Anda di halaman 1dari 13

EKSPLORASI ETNOMATIKA PADA MONUMEN

TRIKORA LEMBEH

Disusun untuk Memenuhi


Tugas Matakuliah Etnomatika

Oleh

DWI SETIAWATI RADJAK


NIM. 200108220002

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU

TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2021
EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA MONUMEN

TRIKORA LEMBEH

Monumen Trikora, sebuah monumen yang terletak di Kelurahan Batu Lubang


Lembeh Selatan Utara yang berhadapan dengan Pelabuhan Samudera Bitung dan dipisahkan
oleh Selat Lembeh Kota Bitung Sulawesi Utara.
Monumen ini dibangun oleh Pemerintah Daerah Kota Bitung pada akhir tahun 90-an
untuk memperingati perjuangan tentara dan rakyat Indonesia dalam merebut kembali wilayah
Irian Barat dari penjajahan Belanda.

Kata “Trikora” atau “Tiga Komando Rakyat” merupakan sebuah perintah Presiden
Soekarno kepada TNI untuk menggagalkan negara Boneka Papua. Operasi militer yang
berlangsung pada tahun 1961-1962 ini dikomandoi oleh Mayjen TNI Soeharto dan
menjadikan Pelabuhan Bitung sebagai lokasi untuk konsolidasi logistik.
Di dalam monumen ini, terdapat sebuah prasasti yang berbunyi “Melalui Trikora
wilayah Nusantara utuh dan sentosa” disertai dengan tiga pilar yang pada ujungnya berbentuk
stuba sebagai lambang tiga tuntutan rakyat. Selain itu, di bagian kanan monumen juga
terdapat salah satu pesawat berjenis DC-3 TNI-AU yang digunakan pada saat operasi militer
berlangsung.

https://twitter.com/ColorfulBitung/status/1109481725925584898/photo/2

Sumber https://ayojalanjalan.com/pesona-monumen-trikora/
Berdasarkan hasil eksplorasi yang dilakukan tepatnya di Monumen Tugu Trikora dengan melakukan pengamatan, dokumentasi secara langsung dan studi
literatur, menemukan sejarah/budaya dan beberapa objek yang dapat dijadikan konsep matematika.

Hasil eksplorasi bentuk etnomatematika pada tugu Trikora ada konsep dasar geometri yang diterapkan dalam pembuatannya. Bangunan tugu Trikora memiliki
unsur simetri lipat, kesebangunan, kekongruenan, transformasi geometri (translasi) serta bangun datar diantarnya persegi panjang dan trapesium.

Berikut hasil eksplorasi etnomatematika pada Tugu Trikora Lembeh:

Objek Sejarah/Budaya Konsep Matematika Perhitungan

Kekongruenan
1 Pada gambar 1 dan 2 memiliki panjang 150 cm dan
Dalam gambar 2 bangun lebar 50 cm
2 gambar tersebut di jadikan disamping merupakan gambar A B K L
150 cm 150 cm
sebagai tempat beristirahat bangun datar persegi panjang 50 cm 50 cm
bagi para pengunjung atau Terdapat Kekongruenan.
parawisatawan yang datang. Secara geometri 2 bangun C D M N
dikatakan kongruen apabila
2 sisi yang bersesuaian sama Syarat Kongruen
panjang dan sudut yang 1. Sudut-sudut yang 2. Sisi yang sama panjang
bersesuain sama besar sama besar
𝐴𝐵 = 𝐾𝐿 = 150 𝑐𝑚
∠ 𝐴 = ∠ 𝐾 = 90°
𝐵𝐷 = 𝐿𝑁 = 50 𝑐𝑚
∠ 𝐵 = ∠ 𝐿 = 90° 𝐶𝐷 = 𝑀𝑁 = 150 𝑐𝑚

