MAKALAH FILSAFAT
MEMAHAMI TEORI KEBENARAN
NAMA
: SHINTA ANDINI
NIM
: 1524090129
DOSEN
HARI/JAM
Fakultas Psikologi
Universitas Persada Indonesia Y.A.I
Jakarta,2015
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A.
B.
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini ada beberapa masalah yang akan dibahas, agar
pembahasan dalam makalah ini tidak lari dari judulnya ada baiknya kita
rumuskan masalah-masalah yang akan di bahas, antara lain :
1.
Pengertian kebenaran.
2.
C.
Tujuan Penulisan
Adapun manfaat penbuatan makalah ini adalah :
D.
Metode Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kebenaran
Penegasan di atas dapat kita pahami karena apa yang disebut ilmu
pengetahuan diletakkan dengan ukuran, pertama, pada dimensi
fenomenalnya yaitu bahwa ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai
masyarakat, sebagai proses dan sebagai produk. Kedua, pada dimensi
strukturalnya, yaitu bahwa ilmu pengetahuan harus terstruktur atas
komponen-komponen, obyek sasaran yang hendak diteliti (begenstand),
yang diteliti atau dipertanyakan tanpa mengenal titik henti atas dasar
motif dan tata cara tertentu, sedang hasil-hasil temuannya diletakkan
dalam satu kesatuan system.
Selaras
dengan
Poedjawiyatna
yang
mengatakan
bahwa
persesuaian antara pengatahuan dan obyeknya itulah yang disebut
kebenaran. Artinya pengetahuan itu harus yang dengan aspek obyek yang
diketahui. Jadi pengetahuan benar adalah pengetahuan obyektif.
B.
Teori Kebenaran
1.
2.
Teori ini disebut juga dengan konsistensi, karena mendasarkan diri pada
kriteria konsistensi suatu argumentasi. Makin konsisten suatu ide atau
pernyataan yang dikemukakan beberapa subjuk maka semakin benarlah
ide atau pernyataan tersebut. Paham koherensi tentang kebenaran
biasanya dianut oleh para pendukung idealisme, seperti filusuf Britania F.
H. Bradley (1846-1924).
3.
Artinya, suatu pernyataan itu benar jika pernyataan itu atau konsekuensi
dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan
manusia. Teori pragmatis ini pertama kali dicetuskan oleh Charles S.
Peirce (1839-1914) dalam sebuah makalah yang terbit pada tahun 1878
yang berjudul "How to Make Our Ideas Clear".
Dari pengertian diatas, teori ini (teori Pragmatik) berbeda dengan teori
koherensi dan korespondensi. Jika keduanya berhubungan dengan realita
objektif, sedangkan pragmamtik berusaha menguji kebenaran suatu
pernyataan dengan cara menguji melalui konsekuensi praktik dan
pelaksanaannya.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA