DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1.WULAN ARDINA(190406022)
2. LIANA (190406005)
3.MILDA ADELLIA (190406001)
3.ROBI NATAMA SITUMORANG(190406014)
Penemu Garis Dan Sudut
Pythagoras (582-507 SM)
Sepeninggal Thales muncullah Pythagoras (582-507 SM) berikutpara pengikutnya yang dikenal dengan
sebutan Pythagorean melanjutkan langkah Thales. Para Pythagoreanmenggunakan metode pembuktian tidak
hanya untuk mengembangkan Teorema Pythagoras, tetapi juga terhadap teorema-teorema jumlah sudut
dalam suatu poligon, sifat-sifat dari garis-garis yang sejajar, teorama tentang jumlah-jumlah yang
tidak dapat diperbandingkan, serta teorema tentang lima bangun padat beraturan.
GARIS DAN SUDUT
GARIS adalah suatu susunan titik-titik (bias tak hingga ) yang saling bersebelahan serta
berderet memanjang kedua arah (kanan/kiri,atas/bawah).
kedudukan dua garis
1. dua garis sejajar
garis m dan garis n di atas, jika diperpanjang sampai tak berhingga maka kedua garis
tidak akan pernah berpotongan. keadaan seperti ini dikatakan kedua garis sejajar. dua
garis sejajar dinotasikan dengan “//”. dua garis atau lebih dikatakan sejajar apabila
garis-garis tersebut terletak pada satu bidang datar dan tidak akan pernah bertemu atau
berpotongan jika garis tersebut diperpanjang sampai tak berhingga.
contoh garis sejajar:
tulislah semua pasangan garis yg saling sejajar!
penyelesaian:
dari gambar diatas dapat dilihat bahwa
SEJAJAR DENGAN , DITULIS // demikian juga , // , // , // , // , // , // , // , // , // , // dan
lainnya.
2.perhatikan gambar berikut!
gambar tersebut menunjukkan gambar kubus abcd.efgh. amatilah garis ab dan garis bc.
tampak bahwa garis ab dan bc berpotongan di titik b dimana keduanya terletak pada
bidang abcd. dalam hal ini garis ab dan bc dikatakan saling berpotongan.
dua garis dikatakan saling berpotongan apabila garis tersebut terletak pada satu bidang
datar dan mempunyai satu titik potong.
Contoh garis berpotongan:
penyelesaian:
garis garis yg berpotongan yaitu garis AD , garis BE ,
dan garis CF.
3. GARIS BERIMPIT
Penyelesaian:
pada gambar diatas kalian dapat memperhatikan pada saat jam 12.00,
jarum panjang berimpit dengan jarum pendek (jarum menit dengan
jarum jam), atau terletak pada satu garis. Dua buah garis yang terletak
pada satu bidang datar dikatakan berimpit jika dan hanya jika kedua
garis itu memiliki paling sedikit dua titik potong (dua titik
persekutuan).
2. Perhatikan gambar dibawah ini!
Penyelesaian:
garis OK bersilangan dengan garis MN
kemudian garis RN bersilangan dengan garis KL
2.
Penyelesaian:
garis horizontal pada gambar tersebut yaitu garis BD
sedangkan garis vertical yaitu garis AC
SIFAT-SIFAT GARIS SEJAJAR
pada gambar di bawah ini, melalui dua buah titik yaitu titik a dan titik b dapat dibuat
tepat satu garis, yaitu garis m. selanjutnya, apabila dari titik c di luar garis m dibuat
garis sejajar garis m yang melalui titik tersebut, ternyata hanya dapat dibuat tepat satu
garis, yaitu garis n.
*jika sebuah garis memotong salah satu dari dua garis yang
sejajar maka garis itu juga akan memotong garis yang
kedua.
*jika sebuah garis memotong salah satu dari dua garis yang sejajar maka garis itu juga akan
memotong garis yang kedua.
