Anda di halaman 1dari 29

STUDI KASUS PASIEN

PENANGANAN GIZI KURANG PADA ANAK DENGAN


PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMASKECAMATAN GAMBIR

Kelompok 6

Oleh :

Inez Soraya

1102010130

Pembimbing :
Dr. Dini Widianti, M.KK

MODUL KEPANITERAAN KEDOKTERAAN KELUARGA

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

PERIODE 20 MARET 21 APRIL 2017

JAKARTA 2017

82
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul PENANGANAN GIZI KURANG
PADA ANAK DI PUSKESMAS KECAMATAN GAMBIR ini telah disetujui
oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, April 2017

Pembimbing,

Dr. Dini Widianti, M.KK

83
KATA PENGANTAR

Assalamua`alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbilaalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan


atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul judul
PENANGANAN GIZI KURANG PADA ANAK DI PUSKESMAS
KECAMATAN GAMBIR ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, periode 20 Maret
21 April 2017. Penulis juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah
satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu
Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara
holistik.

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Dini Widianti, M.KK, selaku dosen pembimbing dan selaku Kepala
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Masyarakat Universitas YARSI yang telah
membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.

2. Dr. Erlina Wijayanti MPH, selaku Koordinator kepanitraan PH dan staf


pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.

3. Rifqatussaadah, SKM, M.Kes, selaku sekretaris dan staf pengajar


Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.

84
4. Dr. Dian Mardhiyah, M.KK, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
5. Dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

6. Dr. Dini Widianti, M.KK, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

7. Dr. Fathul Jannah, M.Si, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

8. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

9. Rifda Wulansari, SP, M.Kes, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

10. Rifqatussaadah, SKM, M.Kes, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

11. Dr. Sophie selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI

12. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kresek, Balaraja,


Tanggerang

13. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga
tersusun laporan ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


Laporan Diagnosis dan Intervensi Komunitas ini. Oleh karena itu, penulis menerima
kritik dan saran yang membangun sebagai perbaikan. Kami mengharapkan laporan ini
dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak terkait.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

85
Jakarta, April 2017

Tim Penulis

86
87
BAB I

LAPORAN KASUS

BERKAS PASIEN

I. Identitas Pasien

Nama : An. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 14 bulan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Petojo Binatu 7 no. 1B, rt 02 rw 07, Kelurahan


Petojo utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat

Suku Bangsa : Betawi

Pendidikan : Belum Sekolah

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Tanggal berobat : 29 Maret 2017

II. Anamnesis
Anamnesis dilakukan dengan cara alo anamnesis dengan ibu pasien di Poli
Gizi Puskesmas Kecamatan Gambir 29 Maret 2017
1. Keluhan Utama :
Berat badan pasien tidak bertambah bv
2. Keluhan Tambahan :
-
3. Riwayat Penyakit Sekarang :

88
Pasien anak berumur 14 bulan datang ke Puskesmas Kecamatan
Gambir bersama ibunya ke poli gizi dengan keluhan berat badan pasien
tidak bertambah sejak 3 bulan terakhir. Ibu pasien mengatakan anaknya
rutin mengikuti posyandu setiap bulan, namun baru kali ini pasien
dianjurkan untuk ke Poli Gizi oleh petugas posyandu. Ibu pasien
mengatakan saat ini anaknya tidak mengalami keluhan demam, ataupun
batuk. Ibu pasien mengatakan bahwa ayah pasien mempunyai kebiasan
merekok dirumah dan didepan pasien.
Pasien lahir dengan operasi caesar, ditolong dokter pesialis di RS
Budi Kemuliaan Gambir, dengan berat badan lahir 2400 gram. Pasien
tidak mendapatkan ASI ekslusif dikarenakan ibu pasien sedang dalam
pengobatan Epilepsi, mulai diberikan makanan pendamping sejak usia 6
bulan sampai usia sekarang. Setiap bulannya pasien medapatkan vitamin
A dari Posyandu. Pasien sudah mendapatkan imunisasi lengkap.
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien sering batuk pilek
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat penyakit serupa dikeluarga disangkal
6. Riwayat Pengobatan :
Pasien belum pernah berobat sebelum ke puskesmas
7. Riwayat Sosial Ekonomi:
Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari
penghasilan Ayah pasien yang bekerja sebagai Satpam dengan penghasilan
Rp. 1.800.000,-/ bulan. Jumlah tersebut dirasakan cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sehari-harinya.
8. Riwayat Kebiasaan :
Menurut Ibunya, pasien makan 3 kali sehari dengan nafsu makan
yang kadang sulit, jika nafsu makannya baik pasien bisa menghabiskan porsi
makan mangkuk biasa., namun jika sedang sulit biasanya hanya makan 3
4 sendok makan. Makanan yang dimakan pasien sehari-hari biasanya bubur

