Anda di halaman 1dari 29

ETNOMATEMATIKA PADA BUDAYA ACEH

Dosen pengampu : Nur Azmi, S.Pd.I., M.Pd

Di susun

Oleh

Kelompok 2

Insan Pulih ( 202022003)

Irhami Hidayati (202022015)

Agustina Damayanti

Selfiagana

Sari Novia Mismar (202022012)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEMAWE

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN TADRIS MATEATIKA

2022/2023
A. Sudut

sudut merupakan suatu daerah yang dibentuk oleh dua sinar atau garis yang saling
berpotongan, yang titik pangkalnya berimpit atau sama.

Bagian-bagian sudut

Kaki sudut adalah garis atau ruas yang membentuk sudut, sedangkan titik sudut
adalah perpotongan antara dua kaki sudut. Sudut dilambangkan dengan ∠. Jadi, sudut ABC
pada gambar di atas adalah ∠ABC atau ∠B. Besar sudut dapat diukur menggunakan busur
derajat

Macam - macam sudut

1. Sudut siku siku

Sudut siku siku memiliki bentuk yang menyiku dan memiliki besar sudut tepat 90°.
Selain itu, sudut siku-siku juga bisa dilambangkan dengan L.

Pada gambar tersebut ∠O merupakan sudut siku siku. Salah satu contoh sudut siku
siku bisa kita lihat dari bagian bawah rumoh Aceh
Saat melihat rumoh Aceh, kita akan menjumpai terlebih dahulu dengan bagian
bawahnya. Bagian bawah ini akrab disebut dengan yup moh/miyup moh, yakni bagian antara
tanah dan lantai rumah. Lazimnya dibagian bawah ini bisa kita dapati berbagi benda, seperti
jeungki (penumbuk padi) dan kroeng (tempat menyimpan padi). Tidak hanya itu, bagian yup
moh juga sering difungsikan sebagai tempat bermain anak-anak, membuat kain songket Aceh
yang dilakoni oleh kaum perempuan, bahkan bisa dijadikan sebagai kandang untuk
peliharaan seperti ayam, itik, dan kambing.

2. Sudut Lancip

Sudut lancipmemiliki bentuk yang runcing Besar sudut lancip berada di antara 0° < x
< 90°. Atau, lebih besar dari 0°, tapi lebih kecil dari 90°.

Dalam gambar tersebut, titik sudut O membentuk sudut lancip.

Contoh sudut lancip bisa kita lihat pada kasab

Kain kasab adalah nama untuk sulaman dari benang emas atau perak yang menghiasi
kain beludru. Kain istimewa ini memiliki nilai yang sangat penting kedudukannya dalam
masyarakat Aceh. Pada mulanya kain ini ternyata diperuntukkan untuk kalangan ningrat. Ini
tercermin dalam perbedaan warna kainnya.Warna Kuning melambangkan seorang raja, warna
merah melambangkan hulubalang raja atau panglima, hijau melambangkan ulama dan hitam
melambangkan rakyat jelata.

Kain kasab bukan hanya bermakna sebuah karya dan seni. Namun, corak indahnya
adalah perwujudan dari nilai islami yang berakulturasi dengan kearifan lokal.Kain ini selain
dipakai pada acara hajatan sebagai pakaian adat. kain kasab juga bisa dipakai sebagai
penghias pelaminan, tirai rumah, karpet, atau permadani, bahkan penutup plafon.

3. Sudut Tumpul
Kebalikan dari sudut lancip, sudut tumpul merupakan sudut yang besarnya antara 90°
sampai 180°. Dengan kata lain, besar sudut tumpul akan lebih besar dari 90°, tapi kurang
dari 180° ya. Pada contoh gambar di bawah, ∠O merupakan sudut tumpul.

Contoh sudut tumpul dapat dilihat pada bentuk atap rumoh Aceh

Bagian sisi atas rumah ini membentuk sudut tumpul. Atap rumah mengerucut
sehingga tampak lancip ke atas. Atapnya disebut dengan bubong. Bagian yang menyatukan
bubong kiri dan kanan dinamakan perabung. Rumoh Aceh selalu menghadap timur dan barat.
Hal tersebut dimaksudkan agar siapa pun yang bertamu dapat dengan mudah menemukan
arah kiblat. Selain itu, desain ini juga dimaksudkan untuk keselamatan dari angin badai,
sebab di Aceh angin kencang sering berembus dari barat atau timur.