*Jika sebuah garis sejajar dengan dua garis lainnya maka kedua garis itu sejajar pula satu
sama yang lain
PENGERTIAN SUDUT DAN BESAR SUDUT
PENGERTIAN SUDUT
sudut adalah daerah yang dibentuk oleh pertemuan antara dua buah sinar atau
dua buah garis lurus
BESAR SUDUT
besar suatu sudut dapat dinyatakan dalam satuan derajat (°), menit (‘), dan detik (“).
perhatikan jarum jam pada sebuah jam dinding. untuk menunjukkan waktu 1 jam,
maka jarum menit harus berputar 1 putaran penuh sebanyak 60 kali, atau dapat ditulis
1 jam = 60 menit. adapun untuk menunjukkan waktu 1 menit, jarum detik harus
berputar 1 putaran penuh sebanyak 60 kali, atau dapat ditulis 1 menit = 60 detik.
hal ini juga berlaku untuk satuan sudut. hubungan antara derajat (°), menit (‘), dan detik (“) dapat
dituliskan sebagai berikut.
1° = 60’ atau 1’ = (1/60)°
1’ = 60” atau 1” = (1/60)’
1° = 60 x 60” = 3.600” atau 1’ = (1/3.600)°
CONTOH SOAL TENTANG BESARNYA SUDUT
2.
sudut lurus adalah sudut yang terbentuk dari dua sinar yang memiliki titik pangkal yang
sama namun kedua sinar tersebut saling bertolak belakang. dengan kata lain, kedua sinar
tersebut berlawanan arah.
gambar di atas merupakan contoh gambar sudut pelurus. hal ini disebabkan karena sudut di atas
terbentuk dari dua ruas garis yang saling bertolak belakang dengan titik pangkal yang sama. karena
bertolak belakang sehingga berakibat pada besar sudut yang terbentuk adalah 180°.
Contoh soal
Setelah kita ketahui nilai dari x maka kita substitusikan ke ∠QRS
1. Perhatikan gambar di bawah ini
∠QRS = (5x + 20)°
∠Qrs = (5.20 + 20)°
∠Qrs = (100 + 20)°
∠Qrs = 120°
Jadi, ∠QRS adalah 120°
Diketahui ∠prs = 3x° dan ∠qrs = (5x + 20)°
Setelah kita ketahui ∠QRS adalah 120°, kita cari ∠PRS caranya
Tentukanlah nilai x, besar ∠QRS dan ∠PRS + ∠QRS = 180° ?
seperti mencari ∠QRS.
Penyelesaian:
∠Prs = 3x°
Kan kita sudah ketahui bahwa rumus dari sudut berperlurus maka didapat ∠PRS
+ ∠QRS = 180° ∠Prs = 3.20°
Setelah diatas kita substitusikan untuk mencari nilai x tersebut dan kita ∠Prs = 60°
peroleh Setelah kita ketahui sudut-sudut tersebut buktikan dengan rumus
3x° + (5x + 20)° = 180° sudut berpelurus
Jadi, nilai x adalah 20 Jadi, ∠QRS dan ∠PRS adalah sudut berpelurus
2. PERHATIKAN GAMBAR DI BAWAH INI X° = 7°
X=7
Jadi, nilai x adalah 7
Selanjutnya nilai x kita substitusikan ∠ABE
∠ABE = 4x°
∠Abe = 4.7°
Diketahui ∠ABE = 4x°, ∠DBE = 58° dan ∠CBD = (3x + 73)°. ∠Abe = 28°
Jadi, besar ∠ABE adalah 28°
Tentukanlah nilai x, besar ∠abe, besar ∠cbd dan ∠abe + ∠ebd +
∠dbc = 180° ? Setelah mencari besar ∠ABE kita cari besar ∠CBD dengan cara memasukkan
nilai x sebagai berikut.
Penyelesaian:
∠Cbd = (3x + 73)°
Kan kita sudah ketahui bahwa rumus dari sudut berperlurus maka ∠Cbd = (3.7 + 73)°
didapat ∠ABE + ∠EBD + ∠DBC = 180° ∠Cbd = (21 + 73)°
Setelah diatas kita substitusikan untuk mencari nilai x tersebut dan ∠Cbd = 94°
kita peroleh Jadi, ∠CBD adalah 94°
4x°+ 58° + (3x + 73)° = 180° Setelah kita ketahui sudut-sudut tersebut buktikan dengan rumus sudut
berpelurus
7x°+ 131° = 180°
∠Abe + ∠ebd + ∠dbc = 180°
7x° = 180° – 131°
28° + 58° + 94° = 180o
7x° = 49° Jadi, ∠QRS dan ∠PRS adalah sudut berpelurus
3.SUDUT LANCIP
perhatikan gambar-gambar sudut di bawah ini.
ketiga gambar sudut di atas memiliki beberapa kesamaan diantaranya adalah bagian
ujung sudut tersebut berbentuk lancip. hal inilah yang mengakibatkan sudut tersebut
dinamakan sudut lancip. adapun definisi dari sudut lancip adalah sebagai berikut.
misalkan dipunyai sudut a. sudut a dikatakan sebagai sudut lancip apabila sudut a
memiliki besar sudut kurang dari 90° atau dapat dituliskan a < 90°.