89
atau nasi lembek, dengan lauk sop ayam, sayur bayam atau telur yang
biasanya dibeli jadi atau dimasak oleh nenek pasien yang tinggal serumah
dengan pasien. Ibu pasien sendiri jarang memasak makanan untuk anaknya.
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak sulit makan sayur dan buah, namun
pasien jarang mengkonsumsi buah buahan karena keluarga pasien kurang
mengknsumsi buah buahan. Pasien masih minum Susu Formula sampai
dengan saat ini. Pasien melakukan pengukuran penimbangan berat badan
setiap bulan saat program Posyandu di lingkungan rumahnya. Pasien baru
dua kali kontrol masalah gizi di Puskesmas Gambir atas saran dari kader
posyandu.

III. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Umum :
Pasien tampak sakit ringan
2. Kesadaran :
Compos mentis
3. Vital Sign :
Nadi : 95x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 36,8 0 C
4. Status Generalis :
Kepala : Bentuk bulat, simetris, Rambut ikal
hitam, lebat
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklers ikterik
(-/-),
Pupil bulat isokor
Hidung : Septum tidak deviasi,tidak terdapat
sekret
Telinga : Hiperemis (-/-), secret (-/-)
Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah bersih

90
Leher : KGB tidak teraba membesar
Paru paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris
kanan dan kiri
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki
(-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea
midklavikula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal, tidak terdapat
Pembesaran jantung
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak
terdapat
murmur
Abdomen
Inspeksi : datar, kelainan kulit (-), Pelebaran vena (-)
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Hepar dan Lien tidak teraba
Genitalia : Tidak diperiksa
Ekstrimitas : Akral hangat, edema (- ), sianosis (-)
5. Status Gizi
Berat Badan : 7, 4 kg
Panjang Badan : 73 cm

91
Gambar 1. Standar Berat Badan Menurut Umur untuk Anak
Perempuan Usia 0-60 bulan (Sumber : KEMENKES RI,
2011)

92
Gambar 2. Standar Tinggi Badan menurut Umur untuk Anak
Perempuan Usia 0-24 bulan (Sumber : KEMENKES RI, 2011)

93
Gambar 3. Standar Berat Badan Menurut Tinggi Badan
untuk Anak Perempuan Usia 0-24 bulan (Sumber :
KEMENKES RI, 2011)

94
Gambar 4. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak
Berdasarkan Indeks (Sumber: KEMENKES, 2011)
Berat Badan/Umur : Gizi Kurang
Tinggi Badan/Umur : Pendek
Berat Badan/Tinggi Badan : Gizi Kurang
Penentuan Kebutuhan Zat Gizi

Berat Badan Ideal (BBI) : (Usia x 2) + 8


: (1x 2) + 8 = 10 kg
Jumlah kebutuhan kalori : 1000 + (100 x usia)
: 1000 + (100 x 1) = 1100 kal/hari
Jadi, total kebutuhan kalori perhari untuk pasien adalah : 1100 kalori.

Kebutuhan Harian :

Karbohidrat (60-70%) = (60% x 1100 kal): 4 = 165 kal

Protein (10-15%) = (10% x 1100 kal) : 4 = 27.5 kal

95
Lemak (20-25%) = (20% x 1100kal) : 9 = 24.4 kal

A. Pemeriksaan Penunjang : -

BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga :
Nama : Tn. Fahrisamin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 28 tahun
Status : Menikah
Alamat : Jl. Petojo Binatu 7 no. 1B, rt 02 rw 07, Kelurahan
Petojo utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Satpam

b. Identitas Pasangan :
Nama : Ny. Syirien
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 25 tahun
Status : Menikah
Alamat : Jl. Petojo Binatu 7 no. 1B, rt 02 rw 07, Kelurahan
Petojo utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

96
c. Struktur Komposisi Keluarga :
The nuclear family
Keluarga Tn. F sebagai kepala keluarga dan Ny. S sebagai istri sudah
menikah sejak 2 tahun yang lalu. Keluarga Tn. F tinggal bersama
istri,mertua dan 1 orang anaknya yang berusia 14 bulan. Penghasilan
Tn. H sebesar Rp. 1.800.000,-/bulan.

Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah

No Nama Kedudukan Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan


dalam Tambahan
Keluarga
1. Tn Kepala Laki-laki 28 SMA Tambahan
Fahrisamin Keluarga tahun
2. Ny Syirien Istri Perempuan 25 S1 Ibu Ibu
tahun Rumah menderita
Tangga Epilepsi
3. Ny. Mertua Perempuan 54 - -
Masanih tahun
4. An.Sultania Anak 1 Perempuan 14 Belum -
bulan bersekolah

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan tempat tinggal

97
Tabel 2. Lingkungan tempat tinggal
Status kepemilikan rumah : Milik Sendiri
Daerah perumahan : Padat Penduduk
Karakteristik rumah dan lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 20m2 Pasien tinggal bersama kedua orang
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 4 tuanya dan neneknya. Keluarga pasien
orang memiliki rumah sendiri di lingkungan
Luas halam rumah : - yang termasuk lingkungan padat
Tidak Bertingkat penduduk. Rumah pasien tidak
Lantai rumah dari keramik bertingkat dengan dinding rumah yang
Dinding rumah tembok terbuat dari tembok. Keluarga pasien
Jamban keluarga : ada memiliki 1 jamban. Tidak ada tempat

Tempat bermain : Tidak ada bermain untuk pasien dan keluarganya.

Penerangan listrik : 220 watt Sumber air yang digunakan pasien

Ketersediaan air bersih : Sumur Pompa berasal dari sumur pompa, sedangkan

Tempat pembuangan sampah : Diangkut untuk minum pasien membeli air minum
oleh petugas sampah isi ulang. Terdapat tempat pembuangan
sampah baik di dalam maupun di luar
rumah.

b. Kepemilikan barang-barang berharga


Tn.F memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain yaitu, satu
buah televisi berwarna, satu buah kipas angin, dan satu buah kompor
gas. Keluarga Tn. F juga memiliki satu buah sepeda motor yang biasa
digunakan untuk bekerja atau untuk keluarga berpergian.

98
c. Denah Rumah

Gambar 5. Denah Rumah Keluarga Tn. F

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:


a. Sebutkan jenis tempat berobat : Puskesmas
b. Balita : KMS
c. Asuransi/Jaminan kesehatan : BPJS

4. Sarana Pelayanan Kesehatan ( Puskesmas )

Tabel 3. Pelayanan kesehatan

99
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat Kendaraan pribadi (motor) Pasien ke Puskemas
pelayan kesehatan bersama orang tuanya
Tarif pelayanan Gratis dengan menggunakan
kesehatan kendaraan pribadi yaitu
Kualitas pelayanan Memuaskan motor. Pasien memiliki
kesehatan kartu BPJS, oleh karena
itu pasien tidak membayar
pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Menurut
pasien pelayanan
kesehatan di Puskesmas
yang biasa dikunjungi
sudah memuaskan.

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan makan
Keluarga Tn. F memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari. Setiap
makan teridiri dari nasi, lauk pauk yang berganti-ganti ikan, telur, tahu
atau tempe dan sayur seperti kangkung. Keluarga Tn. F mengatakan
tidak setiap hari mengkonsumsi sayuran, melainkan hanya ketika ingin
makan sayur saja dan keluarga Tn. F tidak rutin mengkonsumsi buah-
buahan, hanya seminggu tiga kali dengan buah yang dimakan seperti
melon, papaya, atau pisang.
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Keluarga pasien belum menerapkan pola gizi seimbang karena
keluarga pasien jarang makan sayur-sayuran dan buah-buahan.
Keluarga Tn. F juga minum air putih > 8 gelas per hari dan

100
mengatakan tidak rutin berolahraga karena sibuk bekerja dan istrinya
sibuk mengurus anak

Table 4. Food Recall Pasien Tanggal 28 Maret 2017

WAKTU NAMA BAHAN URT KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK KAL


MAKANAN (GR) (GR) (GR) (=KA
PAGI Bubur ayam Bubur porsi 18.06 13.78 6.2 186
Ayam 0 8.75 2.32 58.5
cincang cangkir
SELINGAN SUFOR SUFOR 1 gelas 11.49 8.03 4.88 63
SIANG Pepaya Pepaya 1 29.82 1.85 0.43 119
potong
sedang
MALAM Bubur ayam Bubur porsi 18.06 13.78 6.2 186
Ayam 0 8.75 2.32 58.5
cincang cangkir

101
Table 5. Food Recall Pasien Tanggal 27 Maret 2017

Waktu Nama Bahan URT Karbohidrat Protein Lemak Kalori


Makanan (gr) (gr) (gr) (kkal)
Pagi Bubur Bubur porsi 18.06 13.78 6.2 186
ayam
Ayam 0 8.75 2.32 58.5
cincang cangkir
Selingan SUFOR SUFOR 1 gelas 11.49 8.03 4.88 63
Siang Bubur Bubur porsi 18.06 13.78 6.2 186
ayam
Ayam 0 8.75 2.32 58.5
cincang cangkir
Selingan - - - - - - -
Malam SUFOR SUFOR 1 gelas 11.49 8.03 4.88 112

