HAKIKAT PSIKOLOGI
dengan proses yang tidak disadari ialah pemikiran, rasa takut, keinginan-keinginan seseorang yang tidak disadari seseorang tetapi membawa pengaruh terhadap perilakunya, dan ia juga percaya impuls pada masa anak-anak. Sub sadar (sub consciousness) Berisi hal-hal yang sewaktu-waktu bisa muncul dalam kesadaran. Kesadaran (consciousness) Segala sesuatu yang kita sadari yang menggerakkan tingkah laku individu yang berisi hal-hal yang disadari. Seperti belajar dan menulis. Pendapat lain yang disampaikan adalah id,ego, dan superego. Pendekatan Fenomenologis Pendekatan fenomenologis memusatkan perhatian pada pengalaman subjektif. Pendekatan ini berhubungan dengan pandangan pribadi mengenai dunia dan penafsiran mengenai berbagai kejadian yang dihadapinyafenomenologi individu. Pendekatan ini mencoba memahami kejadian atau fenomena yang dialami individu tanpa adanya beban prakonsepsi atau ide teoritis. Para ahli pendekatan ini percaya bahwa kita dapat belajar lebih banyak mengenal kodrat manusia dengan mempelajari bagaimana manusia memandang diri dan dunia mereka daripada mengamati tindak tanduk mereka. Pendekatan Humanistik Kekuatan motivasi yang paling utama dari diri seseorang ialah kecenderungan terhadap pertumbuhan dan aktualisasi diri. Kita semua memiliki kebutuhan dasar untuk mengembangkan potensi diri maju melebihi apa yang didapat sekarang meski dihalangi oleh rintangan. Secara alamiah kita akan cenderung untuk tetap membuktikan dan mewujudkan potensi yang kita miliki. Semua itu dapat berkaitan dengan pengalaman kesadaran serta pengalaman mistik.
perilaku. Disini, kita mendefinisikan psikologi sebagai studi ilmiah mengenai proses perilaku dan proses mental. Bidang-Bidang Psikologi 1. Psikologi Eksperimental Menggunakan metode eksperimen untuk pekerjaannya dan sering untuk Penelitian Yang sering diteliti adalah tentang sensasi dan persepsi, proses kognitif, learning, motivasi, dan emosi 2. Psikologi Perkembangan Membicarakan perkembangan psikis manusia dari lahir sampai tua. Psikologi yang khusus membicarakan tentang aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial. 4. Pikologi Kepribadian Psikologi yang khusus psikologi khusus yang membicarakan tentang struktur, dinamika dan perkembangan kepribadian. 5. Psikologi Industri Membicara aktivitas manusia yang berhubungan dengan industri dan organisasi. 6. Psikologi Klinis/Konseling Mendiagnosa dan mentretment individu yang memiliki problem psikologi Problem bisa berat bisa ringan Dilakukan oleh psikolog bergelar doktor dengan 3-4 tahun pengalaman kerjadan 1 tahun menekuni kesehatan mental. 7. Psikologi Pendidikan Psikologi khusus yang menguraikan tentang aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan. 3. Psikologi Sosial
Metode-Metode penelitian
1. Metode Longitudinal 2. Metode Cros-Sectional Metode Introseksi Metode Ekstropeksi Metode Eksperimen Metode Kuesioner Metode Interview Metode Observasi Metode Biografi Metode Analisis Karya Metode Klinis Metode testing Metode Statistik
Tujuan meneliti Motivasi utama semua penelitian ilmiah yaitu untuk mendapatkan kebenaran ilmiah. Ada dua kategori besar kebenaran ilmiah : 1. Tujuan ilmiah (scientific objective), yaitu untuk memperkaya khasanah-khasanah Ilmu pengetahuan. 2. Tujuan praktikal (practical objective),untuk memecahkan problem-problem Praktikal. Langkah-langkah penelitian 1.Perrmasalahan 2.Telaah pustaka 3. Hipotesis 4. Variabel 5. Instrunen atau metode 6. Rancangan penelitian 7. Sampel 8. Analisis data 9. Hasil 10. Kesimpulan/konklusi
Pengukuran dalam Psikologi Setiap metode yang dipakai para ahli psikologi, cepat atau lambat mengharuskan mereka untuk mengrluarkan pertnyataan mengenai jumlah atau kuantitas. Semua variabel harus dinilai dengan cara yang objektif sehingga setiap penyelidikan dapat di ulangi kembali dan dibuktikan kebenarannya melalui penyelidikan lain. Kadang-kadang sebuah variabel dapat dimasukkan kelas (kelompok), atau kategori. Seperti pengelompokkan laki-laki dan wanita. Kadangkadang variabelnya menunjukkan pengukuran fisik biasa. Kadang-kadang setiap variabel harus diukur dengan cara menempatkannya dalam suatu susunan. Rancangan Eksperimental Ungkapan rancangan eksperimental dipakai untuk menggambarkan langkah kerja yang direncanakan sebelum suatu eksperimen dilakukan. Rancangan eksperimental yang paling sederhana adalah rancangan yang memungkinkan peneliti itu mengolah sebuah variabel (variabel bebas) dan mempelajari pengaruhnya terhadap variabel lain (variabel tak bebas). Kadang-kadang suatu eksperimen hanya berfokus pada pengaruh satu kondisi, yang dapat muncul atau tidak muncul. Dalam hal ini rancangan eksperimen mengharuskan adanya kelompok eksperimental dengan adanya kondisi dan kelompok kontrol dengan tidak adanya kondisi itu. Menafsirkan laporan statistik Unsur statistik yang paling umum adalah mean. Mean (merata) semata-mata merupakan istilah teknis untuk perhitungan rata-rata. Jumlah penambahan seperangkat skor di bagi dengan banyaknya skor yang dijumlahkan. Dalam setiap studi yang menyangkut kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, terdapat dua mean yang harus dibandingkan . Mean dari skor yang dicapai subjek kelompok eksperimen dan mean dari skor yang dipakai subjek kelompok kontrol. Korelasi sebagai altenatif terhadap eksperimen Metode yang menyelidiki antara veriabel disebut korelasi. Hasil studi mengenai korelasi dapat dirangkum memakai koefisien korelasi, biasanya dinyatakan dengan simbol huruf r. Koefisien korelasi Ciri koefisien korelasi dapat diperjelas dengan cara mempelajari grafik yag menunjukkan data dari studi yang betul-betul dijalankan. Dalam studi ini subjek dites untuk menguji respon menguji respon mereka terhadap pengaruh hipnose dan 5
diberi skor, skor rendah menunjukkan respon minimal sedangkan skor tinggi menunjukkan bahwa subjek tersebut mudah dihipnotis.
Organisasi Sistem Saraf Sistem saraf pusat mencakup semua neuron dalam otak dan sum-sum belakang, dan sebagian besar berisi neuron tubuh. Sistem saraf Periferal terdiri dari saraf-saraf yang menghubungkan otak dan sum-sum belakang dengan bagian tubuh lainnya. Sistem saraf periferal dibagi dalam sistem somatik dan sistem otonom. Struktur Hirarki Otak Terdapat tiga struktur otak manusia 1. Sentral Core Yang termasuk dalam sentral core, adalah : a. Selebrum (cerebrum), berfungsi mengkoordinasikan gerak dan strukturnya pada manusia. b. Talamus, bertindak sebagai pemancar informasi sensorik yang masuk. c. Hipotalamus, berperan dalam hal emosi dan mempertahankan homeostasis. d. Sistem retikular, mengendalikan keadaan organisme dalam keadaan jaga. 2. Sistem Limbik Berkembang lambat pada core pada tahap evolusi lanjut. 3. Serebrum Bertanggung jawab pada proses mental yang lebih tinggi. Serebrum di bagi dalam beberapa belahan serebral, yaitu : a. Korteks serebral - Bagian motorik - Bagian somatosensorik - Bagian visual - Bagian auditoris b. Area asosiasi - Asosiasi frontal (bagian lipatan frontal didepan bagian motorik) - Asosiasi posterior Belahan Otak Sejak tahun 1861, ahli antropologi Prancis, Paul Broca memeriksa otak seorang pasiaen yang menderita kehilangan kemampuan berbicara dan menemukan kerusakan pada suatu bagian di sebelah kiri tepat diatas celah lateral lipatan frontal. Daerah ini dikenal dengan Daerah Bronca, yang terlibat dalam produksi suara ucapan.
Pada individu normal, otak berfungsi sebagai satu kesatuan, informasi dari satu belahan segera dipindahkan ke belahan lain melalui satu pita lebar penyambung benang saraf yang disebut korpuskolosum. Sedangkan belahan otak kanan dapat mengerti sebagian unsur bahasa tetapi tidak dapat berkomunikasi dengan ucapan, belahan ini mempunyai pengindraan spasial dan pola yang berkembang pesat. Sistem Saraf Otonom Sebelumnya telah dikemukakan bahwa sistem saraf pariferal terdiri dari dua bagian. Sistem somatik yang mengendalikan otot skeletal dan menerima informasi dari kulit, otot, dan beberapa reseptor sensorik. Sistem otonom mengendalikan kelenjar dan otot halus, termasuk jantung, pembuluh darah, dan lapisan perut serta usus. Sistem saraf otonom memiliki dua bagian, simpatetik dan para simpatetik yang kegiatannya sering saling berlawanan. Misalnya, sistem para simpatetik mengecilkan upil mata, merangsang keluarnya air liur, dan memperlambat detak jantung. Sistem simpatetik cenderung bergerak sebagai satu unit, selama kena rangsangan emosional, bagian ini mempercepat detak jantung, memperlebar pembuluh darah dari otot skeletal dan otot jantung, mempersempit pembuluh darah kulit dan organ setiap pencernaan, dan menyebabkan keluarnya keringat. Bagian ini juga mengaktifkan kelenjar endokrin tertentu sampai hormon pengeluaran selanjutnya meningkatkan rangsangan. Sistem Endokrin Kelenjar endokrin mengeluarkan hormon yang di angkut ke seluruh tubuh oleh aliran darah. Kelenjar dalam tubuh - Kelenjar Pituitrin,bagian pertumbuhan otak yang menggabungkan diri tepat di bawah hipotalamus. Kelenjar ini merupakan kelenjar utama karena mengeluarkan kelenjar endokrin lain seperti thyroid. - Kelenjar Adrenal, memegang peran penting dalam menentukan mood (keadaan perasaan) individu, ukuran energi, kemampuan menangani stress. Kelenjar ini mengeluarkan kelenjar enpineprine yang dikenal dengan adrenalin.