Contoh soal
1. Tentukan jenis sudut yang terbentuk antara kedua jarum jam pada
pukul 11.00!
Penyelesaian:
satu putaran penuh = 360 derajat
dalam 1 jam terdapat 60 menit → 360 / 60 = 6
jd setiap menit = 6 derajat
pukul 11.00
jarum panjang berada di angka 12 dan jarum pendek berada di angka 11,
sudut terkecil yang dibentuk oleh dua jarum jam ini = 5 x 6 derajat = 30 derajat
jenis sudutnya, sudut lancip.
2. Tentukan jenis sudut yang terbentuk antara kedua jarum jam pada
pukul 17.15!
Penyelesaian:
jarum panjang menunjuk angka 3 dan jarum pendek menunjuk angka pertengan
antara 5 dan 6 namun lebih dekat dengan angka 5 nya
sudut terkecil yang dibentuk oleh dua jarum jam pada jam ini adalah
= 10 x 6 derajat + 1,25 x 6 derajat
= 60 derajat + 7,5 derajat
= 67,5 derajat
jenis sudutnya, sudut lancip
4.SUDUT TUMPUL
perhatikan gambar contoh sudut
kedua gambar sudut di atas jelas bukan merupakan sudut lancip atau sudut tumpul. hal ini
dikarenakan pojokan sudut itu tidak berbentuk lancip ataupun siku-siku. pojokan sudut tersebut
berbentuk tumpul sehingga termasuk sudut tumpul.
adapun definsi dari sudut tumpul adalah sebagai berikut.
misalkan dipunyai sudut a. sudut a dikatakan sebagai sudut tumpul apabila sudut a memiliki
besar sudut lebih dari 90° atau dapat dituliskan a > 90°.
CONTOH SOAL SUDUT TUMPUL
Penyelesaian:
satu putaran penuh = 360 derajat
dalam 1 jam terdapat 60 menit → 360 / 60 = 6
jd setiap menit = 6 derajat
* pukul 08.00
jarum panjang berada di angka 12 dan jarum pendek berada di angka 8,
sudut terkecil yang dibentuk oleh dua jarum jam ini = 20 x 6 derajat = 120 derajat
jenis sudutnya, sudut tumpul
5.SUDUT REFLEKS
sudut refleks adalah sudut yang terbentuk dari dua sinar yang memiliki titik
pangkal yang sama dengan besar sudut lebih dari 180° dan kurang dari
360°.perhatikanlah contoh sudut berikut ini.
sudut di atas adalah sudut lancip. namun, daerah di luar sudut tersebut merupakan
contoh sudut refleks. hal ini disebabkan karena besar sudut yang terbentuk antara
dua sinar yaitu sinar ac dan sinar ab di luar memiliki besar lebih dari 180° dan
kurang dari 360°
CONTOH SOAL SUDUT REFLEKS
1.) Tentukan sudut refleks antara jarum jam 2.ABC membentuk sudut dengan titik sudut B.Titik
pada pukul 01.00! sudut B diketahui sebesar 100˚ tentukan besar sudut
refleksnya?
Pembahasan:
Penyelesaian: Untuk menghitung sudut refleks, jika diketahui sudut
Sudut kecilnya = 30° terpendeknya menggunakan rumus 360° dikurang
sudut terpendek. Berarti dalam soal tersebut
Maka refleknya = 360-30 diketahui sudut terpendeknya ialah 100° derajat,
= 330° maka hasilnya ialah:
• Penyelesaian:
SUDUT-SUDUT DALAM SEPIHAK DAN LUAR SEPIHAK
Penyelesaian:
65˚+5P = 180˚ (dalam sepihak)
5p = 180˚-65˚
5p = 115˚
P =
P = 23˚
Jadi nilai P pada sudut dalam sepihak adalah 23˚
SUDUT LUAR SEPIHAK
Tentukan nilai x ?
