kognitif psikologis dalam diri kita yang mencerminkan
sikap, kepercayaan, nilai, dan pengharapan yang kita gunakan untuk memaknai objek
persepsi. Dengan demikian, persepsi bersifat pribadi dan subjektif. Menggunakan kata-kata
Andrea L. Rich, persepsi pada dasarnya memiliki keadaan fisik dan psikologis individu,
alih-alih menunjukkan karakteristik dan kualitas mutlak objek yang dipersepsi. Dengan
ungkapan Carl Rogers, individu bereaksi terhadap dunianya yang ia alami dan
menafsirkannya dan dengan demikian dunia perseptual ini, bagi individu tersebut, adalah
realitas.

3. Persepsi Bersifat Konstektual


Suatu rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Dari semua pengaruh yang ada
dalam persepsi kita, konteks merupakan salah satu pengaruh yang paling kuat. Konteks yang
melingkungi kita ketika kita melihat seseorang, suatu objek atau suatu kejadian sangat
7|Psikologi
mempengaruhi struktur kognitif, pengharapan dan juga persepsi kita.
Dalam mengorganisasikan suatu objek, yakni meletakkannya dalam suatu konteks tertentu,
kita menggunakan prinsip-prinsip berikut:

a. Prinsip pertama. Stuktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau kedekatan
dan kelengkapannya
b. Prinsip kedua. Kita cenderung mempersepsi suatu rangsangan atau kejadian yang terdiri
dari objek dan latar belakangnya

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi


Thoha (1993) berpendapat bahwa persepsi pada umumnya terjadi karena dua faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dlam diri individu, misalnya
sikap, kebiasaan, dan kemauan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal
dari luar individu yang meliputi stimulus itu sendiri, baik sosial maupun fisik.
Persepsi individu dipengaruhi oleh faktor fungsional dan struktural. Faktor fungsional ialah
faktor-faktor yang bersifat personal. Misalnya kebutuhan individu, usia, pengalaman masa lalu,
kepribadian,jenis kelamin, dan hal-hal lain yang bersifat subjektif. Faktor struktural adalah
faktor di luar individu, misalnya lingkungan, budaya, dan norma sosial sangat berpengaruh
terhadap seseorang dalam mempresepsikan sesuatu.
Dari uraian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa persepsi dipengaruhi oleh beberapa
faktor internal dan eksternal, yaitu faktor pemersepsi (perceiver), obyek yang dipersepsi dan
konteks situasi persepsi dilakukan.
Berbeda dengan persepsi terhadap benda mati seperti meja, mesin atau gedung, persepsi
terhadap individu adalah kesimpulan yang berdasarkan tindakan orang tersebut. Objek yang
tidak hidup dikenai hukum-hukum alam tetapi tidak mempunyai keyakinan, motif atau maksud
seperti yang ada pada manusia. Akibatnya individu akan berusaha mengembangkan penjelasan-
penjelasan mengapa berperilaku dengan cara-cara tertentu. Oleh karena itu, persepsi dan
penilaian individu terhadap seseorang akan cukup banyak dipengaruhi oleh pengandaian-
pengadaian yang diambil mengenai keadaan internal orang itu (Robbins, 2003).

Psikologi Persepsi
Dalam psikologi, persepsi visual adalah kemampuan manusia untuk
menginterpretasikan informasi yang ditangkap oleh mata. Hasil dari persepsi ini disebut
sebagai penglihatan (eyesight, sight atau vision). Unsur-unsur ragam psikologi dalam
penglihatan secara umum terangkum dalam sistem visual (visual system). Sistem visual pada
manusia memungkinkan untuk beradaptasi dengan informasi dari lingkungannya.
Masalah utama dari persepsi visual ini tidak semata-mata apa yang dilihat manusia
melalui retina matanya. Namun lebih daripada itu adalah bagaimana menjelaskan persepsi
dari apa yang benar-benar manusia lihat.

Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Persepsi


1. Karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses penginderaan saja,
maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Perhatian yang selektif: pemusatan perhatian
pada rangsang-rangsang tertentu saja. Ciri-ciri rangsang: rangsang yang bergerak di antara
rangsang-rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. Nilai-nilai dan kebutuhan
individu: seorang seniman mempunyai pengamatan yang berbeda dengan yang bukan
seorang seniman dalam mengamati objek tertentu. Pengalaman terdahulu sangat
mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunianya.
2. Ahli psikologi sosial yang menganut aliran kognitif berpendapat bahwa di dunia ini terdapat
2 macam realitas, yaitu realitas obyektif dan realitas subyektif. Setiap obyek adalah sama,
tetapi bila diamati oleh orang yang berbeda maka akan terjadi interpretasi yang berbeda
terhadap obyek tersebut. (Ancok, dkk., 1988).
8|Psikologi
3. Menurut Tagiuri (dalam Harvey dan Smith, 1977) ada 3 faktor yang mempengaruhi persepsi,
yaitu
(1) keadaan stimulus yang diamati;
(2) situasi sosial tempat pengamatan itu terjadi dan
(3) karakteristikm pengamatan.