∠ 𝐶 = ∠ 𝑀 = 90° 𝐴𝐶 = 𝐾𝑀 = 150 𝑐𝑚

∠ 𝐷 = ∠ 𝑁 = 90°

∴ 𝐴𝐵𝐶𝐷 ≅ 𝐾𝐿𝑀𝑁
Pada dingding samping Bangun Datara Persegi
tangga terdapat lukisan Panjang O P
dengan khasnya sulawesi 15 cm
utara yang merupakan 2 bangun disamping Q 100 cm R
kebanggan warga kota bitung. merupakan gambar bangun
icon tersebut menunjukan datar persegi panjang
dari hasil laut yang melimpah dimana sisi-sisi yang
V W
misalnya terumbuk karang berhadapan sejajar dan sama
dan ikan panjang, setiap sudutnya sama 30 cm
besar dan merupakan sudut
siku-siku 90° dan diagonal- X Y
diagonalnya sama panjang dan 100 cm
saling membagi dua. Dalam
konsep matematika bisa di Persegi Panjang OPQR
tentukan nilai dari luas dan L=PxL
kelilingnya. L = 100 cm x 15 cm
Tangga ini merupakan suatu L = 1.500 𝑐𝑚 2
arah yang di jadikan jalan
untuk melihat lebih jauh K = 2 (P + L)
tentang isi yang berada dalam K = 2 (100 cm x 15 cm)
tuguh trikora, dan biasa juga K = 200 cm + 30 cm)
di jadikan sebagai jalan akses
K = 230 𝑐𝑚 2
bagi warga setempat untuk
Persegi Panjang VWXY
melewati dengan memilih
L=PxL
jalur darat L = 100 cm x 30 cm
L = 3.000 𝑐𝑚 2

K = 2 (P + L)
K = 2 (100 cm x 30 cm)
K = 200 cm + 60 cm)
K = 260 𝑐𝑚 2

Bangunan tersebut
merupakan monumen trikora D F C
yang di didirikan oleh pemkot Bangun Datara Trapesium
bitung Sejarah dimulainya
operasi Trikora (Tri Jika diliat pada gambar
Komando Rakyat) saat disamping terdapat 4 sisi yang
pemerintah Belanda masih memiliki satu pasang sisi
mengganggap wilayah barat sejajar yang tidak sama A B
Papua masih menjadi bagian panjang
wilayahnya. Kemudian, Rumus Keliling Trapesium
pemerintah Belanda ingin D C K = AB + BC + CD + AD
sesegera mungkin
menjadikan Papua menjadi Rumus Luas Trapesium
sebuah negara merdeka. Hal
inilah yang tidak diterima 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑥 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
L=
oleh Presiden Soekarno. A B 2
4 Sisi yaitu : AB, BC, CD dan
Saat operasi digelar, Kota AD sisi sejajar yaitu AB // CD Jumlah sisi sejajar = AB + CD
Bitung inilah yang menjadi (satu pasang sisi sejajar yang Tinggi = F
lokasi pendaratan pertama tidak sama panjang) dengan
sebelum menjalankan misi demikian bangun datar
pembebasan Irian Jaya. tersebut adalah TRAPESIUM
Sehingga diawal tahun 80-an,
walikota yang saat itu Jenis trapesium jika kita
menjabat mendirikan Tugu identifikasi pada sisi AD dan
Trikora ini untuk mengenang Sisi BC adalah sama panjang
peristiwa bersejarah tersebut atau di sebut juga sebagai kaki
trapesium maka jenis
trapesium tersebut adalah
TRAPESIUM SAMA KAKI
Lukisan yang ada pada tugu
trikora merupakan ikon
sulawesi utara yaitu hewan
langka sebutannya yaki dan SIMETRI LIPAT
tarsius. Tarsius merupakan
hewan malam yang hanya ada
di filiphin dan Indonesia Pada lukisan tersebut
(khusunya di Sulawesi Utara) membentuk gambar bangun
kepalanya bisa berputar 180° datar persegi panjang yang
terbagi menjadi 2 bagian.
ukurannya kecil sekali hanya Dalam konsep matematikanya
sekitar 10 cm dan selalu bisa di interpretasikan ke
berada di pohon beringin. dalam simetri lipat.
tarsius selain menjadi ikon
Simetri lipat adalah banyaknya
Sulut sekaligusjuga menjadi cara melipat bangun datar Pada bangun datar persegi panjang di atas memiliki
“penjaga” pintu gerbang menjadi dua bagian sehingga simetri lipat = 2 dan jumlah simetrinya (garis
Asia-Pasifik di utara. Fauna menjadi sama besar dan putus-putus) = 2
menarik ini mewakili berimpit.
keunikan-keunikan satwa
lainnya yang telah menjadi
daya tarik wisata sendiri bagi
pencinta satwa. Sedangkan
yaki adalah monyet hitam
Sulawesi (Macaca nigra)
yang juga hanya ada di Sulut.
Satwa yang juga disebut yaki
atau monyet wolai.
Lukisan ini bertuliskan Misalnya dalam gambar tersebut kita
“USIR PENDJADJAH TRANSFORMASI interpretasikan ke dalam bentuk bangun datar
DARI INDONESIA” GEOMETRI persegi panjang, dengan masing-masing titik
membayangkan (TRANSLASI) koordinat A ( 2,6), B (8,6), C (2,3) dan D (8,3)
bagaimana Bapak yang di translasikan dengan T = (−3)
Proklamasi Ir. Soekarno Gambar disamping −1
dengan lugas dan melakukan gerak translasi
lantang Titik A
(pergeseran) yang dimana 𝑥 𝑎
mengumandangkan 𝑥′
titik pada benda itu ( ) = (𝑦) + ( )
Trikora pada tanggal 19 𝑦′ 𝑏
Desember 1961 di menempuh lintasan yang 𝑥′ 2 −3 −1
( )= ( )+ ( ) =( )
Yogyakarta. Isi bentuk dan panjngnya 𝑦′ 6 −1 5
Trikora adalah: sama.
Jadi pada titik A (2,6) setelah di tranlasikan
1) Gagalkan Misalnya memperoleh titik koordinat A’(-1,5)
pembentukan negara
boneka Papua buatan 𝑎 Titik B
T=( ) A’ (x’y’)
Belanda. A (x,y) 𝑏 𝑥′ 𝑥 𝑎
( ) = (𝑦) + ( )
𝑥 𝑦′ 𝑏
2) Kibarkan Sang 𝑥′ 𝑎
( ) = (𝑦) + ( ) 𝑥′ 8 −3
Merah Putih di Irian 𝑦′ 𝑏 ( )= ( )+ ( ) = (5)
𝑦′ 6 −1 5
Barat, tanah air
Indonesia.
Jadi pada titik B (8,6) setelah di tranlasikan
3) Bersiaplah untuk memperoleh titik koordinat B’(5,5)
mobilisasi umum guna
mempertahankan
kemerdekaan dan Titik C
kesatuan tanah air dan 𝑥′ 𝑥 𝑎
( ) = (𝑦) + ( )
bangsa 𝑦′ 𝑏
𝑥′ 2 −3 −1
( )= ( )+ ( ) =( )
𝑦′ 3 −1 2