Penyelesaian:
3x+10˚+2x+5˚ = 180˚ (sudut luar sepihak)
5x+15˚ = 180˚
5x = 180˚- 15˚
5x = 165˚
X =
X = 33˚
Jadi , besar nilai pada x adalah 33˚
2.Tentukan pasangan sudut luar sepihak pada gambar diatas!
Penyelesaian:
Sudut yg luar sepihak adalah 1a dan 2b , 3a dan 4b
5.HUBUNGAN ANTARSUDUT
pasangan sudut yang saling berpelurus Pelurus Atau Suplemen Sudut AOC, Sehingga
(bersuplemen) Diperoleh:
Sudut AOC + Sudut BOC = Sudut AOB
A° + B° = 180°
Atau Dapat Ditulis:
Pada Gambar Di Atas, Garis AB Merupakan A° = 180° – B° Atau
Garis Lurus, Sehingga Besar ∠AOB = 180°. B° = 180° – A°.
Pada Garis AB, Dari Titik O Dibuat Garis
Melalui C, Dari Uraian Di Atas Dapat Disimpulkan
Sebagai Berikut. Jumlah Dua Sudut
Sehingga Terbentuk Sudut AOC Dan Sudut Yang Saling Berpelurus (Bersuplemen) Adalah
BOC. Sudut AOC Merupakan Pelurus Atau 180°. Sudut Yang Satu Merupakan Pelurus Dari
Suplemen Dari Sudut BOC. Demikian Sudut Yang Lain.
Pula Sebaliknya, Sudut BOC Merupakan
CONTOH SOAL PASANGAN SUDUT YANG SALING BERPELURUS (BERSUPLEMEN)
penyelesaian: Y° = 47°
56° + 12x° + 4z° = 180° (jumlah sudut segitiga)
perhatikan gambar berikut ini.
56° + 12.6° + 4z° = 180°
108° + 12x° = 180° (berpelurus)
128° + 4z° = 180°
12x° = 180° - 108° 4z° = 180° - 128°
12x° = 72° 4z° = 52°
X° = 6° Z° = 13°
X° + y° + z° = 6° + 47° + 13° = 66°
2. Perhatikan gambar di bawah ini ∠QRS = (5x + 20)°
∠Qrs = (5.20 + 20)°
∠Qrs = (100 + 20)°
∠Qrs = 1 20°
Pelurus ∠QRS = ∠PRS
Diketahui ∠PRS = 3x° dan ∠QRS = (5x + 20)° Pelurus ∠QRS = 3x°
tentukan nilai x, besar ∠QRS dan pelurus ∠QRS
Pelurus ∠QRS = 3.20°
Penyelesaian:
Pelurus ∠QRS = 60°
∠PRS + ∠QRS = 180° (sudut saling pelurus)
3x° + (5x + 20)° = 180°
8x° + 20° = 180°
8x° = 160°
X = 20
PASANGAN SUDUT YANG SALING BERPENYIKU (BERKOMPLEMEN)
Demikian Pula Sebaliknya. Sehingga Diperoleh:
Sudut PQS + Sudut RQS = Sudut PQR
X° + Y° = 90°,
Dengan
• Pada Gambar Di Atas Terlihat Sudut PQR X° = 90° – Y° Dan
Merupakan Sudut Siku-siku, Sehingga
Y° = 90° – X°.
Besar Sudut PQR = 90°. Jika
Pada Sudut PQR Ditarik Garis Dari Titik Dari Uraian Di Atas Dapat Disimpulkan Sebagai
Sudut Q, Akan Terbentuk Dua Sudut, Yaitu Berikut. Jumlah Dua Sudut Yang Saling
Sudut PQS Dan Sudut RQS. Dalam Hal Ini Berpenyiku (Berkomplemen) Adalah 90°. Sudut
Dikatakan Bahwa Sudut PQS Merupakan Yang Satu Merupakan Penyiku Dari Sudut Yang
Penyiku (Komplemen) Dari Sudut RQS, Lain.
CONTOH SOAL TENTANG PASANGAN SUDUT YANG SALING BERPENYIKU (BERKOMPLEMEN)