Pengaruh Genetika Pada Perilaku Bidang genetik perilaku (disebut juga psikogenetik) menggabungkan setiap metode genetik dengan psikologi untuk mempelajari setiap karakteristik behavior yang diturunkan. Para ahli genetik behavioral menaruh perhatian pada seberapa jauh karakteristik psikologis, seperti kemampuan, temperamen, dan stabilitas emosi diturunkan dari orang tua pada anaknya. Semua karakteristik psikologis tergantung pada interaksi antara hereditas dan lingkungan. Kromosom dan Gen Unit Hereditas didapat dari orang tua, yang kemudian dikenal dengan kromosom. Setiap kromosom terdiri dari banyak unit hereditas yang disebut gen. Gen adalah zat DNA (deoxyridoncleic acid). Kromosom manusia terdiri dari 23 pasang kromosom. Pasangan ke 23 ini menentukan jenis kelamin. Pria memiliki kromosom Y dan wanita memiliki kromosom X. Bila kromosom terakir XY maka yang lahir laki-laki dan bila kromosom teakhir adalah XX maka yang lahir adalah wanita. Keabnormalan Kromosom Keabnormalan kromosom terjadi bila kromosom ke 23 gagal membelah dua sempurna akibatnya terjadi kelebihan kromosom X atau Y., XXY/XYY. XXY secara fisik laki-laki memiliki penis dan testis tetapi ciri kewanitaan sangat dominan, buah dada membesar dan tidak mengeluarkan sperma. Keabnormalan kromosom lain karena kelebihan hormon Y, badannya lebih tinggi dan sangat agresif, dan mereka cenderung melakukan agresi dan kekerasan. Mereka banyak ditemukan dipenjara karena keagresifannya. PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS Perkembangan adalah adanya perubahan progresif untuk perkembangan yang sifatnya psikologis, emosi, agresifitas, dan perasaan. Pertumbuhan adalah perubahan fisik. Kemasakan adalah periode dimana fungsi fisik sudah mulai berfungsi(akhil balig). Perkembangan dan pertumbuhan dipengaruhi oleh gen dan lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Perkembangan manusia ditentukan oleh interaksi berkelanjutan antara lingkungan dan hereditas. Perkembangan juga dipengaruhi pada kebudayaan, kelompok sosial dan keluarga tempat mereka dibesarkan.
10
Maturasi (pematangan) Determinan genetik terungkap melalui proses pematangan. Pematangan yang mengacu pada urutan pertumbuhan secara alamiah atau perubahan jasmaniah yang secara relatif bebas dari peristiwa pengaruh lingkungan. Meskipun pematangan jelas terlihat dalam masa kanak-kanak, proses itu terus berlangsung dalam kehidupan dewasa. Beberapa perubahan yang terjadi pada masa akil balig, juga terjadi pada masa menua (tumbuhnya rambut putih, misalnya) ditentukan oleh jadwal waktu yang ditentukan secara biologis. Urutan dan Tahap Perkembangan Dalam menjelaskan urutan perkembangan, para ahli lebih senang menafsirkan urutan itu sebagai proses berkesinanbungan, dimana faktor biologis saling berinteraksi dengan proses belajar yang menghasilkan perubahan perilaku yang mulus dan berkesinambungan. Tetapi sebagian ahli psikologi tidak sependapat dengan proses yang berkesinambungan tetapu mereka memprkenalkan konsep tahapan. Jika kita bagi rentang kehiduupan dalam masa yang berurutan dari masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa. Biasanya orang tua mengacu istilah tahapan untuk anak mereka. Anak yang berumur dua tahun memiliki masa tahapan negatif (mengatakan tidak pada setiap permintaan) atau anak remaja yang sedang berada dalam masa tahapan memberontak (menantang kekuasaan orangtua). Jika para ahli psikologi menunjuk pada tahapan perkembangan, mereka mempunyai konsep yang lebih tepat dalam pemikiran mereka, konsep tahapan menunjukkan bahwa (1) Perilaku pada tahap tertentu diatur sekitar tema dominan, (2) Semua perilaku pada satu tahap secara kualitatif berbeda dengan perilaku yang muncul pada tahap awal atau kemudian dan (3) semua anak melalui tahap yang sama dengan urutan yang sama. Usia Dini Bayi yang baru lahir mempunyai selera rasa manis dibandingkan rasa asin, pahit, atau tawar. Bahkan mereka bisa membedakan tingkatan rasa manis. Tetapi sedit membingungkan, ketika diberi dua pilihan antara air susu ibu dengan formula susu sapi yang lebih manis, bayi lebih memilih susu ibu (MacFarlane, 1977). Bayi juga lebih suka denagan bau-bauan harum daripada bau asam. Bahkan bayi sanggup menunjukkan perbedaan yang sangat halus pada bau-bauan. Bayi yang baru lahir juga menaruh minat pada suara manusia daripada suara lain. 11
Pengalaman awal dan perkembangan bayi Perkembangan sejak bayi yang tak berdaya sampai pada usia dua tahun dan dapat berjalan srta berbicara, berlangsung dengansangat cepat. Kemampuan fisik seperti duduk, meraih benda-benda, merangkak dan berjalan tergantung pada pematangan otot. Sistem saraf, dan bagian tubuh lain. Pengalaman Awal dan Perkembangan Selanjutnya Pentingnya lingkungan yang memberi stimulasi dalam tahun-tahun pertama bagi perkembangan intelektual digambarkan dengan studi klasik oleh Skeels dan Dye (1939) Perkembangan kognitif Tahapan sensomotorik (sejak lahir sampai usia 2 thn). Karakterisasi Membedakan diri sendiri dengan setiap objek, mengenal diri sendiri sebagai pelaku kegiatan dan mulai bertindak dengan tujuan tertentu, seperti mempelajari jarak yang harus dicapai untuk meraih sebuah benda. Tahapan Praoperasional (2-7 tahun) Karakterisasi Belajar menggunakan bahasa dan menggambarkan objek dengan imajinasi dan kata-kata. Berfikir masih bersifat egosentris (fokus pada diri sendiri) memiliki kesulitan menerima pandangan orang lain. Kerja operasional adalah kegiatan mental yang rutin untuk memindahkan informasi dan sebaliknya. Tahapan operasional (7- 12 tahun) Karakterisasi Mampu berfikir logis, mengenai objek dan kejadiaa. ini ditandai dengan kemampuan menerka benda berdasarkan bentuk, ukuran atau warna. Perkembangan Kepribadian dan Perkembangan Sosial Perilaku Sosial Usia dini - Dimulai pada masa bayi masih berumur 2 bulan. Rata-rata bayi akan tersenyum ketika ia melihat wajah ibunya. Respon yang ditunjukkan oleh bayi ini sangat berperan penting pada hubungan antara si ibu dan anak. Dapat dikatakan ini sebagai dialog antara ibu dan anak. - Pada bulan ketiga atau keempat bayi mulai memperlihatkan kalau mereka mulai mengenal dan menyenangi anggota keluarga, dengan snyum dan mengeluarkan suara-suara. 12
- Pada usia 8 bulan penerimaan yang tanpa perbedaaan mulai berubah, bayi mulai memperlihatkan kehati-hatian atau lebih khawatir jika didekati oleh orang asing, juga menunjukan keengganan bila ditinggal ditempat atau dengan orang asing, dan ini dapat terjadi hingga usia 14-18 bulan. - Pada usia mencapai 3 thn sebagian anak sudah merasa cukup aman tanpa kehadiran orang tuanya, mereka mulai dapat berinteraksi dengan teman atau orang dewasa lain.Keterikatan kecendrungan anak untuk dekat dengan orang-orang tertentu dan merasa lebih aman dengan kehadiran mereka. Interaksi dengan sesama anak. Interaksi dengan anak-anak lain memegang peran penting bagi perkembangan emosi anak. Dalam interaksi ini anak belajar mengenai kemampuan sosial mereka, seperti meminta, membagi pengalaman bersama, saling menyenangi tindakan masingmasing serta mengerti perasaan masing-masing. Dalam interaksi ini teman sebaya dapat menjadi model untuk ditiru. Pikiran dan Perilaku Moral. Memahami nilai2 yang mengontrol perilaku dalam suatu masyarakat dan mengatur perilaku seseorang secara benar merupakan bagian penting dari perkembangan. Anak mulai berkenalan dengan konsep benar atau salah dan konsep ini akan dan dapat berubah seiring dengan pertambahan usia atau kedewasaan. Kemampuan anak mempertimbangkan masalah moral berhubungan dengan perkembangan kognitif. Anak yang lebih tua akan lebih mampu berfikir abstrak dan menarik kesimpulan logis mengenai hubungan sosial dibanding anak yang lebih muda. Kohlberg (1969 1973), yang dipengaruhi oleh perkembangan kognitif dari Pieget. Identifikasi Konsep identifikasi berasal dari psikoanalisa yang disampaikan oleh Freud. Dalam teori psikoanalisa, identifikasi dihubungkan dengan proses yang tidak disadari (unconsiousness) dalam meniru karakteristik (sikap, pola,emosi, dan perilaku) orang lain. Para ahli memandang proses identifikasi adalah suatu bentuk kegiatan belajar. Sebab identifikasi merupakan proses yang berkelanjutan pada saat respon baru diperoleh sebagai hasil dari pengalaman langsung atau tidak bersama orang tua atau teman.