Jadi pada titik C (3,2) setelah di tranlasikan


memperoleh titik koordinat C’(-1,2)

Titik D
𝑥′ 𝑥 𝑎
( ) = (𝑦) + ( )
𝑦′ 𝑏
𝑥′ 8 −3
( )= ( )+ ( ) = (5)
𝑦′ 3 −1 2

Jadi pada titik D (3,2) setelah di tranlasikan


memperoleh titik koordinat D’(5,2)
Kesebangunan A B

Pada monumen ini


Dalam gambar 2 bangun
merupakan bagian dari
disamping merupakan
tugu Trikora yang di
gambar bangun datar
bangun oleh pemkot
trapesiumyang terdapat C D
Bitung, di dalamnya
Kesebangunan yaitu
terdapat lubang kecil
bentuknya sama
yang merupakan tempat ukurannya berbeda.
persembunyian untuk
Secara geometri 2
melawan penjajah dan E F
bangun
mengusirnya dari bumi
dikatakansebangun
pribumi Indonesia. Syarat kesebangunan:
apabila sisi yang
bersesuaian sebanding 1. sisi yang bersesuaian sebanding
dan sudut yang bersesuain
sama besar 𝐴𝐶 𝐵𝐷 𝐴𝐵 𝐶𝐷
= dan =
𝐶𝐸 𝐷𝐹 𝐶𝐷 𝐸𝐹

2. sudut yang bersesuain sama besar

∠𝐴 = ∠𝐶
∠𝐶 = ∠𝐸
∠𝐵= ∠𝐷
∠𝐷 = ∠𝐹

∴ 𝑇𝑟𝑎𝑝𝑒𝑠𝑖𝑢𝑚 𝐴𝐵𝐶𝐷 ≈ 𝑇𝑟𝑎𝑝𝑒𝑠𝑖𝑢𝑚 𝐶𝐷𝐸𝐹

Anda mungkin juga menyukai