Anda di halaman 1dari 12

MEMORI (INGATAN)

Disusun untuk Memenuhi


Tugas Matakuliah Psikologi Kognitif

Oleh

DWI SETIAWATI RADJAK


NIM. 200108220002

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2021
MEMORI (INGATAN)
Dwi Setiawati Radjak, NIM (200108220002)

Abstrak
Manusia memiliki memori (ingatan) yang kemampuan dan kapasitasnya sangat besar.
Akan tetapi, tidak semua orang memanfaatkan kapasitas tersebut seoptimal mungkin.
Memori menjadikan manusia menjadi makhluk sejarah. Ketika manusia lahir, memori
dipanggil kembali melalui penginderaan/pengalaman Memori memiliki fungsi yang
penting bagi manusia. Jika kita melakukan aktivitas berpikir atau menalar, maka sebagian
besar kita menggunakan fakta dari memori. Kita menggunakan konsep waktu dengan
menghubung-hubungkan masa sekarang dengan masa lalu serta membuat perencanaan
untuk masa datang. Hal tersebut dimungkinkan dengan adanya fasilitas fungsi memori
kita yang kuat yang dapat disesuaikan pada berbagai situasi. Oleh karena memori inilah
manusia dapat dikatakan makhluk bersejarah. Manusia tidak hanya ditentukan oleh
pengaruh proses yang terjadi saat kini, tetapi berkembang dalam sejarah masa lalu yang
dimilikinya, yang tersimpan dalam memori, yang sewaktu-waktu dapat dihidupkannya
kembali.
Kata Kunci: Memori (ingatan)

I. Pendahuluan
Memori atau daya ingat merupakan sesuatu yang sangat penting bagi
manusia karena merupakan kekuatan jiwa manusia untuk menerima,
menyimpan, memproses dan mereproduksi kesan-kesan, pengertian- pengertian
atau tanggapan-tanggapan. Memori manusia dapat diolah secara sadar (concius
processing) dan secara otomatis. Pengolahan secara sadar biasanya
menimbulkan tindakan-tindakan baru sedangkan pengolahan secara otomatis
biasanya menghasilkan tindakan reflek atau secara tiba-tiba dengan waktu yang
pendek.
Memori merupakan unsur inti dari perkembangan kognitif, sebab segala
bentuk belajar dari individu melibatkan memori. Memori pada suatu individu
dimungkinkan untuk dapat menyimpan informasi yang ia terima sepanjang
waktu, sehingga tanpa memori, individu mustahil dapat merefleksikan
pribadinya sendiri, karena pemahaman diri sangat tergantung pada suatu
kesadaran yang berkesinambungan dan terintegrasi antara semua bagian otak,
hal itu hanya dapat terlaksana dengan adanya memori.
Oleh karena memori inilah manusia dapat dikatakan makhluk bersejarah.

2
Manusia tidak hanya ditentukan oleh pengaruh proses yang terjadi saat kini,
tetapi berkembang dalam sejarah masa lalu yang dimilikinya, yang tersimpan
dalam memori, yang sewaktu-waktu dapat dihidupkannya.

II. Pembahasan
A. (Pengertian Memori)
Memori atau disebut juga ingatan ialah suatu daya yang dapat menerima,
menyimpan, dan memproduksi kembali informasi yang telah lampau. Pada
umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman
dan masa lampau. Menurut Schlessinger dan Groves ( 1976) memori adalah
suatu sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme dapat
merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk
membimbing perilakunya. Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah
dialami, pernah dipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam
jiwanya dan disimpan, kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan
kembali dalam kesadaran. Setiap saat stimulasi mengenai indera kita, setiap
saat itu pula stimulasi itu direkam secara sadar dan tidak sadar.
Menurut Bruno (1987) memori (ingatan) ialah proses mental yang meliputi
pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan
pengetahuan yang semuanya terpusat di dalam otak. Apabila menerima sebuah
informasi melalui indera mata dengan cara melihat simbol/tulisan atau telinga
mendengar informasi, maka mula-mula informasi tersebut akan masuk ke
dalam short term memory atau working memory/memori jangka pendek.
Kemudian, informasi tersebut diberi kode-kode khusus. Setelah selesai proses
pengkodean (encoding), informasi itu masuk dan tersimpan di dalam long term
memory atau permanent memory (memori jangka panjang atau
permanen)(Herman, 2017)
Dalam memori terdapat beberapa proses yang terjadi sebelum suatu
informasi tersimpan sebagai suatu ingatan, yaitu (Musdalifah, 2019):
1. Penyandian informasi/Pengkodean (Encoding)
Penyandian informasi merupakan proses memasukkan informasi dengan
mengubah informasi tersebut menjadi sinyal yang dapat diproses oleh otak.