13
Peran menurut jenis kelamin Setiap budaya menjabarkan setiap cara yang harus dilakukan laki-laki dan perempaun tentang perilaku yang harus dilakukan. Seiring dengan perkembangan zaman teradi pergeseran pandangan terutama pada perempuan dengan tuntutan persamaan gender baik dalam lingkungan sosial, ekonomi, atau politik. Penggolongan tipe seks Penggolongan ini mengacu pada diperolehnya karakteristik dan perilaku yang dianggap wajar bagi perempuan atau laki-laki dalam suatu kebiasaaan. Seperti anak laki-laki bermain mobil-mobilan, senang membantu ayah, senang membuat sesuatu. Sedangkan perempuan bermain dengan boneka, senang menolong ibu, banyak bicara, tidak pernah memukul. Identifikasi dengan saudara kandung. Orang tua sebagai tokoh identifikasi utama, saudara kandung juga memegang peran penting. Anak perempuan yang memilki saudara kandung laki-laki cenderung lebih maskulin dan lebih senang bersaing daripada anak perempuan yang memiliki kakak perempuan. Dan bila anak laki-laki yang memiliki kakak prempuan cenderung kurang agresif, dbandingkan dengan yang memiliki kakak laki-laki. Sedangkan penelitian anak tunggal lebih tinggi skor tes intelegensinya dan lebih berhasil dalam pendidikan. Masa Remaja Masa rmaja adalah masa transisi dari masa anak2 kemasa dewasa, pada usia 13 sampai akhir belasan tahun, ketika pertumbuahn jasmani hampir selesai mereka belum diberi hak istimewa orang dewasa,sampai pada masa tertentu. Perkembangan seksual Pada masa ini mengalami perkembangan jasmani yang sangat pesat, diiringi dengan perkembangan organ2 reproduksi. Anak perempuan lebih cepat matang dari laki2, anak laki2 yang lambat matang mengalami kesulitan dalam penyesuaian yang disebabkan oleh pentingnya kekuatan dan keunggulan fisik dalam kegiatan sesama teman. Standar dan perilaku seksual Dalam 20 thn terahir, terjadi pergeseran yang sangat besar yang terjadi secara global yakni pandangan dan perubahan sikap terhadap kegiatan seksual, pandangan mengenai hubungan seks sebelum menikah, homoseksual, dan beberapa perilaku seks lainya. Dan sekarang menjadi lebih terbuka yang dulu dianggap tabu. 14
Mencari Identitas Mengembangkan identitas adalah bagian penting dalam kehidupan remaja (sense of individual identity) untuk menemukan jawaban siapa saya dan kemana saya akan pergi memutuskan mana yang penting, yang didalamnya termasuk harga diri dan kompetensi diri. Perkembangan sebagai suatu proses seumur hidup Tidak hanya berakhir sampai pada kematangan fisik semata, tapi berkelanjutan, tidak hanya perkembanagn badaniah semata tetapi proses kognitif, perilaku individu, jenis masalah yang harus dihadapi yang terus ada sepanjang hidup. Masa awal kedewasaan Seseorang mengikat diri pada pekerjaan, menikah atau membina hubungan yang serius. Dalam membina hubungan, Laki-laki cenderung lebih cepat jatuh cinta dari pada perempuan dan sudah puas dengan calon pasangan mereka, sebaliknya perempuan lebih praktis dan berhati-hati. Masa pertengahan dewasa Berada diusia 40-65, merupakan masa paling produktif, bagi pria biasanya dia berada pada puncak karir, dan wanita lebih sedikit tanggung jawab karena anak sudah mulai dewasa. Erikson menyebutkan pada masa ini timbul satu kekhawatiran yang disebut generativity, mengenai membimbing dan persiapan bagi generasi yang akan datang. Pada usia 50 thun cara pandang mengenai kehidupan mulai berubah, tidak lagi memandang kehidupan dalam pengertian waktu, seperti anak muda, tetapi memikirkan waktu yang tersisa dan membangun kembali kehidupan dengan memprioritaskan apa yang harus dilakukan dalam waktu yang tersisa. Masa Tua. Usia diatas 65 thn, penurunan kekuatan fisik membatasi kegiatan, penyakit melemahkan membuat mereka tidak berdaya. Masa pensiun yang memberi waktu luang untuk diisi.
15
16
Indera Pengecapan Pengecapan atau gustasi merupakan satu dari lima indra tradisional. Indera ini merujuk pada kemampuan mendeteksi rasa suatu zat seperti makanan atau racun. Pada manusia dan banyak hewan lain, indera pengecapan terkait dengan indra penciuman pada persepsi otak terhadap rasa. Indera Kulit (Peraba) Yang kita kenal sebagai indera peraba bukanlah indera tunggal tetapi sekurangkurangnya terdiri dari empat, yaitu peraba pressure, rasa sakit (pain), panas dan dingin.
PERSEPSI
Persepsi adalah proses pemahaman atau pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Persepsi adalah suatu proses pengamatan seseorang yang berasal dari suatu kondisi secara terus-menerus yang dipengaruhi oleh arus informasi dari lingkungannya, yang menyatakan bahwa persepsi itu merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diindranya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang diintegrated dalam diri individu. Proses Persepsual Proses pembentukan persepsi dijelaskan oleh Feigi sebagai pemaknaan hasil pengamatan yang diawali dengan adanya stimuli. Setelah mendapat stimuli, pada tahap selanjutnya terjadi seleksi yang berinteraksi dengan "interpretation", begitu juga berinteraksi dengan "closure". Dalam hal ini, persepsi mencakup penerimaan stimulus (inputs) pengorganisasian stimulus dan penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku dan sikap, sehingga orang dapat cenderung menafsirkan perilaku seseorang dengan keadaannya sendiri. Walgito (1991) yang menyatakan bahwa persepsi itu merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diindranya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Sesuai dengan teori persepsi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan 17
bahwa, pembentukan persepsi tersebut sangat dipengaruhi oleh pengamatan, pengindraan terhadap proses berpikir yang dapat mewujudkan suatu kenyataan yang diinginkan oleh seseorang terhadap suatu obyek yang diamati. Dengan demikian persepsi merupakan proses penilaian terhadap suatu obyek, situasi, peristiwa orang lain berdasarkan pengalaman masa lampau, sikap, harapan dan nilai yang ada pada diri individu. - Persepsi menyangkut dua masalah, yaitu : 1. Lokalisasi, menentukan dimana letak suatu objek 2. Pengenalan objek, menentukan objek apa yang diamati. - Persepsi berkaitan dengan objek dan latar belakang objek, suatu figur akan dapat ditetapkan dengan : 1. Melalui kedekatan antara figure dengan reseptor 2. Terang gelapnya suatu objek 3. Pusat perhatian. - Batas atau Ambang penerimaan Indra. 1. Ambang mutlak / Absolut bawah, (minimal Absolut Treshold) sampai sejauh mana atau seberapa jauh suatu rangsangan dapat diamati oleh alat indra. 2. Ambang mutlak maksimum/ atas (maximum Absolut Treshold) Sampai seberapa sejauh suatu objek tidak dapat diamati lagi oleh individu 3. Different Treshold (ambang perbedaan) Sampai seberapa jauh jarak perbedaan antara ambang stimlus yang satu dengan objek yang lain. - Dalam keterkaitan proses persepsi ada 3 komponen yang sangat terkait (Hill G, 2000) diantaranya 1. Learning dari pengalaman organism terhadap stimulus 2. Memory dari organisme 3. Through dari komponen satu dan dua (learning and memory). - Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi 1. Mengenai stimulus agar dapat dipersepsi, stimulus harus cukup kuat melampaui ambang batas, berwujud atau tidak. 2. Keadaan individu dari segi fisiologis dan psikologis, di mana dari segi fisiologis sistem syaraf harus dalam keadaan baik, sedangkan secara psikologis, 18
pengalaman, kerangka acuan, perasaan, kemampuan berpikir dan motivasi akan berpengaruh dalam persepsi seseorang. 3. Lingkungan atau situasi, di mana bila objeknya manusia, maka objek dengan lingkungan yang melatar belakanginya merupakan kesatuan yang sulit dipisahkan. - Persepsi Sosial terdiri dari tiga elemen 1. Pribadi (person) 2. Situasi (situation) 3. Perilaku (behavior) Kesalahan dalam persepsi Sensasi Sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Ilusi Individu memperoleh kesan yang salah mengenaii fakta-fakta yang objektif seperti yang diperoleh panca indera. Penyebab terjadinya ilusi 1. Faktor Eksternal Pantulan gelombang cahaya, cahaya akan memberikan gambaran sesuai dengan pantulan tersebut yang tidak sesuai dengan objek pantulan benda tersebut. 2. Faktor Internal Berisi harapan atau kesesuaian mental. Halusinasi Persepsi Jarak Bagi teoritikus persepsi, mereka cenderung menganggapnya sebagai apa yang dihayati oleh indera perseorangan yang disebut percept, yang berkaitan dengan bayangan selaput jala dua dimensi. Ahhirnya ditemukan bahwa stimulus visual juga mempunyai ciri-ciri yang berkaitan dengan jarak pengamat. Hal ini disebut isyarat jarak (distance cues). Sebagian faktor ini hanya ada bila suatu penglihatan dipandang dengan kedua mata (isyarat binokular). Sebagian lagi ada di dalam stimuls pada setiap mata (isyarat monokular). Persepsi jarak menjadi sangat rumit karena persepsi ini sangat tergantung pada sejumlah besar faktor. 19
Isyarat Binokular Banyak aspek yang dipelajari dengan membahas fenomena yang ada dengan satu mata saja. Individu dengan penglihatan satu mata mendapatkan pengalaman visual yang hampir sama dengan individu yang menggunakan dua mata. Mereka yang memiliki satu mata dapat melihat warna, bentuk, dan hubungan jarak, termasuk konfigurasi tiga dimensi. Akan tetapi, orang yang mwempunyai dua mata mempunyai kelebihan yang sangat besar dibandingkan mereka yang memiliki satu mata. Keseluruhan medan penglihatan lebih besar (sehingga lebih banyak hal yang dilakukan sekaligus), dan mereka mendapatkan manfaat penglihatan stereoskopik. Dalam penglihatan stereokopik, kedua mata bekerja sama hingga kita mendapatkan perasaan dalam (depth) dan jarak yang jauh lebih tepat. Alat yang dinamakan stereoskop dapat digunakan untuk mendemonstrasikan bahwa kerjasama kedua mata benar-benar menghasilkan suatu pengalaman dalam jarak. Isyarat Monokular Walaupun kedua mata membantu kita menghayati adanya kedalaman dan jarak, kita sama sekali tidak terbatas pada efek binokular dalam persepsi dan kedalaman jarak. Dengan menutup satu mata, memang akan menyebabkan hilangnya ketepatan gambar, tetapi masih banyak lagi hal yang lain. Para seniman mampu memberikan kedalaman suatu gambar karena mereka memanfaatlan banyak isyarat monukular yang menggambarkan jarak dan objek. Persepsi Gerak Gibson (1968) mengemukakan bahwa isyarat persepsi gerak ada di sekitarnya. Kita melihat sebuah benda yang bergerak karena ketika benda itu bergerak sebagian menutupi dan sebagian tidak menutupi latar belakangnya yang tidak bergerak. Kita juga melihat benda-benda bergerak ketika berubah jaraknya. Kita melihat bagian baru ketika bagian lain hilang dari pandangan. Suatu hal yang terjadi bila seluruh medan penglihatan bergerak. Situasi semacam ini dapat meninggalkan isyarat yang taksa (ambigous) sehingga dapat menyebabkan suatu persepsi yang keliru. Gerak yang tampak Gerak mungkin pula dihayati tanpa adanya suatu pola stimulasi yang bergerak. Contoh dari gerak yang tampak semacam ini, yang kita kenal sebagai dasar
20
pembuatan film hidup, di acu sebagai gerak Stroboskopik. Bayangan gerak terjadi bila stimulus yang terpisah dan yang tidak bergerak, disajikan secara berturut-turut. Gerakan Nyata Persepsi gerak nyata lebih kompleks dari gerak tampak. Gerak ini tergantung dari hubungan antara setiap objek dalam medan penglihatan dengan tafsiran kita tentang hubungan ini. Persepsi Total Signifikan teoritis pengorganisasian stimilus dalam mengahasilkan suatu pengalaman persepsi ditemukan sejak awal oleh para pendukung Ilmu Jiwa Gestalt, suatu cabang psikologi yang berkembang di Jerman pada awl abad ke-20. Max Wertheimer, salah seorang pemuka psikologi Gestalt, menggunakan gerak stroboskopik untuk menggambarkan prinsip ini. Pengalaman gerak yang ditimbulkan oleh serangkaian gambar diam yang dilihat dengan kecepatan tinggi tidak terdapat pada gambar tersebut secara terpisah. Tetapi pengalaman itu timbul dari hubungan antara jawaban tersebut. Kebanyakan fenomena ini termasuk dari tiga kelas/tingkat yang ada : organisasi persepsi (perceptual organization). Konstansi persepsi (perceptual constancy), dan ilusi persepsi (perceptual illusion). Organisasi Persepsi Para ahli psikologi Gestalt menemukan sejulah fenomena persepsi yang berhubungan dengan bagaimana suatu bagian dari sebuah stimulus muncul sehubungan dengan stimulus lain. Mereka menunjukkan hal ini sebagai contoh organisasi persepsi dan melanjutkan dengan sejumlah hukum untuk menerangkannya. Contoh asumsi Gestalt tentang organisasi persepsi adalah hukum kesederhanan (Law of simplicity) ; penghayatan berkaitan dengan stimulus yang termudah dan termungkin. Diantara fenomena organisasi persepsi terdapat dampak gambar dan latar (figure and ground effect) serta pengelompokkan persepsi (perceptual grouping) Konstansi Persepsi Pengalaman persepsi kita tidak berdiri sendiri, pengalamam itu membentuk dunia benda yang dapat dikenali, benda-benda abadi sehingga kita akan menjumpai benda yang sama. Kita biasanya menghayati benda yang kita kenal sebagai benda yang permanen dan stabil yang tidak terpengaruh oleh kondisi penerangan, posisi darimana kita melihatnya atau jaraknya dari kita. Ilusi Persepsi 21
Beberapa ilusi, seperti patahnya batang yang kita lihat dalam air atau bayangan menyimpang yang kita lihat pada kaca fun-house dapat dihayati secara fisik (physical) : semua bayangan ini disebabkan adanya penyimpangan stimulus yang mencapai reseptor kita. Ilusi lain menyangkut persepsi sehingga bayangan tersebut tampak dalam ilusi persepsi kita. Proses Kognitif dalam Persepsi Sebuah kubus yang salah satu bidangnya diberi wana, bila kita pelajari bentuk itu, persepsi kita akan berubah. Akan kita dapatkan bahwa bidang yang berwarna kadang-kadanng tampak sebagai bidang yang berwarna kadang-kadang tampak sebagai bagian depan kubus dan kadang-kadang sebagai bagian belakang. Begitu kita tahu kubus berubah secara perspektif, kita sendiri akan sulit menentukan mana bagian depan dan belakang di antara dua perspektif tersebut. Gerakan Mata dan Membaca Fiksasi dan Peralihan Bila kita perhatikan mata seseorang yang sedang melihat gambar atau benda, terlihat jelas bahwa mata tersebut tidak akan tinggal diam tetapi terlibat dalam proses scanning (meneliti/menamati). Namun scanning bukanlah merupakan gerakan mata yang lurus dan tetap, melainkan mata diam untuk suatu saat singkat, kemudian beralih ke posisi lain, diam lahi, dan seterusnya. Saat selama mata tidak bergerak disebut fiksasi(fixation) dan gerakan yang cepat diantara fiksasi tersebut disebut peralihan. Membaca Membaca adalah keterampilan yang kimpleks, dan seperti semua keterampilan lain, membaca dapat ditingkatkan ketepatan dan kecepatannya dengan latihan. Membaca cepat (speed reading) Bila kita membaca sepintas suatu teks, kita membuat lebih lebih sedikit fiksasi mata dibandingkan bila kita membaca dengan lebih tekun. Pengamatan ini merupakan dasar kursus membaca cepat yang menyatakan akan meningkatkan membaca cepat dan membaca dengan pemahaman (Reading comprehension). Gagasan dibalik kursus seperti ini adalah melatih pembaca membuat sedikit mungkin fiksasi mata dan menangkap beberapa kata atau seluruh frasa dalam setiap fiksasi. Peran Belajar dalam Persersi Kelompok para nativi (termasuk Descartes dan Kant), menyatakan bahwa kita dilahirkan dengan kemampuan menghayati apa-apa yang kita hayati. Sebaliknya 22
para empiris (termasuk Berkeley dan Locke) mempertahankan bahwa kita mempelajari cara menghayati sesuatu melalui pengalaman berngai dengan benda dalam dunia kita. Tidak seorangpun kini meragukan bahwa praktek dan pengalaman mempengaruhi persepsi. Masalahnya adalah seberapa jauh kapasitas yang diperoleh sebagai hasil pengalaman terdapat beberapa kawasan penyelidikan yang memberi informasi tentang pesan belajar dalam perseps. Persepsi Ekstra Sensorik Persepsi Ekstra Sensorik (ESP) terdiri dari 3 macam, dan ESP sendiri termasuk dalam kelas fenomena yang lebih besar yang disebut fenomena parapsikologi. Fenomena ini dapat di uraikan sebagai berikut. 1. Persepsi Ekstra Sensorus (ESP) a. Telepati, atau pemindahan pikiran dari satu orang ke orang lainnya. b. Chairvoyance (kemampuan melihat pikiran seseorang dan apa yang terjadi pada jarak jauh). c. Precognition, atau persepsi akan kejadian yang akan datang. 2. Psikokinesis (PK), memanipulasi objek secara mental tanpa menyentuhnya. (Misalnya, kehendak akan munculnya nomer tertentu pada waktu dadu dilempar).