Lebih jauh Walgito (1991) menjelaskan bahwa :

(a) mengenai stimulus, agar dapat dipersepsi, stimulus harus cukup kuat, melampui
ambang batas, berwujud manusia atau tidak (bila tidak berwujud manusia, ketepatan persepsi
ada pada individu.
(b) keadaan individu dari segi fisiologis dan psikologis, di mana dari segi fisiologis
sistem syaraf harus dalam keadaan baik, sedangkan secara psikologis, pengalaman, kerangka
acuan, perasaan, kemampuan berpikir dan motivasi akan berpengaruh dalam persepsi
seseorang, dan terakhir.
(c) lingkungan atau situasi, di mana bila objeknya manusia, maka objek dengan
lingkungan yang melatar belakanginya merupakan kesatuan yang sulit dipisahkan. Demikian
ini maka, dapat disimpulkan bahwa persepsi itu sangat subyektif karena disamping
dipengaruhi oleh stimulus dan situasi pengamatan juga dipengaruhi oleh pengalaman,
harapan, motif, kepribadian, dan keadaan fisik individu

3. Determinan Persepsi
Di samping faktor-faktor teknis seperti kejelasan stimulus [mis. suara yang jernih, gambar yang
jelas], kekayaan sumber stimulus [mis. media multi-channel seperti audio-visual], persepsi juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis. Faktor psikologis ini bahkan terkadang lebih menentukan
bagaimana informasi pesan stimulus dipersepsikan.
Faktor yang sangat dominan adalah faktor ekspektansi dari si penerima informasi sendiri. Ekspektansi
ini memberikan kerangka berpikir atau perceptual set atau mental set tertentu yang menyiapkan
seseorang untuk mempersepsi dengan cara tertentu. Mental set ini dipengaruhi oleh beberapa hal.

a.Ketersediaan informasi sebelumnya; ketiadaan informasi ketika seseorang menerima stimulus


yang baru bagi dirinya akan menyebabkan kekacauan dalam mempersepsi. Oleh karena itu,
dalam bidang pendidikan misalnya, ada materi pelajaran yang harus terlebih dahulu disampaikan
sebelum materi tertentu. Seseorang yang datang di tengah-tengah diskusi, mungkin akan
menangkap hal yang tidak tepat, lebih karena ia tidak memiliki informasi yang sama dengan
peserta diskusi lainnya. Informasi juga dapat menjadi cues untuk mempersepsikan sesuatu.

b.Kebutuhan; seseorang akan cenderung mempersepsikan sesuatu berdasarkan kebutuhannya


saat itu. Contoh sederhana, seseorang akan lebih peka mencium bau masakan ketika lapar
daripada orang lain yang baru saja makan.

c.Pengalaman masa lalu; sebagai hasil dari proses belajar, pengalaman akan sangat
mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan sesuatu. Pengalaman yang menyakitkan
ditipu oleh mantan pacar, akan mengarahkan seseorang untuk mempersepsikan orang lain yang
mendekatinya dengan kecurigaan tertentu. Contoh lain yang lebih ekstrim, ada orang yang tidak
bisa melihat warna merah [dia melihatnya sebagai warna gelap, entah hitam atau abu-abu tua]
karena pernah menyaksikan pembunuhan. Di sisi lain, ketika seseorang memiliki pengalaman
yang baik dengan bos, dia akan cenderung mempersepsikan bosnya itu sebagai orang baik,
walaupun semua anak buahnya yang lain tidak senang dengan si bos.

9|Psikologi
Faktor psikologis lain yang juga penting dalam persepsi adalah berturut-turut: emosi, impresi
dan konteks.

a.Emosi; akan mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi pada suatu
saat, karena sebagian energi dan perhatiannya [menjadi figure] adalah emosinya tersebut.
Seseorang yang sedang tertekan karena baru bertengkar dengan pacar dan mengalami
kemacetan, mungkin akan mempersepsikan lelucon temannya sebagai penghinaan.

b.Impresi; stimulus yang salient / menonjol, akan lebih dahulu mempengaruhi persepsi
seseorang. Gambar yang besar, warna kontras, atau suara yang kuat dengan pitch tertentu, akan
lebih menarik seseorang untuk memperhatikan dan menjadi fokus dari persepsinya. Seseorang
yang memperkenalkan diri dengan sopan dan berpenampilan menarik, akan lebih mudah
dipersepsikan secara positif, dan persepsi ini akan mempengaruhi bagaimana ia dipandang
selanjutnya.

c.Konteks; walaupun faktor ini disebutkan terakhir, tapi tidak berarti kurang penting, malah
mungkin yang paling penting. Konteks bisa secara sosial, budaya atau lingkungan fisik. Konteks
memberikan ground yang sangat menentukan bagaimana figure dipandang. Fokus pada figure
yang sama, tetapi dalam ground yang berbeda, mungkin akan memberikan makna yang berbeda.

10 | P s i k o l o g i
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada dasarnya dalam kehidupannya, manusia tidak lepas dari kegiatan komunikasi.
Komunikasi digunakan untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan dan manusia lainnya. Dalam
stimulus tersebut melalui panca indera yang dimilikinya. Namun dari stimulus-stimulus yang sama
mungkin akan ditafsirkan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Alat-alat indera yang dimiliki
manusia menyebabkan manusia mampu berpikir, merasakan, dan memiliki persepsi tertentu mengenai
dirinya dan dunia sekitarnya. Prasyarat terjadinya persepsi adalah penangkapan stimulus oleh alat-alat
indera, sehingga peranan alat-alat indera sangat penting.

Saran
Penulis berharap, para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya, juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

11 | P s i k o l o g i
DAFTAR PUSTAKA

Rosleny Marliany, M.Si. Paikologo Umum : Penerbit CV Pustaka Ceria : Bandung


Drs.Jalaluddin Rakhmat , M.SC .Psikologi Komunikasi :Penerbit PT Remaja Rosdakarya :
Bandung
Prof. Drs. H. A.W. Widjaja, KomunikasidanHubunganMasyarakat , PT BumiAksara : Jakarta
Werner J. Severin James W.TankardJr, 2009, Teorikomunikasisejarahmetodedanterapan,
Kencana : Jakarta
Prof Dr. AloLiliweri, 2011 ,KomunikasiSerba Ada SerbaMakna, Kencana : Jakarta

12 | P s i k o l o g i

Anda mungkin juga menyukai