Contoh Soal :

Perhatikan gambardibawah ini!

Gambar diatas merupakan gambar dari kain kasab Kain, kasab merupakan sulaman dari benang
emas atau perak yang menghiasi kain beludru, kain ini memiliki bentuk seperti △ ABC dengan sudut
lancip. Jika diketahui ∠ BAC 67,5O dan ∠ ABC 45O. berapakah nilai ∠ BCA ?

Jawab:

∠ BCA=1800 – (450+67,50) = 67,50


B. Segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang memiliki sudut siku-siku atau 90 derajat.
Segitiga siku-siku merupakan bangun datar yang memiliki sudut siku-siku. Segitiga siku-siku
memiliki 2 sisi yang membentuk siku-siku. Kedua sisi segitiga ini membentuk sudut tegak
lurus. Segitiga siku-siku juga memiliki sisi miring yang umumnya disebut sebagai
hipotenusa. Sisi miring ini terletak di depan sudut yang membentuk 90 derajat atau siku-siku
tersebut.

Contoh segitiga siku siku bisa diliat pada tangga rumoh Aceh

Tangga pada rumah aceh memiliki sisi unik yang mana anak tangga pada rumoh aceh
ini memiliki jumlah ganjil, yaitu antara 7,9,11, dan 13. Pada filosofi rumah adat aceh angka
ganjil adalah bilangan khas yang sulit di tebak. Hal ini merupakan sebuah symbol mengenai
sifat religious dari masyarakat suku aceh.

Rumus luas segitiga siku siku

1
L= × a ×t
2

Ket:

L= luas

a = alas

t = tinggi

keliling segitiga siku siku

K=sisi a+ sisi b+ sisi c


Contoh soal :

Perhatikan gambar berikut !

Gambar tersebut merupakan gambar dari tangga pada rumoh aceh. Jika kita melihat
tangga tersebut dari arah samping maka kita akan menemukan sebuah bangun datar yang
memiliki bentuk segitiga siku-siku. Jika diketahui tangga tersebut memiliki tinggi 250 cm
dan alasnya 140cm hitunglah luas dari segitiga tersebut

Jawab:

Tangga tersebut dapa digambar seperti berikut

250cm

A 140cm C

1
L= × a ×l
2

1
L= ×140 cm×250 cm
2

1 2
L= × 35.000 cm
2
2
35.000 cm
L=
2
2
L=17.500 cm
C. Belah ketupat

Belah ketupat adalah sebuah bangun datar dua dimensi, memiliki empat sisi sama
panjang dengan sudut yang berhadapan sama besar (bukan sudut siku-siku). Belah
ketupat bisa dikatakan dibentuk oleh empat buah segitiga siku-siku yang masing-masing
sama besar dengan sudut di hadapannya.

Contoh belah ketupat pada rumah aceh dapat di lihat pada motif/ukiran
berikut:

Motif berbentuk belah ketupat diatas dinamakan dengan motif tapak catoe dimana
kata tapak catoe berasal dari Bahasa aceh yang berarti papan catur yaitu permainan di atas
papan kotak kotak berwarna hitam putih. Motif ini melambangkan rambu rambu kehidupan
serta kehidupan bersosial.

Berikut ini adalah sifat belah ketupat:


1) Punya empat buah sisi yang sama panjang: sisi AB, BC, CD, dan DA.
2) Sepasang sisi-sisinya s aling sejajar: sisi AB // CD dan AD // BC.
3) Punya dua pasang sudut yang berhadapan dan sama besar: sudut ABC dengan
sudut ADC dan sudut BAD dengan sudut BCD.
4) Sudut-sudut yang berdekatan saling berpelurus: Sudut BAD + ABC = 180°
dan sudut ADC + BDC = 180°.
5) Punya dua buah diagonal yang saling berpotongan tegak lurus: diagonal AC
dan diagonal BD. Satu diagonal membagi dua diagonal yang lain sama
panjang. Diagonal AC membagi diagonal BD menjadi dua sama panjang,
begitu pula dengan diagonal BD membagi diagonal AC menjadi dua sama
panjang.
6) Punya dua simetri lipat dan simetri putar. Masing-masing sumbu simetri
berhimpit dengan diagonal AC dan diagonal BD.
7) Segitiga ABD dan CBD merupakan segitiga sama kaki, artinya sudut ADB =
ABD dan BDC = DBC.
 Rumus Belah Ketupat