KEADAAN KESADARAN
Kesadaran Merupakan tingkatan kesiapan individu pada usia dini terhadap stimulus internal dan eksternal, artinya kesiapan terhadap peristiwa lingkungan dan sensasi tubuh (pengamatan Indra) dan memori ingatan. Fungsi kesadaran 1. Pemantau, yaitu pemantau pada diri sendiri dan lingkungan sehingga persepsi memori dan proses berfikir, dipresentasikan/ ditampilkan dalam kesadaran. 2. Pengendalian diri,yaitu mengendalikan diri dan lingkungan sehingga kita mampu memulai dan mengakhiri aktifitas perilaku dan kognitif. Beberapa Kesadaran Aktif dan pasif
23
Kesadaran pasif,yaitu dimana seseorang bersikap menerima apa yang terjadi pada saat itu, sementara kesadaran aktif yaitu menitikberatkan pada inisiatif dan mencari atau merencanakan berbagai kemungkinan dimasa depan. Deikman 1971. Perbedaan keduanya tidaklah terlalu jauh, sebab dalam kehidupan fikiran manusia bergerak melaui kedua jalur kesadaran ini dan dalam kedua jalur ini pula alur berfiikir sangat dekat dengan kesadaran. Freud dan keadaan Tidak sadar Ingatan yang sudah tersimpan dapat dipanggil kembali atau Recall. Menurut teori psikoanalisa freud, terdapat pula ingatan lain yang tidak dapat atau sangat sulit diingat kembali. Teori psikoanalisa menanamkan ingatan semacam ini dengan tidak sadar. Sedangkan menurut Karl Jung ketidaksadaran diwarisi dan dipunyai oleh setiap orang. Salah satu sumbernya adalah kebudayaan yang bermacam-macam tentang dongeng, kepercayaan rakyat yang berhubungan dengan symbol-simbol penciptaan, kelahiran, dan berbagai peristiwa penting lainya. Meskipun 2 teori ini bertolak belakang, berbagai bukti yang mereka kemukakan merupakan masalah penting bagi penapsiran kejiwaan. Lamunan Membayangkan sesuatu yang menyenangkan, menjadi seseorang yang kuat berhasil, kaya, dll. Hal ini dilakukan setiap orang untuk menggunakan waktunya untuk berfikir dan membayangkan, menciptakan, merencanakan, mengingat kembali masa lalu atau membiarkan fikiran terbang tanpa arah. Keadaaan kesadaran semacam ini dinamakan Melamun (daydreaming). Tidur Tidur membuat tingkat kesadaran berkurang. Manusia dewasa tidur rata-rata 8 jam perhari. Tingkat kedalaman tidur seseorang terbagi 5 stadium: - Stadium 1, seseorang menutup mata dan rileks dengan gelombang otak antara 89 getaran (Hz) perdetik (hal ini disebut gelombang otak). - Stadium 2, orang mulai tertidur tidur tahap pertama, ditandai gelombang otak menjadi tidak teratur dan berkurang getaranya, - Stadium 3, tidur terlelap - Stadium 4, ditandai dengan gelombang pelan (gelombang delta) dan sulit terjaga akibat rangsang dari luar. 24
- Stadium 5, masuk kedalam stadium Rapit Eye Movement (REM) gerakan mata dan non REM (Tidur tidak dengan gerakan mata yang cepat). Dalam penelitian pada tahap REM subjek melaporkan mereka telah bermimpi. Beberapa gangguan Tidur: - Insomnia, Kesulitan untuk tidur sehingga secara kualitas dan kuantitas individu mengalami kurang tidur. - Narkolepsi, individu yang begitu cepat masuk pada stadium dalam sehingga individu cepat tidur. - Apnea, gangguan pernafasan pada saat tidur karena otak tidak mengirim sinyal sinyal ke organ tubuh sehingga otak kekurangan O2 karena selaput pernafasan menutupi alat pernafasan. - Somnabolisme,tidur berjalan. Mimpi Adalah perubahan kesadaran dimana bayangan yang diingat dan fantasi tercampur dengan Meditasi Meditasi adalah memusatkan pikiran pada suatu objek sehingga rangsangan dari luar tidak bisa dipantau.Meditasi tradisional mengikuti praktek yoga, suatu sistem yang berdasarkan agama hindu/zen, yang berasal dari budhisme cina dan jepang. Dua teknik yang umum meditasi meditasi terbuka (opening up meditation), dimana subjek membersihkan pikiranya untuk menerima pengalaman baru. Pendekatan ini dimulai dengan memutuskan untuk tidak berbuat apa-apa, tidak mengadakan usaha apapun, bersantailah sepenuhnya dan biarkan pikiran serta badan melangkah keluar dari arus ide dan perasaaan yang selalu berubah-ubah memenuhi pikiran kita. Perhatikan laju aliran tersebut, dan jangan tenggelam dalam arus tersebut, perhatian, ide, perasaaan berusaha menembus cakrawala, bebas terbang seperti burung. meditasi konservatif, dimana manfaatnya dapat diperoleh melalui mengikuti beberapa benda, kata atau ide. Mempelajari konsentrasi. Dengan berkonsentrasi pada sebuah objek, bukan merincikan bagian perbagian tetapi melihat pot tersebut sebagai benda yang kenyataan luar.Menurut freud mimpi terjadi karena dorongan ketidaksadaran yang direpres yang kemudian muncul dalam citra bayangan otak.
25
ada dalam bentuknya sendiri tanpa ada hubungan dengan orang lain, dengan menyingkirkan semua pikiran, perasaan atau suara-suara/sensasi-sensasi lain.
Meditasi untuk rileksasi Meditasi modern dan lebih komersil dengan teknik yang lebih sederhana, dengan nama meditasi transendental (transcendental meditation). Inti dari semua metode meditasi adalah kedamaian fikiran, perasaan damai, dan rasa tentram. Obat-obatan Psikoaktif - Alkohol Dalam jumlah sedikit, dengan konsentrasi 0,03 0.05 %, alkohol dapat meningkatkan energi dan membuat orang lebih merasa bergairah dan ramah. Menimbulkan kepeningan, relaksasi dan pelepasan berbagai hambatan. Pada konsentrasi 0,1% fungsi sensorik dan motorik mulai terganggu,sedangkan ucapan dan kontrol gerakan pada knsentrasi 2% sudah tidak mampu mengerjakan apa-apa. dan pada 4% menyebabkan kematian. - Heroin Dikenal sebagai candu, yaitu obat2tan yang mengurangi sensasi fisik dan kemampuan memberikan respon pada stimulan karena tertekannya sistem saraf pusat. Dalam bidang medis,heroin digunakan untuk menghilangakn rasa sakit. Dengan kemampuanya untuk mengatur perasaan dan mengurangi kecemasan, membuat obat ini tidak sah. Heroin merupakan getah tanaman opium yg telah dikeringkan. Heroin mengandung zat kimia termasuk morfin dan kodein. - Stimulan Berlawan dengan depressant, stimulan merupakan obat untuk merangsang gairah. - Amphetamin Stimulan yang ampuh. Efek dari obat ini adalah peningkatan kewaspadaan (alertness), tidak mengantuk, serta mengurangi rasa lelah dan bosan. Mengatur perasaan, meningkatkan percaya diri (self confidence) merupakan motivasi utama orang menggunakan amphetamin. - Kokain Diperoleh dari dedaunan kering tanaman koka. Dapat meningkatkan energi dan kepercayaan diri serta mengurangi kepenatan dan nafsu makan. Dimana keduanya 26
menyebabkan penyakit paranoid yang akut. - Halusinogen LSD (Lysergic Acid Diethylamide), pemakai obat ini sering berhalusinasi. Perubahan kesadaran ini menyebabkan si pemakai sangat tidak rasional dan berperilaku membingungkan serta membuat si pemakai menjadi panik dan merasa dirinya tidak dapat mengendalikan apa yang dikerjakan dan dipikirkan. - Mariyuana atau ganja berasal dari tanaman rami (hemp plant), pemakai menggunakan ganja untuk mendapatkan keadaan santai. Bahan aktif dalam mariyuana adalah THC (Tetrahydracannubinol), bila digunakan dlm jumlah 5-10 miligram menimbulkan perasaan ringan, 30-70 miligram menghasilkan efek hampir halusinogen, terjadi perubahan sensor, dan persepsi berupa rasa gembira, sehat, atau melayang (out of body) Dampak dari zat adiktif ini memberikan efek pada kesadaran, memberikan pengalaman yang subjektif, serta perubahan objektif dan perilaku (berkurangnya rasa penat dan dorongan semangat yang tergantung pada dosisnya) Hypnotis Hypnotis adalah keadaan santai dan responsif dimana perhatian seseorang berada diluar jangkauan tuntutan lingkungan atau dipusatkan pada ahli hipnotis dan sarannya. Menurut ahli psikoanalisis, hipnotis adalah keadaan regresi sebagian dimana objek kekurangan kendali yang ada dalam keadaan sadar yang nyata dan karenanya bertindak secara impulsif dan terlibat dalam pembuatan fantasi.