Table 6. Food Recall Pasien Tanggal 26 Maret 2017

Waktu Nama Bahan URT Karbohidrat Protein Lemak Kalori


Makanan (gr) (gr) (gr) (kkal)
Pagi Bubur Bubur porsi 18.06 13.78 6.2 186
ayam
Ayam 0 8.75 2.32 58.5
cincang cangkir
Selingan SUFOR SUFOR 1 gelas 11.49 8.03 4.88 63
Siang Nasi Nasi porsi 22.04 2.1 0.22 102
putih
Telur Telur 1 butir 1.15 7.14 7.14 98
dadar ayam
Selingan - - - - - - -

102
Malam SUFOR SUFOR 1 gelas 11.49 8.03 4.88 112

Tabel 7.Resume Food Recall

Tanggal Karbohidrat Protein Lemak Kalori


26 Maret 2017 77.8 g 54.9 g 22.35 g 671 kal
27 Maret 2017 59.1 g 61.1 g 38.2 g 664 kal
28 Maret 2017 64,2 g 48.03 g 25,5 g 619,5 kal
Rata-rata 67,03 g 54,6 g 28,6g 651.5 kal

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
1) Keluarga pasien memilki kesadaran untuk berobat karena pasien
tidak kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan baik dari
tarif maupun tempat pelayanan kesehatan.
2) Ibu pasien adalah seorang ibu rumah tangga sehingga dapat
bersama pasien selama 24 jam.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:


1. Orang tua yang kurang telaten untuk memberikan makanan yang
sesuai dengan gizi seimbang
2. Orang tua belum memiliki pengetahuan yang baik mengenai
penerapan gizi seimbang.

B. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah keluarga Nuclear,dimana dalam keluarga ini
hanya terdapat suami dan istri dan satu anak kandung dan mertua yang
tinggal dalam satu rumah.

103
2. Tahapan siklus keluarga :
Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Nicholas (1984), keluarga Tn. F
berada pada tahapan siklus keluarga yang ke dua, yaitu keluarga yang
sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai umur 30 bulan.

3. Family map ( gambar )

Ny.S/ 25 thn
Tn.F/ 28 thn

An.Kh /14 bulan


Gambar 2. Genogram Keluarga Tn. H

Keterangan Gambar :
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Meninggal
: Keturunan : Pernikahan

104
: Tinggal serumah : Bercerai

4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Efektif
Masing-masing anggota Keluarga saling menyayangi, mendukung,
dan mengayomi. Namun, ibu pasien kurang telaten dalam memenuhi
kebutuhan makanan anaknya, terlihat dari makanan sehari-hari yang
lebih sering dibeli diluar atau dimasak oleh ibu nenek pasien yang
tidak tinggal serumah.

b. Fungsi Sosialisasi
Lingkungan tempat tinggal keluarga pasien tergolong padat penduduk.
Hubungan keluarga pasien dengan tetangga-tetangga cukup dekat.

c. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. F dan Ny.S mampu menghasilkan keturunan yaitu An S.

d. Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga bertumpu pada kepala keluarga dengan jumlah
penghasilan Rp 1800.000,- setiap bulannya. Penghasilan tersebut
dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seluruh
anggota keluarga Tn.F memiliki asuransi kesehatan.

e. Fungsi Perawatan keluarga.


Keluarga Tn. F lebih sering membeli diluar untuk makanan yang
dikonsumsi sehari-hari. An. S diasuh oleh ibu dan neneknya. Keluarga
Tn. F cukup memperhatikan kesehatan, dengan berobat ke puskesmas
jika memiliki keluhan gangguan kesehatan.
5. Dinamika Keluarga
Hubungan antar keluarga cukup baik dan dekat satu sama lain. Namun
dikarenakan Tn. F memiliki pekerjaan yang mengharuskan ia

105
berangkat di pagi hari dan pulang di malam hari, biasanya mereka
hanya berbincang-bincang di malam hari atau di hari libur yaitu hari
minggu. Ny. S tidak bekerja, sehari-hari waktunya digunakan untuk
mengurus anaknya. An. S karena masih kecil dan belum sekolah,
hanya di rumah dan bermain.
C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga
a. Makanan yang dikonsumsi pasien sehari-hari kurang dari kebutuhan
energinya
b. Pasien kurang makan sayur dan buah
c. Orang tua pasien kurang telaten dalam memenuhi kebutuhan gizi
seimbang anaknya