Berikut ini adalah rumus luas dan keliling belah ketupat:

 Rumus Keliling Belah Ketupat

Belah ketupat memiliki empat sisi yang sama panjang. Katakan misal panjang satu
sisi panjangnya adalah s. Maka, untuk menghitung keliling belah ketupat bisa dilakukan
dengan menjumlahkan semua sisinya, atau sisi dikali empat karena keempat sisinya sama
panjang.

Jadi, rumus keliling belah ketupat:

K=s+s+s+s
K = 4s

ket
K = Keliling belah ketupat
s = panjang sisi belah ketupat

 Rumus Luas Belah Ketupat


Luas belah ketupat adalah luas daerah di dalam belah ketupat yang dibatasi oleh
keempat sisinya. Luas ini bisa didapatkan dengan cara mengalikan kedua diagonal belah
ketupat, lalu dibagi dua.
Misal,
L = Luas belah ketupat
d1 = panjang diagonal 1
d2 = panjang diagonal 2
maka rumus luas belah ketupat adalah:
L = 1/2 x d1 x d2
Contoh soal:
Perhatikan gambar berikut !
Pada rumah aceh dapat di lihat pada motif/ukiran diatas, Motif berbentuk belah
ketupat diatas dinamakan dengan motif tapak catoe dimana kata tapak catoe berasal dari
Bahasa aceh yang berarti papan catur yaitu permainan di atas papan kotak kotak berwarna
hitam putih. Motif ini melambangkan rambu rambu kehidupan serta kehidupan bersosial. Jika
motif tersebut digambar seperti gambar berikut

Dan apabila diketahui Panjang AC = 16 cm dan BD = 12 cm, berapakah keliling


belah ketupat diatas?
Pembahasan:

OA = 1/2 x AC
OA = 1/2 x 16
OA = 8 cm

OB = 1/2 x BD
OB = 1/2 x 12
OB = 6 cm

AB² = OA² + OB²


AB² = 8² + 6²
AB² = 64 + 36
AB² = 100
AB = √100
AB = 10
Keliling = 4 x AB
K = 4 x 10
K = 40 cm

D. Trapesium
Trapesium adalah segi empat yang memiliki sepasang sisi saling berhadapan dan
sejajar. Trapesium merupakan perpaduan segitiga dan persegi. Dalam trapesium, sisi yang
sejajar disebut alas, sedangkan sisi lain yang tidak sejajar dinamakan kaki atau sisi lateral.
Jika di antara sisi alas tersebut ditarik garis lurus, garis itu dinamakan tinggi trapesium
Trapesium dibagi menjadi tiga jenis, yaitu trapesium siku-siku, trapesium sama kaki, dan
trapesium sembarangan.
 Trapesium siku-siku

jenis ini memiliki dua sudut siku-siku yang terletak di antara keempat sisinya.
Trapesium ini memiliki rusuk yang tingginya sejajar dengan tinggi trapesium. Pada trapesium
siku–siku, teorema phytagoras digunakan karena memiliki sudut siku-siku, sehingga ada
segitiga siku-siku di bangun datar tersebut.
 Trapesium sama kaki

Trapesium ini memiliki sepasang sisi yang sama panjang. Pada trapesium sama kaki,
terdapat satu simetri lipat dan satu simetri putar.

 Trapesium sembarang
Keempat sisi trapesium ini memiliki panjang yang tidak sama. Trapesium sembarang
tidak memiliki sudut siku-siku dan hanya memiliki satu simetri putar.