27
28
Jumlah dan Penundaan Penguatan Para psikolog telah menyelidiki secara sistematis ternyata Jumlah penguatan menjkadi penting, sampai pada batas2 tertentu, semakin besar jumlah penguatan semakin cepat laju kecepatan belajar yang terjadi. Penundaan Penguatan, asumsinya adalah untuk melatih binatang atau anak kecil, adalah dengan memberikan imbalan atau hukuman segera setelah terjadinya respon. Peran Hukuman dalam Belajar Dalam belajar hukuman dapat dengan efektif mengurangi respon yang tidak dikehendaki, jika respon alternatif mendapatkan imbalan. Hukuman dapat mengingatkan anak untuk menghindari respon negatif untuk menghindari hukuman, dan hukuman dapat bersifat informatif perilaku yang berbahaya, koreksi guru pada pelajaran siswa juga termasuk bentuk hukuman, tetap lebih informatif, dan hukuman yang informatif dapat mengarahkan kembali perilaku. Bagi anak hukuman yang paling efektif adalah yang bersifat informatif sehingga anak tahu mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh, terkadang anak mengetes batas hukuman, Dan bila tetap dilakukan dapat diberikan disiplin tegas tetpi tidak kaku dengan segera dan ajeg. Belajar Kognitif Proses kognitif adalah bagaimana individu menghayati, mengorganisasikan dan mengulangi informasi dalam usaha menguasai topik baru.Para psikolog mengemukakan bahwa membentuk struktur kognitif dalam memori yang mempertahankan dan mengorganisasi informasi tentang berbagai macam keadian yang terjadi dalam situasi belajar. Eksperimen Insight. Insight yaitu memecahkan masalah tidak dengan percobaan dan kesalahan (trial and error), tetapi dengan menghayati hubungan yang penting untuk memecahkan masalah. Eksperimen insight pernah dilakukan oleh Wolfgang Kohler, untuk menentukan kemampuan simpanse dalam memecahkan masalah. Belajar dengan Komputer Dengan munculnya komputer alat pengajaran lebih fleksibel dan responsif. Ciri pengajaran komputer adalah pengajaran ini memberikan kesempatan yang tinggi pada individualitas siswa, dapat belajar dengan kecepatanya sendiri, karena bila tepat komputer beralih kepengajaran lain, dan bila salah komputer mengdiaknosa kesalahan yang dibuat dan memberikan perbaikan yang tepat. Dan 29
komputer dapat mengecek hasil evaluasi kemajuan siswa dan menentukan kesulitan siswa.
INGATAN (MEMORY)
Perbedaan-Perbedaan dalam Ingatan Tiga Tahapan Ingatan Penyusunan kode Memasukkan dalam ingatan Dua jenis ingatan Ingatan Jangka Pendek - Pemasukan Pesan Dalam Ingatan (Encoding) Untuk dapat menyimpan informasi dalam ingatan jangka pendek, kita harus memperhatikan informasi tersebut, ingatan jangka pendek hanya berisi apa yang kita pilih. Pemasukan Ingatan tidak hanya pemasukan informasi saja, tetapi informasi itu masuk dalam ingatan dalam bentuk tertentu atau kode. - Penyimpanan (Storage) Ingatan yang paling depan harus mengalah dengan informasi yang paling baru, tetapi subjek yang diulang memiliki kemungkinan bertahan lebih lama, ini dikarenakan pengulangan mengkin dapat menghindari perkodean baru dalam ingatan. - Pengingatan Kembali (Retrieval) Untuk mengingat kembali diperlukan pencarian penggalian ingatan jangka pendek dimana kode atau butir2 itu tersimpan, dan pencarian ini berlangsung sangat cepat sedemikian cepat sehingga kita tidak menyadari. ekseprimen ini dilakukan oleh Stenberg (1966) dengan menggunakan alat yang memiliki ketepatan dalam milidetik (seperseribu detik). Ingatan Jangka Panjang - Pemasukan Pesan Dalam Ingatan/ Penyusuanan Kode (encoding) Informasi jangka panjang meliputi informasi yang telah disimpan dalam ingatan Penyimpanan Pengingatan kembali memperoleh dari ingatan
30
dengan rentang waktu beberapa menit, atau sepanjang hidup (kenangan tentang masa kanak2, sekolah,dll). - Penyimpanan dan Pengingatan Kembali (Storage and Retrieval) Banyak kasus mengenai proses lupa dari ingatan jangka panjang, ini merupakan akibat dari tidak adanya cara mencapai informasi, bukan karena tidak adanya informasi. Ingatan itu hanyalah sulit dicapai dan memerlukan semacam isyarat pengingat kembali. Beberapa teori lupa 1. Decoy Theory, jejak-jejak ingatan mulai haus. 2. Theory inter referensi, proses lupa terjadi karena proses informasi yang baru menutup informasi yang lama 3. Theory failure, individu gagal mengungkapkan kembali informasi yang ada, karena proses waktu yang lama dan tertumpuk 4. Motivaed forgeted, individu merepres hal2 yang menimbulkan kecemasan, disebabkan pengalaman yang membuat orang tersebut tidak nyaman. Meningkatkan Ingatan - Membayangkan, suatu pasang kata dengan kata lain. - Penguraiaan dan penyusunan kode - Memilih Konteks Hubungan Antara Ingatan Jangka Pendek dan Jangka Panjang Agar kode informasi dapat disusun menjadi ingatan jangaka panjang, info tersebut harus di transfer terlebih dahulu dalam ingatan jangaka pendek. Hal ini menjadi penting dalam menghubungkan keduanya.
31
Mendapatkan konsep tentang sesuatu berarti mengetahui sifat-sifatnya. Untuk konsep klasik, setiap sifat harus dimiliki setiap contoh. Sedangkan konsep probilistik, setiap sifat hanya perlu dimiliki sebagian contoh. Hirarki Konsep Ketika kita memiliki konsep, dan bagaimana konsep itu berhubungan, bila subjek mengacu pada hirarki, maka orang akan mencari jalur yang menghubungkan berbagai konsep, atau menggolongkan sebuah objek menurut peringkat dari masingmasing objek atau peristiwa. Memperoleh Konsep 1. Pengujian Hipotesis 2. Pengaruh dalam pengujian hipotesis 3. Belajar melalui contoh atau patokan Bahasa dan Komunikasi Bahasa salah satu alat yang sangat dibutuhkan sebagai sebuah bentuk penyampaian gagasan, maksud, dll. Bahasa merupakan bagian penting dari komunikasi Perkembangan Bahasa Kata dan Konsep Pada usia kira-kira 1 tahun,anak mulai memberi nama benda-benda. Anak mulai punya konsep tentang orang tua, binatang piaraan, makanan, mainan, dan anggota badan tetapi mereka belum tahu namanya. Proses Belajar Tiga hal yang paling memungkinkan proses belajar terjadi : 1. Peniruan (imitation) 2. Pengkondisian (conditioning) 3. Pengujian hipotesis (Hypothesis test) Bentuk komunikasi 1. Komunikasi Vertikal 2. Komunikasi Horizontal 3. komunikasi Diagonal
32
Yang mendasar dari konsep dorongan ialah prinsip homeostasis kecendrungan tubuh untuk mempertahankan/memelihara lingkungan internal yang konstan. Misalnya, dalam menghadapi udara yang dingin, pembuluh darah mengerut pada permukaan tubuh untuk mempertahankan kehangatan darah, dan getaran/gigilan menimbulkan panas. Insentif Selama tahun 1950-an, para psikolog mulai meragukan teori reduksi-dorongan dari motivasi sebagai penjelasan tentang semua jenis perilaku. Kemudian jelaslah bahwa organisme itu tidak didorong untuk beraktivitas oleh dorongan internal sematamata; stimuli eksternal, yang disebut insentif, juga memegang peranan penting dalam menggugah perilaku. Pendekatan yang lebih baru terhadap teori motivasi memfokuskan perhatian pada peran insentif yaitu memotivasi objek atau dalam keadaan lingkungannya. Organisme itu mendekati insentif positif dan menjauhi insentif negatif. Lapar Pusat-pusat pengaturan dalam hipotalamus Sistem pengontrol yang mengatur perilaku makan terletak pada suatu bagian dari otak, yang disebut hipotalamus. Ada dua hipostalamus yang mempengaruhi penyerapan makanan, Hipostalamus Lateral (HL) menggerakkan makan (yaitu awal Obesitas Studi merupakan masalah kasehatan yang utama. Sebuah pandangan populer ialah bahwa obesitas bermula dari masalah emosional yang tidak teratasi. Studi tentang obesitas dewasa ini mempermasalahkan faktor-faktor situasional yang menyebabkan makan berlebih. Faktor-faktor yang mempengaruhi makan 1. Respon terhadap isyarat makan Cara menghidangkan, aroma, dan kelezatan makanan mempengaruhi banyaknya dan kapan kita makan. 2. Dorongan emosional Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih banyak apabila mereka tegang atau cemas, dan eksperimen membuktikan 34 atau pusat makan); Hipostalamus Ventromedial (HVM) merintangi/menghalangi makan (yaitu pemberhentian atau pusat kekenyangan)
kebenarannya. 3. Pengendalian makan secara sadar Orang gemuk cenderung lebih respontif daripada orang dengan berat badan normal terhadap rasa dan penampilan hidangan, serta perasaan-perasaan yang dibangkitkan oleh makanan. Seks Seks tidak vital terhadap kelangsungan hidup organisme, tetapi penting bagi kelangsungan hidup spesies. Perilaku seksual lebih menggunakan energi daripada menyimpannya kembali. Perilaku seksual tergantung pada kombinasi dari faktor internal (mekanisme hormon dan otak) dan faktor eksternal (rangsangan lingkungan yang disadari atau tidak disadari). Motif-Motif Dasar lainnya 1. Dahaga 2. Menghindari rasa sakit 3. Perilaku keibuan 4. Rasa ingin tahu dan pencarian rangsangan. Status Mutahir Konsep Motivasional Rangsangan internal dan eksternal yang menghasilkan banyak sekali perubahan dari tingkatan dorongan optimal memotivasi organisme untuk melakukan sesuatu untuk memulihkan keseimbangan.
