“HIPERBOLA”
Oleh:
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karunia-Nya
kami masih bisa menulis dan menyelesaikan makalah dari tugas Critical Journal Review ini
tepat waktu.
Adapun makalah ini kami buat untuk memenuhisalah satu tugas pada mata kuliah Geometri
Analitik. Kami berharap makalah dari tugas Critical Journal Review ini dapat memberikan
manfaat kepada pembaca terutama dalam memahami materi tentang Hiperbola.
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan tugas ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini dan secara khusus kami berterimakasih kepada Ibu Hanna Dewi Marina
Hutabarat selaku dosen pengampu kami pada mata kuliah Geometri Analitik yang telah
memberikan bimbinganya kepada kami.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
ISI
Identitas Jurnal II
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian pada jurnal ini tidak dituliskan secara langsung.
Namun, dari hasil dan pembahasan yang dijelaskan dalam jurnal, dapat
diketahui bahwa tujuan dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
1) Menentukan semi kuasa titik di sebelah kanan Latus Rectum;
2) Menentukan semi kuasa titik pada Latus Rectum;
3) Menentukan semi kuasa titik pada sumbu simetri di dalam lengkungan
hiperbola.
Objek Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat diketahui bahwa
objek penelitian penulis merupakan salah satu irisan kerucut yaitu hiperbola.
Kata Kunci
Kata kunci yang terdapat dalam jurnal yaitu power of point, semi power of
point dan hyperbola.
Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan menggambar titik dan garis sesuai
dengan ketentuan yang ada serta menentukan persamaan untuk menentukan
semi kuasa titik sesuai dengan tujuan penelitian.
Hasil Penelitian
Semi kuasa titik P(X1,Y1) terhadap hiperbola yaitu kuadrat panjang garis dari
titikP(X1,Y1) ke titik C(X2,Y2) dan titik D(X3,Y3)maka dengan menggunakan
rumus jarak antara dua titik diperoleh
Semi kuasa titik terhadap hiperbola dapat ditentukan dengan mengkonstruksi
garis tegak lurus dari titik P(c,Y1)ke hiperbola dengan titik potong di
titikC(X2,Y1).
Semi kuasa titik P(X1,0)dapat ditentukan dengan menentukan kuadrat panjang
dari titikP(X1,0)ke titik C(X2,Y2) dan titik D(X3,Y3).
Kesimpulan
Semi kuasa titik P(X1,Y1) yang berada di sebelah kanan atau kiri latus rectum
dapat ditentukan dengan menghitung jarak antara titikP(X1,Y1)ke titik potong
hiperbola dari garis yang tegak lurus dengan garis yang dikonstruksi oleh
titikP(X1,Y1)dan fokus dengan menggunakan persamaan
2.2.2. Jurnal II
Kajian Pustaka
Ellips dan hiperbola merupakan pokok bahasan dalam mata kuliah Geometri
Analitik Datar yang masih sulit dipahami oleh mahasiswa. Hal ini merupakan
informasi yang diperoleh peneliti saat melakukan wawancara dengan
beberapa mahasiswa yang memiliki nilai kurang setelah dilakukan pretes.
Konsep menggambar ellips dan hiperbola yang notabene sudah diajarkan saat
di bangku sekolah menengah juga masih merasa kesulitan diterapkan saat
menggambarkan dengan baik sesuai visualisasi yang dipikirkan serta dalam
menyelesaikan aplikasi soal dengan gambar yang tidak biasa dilihat.
Tujuan Penelitian
Penelitian pada jurnal ini bertujuan untuk mendeskripsikan visualisasi ellips
dan hiperbola pada mata kuliah geometri analitik datar ditinjau dari asimilasi
dan akomodasi.
Objek Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat diketahui bahwa
objek penelitian penulis terdiri dari 5 (lima) orang mahasiswa.
Kata Kunci
Kata kunci yang terdapat dalam jurnal yaitu visualisasi, geometri.
Metode Penelitian
Pendekatan kualitatif yang digunakan adalah dengan mendeskripsikan
visualisasi ellips dan hiperbola ditinjau dari asimilasi dan akomodasi yaitu
bagaimana membentuk bingkai kerja mental dan bagaimana menggabungkan
informasi. Proses pengumpulan data adalah dengan menggunakan wawancara
berbasis tugas.Dalam penelitian ini, analisis data menggunakan tiga tahapan
analisis yaitu menelaah transkrip data, reduksi data, dan koding.