Gambar berikut merupakan contoh dari trapezium pada tangga rumah adat aceh

Ciri-ciri trapesium Berikut beberapa ciri trapesium:

 Ada dua sudut yang berdekatan, disebut sudut sepihak


 Memiliki sepasang sisi sejajar
 Memiliki satu simetri putar
 Memiliki empat rusuk dan empat titik siku
 Memiliki diagonal yang sama panjang
 Memiliki sepasang sudut siku.
 Rumus luas trapesium

Untuk menghitung luas trapesium gunakan rumus:

1
luas trapesium= × jumlah rusuk sejajar ×tinggi
2

Atau

1
luas trapesium= × ( alas a+alas b ) ×tinggi trapesium
2

 Rumus keliling trapesium

keliling= panjang AB+ panjang BC + panjang CD + panjang DA


keiling=a+b+ c+ d

keliling=sisi+ sisi+ sisi +sisi

Contoh soal :

Perhatikan gambar berikut !

Rumah Krong Bade adalah rumah adat dari Provinsi Aceh. Rumah Krong Bade juga
biasa dikenal dengan nama rumoh Aceh. Rumah ini mempunyai tangga depan yang
digunakan bagi tamu atau orang yang tinggal untuk masuk ke dalam rumah. Tangga rumah
aceh adalah salah satu bentuk Trapesium seperti gambar diatas, jika tangga tersebut kita
gambarkan dengan trapesium berikut

Apabila diketahui panjang AB = 26 cm, panjang CD = 14 cm dan DE = 8 cm. Maka


hitunglah keliling dan luas trapesium di atas?

Jawab:
Contoh soal luas trapesium dan contoh soal keliling trapesium tersebut dapat
diselesaikan dengan langkah langkah seperti berikut!
AD² = AE² + DE²
= 6² + 8²
= 36 + 64
= 100
AD = √100
AD = 10 cm

Sehingga :

1
Luas = x (26 + 14) x 8
2
1
= x 40 x 18
2
= 360 cm²

Keliling = 10 + 26 + 10 + 14
= 60 cm

Jadi luas trapesium = 360 cm² dan keliling trapesium 60 cm.

E. Lingkaran

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dengan satu titik
tertentu. Yang dimaksud titik tertentu adalah titik pusat lingkaran, sedangkan jarak yang
sama adalah jari-jari lingkaran. Salah satu contoh lingkaran pada kebudayaan aceh yaitu bisa
kita lihat pada gelang kaki bunga ranup

Gelang kaki bunga ranup merupakan salah satu jenis perhiasan yang sering dipakai
oleh dara baro (sebuttan untuk pengantin perempuan dalam bahasa aceh). Dimana gelang aki
bunga ranup memiliki motif rante, gelang gosok dengan rumbai ketumbar (lada) dengan
jumlah lada sebanyak 45 biji yang berbahan perak. Gelang kaki bunga ranup memiliki bentuk
yang mirip dengan bentuk lingkaran

 Unsur unsur lingkaran


Unsur-unsur lingkaran terdiri dari:
1. Titik Pusat (P): Titik yang menjadi pusat lingkaran yang terletak tepat di tengah
lingkaran
2. Jari-jari (r): jarak antara pusat lingkaran dengan titik pada lingkaran
3. Diameter (d): garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran melalui titik
pusat
4. Busur Lingkaran: garis berbentuk melengkung pada tepian lingkaran
5. Tali Busur: garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran
6. Juring Lingkaran: daerah yang dibatasi oleh busur dan dua jari-jari lingkaran
7. Tembereng: daerah yang dibatasi oleh busur dan tali busur
8. Apotema: garis yang menghubungkan titik pusat dengan tali busur (tegak lurus
dengan tali busur)
 Rumus luas dan keliling
 Rumus keliling lingkaran adalah :

 Rumus luas lingkaran adalah

Contoh soal :
Perhatikan gambar berikut !
Gambar tesebut merupakan gambar dari gelang kaki ranup. Gelang kaki bunga ranup
merupakan salah satu jenis perhiasan yang sering dipakai oleh dara baro (sebuttan untuk
pengantin perempuan dalam bahasa aceh). Jika diketahui gelang kaki ranup tersebur
memiliki diameter 6 cm, berapakah keliling dari gelang tersebut?
Jawab:
k =π x d
22
K= x 6=18 , 85
7

F. Kubus

Perhatikan gambar bangun ruang berikut.

Bangun ruang tersebut merupakan bangun ruang kubus. Kubus adalah bangun ruang
yang dibatasi oleh enam sisi yang berbentuk persegi.