BAB II

DIAGNOSIS HOLISTIK

A. Diagnosis Multiaksial
1. Aspek personal
Alasan kedatangan : Pasien datang bersama ibu pasien berobat
karena keluhan berat badan yang tidak
bertambah
Harapan orang tua : Berat badan pasien bisa bertambah
Persepsi orang tua : Orang tua pasien menganggap kondisi pasien
saat ini dapat mengganggu tumbuh
kembangnya dan ibu pasien mempercayai
bahwa sehat maupun sakit adalah milik allah
SWT, dan hanya bisa berdoa dan ber ikhtiar.
Kekhawatiran orang tua : Berat badan pasien tidak bertambah sehingga
mempermudah pasien untuk sakit dan
menghambat tumbuh kembangnya.

106
2. Aspek klinik
Diagnosis Kerja : Gizi kurang ec intake kurang
Diagnosis banding : Gizi kurang ec infeksi kronis

3. Aspek risiko internal


a. Pasien adalah anak dengan nafsu makan kurang

4. Aspek psikososial keluarga


a. Orang tua pasien kurang telaten memberikan makanan yang memenuhi
gizi seimbang terutama sayur dan buah.
b. Pengetahuan orang tua pasien mengenai penerapan gizi seimbang masih
kurang.

5. Aspek Fungsional
Menurut skala ICPC pasien termasuk derajat 1 yang termasuk dalam aspek
fungsional sakit sakit ringan dan pasien mampu melakukan kegiatan yang
sesuai dengan aktivitas sehari-hari.

107
B. Rencana Pelaksanaan
Tabel 8. Rencana Pelaksanaan
Aspek Kegiatan Sasar Waktu Hasil yang diharapkan
an
Aspek a. Menjelaskan mengenai status Orang Saat di a. Orang tua pasien memahami
personal gizi pasien tua Puskesmas status gizi pasien dengan baik
b. Memberikan pengertian kepada pasien agar orang tua pasien bisa rutin
orang tua pasien untuk tidak membawa pasien untuk control
khawatir mengenai status gizi gizi ke puskesmas.
pasien Karena masih dapat b. Orang tua mau menerapkan gizi
diperbaiki dengan mengikuti pola seimbang untuk pola makan
gizi seimbang yang sudah di pasien sehari-hari dengan
berikan contoh sesuai dengan diberikan contoh makannanya
kebutuhannya
Aspek a. Menjelaskan mengenai Orang Saat di a. Orang tua pasien dapat
klinik bagaimana memperbaiki gizi tua Puskesmas memahami mengenai makanan
pasien dengan memberitahu pola pasien apa saja yang termasuk gizi
makan dengan gzi seimbang seimbang sehingga dapat
b. Memberikan PMT seperti susu, memberikan makanan sesuai
biskuit, protein, dan memberikan dengan gizi seimbang.
buah-buahan pada pasien melalui b. Orang tua idak lupa memberikan
orang tua pasien PMT kepada pasien
Aspek Memberikan pengetahuan kepada Orang Saat di Orang tua pasien mengetahui
risiko orang tua pasien mengenai makanan tua Puskesmas makanan apa saja yang termasuk gizi
internal yang memenuhi gizi seimbang dan pasien dan saat seimbang dan dapat mengolah
cara mengolahnya agar lebih kunjungan makanan tersebut secara bervariasi
beravariasi sehingga anaknya mau sehingga pasien lebih tertarik untuk
makan memakan makanannya.
Aspek Menjelaskan kepada orang tua pasien Orang Saat di Orang tua pasien lebih sering
psikososial untuk lebih telaten untuk membujuk tua Puskesmas membujuk anaknya untuk makan saat
keluarga anaknya agar saat sulit makan dan pasien dan saat nafsu makannya sulit dan
memberikan buah dan sayur setiap kunjungan mengkonsumsi buah dan sayur setiap

108
harinya hari.
Aspek Menjelaskan kepada orang tua pasien Orang Saat di Orang tua pasien dapat menerapkan
fungsional untuk menjaga kesehatan pasien tua Puskesmas gizi seimbang dan rajin mengontol
dengan menerapkan gizi seimbang pasien dan saat kesehatan gizi pasien dan sadar jika
dan rajin mengontrol kesehatan gizi kunjungan pasien sakit untuk langsung ke
pasien pelayanan kesehatan terdekat.

C. Prognosis
1. Ad Vitam : ad bonam
2. Ad Sanationam : ad bonam
3. Ad fungsionam : ad bonam

109
LAMPIRAN

110

Anda mungkin juga menyukai