Hasil Penelitian
Setelah diberikan wawancara berbasis tugas tentang bentuk-bentuk ellips dan
hiperbola; persamaan ellips dan hiperbola; juga persamaan garis singgung
ellips dan hiperbola, maka didapatkan hasil bahwa mahasiswa berkemampuan
tinggi S1 mengaktifkan skema dengan aktifitas menentukan titik puncak ellips
dan hiperbola.Pada mahasiswa berkemampuan sedang S2, dia mengaktifkan
skema dengan aktifitas menentukan titik puncak ellips dan hiperbola. Dia
mengetahui bahwa untuk menentukan titik puncak perlu diketahui panjang
sumbu mayor dan minor pada ellips, fokus pada ellips dan hiperbola, lalu
membedakan bentuk-bentuk ellips dan hiperbola dari puncak-puncak tersebut,
sehingga dapat mengkategorikan sifat.Pada mahasiswa berkemampuan rendah
S3, dia mengaktifkan skema dengan aktifitas menentukan titik puncak ellips
dan hiperbola dengan menggambarkannya pada sistem koordinat. Dia
membedakan bentuk-bentuk ellips dan hiperbola dari sketsa,sehingga dapat
mengkategorikan sifat. S3 juga mengaktifkan skema saat menyebut definisi
ellips dan hiperbola yang telah dia pelajari sebelumnya.
Kesimpulan
Secara umum visualisasi geometri tentang ellips dan hiperbola mahasiswa
ditinjau dari proses asimilasi dan akomodasi adalah dengan mengaktifkan
skema, membedakan, mengkategorikan, menyesuaikan skema atau
mengasimilasi, dan memodifikasi. Wawancara berbasis tugas yang
menggunakan pedoman wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data
tentang proses asimilasi dan akomodasi mahasiswa. Tugas yang diberikan
merupakan pokok bahasan ellips dan hiperbola yaitu tentang definisi,
persamaan, dan persamaan garis singgung.
Pada mahasiswa berkemampuan tinggi T1, dia mengaktifkan skema dengan
aktifitas menentukan titik puncak kurva.Pada mahasiswa berkemampuan
sedang S2, saat mengaktifkan skema dia kadang-kadang menggambar sketsa
pada kertas yang disediakan oleh peneliti bilamana subjek membutuhkan
untuk dapat menjelaskan apa yang dipikirkan atau untuk mengingat
pengetahuan yang sudah ada dalam skema.Pada mahasiswa berkemampuan
rendah R3, proses asimilasi dan akomodasinya masih kurang, dia cenderung
menjawab tidak tahu dan hanya menerima informasi baru yang diperoleh.
Selanjutnya dapat dirancang suatu strategi dan model pembelajaran seperti
inkuiri dan problem solving yang dapat mengatasi perbedaan mahasiswa
dalam memvisualisasikan ellips dan hiperbola secara geometri ditinjau dari
asimilasi dan akomodasinya. Juga perancangan perangkat pembelajaran yang
tepat disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitifnya dan seberapa
lama dia dapat memahami konsep geometri tersebut.
3.1. Kesimpulan
Hiperbola merupakan kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap dua titik
tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik ini masing-masing disebut focus dari
hiperbola.
Kelebihan jurnal I adalah pendahuluan dan kajian teori disajikan dengan rinci,
tersruktur dan berkesinambungan, tujuan penelitian berkesinambungan dengan
kesimpulan penelitian, kajian teori yang terdapat di dalam jurnal secara keseluruhan
membahas tentang geometri, kuasan titik, irisan kerucut dan terutama hiperbola serta
penjelasan dan penjabarannya serta pembagiannya. Kekurangan pada jurnal I adalah
tujuan penelitian tidak dicantumkan secara jelas sehingga pembaca harus mencari dan
menemukannya sendiri, Metode penelitian tidak dipaparkan dengan jelas dan langsung
kepada hasil dan pembahasan. Kelebihan pada jurnal II adalah pada abstrak tujuan dari
jurnal penelitian sudah dilampirkan secara jelas, metode penelitian yang dilampirkan
sangat bagus, karena dijelaskan secara lengkap metode peneliti mulai dari cara melakukan
penelitian hingga mengelola data. Kekurangan jurnal II adalah Pendahuluan serta teori
yang diberikan pada jurnal cukup sedikit. materi yang ada tidak dijelaskan secara
menyeluruh.
Pada jurnal I tujuan pada jurnal tidak di lampirkan, sedangkan pada jurnal II tujuan
dari penelitian dilampirkan dengan jelas. Pada jurnal I metode tidak dilampirkan,
sedangkan pada jurnal II motode penelitian yang diberikan dilampirkan secara lengkap.
Pada jurnal I merupakan jurnal kajian pustaka, sedangkan pada jurnal II merupakan jurnal
penelitian.
3.2. Saran
Dari kedua jurnal yang direview, diketahui bahwa kedua jurnal yang ada sudah bagus
dan cocok untuk dijadikan sebagai referensi. Terutama jurnal II yang merupakan jurnal
penelitian yang mencakup metodee secara lengkap.