Anda di halaman 1dari 3

Teorema 2.

Jika dua garis sejajar dipotong oleh sebuah transversal maka sudut dalam
sepihaknya berjumlah 180° (berpelurus)

Bukti :
k
Misalkan m//l dan k memotong m dan l .
3 l
1 Misalkan ∠ 1 dan ∠ 2 merupakan sudut dalam
sepihak.
2 m Adt. ∠1 + ∠2 = 180° atau ∠1 pelurus ∠2.
m
Perhatikan bahwa :

∠1 dan ∠3 merupakan sudut berpelurus, maka ∠1 + ∠3 = 180° ……………. (1)


Karena ∠2 dan ∠3 adalah sudut sehadap, maka ∠2 = ∠3 …………………….. (2)

Dari (1) dan (2) diperoleh :


∠1 + ∠3 = 180°
∠1 + ∠2 = 180°
Karena ∠1 + ∠2 = 180° maka ∠1 dan ∠2 merupakan sudut berpelurus.
(Terbukti)

Teorema 3.6

Jika sebuah titik mempunyai jarak yang sama terhadap kaki-kaki sebuah sudut,
maka titik tersebut terletak pada garis bagi dari sudut tersebut.

Bukti :
A Misalkan 𝑃𝑋 ⊥ 𝐴𝐵, 𝑃𝑌 ⊥ 𝐵𝐶, dan 𝑃𝑋 = 𝑃𝑌
X
Adb. BP adalah garis bagi ∠ 𝐴𝐵𝐶
B
P Akan dibuktikan dengan menunjukkan bahwa
∠ 𝐴𝐵𝑃 = ∠ 𝐶𝐵𝑃.

Y
C
Karena ∆ 𝐵𝑋𝑃 dan ∆ 𝐵𝑌𝑃 adalah segitiga siku-siku dengan panjang sisi miring
yang sama yaitu BP = BP, dan panjang sebuah sisi lainnya juga sama, yaitu PX =
PY, maka menurut teorema 3.4, ∆ 𝐵𝑋𝑃 ≅ ∆ 𝐵𝑌𝑃.

Sehingga ∠ 𝑋𝐵𝑃 = ∠𝑌𝐵𝑃, atau ∠ 𝐴𝐵𝑃 = ∠ 𝐶𝐵𝑃.


Ini berarti BP adalah garis bagi ∠ 𝐴𝐵𝑃. (Terbukti)
Teorema 6.4

Jika kuadrat sisi terpanjang pada sebuah segitiga lebih besar dari jumlah kuadrat
dua sisi lainnya, maka segitiga tersebut adalah segitiga tumpul.

Bukti :

Misalkan a, b, c merupakan sisi-sisi dari ∆ 𝐴𝐵𝐶 dimana a merupakan sisi


terpanjang pada ∆ 𝐴𝐵𝐶 dan 𝑎2 > 𝑏 2 + 𝑐 2 .

Adt. ∆ 𝐴𝐵𝐶 adalah segitiga tumpul.

C Akan dibuktikan dengan menunjukkan bahwa ∠ 𝐴 >


90°.
b a

A Misalkan dapat dibuat ∆ siku-siku dengan sisi siku-


c siku sepanjang b dan c, dan sisi miring d, maka
B berlaku 𝑑 2 = 𝑏 2 + 𝑐 2 , sehingga sudut yang
menghadap sisi d = 90°.
d
Karena 𝑎2 > 𝑏 2 + 𝑐 2 , maka 𝑎2 > 𝑑 2 atau a > d.
b
Sehingga: sudut yang menghadap sisi a > sudut yang
c menghadap sisi d, atau ∠ 𝐴 > 90°.

Karena terdapat sebuah sudut tumpul pada ∆ 𝐴𝐵𝐶 , maka ∆ 𝐴𝐵𝐶 merupakan
segitiga tumpul.

(Terbukti)

Teorema 7.1

Jika sebuah garis menyinggung sebuah lingkaran, maka garis tersebut tegak
lurus terhadap jari-jari yang digambar menuju titik singgung.

Bukti :

Perhatikan gambar:

Misalkan t adalah garis singgung


O lingkaran dengan pusat o pada titik x.

Adt : OX ⊥ t

t X Y Akan dibuktikan dengan kontradiksi


Misalkan OX tidak ⊥ terhadap t, maka akan ada ruas garis lain yang ⊥ terhadap t.
Misalkan 𝑂𝑌, sehingga OY < OX.

Perhatikan bahwa y terletak diluar lingkaran dan X berada pada lingkaran dengan
pusat O, maka OY > OX. Hal ini kontradiksi dengan 𝑌 < 𝑂𝑋 . Maka pengandaian
ini salah, maka haruslah OX ⊥ t. (Terbukti)

Akibat teorema 7.1

Garis singgung pada sebuah lingkaran dari sebuah titik adalah sama panjang.
X

O P

Y
Bukti :

Perhatikan bahwa 𝑃𝑋 dan 𝑃𝑌 adalah garis singgung terhadap lingkaran O yang


dibuat dari titik P.

Akan ditunjukkan : PX = PY

Perhatikan bahwa:

OX = OY (jari-jari pada lingkaran)


̅̅̅̅ ⊥ 𝑃𝑋
Karena X dan Y adalah titik singgung maka 𝑂𝑋 ̅̅̅̅ ⊥ 𝑃𝑌
̅̅̅̅ dan 𝑂𝑌 ̅̅̅̅ (∵ teorema
7.1)

Karena △ 𝑂𝑋𝑃 dan △ 𝑂𝑌𝑃 adalah segitiga siku-siku dengan sisi miring OP=OP
dan OX = OY , maka menurut Teorema 3.4, △ 𝑂𝑋𝑃 ≅ △ 𝑂𝑌𝑃.

Sehingga PX = PY. (Terbukti)

Anda mungkin juga menyukai