35
memusatkan diri pada pola perilaku yang dikenbangkan individu untuk menguasai lingkungan dan bukan pada dorongan naluriah. - Belajar dari orang lain (vicarious learning), belajar dari observasi perilaku orang lain dan akibat yang ditimbulkannya. - Pengaturan diri (self Regulation),perilaku tertentu yang menimbulkan akibat eksternal, menimbulkan reaksi evaluasi diri. Faktor Motivasi dalam Agresi Agresi didefinisikan sebagai perilaku yang melukai orang lain (fisik atau verbal). Para pakar psikologi membuat perbedaan antara agresi permusuhan(hostile agression) yang semata-mata dilakukan dengan maksud menyakiti orang lain, dan agresi instrumental (instrumental aggression) untuk mendapatkan ganjaran selain penderitaan korbanya. 1. Agresi sebagai suatu dorongan 2. Agresi sebagai suatu respon yang dipelajari Emosi Emosi adalah keadaan perasaan yang sudah terlalu melampaui batas sehingga memungkinkan hubungan dengan sekitarnya terganggu, dan secara pribadi sudah mengganggu sehingga tidak dapat menguasai diri. Emosi dapat diklasifikasikan berdasarkan intensitasnya, seperti rasa tidak senang, sakit, tersiksa dan sedih, duka, yang disertai perubahan menyeluruh dalam fisiologis tubuh. Emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu/khusus, dan emosi cenderung terjadi dalam kaitannya dengan perilaku yang mengarah (approach) atau menyingkiri (avoidance) terhadap sesuatu, dan disertai ekspresi kejasmanian, sehingga orang lain dapat mengetahui bahwa seseorang sedang emosi. Teori Emosi 1. Teori Cannon-Bard - Emosi bergantung pada aktivitas otak/sentral - Teori sentral mengenai emosi (Woodworth& Maarquis, 1957) - Dikemukakan oleh Cannon atas dasar penelitian Bard - Berbeda dengan teori James-Lange, emosi tidak bergantung gejala kejasmanian 2. Teori Schachter-Singer - Emosi merupakan interpretasi dari gejala kejasamnian (bodily states)
36
3. Teori kognitif mengenai emosi - Richard Lazarus : emosi menekankan pada penafsiran atau pengertian mengenai informasi yang datang sari beeberapa sumber. - Interpretasi mengandung cognition teori kognisi mengenai emosi - Eksperimen : film mengenai sunat pada Aborigin yang disertai bunyi, traumatis, tanpa bunyi, komentar ilmiah. - Reaksi emosionil pada satu orang dengan orang lain berbeda karena berbeda - Perbedaan penafsiran terhadap stimulus - Darwin : ekspresi muka dalam kaiatnnaya dengan emosi.
37
38
perseptual-motorik yang luar biasa, yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Tes intelegensi yang dikembangkan oleh psikolog Perancis Alfred Binet mengemukakan konsep usia mental. Usia mental anak yang cerdas berada di atas usia kronologisnya.
Kesahihan Prediktif Tes Skor tes intelegensi cukup tinggi dengan ukuran prestasi akademis (nilai, skor tes prestasi, kelanjutan sekolah). Penurunan nilai koefisien kesahihan yang terjadi ketika jenjang pendidikan semakin meningkat disebabkan oleh beberapa faktor. Kita akan segera melihat bahwa salah satu faktor. Kita akan segera melihat bahwa salaj satu faktor yang paling penting adalah seleksi. Sifat Dasar Intelegensi Pendekatan Faktorial Kemampuan yang menentukan penampilan pada tes intelegensi adalah analisis faktor. Analisis faktor merupakan teknis matematis yang digunakan untuk menetapkan jumlah dimensi, atau faktor, yang menimbulkan hubungan(korelasi) yang tampak diantara respon subjek pada sejumlah tes yang berbeda. Pendekatan Konvensional Pendekatan konvensional digambarkan melalui hasil kerja Sternberg91981,1982), yang berasumsi bahwa peserta tes memiliki serangkaian proses psikologis tang disebut komponen. Pengaruh Genetik dan Lingkungan Terhadap Kemampuan Hubungan genetik dan intelegensi Hereditas memainkan peran penting dalam intelegensi. Namun perkiraan hereditas berbeda-beda. Pengaruh lingkungan Faktor lingkungan seperti nutrisi, stimulasi intelektual dan iklim emosional rumah akan mempengaruhi dimana letak IQ seseorang dalam rentang reaksi yang ditentukan oleh hereditas. Tes kemampuan dalam Perspektif
39
Meskipun memiliki keterbatasan, tes kemampuan masih merupakan metode yang paling objektif untuk menilai kemampuan individu. Tetapi skor tes harus mempertimbangkan bersama informasi lain.
40
Tabel menentukan trait dasar Dimensi Trait Ekstraversi Pasangan Kata Sifat Deskriptif Banyak cakap Pendiam Terbuka Penuh rahasia Keramahan Berani Hati-hati Baik hati Lekas marah Lemah lembut Keras kepala Kecermatan Kooperatif Negativistik Rapi Ceroboh Bertanggung jawab Tidak dapat dipercaya Stabilitas Emosi Tekun Tidak tekun Tenang Cemas Tidak Nervous Nervous Kebudayaan Tidak hipokrondiakal Hipokondriakal Peka secara artistik Tidak peka secara artistik Sopan Tidak sopan Cerdas Bebal Pendekatan Belajar Sosial Teori belajar sosial menekankan makna penting faktor penentu perilaku yang bersifat situasional atau dari lingkungan. Penguatan dan belajar sosial Penguatan yang mengendalikan ekspresi perilaku yang dipelajari bisa bersifat : 1. Langsung (ganjaran nyata, dukungan atau celaan sosial, pengurangan kondisi aversi), 2. Dari orang lain (pengamatan terhadap orang yang menerima hukuman karena melakukan suatu perilaku)
41
3. Melakukan sendir (evaluasi tentang penamplan diri sendiri dengan memuji atau mencela diri). Interaksi orang situasi Tindakan seseorang dalam situasi tertentu tergantung pada karakteristik khusus situasi tersebut. Orang belajar untuk membedakan situasi dimana perilaku tertentu dianggap tepat dan situasi dimana perilaku itu dianggap tidak tepat. Beberapa perbedaan individual,atau variabel orang, yang berinteraksi dengan kondisi situasional untuk mempengaruhi perilaku disajikan di bawah ini. 1. Kompetensi 2. Strategi kognitif 3. Dugaan 4. Nilai-nilai subyektif 5. Rencana dan sistem pengaturan diri Pendekatan Psikoanalisis Teori psikonalisis mengupas kepribadian dari satu pandang yang sangat berbeda dengan kedua teori yang telah dibahas. Freud membandingkan pikiran manusia dengan gunung es. Bagian kecil yang tampak di atas permukaan air menggambarkan pengalaman sadar. Bagian yang lebih bersar bi bawah permukaan air menggambarkan ketidaksadaran mempengaruhi pikiran dan perilaku kita. Struktur Kepribadian - Id, merupakan bagian kepribadain yg paling primitif. - Ego, mempertimbangkan tuntutan realita. - Superego, adalah gambaran internalisasi nilai dan moral masyarakat yang diajarkan orang tua dan orang lain pada anak. Kecemasan dan pertahanan kecemasan Freud yakin konflik antara impuls id (terutama naluri seksual dan naluri agresif) dan pengaruh ego serta superego merupakan sumber motivasi sebagian besar perilaku. Masyarakat mengutuk ekspresi bebas, agresi, dan perilaku seksual yang dilakukan oleh individu. Semakin banyak larangan masyarakat terhadap ekspresi impuls, semakin besar kemungkianan terjadinya konflik diantara ketiga bagian kepribadian tsb. Keinginan id merupakan kekuatan yang harus di ekspresikan dengan cara tertentu. 42 yang merupakan gudang impuls, nafsu, ingatan yang tidak terjangkau, yang
Orang yg melakukan sesuatu yg terlarang akan merasa cemas, untuk mereduksinya mengekspresikan impuls tersebut dalam bentuk tersamar, sehingga terhindar dari hukuman masyarakat, atau dapat mengalihkan impul ini pada kegiatan lain. Cara lain mereduksi kecemasan dgn mekanisme pertahanan (defense mechanism), dengan menekan impuls-impuls kebebasan, demi menjadi manusia yang beradap. Pendekatan Fenomenologis Pendekatan ini memfokuskan pada bagaimana seseorang mengamati dan menginterpretasikan kejadian. Teori Self Self merupakan gagasan, persepsi, dan nilai yg menentukan karakteristik I atau me, serta mencangkup kesadaran tentang siapa saya dan apa yang dapat saya lakuakan. Perkembangan self Orang belajar membedakan antara pikiran dan tindakan yg dianggap pantas atau tidak pantas, pengalaman yg tidak pantas akan dikeluarkan dalam konsep diri Aktualisasi diri Karakteristik aktualisasi diri 1. Mempersepsikan realitas secara efisien & dpt menghadapi ketidakpastian. 2. Meneriam diri sendiri dan orang lain 3. Spontan dalam pemikiran dan perilaku 4. Berorientasi pada masalah dan bukan pada diri sendiri 5. Kreatif. 6. Mampu memandang kehidupan dari sudut pandang objektif. Penilaian Kepribadian Metode observasional Pengamatan terhadap subjek dalam keadaan alami, atau dengan wawancara, bisa berstruktur atau tak berstruktur. Inventori Kepribadian Inventori kepribadian pada dasarnya merupakan kuesioner dimana orang menyatakan reaksi atau perasaannya dalam situasi tertentu. Misalnya, Sixteen Personality Factor Questionnaire (16 PF) menghasilkan profil kepribadian (sifat, Karakter, ciri pembawaan) yang menunjukkan skor individu pada sejumlah trait yang berbeda. 43
Minnesota multiphasic personality inventori mimpi, terdiri dari 550 pertanyaan (tentang sikap, reaksi emosi, gejala fisik dan psikologis dan pengalaman masa lalu),ini untuk membantu pakar klinis dlm mengdiaknosa gangguan kepribadian California Psychological Inventory CPI. Tes yg didasarkan pada metode konstruksi empiris, mengguanakan beberapa pertanyaan yg sama dengan MMPI, untuk mengukur kepribadian yg lebih normal seperti ( dominasi, sosibilitas, penerimaan diri, tanggung jawab, dan sosialisasi) Teknik Proyektif - Tes proyeksi, berusaha menelaah kepribadian pribadi dan membuka peluang bagi individu untuk terlibat dalam jawaban. Tes ini menggali imajinasi seseorang melalui hasil imajinatif, disumsikan orang itu mengungkap sesuatu tentang dirinya, - Tes Roarhach Tes ini dikembangkan oleh psikiater swiss, Herman Rorschach tahun 1920-an, terdiri dari 10 kartu. - Tes The matic Apperception Test (TAT) Tes ini dikembangkan oleh Henry Murray tahun 1930-an, terdiri dari 20 gambar orang yang bermakna ambigu. Konsistensi Kepribadian Asumsi yang menjadi dasar sebagian besar teori kepribadian adalah bahwa orang melakukan perilaku secara konsisten dari situasi yang satu ke situasi yang lain dan disepanjang waktu. Menuju Pandangan yang Terpadu Tentang Kepribadian Untuk mengukur makna penting relatif perbedaan individual dan kondisi lingkungan dalam menentukan perilaku, menganggap situasi sebagai pemberi informasi.
