( PERSEGI PANJANG,JAJARGENJANG
SEGITIGA,TRAPESIUM,BELAH
KETUPAT,LINGKARAN )
A. PENDAHULUAN
a b
Konsep dasar yang termuat dalam perhitungan luas yaitu
banyaknya satuan luas yang dikehendaki untuk menutup daerah atau
permukaan dengan tepat.
b. Satuan Baku untuk Luas
Ukuran lain untuk suatu daerah adalah keliling,yaitu panjang dari garis tepi
daerah tersebut.
Contoh :
Tiap gambar memunyai luas 4 cm. Tentukan kelilingnya!
(a) (b)
Luas suatu bangun datar adalah banyaknya persegi dengan sisi 1 satuan panjang
yang menutupi seluruh bangun datar tersebut.
a. Persegi Panjang
Persegi panjang mempunyai sudud siku-siku dan sepanjang sisi yang
berseberangan sejajar. Secara umum,jika sebuah persegi panjang mempunyai
panjang p dan lebar l maka luas (L) persegi panjang tersebut adalah perkalian dari
panjang dan lebarnya yaitu L = p x l,sedang keliling persegi panjang adalah:2 x
( p + l ).
b. Jajargenjang
Salah satu prinsip dasar dalam mencari luas adalah bahwa sebuah daerah dapat
dipotong menjadi bagian-bagian dan digabungkan kembali tanpa
merubahluasnya.
Persegi panjang pada gambar pada gambar di bawah ini didapatkandari gambar
(a) dengan memotong segitiga A pada posisi sebelah kiri jajargenjangdan
memindahkannya kebagian kanan untuk membuat persegi panjang.
(a) (b)
2 cm
A A
5 cm 5 cm
A
B
2 cm
B A
5 cm 5 cm
Dua buah segitiga yang sama dapat ditempatkan secara bersama sehingga
membentuk sebuah jajar genjang (gambar b), ini dapat diselesaikan dengan
mencerminkan segitiga pada gambar (a) pada sisi AB. Karena jajaran genjang
mempunyai panjang 5cm dan tinggi 2cm, maka luas jajar genjang tersebut
adalah 10cm sehingga luas segitiga adalah setengah dari luas jajar genjang
tersebut yaitu 5cm. Contoh diatas menyarankan suatu pendekatan umum
untuk mencari luas segitiga yaitu tempatkan 2 segitiga yang sama secara
bersama untuk membentuk jajar genjang. Kemudian cari luas jajar genjang
jika panjang alas segitiga adalah a, dan tingginya t, kemudian alas dan tinggi
jajar genjang juga a dan t, maka luas jajar genjang adalah a x t, dan karena
jajar genjang dibentuk dari dua buah segitiga,maka
Luas segitiga = ½ x a x t
Alas tidak harus sisi bagian bawah. Sisi manapun bisa menjadi alas dan alas
selalu mempunyai poros pondasi terhadap tinggi.
d. Belah Ketupat
Belah ketupat pada gambar dibawah ini mempunyai dua diagonal, yaitu PR dan
SQ. Apabila belah ketupat tersebut dipotong sepanjang P, dan segitiga PRS
dipotong menurut garis SO; O adalah titik potong kedua diagonal sehingga
terbentuk menjadi 2 segitiga yang kongruen. Segitiga tersebut dihimpitkan seperti
gambar yang disebelah kanan maka akan tampak bahwa belah ketupat tadi menjadi
persegi panjang. Panjang persegi panjang sama dengan panjang PR sedangkan
lebar persegi panjang sama dengan setengah tulisan sehingga luas belah ketupat
sama dengan perkalian diagonal-diagonlanya dibagi dua.
D
e. Trapesium
Trapesium pada gambar dibawah mempunyai panjang sisi alas b
dan panjang atas u, dan tingginya adalah h. Jajaran genjang pada
gambar b didapatkan dengan menempatkan dua buah trapesium
yang sama secara bersisian. Jajaran genjang tersebut mempunyai
panjang sisi h + u dan tinggi h, sehingga luas jajaran genjang
tersebut adalah (b + u x h). Karena jajar genjang dibentuk dari dua
buah trapesium yang sama, maka luas trapesium sama dengan
setengah luas jajaran genjang, yaitu:
Luas trapesium = ½ luas jajaran genjang
= ½ alas x tinggi
= ½ x (b+u).h
u u b
h
h