Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang bersifat kronis atau menahun

ditandai dengan terdapatnya perpecahan antara pikiran, emosi dan perilaku pasien

yang terkena. Perpecahan pasien digambarkan dengan adanya gejala fundamental

(atau primer) spesifik, yaitu gangguan pikiran yang ditandai dengan gangguan

asosiasi, khususnya pelonggaran asosiasi. Gejala fundamental lainnya adalah

gangguan afektif, autistik, dan ambivalensi. Sedangkan gejala sekundernya adalah

waham dan halusinasi (Kaplan et.al, 2010).

Berdasarkan PPDGJ III dan DSM V skizofrenia meliputi deskripsi sindrom

dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak

terlalu bersifat kronik) yang luas, serta sejumlah akibat yang bergantung pada

perimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya.Adanya gejala - gejala

khas seperti halusinasi,arus pikiran yang terputus, perilaku katatonik dan gejala

negatif berlangsung selama kurun waktu 1 bulan atau lebih (Maslim R, 2003).

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang sangat berat. Penyakit ini

menyerang 4 sampai 7 dari 1000 orang. Skizofrenia biasanya menyerang pasien

dewasa yang berusia 15-35 tahun (Saha et al, 2005). Di Indonesia prevalensi

psikosis tertinggi di DI Yogyakarta dan Aceh (masing masing 2.7%) sedangkan

yang terendah di Kalimantan Barat (0.7%). Prevalensi gangguan jiwa berat

nasional sebesar 1.7 permil (Depkes, 2013). Angka prevalensi seumur hidup

1
skizofrenia di dunia bervariasi berkisar 4 permil sampai dengan 1.4% (Lewis et

al,.2001).

Peran faktor genetik pada skizofrenia tergambar dari kemungkinan seseorang

mengalami skizofrenia, yang berkaitan dengan kedekatan hubungannya dengan

keluarga yang menderita skizofrenia. Peran faktor genetik dibuktikan dalam

penelitian kembar, dan penelitian adopsi (Kaplan et.al, 2010). Gen-gen yang

diduga terlibat skizofrenia, secara umum bekerja sepanjang periode

perkembangan, pada bagian otak yang berbeda-beda (Rapoport et al., 2005).

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional (2008), kehamilan

didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum,

dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung dari saat fertilisasi sampai

kelahiran bayi, kehamilan normal biasanya berlangsung dalam waktu 40 minggu.

Usia kehamilan tersebut dibagi menjadi 3 trimester yang masing-masing

berlangsung dalam beberapa minggu. Trimester 1 selama 12 minggu, trimester 2

selama 15 minggu (minggu ke-13 sampai minggu ke-27), dan trimester 3 selama

13 minggu (minggu ke-28 sampai minggu ke-40) (Federasi Obstetri Ginekologi

Internasional, 2008).

Wanita dengan skizofrenia melakukan perawatan prenatal yang kurang adalah

kelemahan sehingga berisiko bagi ibu dan anak. Dan juga memiliki tingkat yang

lebih tinggi dalam komplikasi kehamilan (Matevosyan 2011).

Allah SWT menciptakan manusia sebagai mahluk yang paling sempurna

dengan dilengkapi oleh akal, perasaan, kemauan dan kehendak. Sebagaimana

Allah SWT telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya.

2
Tujuan utama disyariatkannya hukum Islam, adalah uutuk memelihara atau

menciptakan kemaslahatan manusia, sekaligus menghindarkan dari manfsadat

(hal hal yang merusak), baik didunia maupun di akhirat. Kemaslahatan yang

ingin dituju dan diciptakan dalam syariat Islam tersebut meliputi pemeliharaan

lima hal yaitu, agama, jiwa, keturunan (kehormatan), harta dan akal. Tiga

diantaranya secara langsung berhubungan dengan kesehatan manusia yaitu jiwa,

keturunan (kehormatan) dan akal (Zuhroni dkk, 2003).

Akal adalah nikmat besar yang Allah SWT titipkan dalam jasmani manusia.

Nikmat yang bisa disebut hadiah ini menunjukan akan kekuasaan Allah SWT

yang sangat menakjubkan. Kedudukan akal manusia dalam pandangan Islam

amatlah penting. Akal manusia dibutuhkan untuk memikirkan ayat-ayat Qauliyah

(Alquran) dan kauniah (sunnatullah) menuju manusia kamil. Oleh karenanya,

dalam banyak ayat, Allah SWT memberi semangat untuk berakal (yakni

menggunakan akalnya) di antaranya (Suaidi Q, 2004).

Di samping kesehatan fisik, ajaran Islam memperhatikan kesehatan jiwa

dengan perhatian yang tinggi. Dadang Hawari menyimpulkan bahwa dari berbagai

laporan penelitian menunjukan ada indikasi kuat bahwa komitmen agama mampu

mencegah dan melindungi seseorang dari penyakit, atau mempertinggi

kemampuan seseorang dalam mengatasi penderitaan dan mempercepat proses

penyembuhan (Zuhroni ,dkk 2003).

Allah mensyariatkan pada manusia dengan menikah dengan tujuan

mendapatkan keturunan dan mewajibkan untuk menjaga diri dari sanski zina dan

qadzaf (menuduh zina). Tidak diragukan lagi bahwa wanita yang mengandung

3
dan melahirkan itu termasuk tujuan agama yang dicintai di sisi Allah. Yaitu

memperbanyak keturunan yang bertauhid dari kalangan umat Islam dan pengikut

Nabi SAW. Inilah niat yang paling penting dimiliki para wanita ketika

mengandung (Suaidi, 2004).

Berdasarkan dengan hal tersebut, bahwa penulis tertarik untuk menyusun

skripsi sebagai karya ilmiah lebih lanjut agar dapat mengetahui dan memahami

lebih jelas mengenai Pengaruh kehamilan pada pasien skizofrenia ditinjau dari

kedokteran dan Islam.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan

dalam karya ilmiah ini adalah:

1. Apa sajakah faktor etiologi dari skizofrenia?

2. Bagaimanakah pengaruh kehamilan pada skizofrenia?

3. Bagaimanakah penatalaksanaan kehamilan pada skizofrenia?

4. Bagaimana pandangan Islam secara umum mengenai pengaruh kehamilan

pada pasien skizofrenia?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mendapatkan pengetahuan mengenai Pengaruh Kehamilan pada

Pasien Skizofrenia ditinjau dari aspek Pandangan Kedokteran dan Islam.

4
1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan Khusus yang ingin dikemukakan pada skripsi sebagai karya ilmiah

ini adalah :

1. Memahami dan mampu menjelaskan faktor etiologi skizofrenia

2. Memahami dan mampu menjelaskan bagaimanakah pengaruh

kehamilan pada skizofrenia

3. Memahami dan mampu menjelaskan penatalaksanaan kehamilan pada

pasien skizofrenia

4. Memahami dan mampu menjelaskan pandangan Islam mengenai

kehamilan pada pasien skizofrenia

1.4 Manfaat

1. Bagi Penulis

Skripsi ini diharapkan dapat memperluas pemahaman mengenai

pengaruh kehamilan pada pasien skizofrenia ditinjau dari kedokteran dan

Islam, serta menambah pengalaman dalam menyusun karya ilmiah yang

baik dan benar.

2. Bagi Universitas YARSI

Skripsi ini diharapkan dapat menambah koleksi karya ilmiah untuk

kepustakaan Universitas YARSI mengenai pengaruh kehamilan pada

pasien skizofrenia ditinjau dalam kedokteran dan Islam serta sumber

rujukan terhadap civitas akademika Universitas YARSI.

5
3. Bagi Masyarakat

Skripsi ini dihapkan menambah pengetahuan masyarakat mengenai

pengaruh kehamilan pada pasien skizofrenia ditinjau dalam kedokteran

dan Islam, sehingga masyarakat mengetahui apa saja faktor etiologi dari

skizofrenia serta bagaimana penatalaksanaan kehamilan pada skizofrenia.

Anda mungkin juga menyukai