44
Agresi Dalam situasi frustasi, biasanya anak tampak gelisah dan tidak senang. Kadangkadang agresi diekspresikan secara langsung terhadap orang atau benda yang menjadi sumber frustasi. Agresi yang di alihkan Orang yang mengalami agresi tidak dapat mengekspresikan agresi terhadap sumber frustasi, bisa jadi sumbernya tidak jelas, oleh sebab itu individu akan mencari target yang akan menjadikan tempat atau objek untuk diserang karena ledakan rasa marah. Atau prasangka pada kaum minoritas, ini dapat terjadi untuk pengalihan pada kejadian yang sebenarnya untuk mencari kambing hitam. Apati Apati adalah sikap acuh tak acuh dan menarik diri. Regresi Regresi didefinisikan sebagai tindakan kembali ke bentuk perilaku yang tidak matang perilaku yang khas pada usia yang lebih muda. Kecemasan Frustasi dan bentuk bebtuk-bentuk lain dari stres menimbulkan kecemasan. Teori Kecemasan Freud membedakan kecemasan kecemasan objektif (takut pada ancaman eksternal) dari kecemasan neurotik (akibat dari konflik internal yang tidak disadari antara impuls id, ego, dan superego). Teori belajar sosial beranggapan bahwa perasan perasan gelisah merupakan respon yang diperoleh terhadap situasi tertentu ketimbang akibat dari konflik internal. Perasaan tidak berdaya dan ketiadaan kontrol merupakan hal pokok bagi kebanyakan teori tentang kecemasan. Penanggulangan kecemasan - Menitikberatkan masalah, dengan mengubah atau menghindari situasi yang menciptakan perasaan cemas. - Menitikberatkan emosi, dengan mencari jalan untuk mengurangi perasaan cemas. Mekanisme Pertahanan Freud menggunakan istilah mekanisme pertahanan (defense mechanism) untuk menunjukkan proses tak sadar yang melindungi seseorang dari kecemasan melalui pemutarbalikkan kenyataan. Mekanisme pertahanan diri : Penolakan (denial) 46
Bila seseorang mengabaikan kenyataan dunia luar sehingga hal itu tampak kurang membahayakan.
Penekanan (represi) Bila seseorang berusaha agar dorongan dan emosi yang menyakitkan tidak disadari. Mekanisme bela diri lainnya yang membantu usaha represi adalah rasionalisasi, pembentukan reaksi, proyeksi, intelektualisasi, dan pengalihan. Stres Stres yang berkepanjangan dapat menimbulkan gangguan jasmani dan rohani. Ganguan fisiologis Ganggun fisik ini bisa berupa bisul, tekanan darah tinggi, sakit jantung. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerasnya stress Kerasnya stres tergantung pada kemampuan memperkirakan situasi, kekuatan kontrol, evaluasi kognitif perseorangan, perasaan mampu dan adanya dukungan masyarakat.
PSIKOLOGI ABNORMAL
Perilaku Abnormal Definisi Keabnormalan Definisiisi keabnormalan dapat dilihat beberapa sisi : - Penyimpangan dari norma statistik, kebnormalan didefinisikan sebagai orang yang cerdas atau sangat gembira. - Penyimpangan dari norma sosial, keabnormalan didefinisikan sebagai perilaku yang mencolok. - Perilaku maladaptif, memberi definisi keabnormalan berdasarkan hal-hal yang menyimpang. Apakah kenormalan? Ciri-ciri yang menunjukkan kenormalan mencakup persepsi kenyataan yang efisien, pengetahuan diri, pengendalian perilaku, harga diri, dan kemampuan mengikuti hubungan kasih sayang dan produktivitas. Pengelompokkan perilaku abnormal 1. Gangguan yang terlihat pada masa bayi, anak-anak, dan remaja., meliputi
47
keterbelakangan mental, hiperaktif, cemas masa anak-anak, dll. 2. Gangguan jiwa organik,misal nya al-zheimer, sifilis, dll. 3. Gangguan penggunaan zat-zat, misalnya penggunaan alkohol. 4. Gangguan skisofrenik, yaitu gangguan yang ditandai dengan hilangnya konta dengan realitas, sehingga pikiran, persepsi, dan perilakunya aneh. 5. Gangguan paranoid 6. Gangguan afektif, gangguan suasana hati (mood) 7. Gangguan kecemasan, seperti fobia 8. Gangguan somatoform, gejalanya bersifat fisik, tetapi tidak terdapat dasar organik dan faktor-faktor psikologis nampaknya memainkan peran utamanya. 9. Gangguan disosiatif, misalnya amnesia. 10. Gangguan psikoseksual, misalnya transeksualisme, homoseksual, dll. 11. Kondisi yang tidak dicantumkan sebagai gangguan jiwa, seperti masalah perkawinan, kesulitan orang tua terhadap anak. 12. Gangguan kepribadian, misalnya gangguan kepribadian antosial dan narsistik. Gangguan Kecemasan Gangguan kecemasan merupakan sekelompok gangguan dalam, dimana rasa cemas merupakan gejala utama (kecemasan merata dan gangguan panik) atau kecemasan dialami bilamana individu berupaya mengendalikan perilaku maladaptif tertentunya (gangguan fobia dan gangguan obsesif-kompulsif). Gangguan kecemasan merata dan gangguan panik Seorang yang menderita gangguan kecemasan merata setiap hari hidup dalam keadaan tegang. Dia selalu merasa serba salah atau khawatir dan cenderung memberi reaksi yang berlebihan pada stres yang ringan. Pada saat serangan panik, individu secara mendadak akan menjadi sangat takut yang ditandai dengan jantung berdebar-debar, kehabisan nafas, berkeringat, otot-otot bergetar, kepusingan, dan rasa muak. Fobia dan obsesif-kompulsif Fobia merupakan gangguan yang takut pada benda atau situasi tertentu yang tidak masuk akal. Obsesif kompulsif adalah pikiran yang bukan-bukan yang selalu menghantui obsesif yang digabung dengan desakan-desakan, atau kompulsi, untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu. Gangguan Afektif 48
Merupakan gangguan pada afeksi atau suasana hati (mood). Orang yang terganggu ini dapat mengalami depresi atau mamik (girang yang tidak wajar) yang parah atau dapat berganti-ganti antara saat-saat depresi atau saat-saat mamik. Depresi Depresi merupakan respon normal terhadap berbagai stres kehidupan. Situasi yang paling sering menyebabkan depresi adalah kegagalan di sekolah atau di tempat kerja, kehilangan seseorang yang dicintai, dan kesadaran bahwa penyakitnya menghabiskan uang seseorang. Episode manik Dalam episode manik ringan (hipomania) orang tersebut penuh dengan energi, antusias atau percaya diri. Orang yang mengalami episode manik yang parah (mania) berperilaku seperti konsep yang terkenal raving maniak. Mereka selalu bersemangat dan harus selalu aktif. Skisofrenia Skisofrenia merupakan nama yang diberikan pada beberapa gangguan yang ditandai dengan parahnya kekacauan kepribadian, distorsi realita, dan ketidakmampuan untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Gangguan Kepribadian Gangguan kepribadian merupakan pola perilaku maladaptif yang sudah kuno, yang memecahkan masalah. Kepribadian antisosial Orang-orang yang digolongkan kepribadian antisosial bersifat impulsif, tidak begitu menunjukkan rasa bersalah, hanya mementingkan dirinya sendiri, dan seringkali melanggar hukum. Alkoholisme dan Ketergantungan Pada Obat Penggunakan alkohol dan obat-obatan psiaktif lainnya dapat menyebabkan ketergantungan psikologis (dorongan menggunakan obat guna mengurangi kecemasan) dan ketergantungan fisik (gejala-gejala makin kebal terhadap obat dan mengasingkan diri). Alkohol Alkohol merupakan obat yang digunakan paling luas, ketidakmampuan pantang dari minuman keras atau berhenti setelah minum satu atau dua kali menandakan seseorang sebagai pecandu alkohol. 49
Ketergantungan pada obat Sejumlah faktor yang mempengaruhi orang menggunakan obat-obatan yang terlarang adalah kehidupan rumah tangga yang tidak bahagia, orang tua yang selalu permisif , pengaruh teman sebaya, dan tidak adanya konformitas sosial. Dengan menggunakan obat yang terus menerus ketergantungan fisik terbentuk, yang dapat menumbuhkan suatu kebutuhan baru yabg harus di puaskan.
50