Contoh kubus dalam budaya aceh dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar diatas adalah gambar peuratah yang terletak pada rumah Inong atau rumah
indukRuangan ini berada di antara serambi depan dan serambi belakang. Biasanya rumah
induk akan dibuat dengan posisi lebih tinggi. Nantinya akan ada sekitar 2 ruangan di sana
sebagai kamar. Kedua ruangan dipisahkan oleh sebuah lorong yang menghubungkan serambi
depan dan belakang.peuratah sendiri memiliki arti ranjang. Jadi bsa dikatakan bahwa
peuratah ini adalah ranjang yang digunakan oleh masyarakat aceh untuk tidur.

 Sifat-Sifat Kubus
1. Kubus memiliki enam sisi berbentuk persegi,
2. Semua sisi dari bangun kubus memiliki ukuran serta dimensi yang sama,
3. Semua sudut bidang kubus membentuk garis bidang 90 derajat,
4. Setiap sisi garis bangun kubus berhadapan dengan empat sisi lainnya dan sama
besarnya,
5. Kubus memiliki 12 rusuk yang sama panjang,
6. Kubus memiliki 12 diagonal sisi / diagonal bidang,
7. Kubus memiliki 4 diagonal ruang,
8. Kubus memiliki 6 buah bidang diagonal berbentuk persegi panjang.
 Jaring-Jaring Kubus
Seperti halnya bangun ruang yang lain, kubus juga memiliki jaring-jaring atau pola
pembelahan, yang bila disatukan akan membentuk bangun ruang..

 Rumus Kubus
luas permukaan=6 × s

volume=s × s × s
Contoh soal :

Perhatikan gambar berikut !

Gambar diatas adalah gambar peuratah yang terletak pada rumah Inong atau rumah
indukRuangan ini berada di antara serambi depan dan serambi belakang. Biasanya rumah
induk akan dibuat dengan posisi lebih tinggi. Nantinya akan ada sekitar 2 ruangan di sana
sebagai kamar. Kedua ruangan dipisahkan oleh sebuah lorong yang menghubungkan serambi
depan dan belakang.peuratah sendiri memiliki arti ranjang. Jadi bisa dikatakan bahwa
peuratah ini adalah ranjang yang digunakan oleh masyarakat aceh untuk tidur.

Syakira akan menganti kain yang digunakan sebagai penutup peuratah jika peuratah
tersebut memiliki panjang setiap sisi 200cm, berapakah luas permukaan kain yang diperlukan
untuk menutupi setiap sisi dari peratah tersebut?

Jawab:

Dari gambar di atas maka dapat kita selesaikan luas permukaan nya yaitu:
2
L=6 s
2
L=6 × 200
L=6 × 40.000
2
L=240.000 cm
G. Limas

Secara umum, limas dapat diartikan sebagai salah satu bangun ruang sisi datar yang
dibatasi oleh sebuah sisi alas yang berupa segibanyak dan sisi-sisi tegak yang berbentuk
segitiga.

Salah satu titik sudut dari masing-masing segitiga tersebut bertemu pada satu titik
yaitu titik puncak limas.

Pemberian nama pada limas berdasarkan pada bentuk alasnya. Suatu limas yang
alasnya berbentuk segitiga disebut dengan limas segitiga, limas dengan sisi alas
berbentuk segi empat diberi nama limas segi empat, dan begitu pula dengan sisi alas yang
berbentuk segibanyak lainnya.

Gambar 1. Limas segitiga

Gambar 2. Limas segiempat

Pada gambar tersebut, terdapat bangun limas segitiga T.ABC dan bangun limas
segiempat T.ABCD.Bagaimana jika alas limas tersebut berbentuk segi-n?

 Sifat-sifat Limas Segi-n

Bagaimana sifat-sifat bangun limas segi-n?Berikut merupakan sifat-sifat yang


dimiliki bangun ruang limas segi-n.
1) Banyak sisi, Banyak sisi pada limas segi-n adalah n + 1 buah, sebuah sisi alas
dan n buah sisi tegak berbentuk segitiga.
2) Banyak titik sudut, Titik sudut pada limas segi-n ada sebanyak n + 1.
Sebuah titik sudut merupakan titik puncak limas (pertemuan titik-titik sudut dari sisi tegak)
dan n buah sudut merupakan sudut yang terbentuk pertemuan titik sudut segi-n dengan sisi
tegak.
3) Banyak rusuk,Banyak rusuk pada bangun limas segi-n adalah 2n buah.

Setelah mengetahui mengenai unsur dan sifat bangun limas, berikut akan dibahas
mengenai penerapan bentuk limas dalam kehidupan sehari-hari.

 Limas dalam Kebudayaan aceh

Gambar diatas merupakan gambar Bu Kulah, Bu Kulah adalah nasi putih biasa yang
bungkus menggunakan daun pisang yang sudah diasapi sebelumnya. Tujuan diasapi agar
daun pisang bisa lebih lentur dan tidak gampang patah sehingga mudah dibentuk saat
membungkus nasi. Selain daun pisang menjadi lebih lembur, dengan diasapi daun pisang
menjadi lebih wangi. Dengan aroma daun pisang yang sangat khas membuat Bu Kulah dapat
membangkitkan selera orang yang akan memakannya. Bu Kulah memiliki bentuk yang mirip
dengan limas segi 4

 Jaring-Jaring Limas
Bentuk jaring-jaring bangun limas dapat diketahui dari bentuk alas dan sisi-sisi tegak
limas tersebut. Perhatikan beberapa bentuk jaring-jaring limas berikut. Pada gambar berikut
terdapat jaring-jaring limas segitiga dan limas segitujuh.
Gambar 3. Jaring-jaring Limas Segitiga dan Limas Segitujuh

Bentuk jaring-jaring yang lainnya yaitu jaring-jaring limas segiempat ini. Perhatikan
gambar limas segiempat dan jaring-jaringnya di bawah ini.

Gambar 4. Limas segiempat dan Jaring-jaring limas segiempat

Pada jaring-jaring limas segiempat tersebut terdapat lima bangun datar yaitu sebuah
segiempat dan empat buah segitiga yang kongruen.

Pada bangun limas segiempat T.ABCD mempunyai jaring-jaring yang terdiri dari
sebuah alas berbentuk segiempat yaitu segiempat ABCD dan empat buah segitiga yang
kongruan yaitu segitiga TAB, TBC, TCD, serta segitiga TDA.

 Rumus luas permukaan dan volume limas

Luas permukaan limas segiempat = luas alas + luas sisi tegak


L = ( a x a ) + ( 2 x a x t)
Keterangan:
L : luas permukaan limas
a : ukuran sisi alas limas
t : tinggi sisi tegak limas
Secara umum, luas permukaan limas adalah

Rumus luas permukaan limas = luas alas + luas sisi tegak


Rumus volume limas = 1/3 x Luas Alas x tinggi limas

Atau secara sederhana dapat ditulis:


V = 1/3 x La x t
Keterangan:
V : volume limas
La : luas sisi alas limas
t : ukuran tinggi limas

contoh soal :

Tentukan volume dan luas bangun limas tiga diatas!

Jawab:
Diketahui a = 15 cm, t = 8 cm, t.limas (sisi tegak) = 20 cm
Ditanyakan volume dan luas permukaan?
V = 1/3 x (½ x alas x tinggi) x tinggi limas
V = 1/3 x (½ x 15 x 8) x 20
V = 400 cm³

L = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak


Untuk mengetahui jumlah luas seluruh sisi tegak, kita harus mengetahui sisi miring alas
limas dengan rumus Pythagoras.
a² + b² = c²
15² + 8² = c²
289 = c²
c = 17 cm
L = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak
L = (½ x alas x tinggi) + (½ x keliling segitiga x tinggi sisi tegak)
L = (½ x 15 x 8) + ½ x (15 + 8 + 17) x 20
L = 60 cm² + 400 cm²
L = 460 cm²

H. Rotasi
Rotasi identik dengan perputaran suatu benda. Sebenarnya, apa rotasi dalam
Matematika itu? Rotasi adalah perpindahan titik-titik suatu objek pada bidang geometri
dengan cara memutarnya sejauh sudut α.

Oleh karena rotasi termasuk perpindahan, maka arah rotasi mempengaruhi tanda
sudutnya. Jika arah rotasi searah dengan putaran jarum jam, maka sudutnya bertanda negatif.

Sementara itu, jika arah rotasi berlawanan dengan arah putaran jarum jam, maka
sudutnya bertanda negatif.

Secara matematis, rotasi dilambanganya sebagai R(P, α), dengan P = pusat rotasi dan
α = besarnya sudut rotasi.

Secara umum, rotasi dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

 Rotasi terhadap titik pusat (0, 0)


Rotasi terhadap titik pusat (0, 0) bisa kamu lihat pada contoh berikut

Gambar di atas menunjukkan bahwa titik K dirotasi sejauh α melalui titik pusat (0, 0),
hingga berada di posisi K’. Secara matematis, persamaan rotasi yang melalui titik pusat
dinyatakan sebagai berikut.

K ( x , y) R [ o ( 0 , 0 ) , α ] K ' (x , y )
' '

Untuk memudahkanmu dalam menentukan titik bayangan objek yang dirotasi


terhadap pusat (0,0), gunakan persamaan matriks berikut.

()( )( )
'
x cosα −sinα x
' =
y sinα cosα y

 Rotasi terhadap titik pusat (a, b)


Rotasi tidak harus berpusat di titik (0, 0). Berikut ini merupakan contoh titik yang
dirotasi dengan pusat (a, b).
Gambar di atas menunjukkan bahwa titik K dirotasi sejauh α melalui titik pusat (2, 1),
hingga berada di posisi K’. Secara matematis, persamaan rotasi yang melalui titik pusat (a, b)
dinyatakan sebagai berikut.

K ( x , y) R [ o ( a , b ) , α ] K ' (x , y )
' '

Untuk memudahkanmu dalam menentukan titik bayangan objek yang dirotasi


terhadap pusat (a, b), gunakan persamaan matriks berikut.

()( )( ) ( )
'
x cosα −sinα x −a a
' = +
y sinα cosα y−b b

Contoh rotasi pada budaya aceh dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar tersebut merupakan salah satu ukira yang terdapat pada bagian kindang pada
rumoh tradisional Aceh pada museum Aceh. Ukiran tersebut terdiri dari 2 motif yaitu
Bungong Meulu dan Bungong Apeng

1. Bungong Meulu
Bungong Meulu adalah motif Bungong Meulu dilambangkan sebagai keindahan dan
kesucian bumi Aceh, motif ini juga bermakna sebagai bentuk kesuburan, keharuman, serta
kesucian masyarakat Aceh, selain warna nya yang putih bersih melambangkan suci tetapi
masyarakat Aceh juga sering menggunakan Bungong Meulu ini untuk keperluan adat
masyarakat Aceh. Masyarakat Aceh juga menggunakan Bungong Meulu ini saat adat manoe
pucok (dalam adat pernikahan) atau mandi suci, dan bunga Meulu ini sering digunakan
sebagai hiasan sunting wanita aceh pada adatpernikahan.

2. Bungong Apeng

Bungong Apeng ini yaitu dilambangkan sebagai simbol keindahan dan kesuburan
tanah Aceh. Data yang didapatkan dari narasumber yaitu Nurdin AR menyebutkan bahwa
warna putih bagi masyarakat Aceh melambangkan simbol kesucian, dan warna
melambangkan kekayaan dan keagungan masyarakat Aceh.

Jadi contoh rotasi bisa kita liat pada gambar berikut

Contoh soal:

Perhatikan koordinat titik tersebut


Jika titik S dirotasi sejauh 90o dan searah dengan putaran jarum jam dengan titik pusat (0, 0).
Tentukan koordinat akhir titik S!

Jawab:

Berdasarkan gambar, titik S berada di koordinat (-3, 4). Oleh karena arah putarannya searah

dengan putaran jarum jam, maka sudutnya bertanda negatif. Dengan demikian, koordinat

akhir titik S bisa dinyatakan sebagai:

Dengan demikian, koordinat S’ (4, 3).

Jika digambarkan menjadi


I. Refleksi

Refleksi atau pencerminan adalah perpindahan titik suatu objek pada bidang sesuai
dengan sifat pembentukan bayangan pada cermin datar. Pada prinsipnya, refleksi hampir
sama dengan translasi, yaitu pergeseran. Hanya saja, pada refleksi memiliki sifat-sifat tertentu
sedemikian sehingga posisi akhir objeknya merupakan hasil pencerminan objek awalnya.
 Sifat-sifat refleksi
Oleh karena pembentukan bayangan pada refleksi sama dengan pembentukan
bayangan cermin, maka sifat-sifatnya pun juga sama dengan sifat-sifat bayangan cermin.
Adapun sifat-sifat refleksi atau pencerminan adalah sebagai berikut.

1. Jarak antara titik awal objek ke cermin sama dengan jarak titik akhir objek ke cermin.
2. Garis penghubung antara objek awal dan akhirnya selalu tegak lurus cermin. Jika
dicerminkan terhadap sumbu-x, maka garis penghubungnya tegak lurus terhadap
sumbu-x. Jika dicerminkan terhadap sumbu-y, garis penghubungnya juga tegak lurus
terhadap sumbu-y.
3. Sumbu-x atau sumbu-y dianalogikan sebagai cermin atau pusat refleksi.
 Persamaan umum refleksi
Refleksi bisa dilakukan terhadap sumbu-x maupun sumbu-y. Pada refleksi ini, sumbu-
x atau sumbu-y bisa dianalogikan sebagai cermin. Persamaan umum refleksi dinyatakan
sebagai berikut.

 Refleksi terhadap sumbu-x

Jika direfleksikan terhadap sumbu-x, maka koordinat y’ merupakan lawan dari


koordinat y dengan koordinat x tetap. Secara matematis, dinyatakan sebagai berikut.

'
P ( x , y ) ¿ M x P ( x ,− y )

⟺ M x= (10 0
−1 )
Dengan :

P(x, y) = titik koordinat awal


P’(x, -y) = titik koordinat akhir

Mx = matriks pencerminan terhadap sumbu-x

 Refleksi terhadap sumbu-y


Jika direfleksikan terhadap sumbu-y, maka koordinat x’ merupakan lawan dari

koordinat x dengan koordinat y tetap. Secara matematis, dinyatakan sebagai berikut.

'
P ( x , y ) ¿ M y P (−x , y )

⟺ M x= (−10 01)
Dengan :

P(x, y) = titik koordinat awal

P’(-x, y) = titik koordinat akhir

My = matriks pencerminan terhadap sumbu-y

Selain direfleksikan terhadap sumbu-x dan sumbu-y, suatu objek juga bisa
direfleksikan terhadap garis, meliputi refleksi terhadap garis y = x, garis y = -x, garis x = h,
dan garis y = k. Berikut ini pembahasannya.

 Refleksi terhadap garis y = x


Jika suatu titik P dengan koordinat (x, y) direfleksikan terhadap garis y = x akan
dihasilkan koordinat P’ (y, x). Perhatikan gambar berikut.

 Refleksi terhadap garis y = -x


Jika suatu titik P dengan koordinat (x, y) direfleksikan terhadap garis y = -x akan
dihasilkan koordinat P’ (-y, -x). Adapun contoh refleksi terhadap garis y = -x bisa kamu lihat
pada contoh berikut.
 Refleksi terhadap garis x = h
Jika titik P dengan koordinat (x, y) direfleksikan terhadap garis x = h akan dihasilkan
koordinat P’ ((2h – x), y). Perhatikan gambar berikut.

 Refleksi terhadap garis y = k


Refleksi titik P (x, y) terhadap garis y = x akan menghasilkan koordinat P’ (x, (2k –
y)). Perhatikan gambar refleksi berikut

Contoh refleksi dapat kita lihat pada bagian motif pada tulak angen pada rumoh
aceh
Tulak angèn atau tulak angin, merupakan rongga tempat berlalu angin pada dinding
sisi rumah yang berbentuk segitiga pada dinding sisi rumah yang berbentuk segitiga.

Contoh soal :

Pada rumoh aceh terdapat beberapa konsep refleksi, salah satu contohnya ada pada motif tang
terdapat pada bagian tula angen pada gambar berikut ini

Jika bayangan titik X dengan x(1,4) direfleksikan terhadap garis y = x adalah……


Jawab :
Jika titik x(1,4) direfleksikan terhadap garis y=x
Maka bayangan titik X adalah x ' =( y , x )
Jadi bayangan titik x(1,4) adalah x ' =( 4 ,1 )

Anda mungkin juga menyukai