3
2. Penyimpanan (Storage)
Penyimpanan merupakan proses mempertahankan informasi dalam suatu
jangka waktu. Layaknya sebuah komputer, informasi yang diterima dapat
disimpan dalam jangka waktu sementara atau dalam jangka waktu yang lebih
lama.
3. Mengingat kembali (Retrieval)
Mengingat kembali merupakan proses mengakses informasi yang telah
disimpan untuk digunakan kembali.

B. Model - Model Memori

1. Model Memori William James


Membedakan memori menjadi 2 macam (Memori Primer/langsung) dan
Memori Sekender/(Tidak Langsung).

a. Memori Primer
Memori primer merupakan tempat pertama bagi sebuah informasi singgah
dan mudah untuk di akses maupun hilang.
b. Memori Sekunder
Memori sekunder adalah tempat penyimpanan informasi yang lebih dalam,
yang terkadang tidak mudah di akses.
Dua sifat memori, Transitoris/persinggahan informasi (memori jangka
pendek) dan permanen (memori jangkan panjang).

4
2. Model Memori Waugh dan Norman
Informasi yang masuk ke memori primer akan mengalami 2 macam hal,
yaitu di lupakan atau di ulang. Dengan menggunakan pengulangan (rehearsal),
informasi tersebut dapat memasuki sekunder dan berakhir menjadi ingatan
yang permanen.

Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi hilangnya informasi di dalam memori


primer:
a. Interferensi (Akibat di ganti oleh informasi yang baru)
b. decay (akibat berjalannya waktu)
Faktor interferensi lebih berpengaruh dari pada faktor decay.

3. Model Memori Atkinson & Shriffin


Richard Atkinson & Richard Shriffin (1968, dalam Passer & Smith 2007;
Lahey, 2007; Reed,2007) mengembangkan suatu tahapan ingatan yang dikenal
dengan Three Stage Model of Memory yang membagi ingatan manusia atas 3
komponen utama,yaitu :

5
a. Memori Sensori (Sensory Memory)
Memori sensori mencatat informasi atau stimuli yang masuk melalui salah
satu atau kombinasi dari panca indra, yaitu secara visual melalui mata,
pendengaran melalui telinga, bau melalui hidung, rasa melalui lidah, dan
rabaan melalui kulit. Bila informasi atau stimuli tersebut tidak diperhatikan
akan langsung terlupakan, namun bila diperhatikan maka informasi tersebut
ditransfer ke sistem ingatan jangka pendek (Bhinnety, 2015)
Proses penyimpanan ingatan melalui jalur saraf-saraf sensori yang
berlangsung dalam waktu yang pendek. Informasi yang diperoleh melalui
panca indera (penglihatan, perabaan, penciuman, pendengaran, dan
pengecapan) hanya mampu bertahan selama 1 atau 2 detik (Brown, 1987).
Pernyataan ini didukung oleh Rathus (2007), yang menyatakan bahwa
informasi yang pertama kali kita terima dari lingkungan dan diperoleh melalui
panca indera hanya mampu bertahan 1 detik. Informasi yang diterima dengan
indera penglihatan hanya mampu bertahan seperempat detik (Santrock, 2005)

MEMORI SENSORI

Kapasitas
From Of Storage Durasition

Memiliki kapasitas Disimpan sesuai dengan Sangat singkat hanya


yang sangat besar yang di sensasikan (Visual hitungan beberapa
khususnya dalam ataupun auditorial) artinya detik (tidak spesifik
penerimaan informasi belum di tapi singkat)
informasi interpretasikan.

6
b. Memori Jangka Pendek (Short Term Memory)
Suatu proses penyimpanan ingatan sementara. Ingatan jangka pendek
disebut juga working memory karena informasi yang disimpan hanya
dipertahankan selama informasi masih diperlukan. Jika informasi tidak diulang
kembali dalam kurun waktu 30 detik, maka informasi pada ingatan jangka pendek
akan menghilang (Santrock, 2005).

Memori Jangka
Pendek (Short Term
Memory)

Kapasitas
From Of Storage Durasition

Kapasitasnya
Salah satu metode Kurang lebih
sangat terbatas
Ka pentimpanan yang bertahan 30
efektif adalah detik
menggunakan
auditory form

c. Memori Jangka Panjang (Long Term Memory)

Memori jangka panjang merupakan tempat menyimpan ingatan berbagai


hal dan memiliki sifat saling menghubungkan. Memori jangka panjang adalah
memori yang sudah terkodifikasi dan tersimpan secara menyeluruh dalam otak.
Memori jangka panjang bertindak sebagai hard drive yang menjadi tempat
penyimpanan pengalaman yang telah lalu di daerah kulit luar otak (Cerebral
Cortex). Manusia dapat memiliki ingatan yang kuat karena kemampuan
memori jangka panjangnya bagus. Mereka dapat memindahkan informasi dari
memori jangka pendek mengkaitkan informasi dengan pengetahuan awal yang
telah dipelajari (Musdalifah, 2019)

7
Memori Jangka Panjang
(Long Term Memory)

Kapasitas From Of Storage Durasition

Sangat amat besar, Kreatif dan tahan lama


sampai di katakan Metode untuk menyimpan
tak terhingga informasi di LTM memori ada
banyak cara, namun biasanya
informasi yang tersimpan tidak
murni seperti yang diliat
ataupun di dengar artinya sudah
melalui proses interpretasi.

C. Pencatatan Indera
Pencataan indera adalah sebuah sistem ingatan yang dirancang untuk
menyimpan sebuah rekaman mengenai informasi yang diterima oleh sel-sel
reseptor. Pengenalan pola adalah proses transformasi dan pengorganisasian
informasi yang masih kasar agar mempunyai makna atau arti tertentu.

D. Memori Jangka Pendek (STM)


Memori jangka pendek adalah memori yang memiliki kapasitas terbatas
serta kemampuan pemproses yang terbatas pula. Bukan hanya itu, terdapat pula
pertukaran konstan antara kapasitas penyimpanan dan kemampuan
pemrosesan. Memori jangka pendek dapat digambarkan sebagai meja kerja
yang secara terus-menerus mengubah, mengkombinasikan, memanipulasi, dan
memperbarui informasi baru dan lama (Solso, dkk., 2008). Memori jangka
pendek memiliki peran utama untuk membantu manusia dalam proses belajar
(Julianto, 2017). Suatu karakteristik lain pada STM adalah kapasitas
penyimpanan yang terbatas diimbangi oleh kapasitas pemrosesan yang
terbatas, dan bukan hanya itu, terdapat pula pertukaran (trade-off) konstan
antara kapasitas penyimpanan dan kemampuan pemrosesan (Musdalifah, 2019)
Pemanggilan informasi dari STM bukan sembarangan. Sternberg (2008)

8
mengatakan bahwa orang menarik informasi dari memori yang aktif dengan
melakukan pemindaian terhadap item-item secara berurutan. Pengolahan,
keluar, dan masuknya informasi dalam WM diarahkan oleh proses-proses
kontrol (eksekutif). Proses-proses kontrol mencakup pengulangan, prediksi,
pengecekan, pengawasan atau pemantauan, dan aktivitas-aktivitas kognitif lain.
Proses-proses kontrol diarahkan oleh tujuan.
Proses-proses ini memilih informasi yang sesuai dengan rencana-rencana
dan maksud-maksud seseorang dari berbagai reseptor indrawi. Informasi-
informasi yang dianggap penting diulang dalam pikiran. Pengulangan dapat
mempertahankan informasi dan meningkatkan ingatan. Solso, Maclin & Maclin
(2007) menambahkan bahwa makin besar suatu daftar, makin besar pula waktu
reaksi karena semakin banyaknya informasi dalam STM menyebabkan waktu
akses yang semakin besar. Dengan demikian, pemanggilan dan pemrosesan
informasi dari STM/WM dilakukan dengan pemindaian melalui proses kontrol
tujuan tertentu dengan waktu tertentu (Darmadi, 2016).

E. Proses Pengkodean (Penyandian) Informasi dari STM

1. Sandi auditorik
STM menggunakan sandi auditorik, bahkan sekalipun informasi tersebut
dihasilkan dari sandi nonauditorik seperti stimulus visual. Contoh, ketika ditanya
tentang berapa jumlah jendela dirumah, memang menggunakan sandi visual untuk
menghasilkan informasi yang dibutuhkan, namun anda menghitung dan
melaporkan jawaban itu dalam sandi auditorik.
Conrad menemukan bahwa kekeliruan-kekeliruan dalam STM bersumber
dari kekeliruan auditorik, bukan kekelituan visual. Corand menayangkan huruf-
huruf yang bunyinya mirip (seperti V dan B), dan berdasarkan huruf-huruf
tersebut ia menyusun rangkaian-rangkaian huruf yang tiap rangkaiannya terdiri
dari enam huruf. Huruf-huruf tersebut disajikan kepada partisipan dalam bentuk
visual dan auditorik (dalam bentuk gambar atau suara). Diasumsikan bahwa para
partisipan yang mendapatka stimuli auditorik (mendengar huruf) akan membuat
kekeliruan pada huruf-huruf yang bunyinya serupa, sedangkan para partisipan

9
yang mendapatkan stimuli visual (membaca huruf) akan membuat kekeliruan
berdasarkan struktur visual huruf-huruf tersebut.

2. Sandi visual

Penyandian visual merupakan penyandian informasi melalui sandi-sandi .


Sandi Visual, memerlukan waktu yang lebih lama untuk merespons informasi
yang memiliki lafal yang sama namun bentuk yang berbeda dibandingkan
merespon yang keduanya sama.

Posner dan rekan-rekannya menemukan bahwa setidaknya dalam sebagian


kecil waktu informasi disandikan secara visual dalam STM. Dalam eksperimen
tersebut peneliti menyajikan huruf berpasang-pasangan dalam tiga mode yaitu: (1)
Huruf berpasangan yang identik dalam pelafalan dan bentuk (AA,aa), (2) Huruf
berpasangan yang memiliki pelafalan yang sama tetapi memiliki bentuk yang
berbeda (Aa), dan (3) Huruf berpasangan yang memiliki perbedaan pelafalan
sekaligus perbedaan bentuk (AB, aB).
Para partisipan diminta menunjukan (dengan menekan tombol) apakah
huruf yang ditampilkan adalah huruf yang sama. Huruf-huruf disajikan satu demi
satu dengan jeda waktu yang bervariasi: 0 detik (artinya huruf-huruf disajikan
serentak), 0,5 detik, 1 detik, atau 2 detik. Para peneliti mengasumsikan bahwa bila
pasangan huruf tersebut diproses secara auditorik, seharusnya partisipan
memerlukan waktu yang lebih lama untuk memprose AA dibandingkan dengan
Aa. Namun bila penyandian visual juga penting, partisipan juga memerlukan
waktu yang lebih lama untuk merespon Aa dibandingkan AA.

3. Sandi semantik
Sandi semantik adalah sandi yang berhubungan dengan makna.
Eksperimen Wickens dan rekan-rekannya dilakukan berdasarkan konsep inhibisi
proaktif (PI). PI adalah sebuah fenomena ketika kemampuan mengingat dihambat
oleh adanya hubungan semantic antara daftar yang sedang diingat dengan daftar
sebelumnya. Sebagai contoh, ketika seorang partisipan diminta untuk mengingat
sebuah daftar yang tergabung dalam satu kategori (misalnya buah-buahan),

10
mereka mungkindapat mengingat 90% isi daftar tersebut. Namun, bila mereka
diminta mengingat daftar kedua yang juga berisi buah-buahan, kemampuan
mereka untuk mengingat daftar tersebut hanya sebesar 30%.
Selanjutnya jikalau partisipan yang sama diminta mempelajari daftar
ketiga yang juga berisi nama buah-buahan, kemampuan mengingat semakin
menurun. Inhibisi proaktif ini mengindikasikan bahwa informasi semantic sedang
diproses dalam STM karena informasi tersebut saling menganggu dengan daftar-
daftar berikutnya. Lalu ketika partisipan diminta untuk menghapal daftar ke empat
yang tidak brhubungan dengan daftar sebelumnya, maka kemampuan mengingat
meningkat secara drastis. Fenomena ini disebut suatu pelepasan dari PI.

III. Simpulan
Dari uraian tentang memori atau ingatan diatas, kita dapat menarik
kesimpulan bahwa memori adalah suatu daya ingat yang sangat penting bagi
manusia dan keadaannya sangat perlu untuk dikembangkan untuk proses berfikir
manusia. Memori bukan hanya tempat penyimpanan informasi, tapi memori
bekerja dengan beberapa komponen yang lain seperti sensor inderawi dalam
upaya pemerolehan informasi, pengolahan informasi serta penyimpanan baik yang
dilakukan secara sistematis (umumnya secara sadar), maupun secara spontan.
Teori-teori memori menjelaskan cara kerja memori dari proses encoding, storage,
hingga retrival.

11
Daftar Rujukan

Bhinnety, M. (2015). Struktur Dan Proses Memori. Struktur Dan Proses Memori,

16(2), 74–88. https://doi.org/10.22146/bpsi.7375

Darmadi. (2016). Model Memori Mahasiswa Calon Guru Matematika Dalam

Memahami Definisi Formal Barisan Konvergen. Jurnal Math Educator

Nusantara (JMEN), 2(76).

Herman, Y. (2017). Memori Semantik Dan Memori Epsisodik. Convention Center

Di Kota Tegal, 4(80), 4.

Julianto, V. (2017). Meningkatkan Memori Jangka Pendek dengan Karawitan.

Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(2), 137–147.

https://doi.org/10.23917/indigenous.v2i2.5451

Musdalifah, R. (2019). Pemrosesan dan Penyimpanan Informasi pada Otak


Anak dalam Belajar: Short Term and Long Term Memory. Jurnal Pendidikan
Islam, 17(2).
https://www.kompasiana.com/mamil/54f420ea745513972b6c8765/memori-
jangka-pendek-short-term-memory-dan-memori-jangka-panjang-long-term-
memory

12

Anda mungkin juga menyukai